PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Channel youtube berbagi kumpulan shalawat nabi dan dzikir serta kisah islami

SHALAWAT NAJIYATUL QUBUR

Sholawat penyelamat dari siksa kubur ijazah Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid Simtudduror, diamalkan dibaca satu kali ketika ziarah kubur dan buat yang masih hidup bisa dibaca satu kali setiap hari.

SHALAWAT DARI AL-ARIF BILLAH KH. IMAM KHOLIL BIN SYEKH SYU'AIB BIN ABDUL ROZAQ SARANG REMBANG

Keutamaannya jika dibaca satu kali sebanding dengan membaca kitab Sholawat Dalail Al-Khoirot seratus ribu kali dan membebaskan dari sentuhan api neraka.

FILM-FILM LAWAS INDONESIA

Koleksi berbagai film lawas indonesia era 70 hingga 90an, baik film laga dan komedi

Ijazah Membuka Sesuatu yang tertutup

Ijazah amalan dari Habib Syech untuk membuka sesuatu yang tertutup

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

Minggu, 30 Juli 2023

Berkah Cucian Beras dan Shalawat

CARA MEMBUKA AURA WAJAH DENGAN
AIR CUCIAN BERAS YANG DIBACAKAN SHOLAWAT FATIH

membuka aura wajah dengan shalawat al-fatih
Berikut ini saya sebutkan sebuah tips dan manfaat dari air rendaman beras yang dapat membersihkan wajah, mengatasi iritasi kulit, membuat wajah glowing, awet muda, dan mempesona. Tips ini saya dapat dari guru saya Al-Maghfurllah Al-Mukarom Al-Ustadz Rizky Dzulqornain Al-Batawi At-Tijani yang mana beliau kutip dari kitab Itihaful Amajid karya Al-Qodhi Abu Muni Assakunji At-Tijani. Berikut tata caranya :
Ambil beras ukuran 2/3 cauk tangan, kemudian rendam beras tersebut dengan air di bejana upayakan dengan air hujan/air dari sumur. Setelah direndam bacakan Sholawat Fatih :
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ.، وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Alloohumma sholli 'alaa sayyidina muhammadinil fatihi limaa ughliq, wal khotimi limaa sabaq, nashiril haqqi bil haq, wal haadii ilaa shirothikal mustaqim. Wa 'alaa aalihi haqqo qadrihi wa miqdarihil 'adziim.
Sebanyak 74 kali karena Al-Jamal (wajah yang indah) Hisabul Jumal (jumlah hurufnya ada 74) ini rahasia dari 74 Sholawat Fatih yang mendatangkan cahaya di wajah, membuka iner beauty, membuat orang yang melihat akan terkesima, dan kepincut. Kemudian setelah dibacakan Sholawat Fatih diamkan air rendaman beras tersebut selama 24 jam lalu setelah 24 jam gunakan air tersebut untuk membasuh muka sebelum tidur dengan menggunakan kapas yang dibasahi air itu. Lakukan tips ini setiap malam selama 15 hari berturut-turut dengan ijin Allah anda akan rasakan khasiatnya.

Berkah Mengamalkan Shalawat Nariyah

 BERKAT SHOLAWAT BERANGKAT HAJI TANPA NAIK PESAWAT

BERKAT SHOLAWAT BERANGKAT HAJI TANPA NAIK PESAWAT
Banyak di antara jama'ah calon haji yang berangkat ke Mekkah dengan cara menabung hingga puluhan tahun bahkan ada yang sampai menjual sebagian tanahnya untuk biaya naik haji. Namun ada di antara calon haji itu yang berangkat dengan cara yang luar biasa di luar akal, seperti yang pernah diceritakan KH. Subhan Ma'mun, beliau berkisah: "Dahulu ada orang yang besar keinginannya untuk bisa berhaji ke Baitullah namun karena kemiskinannya dia hanya berharap saja. Namun karena keinginannya yang begitu besarnya itu akhirnya dia mendapat tahu bahwa jika kita mempunyai hajat besar yang ingin terkabul maka amalkanlah membaca Sholawat Nariyah sebanyak 4444x dalam satu duduk dalam semalam selama 40 hari.

Pada akhirnya dia amalkan bacaan Sholawat Nariyah ini secara istiqomah selama 40 hari. Ketika memasuki malam ke-41 dia didatangi Nabi Khidir as dalam wujud seorang tua. Nabi Khidir as mendatangi pria itu dan minta digendong untuk diantarkan kerumahnya. Pria itu pun menggendong Nabi Khidir as sampai tiba diperbatasan desa, begitu sampai perbatasan desa Nabi Khidir as minta diturunkan, setelah diturunkan, Nabi Khidir bertanya, "Apakah kamu mau naik haji?" "Iya," jawabnya
"Kalau begitu aku akan menggendong kamu sampai ke Baitullah, tapi selama kamu aku gendong kamu harus memejamkan kedua matamu, bagaimana sanggup?" tanya Nabi Khidir as.

"Insya Allah, sanggup," jawab pria itu penuh kebahagiaan.

Singkat cerita Nabi Khidir as menggendong pria itu menembus batas ruang dan waktu hingga sampai tepat di depan Baitullah.

"Sekarang buka matamu," kata Nabi Khidir as.

Pria itu membuka matanya dan langsung tersungkur bersujud bersyukur kepada Allah begitu tahu di depannya telah ada Baitullah. Maka Nabi Khidir as pun mengajak pria itu berhaji bersama-sama hingga selesai ritual ibadah haji. Selama di Mekkah dan Madinah dia bertemu tetangga-tetangganya yang telah berangkat haji sebelumnya.

Di akhir ritual haji, Nabi Khidir as kembali menggendong pria itu untuk kembali kediamannya melalui cara yang sama menembus batas ruang dan waktu. Sesampainya di rumahnya Nabi Khidir as mohon pamit dan kemudian hilang dalam pandangan.

Kemudian pria itu menceritakan pengalamannya berhaji bersama Nabi Khidir as kepada para tetangganya. Namun  para tetangganya  tidak ada yang percaya bahkan menganggapnya gila, hingga  akhirnya para tetangganya percaya ketika ada jama'ah haji didesanya pulang dan bercerita bahwa berhaji di Mekkah bersama pria itu.

Begitulah kisah seorang pria yang berhaji karena keberkahan Sholawat Nariyah seperti yang diceritakan KH. Subhan Ma'mun. Wallaahu A'lam

Amalan Naik Haji Guru Sekumpul

 AMALAN AGAR NAIK HAJI IJAZAH ABAH GURU SEKUMPUL

amalan naik haji dari guru sekumpul
Ada seorang murid guru sekumpul yang berdomisili di banjarmasin, beliau ini setiap tahunnya selalu saja mendapatkan undangan dari kerajaan arab saudi untuk berhaji ke tanah suci mekkah, dalam kurun waktu sejak tahun 2000 sampai tahun 2015.

Terakhir beliau berhaji dan beliau wafat tahun 2016 di bulan sya'ban pada umur 81 tahun. Jadi beliau berhaji setiap tahunnya selama 15 kali berhaji dan itupun tidak ada dana yang keluar, cuma musim haji pertama dan kedua saja beliau keluar dana yaitu tahun 2000 dan 2001. Setelah itu pada tahun 2002 beliau mulai dapat undangan dari raja arab saudi sampai tahun 2015, karena beliau banyak berteman bukan berarti sering bergaul, beliau orang biasa yang hidup sederhana dan tinggal dirumah saja. Alfakir dulu sempat silaturrahmi kerumah beliau, dan menanyakan kepada beliau apa amalan engkau wahai kakek sehingga engkau setiap tahun dapat undangan raja untuk melaksanakan ibadah haji ?

