Kamis, 16 Juni 2016

HARI BAIK MEMOTONG KUKU, RAMBUT DAN MENCABUT BULU



hari baik memotong kuku
Hari Apakah yang baik dan hari yang tidak baik untuk potong kuku..? Entah kuku jari tangan maupun kaki. Sebagaimana yang diketahui, hari Jum'at merupakan hari yang paling baik dan disunatkan untuk memotong kuku anda. Bagaimana dengan hari-hari yang lain..?
Hari Jum'at adalah hari yang baik dan sunnah memotong kuku, rambut, kumis, jenggot, bulu ketiak dan bulu kemaluan. Ini pendapat Imam Syafi'i. Namun ada pendapat lain bahwa semua hari dibolehkan.

MASA MEMOTONG KUKU, RAMBUT DAN BULU TIDAK MELEBIHI 40 HARI
Pertama, dianjurkan untuk memotong kuku, rambut dan bulu dalam kurun waktu atau sebelum masa 40 hari berdasarkan pada hadits sahih riwayat Muslim dan Tirmidzi

وُقِتَ لنا في قص الشارب، وتقليم الأظفار، ونتف الإبط، وحلق العانة. ألّا نترك أكثر من أربعين يوما.
Artinya: Waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.

Al-Mubarakpuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, hlm. 8/32, mengomentari maksud hadis di atas dengan mengutip beberapa pendapat sbb:

قال النووي : معناه لا نترك تركا نتجاوز به أربعين ، لا أنه وقت لهم الترك أربعين . قال والمختار أنه يضبط بالحاجة والطول ، فإذا طال حلق . انتهى . قال الشوكاني : بل المختار أنه يضبط بالأربعين التي ضبط بها رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ فلا يجوز تجاوزها ولا يعد مخالفا للسنة من ترك القص ونحوه بعد الطول إلى انتهاء تلك الغاية

Artinya, Imam Nawawi berkata: makna hadits adalah hendaknya kita tidak meninggalkan tidak mencukur melewati 40 hari. Bukan maksudnya meninggalkan waktu 40 hari. Imam Nawawi berkata: Pendapat terpilih adalah batasan untuk mencukur atau memotong tergantung kebutuhan dan panjang rambut / kuku. Apabila panjang maka hendaknya dipotong. Syaukani berkata: Pendapat terpilih adalah dibatasi 40 hari sebagaimana batasan Rasulullah. jadi, tidak boleh melewati 40 hari dan tidak dianggap melawan sunnah orang yang tidak mencukur dll setelah panjang sampai habisnya akhir masa (40 hari) itu.


SUNNAH POTONG KUKU, RAMBUT, BULU PADA HARI JUM'AT DAN HARI LAIN
Sunnah memotong kuku, rambut dan bulu-bulu lain pada hari Jumat berdasarkan pendapat mazhab Syafi'i. Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 1/340, berkata:

وقد نص الشافعي والأصحاب رحمهم الله على أنه يستحب تقليم الأظفار والأخذ من هذه الشعور يوم الجمعة
Artinya: Imam Syafi'i dan ulama mazhab Syafi'i berkata sunnah memotong kuku dan bulu-bulu lain pada hari Jumat.

Ibnu Hajar Asqalani mengutip pendapat Ahmad bin Hanbal dalam Fathul Bari, hlm. 10/346, berkata:
وسئل أحمد عنه فقال: يسن في يوم الجمعة قبل الزوال، وعنه يوم الخميس، وعنه يتخير، وهذا هو المعتمد: أنه يستحب كيف ما احتاج إليه.

Artinya: Ahmad bin Hanbal ditanya tentang soal itu, ia menjawab: "Sunnah pada hari Jum'at, pada hari Kamis, dan pada hari apapun yang dipilih. Inilah pendapat yang muktamad: bahwa sunnah memotong rambut dan kuku apabila diperlukan.

Pendapat Ahmad bin Hanbal ini disetujui oleh Al-Qurtubi dalam Al-Mufhim ia menyatakan:
ذكر الأربعين تحديد لأكثر المدة، ولا يمنع تفقد ذلك من الجمعة إلى الجمعة، والضابط في ذلك الاحتياج. وكذا قال النووي: المختار أن ذلك كله يضبط بالحاجة.

