PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Channel youtube berbagi kumpulan shalawat nabi dan dzikir serta kisah islami

SHALAWAT NAJIYATUL QUBUR

Sholawat penyelamat dari siksa kubur ijazah Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid Simtudduror, diamalkan dibaca satu kali ketika ziarah kubur dan buat yang masih hidup bisa dibaca satu kali setiap hari.

SHALAWAT DARI AL-ARIF BILLAH KH. IMAM KHOLIL BIN SYEKH SYU'AIB BIN ABDUL ROZAQ SARANG REMBANG

Keutamaannya jika dibaca satu kali sebanding dengan membaca kitab Sholawat Dalail Al-Khoirot seratus ribu kali dan membebaskan dari sentuhan api neraka.

FILM-FILM LAWAS INDONESIA

Koleksi berbagai film lawas indonesia era 70 hingga 90an, baik film laga dan komedi

Ijazah Membuka Sesuatu yang tertutup

Ijazah amalan dari Habib Syech untuk membuka sesuatu yang tertutup

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

Minggu, 14 Januari 2024

Tips mancing uang Al-Habib Hasan Baharun

Tips mancing uang Al-Habib Hasan Baharun
Al-Habib Hasan baharun adalah Kakak Kandung dari Al-habib Qasim Baharun putra dari Sayyidil Walid Al-habib Ahmad baharun. Suatu hari ditengah keheningan malam, Ustadz Segaf Baharun dibangunkan oleh ayahanda beliau Al-Habib Hasan Bin Ahmad Baharun, 

Al-Habib Hasan : “Segaf !, ikut Abi (ayah), kita jalan-jalan”,

Ustadz Segaf Baharun: “Pertengahan malam ini kita jalan-jalan..?, Ngapain..?”,

 Al-Habib Hasan : “Kita jalan-jalan mancing! Ayo ikut aja Abi”,

Ustadz Segaf Baharun: “Mancing..?, mancing apa tengah malam..?”,

 Al-Habib Hasan : “Kita mancing uang !!

Ustadz Segaf Baharun bangkit dari ranjang mentaati beliau, namun mimik wajah heran tentunya masih berbekas jelas, Ustadz Segaf Baharun menemani ayahanda beliau jalan-jalan di keheningan malam yang gelap menuju pasar bangil Jawa timur.

Di pasar bangil nampak jelas sejauh mata memandang di samping setiap beberapa bangunan, fakir miskin tertidur, tukang becak yang letih bekerja malam hingga tertidur lelap, tangan terlipat dijadikan sebagai bantalan kepalanya yang sudah lunglai, terlelap pulas dalam posisi duduk, mereka para tukang becak sudah terbiasa tidur demikian saat kantuk lebih dahulu tiba ketika penantian penumpang tak juga datang, beberapa pemulung dengan beberapa kantong berisi beragam plastik dan besi hasil seharian mengais rezeki dengan setia menemani mereka, nampak keringat peluh bagaikan air keruh mengalir di kening para pemulung, letih seharian menentang panasnya matahari dan debu angin malam, para pengemis renta dengan mata tertutup berusaha mengusir setiap nyamuk yang hinggap.

Al-Habib Hasan Baharun Mengeluarkan lembaran-lembaran uang 5000 (lima ribuan) yang keseluruhannya berjumlah 200.000 (dua ratus ribu), masing-masing lembaran lima ribuan diselipkan di saku-saku para fakir miskin, tukang becak, pemulung, yang terlelap pulas di setiap sudut penjuru pasar sambil melawan dinginnya angin malam, namun ternyata uang yang dibagikan tidak habis-habis, beliau pun tidak segera pulang, namun masih mencari mereka yang tidur pulas di pasar bangil hingga uang 200.000 seluruhnya dibagikan, tentunya lembaran lima ribuan nilai yang sangat besar ketika itu.

