Sumber: Warkopcikpuan
Penulis mendapatkan sekitar 7 email yang isi
permintaan dalam emailnya mengenai mantera atau doa yang dapat di gunakan untuk
memancing ikan, entah orang yang sama mengirimkan email dengan nama adress yang
berbeda atau memang ada 7 orang yang kebetulan tengah doyan banget memancing
ikan. Menurut pengirim email sekarang lagi musim memancing ikan, tentu saja
penulis agak kelabakan sedikit karena penulis sendiri tidak ahli dalam perihal
pancing memancing, kalau sekedar ikut event event memancing penulis pernah
beberapa kali dari event berskala daerah sampai berskala nasional.
Oleh sebab itu penulis berjanji kepada pengirim email
untuk menelusuri keilmuan atau mantera yang berhubungan dengan perikanan kepada
nara sumber yang penulis ketahui memiliki ilmu ini yang valid,paling tidak dia
seorang pemancing aktif yang kerap menang dalam beberapa kali event memancing, hal
ini sangat kita perlukan untuk menambah keyakinan otak kita bahwa mantera atau
ilmu yang di milikinya memang memiliki dasar dan ketersambungan dengan khasiat
yang kita butuhkan.
Tanya punya tanya penulis mendapatkan informasi dari
seorang presenter stasiun televisi swasta nasional jakarta, yang kebetulan sang
presenter tinggal bersebelahan dengan rumah penulis, setelah berbincang sejenak
dan mengutarakan perihal pemancingan tersebut akhirnya sang presenter bersedia
mengajak penulis untuk menemui seorang kawannya yang selalu ikut dalam acara
televisi tempat dia bekerja dengan nama acara “Mancing Mania”.
Singkat penulisan, penulis bertemu dengan orang yang
dimaksud, setelah dilihat secara langsung baru penulis bertambah jelas bahwa
orang ini benar orang yang wajahnya selalu tampil di televisi dalam acara
mancing mania, penulis pun langsung akrab dengan bapak beranak 3 ini. Saat penulis
tanyakan, apakah dalam acara-acara memancing dia menggunakan ilmu ilmu
ghaib..?, Beliau menjawab “Tidak sama sekali”, memancing yang dia lakukan di
berbagai daerah di indonesia murni menggunakan ketenangan dan pengetahuan riak
atau lokasi dari air yang akan dijadikan tempat untuk memancing, semua murni
ilmu alam.!.
Penulis tidak kalah gertak, walaupun sudah dikatakan
tidak ada unsur magis dalam pemancingannya namun penulis tingkatkan lagi pertanyaan
kepada doa-doa kalau berdoa sebelum memancing apakah tidak juga bapak
lakukan..?, Dia menjawab “Nah kalau itu ya wajib mas, berdoa itu wajib dilakukan
dalam apa saja kegiatan, jangankan memancing, lho wong kawin bareng istri aja
walau udah halal 100% tetap di wajibkan membaca doa, hehehee.!.
Penulis ngakak dengar apa yang sang bapak master mancing
ini utarakan, benar juga kan, hahahahaa. Langsung saja penulis nyosor dengan
pertanyaan inti “Nah kalo gitu doa apa yang bapak baca setiap memulai memancing..?.
Narasumber “Sebenarnya hal ini agak sulit saya
sampaikan pada anda mas, sebab doa ini saya dapatkan dulu sewaktu kecil di
kampung halaman saya di daerah balikpapan kalimantan, namun karena anda orang
yang kenal dengan mas presenter maka saya redholah doa ini saya utarakan, namun
anda harus berjanji untuk tidak menjual atau memberikan ilmu ini kepada orang
dengan imbalan uang.
Penulis “Siap mas, saya berjanji dengan menjaga nama
baik presenter untuk tidak memberikan doa ini dengan imbalan apapun kepada
siapapun.!.
Baiklah, doa ini saya dapat pada umur 9 tahun, saat
memancing di empang belakang rumah kakek saya di banjarmasin, sewaktu itu saya
tinggal bersama kakek sebab kedua orang tua saya tengah bertugas sebagai
karyawan bandara di surabaya. Apesnya, saya memancing pada saat maghrib hendak
menjelang dimana menurut kepercayaan kami di kampung dilarang memancing saat
akan maghrib, karena kelakukan seperti itu adalah kelakuan kaum yahudi yang
dahulu di kutuk Tuhan menjadi kera karena memancing setiap waktu maghrib, anehnya
pada setiap maghrib entah mengapa ikan ikan sangat banyak bermain di empang
rumah kakek saya, sehingga saya ngotot secara diam diam memancing tanpa
sepengetahuan kakek saya, tak lupa kain dan peci sembahyang saya pakai agar terlihat
oleh kakek saya berangkat ke masjid untuk sembahyang maghrib seperti hari hari
biasanya.
Benar mas, baru 10 menit saya mancing itu ikan pada
doyan banget sama mata pancing saya (kail bahasa banjar), dalam 10 menit itu
saya udah dapat empat ikan yang ukurannya gede gede mas, dan pada ikan yang
kelima, kejadian itu terjadi, ikan yang saya dapat adalah ikan yang kagak
mungkin ada di empang air tawar yaitu ikan duyung, namun ukurannya sangat kecil
sebesar telapak tangan saya waktu itu, ikan itu bagian kepala hingga pinggang
berbentuk laki laki dan pinggang ke bawah berbentuk ikan cucup, lama saya
terpaku dengan mata pancing yang tergantung dihadapan muka saya, ikan yang baru
saya dapatkan itu mengeluarkan air mata mas, terlihat mata kail saya terkena ke
hidungnya dan mengeluarkan darah, tapi ya itu karena saya termasuk anak yang
bandel jadi enggak ada rasa takut sedikitpun kecuali hanya rasa kasihan dengan
tangan kiri saya tarik tarik tali pancing agar mendekat ke muka saya, tiba-tiba
ikan duyung kecil itu berbicara dan sangat jelas saya mendengar suara nya “Dek,
kalau kamu mau melepaskan aku, aku akan beri kamu mantera pekasih ikan” suara
itu keluar dari mulutnya dengan air mata masih mengalir deras dari kedua bola
matanya.