Artinya: 40 hari adalah batasan untuk waktu maksimal. Tidak dilarang melakukan potong kuku dan rambut dari Jumat. Batasannya adalah kebutuhan. Sebagaimana pendapat Imam Nawawi: Pendapat yang terpilih adalah tergantung kebutuhan. (Lihat, Ibnu Hajar Asqalani dalam Fathul Bari, hlm. 10/346)

Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 1/340
ينبغي أن يختلف ذلك باختلاف الأحوال والأشخاص، والضابط الحاجة في هذا وفي جميع الخصال المذكورة.

Artinya: Waktu pemotongan kuku dan rambut berbeda karena perbedaan kondisi dan individu. Batasannya adalah kebutuhan.

Al-Buhuti dalam Kasyaf Al-Qina, hlm. 1/76, menyatakan:
ويكون ذلك أي: حف الشارب، وتقليم الأظافر، وكذا الاستحداد، ونتف الإبط، يوم الجمعة، قبل الصلاة وقيل: يوم الخميس. وقيل: يُخَيَّر
قال الحافظ السخاوي رحمه الله في موضوع قص الأظافر: لم يثبت في كيفيته ولا في تعيين يوم له عن النبي صلى الله عليه وسلم شيء

Artinya: Memotong kumis dan kuku, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak dilakukan pada hari Jumat sebelum shalat. Pendapat lain: pada hari Kamis. Pendapat lain: terserah. Al-Hafidz Al-Sakhawi dalam topik memotong kuku berkata: Tidak ada ketetapan dari hadis Nabi dalam segi cara juga dalam penentuan hari.

Ibnu Hajar Asqolani, dalam Fathul Bari, hlm. 10/346, menyimpulkan:
لكن لا يمنع من التفقد يوم الجمعة ، فإن المبالغة في التنظف فيه مشروع والله أعلم
Artinya: Tidak ada larangan untuk selalu memotong (rambut, kuku, bulu) pada (setiap) hari Jum'at. Karena intensif dalam membersihkan diri itu disyariatkan (disunnahkan).

KESIMPULAN
a) Nabi melarang membiarkan kuku, rambut dan bulu tidak dipotong atau dicukur melebihi 40 hari.
b) Madzhab Syafi'i mensunnahkan melakukan hal ini setiap hari Jum'at.
c) Pendapat mayoritas ulama membolehkan melakukan hal ini pada hari apa saja ketika diperlukan asal tidak lebih dari 40 hari. Namun melakukannya setiap hari Jumat itu baik dan sunnah sebagaimana pendapat Ibnu Hajar Al-Asqalani.

2. Tidak benar memotong rambut/kuku di luar hari yang disunnahkan itu berakibat sial. Seperti diuraikan di atas, semua hari boleh dibuat untuk potong kuku, rambut dan bulu kalau dibutuhkan. Walaupun yang ideal dilakukan pada hari Jumat sebagaimana pendapat Imam Syafi'i dalam ulama mazhab Syafi'i yang lain.

HARI YANG BAGUS DAN TIDAK BAGUS UNTUK MEMOTONG KUKU
Disebutkan dalam Kitab Hasyiyah Bajuri ‘ala Ibn Qasim Al Ghuzzi juz 1 halaman 221
قَصُّ الْأَظَافِرِ يَوْمَ السَّبْتِ اٰكِلَةٌ () تَبْدُوْ وَفِيْمَا يَلِيْهِ يُذْهِبُ الْبَرَكَهْ
وَعَالِمٌ فَاضِلٌ يَبْدُوْ بِتَلْوِهِمَا () وَاِنْ يَكُنْ فِي الثُّلَاثَا فَاحْذَرِ الْهَلَكَهْ
وَيُوْرِثُ السُّوْءَ فِي الْأَخْلَاقِ رَابِعُهَا () وَفِي الْخَمِيْسِ الْغِنٰى يَأْتِىْ لِمَنْ سَلَكَهْ
وَالْعِلْمُ وَالْحِلْمُ زِيْدَا فِىْ عُرُوْبَتِهَا () عَنِ النَّبِيِّ رُوَيْنَا فَاقْتَفُوْا نُسُكَهْ
Terjemahannya: Memotong kuku hari Sabtu menimbulkan penyakit yang menggrogoti tubuh
Hari Ahad menyebabkan hilang berkah
Hari Senin menjadi orang alim lagi fadhil (pintar dan utama)
Hari Selasa menyebabkan kebinasaan
Hari Rabu menyebabkan buruk akhlak
Hari Kamis mendatangkan kekayaan
Hari Jumat menambah ilmu dan sifat santun.