Jawab beliau, 
"Dulu aku diberi amalan oleh abah guru sekumpul pada tahun 1997, mulai saat itu kuamalkan terus amalan itu, karena dulu aku ingin pergi berhaji tapi tidak ada dananya., terus kuamalkan amalan itu kemudian alhamdulillah pada tahun 2000 terkumpul dana untuk naik haji yang pertama.

Tahun 2001 kuingin berhaji lagi tapi kuingin bersama guru sekumpul berhajinya dan dananya sudah siap untuk kami berdua, tapi kondisi guru sekumpul waktu itu tidak mampu kata guru sekumpul ikut berhaji karena bermasalah dengan ginjal, jadi aku berniat duit yang ingin kuberangkatkan untuk haji abah guru sekumpul kuhadiahkan kepada beliau dan lalu  beliau menghadiahkan semuanya kepada anak yatim".

Amalan yang diberi guru sekumpul pendek saja yaitu, dirumah harus ada foto/gambar maqom Rasulullah SAW, disetiap kita hendak tidur dan bangun subuh harus melihat gambar maqam Rasulullah SAW. Lalu niatkan dalam hati bahwasanya aku ingin menziarohi maqom Rasulullah SAW, dan memusyahadahkan seakan akan kita berada didepan maqom Rasulullah SAW. Anggap 3 menit saja waktunya disetiap mau tidur dan bangun subuh.

Jadi tidak ada bacaan sedikitpun.hal ini diamalkan terus hingga sampai akhir umur, tapi hati harus yakin dan mantap bahwa Rasulullah SAW hadir saat kita memusyahadahkan maqom Rasulullah SAW. Itulah amalan yang diberi abah guru sekumpul supaya setiap tahunnya berangkat haji kata kakek itu.

Kubur kakek ini terletak di desa pematang gambut, kabupaten banjar, kalimantan selatan, beliau bujang tidak kawin sampai akhir umur, kakek yang bernama Hamba Allah yang tidak mau disebut namanya ini adalah teman akrab KH.Ahmad bakrie (guru bakrie)dan abah Masrani (guru awang), Ini semua berkat KH Muhammad Zaini bin H Abdul ghani, karena beliau tahu akan hati seseorang, dan berkat hati yang yaqin akan hal takdir,  jalan menuju tanah suci sudah ada tuhan yang mengatur, meskipun kita tidak punya dana, tapi kalau sudah sampai waktunya pasti kita berangkat. Mudahan bagi yang belum bisa berangkat haji, nanti akan bisa berangkat ketanah suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Dan bagi yang sudah berangkat mudahan bisa berangkat lagi kesana ziaroh ke maqom Rasulullah SAW.
berkat abah guru sekumpul dan putra beliau abu Muhammad Amin badali dan Abu Muhammad hafi badali. Aamiin,Aamiin yaa Rabbal Alamiin

Minggu, 23 Juli 2023

Ijazah KH Ghofur Sunan Drajat Lamongan

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Ijazah KH Ghofur Sunan Drajat Lamongan
Surat Al-Fatihah merupakan salah satu surat yang sering dibaca setiap hari karena menjadi syarat sah shalat. Surat tersebut ternyata memiliki banyak keutamaan yang perlu untuk anda semua ketahui.

Selain menjadi syarat sah shalat, ternyata surat pembuka dalam Al-Qur'an tersebut memiliki keutamaan sebagai salah satu perantara terkabulnya hajat yang kita panjatkan kepada Allah SWT. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW:

ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﻟﻤﺎ ﻗﺮﺋﺖ ﻟﻪ

Artinya: “Jika kita punya suatu hajat apapun, surat Al-Fatihah bisa menjadi perantara untuk hajat tersebut.”

IJAZAH KH Ghofur Sunan Drajat Lamongan
KH Abdul Ghofur Pengasuh Pesantren Sunan Drajat Lamongan mempunyai amalan khusus dalam membaca Fatihah. Menurut Kiai Ghofur, Fatihah paling manjur itu dibaca dengan cara yang tepat.
Al-Fatihah itu 7 ayat.
7x7 ini kalau menurut ilmu perbintangannya.
Ini sesuai dengan surah Yasin ayat 38,
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Wasy syamsu tajrii limustaqarrin lahaa dzaalika taqdiirul ‘azizil ‘aliim.
"Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."
"Takdir bisa ditata semua oleh ilmu perbintangan. Ini rahasia ya, jangan bilang-bilang ya. Kalau kalian butuh apa-apa ingin langsung berhasil seketika, maka kalian baca Al Fatihah.
Setiap 7 kali berdoa," tegas Kiai Ghofur.
Bagi Kiai Ghofur, Fatihah sangat cocok dibaca saat kita punya hutang.
Bagaimana caranya..?
- Pertama, membaca Fatihah 49 kali tiap hari.
- Kedua, kalau sudah membaca 7 kali, berdoalah secara khusus terkait hajatnya atau hutangnya.
Diulangi terus tiap baca 7 kali.
- Ketiga, membacanya dengan tulus dan betul-betul meminta kepada ALLAH SWT.
"Khususnya kalau punya hutang tidak bisa membayar hutang. Sudah dengar?
Membaca Al-Fatihah ya, setiap 7 kali berdoa,
Ya ALLAH semoga mendapat uang untuk membayar hutang. Dibaca sampai 7 kali, jumlahnya 49," tegas Kiai Ghofur.

Bagi Kiai Ghofur, kalau melihat undang-undang perbintangannya, Fatihah itu kalau dibaca 49 kali,
Setiap baca 7 kali lalu berdoa, maka manjurnya tidak ada tandingannya.
"Ini sesuai dengan penjelasan para ulama-ulama yang ma’rifat, yang matanya bisa melihat surga dan neraka,"
Kiai Ghofur mengumpamakan dengan dokter bisa mengetahui daun yang ada kandungannya vitamin A. Daun ini vitamin B, ini obatnya kencing manis, ini obatnya liver.
"Itu dokter yang menyelidiki lewat labolatorium. Kalau ini labolatorium gaib, 49 kali," pungkas Kiai Ghofur.

Qobiltu Ijazah

Sabtu, 15 Juli 2023

Doa Malam 1 Suro 2023

Doa Malam 1 Suro,Memohon Ampun dan Keselamatan kepada Allah SWT
Menurut perhitungan kalender Jawa, 1 Suro tahun 2023 jatuh pada tanggal 19 Juli 2023. 1 Suro sendiri jatuh pada hari Rabu, yang berarti malam 1 Suro atau malam satu Muharram jatuh pada malam Rabu atau hari Selasa, 18 Juli 2023.

Pada malam tersebut, masyarakat Jawa biasanya mengadakan ruwatan (pembersihan). Namun untuk umat Muslim sendiri, ada beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan. Salah satunya adalah membaca doa malam 1 suro. Tujuan dari amalan ini yaitu untuk memohon ampun atas segala dosa yang pernah diperbuat serta memohon keselamatan dan keberkahan dalam menyongsong Tahun Baru 1445 Hijriah.

Lantas, seperti apa doa yang bisa dilafalkan saat malam 1 suro? Berikut di bawah ini informasi lengkapnya. Doa Malam 1 Suro Dilansir dari  buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut doa malam 1 suro yang bisa dilafalkan.

1. Doa Akhir Tahun Baru Islam 1444 H Doa malam 1 suro ini merupakan doa akhir tahun yang bisa dibaca sebanyak tiga kali  setelah sholat Ashar hingga sebelum sholat Maghrib

. اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

"Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirlî wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim."

Artinya: "Ya Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini termasuk yang Engkau larang sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Engkau maklumi karena kemurahanMu sementara Engkau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Engkau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakaiMu. Karenanya aku memohon ampun kepadaMu, ampunilah aku. Ya Tuhanku, aku berharap Engkau menerima perbuatanku yang Engkau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahalaMu. Janganlah pupuskan harapanku, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah." 