Keesokan harinya, Al-Habib Hasan Baharun memberikan kabar gembira kepada Ustadz Segaf Baharun, beliau menceritakan hasil “Mancing Uang” di pasar bangil semalam, ternyata hari itu uang 200.000 digantikan Allah dengan rezeki dari berbagai penjuru, jumlah keseluruhannya tidak kurang dari 20.000.000 Rupiah, yang keseluruhannya sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan pesantren dan para santri, acara “Mancing Uang” Habib Hasan Baharun tentunya adalah ketulusan beliau untuk peduli pada mereka yang membutuhkan dan keteguhan keyakinan beliau pada Ayat Allah:

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Semoga hal ini menjadi sumber inspirasi kita semua, tidak ada yang berkurang dari harta yang di Infak-kan “Bal Yazdaad bal yazdadd” Akan tetapi ia terus bertambah dan bertambah.

Keistimewaan Sedekah diwaktu Subuh
Sedekah subuh adalah amalan sedekah yang dilakukan pada waktu khusus, yaitu waktu subuh. Sedekah subuh sama seperti sedekah pada umumnya yaitu dengan memberi sesuatu kepada orang yang berhak menerima dan membutuhkannya.

Keistimewaan sedekah subuh masih jarang diketahui oleh banyak orang, yaitu pada saat seorang muslim melakukan sedekah subuh, malaikat turun ke bumi dan segera mendoakan orang yang bersedekah tersebut.

Hal ini disebutkan dalam salah satu hadist yang diriwayatkan Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ra., beliau berkata, "Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Setiap awal pagi saat matahari terbit Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah. Malaikat yang satu berkata, Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil."

Ketentuan batas waktu sedekah subuh
Sedekah subuh, sesuai dengan sebutannya, dilakukan oleh kaum muslimin pada saat usai melaksanakan shalat subuh hingga saat terbitnya matahari (terlihat dari pandangan).

Cara melaksanakan sedekah subuh
Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan sedekah subuh:
1. Jika seorang muslim melaksanakan shalat subuh di masjid, dan kemudian menemukan kotak amal, maka dianjurkan untuk mengisi kotak amal tersebut setelah shalat berjamaah subuh

2. Jika seorang muslim melaksanakan shalat subuh di rumah, setelah melaksanakannya dapat mentransfer uang sedekah ke lembaga-lembaga sosial.

3. Jika seorang muslim usai shalat subuh dan keadaannya sedang di rumah, maka dia dapat bersedekah dengan memberi makan kepada tetangga terdekat, orang yang terlihat membutuhkan makanan dan kebetulan lewat di depan rumah. Hal ini untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

Manfaat Bersedekah
Banyak manfaat yang akan didapat jika bersedekah pada waktu subuh (sedekah subuh). Salah satunya seperti disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 271 bahwa "Kesalahan-kesalahanmu akan dihapuskan."

1. Mendapat Doa Malaikat
Setiap pagi, dua malaikat berdoa. Satu malaikat mendoakan orang-orang yang berinfak, satu malaikat lagi mendoakan orang-orang yang bakhil.

”Tidaklah ada suatu hari pun di mana hamba-hamba Allah masuk pada waktu pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Maka salah satu di antara mereka berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfak.” Dan malaikat yang lainnya berdoa, “Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang-orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mendapat Doa Rasulullah
Orang yang sedekah Subuh, pasti ia bangun pagi. Umumnya bangun sebelum fajar. Ketika seseorang bangun sebelum fajar, apalagi didahului dengan sholat tahajud lalu berpagi hari dalam ketaatan termasuk bersedekah, ia mendapatkan doa dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi mereka. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Hibban; shahih lighairihi)

“Sedekah adalah ibadah yang tidak akan mengurangi harta, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda untuk mengingatkan kita dalam sebuah riwayat Muslim, “sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim).

