Senin, 13 Juni 2016

PETUAH KAIL (Mantera Melayu Banjar Untuk Memancing Ikan)



Mantera Melayu Banjar Untuk Memancing Ikan
Sumber: Warkopcikpuan

Penulis mendapatkan sekitar 7 email yang isi permintaan dalam emailnya mengenai mantera atau doa yang dapat di gunakan untuk memancing ikan, entah orang yang sama mengirimkan email dengan nama adress yang berbeda atau memang ada 7 orang yang kebetulan tengah doyan banget memancing ikan. Menurut pengirim email sekarang lagi musim memancing ikan, tentu saja penulis agak kelabakan sedikit karena penulis sendiri tidak ahli dalam perihal pancing memancing, kalau sekedar ikut event event memancing penulis pernah beberapa kali dari event berskala daerah sampai berskala nasional.

Oleh sebab itu penulis berjanji kepada pengirim email untuk menelusuri keilmuan atau mantera yang berhubungan dengan perikanan kepada nara sumber yang penulis ketahui memiliki ilmu ini yang valid,paling tidak dia seorang pemancing aktif yang kerap menang dalam beberapa kali event memancing, hal ini sangat kita perlukan untuk menambah keyakinan otak kita bahwa mantera atau ilmu yang di milikinya memang memiliki dasar dan ketersambungan dengan khasiat yang kita butuhkan.

Tanya punya tanya penulis mendapatkan informasi dari seorang presenter stasiun televisi swasta nasional jakarta, yang kebetulan sang presenter tinggal bersebelahan dengan rumah penulis, setelah berbincang sejenak dan mengutarakan perihal pemancingan tersebut akhirnya sang presenter bersedia mengajak penulis untuk menemui seorang kawannya yang selalu ikut dalam acara televisi tempat dia bekerja dengan nama acara “Mancing Mania”.

Singkat penulisan, penulis bertemu dengan orang yang dimaksud, setelah dilihat secara langsung baru penulis bertambah jelas bahwa orang ini benar orang yang wajahnya selalu tampil di televisi dalam acara mancing mania, penulis pun langsung akrab dengan bapak beranak 3 ini. Saat penulis tanyakan, apakah dalam acara-acara memancing dia menggunakan ilmu ilmu ghaib..?, Beliau menjawab “Tidak sama sekali”, memancing yang dia lakukan di berbagai daerah di indonesia murni menggunakan ketenangan dan pengetahuan riak atau lokasi dari air yang akan dijadikan tempat untuk memancing, semua murni ilmu alam.!.

Penulis tidak kalah gertak, walaupun sudah dikatakan tidak ada unsur magis dalam pemancingannya namun penulis tingkatkan lagi pertanyaan kepada doa-doa kalau berdoa sebelum memancing apakah tidak juga bapak lakukan..?, Dia menjawab “Nah kalau itu ya wajib mas, berdoa itu wajib dilakukan dalam apa saja kegiatan, jangankan memancing, lho wong kawin bareng istri aja walau udah halal 100% tetap di wajibkan membaca doa, hehehee.!.

Penulis ngakak dengar apa yang sang bapak master mancing ini utarakan, benar juga kan, hahahahaa. Langsung saja penulis nyosor dengan pertanyaan inti “Nah kalo gitu doa apa yang bapak baca setiap memulai memancing..?.

Narasumber “Sebenarnya hal ini agak sulit saya sampaikan pada anda mas, sebab doa ini saya dapatkan dulu sewaktu kecil di kampung halaman saya di daerah balikpapan kalimantan, namun karena anda orang yang kenal dengan mas presenter maka saya redholah doa ini saya utarakan, namun anda harus berjanji untuk tidak menjual atau memberikan ilmu ini kepada orang dengan imbalan uang.

Penulis “Siap mas, saya berjanji dengan menjaga nama baik presenter untuk tidak memberikan doa ini dengan imbalan apapun kepada siapapun.!.

Baiklah, doa ini saya dapat pada umur 9 tahun, saat memancing di empang belakang rumah kakek saya di banjarmasin, sewaktu itu saya tinggal bersama kakek sebab kedua orang tua saya tengah bertugas sebagai karyawan bandara di surabaya. Apesnya, saya memancing pada saat maghrib hendak menjelang dimana menurut kepercayaan kami di kampung dilarang memancing saat akan maghrib, karena kelakukan seperti itu adalah kelakuan kaum yahudi yang dahulu di kutuk Tuhan menjadi kera karena memancing setiap waktu maghrib, anehnya pada setiap maghrib entah mengapa ikan ikan sangat banyak bermain di empang rumah kakek saya, sehingga saya ngotot secara diam diam memancing tanpa sepengetahuan kakek saya, tak lupa kain dan peci sembahyang saya pakai agar terlihat oleh kakek saya berangkat ke masjid untuk sembahyang maghrib seperti hari hari biasanya.

