Rabu, 01 Maret 2023

Mengapa doa seakan tidak terjawab

Assalaamu'alaikum, Wr, Wb.

Kita semua pastilah pernah berdoa (memohon pertolongan) pada Allah, baik permohonan yang sifatnya pokok, seperti mohon ketetapan iman, yakin, syukur, khusnul khotimah (akhir kehidupan yang baik), hidup barokah dan seterusnya, maupun permohonan yang kesannya sepele seperti mohon naik gaji, naik pangkat, bisa bayar hutang, agar si A suka dan seterusnya. 

Namun tidak semua orang yang berdoa itu dikabulkan oleh Allah. Bagi yang terkabul doanya, bersyukurlah dan tetap waspada, jangan sampai dengan terkabulnya doa itu merasa lebih dekat kepada Alloh daripada orang yang “tidak terkabul doanya", dan jangan sampai terjebak pada pemikiran yang terkesan menuduh “Allah bisa diatur dengan doa”. 

Dan bagi yang belum terkabul doanya, bersabarlah dan koreksi diri, siapa tahu ada hikmah dibalik “belum terkabulnya doa” atau memang kita kurang memenuhi syarat berdoa dengan benar.

Berapa banyak sudah doa yang anda panjatkan..?? Pagi anda berdoa, Siang anda berdoa, Sore anda berdoa, Malam anda berdoa, Tengah malam anda bangun malam melakukan shalat tahajud dan banyak sekali doa yang anda panjatkan saat itu. 

Semua itu anda lakukan selama berbulan-bulan dan setiap hari.  Namun hasilnya..?? Apa yang anda harapkan pada doa-doa tersebut ternyata tidak ada tanda-tanda terwujud. Dan kebanyakan dari anda putus asa dan segera menghentikan doa anda,  iya kan.

Tapi masih mending menghentikan doa, karena cukup banyak yang berbalik arah 180 derajat menjadi frustrasi, depresi, tidak percaya pada TUHAN dan bunuh diri (mudah-mudahan Allah jauhkan kita dari hal berbalik arah seperti itu).

Semua orang pasti menginginkan apa yang di doakan segera terwujud dan terkabul, itu manusiawi. Maunya sih berdoa hari ini, besok sudah terkabul he..he. Tapi mungkinkah..?? 

Ya, mungkin saja. Banyak koq yang berdoa hari ini, besok sudah terkabul, bahkan ada juga  yang berdoa pagi, siangnya sudah terwujud atau berdoa jam satu, jam dua sudah terwujud. Bahkan ada teman saya yang bercerita kalau dia pernah berdoa hanya dalam hitungan menit sudah terwujud.

Lalu, mengapa ada yang berdoa berhari-hari, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun belum juga terwujud..? Nah, inilah sedikit rahasia yang ingin coba saya ungkapkan dalam artikel kali ini.

Pernahkah anda terluka atau terkilir...??.

Sebagian besar pasti sudah pernah mengalaminya, kalau saya paling sering terluka dan terkilir saat masa kanak-kanak. Bermain sepeda terjatuh akibatnya tangan dan kaki tergores atau bermain bola dengan teman-teman, tabrak sana tabrak sini akibatnya tangan keseleo atau kaki terkilir. Dampaknya, sedikitnya seminggu libur sekolah, kalau luka dan terkilirnya agak parah bisa sampai sebulan bahkan lebih libur sekolahnya.

Lah koq jadi melenceng pembahasannya..??. Tidak melenceng tapi inilah yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Kalau luka fisik bisa sembuh berhari-hari bahkan berbulan-bulan, maka luka non fisik juga bisa selama itu. Maksudnya kenapa koq ada pembahasan luka non-fisik segala..??.

Begini, DOA yang anda panjatkan itu kan terdiri dari kata-kata yang telah diberi rasa oleh anda, misalkan anda ingin membayar hutang se-juta, anda enggak punya uang, padahal sudah usaha sana, usaha sini. Kemudian, anda berdoa kepada Allah agar bisa melunasi hutang anda yang sejuta tadi. Tentu doa yang anda panjatkan kepada Allah berupa kata-kata yang benar-benar dihayati. Terkadang karena penghayatan kata-kata terhadap doa begitu dalam, sampai anda berlinang air mata. Nah, itulah maksud saya dengan kata-kata yang telah diberi rasa, anda mengirimkan sinyal kata-kata yang telah diberi rasa itu kepada Allah SWT. 

Pengiriman sinyal kata-kata yang telah diberi rasa itulah yang kita kenal dengan istilah "DOA". Inilah doa yang bermain di wilayah non fisik, seluruh doa sesungguhnya seperti itu.

Namun, doa yang anda panjatkan nampaknya tidak terkabul..? Mengapa..??, Itu dikarenakan anda punya luka non fisik, dan luka non fisik itu dikenal dengan DOSA. 

