Rabu, 29 Juni 2016

TERAPI PUNYA KETURUNAN DENGAN SURAT AL-FAJR



terapi punya anak dengan surat al-fajr
Oleh: H. Rizqi Dzulqornain Al-Batawiy

Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Lail. Nama “Al-Fajr” diambil dari kata “Al-Fajr” yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya “fajar”.

Pokok-pokok isinya:
Allah bersumpah bahwa azab terhadap orang-orang kafir tidak akan dapat dielakkan; beberapa contoh dari umat-umat yang sudah dibinasakan; kenikmatan hidup atau bencana yang dialami oleh seseorang, bukanlah tanda penghormatan atau penghinaan Allah kepadanya, melainkan cobaan belaka; celaan terhadap orang orang yang tidak mau memelihara anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin; kecaman terhadap orang yang memakan harta warisan dengan campur aduk dari orang yang amat mencintai harta; malapetaka yang dihadapi orang-orang kafir di hari kiamat; orang-orang yang berjiwa muthmainnah (tenang) mendapat kemuliaan di sisi Allah.

Surat Al Fajr dan artinya.
Surat yang ke 89 dan memiliki 30 ayat.
بسم الله الرحمن الرحيم
وَالْفَجْرِ(١
وَلَيَالٍ عَشْرٍ (٢
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (٣
وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ (٤
هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ (٥
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ (٦
إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ (٧
الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلادِ (٨
وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ (٩
وَفِرْعَوْنَ ذِي الأوْتَادِ (١٠
الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلادِ (١١
فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ (١٢
فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ (١٣
إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ (١٤
فَأَمَّا الإنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (١٥
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (١٦
كَلا بَل لا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ (١٧
وَلا تَحَاضُّونَ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (١٨
وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلا لَمًّا (١٩
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا (٢٠
كَلا إِذَا دُكَّتِ الأرْضُ دَكًّا دَكًّا (٢١
وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا (٢٢
وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الإنْسَانُ وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى (٢٣
يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي (٢٤
فَيَوْمَئِذٍ لا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ (٢٥
وَلا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ (٢٦
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (٢٧
ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (٢٨
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (٢٩
وَادْخُلِي جَنَّتِي (٣٠
Bismillahirrohmaanirrahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani).
89-1: Demi fajar.
89-2: Dan malam yang sepuluh.
89-3: Demi genap, demi ganjil.
89-4: Dan malam apabila ia berlalu.
89-5: Bukankah pada yang demikian itu suatu sumpah bagi orang yang berakal?
89-6: Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Rab (Tuhan) engkau lakukan kepada kaum ‘Ad?
89-7: (Iaitu penduduk) Iram yang mempunyai bangunan tinggi.
89-8: Yang belum pernah dibina serupa itu di negeri-negeri lain.
89-9: Dan kaum Samud, (iaitu orang) yang memotong batu-batu besar di lembah.
89-10: Dan Fir’awn yang mempunyai bala tentera.
89-11: Yang melampaui batas di negeri itu.
89-12: Mereka banyak melakukan kerosakan di dalamnya.
89-13: Maka Rab (Tuhan) engkau menimpakan cemeti azab ke atas mereka.
89-14: Sesungguhnya Rab (Tuhan) engkau sentiasa mengawasi.
89-15: Maka perihal manusia itu apabila Rab (Tuhan)nya menguji dengan memuliakan serta diberikan nikmat, maka dia akan berkata: “Rab (Tuhan)ku memuliakan daku.”
89-16: Tetapi apabila Dia (Allah) menguji dengan menyempitkan rezeki, maka dia berkata: “Rab (Tuhan)ku menghinakan daku.”
