Senin, 06 Juni 2016

CARA MUDAH KHATAM AL-QUR’AN DI BULAN RAMADHAN



mengkhatamkan al-qur'an dibulan ramadhan
Bulan Ramadhan sangat istimewa, karena di dalamnya banyak keutamaan yang tidak ditemukan pada bulan lainnya. Bulan Ramadhan kepangku sebagai Syahrus shiyam (puasa), Syahrul Qiyam (menghidupkan ibadah shalat malam) juga Syahrul Qur'an (bulan diturunkan al-Qur'an).

Bahkan diriwayatkan bahwa Ramadhan menjadi bulan dimana seluruh kitab-kitab samawi diturunkan kepada para nabi. Dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan al-Mu’jam al-Kabir oleh Imam Thabaraniy dari hadits Watsilah bin al-Asqa’, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَ الإِنْجِيلُ لِثَلاثَ عَشْرَةَ مَضَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الزَّبُورُ لِثَمَانَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْقُرْآنُ لأَرْبَعَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ
“Suhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat diturunkan setelah 6 hari bulan Ramadhan. Injil diturunkan setelah 13 hari bulan Ramadhan. Zabur diturunkan setelah 18 hari bulan Ramadhan. Dan Alquran diturunkan setelah 14 hari bulan Ramadhan.”
Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan dimana kitab-kitab ilahiyah diturunkan kepada para rasul  alaihim ash-shalatu wa salam. Bedanya, kitab-kitab selain Al-Quran diturunkan secara sekaligus kepada para nabi dan rasul. Al-Quran pada gelombang pertama diturunkan secara sekaligus dari Lauhil Mahfuzh ke Baitul Izzah (langit dunia) pada lailatul qadr (malam qadr). Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3).

Allah Ta’ala juga berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan.” (QS. Al-Qadr: 1).

Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Ketiga ayat ini menunjukkan bahwa Al-Quran yang mulia diturunkan di malam yang sama, yaitu malam yang disifati dengan malam penuh berkah. Malam itu adalah malam Al-Qadr (lailatul qadr). Lailatul qadr terdapat pada bulan Ramadan.

Adapun gelombang kedua dari baitul izzah (langit dunia) diturunkan kepada Rasulullah shallahu alaihi wa sallam secara berangsur-angsur kurang lebih selama 23 tahun. Pada awal kalinya diturunkan lagi-lagi pada bulan Ramadhan saat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berada di Gua Hira. Ayat al-Qur'an yang diturunkan waktu itu adalah surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.

Di antara ibadah yang sangat ditekankan dan memiliki fadhilah yang sangat besar adalah membaca Al-Qur'an. Sedangkan keutamaan membaca Al-Quran sangat banyak dijelaskan, salah satunya adalah Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).

Begitu juga Sabda beliau Nabi SAW:
مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ
“Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam” ( HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).

Keutamaan mengkhatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan, Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu:
أن جبريل كان يعْرضُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعرضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِي الْعَامِ الَّذِي قُبِضَ فيه
“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari no. 4614).

Sebagian ahli ma'rifah menyebutkan cara mudah untuk mengkhatamkan Al-Qur'an pada bulan Ramadhan sebagai berikut:
@ Jika Mushhaf Al-Qur'an terdiri dari 600 halaman maka dibagi jumlah hari bulan Ramadhan:

600 : 30 = 20 halaman
(Jadi satu hari 20 halaman yang harus dibaca).

Supaya lebih ringan 20 halaman itu dibagi jumlah shalat fardhu:
20 : 5 = 4
(Setiap selesai mengerjakan shalat fardhu paling tidak 4 halaman yang harus dibaca).

Dengan cara seperti di atas kita akan mudah dan ringan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an. Imam al-Habib Abdullah Bin Alawiy al_Haddad radhiyallahu anhu berkata:
و اتل القُرَانَ كلام ربك دائما = بتدَبُّرٍ وتَرَتُّلٍ وتخشُّع
و الذكر لازمه وواظبه على = مَرِّ الزمان مع الحضور الأجمع
فهو الغذاء لكل قلب مهتدٍ = وهو الدواء لكل قلب مُوجَع
Bacalah Al-Qur'an secara kontinue dengan tadabbur, tartil dan penuh kekhusyuan. Perbanyak dzikir secara langgeng setiap saat dengan memaksimalkan hudhur (memfokuskan hati). Demikian itu menjadi obat hati yang mengharap bimbingan dari segala penyakit hati yang menyengsarakan.

Semoga Allah Taala memberikan kita kekuatan untuk istiqamah di dalam mengamalkan kebaikan. Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 258.

0 komentar:

Posting Komentar