PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Channel youtube berbagi kumpulan shalawat nabi dan dzikir serta kisah islami

SHALAWAT NAJIYATUL QUBUR

Sholawat penyelamat dari siksa kubur ijazah Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid Simtudduror, diamalkan dibaca satu kali ketika ziarah kubur dan buat yang masih hidup bisa dibaca satu kali setiap hari.

SHALAWAT DARI AL-ARIF BILLAH KH. IMAM KHOLIL BIN SYEKH SYU'AIB BIN ABDUL ROZAQ SARANG REMBANG

Keutamaannya jika dibaca satu kali sebanding dengan membaca kitab Sholawat Dalail Al-Khoirot seratus ribu kali dan membebaskan dari sentuhan api neraka.

FILM-FILM LAWAS INDONESIA

Koleksi berbagai film lawas indonesia era 70 hingga 90an, baik film laga dan komedi

Ijazah Membuka Sesuatu yang tertutup

Ijazah amalan dari Habib Syech untuk membuka sesuatu yang tertutup

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

Jumat, 24 Maret 2023

Qobul hajat dengan Al-Faatihah

 السَّلَامُ عَلَيْڪُمُ وَرَحْمَةُ اللَّٰهِہ وَبَرَڪَاتُهُہ

اَللَّٰہُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَیٰ سَیِّدِنَا مُحَمَّدِِ عَبْدِڪَ وَرَسُوْلِڪَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وعَلَی آلِــهِہ وَصَحْبِـهِہ وَسَلِّمْ تَسْلِيـمََا ڪَثِيْـرََا

Ijazah surat Al-Fatihah buat segala qobul hajat dan doa' dari: Al-Habib Abdurrahman bin Al-Imam Al-Qutub Al-Habib Abdullah bin Al-imam Al-Qutub Al-habib Abdul Qodir bil Faqih MalangSemoga bermanfa'at dan semoga allah kabulkan segala hajat kita aamiin Ya Allah.

Ijazah Surat Al-Fatihah untuk segala hajat


 

Doa Agar Dianugerahi Lailatul Qodar

DOA AGAR DIANUGERAHI LAILATUL QODAR
(Dari Sulthonul Ulama Habib Salim bin Abdullah Asy-Syathiri)
 
Do'a tersebut:
"Allahumma ittholi' 'alaini lailatul qadr al'adzhimatil qadr fil yaqodzhoh wal manam"

Artinya:
"Ya Allah tampakkanlah pada kami lailatul qadar yang memiliki kedudukan agung di saat terjaga & tidur."

Do'a ini di baca 7 kali setelah shalat witir, Jika Istiqomah dan yakin maka akan di anugerahi malam lailatul qodar.
 
Doa Agar Dianugerahi Lailatul Qodar

Sabtu, 11 Maret 2023

Surah Yasin di hari jum'at yang dirasakan ahli kubur

Surah Yasin di hari jum'at yang dirasakan ahli kubur
Dikabarkan dari Al-Hasan bin al-Haitsam bahwa suatu ketika ia mendengar Abu Bakar al-Athrusyi bin Abi Nashr bin At-Timar bercerita:
"Suatu masa terdapat seorang anak laki-laki yang senantiasa mendatangi pekuburan ibunya setiap hari Jum'at. Setiap kali bersanding dengan pusara ibunya, ia akan dengan khusyu membaca Surah Yasin.

Ia terlihat begitu khusyu dibacanya ayat-ayat al-Qur'an itu dengan penuh khidmat. Sambil sesekali ketika menghentikan bacaan untuk mengambil napas, ia mengenang masa-masa indah dengan ibunya. Sungguh, pemandangan itu begitu memilukan, melihat seorang anak yang duduk terpekur sambil membaca al-Qur'an di samping pusara ibunda tercintanya. 

Ketika ia telah selesai, ia kemudian berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku membagikan pahala membaca Surah Yasin ini. Maka jadikanlah bagian itu terhaturkan kepada para arwah yang bersemayam di pekuburan ini."

Seminggu kemudian, tepat di hari Jum'at berikutnya anak tersebut kembali melakukan rutinitas mingguannya itu. Mendatangi pusara ibunya, duduk dengan khusyu dan kemudian membaca Surah Yasin seperti biasanya untuk dihadiahkan kepada ibundanya serta para arwah di pemakaman itu.

Tiba-tiba saja saat ia hendak beranjak, datang seorang wanita yang bertanya kepadanya; "Apakah engkau adalah Fulan bin Fulanah, apakah engkau adalah putra dari ibu yang dikubur dalam pusara ini?" 

"Ya" jawab anak itu singkat.

"Sesungguhnya aku memiliki seorang putri yang telah meninggal, kemudian aku bermimpi bertemu dengannya. Dalam mimpi itu, kulihat ia sedang duduk-duduk di samping pusaranya. Kemudian aku bertanya padanya, "Gerangan apa yang membuatmu terduduk di sini?" Ia lantas menjawab, "Sesungguhnya Fulan bin Fulanah mendatangi pekuburan ibunya, kemudian ia membaca Surah Yasin dan menghadiahkan pahala bacaannya kepada ibunya dan kami, para ahli kubur yang arwahnya bersemayam di pemakaman ini. Maka dari itulah, aku mendapatkan manfaatnya sehingga aku diampuni."

Sumber: Tahqiqul 'Amal Fima Yanfa'ul Mayyita Minal 'Amal  halaman 60

Shalawat Hammul Qut

Shalawat Hammul Qut
Shalawat ini dinisbahkan kepada Imam Abd Al-Jalil bin Muhammad bin Ahmad Ibn Azhum Al-Qairawaniy Al-Maghribiy.

Adapun manfaat shalawat Hammul Qut ini adalah siapa saja yang lazim membacanya di waktu pagi, maka Allah akan cukupkan rizkinya sampai sore hari, dan siapa yang membacanya di sore hari, maka Allah akan cukupkan rezekinya sampai besok pagi sehingga pada hari itu dirinya tidak perlu ngutang dan lainnya. Shalawat ini hendaknya dibaca sebanyak 7 kali di waktu pagi dan 7 kali di sore hari, dan jika dibaca sampai 100 kali di waktu pagi dan 100 kali di waktu sore, maka hal itu lebih baik dan lebih utama.

Adapun lafadz shalawat Hammul Qut ini adalah sebagai berikut;
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَكْفِيْنَا بِهَا هَمَّ اْلقُوْتِ يَا حَيُّ لاَ يَمُوْتُ

Allohumma sholli wa sallim alaa sayyidinaa wa mawlaanaa Muhammadin wa alaa aali sayyidinaa Muhammadin sholaatan takfiinaa bihaa hammal quuti yaa hayyu laa yamuutu.

Artinya:
"Ya Allah, berikan rahmat dan salam kepada pemimpin kami dan pengayom kami, Nabi Muhammad Saw, beserta keluarganya, dengan rahmat itu, Engkau mencukupi kami dari kesusahan makanan pokok. Wahai Dzat Yang Maha Hidup, tak pernah mati"

Wirid Nuroniyyatul Qolbi

Nuroniyyatul Qalbi

Syeikh Abdul Qadir al Jaelani QS berkata :

Barangsiapa yang mencari dan menginginkan sesuatu yang Haq dari Allah ta’ala, maka bacalah munajat ini sebanyak 70.000x maka akan terbuka Nuroniyyatul Qalbi dan terkabul hajatnya dengan cepat .