Sebentar, hal penting lainnya yang ingin saya sampaikan kepada sahabat sekalian SEBENARNYA SELURUH DOA YANG KITA PANJATKAN ITU PASTI ALLAH DENGAR DAN ALLAH DIKABULKAN. Nampaknya saja tidak terkabul, tetapi sesungguhnya sudah terkabul. 

Koq bisa..??, Mari kita simak penjelasan ayat berikut, Allah SWT berfirman:

وَاِذَا  سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ  اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186).

Agar lebih mudah dipahami, saya kasih contoh analoginya seperti ini;

"Saat kaki anda (dulu sewaktu kecil) terkilir dan membengkak, anda merengek meminta sepatu baru kepada orang tua anda. Karena kasih sayang orang tua anda begitu besar, sepatu baru yang diminta langsung dibelinya.

Tetapi apakah sepatu itu langsung dipakaikan ke kaki Anda..??.

Tentu tidak!!, Bila dipaksakan justru sangat berbahaya bagi anda.

Lantas..??, Sepatu itu akan disimpan sampai kaki anda yang terkilir dan bengkak itu sembuh total. Setelah sembuh total, sepatu baru itu bisa anda pakai dengan nyaman. Anda pun senang, orangtua pun ikut senang.

Persis seperti contoh diatas. Kaki yang terkilir dan membengkak itu adalah analogi sebuah DOSA yang melekat pada tubuh non fisik anda. Dosa dosa yang anda perbuat cukup serius.

Kemudian anda “merengek” didalam doa-doa yang dipanjatkan. Karena Allah amat sangat pengasih dan amat sayang kepada anda, permintaan yang anda panjatkan dalam doa itu, langsung dikabulkan. 

Tetapi apakah permintaan itu langsung “dipakaikan” (terealisir) pada anda..??, 

Tentu tidak, Kotoran tubuh non fisik (penyakit) anda harus disembuhkan/dilenyapkan dahulu, setelah itu permintaan anda itu “dipakaikan atau terealisir”.

Anda tentu paham maksud saya..?? Ya, dosa itu harus disembuhkan dahulu. Dosa itu harus dilenyapkan dulu, setelah itu permintaan anda akan terealisir. Justru bila anda banyak dosa, dan tanpa berdoa pun apa yang anda inginkan langsung terealisir, maka anda dalam keadaan BAHAYA.

Terkait makna di atas, terkadang, Allah telah memberikan ijabah untuk doa kita, namun kita tidak tahu hakekat dan bentuk ijabah tersebut. Karena “respon baik” terhadap doa bentuknya bermacam-macam. Disebutkan dalam hadits, dari Abu Said radhiallahu anhu Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

ما من مسلم يدعو الله بدعوة ليس فيها مأثم و لا قطيعة رحم إلا أعطاه إحدى ثلاث : إما أن يستجيب له دعوته أو يصرف عنه من السوء مثلها أو يدخر له من الأجر مثلها

“Tidaklah seorang muslim yang berdoa, dan doanya tidak berisi perbuatan dosa atau memutus silaturahim, kecuali Allah akan memberikan salah satu di antara tiga balasan: (1) Allah kabulkan doanya, (2) Allah hindarkan dirinya dari musibah yang senilai dengan isi doanya, dan (3) Allah simpan dalam bentuk pahala untuknya di akhirat.” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan Hakim, dinilai sahih oleh Musthafa Al-Adawi)

Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud “doa” diatas adalah ‘ibadah’. Allah berjanji untuk mengabulkan ibadah hambaNya dengan memberikan pahala dari setiap ibadah yang diterima.

1. Anda sedang menyakiti diri anda sendiri. Persis seperti anda memaksakan menggunakan sepatu pada kaki yang terkilir dan bengkak. 

2. Allah sedang membiarkan anda (semoga kita terhindar dari hal ini). Simak ayat berikut, Allah SWT berfirman:

مَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَا هَادِيَ لَهٗ   ۗ  وَ يَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ

"Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan." (QS. Al-A'raf: 186).

Lalu bagaimana cara menyembuhkan dosa..?? Jawabannya dengan “Istighfar”.

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اَدُلُّكُمْ عَلَى دَائِكُمْ وَ دَوَائِكُمْ؟ اَلاَ اِنَّ دَاءَكُمُ الذُّنُوْبُ وَ دَوَاءَكُمُ اْلاِسْتِغْفَارُ. البيهقى

Dari Anas bin Malik R.a, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang penyakit kalian dan obatnya ?. Ketahuilah, sesungguhnya penyakit kalian adalah dosa-dosa, adapun obatnya adalah istighfar”. (HR. Baihaqi).

عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ لِلْقُلُوْبِ صَدَأً كَصَدَإِ النُّحَاسِ وَ جِلاَؤُهَا اْلاِسْتِغْفَارُ. البيهقى

Dari Anas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya hati itu mempunyai kotoran seperti kotoran pada kuningan, dan pembersihnya adalah istighfar”. (HR. Baihaqi).