Mengapa sedekah tidak akan mengurangi harta...? Karena meskipun secara tersurat harta terlihat berkurang, namun kekurangan tersebut akan ditutup dengan pahala di sisi Allah SWT dan akan terus bertambah kelipatannya menjadi lebih banyak. Hal ini merupakan janji Allah yang termaktub dalam surat Saba “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia." (QS. Al-Hadid:18)

Semoga bermanfaat

Memilih pemimpin sesuai anjuran Rasulullah

Memilih pemimpin sesuai anjuran Rasulullah
Rasulullah SAW merupakan contoh pemimpin paling ideal. Beliaulah orang pertama yang berpengaruh di dunia menurut buku karya Micheal H. Hart. Nabi Muhammad SAW yang berkarir di politik dan keagamaan yang luar biasa, namun tetap seimbang dan serasi. Menurut Michael H. Hart

Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa dalam mengelola bangsa yang awalnya Egoistis, Barbar, Terbelakang dan Terpecah-belah oleh sentiment kesukuan mampu mengalahkan pasukan romawi yang saat iru merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.

Konsep kepemimpinan Rasulullah SAW itu, tentu bisa diaplikasikan dalam konsep wakil rakyat di Indonesia. Konsep yang dimiliki Rasulullah patut dijadikan kiblat dalam dunia kepemimpinan. Sebagaimana ayat dalam QS Al-Ahzab:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”

Islam mengenal empat sifat yang mutlah dimiliki oleh seorang pemimpin atau wakil rakyat, empat sifat tersebut yang biasa disebut dengan sifat wajib Rasul. Sifat tersebut menjadi sebuah keharusan dalam membentuk tatanan masyarakat. Jika tidak, maka masyarakat akan menjadi korban dari segala kekacauan.

Pertama adalah jujur. Dalam artian seorang pemimpin yang bisa menjalankan segala tugas dengan asa ketebukaan informasi (akuntabilitas) dan tanpa menyembunyikan sesuatu dan kecurangan. 

Bagaimana bisa sejahtera dan maju jika pemimpinnya terbiasa berbohong dengan segudang alasan..? Atau bahkan kerapkali menyembunyikan fakta yang seharusnya diketahui oleh masyarakat..?

Kedua adalah amanah. Artinya seorang pemimpin juga harus bisa menjaga segala sesuatu yang telah dipercayakan keadanya. Kepemimpinan adalah sebuah amanah yang dituntut untuk selalu bertanggung jawab, kepada Allah dan juga kepada rakyat yang telah memilihnya.

Ketiga adalah cerdas. Dalam hal ini tidak hanya sekedar cerdas intelektual, melainkan juga handal dan taktis dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam masyarakat. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka pemimpin bisa dan tanggap dalam menemukan solusi terbaiknya. Tidak sekedar menebar janji manis di awal saja.

Keempat adalah menyampaikan. Makna sederhananya adalah komunikatif. Peminpin yang bisa menyampaikan sesuatu dengan jujur, sekaligus bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya (transparan). Karena sejatinya seorang pemimpin tidak boleh menutupi kesalahan yang ia perbuat, dalam Islam biasa disebut dengan pemimpin dzalim. Dalam QS Asu-Syura ayat 42 dijelaskan:

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. mereka itu mendapat azab yang pedih”

Keempat sifat diatas jika terpenuhi, maka  kesejahteraan rakyat akan menjadi sebuah kenyataan, bukan hanya harapan. Namun masyarakat salah memilih hanya karena uang atau benda lain yang telah diberikan, maka masyarakat sendiri yang akan menanggung akibat di waktu akan datang.

Selain berikhtiar dalam memilih pemimpin seperti di atas, kita juga perlu berdoa kepada Allah. Rasulullah pernah membaca doa ini ketika beliau qunut dalam shalatnya. Doa tersebut cocok bagi kita saat pemilihan umum seperti sekarang ini. inilah Doa Jelang Pemilihan Umum agar tak salah pilih pemimpin.

Hingga kini masih ada diantara masyarakat yang beranggapan kalau proses memilih pemimpin hanya urusan dunia dan tak ada sangkut pautnya dengan urusan akhirat. Padahal, memilih seorang pemimpin tak hanya urusan dunia, tetapi juga urusan akhirat. Tegasya, Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara  dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin.

Untuk itu, masyarakat harus paham dan mengerti tentang tatacara memilih pemimpin, baik presiden, gubernur, bupati, walikota dan calon legislatif. Kenapa..? Karena sosok seorang pemimpin merupakan faktor penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Tegasnya, jika seorang pemimpin punya kepribadian sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyat atau masyarakat  akan hidup makmur. Sebaliknya jika seorang pemimpin tidak jujur, korupsi, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara dan menderita.

