ANTARA SHOLAT ISYROQ DAN DHUHAA
Q: Assalamualaikum. Wr, Wb, Saya masih bingung antara sholat Isyroq atau syuruq dengan sholat Dhuhaa. Mohon dijelaskan matur nuwun, Wassalamu'alaikum Wr, Wb.
A: Wa alaikumussalaam Wr, Wb. Waktu Dhuhaa itu yang bagus memang ukuran waktu dulu tidak memakai ukuran jam. Kalau dalam hadits disebutkan ukurannya qodro rumhin (matahari naik, sekitar satu tombak dari saat terbitnya). Disebutkan bahwa Nabi SAW sholat Dhuhaa, ketika anak unta bangkit dari duduknya. Kenapa anak unta itu bangkit..? Karena panasnya matahari. Jadi, mungkin ketika itu pasir sudah begitu panas sehingga unta bangkit. Dan ini perlu diketahui. Bahwa di Saudi Arabia itu pukul 8 pagi sudah panas bukan seperti di Indonesia. Jadi, kalau ukurannya ini kalau jam, dalam kitab itu di istilahkan Rubu'un nahari (seperempat hari). Jadi, kalau dihitung kalau sehari ada 12 jam, jika dibagi 4 maka jatuhnya kira-kira jam 8, ini yang baik. Adapun jika melakukan lebih awal, asal sudah posisi matahari di atas tempatnya satu tombak maka sudah sah.
Namun, sekali lagi, karena waktu sholat masing-masing daerah itu berbeda-beda, maka waktu sholat Dhuhaa pun juga berbeda. Ukuran umumnya, waktu sholat Dhuhaa dimulai dari naiknya matahari setelah terbit sepenggalah atau seukuran tombak, yaitu sekitar satu meter. Perkiraannya sekitar 12 sampai 15 menit setelah terbit dan diakhiri ketika matahari di atas kepala kita menjelang waktu Dzuhur sekitar 10 menit sebelum matahari tergelincir.
Adapun sholat Isyroq atau Syuruq atau Thulu' dinamakan demikian karena pelaksanaannya berkaitan dengan waktu matahari terbit (mulai memancarkan sinarnya). Hukum sholat Isyroq/Syuruq adalah Sunnah.
Dasarnya, dari Sayyidina Anas bin Malik RA, ia berkata: Rosuulullaah SAW bersabda: "Barangsiapa mengerjakan sholat Shubuh berjamaah, lalu dia duduk berdzikir sampai matahari terbit, kemudian mengerjakan sholat dua rokaat, maka ia akan mendapatkan pahala haji dan umroh. Rosuulullah SAW mengatakan, "sempurna, sempurna, sempurna (pahalanya)." [HR. Imam Tirmidzi]
Adapula yang mengatakan bahwa sholat Isyroq termasuk sholat Dhuchaa. Diantaranya Sayyidina Abdullah bin Abbas. Waktunya, kalau sholat Syuruq sesaat setelah matahari terbit, sedangkan sholat Dhuhaa setelah matahari lebih tinggi sekitar satu tombak. Adapun niat sholat Syuruq adalah, Usholli sunnatan li syuruqis syamsi liLLaahi Ta'aala.
WALLOOHU A'LAM BISH SHOWAAB
Jawaban dari KH. Chamzawi (Rois Syuriah PCNU Kota Malang)
0 komentar:
Posting Komentar