2. Doa Awal Tahun Baru Islam 1445 H Doa malam 1 suro ini merupakan doa awal tahun baru Islam atau kalender Hijriah yang  bisa dibaca setelah memasuki tanggal 1 Muharam selepas sholat maghrib

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ 

"Allahumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'ala fadhlikal 'azhimi wa karimi judikal mu'awwal. Hadza 'amun jadidun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fihi minas syaithani wa auliya'ih, wal 'auna 'ala hadzihin nafsil ammarati bis su'i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram." 

Artinya: "Ya Tuhanku, Engkau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karuniaMu yang besar dan kemurahanMu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepadaMu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolonganMu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. KepadaMu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmatMu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Amalan Lain pada Malam 1 Suro Selain membaca doa, terdapat amalan lainnya yang bisa dilakukan saat memasuki malam satu suro, yaitu:

1. Perbanyak Wirid Malam satu suro merupakan salah satu malam suci dalam Islam. Oleh karena itu, umat Muslim hendaknyamemperbanyak wirid. Berikut ini wirid yang bisa dibaca: 

- Istigfar sebanyak 100x 
- Shalawat sebanyak 100x 
- Ya rohman Ya Rohim 111x 
- Tasbih 63x 
- Laillaha illa anta subhannaka inni kuntu minaddolimin 63x 
- Laillaha illa anta ya hayyu ya qoyyum 114x 
- Hasbunallah wa ni’mal wakil 100x 
- Hauqolah 100x 
- Laillaha illalloh muhammadarrasululloh 100x 
- Ya Allah Ya Kabir Ya Latif ya Khobir ya Sami’ ya Basir 100x 
- Sholawat nariyah 3x 
- Al fatihah 3x 

2. Membaca Al Quran Membaca Al Quran juga merupakan hal yang bisa dilakukan untuk menyambut datangnya tahun baru. Amalan ini tentu saja dihitung sebagai hal yang baik dan berpahala. Terlebih jika dapat mengamalkannya. 

3. Melaksanakan Sholat Malam Seperti amalan lainnya, sholat malam seperti sholat taubat, tahajud, atau hajat sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun pada bulan Muharram sebaiknya Anda tidak melewatkan sholat malam.

Hal ini dikarenakan pada pada malam tersebut merupakan salah satu malam yang diutamakan untuk meminta pada Allah SWT. 

4. Niatkan untuk Puasa Tasu’a dan Asyura Amalan sunah yang diutamakan di bulan Muharram adalah berpuasa. Selain itu, Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah sehingga mengawali tahun baru dengan ibadah puasa sangatlah dianjurkan. 

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Puasa paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, bulan Muharram." (HR Muslim). 

Pada bulan Muharram, umat Muslim bisa melaksanakan puasa Tasu'a dan puasa Asyura. Puasa Tasu'a dilakukan pada tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura dilaksanakan di tanggal 10 Muharram.

Dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, disunahkannya puasa Tasu'a bersama-sama dengan puasa Asyura adalah agar ibadah tersebut tidak menyamai ibadah orang Yahudi. Bila ingin melaksanakan puasa ini, berikut ini niat kedua puasa tersebut.

Niat puasa Tasu’a:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu’a lillahi ta’ala. 
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT” 

Niat puasa Asyura 
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatil Asyura lillahi ta’ala. 
Artinya, “Saya niat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT”.

Tawasul Karomah Kubro

Tawasul KubroAssalaamu'alaikum sedulur, kalau sebelumnya saya ijazahkan Tawasul tembus langit, maka sekarang saatnya saya ijazahkan tawasul karomah atau Tawasul Kubro. Berfungsi untuk Pemberkatan, Booster amalan wirid, dan untuk do'a cepat ijabah, untuk membuka apa yang tertutup serta mempermudah penyerapan ilmu.

Tawasul ini sangatlah powerfull, Insya Allah akan hadir di hadapan kalian ruh-ruh suci yang kalian tawasuli mengamini do'a kalian jika bersungguh-sungguh.

 TAWASUL KAROMAH KUBRO  :
- Nawaitu Bi ridhoo-illaahi ta'aalaa wabi syafaa'ati Rasuulillaahi Shollallahu alaihi wasallam (Al-Fatihah 1x)

- Ilaa hadhrotin Nabiyyil musthoofa sayyidinaa Muhammadin Shollallahu alaihi wa sallam (Al-Fatihah 1x)

- Tsumma ilaa hadhroti Malaikat Jibril AS, wa Malaikat Mikail AS, wa Malaikat Isrofil AS, wa Malaikat Izroil AS, wa Malaikat Ruqiyail AS, wa Malaikat Samsamail AS, wa Malaikat Shorfayail AS, wa Malaikat 'Anyail AS,  wa Malaikat Kahyalin AS, wa Malaikat Dzun Nuroyn AS, wa Malaikat Dzulqornayn AS wa Malaikat Qosim A.S wa Malaikat Lanan A.S alaihiumussalam wa li Jami’il malaikat Muqorrobin wal Karubiyyin (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Jamii’il Anbiya'i wal Mursalin wa khusushon Nabiyullah Adam A.S, wa Nabiyullah Syits A.S, wa Nabiyullah Idris A.S, wa Nabiyullah Nuh AS, wa Nabiyullah Hud AS, wa Nabiyullah Ilyas A.S, wa Nabiyullah Khidir A.S, wa Nabiyullah Musa A.S, wa Nabiyullah Daud A.S, wa Nabiyullah Sulaiman A.S, wa Nabiyullah Ibrahim A.S, wa Nabiyullah Zakariyya AS wa Sayyidatuna Maryam binti Imran AS wa  Nabiyullah Isa A.S, wa Nabiyullah Syam'un al Ghozi A.S wa Nabiyullah Daniyal A.S (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Khulafaur Rosyidin, Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq r.a, wa Sayyidina Umar bin Khotob r.a, wa Sayyidina Utsman bin Affan r.a wa Sayyidina Ali bin Abi Tholib karomallahu wajhahu wa khusushon  Sayyidina Uwais al Qorny r.a (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti ahli baytihi Rasuulillaahi shollallahu’alaihi wa sallam, Sayyidatuna Khadijah al kubra ra, wa Sayyidatuna Aisyah ra, wa Sayyidatuna Fatimatuz Zahro ra binti Rasulullah, wa Sayyidina Ali Karomallahu wajhahu wa Imam Hasan bin Ali AS wa Imam Husein bin Ali as Syahid AS wa Imam Ali Zaenal Abidin AS wa Imam Ja'far Ash Shodiq AS , Imam Musa Kadzim AS, wa Imam Hasan Ali ar Ridlo AS, wa Imam Muhammad al Jawwad AS, wa Imam Ali bin Muhammad al Hadi AS, wa Imam Hasan al Askari AS, wa Imam Ahmad bin Isa al Muhajir A.S wa Yaa Shohibuz Zamaani Sayyidina Imam Al Mahdi AS (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti ahlul bayti Rasuulillaahi min Bani 'Alawiyyin khusushon Sayyid Muhammad Shohib Mirbath ra, wa Sayyidina Al Faqih Al Muqoddam Muhammad bin Ali Ba'alawi ra, wa Sayyidina Al Imam Muhammad Ali Shohibud dark bin Alwi al Ghuyur ra wa Sayyidina Al Imam Alwi Al Ghuyur ra wa Sayyidina Al Imam Al Fakhrul Wujud Syeikh Abu Bakar Bin Salim ra wa Sayyid al Habib Ali bin Muhammad al Habsyi ra shohibul mawlid simtudhurror, wa Sayyid al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad ra shohibur rotib, wa Sayyid al Habib Umar bin Abdurrahman Al Atthos ra shohibur rotib (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Jamii’il Auliya'i was shoolihin wa khusushon Quthbul Ghouts Sulthonul Awliya'i Sayyidi Syeikh Muhyiddin Abdul Qodir al Jailani ra, wa Al Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Muhammad Ghazali ra, wa Sayyidi Syeikh Abu Ya'qub Yusuf al Hamdani ra, wa Sayyidi Syeikh Ahmad ar Rifa'i ra, wa Sayyidi Syeikhusy Syuyukh Abu Madyan Syu'aib bin Husein Al Anshoriy Al Andalusiy ra, wa Sayyidi Syeikh Abdissalam bin Masyisyi ra wa Sayyidi Syeikh Abul Hasan Asy Syadziliy ra, wa Sayyidi Syeikh Abbul Abbas al Mursi ra, wa Sayyidi Syeikh Hasan al Basri ra, wa Sayyidi Syeikh Ahmad al Badawiy ra, wa Sayyidi Syeikh Abu Yazid al busthomi ra, wa Sayyidi Syeikh Muhammad Bahaa-uddin an Naqsyabandiy ra, wa Sayyidi Syeikh Ahmad bin Muhammad at-Tijaniy ra, wa Sayyidi Syeikh Abdul Kholiq al Ghujdawani ra (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Sayyidi Syeikh Abil Hasan Sarri ibnu al Mughalis as-Saqothi qodassallohu sirrohu, wa Sayyidi Syeikh Abu qosiim al junaid al baghdadi qodassallohusirrohu, wa Sayyidi Syeikh Abu Bakar as Syibli qodassallohu sirrohu wa Sayyidi Syeikh Ma’rufi al Karkhi qodassallohusirrohu, Sayyidi Syeikh Ibnu Manshour al Hallaj qodassallohu sirrohu wa Sayyidi Syeikh Maulana Jalaludin Rumi qodassallohu sirrohu, wa Sayyidi Syaikhul Akbar Ibnu Arobi al Hatimi qodassallohu sirrohu Sayyidi Syeikh Ibnu Atho'illah As Sakandari qodassallohusirrohu wa Sayyidi Syeikh Syihabuddin As Sahruwardi qodassallohusirrohu (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa arwahi Al Quthb Sayyidi Syeikh Jamaludinal Ghumuqi wa Sayyidi Maulana Syeikh Abdullah Faiz ad Dagestani qs wa Sayyidi Maulana Syeikh Nadzhim adil al Haqqani qs wa Ila Hadhroti Sayyidi Syeikh Hisyam Kabbani qs (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Sayyid Syeikh Ashouf bin Barkhiya wa Syeikh Imam Ahmad ibnu Ali Al Buuni, wa Syeikh Ibnu Hajji At Tilmisani al Maghribi, wa Syeikh Abdul Fattah As Sayyid  At Toukhy, wa Syeikh Fakhruddin Thohir Jabbar Kholawiy, wa Syeikh Muhammad Haqqi an Nazili wa Syeikh Mahmoud Nashor (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