Saya Jawab saja waktu itu: “Kamu berani jamin kalau
mantera yang akan kamu berikan itu benar-benar kuat daya tariknya untuk saya
gunakan memancing ikan!”.
Dia jawab: “Aku jamin selama kamu tidak melanggar
pantang manteranya yaitu kamu tidak boleh memancing kami dengan umpan semua jenis
cacing.!”.
Saya jawab: “Baik saya akan lepaskan kamu setelah kamu
memberikan mantera itu..!”.
Ikan Duyung: “Tidak, aku akan berikan jika kamu benar-benar
lepaskan mata kailmu ini dari hidungku dan letakkan kembali aku di air.!”.
Narasumber: “Bagaimana jika nanti aku letakkan engkau
di air lalu engkau menggeliat dan lepas..?”.
Ikan Duyung: “Kamu pegang saya kuat kuat, yang penting
aku sudah berada di air baru akau dapat membacakan mantera itu kepadamu, mantera
yang akan aku baca harus di dengar oleh ikan ikan lain oleh sebab itu aku harus
berada di air, nanti air yang akan menjadi saksi sekaligus penyampai mantera
ini kepada ikan ikan agar mereka patuhi.!”.
Baiklah kita sepakat, maka saya letakkan ikan duyung
aneh ini di air empang dengan ekornya saya pegang kuat kuat, saking kuatnya
mas, itu ekor sampe lecet dikit terkena kuku jari tangan saya, ternyata benar
setelah dia berada di air empang dia mengucapkan doa doa mantera seperti ini, silahkan
mas harun catat segera..!.
Basmallah
Sum mum bukmum laheyah putih asalku
Sum mum bukmum laheyah ketuban asalmu ikan
Ke hulu engkau menjadi udang
Ke hilir engkau menjadi lipan
Ke belakang engkau menjadi ular
Ke depan engkau menjadi ikan
Engkau terpacik aku tiba
Heiiii, ketuban siti hawa asal mu saudara, berkat
basmallah.
Baca doa mantera ini pada umpan pancingmu sebanyak 1
kali, lalu ludahi, ingat umpan pancingmu jangan menggunakan segala jenis
cacing, satu lagi jangan engkau ceritakan kejadian ini sebelum engkau akal
baligh (berumur sekitar 17 tahun), kalau engkau mau mendapat ikan yang banyak,
tiang pancingmu letakkan pangkalnya searah dengan pusatmu, jika engkau letakkan
atau pegang disamping kiri maka tidak akan dimakan oleh ikan, hanya udang yang
akan memakannya jika di sungai tersebut ada udang yang tersesat, begitu juga
dengan samping sebelahnya.
Narasumber “Baiklah dan terima kasih atas doa
pemberianmu ini, sekarang aku akan lepaskan semoga engkau selamat sampai
ditempat tujuanmu, maafkan ketidak sengajaanku tadi”, Lalu aku lepaskan ikan
duyung tersebut dan langsung tersadar dengan suara adzhan sholat isya, kakek
saya datang mas dengan muka pucat pasi, berbeda dengan wajah marah yang
biasanya memerah, saya langsung di bawa ke rumah dan di bombardir dengan
puluhan pertanyaan, ternyata kakek saya mendengar dengar jelas pembicaraan saya
dengan ikan duyung tadi sampai beliau dapat juga merapalkan mantera yang diberikan
si duyung, ternyata kakek saya ketakutan sehingga menghentikan untuk menemui
saya langsung padahal sejak awal beliau sudah melihat saya di empang tersebut.
Silahkan mas harun catat dan kalau percaya dengan apa
yang saya alami ini silahkan di gunakan manteranya dalam memancing, dulu
sewaktu saya sekolah menengah atas dan kuliah di surabaya saya kerap mas
memenangkan event event memancing ikan sampai dapat hadiah vespa, kan mahal
banget ya jaman itu harga sebuah vespa, namun doa ini terlanggar pantangannya
sama saya sekali waktu memancing di sebuah sungai di daerah lampung, jadi kalau
saya yang gunakan saat ini agak kurang mas daya pikatnya namun kalau saya
gunakan dalam keadaan persaingan, kekuatannya masih kuat sebab saya gunakan
dalam acara mancing mania masih mantap namun kalau saya gunakan memancing
santai ya begitu dah, agak lemah daya pikatnya, tapi kalau mas harun yang
lakukan tentu tetap masih kuat sebab belum pernah melanggar pantangannya.
Nah pembaca Blog Jong soematera begitulah usaha yang
dapat penulis bantukan kepada pembaca, silahkan diamalkan dan mohon dimaafkan
lebih dan kurangnya apa yang penulis dapatkan ini, doa kami selalu menyertai
pembaca dimanapun berada, Aamiin Allohumma aamiin.
berkat basmallah itu maksudnya bismillahirohmanirohim apa?
BalasHapus