Modal seribu mendapatkan untung semilyar. Wah, bisnis apaan ya bisa untung bisa berkali lipat seperti itu...??.
Saya bukan mau bercerita tentang bisnis, akan tetapi saya mau menceritakan kembali sebuah kisah pada zaman khalifah Al-Mansur. Pada suatu hari datang seorang badui mengharap kepada khalifah untuk memberinya uang, tapi khalifah justru malah memberinya nasihat.
Daripada saya kasih uang, mau enggak saya ajarkan sebuah hadist yang saya terima dari ayah saya, beliau terima dari kakek saya, beliau terima dari buyut saya, beliau terima dari Sahabat Ibnu Abbas dan beliau terima dari Rasulullah SAW bersabda :
عَن ابْن عَبَّاس رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا عَن النَّبِي صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَن اسْتَغْفر اللّٰه سَنَةً فِي كُلِّ يَوْم (الْف مَرَّة) لَم تَنْقض السَّنَة حَتّي يَسْتَغْنِي
"Siapa yang beristighfar seribu kali sehari selama setahun, maka tidak akan berlalu setahun tersebut kecuali Allah jadikan orang itu seorang kaya raya" (Kitab Al-Wasail As-Syafiah Syeikh Muhammad bin Ali Khirid (Muhaddist periode 900 Hijriyah)).
Maka orang badui tersebut mengamalkannya hingga pada akhir tahun. Singkat cerita, sampai pada suatu hari di akhir tahun tersebut hujan dan dingin, dia berteduh di sebuah biara tua, lalu dia menemukan guci kuno yang berisi uang 36.000 dirham (setara Rp. 1,5 M)
Lalu dibawalah uang itu kepada khalifah, oleh khalifah dikatakan, Nah itulah rezekimu, engkau keluarkan dulu seperlima sebagai zakat harta karun, sisanya yang 80% milikmu.
Tetapi badui tersebut tanpa diduga justru hanya mengambil yang seperlima, dan 80% diserahkan kepada khalifah untuk baitul maal. Rupanya rasa tawadhu sudah menyeliputi hatinya sebagai hasil dari pendidikan istighfar.
Lihatlah betapa dahsyat apa yang terjadi setelah kita mengakui dosa-dosa kita dan meleburnya dengan istighfar. Rezeki akan datang berkelimpahan, bahkan rezeki terbesar adalah kekayaan hati.
Jadi apa kesimpulan kisah tersebut...?
Kesimpulannya, bahwa segala dosa-dosa kita menyumbat pipa aliran rezeki. Siapa yang ingin rezekinya mengalir deras, atasi dulu penyumbatnya itu dengan istighfar. Bukan hanya rezeki dzohir saja, bahkan rezeki bathin.
Oleh karena itu mari perbaiki segala amal serta ibadah kita agar lebih bernilai dan bermutu dihadapan Allah SWT.
Sebagai suatu contoh seperti ini, beberapa tahun yang lalu tetangga saya melahirkan Bayinya melalui operasi di sebuah rumah sakit, dan biaya yang dikeluarkan sekitar sepuluh juta atau kurang.
Lantas saya teringat kawan yang lain juga, yang melahirkan melalui operasi dengan biaya lebih dari 20 juta. Sebab dia operasi dirumah sakit berstandar internasional.
Kira-kira apa yang membedakannya...??
Tentu saja standarnya tinggi. Baik standar dokternya, standar perawatnya, peralatannya, obatnya, prosedurnya, dan lain sebagainya.
Dengan memiliki standar yang lebih tinggi dari rumah sakit lain, maka orang akan membayar mahal tentunya.
Persis seperti keadaan kita di hadapan Allah SWT. Jika standar kita lebih tinggi dari orang lain, maka Allah akan memberi rezeki kepada kita lebih mahal juga tentunya.
- Standar sedekah kita,
- Shalat tahajud kita,
- Rajin bershalawat,
- Dzikir kita dan lain-lain sebagainya.
Jika anda kerjasama dengan manusia gaji anda terbatas, setiap bulan akan terima gaji yang sudah ditetapkan perusahaan.
Akan tetapi jika anda kerjasama dengan Allah, anda bebas mau minta gaji berapa Unlimited.
If you come to Allah, Allah will help you and you have to believe it.
Istiqomahlah dalam sekecil apapun amalan ibadah yang kita lakukan sehari-hari semata-mata untuk Allah SWT. Oleh sebab itu, marilah kita semua untuk selalu meningkatkan terus standart amal dan ibadah kita agar lebih baik lagi, syukur-syukur bisa berstandar internasional, hehe.
Semoga bermanfaat.
ALLOHUMMA SHOLLI ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHII WASHOHBIHII WA UMMATIHII WASALLIM
0 komentar:
Posting Komentar