Assalaamu'alaika Yaa Rijalul Ghaib, Yaa Abdal, Yaa Autad, Yaa Nuqoba', Yaa Budala', Yaa Nujaba'. Khusushon Rijalul Ghaib Sayyidi Syeikh Muhyiddin Ma'rifatullah Al 'Arsy (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Jamii’il Auliya'i tanah jawi khusushon Syeikh Subakir gunung tidar, wa Syeikh Jumadil Kubro Trowulan wa Syeikh Dzatul Kahfi gunung jati, wa Syeikh Quro Karawang, wa Embah Kuwu Sangkan Cirebon girang Pangeran Cakrabuana Raden Walang sungsang, wa Raden Kian Santang Sunan Godhog, wa Syeikh Abdul Jalil syeikh siti jenar wa Syeikh Maulana Maghribi wa Syeikh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon, Syeikh Ali Rohmatullah Sunan Ampel, wa Sunan Bonang wa Sunan Giri wa Sunan Kudus wa Sunan Muria wa Raden Syahid Eyang Sunan Kalijogo wa Sunan Dombo Sunan Geseng wa Syeikh Magelung Sakti wa Syekh Jangkung wa Sunan tembayat (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x))

- Tsumma ilaa arwahi poro leluhur tanah jawi wa poro Raja-Raja, poro Ksatria poro mujahidin nuswantoro poro Wali dzhohir wa wali ghoib Khusushon Sayyid Anwar Sanghyang Nur Cahyo, wa Sayyid Anwas Sanghyang Nur Rasa wa Empu Supo wa Eyang Sri Aji Joyoboyo kediri wa Sultan Agung Mataram Sultan Hadiwijoyo Joko Tingkir, wa Raden Bagus Harun Pagotan, wa Raden Mas Ngabehi Ronggowarsito wa Presiden Soekarno wa Pangeran Diponegoro wa Jenderal Sudirman (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa arwahi Sayyidi Syeikh Muhammad Samman al Madani, wa Sayyidi Syeikh Maulana Muhammad Arsyad al Banjari, wa Sayyidi Syeikh Muhammad Abdussamad Datu Sanggul, wa Sayyidi Syeikh Ahmad Khotib Sambasy, Sayyidi Syeikh Abdur Ro'uf Singkel Aceh (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti arwahi Syaikhona Kholil Bangkalan Madura wa Syeikh Ahmad Tholhah kali sapu Cirebon, wa Hadrotusy Syeikh K.H Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang, wa Syeikh Basaniyah Bujug Tumpeng Pamekasan, wa Syeikh Abu Syamsuddin Batu Ampar Madura, wa K.H Wahab Hasbullah Tambakberas jombang  wa K.H. Romli Tamim njoso Peterongan Jombang (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa arwahi Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan wa Sultan Maulana Hasanudin Banten wa  Syeikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani wa Syekh Asnawi bin Abdurrahman Caringin Banten, wa KH. Muhammad Dimyathi al-Bantani (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa arwahi Al Qutub Al Habib Husin bin Abubakar Alaydrus Keramat Luar Batang wa Al Habib Abdullah bin Muhsin Al Attas Empang Bogor wa Al Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi Surabaya wa Al Habib Ali bin Husein Al Attas Bungur wa al Habib Ali Kwitang, wa Habib Sholeh Tanggul Jember, wa Mbah Yai Abdul Hamid Pasuruan,wa Abuya Sayyid Muhammad bin alwi al maliki al hasani wa al Habib Abdul Qodir bin Ahmad bil faqih malang wa al Habib Abdullah bin abdul Qodir bil faqih malang wa K.H Mahrus Ali Lirboyo wa K.H. Abdurrohaman Wahid Gus Dur Tebuireng, Kyai Hamim Jazuli Gus Miek al falah ploso kediri, wa Syeikh Abdul Malik bin Ilyas Purwokerto, wa Mbah Yai Dalhar watucongol, wa Syeikh Abdul Karim banten, Syeikh Ahmad Shohibul Wafa' tajul arifiin Abah Anom Suryalaya Tasikmalaya wa Abah Uci al Turtusi banten, wa Hadrotusy Syekh Romo K.H. Achmad Asrori al ishaqi kedinding Surabaya, wa Syeikh Jauhari Umar Pasuruan (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa arwahi wa Tuan Guru Muhammad Zaini Abdul Ghani Martapura wa Tuan Guru Haji Umar Kelayu Lombok,  wa Maulana Syeikh Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Majid Pancor, Lombok Timur, wa Tuan Guru Haji Syeikh Ahmad Tretetet Lombok wa KH. Achmad Yasin Asymuni Pethuk semen kediri wa Kyai Uzairon Thoifur temboro, (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x) 

- Tsumma ilaa hadhroti al Habib Umar bin Hafidz Yaman wa Abah Abuya Syar'i Ciomas Banten wa Syeikh Fadhil al jailani ra, wa al Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya Pekalongan wa Habib Bakar Assegaf gresik (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti Jamii’il Ulamaa-il 'Aamiliina wa masyayikhina wa asatidzatinaa (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti khusushon Abi wa Umi wa diriku sendiri jazadku, sukmoku, ruhku, Kakang Kawah Adi ari-ari, getih, puser, Sedulur papat kelimo pancerku, Amarah, sufiyyah, aluwammah, muthmainnah, wa Ulu, Kulit, Daging, getih, Balung, Sumsum (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

- Tsumma ilaa hadhroti arwahi Jamii’il muslimina wal muslimat al ahya'i minhum wal amwat (Syai’ul lillaahi lahum Al-Fatihah 3x)

Tawasul ini sangat cepat efeknya baik digunakan untuk  mengawali amalan awrod suatu keilmuan maupun untuk mengawali memohon hajat apapun kepada Allah. Yang perlu saya tekankan ialah saya tidak mengajarkan meminta sesama makhluk dan tidak mengajarkan syirik. Sebelum bertawasul sebaiknya niatkan pada diri anda untuk mendoakan sesama makhluk Allah, Para Anbiya', Awliya'i, sholihin, Mujahid / Syahid, dan Para Leluhur dll.