 

نورانية القلب

"Bismillaahirrahmaanirrahiim"
- Nawaitu Li ridhoo-illaahi ta'aalaa (al-faatihah 1x)
- Ilaa hadhrotin-nabiyyil Musthofaa Muhammadin Saw (al-faatihah 1x)
- Ilaa hadhroti Nabiyullah Khidir As, Nabiyullah Ilyas As, wa sulthonil Auliya Sayyidi Syekh Muhyidin Abdul Qodir Al Jilani Qs (al-faatihah 1x)
- Ilaa hadhroti Syekh Muhammad al-Ghawth al-Hindi, Syaikh Sibghatullah (al-faatihah 1x)
- Ilaa hadhroti Syekh Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati, Syekh Maulana Hasanudin, Syekh Ibrahim Al Madani, Syekh Abdullah bin Abdul Qahhar al-Bantani (al-faatihah 1x)
- Ilaa hadhroti Raden Santri Dzikrulloh wa  Masyayikh Majelis Macul Langit 313 (al-faatihah 1x)

 إِلَهِي قَلْبِي مَحْجُوبٌ وَنَفْسِى مَعْيُوبٌ وَهَوَائِي غَالِبٌ وَعَقْلِي مَغْلُوبٌ وَطَاعَتِي قَلِيلٌ وَمَعْصِيَتِي كَثِيرٌ وَلِسَانِي مُقِرٌّ بِالذُنُوبِ فَكَيْفَ حِيْلَتِي يَا سَتَارَ الْعُيُوْبِ اغْفِرْ ذُنُوبِي كُلَّهَا

(3x) يَا غَفَّارُ

(3x)   يَا سَتَارُ

(70.000x) بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ

 

Sholawat Sayyid Jalalullah Al-Bukhori QS

Sholawat Sayyid Jalalullah Al-Bukhori QS

Barangsiapa membaca sholawat dengan sighat ini, maka seakan-akan dia melaksanakan haji ke Baitulloh dan akan di tulis di buku amalnya pahala haji, dan barang siapa yang menulis sholawat ini dan membawanya maka dia akan di amankan dari segala petaka dan bencana dunia dan di akhirat dia akan bersama (dekat) Nabi Muhammad SAW.

الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ الْعَرَبِيُّ
 الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ الْقُرَشِيُّ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ الْمَكِّيُّ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ نَبِيُّ اللَّهِ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ حَبِيبُ اللَّهِ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ جَدُّ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ آبَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا صَاحِبَ الْمِنْبَرِ وَالْمِعْرَاجِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Mbah Nuh Pageraji Pakar Al-Qur’an dan Sosok Pejuang Pendidikan

Mbah Nuh Pageraji Pakar Al-Qur’an dan Sosok Pejuang Pendidikan
Mbah Nuh Pageraji Pakar Al-Qur’an dan Sosok Pejuang Pendidikan

KH. Muhammad Nuh Al Hafiz atau Mbah Nuh Pageraji merupakan salah satu ulama NU kharismatik Banyumas yang berdomisili di Desa Pageraji, Cilongok. Beliau bersama Mbah Suyuthi  merupakan motor dakwah di Desa Pageraji dan sekitarnya. Berkat kontribusi Mbah Nuh dan Mbah Suyuthi, kini, Pageraji dan sekitarnya dikenal sebagai salah satu basis keislaman ‘ala ahl as-sunnah wa al-jamaah Al Nahdlyiyyahh di Kecamatan Cilongok.

Mbah Nuh memang telah wafat tiga dekade yang lalu, namun kharismanya tidak pernah luntur. Makamnya mejadi salah satu destinasi wajib bagi peziarah yang ingin menziarahi ulama-ulama keramat Banyumas. Haulnya -diadakan setiap tanggal 11 Dzulhijjah- selalu ramai dihadiri pengunjung yang ingin mendoakannya serta ngalap barokah dari ulama yang selama hidupnya terkenal sebagai pakar Al Quran dan Ilmu Hikmah tersebut.

1. Kelahiran
Muhammad Nuh lahir di Mekkah pada tahun 1900. Ia lahir saat kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji. Muhammad Nuh merupakan putra ke-7 dari pasangan KH Abdurrohim dan Nyai Hj Jamilah. KH Abdurrohim sendiri merupakan perintis Pondok Pesantren Nurul Islam Karangjati, Cilacap.

2. Rekam Jejak Akademis
Menginjak usia remaja, Muhammad Nuh berkembara untuk ngangsu kaweruh di beberapa pondok pesantren. Ia sempat mondok di Pondok Pesantren Tremas (Pacitan, Jawa Timur) selama empat tahun. Di sana, ia berguru kepada KH. Dimyathi, adik Syaikh Muhammad Mahfudz Attarmasi–salah satu imam Mekkah yang tersohor keilmuannya. Terdorong kecintaannya pada Al-Qur’an, Muhammad Nuh melanjutkan studinya ke Pondok Pesantren Krapyak (Yogyakarta).

Setelah ngaji selama empat tahun (1918-1922), ia berhasil mendapatkan sanad ilmu Al- Qur’an dari K.H. Munawwir Krapyak. Di sana, ia berkawan baik dengan salah satu pakar Al-Qur’an, K.H. Arwani Kudus. Nuh muda juga sempat  nyantri di Cirebon sebelum ia melanjutkan petualangan intelektualnya ke kota kelahirannya, Mekkah. Setelah menghabiskan waktu lima tahun di Tanah Suci, beliau pulang untuk mengamalkan ilmu.

3. Meneruskan Perjuangan Ayahanda
Seperti yang telah disebut, Ayah Mbah Nuh adalah perintis Pondok Pesantren Nurul Islam Karangjati. KH Abdurrohim mulai merintis pesantren pada 1920. Awalnya, jumlah santri bisa dihitung dengan jari. Seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin banyak. Mereka tidak hanya berasal dari area Karangjati, namun juga daerah-daerah di luar Cilacap seperti Banyumas, Brebes, dan Kebumen.

Karena usia yang telah uzur, K.H. Abdurrohim mengamanatkan pucuk pimpinan pesantren yang diasuhnya kepda putra-putranya: K.H. Abdullah Mughni pada 1926 dan disusul oleh K.H. Muhammad Nuh pada 1930. Pada masa kepemimpinan Mbah Nuh dan K.H. Ismail, pondok pesantren ini berkembang cukup pesat. Pondok Nurul Iman memiliki asrama putra pada periode kepemimpinan dua bersaudara ini. Pada tahun 1936, delapan saudara Mbah Nuh pulang dari pengembaraan mencari ilmu. Ketersediaan tenaga pengajar yang cukup ini mendasari keputusan KH Abdurrohim untuk memerintahkan Mbah Nuh untuk berdakwah di daerah lain.

4. Babad Legok
Awalnya, Mbah Nuh dan istrinya, R.A. Sukapti ditawari untuk tinggal di daerah Bulakan, Desa Langgongsari, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di Dusun Legok, Desa Pageraji.

Sesuai namanya yang berarti cekungan tanah, daerah yang dipilih Mbah Nuh ini memang lebih rendah dari daerah di sekitarnya, mirip seperti lembah. Grumbul Legok dikenal sebagai daerah yang angker, namun sangat strategis karena berada di tengah-tengah desa dan dekat dengan jalan raya.

Sebelum kedatangan Mbah Nuh ke Pageraji sebenarnya sudah ada H. Sayuthi (Pageraji bagian utara). Mbah Sayuthi menyambut hangat kedatangan Mbah Nuh. Bahkan, Mbah Nuh diberi sebidang tanah untuk didirikan mushola, rumah, dan pondokan.

Pada perjalanannya, Mbah Nuh dan Mbah Sayuthi menjadi duo yang kompak dalam dakwah keislaman di daerah Pageraji. Ada kesepakatan tak tertulis bahwa Mbah Nuh ngasta pengajian Al-Qur’an dan Mbah Sayuthi ngasta pengajian kitab kuning. Jasa mereka bisa dilihat sampai sekarang: Desa Pageraji pada khususnya, dan Kecamatan Cilongok pada umumnya, menjadi salah satu basis NU di Banyumas.

Dakwah dua ulama yang berafiliasi kepada NU tersebut juga didukung oleh letak geografis Kecamatan Cilongok yang dekat dengan pusat pergerakan NU di Jawa Tengah bagian barat, yaitu Kecamatan Sokaraja.

5. Mbah Nuh dan Pondok Pesantren Darul Hikmah
Sejak memulai dakwahnya di tanah Legok pada 1936, Mbah Nuh mulai merintis Pondok Pesantren Darul Hikmah (PPDH). Pada masa awal berdirinya, santri yang datang untuk mengaji hanya sedikit, mereka datang dari Desa Pageraji dan sekitarnya. Lama-kelamaan jumlah santri semakin banyak. Jumlah santri mukim mencapai 50 orang.

