Bulan Ramadhan dapat disebut juga bulan kasih sayang (rahmat), bulan pengampunan (maghfirah), bulan penuh keberkahan (barakah), bulan kemenangan (falah), bulan pembelajaran (tarbiyah), dan bulan dimana setiap ibadah dilipatgandakan.
Merangkum dari buku Nasehat-Nasehat Kebaikan (Belajar Menjadi Orang yang Bermanfaat) karya Agus Hermanto dan Rohmi Yuhani'ah dan buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, Allah SWT menurunkan wahyu pertama-Nya pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah SWT,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185)
Pada bulan Ramadhan, Al-Qur'an secara keseluruhan diturunkan ke langit dunia (langit pertama) di Baitul 'Izzah (rumah yang penuh kemuliaan), dari lauhul mahfudz (lembaran yang terjaga) yang berada di sisi Allah SWT. Kemudian Al-Qur'an diturunkan dari Baitul 'Izzah di langit dunia secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW dengan melalui perantara malaikat Jibril.
Bukan hanya itu, disebutkan pula bahwa pada bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan karena Allah SWT memberikan ampunan kepada hambanya yang senang menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dikatakan, Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, karena Allah SWT memberikan banyak kenikmatan kepada kita.
Bulan Ramadhan disebut juga bulan yang penuh keberkahan (syahrul mubaarok), sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم- « أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَك فرض الله عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
Artinya: "Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya." (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami')
Selain itu, bulan ini juga disebut dengan bulan mulia karena bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam buku Madrasah Ruhaniah, bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan penuh keberkahan karena setiap amal yang kita lakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Satu nilai fardhu di bulan Ramadhan dihargai sama dengan 70 fardhu di bulan yang lain.
Membaca satu ayat di Al-Qur'an di bulan Ramadhan sama halnya dengan mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan yang lain. Bahkan, seandainya orang itu hanya tidur di bulan ini, tidurnya juga dihitung sebagai ibadah.
Begitu halnya dengan dosa. Dikatakan, dosa yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan siksaannya dengan beberapa kali dosa yang dilakukan di bulan-bulan yang lain. Bahkan, bisa saja ketika sedang berpuasa namun tidak dapat mengendalikan dirinya dari apa yang diharamkan oleh Allah SWT maka bisa kehilangan semua pahala dan keberkahan dari-Nya.
Bulan ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan sehingga kedatangannya selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Bagi umat Islam yang dapat berpuasa di bulan Ramadhan, mereka dipastikan mendapat banyak keberkahan. Dalam satu tahun, bulan ini menciptakan keberkahan yang bisa dilihat secara nyata di dunia ini. Bukti keberkahan bulan Ramadhan bisa dilacak dari beberapa contoh berikut.
Pertama, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan kepada pegawai pemerintah maupun non-pemerintah. Bagi pegawai yang berkerja di kantor atau perusahaan, waktu jam kerja dikurangi dari jam kerja biasa di luar bulan Ramadhan. Biasanya, di sejumlah kantor pemerintahan, pengurangan jam kerja bisa sampai 1,5 jam dalam satu hari. Ini jelas membuktikan bahwa bulan suci Ramadhan memberi keberkahan secara nyata dalam bentuk pengurangan atau diskon jam kerja.
Kedua, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan bagi anak-anak sekolah. Di bulan suci Ramadhan durasi belajar di sekolah diperpendek sehingga anak-anak lebih awal bisa pulang ke rumahnya masing-masing.
Ketiga, ketaqwaan yang meningkat. Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam bulan ini, umat Muslim berpuasa dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Meningkatnya ketaqwaan ini dapat menjadi bukti keberkahan bulan Ramadhan. Hal ini membawa dampak pada keberkahan pada tempat ibadah yang lebih ramai dari pada biasanya. Banyak Masjid dan mushalla yang lebih ramai jamaahnya pada bulan suci Ramadhan dibandingkan di luar Ramadhan.
Keempat, keberkahan rezeki. Selain meningkatkan ketaqwaan, bulan Ramadhan juga sering dianggap sebagai bulan yang penuh keberkahan dalam hal rezeki. Banyak orang yang merasakan adanya peningkatan dalam pendapatan mereka atau mendapatkan rejeki yang tidak terduga di bulan ini. Misalnya, bulan suci Ramadhan membawa keberkahan bagi pedagang. Bagi pedagang yang berjualan kue, minuman dan makanan lainnya di bulan suci ramadhan, waktu berjualan biasanya sekitar dua jam, yaitu dari jam 4 sampai menjelang berbuka. Namun kadangkala dengan waktu sependek itu, pendapatan mereka mungkin sepadan atau lebih banyak dibandingkan pendapatan mereka yang berjualan seharian di luar bulan suci Ramadhan. Bagi pegawai perusahan, di akhir bulan Ramadhan biasanya mereka mendapatkan tunjangan hari raya (THR) yang bisa dua kali lipat dari gaji rutin tiap bulan.
Kelima, bulan Ramadhan meningkatkan kebersamaan dan solidaritas. Bulan Ramadhan juga menjadi momen di mana umat Muslim meningkatkan kebersamaan dan solidaritas di antara sesama. Banyak kegiatan sosial dan amal yang dilakukan selama bulan Ramadhan, seperti berbagi makanan sahur dan berbuka puasa bersama, serta memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Hal ini dapat menjadi bukti keberkahan bulan Ramadhan dalam bentuk hubungan sosial yang lebih harmonis.
Keenam, bulan suci Ramadhan mendorong penurunan angka kejahatan: Di beberapa negara, terdapat bukti bahwa angka kejahatan menurun selama bulan Ramadhan. Hal ini bisa disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan hati dan perilaku, serta menghindari hal-hal yang negatif selama bulan yang dianggap suci ini.
Ketujuh, kesehatan yang lebih baik. Puasa selama bulan Ramadhan dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, seperti menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperbaiki metabolisme tubuh. Hal ini dapat dianggap sebagai bukti keberkahan bulan Ramadhan dalam hal kesehatan.
Namun, perlu diingat bahwa bukti keberkahan bulan Ramadhan sebenarnya adalah hal yang bersifat subjektif dan dapat bervariasi bagi setiap individu. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalankan ibadah dan kebaikan di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, serta merasakan manfaatnya secara pribadi dan sosial.
0 komentar:
Posting Komentar