Boleh ditambah Jika ada Auliya'i dari daerah kalian sendiri.

Berdasarkan hukum law of spirit dan law of nature ketika anda menebar cinta kasih / gift kepada sesama makhluk maka timbal baliknya akan kembali kepada anda sendiri. Jadi poro sedulur tidak perlu bertanya tawasul ini bermanfaat nggak, tembus nggak, worth it nggak, buktikan saja sendiri nanti. Tetapi yang lebih utama ialah ketika mengamalkan didasari atas rasa mahabbah kepada para kekasih Allah.

Sholawat Mahkota Bidadari / Mahrus Sirri Wal Huur Wa Aynul Fathi Wan Nuur

 SHOLAWAT MAHKOTA BIDADARI 
(MAHRUS SIRRI WAL HUUR WA AYNUL FATHI WAN NUUR)

Allaahumma sholli wa sallim wa baarik alaa Sayyidinaa Muhammadinin nabiyyil kaamili, Al faatihil khootimish shoodiqil amiin, Al jaami'i li asroori maa ahshoohullaahu minal uluumi fil imaamil mubiin, Bi aynil yaqiini wa aqlaamit tartiibi wat tabyiin, wa mudda min hadhroti robbihi bi jami'i asrooril hudaa wat tamkiin, wa bi syaroofihi wa karoomihi syahidat jamii'un nabiyyin wal mursaliin wal malaaikati wasy syuhadaa'i wash shoolihiin, An naashiril haqqi bil haqqi ar ro'uufir rohiim al haadi ilash shirothil mustaaqim, Shirootil ladziina an'amta alayhim ghoyril maghdhuubi alayhim wa ladh dhoolliin aamiin, Quthbi daa irotil wujuudi wal jalaali wal jamaali, wa miftaahi asrooril ghuyuubi wa khizaanati aynil kamaali, wa huwan nuurus saathi'u was sirrul maknuunu wash sholaatul kaamilatu, was salaamut taammu alaa akhiihi Jibriila al muthowwaqi bin nuuri 

wa jamii'i aalihi wa ashhaabihii wa bi'adadi basthil baasithi wa basthim bisaathil mukawwanaati wa kawnit takwiini, wa bi'adadis sirri al ladzii awdaa'at-hu Yaa Allah fii ahrufi Alif Lam Miim Shod Alif Lam Miim Roo Kaf Haa Yaa Aiin Shood Thoo Siin Haa Miim Qoof Nuun, Sholaatan kaamilatan wa salaaman taamman laa nihaayata lahumaa fi ilmikal azhiim,kamaa laa nihaa yata likamaa lika wa mulkika wa ilmika yaa samii'u yaa sarii'an lii bil ijaabati yaa mujiibu yaa aliim * Salaamun qowlam mirrobbir rohiim shuwarohun mahbabah saqofaathiisun saqoothiimun ahuunun qoofun adumma hamma haa un aamiin, As alukal lohumma bis mikal a'zhom, An tusholliya alayhi wa alaa aalihii fii kulli nafasin wa lamhatin wa lahzhotin wa thorfatin wa hiinin, Bi adadi miqdaari azhomati dzatika yaa hayyu yaa qoyyum yaa aliyyu yaa azhiim, wa bi adadi asroori kalaamikal qodiim, Wa haqqi qodri jamii'i ambiya ika wa rusulika wa miqdaarihim Yaa Arhamar Roohimiin,Laa ilaaha illaa anta subhaa naka innii kuntu minazh-zhoolimiin.

Siapa saja yang sering membacanya dia akan melihat Allah Ta'ala didalam mimpinya serta melihat Baginda Rasulullah Shollallahu Alayhi wa Sallam dan Malaikat Jibril akan selalu membimbingnya 

Mendatangkan rahasia-rahasia Allah, Futuh / Terbukanya dalam segala kebaikan dan ilmu Serta Cahaya yang membimbing kita dalam kebenaran dan kebaikan didunia dan diakhirat 

Satu kali membaca Sholawat Mahkota Bidadari Pahalanya sebanding dengan membaca Sholawat Al-Fatih 100.000 kali, Adapun satu kali membaca Sholawat Al-Fatih sebanding Pahalanya dengan menghatamkan Kitab Sholawat Dalail Al-Khoirot 800.000 kali

Cara mengamalkannya bagi yang mampu seperti tertulis dibawah ini, Kalau tidak mampu maka bacalah satu kali tiap hari, Tidak mampu juga membaca tiap hari maka bacalah satu kali saja seumur hidup, Yang utama adalah Sholawat yang sudah diamalkan tiap hari jangan dilepas :

30 kali setelah Sholat Subuh
24 kali setelah Sholat Zuhur
20 kali setelah Sholat Ashar
15 kali setelah Sholat Maghrib
20 kali setelah Sholat Isya

Sholawat Mahrus Sirri Wal Hur / Mas Kawin Bidadari Surga ini dicatatkan oleh Al-Imam Al-Arif Billah Sayyidi Ahsan bin Muhammad bin Abi Jama'ah Al-Ba'qili Al-Bakri didalam Kitab Al-Iroo'ah

 

Sholawat Mahkota Bidadari / Mahrus Sirri Wal Huur Wa Aynul Fathi Wan Nuur

Sholawat Mahkota Bidadari / Mahrus Sirri Wal Huur Wa Aynul Fathi Wan Nuur

Sayyid Ash-Sholawat Pemimpin Dari Seluruh Sholawat

Sayyid Ash-Sholawat / Sultan Sholawat / Penghulu Sholawat / Pemimpin Dari Seluruh Sholawat

Sholawat ini diberikan langsung oleh Sayyidina Nabi Besar Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam di dalam ru’ya/penglihatan spiritual kepada As-Sayyid Muhammad Baha'uddin An-Naqsyabandi Al-Husaini

As-Sayyid Muhammad Baha'uddin An-Naqsyabandi Al-Husaini
Sholawat ini dinisbahkan kepada As-Sayyid Muhammad Baha'uddin An-Naqsyabandi Al-Husaini Pendiri Tarekat Naqsyabandi 

Dikatakan oleh Sayyidina Syekh Syarafuddin ad-Daghestani Salah seorang Wali dalam Silsilah Keemasan Naqsybandi : Sholawat ini adalah Sholawat yang biasa dibaca oleh Sayyidina Baha’uddin Naqsybandi Pendiri Tarekat NaqsyabandiJika kalian menyebut nama Sayyidina Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam seratus kali maka Sayyidina Baha’uddin Naqsybandi akan membaca Sholawat ini seratus kali.  Jika kalian menyebut Nabi Shollallahu Alayhi wa Sallam 1.000 kali maka Sayyidina Baha’uddin Naqsybandi akan membaca Sholawat ini 1.000 kali. Jika kalian menyebut Nabi Shollallahu Alayhi wa Sallam 10.000 kali maka Sayyidina Baha’uddin Naqsybandi akan membaca Sholawat ini 10.000 kali.  Setiap kali kalian menyebut nama Nabi Shollallahu Alayhi wa Sallam maka Sayyidina Baha’uddin Naqsybandi akan membaca Sholawat ini. 