Pada Bulan Ramadan, jumlah santri meningkat drastis. Santri putra bisa mencapai seribu orang, sementara santri putri bisa mencapai angka ratusan. Mereka datang dari pelbagai daerah seperti Cilacap, Purbalingga, Brebes, dan daerah sekitarnya. Puncak pertambahan jumlah santri terjadi pada periode 1975-1983.

6. Karomah Mbah Nuh
Mbah Nuh terkenal sebagai maestro dalam ilmu Al Qur’an dan Ilmu Hikmah. Setiap pengajian Al Qur’anNya, ia tak segan-segan menjelaskan rahasia di balik ayat-ayat hikmah yang ditemui. Banyak cerita yang beredar dari mulut ke mulut  bahwa ia memiliki beberapa karamah: berjalan di atas sungai; masuk botol kaca yang kecil; menutupi PPDH dari padangan tentara kolonial Belanda; dll.

Penulis berkesempatan mengkonfirmasi cerita-cerita ini kepada salah satu putranya, KH. Mahbub Nuh. Putra Mbah Nuh yang satu ini tidak mengiyakan. Namun, ia membeberkan beberapa amalan berbasis ayat Al-Qur’an yang ia sebut mampu membuat seseorang panjang umur dan membuat musuh tak melihat kehadiran si pengamal. Amalan-amalan tersebut ia dapat langsung dari Mbah Nuh.

Ia bercerita bahwa dulu ada seorang santri Mbah Nuh yang sudah sangat sepuh namun belum kunjung meninggal meski sudah sakit-sakitan.  Ketika diselidiki, ternyata ia mengamalkan amalan yang diberikan Mbah Nuh. Amalan ini berupa membaca ayat-ayat Al-Qur’an tertentu pada waktu khusus. Santri Mbah Nuh ini, sangking rutinnya mengamalkan amalan ini, lupa bahwa amalan ini berfungsi sebagai media meminta panjang umur kepada Allah. Setelah berhenti mengamalkan amalan tersebut, murid Mbah Nuh, atas seizin Allah, meninggal.

Rabu, 01 Maret 2023

Kematian setiap manusia sesuai hidupnya

setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika meninggal
SETIAP HAMBA AKAN DIBANGKITKAN SESUAI DENGAN KEADAANNYA KETIKA MENINGGAL

Sahabat perisai mukmin sejati, kita semua tahu bahwasanya kematian bisa datang tiba-tiba, tidak peduli dengan kondisi seorang hamba tersebut, Apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah yakni ketika sujud dalam shalat atau dalam keadaan sedang bermaksiat apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat, semuanya terjadi secara tiba-tiba tanpa kita ketahui ajal setiap manusia.

Dalam sebuah hadist dari kitab Qutuful Falihin menjelaskan, bahwa Rasulullaah SAW bersabda:

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika meninggal.” (HR. Muslim)

Hadits tersebut adalah hadits yang ke-19 dari kitab Qutuful Falihin yang dirangkum oleh Al-Habib Umar Bin Salim Bin Hafizh. Yaitu suatu hadits yang menerangkan bahwa keadaan hamba yang dibangkitkan oleh Allah SWT itu tergantung dari bagaimana keadaannya pada saat dia meninggal dunia, 

- Jika meninggal dunianya dalam keadaan beribadah.
- Meninggal dunianya dalam keadaan taat.
- Meninggal dunianya dalam keadaan sujud.
- Meninggal dunianya dalam keadaan membaca Al-Qur’an.
- Meninggal dalam keadaan shalat tahajjud.
- Meninggal dalam keadaan mendapat Ridho daripada ibunya maka meninggalnya dia dalam keadaan Khusnul Khotimah, Kelak ia dibangkitkan dalam keadaan tersebut. 
Akan tetapi jika dia meninggalnya dalam keadaan bermaksiat, seperti;
- dicabut nyawanya dia sedang mabuk.
- dicabut nyawanya sedang meninggalkan sholat.
- dicabut nyawanya dalam keadaan berzina.
- dicabut nyawanya dalam keadaan ibunya murka kepadanya, maka meninggalnya dalam Su’ul Khotimah, maka nanti dibangkitkan dalam keadaan yang penuh dengan penderitaan (Naudzubillahi min dzalik).

Sehingga Rasulullah SAW bersabda dalam hadits ini:

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika meninggal.” (HR. Muslim).

Dibangkitkan nanti bagi setiap ab’din, baik orang itu orang merdeka atau hamba sahaya, baik dia yang meninggal itu laki-laki atau perempuan dia dibangkitkan dalam keadaan matinya.

Sahabat Perisai Mukmin Sejati, didalam bahasa arab kematian adalah Al-Maut hanya beberapa huruf, dalam bahasa indonesia diambil dari kalimat bahasa arab tersebut kematian atau Al-Maut, kalimatnya singkat pendek tidak banyak tetapi sangat berpengaruh terhadap manusia, orang sakit apa saja masih bisa disembuhkan masih ada obatnya, kecuali kematian. 

Penyakit yang namanya kematian itu tidak ada obatnya. Sehebat-hebatnya kita melupakan kematian tetap saja kematian itu tidak akan melupakan kita, sehebat-hebat kita lari dari kematian tetap kematian itu akan mengejar kita ke tempat yang paling jauh kita bersembunyi.

Dimana Allah SWT telah berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu” (QS. Al-Jumu’ah)

Seandainya kalian lari dari kematian, kalian tetap akan berjumpa dengan kematian tersebut, Oleh karena itu sampai Allah SWT dalam Al-Qur’an mengatakan dalam wahyunya;

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” (QS An-Nisa Ayat 78)

Walaupun kalian lari bersembunyi di lubang yang paling kecil tetap akan ketemu dengan kematian.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ اْلمـَوْتِ
"Setiap yang berjiwa akan merasakan mati". (QS. Ali Imran: 185, Al-Anbiya: 35 dan Al-Ankabut: 57).

Setiap orang yang hidup pasti akan menemui dengan yang namanya kematian. 
- Seorang Nabi (Mati), 
- Seorang Rasul (Mati), 
- Orang sakti (Mati), 
- Ibu kita bapak kita (Mati),
- Orang yang paling kekar/orang yang paling kuat (Mati),
- Orang yang bisa terbang (Mati), 
- Orang yang luar biasa terkenalnya (Mati),
- Orang lemah (Mati), 
- Malaikat (Mati), sampai malaikat yang meniup terompet sangkakala pun akan Mati tidak ada yang hidup.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ اْلمـَوْتِ
"Setiap yang berjiwa akan merasakan mati". (QS. Ali Imran: 185, Al-Anbiya: 35 dan Al-Ankabut: 57).

Semuanya pasti akan menjumpai dengan kematian, jadi matinya kita semua yang hidup, baik saya/anda/orang tua kita/Nabi/Rasul semuanya sama pasti akan Mati, yang membedakannya adalah:

- Ada orang yang kematiannya membawa amal,
- Ada orang yang matinya membawa bangkai,
- Ada orang yang kematiannya dalam Khusnul Khotimah, 
- Ada orang yang mati dalam Su’ul Khotimah.

Sehingga kata Rasulullaah SAW dalam hadits ini disebutkan ia dibangkitkan tergantung kematiannya, kita dianjurkan melalui hadits ini oleh Baginda Rasulullaah SAW untuk memperbaiki amal, kalau ngaji yang betul, kalau sholat yang betul, kalau zakat/puasa/haji itu yang betul, karena yang diterima oleh Allah SWT adalah ibadah kita yang betul-betul atau yang sungguh-sungguh dan yang serius, karena yang serius itu yang di terima oleh Allah SWT.

Kalau kalian berdoa maka berdoalah kalian dengan yakin kalau doa itu diterima oleh Allah SWT, kalau kalian sholat maka khusyu-lah sampai kalian cari khusyunya. Sampai Nabi SAW pernah bersabda: “sholatlah kalian sholat perpisahan”. 

SahabatKu perisai mukmin, kalau kita tahu tentang kematian datang setelah kita sholat Isya dikasih kabar: “Anda setelah mengucapkan Assalaamu'alaikum dalam sholat Isya, Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun” bagaimana..??. Masihkah garuk-garuk dalam sholat kita..??, 

Kalau sudah dikasih tahu: “Nanti habis sholat Subuh sebelum makan nasi uduk dijemput sama malaikat izroil”, bagaimana setelah sholat subuh tidur lagi atau ambil Qur’an..??, Tidur lagi atau Taubat..??