Demikianlah kami riwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka ikutilah ibadah beliau
هَكَذَا اشْتَهَرَتْ هَذِهِ الْأَبْيَاتُ، لَكِنْ قَالَ ابْنُ حَجَرٍ: وَقَدِ اشْتَهَرَ عَلَى أَلْسِنَةِ النَّاسِ أَشْعَارٌ مَنْسُوْبَةٌ لِبَعْضِ الْأَئِمَّةِ فِيْ فِعْلِ ذَلِكَ وَأَيَّامِهِ وَكُلُّهَا زُوْرٌ وَكِذْبٌ
Demikianlah bait-bait diatas telah masyhur, akan tetapi Imam Ibn Hajar menyatakan: telah masyhur syair-syair dikalangan orang-orang yang disnisbatkan kepada sebagian imam didalam perihal melakukan hal tsb (memotong kuku) beserta hari-harinya. Kesemuanya itu palsu dan bohong.

Namun ada riwayat lain yang menerangkan bahwa memotong itu bagus semua di semua hari. Diriwatakan dalam sebuah hadits, namun hadits ini dnilai maudhu’ oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Al Maudhu’aat juz 3 halaman 53, dan Syeikh Syaukani dalam Kitab Al Fawa`idul Majmu’ah Fil Ahaditsil Maudhu’ah halaman 197:

Berikut sanad dan matan selengkapnya dalam kitab Al Maudhu’aat:
أنبأنا المبارك بن على الصدفى أنبأنا سعد الله بن على بن أيوب أنبأنا هناد ابن إبراهيم أنبأنا إسماعيل بن محمد بن على البخاري حدثنا محمد بن نصر بن خلف حدثنا سيف بن حفص السمرقندى حدثنا على بن الحسين حدثنا الحسن بن شبل أنبأنا الفضل بن خالد النحوي عن أبى عصمة نوح بن أبى مريم عن عطاء عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ السَّبْتِ خَرَجَ مِنْهُ الدَّاءُ وَدَخَلَ فِيْهِ الشِّفَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْأَحَدِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْفَاقَةُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْغِنَاءُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الاثْنَيْنِ خَرَجَتْ مِنْهُ الْعِلَّةُ وَدَخَلَتْ فِيْهِ الصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الْبَرَصُ وَدَخَلَتْ فِيْهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الأَرْبَعَاءِ خَرَجَ مِنْهُ الْوِسْوَاسُ وَالْخَوْفُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْأَمْنُ وَالصِّحَّةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ الْخَمِيْسِ خَرَجَ مِنْهُ الْجُذَامُ وَدَخَلَ فِيْهِ الْعَافِيَةُ وَمَنْ قَلَّمَ أَظْفَارَهُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ دَخَلَتْ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَخَرَجَ مِنْهُ الذُّنُوْبُ
Terjemahannya:
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Sabtu maka akan keluar darinya penyakit dan masuk ke dalamnya obat
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Ahad maka akan keluar darinya kemiskinan dan masuk ke dalamnya kekayaan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Senin maka akan keluar darinya kecacatan dan masuk ke dalamnya kesehatan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Selasa maka akan keluar darinya penyakit barosh (corob. Jw) dan akan masuk ke dalamnya kesembuhan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Rabu akan keluar darinya penyakit waswas dan ketakutan dan akan masuk ke dalamnya keamanan dan kesehatan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Kamis akan keluar darinya penyakit kusta dan akan masuk ke dalamnya kesembuhan
-Barang siapa memotong kukunya pada hari Jumat maka akan masuk ke dalamnya rahmat dan keluar darinya dosa-dosa.

Wallaahu A’lamu Bishshowaab

0 komentar:

Posting Komentar