Bersabda Nabi Shollallahu Alayhi wa Sallam : Yaa Baha’uddin Jika seseorang Bersholawat kepadaku siang dan malam sejak zamannya Nabi Allah Adam Alayhis Salam hingga Hari Kiamat, Terus-menerus selama 24 jam tanpa henti, Sholawat yang kuberikan kepadamu ini masih lebih berat dibandingkan semua Sholawat tadi  

Satu kali membaca Sholawat ini lebih berat dalam timbangan di Mizan pada Hari Perhitungan daripada seluruh Sholawat yang dibaca untukku sejak zaman Nabi Allah Adam Alayhis Salam hingga Hari Kiamat.  Karena rahasia yang terkandung di dalamnya dan cara Sholawat ini dibacakan, bagaimana ia disebutkan, Sholawat ini memberikan anzilu al-nasa manazilahum/ Sholawat ini memberikan setiap orang sesuai dengan kedudukannya, jadi cara Sholawat ini dibacakan sangat tinggi caranya.

Sholawat ini adalah yang Malaikat tidak dapat menulis jumlah ganjaran Pahalanya karena tak terhingga dan hanya dapat ditulis oleh Allah Ta'ala sendiri .

inilah Sholawatnya :
Alaa asyrofil-aalamiina Sayyidinaa Muhammadinish-sholawaat, Alaa afdholil-aalamiina Sayyidinaa Muhammadinish-sholawaat, Alaa akmalil-aalamiina Sayyidinaa Muhammadinish-sholawaat, Sholawaatullaahi ta-aalaa wa malaa-ikatihi wa anbiyaa-ihi wa rusulihi wa jamii'i kholqihi alaa Sayyidinaa Muhammadin wa alaa aali Sayyidinaa Muhammad, alayhi wa alayhimus-salaam wa rohmatulloohi ta-aala wa barokaatuh, wa rodhiyal-laahu tabaaroka wa ta-aalaa an saadaatinaa ash-haabi rosuulillaahi ajma'iin 

Wa-anit-taabi-iina bihim bi ihsaan, wa anil-a’immatil-mujtahidiinal-maadhiina wa anil-ulamaa’il-muttaqiina wa anil-awliyaa’ish-shoolihiina wa am-masyaa-yikhinaa fit-thoriiqatin naq-syabandiyyatil-aliyyah qodda-sallaahu ta-aalaa arwaahahumuz-zaakiyyah  wa nawwaral-laahu ta`aalaa adhri hatahumul-mubaarokah  wa a`aadal-laahu ta`aalaa alaynaa min barokaatihim wa fuyuu-dhootihim daa-iman wal-hamdu-lil-laahi robbil-aalamiin  Al-Faatihah 

Semoga Sholawat dilimpahkan atas alam yang paling mulia yaitu Sayyidina Nabi Besar Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam 

Semoga Sholawat dilimpahkan atas alam yang paling utama yaitu Sayyidina Nabi Besar Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam 

Semoga Sholawat dilimpahkan atas alam yang paling sempurna yaitu Sayyidina Nabi Besar Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam 

Semoga Sholawat Agung Allah Ta’ala  para Malaikat dan para Nabi  para Rasul dan seluruh makhluk atas Nabi Besar Sayyidina Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam dan atas keluarga Nabi Besar Sayyidina Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam, Semoga Keselamatan Rahmat dan Keberkahan Allah terlimpah pada Nabi Besar Sayyidina Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam dan keluarganya dan semoga Allah merido'i pada tuan-tuan kami yaitu para Sahabat Rasulullah semuanya dan para pengikutnya dan para imam Mujtahid dan para ulama dan ahli taqwa dan para awliya yang sholeh dan guru-guru kami di dalam Tarekat Naqsybandiyyatil Aliyyah/yang Mulia yang Luhur * semoga Allah Ta’ala mensucikan ruh mereka yang suci, Dan semoga Allah melimpahkan cahaya pada kuburan mereka yang penuh berkah dan semoga Allah mengembalikan kepada kami berkah-berkah mereka dan limpahan-limpahan mereka selama-lamanya dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Al-Fatihah 

Sayyid Ash-Sholawat Pemimpin Dari Seluruh Sholawat

Sayyid Ash-Sholawat Pemimpin Dari Seluruh Sholawat

Sayyid Ash-Sholawat Pemimpin Dari Seluruh Sholawat

Sholawat Al-Mahdi Maulana Syekh Nazim Al-Haqqani Al-Jilani Al-Hasani

Sholawat Al-Mahdi Maulana Syekh Nazim Al-Haqqani Al-Jilani Al-Hasani
Sholawat ini diberikan oleh Baginda Rasulullah Shollallahu Alayhi wa Sallam kepada Maulana Syekh Nazim Al-Haqqani dan sudah diamalkan oleh Beliau. Siapapun yang membacanya dengan penuh ikhlas dan cinta akan melihat Baginda Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam dengan cahaya hijau surgawi.

Meskipun dibaca 1 kali, 3 kali, 100 kali atau 1.000 kali, Sholawat ini akan membuka pintu jalan dengan Nabi Besar Sayyidina Muhammad Shollallahu alaihi wasallam. Syekh Nazim Al-Haqqani berkata : "Jika mata kalian tidak mampu melihatnya maka qolbu kalian akan mampu melihatnya"

Ini adalah pintu jalan yang dipakai Maulana Syekh Nazim Al-Haqqani untuk membuka Samudera Cahaya Baginda Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam dan Samudera Ilahiyah melalui pintu Nabi Besar Sayyidina Muhammad Shollallahu alaihi wasallam.

Teks Shalawat:
Allaahumma sholli wa sallim alaa Nabiyyinaa Muhammad alayhis-salaam, Sholaatan taduumu wa tuhdaa ilayh, Ma marrol-layaalii wa thuulad-dawaam

"Ya Allah Limpahkanlah Sholawat dan Salam kepada, Nabi kami Sayyidina Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam Dengan Sholawat yang menetap dan dipersembahkan kepada Beliau Sepanjang malam-malam yang berlalu dan abadi selamanya"

Sholawat Al-Mahdi Maulana Syekh Nazim Al-Haqqani Al-Jilani Al-Hasani

Puasa Neptu 40

PUASA NEPTU 40 MENYINGKAT PUASA 40 HARI MENJADI 3 HARI

Puasa memang ada banyak sekali jenisnya, salah satunya Puasa Neptu yang bisa menyingkat dari 40, 41 hari menjadi 3 hari saja. Puasa Neptu bukan tanpa tujuan yang jelas, karena menyingkat sebuah puasa harus ada alasan yang kuat, terlebih bila belajar untuk menguasai sebuah Ajian atau ilmu Kejawen.

Raden Mas Said Sunan Kalijaga
Puasa Neptu sendiri adalah warisan yang dibuat oleh Raden Mas Said (Sunan Kalijaga) yang dimaksudkan untuk meringkas puasa para santrinya. Dimana dijalani 41 hari dan di ringkas menjadi 3 hari saja namun lebih berat pada tingkatan.

Kebanyakan Doa mantera, Aji-aji, Hizib, Wirid, Aurad, Ngelmu dan lain-lain sejenisnya, itu semua membutuhkan lelaku. Ada yang satu hari semalam, ada yang tiga hari semalam, ada yang tujuh hari semalam, ada pula yang sampai empat puluh hari semalam, bahkan terlebih lagi ada yang lelaku sampai satu tahun. Oleh sebab itu, bagi yang lelaku sebuah ilmu membutuhkan persyaratan hingga 40 hari dan satu tahun tadi terlalu berat dan memberatkan sekali. Maka atas wejangan Kanjeng Sunan Kalijaga (Wali di Tanah Jawa yang tersohor ke-Ilmuannya di antara Wali Songo)memberi anjuran bahwa lelaku tirakat yang membutuhkan persyaratan selama 40 hari dan setahun tersebut dapat diringkas menjadi lelaku tirakat yang hanya cukup 3 hari. Artinya, lelaku tirakat 3 hari sama dengan lelaku tirakat selama 40 hari, dengan catatan harus pandai-pandai memilih waktu yang 3 hari tersebut jumlah neptu ke tiga hari tersebut harus 40.
PUASA NEPTU 40 MENYINGKAT PUASA 40 HARI MENJADI 3 HARI
Puasa neptu 3 hari sama dengan 40 hari, dimana seperti yang telah kita ketahui, dalam ilmu Kejawen sangat banyak sekali macam puasa. Dari yang ringan hingga yang berat, sebaliknya terdapat juga yang berat namun bisa di ringankan yaitu puasa yang akan kita bahas ini.

Perlu diketahui dalam menjalani Puasa Neptu ini, karena tidak seperti nama dan penjelasan ringkasnya. Anda yang ingin meringkas sebuah puasa yang lamanya 40 atau 41 hari dan di ringkas 3 hari saja ini harus tau detailnya supaya tidak menjadi sia-sia puasa/tirakat yang Anda jalani. Berpuasa selama 40 hari dan bisa di singkat menjadi 3 hari saja melalui Puasa Neptu. Akan tetapi, tidak sembarangan dalam menjalaninya, terdapat tata cara yang harus diketahui terlebih dahulu sebelum Anda melakukan puasa ini, yang jelas terdapat pasaran tertentu dalam menjalaninya.

Mempersingkat lelaku, dalam menjalani syarat sebuah keilmuan atau tujuan contohnya dalam lelaku menuntut sebuah ilmu seseorang diwajibkan berpuasa selama 40 hari, akan tetapi jika lelaku tersebut ditempuh dengan puasa neptu hanya membutuhkan waktu 3 hari saja. Puasa 3 hari = 40 hari, puasa neptu di awali dari yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga, beliau merasa bahwa lelaku yang dijalankan para santri sangatlah berat, maka itu beliau berinisiatif menciptakan puasa neptu.

Untuk mendapatkan lelaku puasa neptu, harus dimulai pada Rabu Pon, Kamis Wage, Jum’at kliwon. Tujuannya adalah untuk meminta petunjuk kemana kita harus berjalan, meminta agar segala keinginan kita tercapai dan juga salah satu lelaku dalam menuntut ilmu agar dapat diberikan pengetahuan.

Cara Menghitung dan Mulai Puasa Neptu
Untuk mengetahui perhitungan dan tata caranya puasa naptu 40, anda bisa melihat dalam kalender yang berisikan pasaran Jawa. Dan puasa Neptu dibagi menjadi 6 yaitu:\

1. Pilih hari = Selasa Kliwon, Rabu Legi dan Kamis pahing (Jumlah neptu 40)
2. Pilih hari = Rabu Pon, Kamis Wage, Jum’at Kliwon (Jumlah neptu 40)
3. Pilih hari = Kamis Wage, Jum’at Kliwon, Sabtu Legi (Jumlah neptu 40)
4. Pilih hari = Sabtu Kliwon, Minggu Legi, Senin Pahing (Jumlah neptu 40)
5. Pilih hari = Jum’at Pahing, Sabtu Pon, Minggu Wage (Jumlah neptu 40)
6. Pilih hari = Jum’at Legi, Sabtu Pahing, Minggu Pon (Jumlah neptu 40)

Hari-hari pada ke lima nomor tersebut, dapat dipilih salah satu sesuai dengan kebutuhan waktu lelaku tirakat anda. Apabila anda melaksanakan lelaku tepat pada hari-hari yang ada di dalam daftar tersebut, sama saja anda telah melaksanakan lelaku selama 40 hari.
Sedangkan untuk lelaku yang membutuhkan waktu 1 tahun atau perawatan khusus pada sebuah ilmu, dapat dilakukan dengan puasa 3 hari sesuai waktu pada daftar tersebut di atas sebanyak enam kali berturut-turut.

NEPTU HARI DAN PASARAN LIMA :

HARI :
1. Minggu neptunya 5
2. Senin neptunya 4
3. Selasa neptunya 3
4. Rabu neptunya 7
5. Kamis neptunya 8
6. Jum'at neptunya 6
7. Sabtu neptunya 9

PASARAN :
1. Pahing neptunya 9
2. Pon neptunya 7
3. Wage neptunya 4
4. Kliwon neptunya 8
5. Legi neptunya 5

Contoh :
Selasa Kliwon berneptu = 3 + 8 = 11 (Sebelas)
Rebu Legi berneptu = 7 + 5 = 12 (Dua Belas)
Kamis Pahing berneptu = 8 + 9 = 17 (Tujuh Belas)
--------------------------------------------------------------- +
Jadi Jumlah neptu ke 3 hari = 40 (Empat Puluh)

Diatas telah di contohkan untuk menghitungnya, jika Anda ingin mulai menjalaninya maka usahakan untuk mengambil harinya dulu supaya pas untuk menjalani Puasa Neptu, 40 hari di singkat menjadi 3 hari saja.

Bila anda ingin menjalani puasa neptu 40, sebagai contoh di hari (Selasa Kliwon, Rabu Legi dan Kamis pahing), Maka Senin Wage di sore harinya anda sudah mandi Jinabat, dan sahur di sore hari tersebut sebelum masuk waktu adzan maghrib, dan berbuka ke-esokan harinya di waktu maghrib, karena di sore hari sudah berganti hari menurut ajaran jawa islam.

Puasa Neptu Hanya Untuk Ilmu Tertentu Saja
Anda sebagai calon penguasai sebuah ilmu juga harus mengetahui mana jenis ilmu yang boleh di tebus dengan puasa Neptu dan yang tidak boleh. Selain itu, juga ada penjelasan mengapa diperbolehkannya Anda menjalani dengan meringkasnya.

PUASA NEPTU TERBAGI MENJADI 3 TINGKATAN
Disini kita akan memulai alasan yang mendalam tentang menjalani puasa Neptu ini, supaya Anda tidak salah kaprah dan terus di angan-angani dengan mudahnya lelaku Puasa Neptu ini.

Tingkat 1
Untuk tingkat permulaaan ini, hanya dikhususkan bagi mereka yang baru mengenal ilmu dan masih lemah taraf kekuatan diri menahan hawa nafsunya. Selain itu ilmu yang dikuasai juga adalah ilmu-ilmu kebatinan, kanuragan yang tingkat rendah dan dasar saja.

Karena pada tingkatan ini, hanya untuk memberi kemudahan dalam mencapai sebuah keyakinan memiliki ilmu sebagai tanda kebesaran dari Allah swt. Bila nanti dirasa murid tingkat 1 ini telah mencapai tingkatan yang lebih tinggi, ia akan di arahkan ke puasa yang sesungguhnya dan berat, semakin berat tanpa ada ringkasan lagi.

Bila ketajaman batin dan keyakinan murid tingkat 1 ini benar-benar menjadi kuat setelah menjalani puasa Neptu ini, biasanya akan dihadapkan dengan Puasa Neptu pilihan seperti Ngeluwang atau Patigeni.

Tingkat 2
Tingkatan ini bukanlah yang tadinya menjalani tingkat 1 dan naik ke 2. Ini adalah diatasnya!

Tingkatan ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang terpilih saja dan dengan alasan yang kuat. Biasanya ia adalah seorang tokoh spiritual yang sudah menjalani berbagai olah laku batin dan puasa dengan beragam jenis.

Orang seperti ini, biasanya menjalani Puasa Neptu bukan seperti yang di tingkat 1 tadi. Ia cenderung akan langsung meringkas dengan Patigeni selama 3 malam berturut-turut atau Ngeluwang dan tapa tirakat yang berat.

