Salam sekalian rekan perisai mukmin, kali ini saya ingin berbagi suatu amaliyah surat Hud yg sudah lama sekali saya dapatkan sekitar beberapa tahun yang lalu secara tak sengaja waktu belajar kesana kemari, ketika stress mencari solusi kesana kemari tidak tahu arah, Akhirnya Allah mengijabah segala doa dan harapan saya waktu itu dengan jalan yg tak disangka-sangka, Alhamdulillah.
Sebagaimana seorang manusia memang tidak lepas dengan yg namanya suatu DOA, karena doa adalah suatu bagian dari kehidupan setiap manusia yg tidak terpisahkan, segala harapan dan cita-cita semua tertumpahkan dalam suatu Doa yg kita panjatkan kepada sang Maha Pencipta agar hidup menjadi lebih baik dan berkah. Karena memang Allah telah berjanji sendiri dalam Al-Qur'an untuk mengabulkan segala Doa dan permohonan hambanya.
Allah SWT berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِى وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
“Dan apabila bamba-bamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.S. Al-Baqarah: 186).
Sebab dari turun ayat (asbaabun nuzul) tersebut antara lain disebutkan oleh Imam Ahmad, meriwayatkan dari Abu Musa al-Asy’ari, ia menceritakan:
“Ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam suatu peperangan, kami tidaklah mendaki tanjakan, menaiki bukit, dan menuruni lembah melainkan dengan mengumandangkan takbir dengan suara tinggi”.
Kemudian beliau mendekati kami dan bersabda:
“Wahai sekalian manusia, sayangilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Sesungguhnya yang kalian seru itu lebih dekat kepada seorang di antara kalian dari pada leher binatang tunggangannya.
(Lanjutnya lagi) Wahai Abdullah bin Qais, maukah engkau aku ajari sebuah kalimat yang termasuk dari perbendaharaan surga..? Yaitu: laa haula walaa quwwata illaa billaahi(Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya karena pertolongan Allah).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada riwayat lain disebutkan, ayat ini adalah jawaban dari suatu pertanyaan, ketika beberapa sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada beliau seraya berkata:
“Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kami itu dekat hingga kami membisikiNya (dengan perlahan) ataukah Dia jauh hingga kami menyeruNya (dengan keras)..?”
Kemudian turunlah ayat tersebut dengan jawaban: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.”
Ya, Allah itu memang dekat, bahkan sangat dekat, karena sesungguhnya Allah itu Maha Mengawasi, Maha Melihat dan Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan di rahasiakan manusia. Allah Maha Mengetahui segala pandangan mata yang khianat dan niat maksiat sekecil apapun yang terbersit di dalam hati.
Karena Allah sangat dekat, maka Allah pasti akan mengabulkan orang yang berdoa kepadaNya, dalam kalimat yang artinya, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila dia memohon kepadaKu”.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 186 tersebut juga menjelaskan bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa atau permintaan hambaNya. Allah tidak pernah menolak dan tidak akan mengabaikan doa seseorang, yang memohon dengan segala harapan kepadaNya. Allah menyebutnya dengan:
أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
“Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu”.
ini dikuatkan di dalam sebuah hadits shahih Muslim, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Tetap dikabulkan doa seorang hamba, selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan (shilaturrahmi), dan selama tidak minta dipercepat.”
Ada seseorang bertanya:
“Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta dipercepat itu..?”
Beliau pun menjawab :
“(Yaitu) ia berkata: aku sudah berdoa dan terus berdoa, tetapi belum pernah aku melihat doaku dikabulkan. Maka pada saat itu ia merasa letih dan tidak mau berdoa lagi.”
Namun untuk dapat terkabulnya doa itu, ada dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu, ”Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Begitulah, maka barangsiapa yang berdoa kepada Tuhannya dengan hati yang hadir dan doa yang di syariatkan, lalu tidak ada suatu hal yang menghalanginya dari terkabulnya doa, seperti makanan haram dan sebagainya. Maka sesungguhnya Allah telah menjanjikan baginya doa yang terkabul, khususnya bila dia mengerjakan sebab-sebab terkabulnya doa, yaitu kepasrahan kepada Allah dengan ketaatan kepada perintah-perintahNya dan dalam menjauhi larangan-laranganNya.
Dan memang di antara syarat di ijabahinya sebuah doa adalah hendaknya seorang yang berdoa harus benar-benar dan jujur dalam doanya memohon kepada Allah, seraya ikhlas, merasa dirinya sangat membutuhkan kepada Tuhannya, merasakan bahwa Allah Maha dermawan.
Namun juga dalam permintaannya itu tidaklah terburu-buru ingin segera dikabulkan, seolah memaksa Tuhannya harus segera mengabulkannya (isti’jal). Karena Allah Maha Mengetahui kapan saat yang tepat bagi pengabulan doa itu. Kadang Allah hendak mengakhirkan pengabulan permintaan hambaNya agar orang yang berdoa tersebut semakin tunduk dan mengulang-ulang atau memelas kepadaNya, sehingga imannya semakin kokoh dan pahalanya semakin banyak.
1. Siapkan Al-Qur'an (tidak boleh dari catatan)
2. Lalu kerjakan shalat taubat 2 rakaat dan dilanjutkan dengan shalat hajat 2 rakaat.
3. Selepas shalat tersebut terlebih dahulu membaca istighfar 100x dan shalawat apa saja 100x.
4. Setelah itu, bacalah surat Huud mulai dari awal surat hingga akhir, ketika bertemu kalimat berikut dibawah ini, berhentilah sejenak.
"Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmatNya) dan memperkenankan (doa hambaNya)". (QS. Hud ayat 61).
Ulangi kalimat tersebut 3 kali, dan berdoalah apa yg anda harapkan didalam hati, misalnya : "Ya Allah, berilah aku rezeki yg halal dan berkah".
Setelah itu, baru dilanjutkan ke ayat berikutnya hingga akhir surat huud tersebut. Lakukan pengamalannya setiap malam, Insya Allah akan di ijabah.
Jangan pesimis dan putus asa dalam berdoa, yakinlah Doa anda pasti di ijabah, perbanyaklah istighfar dan bershalawat untuk membersihkan segala kotoran hati kita agar doa lebih mudah di ijabah Allah SWT. Karena hati manusia ibarat sebuah gelas, fungsinya sebagai wadah bagi air minum. Namun, jika gelas itu kotor, air minum apa yang akan mau mengisinya..??, Gelas-gelas kotor dibiarkan begitu saja, tidak ada yang mau memakainya sebelum gelas tersebut dibersihkan.
Demikian juga dengan hati manusia. Jika hati manusia tersebut kotor, hidayah mana yang akan mau mengisinya..??, Sesuatu yang suci tentu membutuhkan wadah yang suci dan bersih pula. Pantas saja, hidayah Allah tidak mau turun, berkah Allah tidak akan datang, rahmat dan kasih sayangNya tidak diberikan, dan doa tidak di istijabah. Penyebabnya, tempat penerima hidayah, rahmat, berkah, dan doa tersebut masih kotor.
Disanalah fungsi istighfar untuk membersihkan hati dari karat-karat dosa dan penyakit-penyakitnya. Setelah hati dicuci dengan istighfar, barulah hidayah, berkah, rahmat, dan ilmu dari Allah akan turun. Demikian juga dengan doa, Insya Allah akan segera dikabulkan Allah SWT.
Semoga bermanfaat
ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM.
0 komentar:
Posting Komentar