Terkadang sebagai manusia kita merasa angkuh dihadapan Allah SWT dan tidak mau mengakui segala kesalahan dan kekhilafanNya, sehingga berawal dari banyaknya dosa yang diperbuat membuat dirinya terhijab dengan tumpukan kotoran dosa, dan menyebabkan rahmat Allah akan sulit untuk menghampirinya. Sesungguhnya walau kita melakukan kesalahan dan dosa Allah SWT membuka pintu maaf dan ampunannya, selebihnya bagaimana kita bisa meraih ampunannya tersebut, dijelaskan dalam hadits Nabi SAW sebagai berikut:

عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ: يَا ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَ رَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَ لاَ اُبَالِى. يَا ابْنَ آدَمَ، لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَ لاَ اُبَالِى. يَا ابْنَ آدَمَ، اِنَّكَ لَوْ اَتَيْتَنِى بِقُرَابِ اْلاَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً. الترمذى و قال حديث حسن غريب

Dari Anas R.a ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Allah berfirman: Hai anak Adam, sesungguhnya selama kamu mau berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu, maka Aku akan mengampuni apa yang ada padamu, dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai sebanyak awan di langit, kemudian kamu memohon ampun kepadaKu maka Aku akan mengampunimu, dan Aku tidak peduli. Hai anak Adam, sesungguhnya seandainya kamu datang kepadaKu dengan membawa dosa hampir memenuhi bumi, kemudian kamu bertemu kepadaKu tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, niscaya Aku menyambutmu dengan ampunan sebanyak itu pula”. (HR. Tirmidzi, ia berkata : Hadits hasan gharib).

Lakukan dahulu penyembuhan dosa-dosa anda dengan istighfar. Setelah tubuh non fisik anda bersih dari penyakit dosa,  selanjutnya Allah akan memberikan segalanya pada anda.

Saya tegaskan lagi, saat anda meminta, saat anda berdoa, apalagi saat anda berdoa di sepertiga malam, maka doa anda langsung dikabulkan saat itu juga.

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ الأَخِيْرِ يَقُوْلُ : مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ, مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيَهُ, مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, "Barang siapa berdoa kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepadaKu, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepadaKu, niscaya akan Aku ampuni." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Hasil doa anda itu “di tahan” sementara, menunggu luka-luka non fisik (dosa) anda dihilangkan. Begitu sayangnya Allah SWT pada anda, sehingga Allah tidak ingin menyakiti anda dengan memaksakan memakaikan “sepatu pada saat anda terkilir”.

Tugas anda sekarang ialah memperbanyak istighfar sebanyak mungkin, sesering mungkin, dimanapun dan kapanpun. Tugas anda adalah menyembuhkan luka-luka itu.

Begitu luka-luka itu tersembuhkan, Sudah pasti segalanya akan diberikan kepada anda, bahkan melebihi apa yang yang anda pikirkan.

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اْلعَبْدَ اِذَا اَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ. فَاِنْ هُوَ نَزَعَ وَ اسْتَغْفَرَ صُقِلَتْ. فَاِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ. فَذلِكَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَهُ اللهُ تَعَالَى: كَلاَّ بَلْ رَّانَ عَلى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ. الترمذى و قال حديث حسن صحيح و النسائى و ابن ماجه و ابن حبان فى صحيحه و الحاكم و قال: صحيح على شرط مسلم

Dari Abu Hurairah R.a dari Nabi SAW beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat suatu kesalahan (dosa), ternoda di hatinya satu titik. Jika dia mencabut dan mohon ampun, maka akan kembali bersih. Jika dia kembali berbuat dosa, ditambahlah titik noda itu hingga menutupi hatinya. Dan itulah “Ar-roon” yang disebutkan Allah Ta’ala “Kallaa bal roona alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun”. (Sekali-kali tidak (demikian), bahkan apa yang mereka usahakan itu menutup hati mereka. QS. Muthaffifiin : 14). (HR. Tirmidzi, ia berkata : hadits hasan shahih, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban di dalam shahihnya, dan Hakim, ia berkata: Shahih atas syarah Muslim).

Semoga dengan uraian singkat ini kita semua bisa mengistiqomahkan membaca istighfar dalam keseharian, untuk menghilangkan segala kotoran dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan, sehingga pintu rahmat dan rezeki serta karunia Allah SWT tercurah untuk kita semua, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَآءَ  عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا  مُجْرِمِيْنَ

"Dan (Hud berkata), Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa." (QS. Hud 11: 52)

Semoga uraian singkat saya bisa bermanfaat untuk sahabat perisai mukmin sejati dalam mendawamkan istighfar. Aamiin Yaa Arhamar roohimiin.

ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM

Wallohul Muwaffiqu wal Hadi Ila Syabilirrosyad, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

0 komentar:

Posting Komentar