Cara memilih pemimpin dalam islam kini menjadi kata kunci yang paling banyak di cari dan dianggap menjadi issue yang cukup kontroversial. Terlebih lagi dengan dengan momentum Pemilihan Presiden dan Wakil Rakyat sebentar lagi.

Konsep islam tentang kepemimpinan sebenarnya sudah ideal. Contoh paling ideal pemimpin islam tentu saja Nabi Muhammad Saw. Ia merupakan seorang yang memimpin dengan hati. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21).

Sebagai agama yang sempurna, islam juga memiliki tata cara bagaimana memilih pemimpin yang baik sebagaimana cara memilih pemimpin menurut islam.

Sebagai rakyat indonesia yang mayoritas beragama islam, tentu syarat pertama atau utamanya si calon pemimpin yang akan dipilih itu seorang muslim yang beriman kepada Allah (mukmin). Maksudnya, seorang calon pemimpin itu harus memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Yusuf ayat 55, “hafizhun ‘alim. Hafizhun” artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang  yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya sebagai dasar kepemimpinan dalam islam.

Kemudian calon pemimpn yang akan dipilih itu orangnya amanah. Maksudnya, seorang pemimpin yang amanah akan berusaha sekuat tenaga untuk mensejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas.

Sebaliknya jika pemimpin yang dipilih khianat, so pasti yang bersangkutan akan sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya, sebagaimana Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan; "Sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran"

Selanjutnya seorang pemimpin itu haruslah alim. Maksudnya, seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera.  

Berikutnya seorang pemimpin tersebut haruslah seseorang yang rajin melaksanakan ibadah shalat lima waktu, sesibuk  apapun perkerjaannya. Kenapa.? Karena shalat bisa dikatakan barometer akhlak seseorang.  Tegasnya, pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan yang taat dalam melaksanaan shalat, karena shalat melahirkan tanggung jawab sebagai seorang hamba Allah.

Pemimpin adalah hal penting dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, menentukan pilihan terhadapnya nyaris sama dengan menentukan masa depan mereka. Karena itu masa menjelang pemilihan umum (pemilu), baik pilpres, pileg, ataupun pilkada menjadi momen krusial untuk berupaya menjatuhkan pilihan kepada yang terbaik. Selain mencermati dengan akal sehat, menghindari politik uang atau praktik kotor lainnya, seyogianya ikhtiar berupa doa juga dipanjatkan oleh calon pemilih. Doanya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ وَلَا يَرْحَمُنا
ALLOHUMMA LAA TUSALLITH ALAINA BI-DZUNUUBINAA MAN LAA YAKHOFUKA YARHAMUNA
“Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah Engkau kuasakan (jadikan pemimpin) atas kami karena dosa-dosa kami orang yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasihan kepada kami.” 

Doa ini pernah disampaikan KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) pada 1 Desember 2015. Gus Mus menganjurkan untuk membaca istighfar sebelum berdoa. (Mahbib
doa sebelum memilih pemimpin

Menabung untuk bangun rumah di surga

Menabung untuk bangun rumah di surga
Assalamu'alaikum Wr, Wb.

Sahabat, semua orang pastilah ingin memiliki rumah di dunia ini. Baik ukuran kecil maupun besar, sempit maupun luas. Ketika telah memiliki rumah, rasanya seperti telah memiliki tempat berlindung, tempat berkumpul dengan keluarga, tempat untuk kembali pulang.

Rumah adalah tempat berteduh dari teriknya panas dan hujan, tempat beraktifitas, tempat bercengkrama dengan istri dan anak. Semua orang berusaha untuk membangunnya dengan banting tulang dan memeras keringat, bahkan walau dengan modal nekat hutang sana sini, demi impian memiliki sebuah rumah. Tapi banyak orang lupa bahwa semegah dan semewah apapun Rumah kita di dunia, yakinlah bahwa itu hanyalah Rumah sementara. Suatu saat bila wafat kita akan meninggalkannya.

Oleh karenanya, marilah berjuang untuk menabung dan mencicil pembangunan Rumah kita yang kekal dan abadi yaitu di surga nanti. Sehingga Rasulullaah SAW memberikan referensi kepada umatnya bagaimana mencari pembiayaan untuk membangun rumah yang megah di surga nanti.

Demikian juga, tentu saja setiap muslim berharap memiliki rumah di akhirat kelak. Tahukah bahwa untuk membangun rumah di surga ada banyak cara yang dijanjikan Allah dan RasulNya..? Beberapa amalan berikut ini telah Allah janjikan akan mendapat rumah di surga kelak. 

Berikut ini beberapa amalan untuk mencicil bangun Rumah di surga:
1. Melaksanakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat dalam sehari dan semalam.
Ada banyak shalat sunah Rawatib yang mengiringi shalat 5 waktu yang wajib, jika ada seseorang yang dengan rutin mengerjakan shalat sunah rawatib tersebut dengan ikhlas, maka Allah membangunkan sebuah rumah di surga untuknya.

 Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728).

Bersemangatlah wahai saudaraku untuk mengamalkan amal ibadah Sunnah, baik shalat dhuha dan tahajjud setelah melakukan ibadah yang wajib tentunya.

2. Membangun Masjid/Mushollah.
Masjid dan mushollah adalah Rumah Allah, tempat untuk bermunajat kepadaNya dengan sholat, dzikir, ilmu dan sebagainya. Maka siapapun yang memiliki rezeki lebih dan punya andil membangunnya, Allah akan membalasnya dengan membangunkan Rumah di surga untuknya. Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أَوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
"Barang siapa yang membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir, atau yang lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga". (HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami' no: 6128).

Tentu saja tidak setiap kita memiliki harta berlimpah, atau tanah yang luas untuk diwakafkan agar dibangun masjid. Tetapi tak perlu khawatir karena sekalipun kita hanya ‘menyumbang‘ sebesar sarang burung untuk pembangunan masjid, Allah tetap akan mengganjarnya dengan pembangunan rumah di surga.

Imam Al-Bushairi dalam Misbaahuzzujaj (I/94) berkata: “Sanad hadits ini shahih”. Syaikh Al Albani juga menshahihkan hadits ini dalam shahiiihul jaami’ (6128)

3. Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.
Surat ini mungkin sangat pendek tapi makna yang terkandung di dalamnya tentang masalah tauhid yang begitu agung. Tak diragukan bahwa Nabi shallallahu alahi wa sallam mengatakan bahwa surat Al-Ikhlas setara dengan 1/3 Al- Quran.

Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } عَشَرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ» .
"Barang siapa yg membaca surat (Qul Quwallahu Ahad) sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga". (HR Ahmad, dishahikan Albani, Sohihil Jami' no: 6472).

4. Meninggalkan debat, meninggalkan kebohongan sekalipun bercanda, akhlak yang baik
Bukanlah hal yang mudah menahan diri dari perdebatan, apalagi jika kita memiliki alasan kuat dan berbagai argumen untuk memenangkan panggung debat tersebut. Demikian juga menahan diri dari berbohong sekalipun sedang bercanda dan senantiasa menjaga akhlak yang luhur, insya Allah kesemua amalan ini telah dijamin Allah mendapat rumah di surga.

Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800, dihasankan Albani, Shohihul Jami' no: 1463).

Oleh karena itu mari kita tinggalkan perdebatan yang tidak ada manfaatnya seperti yang banyak terjadi di media sosial atau provokasi-provokasi yang tidak perlu ditanggapi. Orang Jawa bilang: seng waras ngalah wae.

5. Rajin Shalat Dhuha
Siapa sangka shalat Dhuha rutin setiap paginya bisa ‘mencicil’ rumah di surga kelak..?
“Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Awsath. Dalam Ash-Shahihah no. 2349 disebutkan oleh Syaikh Al-Albani bahwa hadits ini hasan)

6. Menutupi celah dalam shaf shalat
Jangan sepelekan amalan yang tampak remeh, yakni menutup celah dalam shaf shalat. Karena sesungguhnya Allah membangunkan rumah di surga untuk orang-orang yang tidak mengabaikan amalan tersebut.

“Barang siapa yang menutupi suatu celah (dalam shaf), niscaya Allah akan mengangkat derajatnya karena hal tersebut dan akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.” (HR. Al-Muhamili dalam Al-Amali, 2: 36. Disebutkan dalam Ash-Shahihah, no. 1892)

7. Sabar dan memuji Allah ketika musibah wafatnya anak.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ. فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikatNya, “Kalian telah mencabut nyawa anak hambaKu..?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, “Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya..?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hambaKu saat itu..?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hambaKu di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Hidup ini tak selalu sesuai keinginan kita. Maka marilah kita cerdas menghadapinya dengan rasa syukur dan sabar sebagai senjata utama dalam menjalani kehidupan, niscaya kita akan bahagia.

Semoga Bermanfaat

Biodata Siti Fatimah Azzahro

KISAH SITI FATIMAH AZZAHRO, PUTRI SHALIHAH RASULULLAH YANG PENYABAR DAN LEMAH LEMBUT

Biodata Siti Fatimah Azzahro
Siti Fatimah merupakan sosok perempuan Muslim yang sudah tak asing bagi kaum Muslimin di seluruh dunia. Namanya bahkan telah tertulis dalam beberapa hadits. Siti Fatimah merupakan istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.

Siti Fatimah atau yang dikenal dengan Fatimah Az Zahra merupakan putri bungsu dari Nabi Muhammad SAW dengan ibunda Siti Khadijah. Kisah hidupnya menjadi suri tauladan bagi perempuan Islam maupun umat Muslim di seluruh dunia. 

KELAHIRAN SITI FATIMAH
Siti Fatimah memiliki nama lengkap Sayyidah Fatimah az-Zahra. Ia lahir pada tanggal 20 Jumadits Tsani 5 H di Mekkah. Bisa dikatakan, kelahiran Siti Fatimah ini tepat lima tahun sebelum kerasulan Nabi Muhammad.

Ia merupakan anak perempuan termuda dari Nabi Muhammad. Berdasarkan nasabnya, namanya adalah Fatimah binti Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Keluarga Fatimah az-Zahra merupakan keturunan dari bani Hasyim dan suku Quraisy.

Sayyidah Fatimah az-Zahra merupakan anak perempuan keempat dari pernikahan antara Nabi Muhammad dengan Khadijah binti Khuwailid. Ia memiliki tiga kakak perempuan yaitu Zainab, Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Fatimah az-Zahra juga memiliki dua saudara laki-laki sekandung, tetapi keduanya meninggal ketika masih kecil. Nama kedua saudaranya yang wafat ini adalah Qasim dan Ibrahim. Selain itu, ia memiliki seorang saudara angkat yang diadopsi oleh ayahnya.

Kelahiran Sayyidatina Fatimah az-Zahra bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai penengah ketika terjadi perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’bah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya, baginda mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.

Kelahiran sayyidah Fatimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari ayahnya). Dalam sejarah Islam, Siti Fatimah memiliki rupa mirip dengan ayahnya, Ia tumbuh dewasa dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya.

Ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya, sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya. Meski kehilangan ibundanya diusia yang muda, Siti Fatimah tidak menunjukkan kesedihannya dengan berlebih. Ia mampu menutupi kesedihannya tersebut.


PERNIKAHAN SITI FATIMAH
Setelah melewai masa kanak-kanak di Mekkah yang menyedihkan, saat remaja hingga dewasa Siti Fatimah pindah ke Madinah dan tinggal di pusat kota yang paling berpengaruh, ia telah memperkaya sejarah wanita selama masa itu.

Dalam sejarah Islam, Siti Fatimah menikah di usianya yang baru 18 tahun dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Pernikahan antara keduanya diadakan setahun setelah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad sebagai ayah dari Fatimah az-Zahra menyetujui pernikahan ini karena adanya hubungan kekerabatan dan hubungan sosial dengan keluarga dari Ali bin Abi Thalib RA. Ayah dari Sayyidina Ali adalah Abu Thalib yang merupakan paman dari Nabi Muhammad.

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim diketahui bahwa Fatimah az-Zahra pernah hampir mengalami poligami. Periwayatan hadis ini berasal dari Miswar bin Makhramah. Keterangan dalam hadis ini menyebutkan larangan Nabi Muhammad kepada Ali bin Abi Thalib untuk melakukan poligami dengan Juwairiyah binti Abu Jahal. Nabi Muhammad menyampaikan hal ini di atas mimbar. Ia memulai dengan menyebutkan latar belakang dari peristiwa ini.

Di atas mimbar, Nabi Muhammad menyebutkan bahwa usulan pernikahan antara Ali bin Abi Thalib dengan Juwairiyah binti Abu Jahal merupakan usulan dan permintaan dari keluarga Hisyam bin al-Mughirah. Nabi Muhammad dengan tegas tidak mengizinkan hal ini dengan ucapan yang jelas yang diulanginya sebanyak tiga kali. Nabi Muhammad menyatakan bahwa Fatimah az-Zahra merupakan anak kandungnya, yang berarti menyusahkan dan menyakiti perasaannya sama dengan menyusahkan dan menyakiti perasaan Nabi Muhammad.

Sebab, Rasulullah sangat menyayangi Siti Fatimah. Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar: ”Sungguh Fatimah bagian dariku, siapa yang membuatnya marah berarti membuat aku marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan, ”Fatimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”

Pada saat menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Siti Fatimah hanya diberikan mahar seharga baju perang atas perintah Rasulullah. Bahkan selama berkeluarga dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, ia rela hidup sederhana. Dengan kesabarannya, Siti Fatimah tidak pernah mendesak suaminya memberi nafkah. Sesulit apapun kondisi ekonominya, ia tunjukkan ketabahan dan kesabaran.

KETURUNAN SITI FATIMAH
Setelah menikah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Siti Fatimah dikaruniai 5 orang anak, 3 putra dan 2 putri. 3 putra yaitu Hasan, Muhsin dan Husain. Sedangkan kedua putrinya yaitu Zainab dan Ummu Kultsum. Hasan dan Husain sangat disayangi oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Waalihi Wassalam. Sebenarnya ada satu lagi anak Fatimah Az Zahra bernama Muhsin, tetapi Muhsin meninggal dunia karena wafat ketika masih kecil.

Siti Fatimah ini juga terkenal sebagai perempuan yang tidak pernah putus ibadahnya, akhlak yang menawan, dan lisan yang terjaga. Bahkan Siti Fatimah merupakan satu-satunya wanita yang tidak pernah haid dan nifas.

WAFATNYA SITI FATIMAH
Dalam sejarah Islam diketahui bahwa Siti Fatimah wafat pada usia usia 27 tahun. Ia meninggal dunia dengan jarak waktu enam bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad. Tepatnya oada malam Selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H. Kepulangannya ke Rahmatullah, telah diketahui oleh Siti Fatimah sebelumnya atas bisikan dari ayahnya.

Pada waktu itu, setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat Fatimah, baginda menemuinya dengan ramah sambil berkata, ”Selamat datang wahai putriku”. Lalu baginda menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikkan sesuatu, sehingga Fatimah menangis dengan tangisan yang keras, tatkala Fatimah sedih lalu baginda membisikkan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fatimah tersenyum.

Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fatimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fatimah menangis dan tersenyum. Lalu Fatimah menjawab,

”Adapun yang baginda katakan kepadaku pertama kali adalah baginda memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qur’an dengan hafalan kepada baginda setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu baginda berkata,

“Sungguh Aku melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik-baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku”. Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. Dan saat baginda membisikan yang kedua kali, baginda berkata, ”Wahai Fatimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita-wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku”. Kemudian saya tersenyum.

Setelah enam bulan kepergian ayahnya, Siti Fatimah jatuh sakit. Namun dirinya merasa gembira, sebab kabar yang diberikan oleh ayahnya benar adanya.

DOA SAYYIDAH FATIMAH UNTUK SEGALA KEPERLUAN DUNIA DAN AKHIRAT

بِسْمِ اللهِ الرَّحمْنِ الرَّحِيْمِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيَّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ  عَلٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Bismillaahirrahmaanirrahiim, Allaahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammadin wa alaa aali sayyidinaa Muhammad.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad SAW.

اَللَّهُمَّ قَنِّعْنِي بِمَا رَزَقْتَنِي، وَاسْتُرْنِي وَعَافِنِي أَبَدًا مَا أَبَقَيْتَنِي، وَاغْفِرْلِي وَارْحَمْنِي إِذَا تَوَفَّيْتَنِي
Allaahumma qanni'nii wasturnii wa aafinii abadaan maa abaqaytanii, waghfirlii warhamnii idzaa tawaffaytanii.
Ya Allah cukupkan aku dengan rezeki yang telah Kau berikan kepadaku. Jagalah aku dan sejahterakan aku selalu selama Kau hidupkan aku. Ampunilah aku, sayangilah aku ketika Engkau mematikan aku.

اَللَّهُمَّ لاَ تُعْيِنِي فِي طَلَبِ مَالَمْ تُقَدِّرْ لِي، وَمَا قَدِّرْتَهُ فَاجْعَلْهُ مُيَسَّرًا سَهْلاً
Allaahumma laa tu’yinii fii thalabi maa lam tuqaddir lii, wa maa qaddirtahu faaj-alhu muyassaraan sahlaan.
Ya Allah, janganlah Kau susahkan aku untuk mencari apa yang tidak Kau takdirkan bagiku, dan untuk apa yang telah Kau takdirkan bagiku, lancarkan dan mudahkan ia.

اَللَّهُمَّ كَافِ عَنِّي وَالِدَيَّ، وَكُلَّ مَنْ لَهُ نِعْمَةٌ عَلَيَّ خَيْرَ مُكَافَاةٍ
Allaahumma kaafi annii walidayya, wa kulli man lahu ni'matun alayya khaira mukaafatin.
Ya Allah, penuhilah sebaik-baiknya kebutuhan kedua orang tuaku dan semua orang yang melalui mereka Kau anugerahkan kepadaku kenikmatan.

اَللَّهُمَّ فَرِّغْنِي لِمَا خَلَقْتَنِي لَهُ، وَلاَ تَشْغَلْنِي بِمَا تَكَفَّلْتَ لِي بِهِ، وَلاَ تُعَذِّبْنِي وَأَنَا أَسْتَغْفِرُكَ، وَلاَ تَحْرِمْنِي وَأَنَا أَسْأَلُكَ
Allaahumma farrignii limaa khalatanii lahu, walaa tasyghalnii bimaa takaffalta lii bihi, walaa tuadz-dzibnii wa anaa astaghfiruka, walaa takhrimnii wa anaa as-aluka.
Ya Allah, ringankan aku untuk melakukan apa-apa yang telah Kau ciptakan aku di atasnya, dan janganlah kau sibukkan aku pada apa-apa yang telah Kau bebankan kepadaku sebagai kewajibanku. Janganlah Engkau mengadzab aku padahal aku memohon ampunanmu, Janganlah Engkau mengabaikan aku padahal aku bermohon kepadaMu.

اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ نَفْسِي، وَعَظِّمْ شَأْنَكَ فِي نَفْسِي، وَاَلْهِمْنِي طَاعَتَكَ، وَالْعَمَلَ بِمَا يُرْضِيْكَ، وَالتَّجَنُّبَ لِمَا يُسْخِطُكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allaahumma dzallil nafsi, wa azh-zhim sya'naka fii nafsii, wa alhimnii tha-atika, wal amala bimaa yurdhiika, wat-tajannuba limaa yuskhithuka yaa arhamar-raahimiin.
Ya Allah, rendahkan diriku dan besarkan diriMu di dalam diriku. Ilhamkan kepadaku ketaatan kepadaMu, amal yang membuatMu ridho dan menjauhi apa-apa yang membuatMu murka. Wahai yang Pengasih dari segala yang Mengasihi.