Maka Nabi SAW selalu berpesan: “Sholatlah, seperti sholat itu sholat yang terakhir”. Kalau ada orang yang mau dipotong “Anda akan saya potong”.

Apa yang anda inginkan..?? Kasih saya waktu 5 menit, untuk apa..?? Saya mau sholat. Kira kira sholat kita bercanda atau Khusyu..?, Habis Assalaamu'alaikum kemudian dipotong. Ini perintah Rasulullaah SAW kalau anda sholat yakini seakan-akan itu sholat yang terakhir, jikalau anda puasa rasakan kalau itu Ramadhan terakhir, kalau anda berhari raya rasakan kalau hari raya itu terakhir, kalau anda mengaji rasakan seakan-akan ngaji itu terakhir. Oleh karenanya sempurnakan ibadah kita dengan penuh kesempurnaan yaitu dengan menghidupkan sunnahnya Nabi SAW, menjaga akhlaknya, menjaga adabnya.

Kalau minta sama Allah “Yaa Allah mudah-mudahan saya meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah”. Karena meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah itu hakekatnya bukan kemauan kita tetapi kemauan Allah SWT.

“Kalau Allah SWT sayang dengan seorang hamba, maka dipergunakan hamba tersebut dikasih tugas, sahabat bertanya: “Tugas apa yaa Rasulullah SAW..?” yaitu diberi Taufiq untuk beramal sholeh sebelum ia meninggal dunia”

Sebelum meninggal dunia dibikin itu orang menjadi ahli tahajjud. Untuk mati dalam keadaan khusnul khotimah maka kita jadi orang sholeh dulu (mudah-mudahan kita semua menjadi orang-orang yang sholeh, Aamiin yaa Robbal alamiin).

Karena Rasulullaah SAW bersabda :

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika meninggal.” (HR. Muslim)

Kesehariannya ngapain dia..?, Kesehariannya baca Al-Qur’an maka dicabut nyawanya dalam keadaan membaca Al-Qur’an.

- Sayyidina Utsman bin Affan kesehariannya membaca Al-Qur’an, maka ketika Sayyidina Utsman di tombak beliau sedang membaca Al-Qur’an.
- Sayyidina Umar bin Khatab lagi menjadi imam di tusuk.
- Ada orang yang ahli Tahajjud, maka selagi Tahajjud dicabut nyawanya.
- Ada orang yang istiqomah di masjid maka dicabut nyawanya ketika dia berada dimasjid.
- Ada orang yang ahli sujud, maka dicabut nyawanya dalam keadaan sujud, tergantung kesehariannya. 

Ketika ajal menjemput kita maka kita bermunajat kepada Allah “Mudah-mudahan kita dicabut dalam keadaan beribadah kepada Allah SWT, Aamiin yaa robbal aalamiin”. 

Ini semua permohonan kita kepada Allah SWT sang pemilik ruh dan jiwa, kita ini lemah tidak ada daya dan upaya, sangat beruntung kalau ada orang rajin mengemis kepada Allah SWT minta dicabut nyawanya dalam keadaan baik atau dalam keadaan Khusnul Khotimah. Karena yang menjadi patokan bukan kehidupan tetapi yang menjadi patokan ialah keadaan akhir ketika nyawanya dicabut oleh Allah SWT.

“Target yang dicatat malaikat yang dipinta oleh Allah SWT itu tergantung penghabisannya”.

Kita lihat ada orang balapan naik kuda, ada 3 ekor kuda, yakni kuda A, B, C didalam perlombaan, kuda yang B dan C ada di nomor 1, akan tetapi garis finish yang pertama adalah kuda A, maka yang dapat piala juara 1 adalah kuda A. Saudara kita seumur hidupnya bagus dalam beribadah, akan tetapi diakhir amalnya bermaksiat, sampai ketika dicabut nyawaNya dalam keadaan maksiat. Naudzubillahi min dzalik dalam keadaan bermaksiat, maka ketutup itu semua amal ibadah yang lain dicabut dalam keadaan Su’ul Khotimah.

Bisa jadi pesan Nabi SAW “Amalnya Bagus, amalan-amalan surgawi, ibadah pagi siang malam, lalu ada kesempatan ia bermaksiat, maka dalam keadaan maksiat nyawaNya di cabut maka tempatnya neraka”, kata Rasulullah SAW. 

Oleh karenanya kita tidak boleh menghinakan orang yang berbuat dosa, kita doakan, kita nasehati. Ini motivasi dari Rasulullaah SAW supaya terus menambahkan amal sholeh dan bisa istiqomah. 

Tanda-tanda kematian sudah ada di dalam diri kita, kulit kita yang halus dan kencang sudah menjadi keriput, rambut kita ubanan, tubuh kita yang segar mulai batuk-batuk, ini utusan kematian.

Tidak ada yang mengtahui kapan ajal kematian datang menghampiri kita, hikmah dari Allah SWT adalah rahmat buat kita, kalau kita bisa mengtahui kapan ajal kematian datang kepada kita, contoh: fulan akan mati pada umur 52 tahun, tanggal sekian, jam 8 pagi lebih 5 menit, maka 50 tahun kita akan bermaksiat kepada Allah SWT, Kenapa..??, Karena masih ada sisa 2 tahun untuk bertaubat kepada Allah SWT. 

Ini menjadi sesuatu bola api atau malapetaka untuk orang tersebut, oleh karena itu sangat dirahasiakan agar kita selalu mencari dan mencari amal sholeh istiqomah sehingga kita meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah. 

Sama seperti halnya malam Lailatul Qodar disembunyikan, karena jika diberitahu oleh Rasulullaah SAW Lailatul Qodar datangnya hari sekian, jam sekian, dikhawatirkan jika ada orang yang tahu malam Lailatul Qodar tersebut ada orang yang tidak sholat tetapi bermaksiat kepada Allah SWT, maka bisa menjadi dosa yang begitu besar akan berlipat-lipat ganda dan murkanya Allah SWT untuk orang tersebut.

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ، وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا، فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Menerima taubat". (QS. An-Nashr: 1-3).

Itulah surat An-Nashr, memang kita dianjurkan untuk bertahmid dan beristighfar, tapi bukan itu maksudnya, maksud surat itu arahnya ialah ajalnya Nabi SAW sudah dekat, jikalau Allah SWT sudah memberikan kemenangan kesuksesan lalu datang orang masuk islam berbondong-bondong cepat-cepat baca tahmid ungkapan terima kasih kepada Allah dan istighfar minta ampun kepada Allah SWT berarti tugasnya Nabi SAW sebentar lagi sudah selesai, nampaknya sebentar lagi Nabi akan meninggal dunia. 

Ini utusan kematian untuk baginda Nabi kita Muhammad SAW sehingga Sayyidina Aisyah R.A mengatakan: “Nabi Itu tidak pernah melaksanakan sholat wajib setelat turun surat An-Nashr pasti Nabi SAW setelah Sholat mengucapkan Subhanaaka Robbanaa wabihamdika Allahumaghfirli (Maha Suci Engkau Yaa Allah maka ampunilah dosaku) setelah itu ayat turun setiap selesai Sholat Nabi tidak pernah meninggalkan Tahmid dan Istighfar kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, tidak ada yang lebih indah bagi kita setelah mendengar dari hadist ini yang pertama yaitu berburu-buru taubat, khawatir kalau ajal menjemput kita sedangkan kita belum bertaubat kepada Allah SWT. Kalau orang meninggal punya dosa belum taubat maka meninggalnya Su’ul Khotimah (Naudzubillahi min dzalik). 