Benar mas, baru 10 menit saya mancing itu ikan pada doyan banget sama mata pancing saya (kail bahasa banjar), dalam 10 menit itu saya udah dapat empat ikan yang ukurannya gede gede mas, dan pada ikan yang kelima, kejadian itu terjadi, ikan yang saya dapat adalah ikan yang kagak mungkin ada di empang air tawar yaitu ikan duyung, namun ukurannya sangat kecil sebesar telapak tangan saya waktu itu, ikan itu bagian kepala hingga pinggang berbentuk laki laki dan pinggang ke bawah berbentuk ikan cucup, lama saya terpaku dengan mata pancing yang tergantung dihadapan muka saya, ikan yang baru saya dapatkan itu mengeluarkan air mata mas, terlihat mata kail saya terkena ke hidungnya dan mengeluarkan darah, tapi ya itu karena saya termasuk anak yang bandel jadi enggak ada rasa takut sedikitpun kecuali hanya rasa kasihan dengan tangan kiri saya tarik tarik tali pancing agar mendekat ke muka saya, tiba-tiba ikan duyung kecil itu berbicara dan sangat jelas saya mendengar suara nya “Dek, kalau kamu mau melepaskan aku, aku akan beri kamu mantera pekasih ikan” suara itu keluar dari mulutnya dengan air mata masih mengalir deras dari kedua bola matanya.

Saya Jawab saja waktu itu: “Kamu berani jamin kalau mantera yang akan kamu berikan itu benar-benar kuat daya tariknya untuk saya gunakan memancing ikan!”.

Dia jawab: “Aku jamin selama kamu tidak melanggar pantang manteranya yaitu kamu tidak boleh memancing kami dengan umpan semua jenis cacing.!”.

Saya jawab: “Baik saya akan lepaskan kamu setelah kamu memberikan mantera itu..!”.

Ikan Duyung: “Tidak, aku akan berikan jika kamu benar-benar lepaskan mata kailmu ini dari hidungku dan letakkan kembali aku di air.!”.

Narasumber: “Bagaimana jika nanti aku letakkan engkau di air lalu engkau menggeliat dan lepas..?”.

Ikan Duyung: “Kamu pegang saya kuat kuat, yang penting aku sudah berada di air baru akau dapat membacakan mantera itu kepadamu, mantera yang akan aku baca harus di dengar oleh ikan ikan lain oleh sebab itu aku harus berada di air, nanti air yang akan menjadi saksi sekaligus penyampai mantera ini kepada ikan ikan agar mereka patuhi.!”.

Baiklah kita sepakat, maka saya letakkan ikan duyung aneh ini di air empang dengan ekornya saya pegang kuat kuat, saking kuatnya mas, itu ekor sampe lecet dikit terkena kuku jari tangan saya, ternyata benar setelah dia berada di air empang dia mengucapkan doa doa mantera seperti ini, silahkan mas harun catat segera..!.

Basmallah
Sum mum bukmum laheyah putih asalku
Sum mum bukmum laheyah ketuban asalmu ikan
Ke hulu engkau menjadi udang
Ke hilir engkau menjadi lipan
Ke belakang engkau menjadi ular
Ke depan engkau menjadi ikan
Engkau terpacik aku tiba
Heiiii, ketuban siti hawa asal mu saudara, berkat basmallah.

Baca doa mantera ini pada umpan pancingmu sebanyak 1 kali, lalu ludahi, ingat umpan pancingmu jangan menggunakan segala jenis cacing, satu lagi jangan engkau ceritakan kejadian ini sebelum engkau akal baligh (berumur sekitar 17 tahun), kalau engkau mau mendapat ikan yang banyak, tiang pancingmu letakkan pangkalnya searah dengan pusatmu, jika engkau letakkan atau pegang disamping kiri maka tidak akan dimakan oleh ikan, hanya udang yang akan memakannya jika di sungai tersebut ada udang yang tersesat, begitu juga dengan samping sebelahnya.

Narasumber “Baiklah dan terima kasih atas doa pemberianmu ini, sekarang aku akan lepaskan semoga engkau selamat sampai ditempat tujuanmu, maafkan ketidak sengajaanku tadi”, Lalu aku lepaskan ikan duyung tersebut dan langsung tersadar dengan suara adzhan sholat isya, kakek saya datang mas dengan muka pucat pasi, berbeda dengan wajah marah yang biasanya memerah, saya langsung di bawa ke rumah dan di bombardir dengan puluhan pertanyaan, ternyata kakek saya mendengar dengar jelas pembicaraan saya dengan ikan duyung tadi sampai beliau dapat juga merapalkan mantera yang diberikan si duyung, ternyata kakek saya ketakutan sehingga menghentikan untuk menemui saya langsung padahal sejak awal beliau sudah melihat saya di empang tersebut.

Silahkan mas harun catat dan kalau percaya dengan apa yang saya alami ini silahkan di gunakan manteranya dalam memancing, dulu sewaktu saya sekolah menengah atas dan kuliah di surabaya saya kerap mas memenangkan event event memancing ikan sampai dapat hadiah vespa, kan mahal banget ya jaman itu harga sebuah vespa, namun doa ini terlanggar pantangannya sama saya sekali waktu memancing di sebuah sungai di daerah lampung, jadi kalau saya yang gunakan saat ini agak kurang mas daya pikatnya namun kalau saya gunakan dalam keadaan persaingan, kekuatannya masih kuat sebab saya gunakan dalam acara mancing mania masih mantap namun kalau saya gunakan memancing santai ya begitu dah, agak lemah daya pikatnya, tapi kalau mas harun yang lakukan tentu tetap masih kuat sebab belum pernah melanggar pantangannya.

Nah pembaca Blog Jong soematera begitulah usaha yang dapat penulis bantukan kepada pembaca, silahkan diamalkan dan mohon dimaafkan lebih dan kurangnya apa yang penulis dapatkan ini, doa kami selalu menyertai pembaca dimanapun berada, Aamiin Allohumma aamiin.

1 komentar: