PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Channel youtube berbagi kumpulan shalawat nabi dan dzikir serta kisah islami

SHALAWAT NAJIYATUL QUBUR

Sholawat penyelamat dari siksa kubur ijazah Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid Simtudduror, diamalkan dibaca satu kali ketika ziarah kubur dan buat yang masih hidup bisa dibaca satu kali setiap hari.

SHALAWAT DARI AL-ARIF BILLAH KH. IMAM KHOLIL BIN SYEKH SYU'AIB BIN ABDUL ROZAQ SARANG REMBANG

Keutamaannya jika dibaca satu kali sebanding dengan membaca kitab Sholawat Dalail Al-Khoirot seratus ribu kali dan membebaskan dari sentuhan api neraka.

FILM-FILM LAWAS INDONESIA

Koleksi berbagai film lawas indonesia era 70 hingga 90an, baik film laga dan komedi

Ijazah Membuka Sesuatu yang tertutup

Ijazah amalan dari Habib Syech untuk membuka sesuatu yang tertutup

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

Sabtu, 02 Maret 2024

Keramat Shalawat Asyghil

Keramat Shalawat Asyghil
Cara memberikan pujian kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu dilakukan oleh masyarakat khususnya di Indonesia diantaranya yakni membaca shalawat. Nah, diantara banyaknya shalawat yang populer di Nusantara yang sering dilantunkan yakni Shalawat Asyghil.

Shalawat Asyghil banyak dilantunkan oleh masyarakat Muslim Nusantara dalam kondisi tertentu. Akhir-akhir ini, shalawat tersebut mulai muncul kembali dan sangat terkenal di Bumi Nusantara. Bukan hanya terbatas dibaca oleh kalangan terbatas di Majelis-majelis Istighasah, tahlil saja, akan tetapi banyak juga di cover dan diupload pada YouTube baik oleh penyanyi religi maupun penyanyi rock sekalipun.

Belakangan shalawat ini begitu marak disenandungkan dalam berbagai acara keagamaan. Pada panggung-panggung PHBI dan tak terkecuali juga pada aksi-aksi unjuk rasa, shalawat Asyghil membumbung hingga merambah dinding-dinding langit. 

Munculnya Sholawat Asyghil berasal jauh pada masa akhir Dinasti Bani Umayyah yang berkuasa tahun 41-133 H/ 661-750 M dan awal berdirinya Dinasti Bani Abbasiyyah. Pergantian tampuk kekuasaan menjadikan kehidupan politik, sosial bahkan keagamaan menjadi terguncang. Ketidak-stabilan politik berimbas kekacauan dimana-mana.

Pencetus Sholawat ini adalah adalah cucu urutan kelima Rasulullah SAW yaitu Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo suami dari Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah. Imam Jafar ini kemudian terkenal dengan Jafar Ash-Shadiq. Beliau merupakan induk sanad dari Abu Hanifah (pendiri Madzhab Hanafi) dan Imam Malik bin Anas (pendiri Madzhab Maliki).

Sanad Imam Syafii merujuk pula kepada Imam Malik bin Anas. Oleh karenanya, pencipta Sholawat ini merupakan induk keilmuan yang legitimate dalam dunia Islam. Selain seorang cucu Rasulullah, Imam Jafar Ash-Shadiq juga orang yang sangat berilmu.

Shalawat Asyghil dahulu tidak terlalu familiar dengan telingan orang-orang Islam di Nusantara, sampai beberapa waktu belakangan di populerkan dan di ijazahkan oleh Ulama-ulama Moderat.

Penelusuran tentang sholawat Asyghil ternyata tertulis dalam kitab Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah atau dalam bahasa Indonesia bermakna “Gemintang Gemerlap dalam bershalawat kepada Sebaik-baiknya Kebaikan/ Rasulullah”.

Kitab ini merupakan karya tangan seorang Habib dari Tanah Tarim yaitu
Habib Ahmad bin Umar bin Ahmad bin Aqil bin Muhammad bin Abdullah bin Umar Al-Hinduan al-Baalawi.

Pengarangnya lebih terkenal dengan nama Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan. Habib yang tumbuh besar di Tarim Yaman, dan sering mengunjungi India untuk berdakwah di sana. Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan wafat pada tahun 1122 H dan di makamkan di Tarim Yaman.

Karakteristik Shalawat Asyghil
Shalawat Asyghil bermakna Shalawat untuk menyibukkan, atau mengalihkan. Kata (أَشْغِل) dalam bahasa Indonesia bermakna “Sibuk”. Maksud tujuannya adalah mengalihkan perhatian orang dzalim kepada orang-orang yang dzalim juga, jangan sampai menciderai orang-orang yang baik. Nisbat Sholawat ini kepada salah satu wali besar yang merupakan ulama beken di zamannya Sayyidina al-Imam al-Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Al-Baalawi.

Shalawat ini sering dibaca oleh para Ulama nusantara dalam berbagai acara istighatsah (doa bersama) serta dibaca oleh masyarakat luas diberbagai masjid, mushalla dan majelis-majelis taklim.

Dengan wasilah perantara sholawat  ini, umat  Muslim selain memohonkan sholawat dan salam atas Nabi Muhammad  SAW, keluarga, dan sahabatnya, shalawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar umat Islam diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang dzalim. Wasilah merupakan sebuah kebiasaan dari masa ulama-ulama terdahulu, para salafus shaleh untuk doa segera terkabul.

Keadaan yang dihadapi oleh penulis Sholawat ini, Imam Jafar Ash-Shadiq, melatar belakangi penggunaan kata (الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ) karena beliau menjadi Incaran orang banyak.

Dzurriyah keturunan Rasulullah SAW memang memegang sebuah peran besar dalam sistem pemerintahan masa itu, oleh karenanya Imam Jafar Ash-Shadiq memohon pertolongan Allah melalui Sholawat  Asyghil agar terlepas dari jeratan masalah politik yang  pelik.

Beliau tidak ingin orang-orang yang baik atau masyarakat umum mendapat Imbas pertikaian politik para elit kerajaan. Dengan menggunakan redaksi (وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ), diharapkan kekacauan segera berlalu dan menyelamatkan orang-orang baik dari kekacauan.

Ijazah Ulama Nusantara juga berkaitan dengan karakteristik kekacauan masa ini. Panasnya persaingan dalam politik menjadikan keterpecahan dalam masyarakat luas. Insya Allah dengan menggunakan wasilah perantara Shalawat Asyghil keterpecahan, kekacauan segera berlalu.

Kegunaan Shalawat Asyghil
Penciptaan shalawat Asyghil oleh Imam Jafar Ash-Shadiq menemukan momentum di kala kaum muslimin sedang dalam suasana genting. Imam Jafar Ash-Shadiq yang wafat 138 H, sendiri merupakan salah seorang tonggak keilmuan dan spiritualitas Islam di awal masa keemasan umat Islam.

Dalam pandangan Imam Jafar Ash-Shadiq, kekacauan politik jangan sampai mengganggu proses pelestarian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Saat itu, ilmu pengobatan, geografi, astronomi, kimia, sastra, mulai berkembang dan diminati. Sehingga di setiap Qunut, beliau berdoa menggunakan Shalawat Asyghil.

Selain dikenal sebagai Shalawat Asyghil, shalawat ini juga ada yang menyebutnya dengan nama Sholawat Dhalimin, Sholawat Salimin, Sholawat Sibuk. Prof. KH. Ali Yafie berpendapat dalam menjawab pertanyaan terkait sholawat Asyghil.

Baginya, shalawat inilah yang digelorakan oleh ulama-ulama Sufi dunia Arab khususnya di Irak ketika negeri ini diserang oleh pasukan Mongol Hulagu Khan pada masa keruntuhan Dinasti Bani Abbasiyah pertengahan abad ke-13.

Dalam catatan sejarah menunjukan bahwa serangan tentara Mongol ke Irak menggunakan pasukan sebanyak 200 Ribu Pasuka pada tahun 1258 M. khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutasim dipenggal kepalanya dan runtuhlah dinasti Abbasiyah. Istana yang dihancurkan, bangunan di Baghdad diratakan dengan tanah, seluruh warga kota dibunuh, kecuali beberapa orang saja yang selamat.

Buku-buku yang ada di perpustakaan Baghdad itu dimusnahkan dan dibuang ke Sungai Tigris atau sungai Dajlah, hingga konon air sungai berwarna hitam oleh tintanya. Secara garis besar Asia Tengah dikuasai Mongol dan tentara Islam sirna.

Keadaan kacau tersebut mendorong kaum Tassawuf bangkit untuk berjuang. Orang-orang Sufi ini mengorganisir kelompok-kelompok gerilyawan dan bersama Pasukan Kerajaan Mamluk dari Mesir, hingga berhasil membendung perluasan kekuasaan Pasukan Mongol.

Mereka berhasil mengalahkan pasukan Mongol dalam pertempuran dahsyat yang dikenal sebagai Pertempuran Ain Jalut di Palestina pada 3 September 1260.

Dinasti Ilkhan didirikan oeh Hulagu Khan setelah menghancurkan kekhalifahan Islam. Akan tetapi pada masa cucunya, Ahmad Teguder, yang menjadi raja ke-3 dinasti tersebut, ia justru memeluk Islam meski hanya berkuasa selama dua tahun (1282-1284).

Pada era dinasti Ilkhan Raja ke-7 yaitu Ghazan (1295-1304), beliau memeluk Islam menjadi Mahmud Ghazan, Islam mulai bangkit kembali. Posisi umat Islam mendapat ruang dakwah, dan peradaban Islam dikembangkan lagi.

Perjuangan para kaum Sufi dengan senjata Spiritual Sholawat Asyghil bisa menjadi contoh bagi kita bahwa Sholawat memiliki andil besar dalam membantu perjuangan. Sholawat mempunyai banyak kemuliaan dan keutamaan untuk kebaikan manusia. Ash-Shawabu Minallah

Teks Shalawat Asyghil
Sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah, teks shalawat Asyghil adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ
وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ وَعلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi Dzalimin
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammadin, Wa Asyghili Dzalimin bi Dzalimin
Wa Akhrij-na min Bainihim Saalimin, wa Ala Aalihi wa shahbihi Ajmain

Pada puncak perayaan Satu Abad NU yang baru lalu, di stadion Delta Sidoarjo, shalawat ini pun gemuruh didendangkan oleh berjuta Nahdhiyyin. 

Semakin syahdu dan magis, karena yang memandu lantunan shalawat Asyghil tersebut adalah empat belia yang masing-masing mempunyai keistimewaan yang dikurniakan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada mereka: Azzam Nur Mujizat, Majda, Yasmin Najma Faliha dan Sayyid Hasan Syauqi Alaydrus. 
Beribu ulama hadir pada acara tersebut, dengan khusyuk ikut merapal shalawat Asyghil. Tentu dengan kekhusyuan yang paripurna, sebab mereka paham arti dan sari pati dari shalawat Asyghil. 

Selain itu, hadir juga para pejabat di berbagai levelnya, mereka pun ikut larut dalam senandung shalawat Asyghil. Erick Thohir dan jajaran kabinet lainnya. Ada Gubernur Khofifah, Wapres Kiai Ma'ruf Amin hingga yang mulia Paduka Presiden Jokowi. 

Kita patut bergembira menyaksikan maraknya shalawat Asyghil disenandungkan dimana-mana. Sebab shalawat ini sesungguhnya adalah satu di antara senjata ampuh orang-orang yang terzholimi, untuk menghentikan kezaliman yang mereka alami. Para santri, para ustadz, para kiai dan alim serta muta'allim lainnya, tentu sangat paham tentang dahsyatnya isi shalawat Asyghil. 

Wa Asyghilizh zhalimin bizh-zhalimin - Sibukkanlah orang-orang zhalim itu dengan sesama mereka para penzhalim. 

Maksudnya, biarkan orang-orang zhalim itu sibuk bertikai sesama mereka. Para pembunuh biarkan saling tikam sesama pembunuh. Para perampok, biarkan saling jarah sesama perampok. Para penipu biarkan saling goro dan ngibul sesama penipu. 

Nah, rasa-rasanya gemuruh shalawat Asyghil sudah banyak yang diijabah Allah Subhanahu wa ta'ala. Sila saksikan banyak kejadian hukum belakangan ini, yang pelakunya mungkin tak pernah mengira bahwa mereka akan mengalami hal tersebut. 

Berikutnya peristiwa politik, naga-naganya pun sudah mulai banyak yang pecah sehingga menyebabkan pertikaian yang mulai menyala. Tinggal kita tunggu baranya, siapa yang terbakar dan siapa yang membakar. 

Kezaliman tidak akan pernah mengabadi, sebab ia adalah warisan nafsu yang luapannya berbatas waktu. Sadarlah! 

Wa Akhrijnaa min bainihim salimin- dan bebaskanlah kami dari cengkraman para penzhalim dalam keadaan selamat. 

Dengan segenap ketidak-berdayaan kita sebagai jelata, kita hanya bisa merintih kepada Allah. Agar Allah berkenan membebaskan kita dari kezaliman yang mendera. 

Semoga dengan berkah dan keramat shalawat Asyghil, tidak ada lagi di antara kita yang mengalami kezaliman yang berlarut. 

10 Amalan Utama di Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya

10 Amalan Utama di Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya
Bulan Ramadhan merupakan ladang pahala bagi seorang muslim. Karena itu, ada beberapa amalan utama di Bulan Ramadhan yang bisa dimanfaatkan seorang muslim untuk meraih pahala. Dalam hadits disebutkan orang yang mengerjakan puasa di Bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan kesungguhan agar diampuni semua dosa-dosanya dan dijadikan manusia yang bertakwa.

Dalilnya yakni hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahuanhu, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).

Dalam hadits lain disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan, akan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: “Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 36 dan Muslim: 1267. teks hadis riwayat al-Bukhari).

10 Amalan Utama di Bulan Ramadhan Beserta Dalilnya 

1. Membaca Al-Qur'an
Amalan utama di Bulan Ramadhan pertama yakni tadarus atau membaca Al-Quran. Dasarnya adalah hadits shahih berikut ini : "Jibril alaihissalam mendatangi Rasulullah SAW pada tiap malam bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Quran. (HR. Bukhari dan Muslim).

Keutamaan membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan, meski tidak dipahami maknanya, Al Quran tetap mendatangkan pahala yakni diberi pahala per huruf. Setiap huruf akan dikalikan 10 kebajikan. 

Rasulullah SAW bersabda: "Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata bahwaRasulullahSAW, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." (HR At Tirmidzi dan berkata, "Hadits hasan shahih). 

2. Shalat Tarawih, Witir, Tahajud
Amalan utama di Bulan Ramadhan  yang sangat penting dan jangan sampai terlewat adalah shalat tarawih, tahajjud, witir dan lainnya. Hadits sholat sunnah di malam Bulan Ramadhan ini disebutkan dalam hadits berikut:

Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).

Dalam hadits lain disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Rasulullah SAW menganjurkan agar mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan, akan tetapi tidak mewajibkannya. Beliau bersabda: “Siapa yang mengerjakan shalat malam pada bulan Ramadhan dengan iman dan ikhlas, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Hadis Shahih, riwayat Bukhari: 36 dan Muslim: 1267. teks hadis riwayat al-Bukhari).

3. Beri'tikaf
Amalan utama berikutnya di Bulan Ramadhan yakni beri‘tikaf terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya untuk mendapatkan pahala lailatul qadar yang menurut Rasulullah SAW ada pada malam-malam 10 terakhir bulan Ramadhan.

Aisyah RA berkata, ”Bila telah memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadhan, Nabi SAW menghidupkan malam, membangunkan keluarganya (isterinya) dan meninggalkan isterinya (tidak berhubungan suami isteri).(HR Bukhari dan Muslim)

Juga disunnahkan untuk membaca pada lailatul qadar doa berikut: "Ya Allah, Sungguh Engkau mencintai maaf maka maafkanlah aku".

4. Ibadah Umrah 
Amalan utama lainnya di Bulan Ramadhan adalah sangat utama, bahkan bisa menyamai ibadah haji yang dilakukan di selain bulan Ramadhan. Ini sebagaimana riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

Rasulullah SAW bersabda:
فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِل حَجَّةً
Artinya: Bila datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadhan itu (pahalanya) menyamai haji. (HR. Bukhari dan Muslim).

Para ulama hadits menyatakan maksud setara dengan ibadah haji adalah pahala umrahnya. Bukan berarti melaksanakan umrah di Bulan Ramadhan kedudukannya sama dengan ibadah haji yang merupakan ibadah wajib bagi mereka yang mampu menjalankannya dan masuk dalam rukun Islam kelima. Sedangkan umrah hukumnya sunnah. 

5. Banyak Berdoa
Amalan utama di Bulan Ramadhan selanjutnya banyak berdoa.
Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan mustajab untuk berdoa. Ramadhan juga bisa disebut juga sebagai bulan doa. Karenanya, perbanyaklah doa di bulan suci ini. Perintah banyak berdoa disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Baqarah Ayat 186.  Allah SWT berfirman

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah ayat 186).

Dalam hadits Nabi disebutkan mengenai keutamaan doa orang puasa:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ، وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاوَاتِ، وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu.” (HR Ahmad, dari Abu Hurairah, shahih lighairihi).

6. Memberi makan orang berbuka
Amalan utama di Bulan Ramadhan berikutnya yakni memberi makan saat berbuka bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan karena balasannya sangat besar sebesar pahala orang yang diberi makan itu tanpa dikurangi. Bahkan meski hanya mampu memberi sabutir kurma atau seteguk air putih saja. Tapi lebih utama bila dapat memberi makanan yang cukup dan bisa mengenyangkan perutnya.

Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
"Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang puasa, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).

7. Memperbanyak Sedekah
Amalan utama di Bulan Ramadhan selanjutnya  memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada famili dan kerabat serta memperbanyak shadaqah. Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus dalam kebajikan. Dan menjadi paling baik saat bulan Ramadhan ketika Jibril as. mendatanginya, seperti dalam hadits berikut:

Adalah Rasulullah SAW orang yang sangat murah dengan sumbangan. Dan saat beliau paling bermurah adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun hikmah yang bisa di dapat dari perbuatan ini adalah membesarkan hati kaum muslimin serta memberikan kegembiraan pada mereka sebagai dorongan untuk beribadah kepada Allah SWT.

8. Menjaga lidah dan anggota tubuh
Amalan berikutnya yang utama di Bulan Ramadhan adalah meninggalkan semua perkataan kotor dan keji serta perkataan yang membawa kepada kefasikan dan kejahatan. Termasuk di dalamnya adalah ghibah (bergunjing), namimah (menagdu domba), dusta dan kebohongan. Meski tidak sampai membatalkan puasanya, namun pahalanya hilang di sisi Allah SWT. Sedangkan perbuatan itu sendiri hukumnya haram baik dalam bulan Ramadhan atau di luar Ramadhan. Berikut hadits-nya:

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Bukhari, Abu Daud, At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah)

Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu melakukan rafats dan khashb pada saat berpuasa. Bila orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkata, "Aku sedang puasa." (HR Bukhari dan Muslim)

9. Makan Sahur
Amalan utama di Bulan Ramadhan berikutnya yakni makan sahur. 
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Makan Sahurlah, karena sahur itu barakah”. (HR Bukhori 1923 dan Muslim 1095).

Dasarnya lainnya adalah hadits berikut ini dengan sanad jayyid.
Dari al-Miqdam bin Ma‘dikarb dari Nabi SAW. Bersabda, Hendaklah kamu makan sahur karena sahur itu makanan yang diberkati.(HR An-Nasa‘i: 4/146).

Makan sahur itu menjadi barakah karena salah satunya berfungsi untuk mempersiapkan tubuh yang tidak akan menerima makan dan minum sehari penuh.

10. Berbuka dengan menyegerakannya
Amalan utama di Bulan Ramadhan lainnya menyegarakan berbuka puasa sebelum shalat Maghrib. Meski hanya dengan seteguk air atau sebutir kurma.

Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda, ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka.”(HR Bukhari 1957 dan Muslim 1058)

Dari Anas RA. Berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. (HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)

Itulah ulasan amalan utama di Bulan Ramadhan yang bisa dikerjakan umat Islam agar mendapat pahala dan keutamaan di bulan suci yang penuh keberkahan dan ampunan.

Wallahu A'lam.

Keberkahan Bulan Ramadhan

Keberkahan Bulan Ramadhan
Ramadhan menjadi bulan yang dinantikan umat Islam karena memiliki sejumlah keutamaan. Bulan Ramadhan disebut juga bulan penuh keberkahan.

Bulan Ramadhan dapat disebut juga bulan kasih sayang (rahmat), bulan pengampunan (maghfirah), bulan penuh keberkahan (barakah), bulan kemenangan (falah), bulan pembelajaran (tarbiyah), dan bulan dimana setiap ibadah dilipatgandakan.

Merangkum dari buku Nasehat-Nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat) karya Agus Hermanto dan Rohmi Yuhani'ah dan buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, Allah SWT menurunkan wahyu pertama-Nya pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185)

Pada bulan Ramadhan, Al-Qur'an secara keseluruhan diturunkan ke langit dunia (langit pertama) di Baitul 'Izzah (rumah yang penuh kemuliaan), dari lauhul mahfudz (lembaran yang terjaga) yang berada di sisi Allah SWT. Kemudian Al-Qur'an diturunkan dari Baitul 'Izzah di langit dunia secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW dengan melalui perantara malaikat Jibril.

Bukan hanya itu, disebutkan pula bahwa pada bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan karena Allah SWT memberikan ampunan kepada hambanya yang senang menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dikatakan, Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, karena Allah SWT memberikan banyak kenikmatan kepada kita.

Bulan Ramadhan disebut juga bulan yang penuh keberkahan (syahrul mubaarok), sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم- « أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَك فرض الله عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ

Artinya: "Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami')

Selain itu, bulan ini juga disebut dengan bulan mulia karena bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Madrasah Ruhaniah, bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan penuh keberkahan karena setiap amal yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Satu nilai fardhu di bulan Ramadhan dihargai sama dengan 70 fardhu di bulan yang lain.

Membaca satu ayat di Al-Qur'an di bulan Ramadhan sama halnya dengan mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan yang lain. Bahkan, seandainya orang itu hanya tidur di bulan ini, tidurnya juga dihitung sebagai ibadah.

Begitu halnya dengan dosa. Dikatakan, dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan siksaannya dengan beberapa kali dosa yang dilakukan di bulan-bulan yang lain. Bahkan, bisa saja ketika sedang berpuasa namun tidak dapat mengendalikan dirinya dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT maka bisa kehilangan semua pahala dan keberkahan dari-Nya.

Bulan ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan sehingga kedatangannya selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bagi umat Islam yang dapat berpuasa di bulan Ramadhan, mereka dipastikan mendapat banyak keberkahan. Dalam satu tahun, bulan ini menciptakan keberkahan yang bisa dilihat secara nyata di dunia ini. Bukti keberkahan bulan Ramadhan bisa dilacak dari beberapa contoh berikut.

Pertama, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan kepada pegawai pemerintah maupun non-pemerintah. Bagi pegawai yang berkerja di kantor atau perusahaan, waktu jam kerja dikurangi dari jam kerja biasa di luar bulan Ramadhan. Biasanya, di sejumlah kantor pemerintahan, pengurangan jam kerja bisa sampai 1,5 jam dalam satu hari. Ini jelas membuktikan bahwa bulan suci Ramadhan memberi keberkahan secara nyata dalam bentuk pengurangan atau diskon jam kerja.

Kedua, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan bagi anak-anak sekolah. Di bulan suci Ramadhan durasi belajar di sekolah diperpendek sehingga anak-anak lebih awal bisa pulang ke rumahnya masing-masing.

Ketiga, ketaqwaan yang meningkat. Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam bulan ini, umat Muslim berpuasa dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Meningkatnya ketaqwaan ini dapat menjadi bukti keberkahan bulan Ramadhan. Hal ini membawa dampak pada keberkahan pada tempat ibadah yang lebih ramai dari pada biasanya. Banyak Masjid dan mushalla yang lebih ramai jamaahnya pada bulan suci Ramadhan dibandingkan di luar Ramadhan.

Keempat, keberkahan rezeki. Selain meningkatkan ketaqwaan, bulan Ramadhan juga sering dianggap sebagai bulan yang penuh keberkahan dalam hal rezeki. Banyak orang yang merasakan adanya peningkatan dalam pendapatan mereka atau mendapatkan rejeki yang tidak terduga di bulan ini. Misalnya, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan bagi pedagang. Bagi pedagang yang berjualan kue, minuman dan makanan lainnya di bulan suci ramadhan, waktu berjualan biasanya sekitar dua jam, yaitu dari jam 4 sampai menjelang berbuka. Namun kadangkala dengan waktu sependek itu, pendapatan mereka mungkin sepadan atau lebih banyak dibandingkan pendapatan mereka yang berjualan seharian di luar bulan suci Ramadhan. Bagi pegawai perusahan, di akhir bulan Ramadhan biasanya mereka mendapatkan tunjangan hari raya (THR) yang bisa dua kali lipat dari gaji rutin tiap bulan.

Kelima, bulan Ramadhan meningkatkan kebersamaan dan solidaritas. Bulan Ramadhan juga menjadi momen di mana umat Muslim meningkatkan kebersamaan dan solidaritas di antara sesama. Banyak kegiatan sosial dan amal yang dilakukan selama bulan Ramadhan, seperti berbagi makanan sahur dan berbuka puasa bersama, serta memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Hal ini dapat menjadi bukti keberkahan bulan Ramadhan dalam bentuk hubungan sosial yang lebih harmonis.

Keenam, bulan suci Ramadhan mendorong penurunan angka kejahatan: Di beberapa negara, terdapat bukti bahwa angka kejahatan menurun selama bulan Ramadhan. Hal ini bisa disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan hati dan perilaku, serta menghindari hal-hal yang negatif selama bulan yang dianggap suci ini.

Ketujuh, kesehatan yang lebih baik.  Puasa selama bulan Ramadhan dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperbaiki metabolisme tubuh. Hal ini dapat dianggap sebagai bukti keberkahan bulan Ramadhan dalam hal kesehatan.

Namun, perlu diingat bahwa bukti keberkahan bulan Ramadhan sebenarnya adalah hal yang bersifat subjektif dan dapat bervariasi bagi setiap individu. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalankan ibadah dan kebaikan di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, serta merasakan manfaatnya secara pribadi dan sosial.