Semangat beribadah kepada Allah SWT, cari dunia tapi jangan sampai terlenakan dengan dunia berbaik sangka kepada Allah SWT kalau Allah SWT akan menerima taubat kita, 3 hari kata Imam Jabir, 3 hari sebelum Nabi SAW meninggal dunia Nabi SAW pernah berpesan:

“Jangan sekali-kali ajal menjemput kalian/meninggal dunia melainkan kalian harus berbaik sangka kepada Allah SWT, Allah SWT sayang kepada kalian, Allah SWT akan ampuni dosa-dosa kalian, Allah SWT akan cabut nyawa kita dalam keadaan Khusnul Khotimah (Aamiin yaa robbal alamiin). Ini perintah dari Nabi kita Muhammad SAW, tinggal kita ini meletakkan sesuatu pada realnya, kalau kita ingin dicabut keadaan kita dalam keadaan khusnul Khotimah maka rajin-rajin kita beribadah, rajin-rajin kita beramal sholeh”.

“Kalau anda mencari jalan selamat maka lewat jalannya, karena perahu tidak akan berjalan diatas gunung, perahu tidak akan bisa berjalan diatas daratan, perahu itu jalannya diatas air.

Kalau kita ingin meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah maka jalani jalan itu sampai kepada Khusnul Khotimah”. Menangis minta ampun sama Allah SWT. 

Rasulullaah SAW pernah bersabda: “tanda orang yang matinya Su’ul Khotimah yang matanya kering”.

Matanya kering tidak pernah menangis mau dalam keadaan sendiri/depan orang/diatas sajadah tidak pernah menangis, senang terus bergembira, padahal Rasulullah SAW bilang “Banyak-banyak mengingat kematian”, ini orang yang tidak pernah menangis itu tanda orang yang meninggalnya Su’ul Khotimah (Yaa Allah), 

Yang ke-2 yaitu yang hatinya beku/keras dengar suara adzan tidak terpanggil, dengar nasihat tidak dia tengok, dengar suara himbauan beramal sholeh tidak dia hiraukan, diajak ngaji/sholat/beramal sholeh tidak mau itu tanda orang yang matinya Su’ul Khotimah. 

Yang ke-3 yaitu orang yang Cinta kepada Dunia sampai tidak beribadah maka matinya Su’ul Khotimah. 

Yang ke-4 yaitu orang yang tinggi angan-angan, ingin jadi orang baik tapi tidak taubat-taubat, ingin jadi orang sedekah, uang punya tapi tidak disedekahkan, ingin jadi orang yang masuk surganya Allah SWT tapi amalnya didunia busuk (Naudzubillahi min dzalik).

Tanda-tanda yang menyebabkan orang mati dalam keadaan su’ul khotimah ialah orang yang suka mabuk, kalau uangnya banyak dia beli yang mahalan dikit, kalau uangnya sudah mulai menipis ia beli bir, sudah mulai cekak beli yang murahan. Ini yang suka mabuk itu matinya su’ul Khotimah, satu tetes hal yang memabukkan masuk kedalam tubuh kita maka 40 hari ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT, kalau sebelum 40 hari tersebut ia meninggal dunia maka matinya Su’ul Khotimah, dan yang durhaka kepada orang tua.

Kalau ngaji bawa pulpen, apa yang anda dapat anda catat, Kalau anda punya istri anda ajarkan kepada istri, Kalau anda punya anak ajarkan kepada anaknya, Jadi ilmu tidak berlalu begitu saja bertahun-tahun tidak ada yang bisa dipakai. Makanya dicatat “segala sesuatu yang dicatat meresap menempel selama-lamanya, segala sesuatu yang dihafal lupa”.

Jadi tanda orang yang meninggalnya Su’ul Khotimah ada 4 yang pertama ialah menyepelekan Sholat, yang ke-2 mabuk-mabukan, yang ke-3 Durhaka kepada orang tua, amalnya luar biasanya bagusnya tetapi ketika dia mati ibunya murka maka matinya dalam keadaan Su’ul Khotimah, yang ke-4 ialah jahat sama orang terutama sama orang muslim, sama orang usil sama orang itu jahil, tidak enak kalau mulutnya tidak menghujat, tidak menghina, tidak enak tangannya kalau tidak memukul orang, tidak enak kalau tidak menipu orang ini, orang yang termasuk jahat terhadap orang muslim maka dikhawatirkan matinya dalam keadaan Su’ul Khotimah.

Saudaraku kalau orang mati tetapi dia berusaha mendekatkan diri kepada orang sholeh, yang kedua rajin baca Qur’an baik dalam bulan Ramadhan ataupun diluar bulan Ramadhan. Ramadhan bakal balik lagi (panjang umur, Aamiin Allahumma Amiin). 

Dan do’a kita minta sama Allah, jangan berdoa nangis di bulan Ramadhan saja sampai detik ini Allah SWT ada, ingin di Qobul maka berdoa, pahala juga tidak dikasih dalam bulan Ramadhan saja, hari ini kita beramal sholeh Allah bisa kasih pahalanya. 

Beribadahnya kita ini karena Allah, bukan karena bulan suci Ramadhan, sembah Allah SWT dengan istiqomah beribadah sampai ajal kematian datang kepada kita, tanda orang yang dalam keadaan Khusnul Khotimah yakni;

- Cinta pada ulama dan dekat kepada mereka,
- Rajin baca Qur’an 
- yang ketiga rajin Tahajjud, Tahajjudnya Sholat bukan nonton bola tapi tahajjudnya ibadah,
- yang keempat sering duduk sama ulama, 
- yang kelima hatinya lembut pemaaf kepada orang, seakan akan hati tersebut hati orang yang sujud kepada Allah SWT.

Dan terakhir melalui hadits ini Rasulullah SAW pernah memberi nasehat kepada seorang anak kecil Abdullah Bin Umar dipegang pundaknya, bersabda Rasulullah SAW: “Wahai kamu, jadilah kamu didunia ini laksana turis, atau seperti orang yang berteduh”, ini dunia oleh karenanya kata beliau Nabi SAW “kalau kamu ada di sore hari jangan berharap kamu sampai pagi esok hari masih hidup, dan kalau kamu ada dipagi hari belum tentu sampai kepada sore hari, mungkin saja kematian menjemput kita”.

Mudah-mudahan kita semua di berkahi panjang umur, andai kata kematian tersebut menjemput kita, mudah-mudahan kita minta kepada Allah SWT agar dalam keadaan sujud, dalam keadaan beribadah, dalam keadaan membaca Al-Qur’an, dalam keadaan Ridho ibu dan bapak kita sehingga kita wafat dalam keadaan Khusnul Khotimah. Aamiin yaa robbal aalamiin. Semoga Bermanfaat.

يَااَللهِ بِهَا يَااَللهِ بِهَا، يَااَللهِ بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
YAA ALLOH BIHAA YAA ALLOH BIHAA, YAA ALLOH BI HUSNIL KHOTIMAH 

"Wahai Allah, dengan mereka (Ahlul Bait), wahai Allah dengan mereka, wahai Allah, berilah akhir yang baik (khusnul Khotimah)".

ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM.


Barokah surah hud untuk terkabulnya suatu doa

Barokah surah hud untuk terkabulnya suatu doa

Assalaamu'alaikum Wr, Wb

Salam sekalian rekan perisai mukmin, kali ini saya ingin berbagi suatu amaliyah surat Hud yg sudah lama sekali saya dapatkan sekitar beberapa tahun yang lalu secara tak sengaja waktu belajar kesana kemari, ketika stress mencari solusi kesana kemari tidak tahu arah, Akhirnya Allah mengijabah segala doa dan harapan saya waktu itu dengan jalan yg tak disangka-sangka, Alhamdulillah.

Sebagaimana seorang manusia memang tidak lepas dengan yg namanya suatu DOA, karena doa adalah suatu bagian dari kehidupan setiap manusia yg tidak terpisahkan, segala harapan dan cita-cita semua tertumpahkan dalam suatu Doa yg kita panjatkan kepada sang Maha Pencipta agar hidup menjadi lebih baik dan berkah. Karena memang Allah telah berjanji sendiri dalam Al-Qur'an untuk mengabulkan segala Doa dan permohonan hambanya.

Allah SWT berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ‌ۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌ۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

“Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah: 186).

Sebab dari turun ayat (asbaabun nuzul) tersebut antara lain disebutkan oleh Imam Ahmad, meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari, ia menceritakan:

“Ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam suatu peperangan, kami tidaklah mendaki tanjakan, menaiki bukit, dan menuruni lembah melainkan dengan mengumandangkan takbir dengan suara tinggi”. 

Kemudian beliau mendekati kami dan bersabda:

“Wahai sekalian manusia, sayangilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Sesungguhnya yang kalian seru itu lebih dekat kepada seorang di antara kalian dari pada leher binatang tunggangannya. 

(Lanjutnya lagi) Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau aku ajari sebuah kalimat yang termasuk dari perbendaharaan surga..? Yaitu: laa haula walaa quwwata illaa billaahi(Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya karena pertolongan Allah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada riwayat lain disebutkan, ayat ini adalah jawaban dari suatu pertanyaan, ketika beberapa sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada beliau seraya berkata:

“Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kami itu dekat hingga kami membisikiNya (dengan perlahan) ataukah Dia jauh hingga kami menyeruNya (dengan keras)..?” 

Kemudian turunlah ayat tersebut dengan jawaban: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.”

Ya, Allah itu memang dekat, bahkan sangat dekat, karena sesungguhnya Allah itu Maha Mengawasi, Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan di rahasiakan manusia. Allah Maha Mengetahui segala pandangan mata yang khianat dan niat maksiat sekecil apapun yang terbersit di dalam hati.

Karena Allah sangat dekat, maka Allah pasti akan mengabulkan orang yang berdoa kepadaNya, dalam kalimat yang artinya, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila dia memohon kepadaKu”.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 186 tersebut juga menjelaskan bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa atau permintaan hambaNya. Allah tidak pernah menolak dan tidak akan mengabaikan doa seseorang, yang memohon dengan segala harapan kepadaNya. Allah menyebutnya dengan:

أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ‌

“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu”.

ini dikuatkan di dalam sebuah hadits shahih Muslim, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Tetap dikabulkan doa seorang hamba, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan (shilaturrahmi), dan selama tidak minta dipercepat.” 

Ada seseorang bertanya: 

“Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat itu..?” 

Beliau pun menjawab : 

“(Yaitu) ia berkata: aku sudah berdoa dan terus berdoa, tetapi belum pernah aku melihat doaku dikabulkan. Maka pada saat itu ia merasa letih dan tidak mau berdoa lagi.”

Namun untuk dapat terkabulnya doa itu, ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu, ”Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

Begitulah, maka barangsiapa yang berdoa kepada Tuhannya dengan hati yang hadir dan doa yang di syariatkan, lalu tidak ada suatu hal yang menghalanginya dari terkabulnya doa, seperti makanan haram dan sebagainya. Maka sesungguhnya Allah telah menjanjikan baginya doa yang terkabul, khususnya bila dia mengerjakan sebab-sebab terkabulnya doa, yaitu kepasrahan kepada Allah dengan ketaatan kepada perintah-perintahNya dan dalam menjauhi larangan-laranganNya.

Dan memang di antara syarat di ijabahinya sebuah doa adalah hendaknya seorang yang berdoa harus benar-benar dan jujur dalam doanya memohon kepada Allah, seraya ikhlas, merasa dirinya sangat membutuhkan kepada Tuhannya, merasakan bahwa Allah Maha dermawan. 

Namun juga dalam permintaannya itu tidaklah terburu-buru ingin segera dikabulkan, seolah memaksa Tuhannya harus segera mengabulkannya (isti’jal). Karena Allah Maha Mengetahui kapan saat yang tepat bagi pengabulan doa itu. Kadang  Allah hendak mengakhirkan pengabulan permintaan hambaNya agar orang yang berdoa tersebut semakin tunduk dan mengulang-ulang atau memelas kepadaNya, sehingga imannya semakin kokoh dan pahalanya semakin banyak.

Berikut pengamalannya surat Huud:
1. Siapkan Al-Qur'an (tidak boleh dari catatan)
2. Lalu kerjakan shalat  taubat 2 rakaat dan dilanjutkan dengan shalat hajat 2 rakaat.
3. Selepas shalat tersebut terlebih dahulu membaca istighfar 100x dan shalawat apa saja 100x.
4. Setelah itu, bacalah surat Huud mulai dari awal surat hingga akhir, ketika bertemu kalimat berikut dibawah ini, berhentilah sejenak.
اِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ
inna robbii qoriibum mujiib

"Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmatNya) dan memperkenankan (doa hambaNya)". (QS. Hud ayat 61).

Ulangi kalimat tersebut 3 kali, dan berdoalah apa yg anda harapkan didalam hati, misalnya : "Ya Allah, berilah aku rezeki yg halal dan berkah".

Setelah itu, baru dilanjutkan ke ayat berikutnya hingga akhir surat huud tersebut. Lakukan pengamalannya setiap malam, Insya Allah akan di ijabah.

Jangan pesimis dan putus asa dalam berdoa, yakinlah Doa anda pasti di ijabah, perbanyaklah istighfar dan bershalawat untuk membersihkan segala kotoran hati kita agar doa lebih mudah di ijabah Allah SWT. Karena hati manusia ibarat sebuah gelas, fungsinya sebagai wadah bagi air minum. Namun, jika gelas itu kotor, air minum apa yang akan mau mengisinya..??, Gelas-gelas kotor dibiarkan begitu saja, tidak ada yang mau memakainya sebelum gelas tersebut dibersihkan.

Demikian juga dengan hati manusia. Jika hati manusia tersebut kotor, hidayah mana yang akan mau mengisinya..??, Sesuatu yang suci tentu membutuhkan wadah yang suci dan bersih pula. Pantas saja, hidayah Allah tidak mau turun, berkah Allah tidak akan datang, rahmat dan kasih sayangNya tidak diberikan, dan doa tidak di istijabah. Penyebabnya, tempat penerima hidayah, rahmat, berkah, dan doa tersebut masih kotor.

Disanalah fungsi istighfar untuk membersihkan hati dari karat-karat dosa dan penyakit-penyakitnya. Setelah hati dicuci dengan istighfar, barulah hidayah, berkah, rahmat, dan ilmu dari Allah akan turun. Demikian juga dengan doa, Insya Allah akan segera dikabulkan Allah SWT.

Semoga bermanfaat

ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM.

Mengapa doa seakan tidak terjawab

Assalaamu'alaikum, Wr, Wb.

Kita semua pastilah pernah berdoa (memohon pertolongan) pada Allah, baik permohonan yang sifatnya pokok, seperti mohon ketetapan iman, yakin, syukur, khusnul khotimah (akhir kehidupan yang baik), hidup barokah dan seterusnya, maupun permohonan yang kesannya sepele seperti mohon naik gaji, naik pangkat, bisa bayar hutang, agar si A suka dan seterusnya. 

Namun tidak semua orang yang berdoa itu dikabulkan oleh Allah. Bagi yang terkabul doanya, bersyukurlah dan tetap waspada, jangan sampai dengan terkabulnya doa itu merasa lebih dekat kepada Alloh daripada orang yang “tidak terkabul doanya", dan jangan sampai terjebak pada pemikiran yang terkesan menuduh “Allah bisa diatur dengan doa”. 

Dan bagi yang belum terkabul doanya, bersabarlah dan koreksi diri, siapa tahu ada hikmah dibalik “belum terkabulnya doa” atau memang kita kurang memenuhi syarat berdoa dengan benar.

Berapa banyak sudah doa yang anda panjatkan..?? Pagi anda berdoa, Siang anda berdoa, Sore anda berdoa, Malam anda berdoa, Tengah malam anda bangun malam melakukan shalat tahajud dan banyak sekali doa yang anda panjatkan saat itu. 

Semua itu anda lakukan selama berbulan-bulan dan setiap hari.  Namun hasilnya..?? Apa yang anda harapkan pada doa-doa tersebut ternyata tidak ada tanda-tanda terwujud. Dan kebanyakan dari anda putus asa dan segera menghentikan doa anda,  iya kan.

Tapi masih mending menghentikan doa, karena cukup banyak yang berbalik arah 180 derajat menjadi frustrasi, depresi, tidak percaya pada TUHAN dan bunuh diri (mudah-mudahan Allah jauhkan kita dari hal berbalik arah seperti itu).

Semua orang pasti menginginkan apa yang di doakan segera terwujud dan terkabul, itu manusiawi. Maunya sih berdoa hari ini, besok sudah terkabul he..he. Tapi mungkinkah..?? 

