Rasulullaah SAW mengajarkan kepada kita semua umat islam untuk saling mendoakan saudaranya, baik yang masih hidup ataupun yang sudah berpulanh ke rahmatullah, dengan saling mendoakan kepada sesama menciptakan suatu jalinan tali ruhani yang kuat memohonkan ampunan Allah saudara-saudara kita.
Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan sebetulnya ampunan Allah itu sendiripun merupakan salah satu bukti kasih sayangnya Allah kepada hambaNya. Allah SWT memang sungguh sangat penyayang, mari kita renungi.
- Allah menyediakan seluruh kebutuhan hidup kita tanpa kita minta.
- Allah membekali kita dengan kemampuan akal budi yang tinggi sehingga kita bisa mendayagunakan dan memanfaatkan seluruh potensi alam yang disediakanNya di dunia ini.
- Allah memberi kita petunjuk dan pedoman hidup (Al-Qur’an) agar kita tidak tersesat dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
- Allah memberikan pahala (reward) atas amal kebajikan yang kita perbuat dan Dia pun telah menyediakan hadiah istimewa berupa surga di akherat kelak bagi hambanya yang taat dan patuh kepadaNya.
Memang sih, Allah juga memberikan ganjaran berupa dosa bagi hambaNya yang berbuat maksiat atau kejahatan dan akan memberikan hukuman yang sangat keras berupa neraka jahanam di akhirat kelak bagi hambanya yang ingkar serta tidak taat dan patuh kepadaNya.
Tetapi sebetulnya Allah tidak tega melihat hambanya di siksa di Neraka kelak, oleh karena itu dengan kasih sayangNya pula Dia memberikan ampunan kepada hambaNya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memohon ampun kepadaNya, sebesar apapun dosa yang telah diperbuat akan dihapusnya, sehingga terhindarlah si hamba dari ancaman NERAKA JAHANAM.
Jadi sebetulnya kita ini sangat di manja oleh Allah SWT, bayangkan saja berbuat baik kita dikasih pahala dan dihadiahi surga, sementara berbuat jahatpun kita tidak langsung dihukum, masih diberi kesempatan untuk menghapus dosa dengan cara bertaubat dan mohon ampun kepadaNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
“Katakanlah, wahai para hambaKu yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka sendiri, janganlah kalian putus asa terhadap rahmat dari Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa, sungguh Dialah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az-Zumar: 53).
Makna ayat tersebut Allah membuka pintu seluas-luasnya bagi seluruh orang yang berdosa dan melakukan kesalahan. Meskipun dosa mereka telah mencapai ujung langit sekalipun. Seperti sabda Rasulullah SAW: "Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan ampunan kepada kalian." (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Bila merenungi redaksi ayat tersebut betapa Allah masih sangat santun dan lembut menyapa hambanya yang “Pendosa” dengan istilah “melampaui batas terhadap diri-diri mereka sendiri”.
Seumpama kalau kita sendiri yang sedang marah kepada bawahan/pembantu yang berbuat salah, mungkin kita langsung mendamprat dan memarahinya dengan kata-kata kasar: "Hai kampret" atau "Hai Bajingan", "Hai Yang Sering Berbuat Dosa". Aduuh, luar biasa kasih sayangnya Allah SWT, jadi malu rasanya kita ini sebagai hambanya yang suka sewenang-wenang, membangkang dan lalai atas perintahnya, Sementara Allah sangat menyayangi kita semua tanpa pilih kasih sedikitpun.
Bukan hanya itu saja Allah SWT memanjakan kita. Dia pun telah mengajarkan melalui Rasulullah SAW kepada kita ”DOA SEMESTA ALAM”.
Apakah itu doa semesta alam..? Ya, doa inilah yang selalu dianjurkan untuk kita panjatkan setiap selesai menjalankan sholat fardhu, karena doa inilah berisi permohonan ampun kepada Allah Azza Wajalla untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat serta kaum mukminin dan mukminat baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat.
ALLOHUMAGHFIR LIL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT, WAL MU'MINIINA WAL MU'MINAAT, AL-AHYA'I MINHUM WAL AMWAAT, INNAKA SAMII'UN QORIBUM MUJIBU DA'WAT, YAA KHODIYAL HAAJAT
Artinya: “Ya Allah, Ampunilah dosa-dosaku, dan ampunilah dosa-dosa kaum muslimin dan muslimat, dan dosa-dosa kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha dekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan pemohonan, wahai dzat Yang Maha Memenuhi segala kebutuhan hambaNya."
Nah, kalau kita mau merenungi ternyata “Doa Semesta Alam” ini merupakan suatu mesin Doa yang sangat dahsyat yang terus berjalan.
Lho dahsyat gimana maksudnya...??
Bayangkan saja disetiap selesai sholat fardhu, tiba-tiba kita (sebagai kaum muslimin/muslimat dan mukminin/mukminat) selalu menerima kiriman doa dari jutaan orang muslim di seluruh dunia, dan kalau kita cermati lebih dalam ternyata kita menerima kiriman doa semesta alam ini “tanpa henti”, padahal kita sendiri sedang tertidur pulas, nonton TV, tetap akan mendapatkan doa ini.
Lho, koq bisa..?? Kira-kira begini penjelasannya, disetiap selesai Subuh seluruh jutaan muslim di belahan bumi paling timur seperti Jepang, China, Korea mulai memanjatkan doa ini, lalu sebelum doa ini selesai dipanjatkan oleh saudara kita tersebut, jutaan muslim lainnya didaerah yang lebih barat posisinya seperti di Hongkong, Filipina, Indonesia, Singapore, Malaysia mulai memanjatkan doa yang sama, dan terus bergeser lagi ke barat disambung oleh jutaan muslim di India, Iran, Arab, Mesir terus ke barat, ke negara-negara di Amerika, Eropa dan seterusnya.
Sehingga doa ini bergema bersahut-sahutan mulai dari Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isyak, dan kembali ke Subuh lagi. Terus menerus disetiap harinya tanpa putus-putus, baik disetiap detik, setiap jam, setiap hari, setiap bulan, setiap tahun bahkan “sepanjang hidup kita”. Bahkan “setelah kita mati pun” selama bermilyar tahun sampai datangnya hari qiyamat kita terus menerima kiriman doa ini. Sungguh luar biasa kemurahan Allah Swt.
Kita jangan meremehkan doa ini lho, Karena Doa ini termasuk salah satu doa yang “Mustajabah” dan di kabulkan Allah, karena mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk “Sunnah Hasanah” yang telah diamalkan turun-temurun oleh para Nabi alaihimush-shalatu wassalam (mulai dari Nabi Adam AS hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW), dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka merasa bahagia kalau kaum muslimin mendapatkan kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri.
Dan ternyata inilah penyebab utama tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin diseluruh dunia, serta menunjukkan kesempurnaan iman mereka.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (H.R. Muslim).
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda: “Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”
Lantas kenapa yang diajarkan adalah Doa ampunan..??
Ya, karena ampunan Allah inilah yang paling kita butuhkan agar kita selamat di dunia dan akhirat. Karena sejatinya, kita manusia ini memang sering berbuat dosa dan khilaf, seperti sabda Rasulullah SAW: “Setiap anak Adam adalah sering berbuat salah. Dan, sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.” (H.R. Tirmidzi).
Nah, bayangkan kalau seluruh dosa kita diampuni oleh Allah SWT, pahala kita akan dilipat gandakannya dan kita mendapatkan ridhoNya, maka mustahil kalau kita sampai dimasukkan ke Neraka Jahanam. Ancaman siksaan yang paling mengerikan.
Yuuk, mari kita raih pahala di sisi Allah SWT untuk selalu berbuat kebaikan, dan jangan pelit untuk mendoakan untuk saudara muslim kita lainnya, karena tanpa kita sadari banyak jutaan muslim di seluruh dunia yang selalu memohonkan ampunan untuk kita, Kokohkan pondasi agama islam dengan Jama'ah agar selalu bersatu membentuk kesatuan yang kuat.
"Dan berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah dengan berjama’ah dan janganlah kamu bercerai berai." (QS. Ali-Imran : 103).
Secara tegas Allah memerintahkan agar agama Islam ditetapi dengan berjama’ah dan Allah melarang kita dari firqah (bercerai berai).
Insya Allah, siapapun yang membaca tulisan ini semoga Allah akan melapangkan rezekinya dan memudahkan segala urusannya, dan memasukkannya ke dalam Surganya Allah kelak. Aamiin yaa robbal aalamiin.
Wassalamu'alaikum Wr, Wb.
0 komentar:
Posting Komentar