Minggu, 05 Juni 2016

DERAJAT MANUSIA DITENTUKAN DARI SHODAQOHNYA



shodaqoh
Oleh; H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy
Dikisahkan pada suatu hari ada seorang ahli ma'rifah sedang berjalan bersama muridnya di satu jalan perkampungan kota Mesir. Tiba-tiba sang murid melihat di sebrang jalan  ada tukang safir (peminta-minta) bertemu dengan orang kaya, ia ingin meminta shodaqoh kepadanya. Orang kaya itupun segera mengambil dompetnya dan mencari-cari uangnya. Sang ahli ma'rifah berkata kepada muridnya: "Tahukah engkau apa yang sedang dicari-cari oleh orang kaya itu..? Muridnya menjawab: "Aku tidak tahu". Sang ahli ma'rifah menjawab: "orang kaya itu sedang mencari kedudukan pangkat dirinya di sisi Allah untuk dia berikan kepada si faqir miskin."

Terlihat orang kaya itu hanya memberikan uang kecil (kira-kira 500 rupiah) kepada orang faqir tersebut.

Tahukan anda siapakah ahli ma'rifat dan muridnya itu...? Yang dimaksud ahli ma'rifat itu adalah imam Ali al-Khawwash dan muridnya imam Abdul wahhab as-sya'raniy Radhiyallahu Anhuma.

Dan tahukah anda bahwa shadaqoh yang kita berikan kepada orang menjadi barometer seberapa besar pangkat, kedudukan dan derajat kita di sisi Allah. Jika kita ingin pangkat kita besar di sisi Allah Taala, bershodaqohlah dengan ikhlas dan maksimal. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
الناس تحت ظل صدقته
Manusia itu pada hari qiyamat berada di bawah naungan shodaqohnya.

Disarikan dari kitab Ittihaful Amajid Bi Nafaisil Fawaid karya Abu Mun'yah as-Syakunjiy jilid 2 halaman; 38.

0 komentar:

Posting Komentar