89-17: Sekali-kali bukan (demikian), bahkan kamu tidak memuliakan anak-anak yatim.
89-18: Dan kamu tidak saling mengajak kepada memberi makan orang miskin.
89-19: Dan kamu memakan harta warisan orang dengan loba.
89-20: Dan kamu terlalu mencintai harta secara melampau-lampau.
89-21: Sekali-kali tidak, apabila bumi ini dihancurkan sehancur-hancurnya.
89-22: Dan datang Rab (Tuhan) engkau dengan malaikat berbaris-baris.
89-23: Dan pada hari itu didatangkan Neraka Jahanam, dan pada hari itu manusia akan ingat tetapi tidak berguna ingatan itu.
89-24: Dia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku (dahulu) bersedia untuk penghidupan ini.”
89-25: Maka pada hari itu tidak ada sesiapa dapat menyeksa sebagaimana seksaan-Nya (seksaan Allah).
89-26: Dan tidak ada sesiapa dapat mengikat seperti ikatan-Nya (ikatan Allah).
89-27: Wahai ‘al-nafs al-mutmainnah’ (jiwa yang telah mencapai tahap ketenangan).
89-28: Kembalilah kepada Rab (Tuhan) kamu dalam keadaan reda dan diredai.
89-29: Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (hamba-hamba Allah).
89-Bismillahi al-Rahman al-Rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani).
89-1: Demi fajar.
89-2: Dan malam yang sepuluh.
89-3: Demi genap, demi ganjil.
89-4: Dan malam apabila ia berlalu.
89-5: Bukankah pada yang demikian itu suatu sumpah bagi orang yang berakal?
89-6: Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Rab (Tuhan) engkau lakukan kepada kaum ‘Ad?
89-7: (Iaitu penduduk) Iram yang mempunyai bangunan tinggi.
89-8: Yang belum pernah dibina serupa itu di negeri-negeri lain.
89-9: Dan kaum Samud, (iaitu orang) yang memotong batu-batu besar di lembah.
89-10: Dan Fir’awn yang mempunyai bala tentera.
89-11: Yang melampaui batas di negeri itu.
89-12: Mereka banyak melakukan kerosakan di dalamnya.
89-13: Maka Rab (Tuhan) engkau menimpakan cemeti azab ke atas mereka.
89-14: Sesungguhnya Rab (Tuhan) engkau sentiasa mengawasi.
89-15: Maka perihal manusia itu apabila Rab (Tuhan)nya menguji dengan memuliakan serta diberikan nikmat, maka dia akan berkata: “Rab (Tuhan)ku memuliakan daku.”
89-16: Tetapi apabila Dia (Allah) menguji dengan menyempitkan rezeki, maka dia berkata: “Rab (Tuhan)ku menghinakan daku.”
89-17: Sekali-kali bukan (demikian), bahkan kamu tidak memuliakan anak-anak yatim.
89-18: Dan kamu tidak saling mengajak kepada memberi makan orang miskin.
89-19: Dan kamu memakan harta warisan orang dengan loba.
89-20: Dan kamu terlalu mencintai harta secara melampau-lampau.
89-21: Sekali-kali tidak, apabila bumi ini dihancurkan sehancur-hancurnya.
89-22: Dan datang Rab (Tuhan) engkau dengan malaikat berbaris-baris.
89-23: Dan pada hari itu didatangkan Neraka Jahanam, dan pada hari itu manusia akan ingat tetapi tidak berguna ingatan itu.
89-24: Dia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku (dahulu) bersedia untuk penghidupan ini.”
89-25: Maka pada hari itu tidak ada sesiapa dapat menyeksa sebagaimana seksaan-Nya (seksaan Allah).
89-26: Dan tidak ada sesiapa dapat mengikat seperti ikatan-Nya (ikatan Allah).
89-27: Wahai al-nafsu mutmainnah’ (jiwa yang telah mencapai tahap ketenangan).
89-28: Kembalilah kepada Rab (Tuhan) kamu dalam keadaan reda dan diredai.
89-29: Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (hamba-hamba Allah).
89-30: Dan masuklah ke dalam jannah (taman/syurga)-Ku (jannah Allah).
Sidi Husain Mughanniyah rahimahullah dalam kitab Mujarrabatus Syifa Bil Qur'an menyebutkan keutamaan surat al-Fajr bahwa siapa yang menghafal surat al-Fajr kemudian dia pegang batang zakarnya dengan tangan kirinya dan ia baca surat al-Fajr sebanyak 11 kali setelah itu ia melakukan jima (hubungan seks) kepada istrinya maka dengan izin Allah Taala ia akan dikaruniai anak yang menyejukkan pandangannya.

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 75.

0 komentar:

Posting Komentar