Ya, mungkin saja. Banyak koq yang berdoa hari ini, besok sudah terkabul, bahkan ada juga  yang berdoa pagi, siangnya sudah terwujud atau berdoa jam satu, jam dua sudah terwujud. Bahkan ada teman saya yang bercerita kalau dia pernah berdoa hanya dalam hitungan menit sudah terwujud.

Lalu, mengapa ada yang berdoa berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun belum juga terwujud..? Nah, inilah sedikit rahasia yang ingin coba saya ungkapkan dalam artikel kali ini.

Pernahkah anda terluka atau terkilir...??.

Sebagian besar pasti sudah pernah mengalaminya, kalau saya paling sering terluka dan terkilir saat masa kanak-kanak. Bermain sepeda terjatuh akibatnya tangan dan kaki tergores atau bermain bola dengan teman-teman, tabrak sana tabrak sini akibatnya tangan keseleo atau kaki terkilir. Dampaknya, sedikitnya seminggu libur sekolah, kalau luka dan terkilirnya agak parah bisa sampai sebulan bahkan lebih libur sekolahnya.

Lah koq jadi melenceng pembahasannya..??. Tidak melenceng tapi inilah yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Kalau luka fisik bisa sembuh berhari-hari bahkan berbulan-bulan, maka luka non fisik juga bisa selama itu. Maksudnya kenapa koq ada pembahasan luka non-fisik segala..??.

Begini, DOA yang anda panjatkan itu kan terdiri dari kata-kata yang telah diberi rasa oleh anda, misalkan anda ingin membayar hutang se-juta, anda enggak punya uang, padahal sudah usaha sana, usaha sini. Kemudian, anda berdoa kepada Allah agar bisa melunasi hutang anda yang sejuta tadi. Tentu doa yang anda panjatkan kepada Allah berupa kata-kata yang benar-benar dihayati. Terkadang karena penghayatan kata-kata terhadap doa begitu dalam, sampai anda berlinang air mata. Nah, itulah maksud saya dengan kata-kata yang telah diberi rasa, anda mengirimkan sinyal kata-kata yang telah diberi rasa itu kepada Allah SWT. 

Pengiriman sinyal kata-kata yang telah diberi rasa itulah yang kita kenal dengan istilah "DOA". Inilah doa yang bermain di wilayah non fisik, seluruh doa sesungguhnya seperti itu.

Namun, doa yang anda panjatkan nampaknya tidak terkabul..? Mengapa..??, Itu dikarenakan anda punya luka non fisik, dan luka non fisik itu dikenal dengan DOSA. 

Sebentar, hal penting lainnya yang ingin saya sampaikan kepada sahabat sekalian SEBENARNYA SELURUH DOA YANG KITA PANJATKAN ITU PASTI ALLAH DENGAR DAN ALLAH DIKABULKAN. Nampaknya saja tidak terkabul, tetapi sesungguhnya sudah terkabul. 

Koq bisa..??, Mari kita simak penjelasan ayat berikut, Allah SWT berfirman:

وَاِذَا  سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ  اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186).

Agar lebih mudah dipahami, saya kasih contoh analoginya seperti ini;

"Saat kaki anda (dulu sewaktu kecil) terkilir dan membengkak, anda merengek meminta sepatu baru kepada orang tua anda. Karena kasih sayang orang tua anda begitu besar, sepatu baru yang diminta langsung dibelinya.

Tetapi apakah sepatu itu langsung dipakaikan ke kaki Anda..??.

Tentu tidak!!, Bila dipaksakan justru sangat berbahaya bagi anda.

Lantas..??, Sepatu itu akan disimpan sampai kaki anda yang terkilir dan bengkak itu sembuh total. Setelah sembuh total, sepatu baru itu bisa anda pakai dengan nyaman. Anda pun senang, orangtua pun ikut senang.

Persis seperti contoh diatas. Kaki yang terkilir dan membengkak itu adalah analogi sebuah DOSA yang melekat pada tubuh non fisik anda. Dosa dosa yang anda perbuat cukup serius.

Kemudian anda “merengek” didalam doa-doa yang dipanjatkan. Karena Allah amat sangat pengasih dan amat sayang kepada anda, permintaan yang anda panjatkan dalam doa itu, langsung dikabulkan. 

Tetapi apakah permintaan itu langsung “dipakaikan” (terealisir) pada anda..??, 

Tentu tidak, Kotoran tubuh non fisik (penyakit) anda harus disembuhkan/dilenyapkan dahulu, setelah itu permintaan anda itu “dipakaikan atau terealisir”.

Anda tentu paham maksud saya..?? Ya, dosa itu harus disembuhkan dahulu. Dosa itu harus dilenyapkan dulu, setelah itu permintaan anda akan terealisir. Justru bila anda banyak dosa, dan tanpa berdoa pun apa yang anda inginkan langsung terealisir, maka anda dalam keadaan BAHAYA.

Terkait makna di atas, terkadang, Allah telah memberikan ijabah untuk doa kita, namun kita tidak tahu hakekat dan bentuk ijabah tersebut. Karena “respon baik” terhadap doa bentuknya bermacam-macam. Disebutkan dalam hadits, dari Abu Said radhiallahu anhu Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

ما من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيها مأثم و لا قطيعة رحم إلا أعطاه إحدى ثلاث : إما أن يستجيب له دعوته أو يصرف عنه من السوء مثلها أو يدخر له من الأجر مثلها

“Tidaklah seorang muslim yang berdoa, dan doanya tidak berisi perbuatan dosa atau memutus silaturahim, kecuali Allah akan memberikan salah satu di antara tiga balasan: (1) Allah kabulkan doanya, (2) Allah hindarkan dirinya dari musibah yang senilai dengan isi doanya, dan (3) Allah simpan dalam bentuk pahala untuknya di akhirat.” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan Hakim, dinilai sahih oleh Musthafa Al-Adawi)

Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud “doa” diatas adalah ‘ibadah’. Allah berjanji untuk mengabulkan ibadah hambaNya dengan memberikan pahala dari setiap ibadah yang diterima.

1. Anda sedang menyakiti diri anda sendiri. Persis seperti anda memaksakan menggunakan sepatu pada kaki yang terkilir dan bengkak. 

2. Allah sedang membiarkan anda (semoga kita terhindar dari hal ini). Simak ayat berikut, Allah SWT berfirman:

مَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَا هَادِيَ لَهٗ   ۗ  وَ يَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ

"Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan." (QS. Al-A'raf: 186).

Lalu bagaimana cara menyembuhkan dosa..?? Jawabannya dengan “Istighfar”.

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اَدُلُّكُمْ عَلَى دَائِكُمْ وَ دَوَائِكُمْ؟ اَلاَ اِنَّ دَاءَكُمُ الذُّنُوْبُ وَ دَوَاءَكُمُ اْلاِسْتِغْفَارُ. البيهقى

Dari Anas bin Malik R.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang penyakit kalian dan obatnya ?. Ketahuilah, sesungguhnya penyakit kalian adalah dosa-dosa, adapun obatnya adalah istighfar”. (HR. Baihaqi).

عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ لِلْقُلُوْبِ صَدَأً كَصَدَإِ النُّحَاسِ وَ جِلاَؤُهَا اْلاِسْتِغْفَارُ. البيهقى

Dari Anas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya hati itu mempunyai kotoran seperti kotoran pada kuningan, dan pembersihnya adalah istighfar”. (HR. Baihaqi).

Terkadang sebagai manusia kita merasa angkuh dihadapan Allah SWT dan tidak mau mengakui segala kesalahan dan kekhilafanNya, sehingga berawal dari banyaknya dosa yang diperbuat membuat dirinya terhijab dengan tumpukan kotoran dosa, dan menyebabkan rahmat Allah akan sulit untuk menghampirinya. Sesungguhnya walau kita melakukan kesalahan dan dosa Allah SWT membuka pintu maaf dan ampunannya, selebihnya bagaimana kita bisa meraih ampunannya tersebut, dijelaskan dalam hadits Nabi SAW sebagai berikut:

عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ: يَا ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَ رَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَ لاَ اُبَالِى. يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَ لاَ اُبَالِى. يَا ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ لَوْ اَتَيْتَنِى بِقُرَابِ اْلاَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً. الترمذى و قال حديث حسن غريب

Dari Anas R.a ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Allah berfirman: Hai anak Adam, sesungguhnya selama kamu mau berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu, maka Aku akan mengampuni apa yang ada padamu, dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai sebanyak awan di langit, kemudian kamu memohon ampun kepadaKu maka Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam, sesungguhnya seandainya kamu datang kepadaKu dengan membawa dosa hampir memenuhi bumi, kemudian kamu bertemu kepadaKu tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, niscaya Aku menyambutmu dengan ampunan sebanyak itu pula”. (HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits hasan gharib).