Jelas ini akan berbeda di tingkatan 1 tadi. Dan juga biasanya, hanya dilakukan pada ilmu-ilmu pamungkas saja, atau hanya menyepuh (naik tingkat) sebuah ilmu yang pernah di lakoni dan biasanya dilakukan pada Bulan Muharaam (Suro) saja. Dimana dalam 1 bulan Suro, tidak genap 40 atau 41 hari, karena itulah diambil dari Puasa Neptu supaya pas.

Dari sini, 1 dan 2 yang telah kita bahas, ada tingkatan akhir yang terbilang akan membuka pengartian diri kita akan puasa Neptu ini.

Tingkat 3
Puasa Neptu yang menjalani pada tingkatan ini, bukanlah mereka yang naik dari tingkat 1 dan 2 hanya tingkat kesukarannya saja.

Disini, yang menjalani Puasa Neptu adalah mereka yang telah mumpuni dalam olah batin dan ilmu-ilmu Kejawen. Mereka bukan lagi orang sembarangan, mengunakan Puasa Neptu bagi mereka hanya untuk membantu sesama dan menyepuh ilmu yang sudah ia kuasai.

Contohnya, bila ia ingin membantu anak, cucu, soudara atau orang yang lagi membutuhkan bantuannya lalu ia gunakanlah sebuah ilmu dan mentirakatinya, supaya lebih cepat maka digunakanlah Puasa Neptu ini.

Kesimpulan dan Tujuan Dari Puasa Neptu Sunan Kalijaga
Dari pengulasan diatas hingga tingkatan Puasa Neptu yang di ciptakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga ini sebenarnya bukan untuk diteruskan menjadi sebuah keinginan untuk mudahnya menjalani sebuah tirakat dalam menguasai ilmu.

Sunan Kalijaga membuat puasa neptu ini, hanya untuk mempermudah orang yang masih lemah dalam olah batin karena ingin menyadarkan dan melakukan pendekatan untuk memasukan unsur-unsur keislaman pada murid dan santri-santrinya maka dibuatlah puasa Neptu supaya mereka lebih mendalami sebuah ilmu kanuragan dan olah batin.

Pada kesimpulan sebenarnya, dibuatnya Puasa Neptu ini supaya mereka juga mempelajari ajaran keislaman dan menjadi seorang Muslim sejati.

Dari kesimpulan diatas inilah, tidak bolehnya sembarangan dalam menentukan Puasa Neptu. Apa lagi menjalani tirakat dengan tujuan mempermudah. Bila itu Anda lakukan maka ilmu yang sedang Anda jalani hanya ada dalam agan-agan semata.

Dan juga perlu di ingat, dalam pengamalan Ajian yang harus melewati berbagai macam puasa dengan sekian hari. Tidaklah boleh menebusnya dengan Puasa Neptu karena jalurnya sudah ditentukan dari kitab pembuatnya.

Puasa Neptu lebih menekan kepada seorang guru spiritual yang memiliki berbagai macam murid yang lengkap dengan kuat dan lemahnya kekuatan dan fisiknya. Sebagai jalan untuk mempermudahkan mereka.

Semoga artikel tentang penjelasan puasa neptu ini akan bermanfaat untuk kita semua.

Keutamaan Shalawat Munjiyat

 KEUTAMAAN SHALAWAT MUNJIYAT

shalawat munjiyat
Sholawat adalah doa yang menjadi wujud rasa cinta umat Islam kepada Allah SAW. Anjuran untuk membaca sholawat juga dianjurkan di dalam kitab suci Al-Quran melalui surat Al-Ahzaab: 56. 

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Innallaaha wa malaa'ikatahu yusholluuna alan-nabiyy, yaa ayyuhal-ladziina aamanuu shollu alaihi wa sallimu taslimaa.

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Shalawat Munjiyat adalah salah satu jenis shalawat ghairu ma’tsurah yang dikenal kalangan umat Islam. Shalawat ini juga disebut sebagai shalawat penyelamat karena diyakini dapat menyelamatkan orang yang membacanya dari berbagai macam kesulitan dan bencana. Shalawat ini memiliki bacaan, arti, dan keutamaan yang akan saya jelaskan di bawah ini.

Bacaan shalawat Munjiyat dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya adalah sebagai berikut:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَـــا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيعِ 
الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَـــاتِ
Allohumma shalli alaa Sayyidinâ Muhammadin wa alaa aali Sayyidinaa Muhammadin shalaatan tunjinaa bihaa min jami’il ahwali wal aafaat wa taqdhi lanaa bihaa jami’al haajat wa tuthohhiruna bihaa min jami’is sayyi'at wa tarfa’una biha ‘indaka a’lad darojat wa tuballighuna bihaa aqshol ghoyat min jamî’il khoiroti fil hayati wa ba’dal mamaat

“Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.”

Shalawat Munjiyat adalah shalawat yang dibaca untuk meminta keselamatan dari segala musibah dan bencana kepada Allah SWT. Kata Munjiyat berasal dari bahasa Arab yang berarti keselamatan. Shalawat Munjiyat juga dikenal sebagai Shalawat Penyelamat.

Shalawat Munjiyat memiliki banyak keutamaan yang telah dirasakan oleh orang-orang yang mengamalkannya. Salah satu keutamaan yang paling terkenal adalah kisah tentang seorang ‘arif yang diselamatkan dari badai dan halilintar ketika berada di atas kapal bersama orang-orang lain. Kisah ini diriwayatkan oleh beberapa sumber, salah satunya adalah sebagai berikut:

“قال بعض العارفين كنت في مركب فعصفت علينا الريح فأشرفنا على الغرق فرأيت النبي صلى الله عليه وسلم في منامي فقال قل لهم يقولون اَللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ فاستيقظت فقلناها جميعا فسكن الريح بإذن الله تعالى”

“Seorang ‘arif berkata: Aku berada di atas kapal, lalu angin kencang menerpa kami dan kami hampir tenggelam. Aku bermimpi melihat Nabi Saw. dan beliau berkata: Katakan kepada mereka agar membaca: Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu, Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati. Lalu aku bangun dan kami semua membacanya. Maka angin pun reda dengan izin Allah Ta’ala.”

Selain kisah di atas, ada juga beberapa keutamaan lain yang dikaitkan dengan shalawat Munjiyat, antara lain:

1. Dapat menghapus dosa-dosa besar dan kecil
2. Dapat memperoleh syafa’at Nabi Saw. di hari kiamat
3. Dapat mendapatkan kemuliaan dan ketinggian derajat di sisi Allah Swt.
4. Dapat memperoleh segala hajat dan keinginan yang baik
5. Dapat terhindar dari segala bencana dan musibah
6. Dapat mendapatkan keberkahan dalam hidup dan setelah mati

Cara Mengamalkan Shalawat Munjiyat
Shalawat Munjiyat dapat dibaca kapan saja dan di mana saja, baik secara sendiri-sendiri maupun berjamaah. Tidak ada batasan jumlah bacaan yang ditentukan, namun ada beberapa waktu dan situasi yang disarankan untuk membacanya, antara lain:

1. Setelah shalat fardhu
2. Setelah shalat sunnah
3. Pada malam Jumat
4. Pada malam Nisfu Sya’ban
5. Pada malam Lailatul Qadar
6. Ketika sedang menghadapi kesulitan atau bahaya
7. Ketika sedang berhajat atau memohon sesuatu kepada Allah Swt.
8. Ketika sedang sakit atau mengunjungi orang sakit
9. Ketika sedang berada di tempat suci atau ziarah
10. Ketika sedang berada di atas kendaraan atau perjalanan

Shalawat Munjiyat dapat dibaca dengan niat yang ikhlas dan penuh rasa cinta kepada Nabi Saw. serta harapan akan rahmat dan pertolongan Allah Swt. Shalawat ini juga dapat dikombinasikan dengan doa-doa lain yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan seseorang.