Lakukan dahulu penyembuhan dosa-dosa anda dengan istighfar. Setelah tubuh non fisik anda bersih dari penyakit dosa,  selanjutnya Allah akan memberikan segalanya pada anda.

Saya tegaskan lagi, saat anda meminta, saat anda berdoa, apalagi saat anda berdoa di sepertiga malam, maka doa anda langsung dikabulkan saat itu juga.

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ الأَخِيْرِ يَقُوْلُ : مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ, مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيَهُ, مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, "Barang siapa berdoa kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepadaKu, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Hasil doa anda itu “di tahan” sementara, menunggu luka-luka non fisik (dosa) anda dihilangkan. Begitu sayangnya Allah SWT pada anda, sehingga Allah tidak ingin menyakiti anda dengan memaksakan memakaikan “sepatu pada saat anda terkilir”.

Tugas anda sekarang ialah memperbanyak istighfar sebanyak mungkin, sesering mungkin, dimanapun dan kapanpun. Tugas anda adalah menyembuhkan luka-luka itu.

Begitu luka-luka itu tersembuhkan, Sudah pasti segalanya akan diberikan kepada anda, bahkan melebihi apa yang yang anda pikirkan.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اْلعَبْدَ اِذَا اَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ. فَاِنْ هُوَ نَزَعَ وَ اسْتَغْفَرَ صُقِلَتْ. فَاِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ. فَذلِكَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَهُ اللهُ تَعَالَى: كَلاَّ بَلْ رَّانَ عَلى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح و النسائى و ابن ماجه و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و قال: صحيح على شرط مسلم

Dari Abu Hurairah R.a dari Nabi SAW beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat suatu kesalahan (dosa), ternoda di hatinya satu titik. Jika dia mencabut dan mohon ampun, maka akan kembali bersih. Jika dia kembali berbuat dosa, ditambahlah titik noda itu hingga menutupi hatinya. Dan itulah “Ar-roon” yang disebutkan Allah Ta’ala “Kallaa bal roona alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun”. (Sekali-kali tidak (demikian), bahkan apa yang mereka usahakan itu menutup hati mereka. QS. Muthaffifiin : 14). (HR. Tirmidzi, ia berkata : hadits hasan shahih, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban di dalam shahihnya, dan Hakim, ia berkata: Shahih atas syarah Muslim).

Semoga dengan uraian singkat ini kita semua bisa mengistiqomahkan membaca istighfar dalam keseharian, untuk menghilangkan segala kotoran dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan, sehingga pintu rahmat dan rezeki serta karunia Allah SWT tercurah untuk kita semua, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَآءَ  عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا  مُجْرِمِيْنَ

"Dan (Hud berkata), Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa." (QS. Hud 11: 52)

Semoga uraian singkat saya bisa bermanfaat untuk sahabat perisai mukmin sejati dalam mendawamkan istighfar. Aamiin Yaa Arhamar roohimiin.

ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM

Wallohul Muwaffiqu wal Hadi Ila Syabilirrosyad, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Modal Seribu untung Semilyar

keajaiban istighfar
Modal seribu mendapatkan untung semilyar. Wah, bisnis apaan ya bisa untung bisa berkali lipat seperti itu...??.

Saya bukan mau bercerita tentang bisnis, akan tetapi saya mau menceritakan kembali sebuah kisah pada zaman khalifah Al-Mansur. Pada suatu hari datang seorang badui mengharap kepada khalifah untuk memberinya uang, tapi khalifah justru malah memberinya nasihat.

Daripada saya kasih uang, mau enggak saya ajarkan sebuah hadist yang saya terima dari ayah saya, beliau terima dari kakek saya, beliau terima dari buyut saya, beliau terima dari Sahabat Ibnu Abbas dan beliau terima dari Rasulullah SAW bersabda :

عَن ابْن عَبَّاس رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا عَن النَّبِي صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَن اسْتَغْفر اللّٰه سَنَةً فِي كُلِّ يَوْم (الْف مَرَّة) لَم تَنْقض السَّنَة حَتّي يَسْتَغْنِي

"Siapa yang beristighfar seribu kali sehari selama setahun, maka tidak akan berlalu setahun tersebut kecuali Allah jadikan orang itu seorang kaya raya" (Kitab Al-Wasail As-Syafiah Syeikh Muhammad bin Ali Khirid (Muhaddist periode 900 Hijriyah)).

Maka orang badui tersebut mengamalkannya hingga pada akhir tahun. Singkat cerita, sampai pada suatu hari di akhir tahun tersebut hujan dan dingin, dia berteduh di sebuah biara tua, lalu dia menemukan guci kuno yang berisi uang 36.000 dirham (setara Rp. 1,5 M)

Lalu dibawalah uang itu kepada khalifah, oleh khalifah dikatakan, Nah itulah rezekimu, engkau keluarkan dulu seperlima sebagai zakat harta karun, sisanya yang 80% milikmu.

Tetapi badui tersebut tanpa diduga justru hanya mengambil yang seperlima, dan 80% diserahkan kepada khalifah untuk baitul maal. Rupanya rasa tawadhu sudah menyeliputi hatinya sebagai hasil dari pendidikan istighfar.

Lihatlah betapa dahsyat apa yang terjadi setelah kita mengakui dosa-dosa kita dan meleburnya dengan istighfar. Rezeki akan datang berkelimpahan, bahkan rezeki terbesar adalah kekayaan hati.

Jadi apa kesimpulan kisah tersebut...?

Kesimpulannya, bahwa segala dosa-dosa kita menyumbat pipa aliran rezeki. Siapa yang ingin rezekinya mengalir deras, atasi dulu penyumbatnya itu dengan istighfar. Bukan hanya rezeki dzohir saja, bahkan rezeki bathin.

Oleh karena itu mari perbaiki segala amal serta ibadah kita agar lebih bernilai dan bermutu dihadapan Allah SWT.

Sebagai suatu contoh seperti ini, beberapa tahun yang lalu tetangga saya melahirkan Bayinya melalui operasi di sebuah rumah sakit, dan biaya yang dikeluarkan sekitar sepuluh juta atau kurang. 

Lantas saya teringat kawan yang lain juga, yang melahirkan melalui operasi dengan biaya lebih dari 20 juta. Sebab dia operasi dirumah sakit berstandar internasional.

Kira-kira apa yang membedakannya...?? 

Tentu saja standarnya tinggi. Baik standar dokternya, standar perawatnya, peralatannya, obatnya, prosedurnya, dan lain sebagainya.

Dengan memiliki standar yang lebih tinggi dari rumah sakit lain, maka orang akan membayar mahal tentunya. 

Persis seperti keadaan kita di hadapan Allah SWT. Jika standar kita lebih tinggi dari orang lain, maka Allah akan memberi rezeki kepada kita lebih mahal juga tentunya. 

- Standar shalat dhuha kita, 
- Standar sedekah kita, 
- Shalat tahajud kita, 
- Rajin bershalawat,
- Dzikir kita dan lain-lain sebagainya. 

Jika anda kerjasama dengan manusia gaji anda terbatas, setiap bulan akan terima gaji yang sudah ditetapkan perusahaan. 

Akan tetapi jika anda kerjasama dengan Allah, anda bebas mau minta gaji berapa Unlimited. 

If you come to Allah, Allah will help you and you have to believe it.

Istiqomahlah dalam sekecil apapun amalan ibadah yang kita lakukan sehari-hari semata-mata untuk Allah SWT. Oleh sebab itu, marilah kita semua untuk selalu meningkatkan terus standart amal dan ibadah kita agar lebih baik lagi, syukur-syukur bisa berstandar internasional, hehe.

Semoga bermanfaat.

ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM