Assalamu'alaikum Wr,Wb.
Bertaubat dari sesuatu dosa, artinya menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya dan bersumpah tidak akan mengulanginya lagi. “Barangsiapa yg bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yg tiada disangka-sangkanya.”.
Hal yg paling penting dalam perhatian
sebagian besar manusia adl masalah rezeki. Menurut pengamatan sejumlah umat
Islam memandang bahwa berpegang dgn Islam akan mengurangi rezeki mereka. Tidak
hanya sebatas itu bahkan lbh parah dan menyedihkan lagi bahwa ada sejumlah
orang yg masih mau menjaga sebagian kewajiban syariat Islam tetapi mereka
mengira bahwa jika ingin mendapatkan kemudahan dibidang materi dan kemapanan
ekonomi hendaknya menutup mata dari sebagian hukum-hukum Islam terutama yg
berkenaan dgn halal dan haram. Benarkah demikian..? Mereka itu lupa atau
pura-pura lupa bahwa Sang Khaliq tidaklah menyariatkan agama-Nya hanya sebagai
petunjuk bagi umat manusia dalam perkara-perkara akhirat dan kebahagiaan mereka
di sana saja. Tetapi Allah menyariatkan agama ini juga utk menunjuki manusia
dalam urusan kehidupan dan kebahagiaan mereka di dunia. Bahkan doa yg sering
dipanjatkan Nabi kita kekasih Tuhan Semesta Alam yg dijadikan-Nya sebagai
teladan bagi umat manusia adalah “Wahai Tuhan kami karuniakanlah kepada kami
kebaikan di dunia dan di akhirat dan jagalah kami dari siksa api neraka.”
Allah dan rasulNya tidak meninggalkan umat
Islam tanpa petunjuk dalam kegelapan berada dalam keraguan dalam usahanya
mencari penghidupan. Tetapi sebaliknya sebab-sebab rezeki itu telah diatur dan
dijelaskan. Seandainya umat ini mau memahaminya menyadarinya berpegang teguh
dengannya serta menggunakan sebab-sebab itu dgn baik niscaya Allah Yang Maha
Pemberi rezeki dan memiliki kekuatan akan memudahkannya mencapai jalan-jalan utk
mendapatkan rezeki dari tiap arah serta akan dibukakan untuknya keberkahan dari
langit dan bumi. Di antara sebab terpenting diturunkannya rezeki adl istighfar
dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Menutupi . Untuk itu
pembahasan mengenai pasal ini kami bagi menjadi dua pembahasan.
Adapun istighfar sebagaimana diterangkan Imam
ar-Raghib al-Ashfahani adl “Meminta dgn ucapan dan perbuatan. Allah SWT
berfirman “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu sesungguhnya Dia Maha Pengampun.”
. Tidaklah berarti bahwa mereka diperintahkan meminta ampun hanya dgn lisan
semata tetapi dgn lisan dan perbuatan. Bahkan hingga dikatakan memohon ampun
hanya dgn lisan saja tanpa disertai perbuatan adl pekerjaan para pendusta.
Orang yang berbuat dosa kemudian insyaf dan
ingin bertaubat dengan taubat yang sungguh-sungguh maka hendaklah ia shalat dua
raka’at serta memperbanyak membaca istighfar.
Dengan selalu istiqomah beristighfar maka
akan mendapatkan segala keutamaan luar biasa yang disebutkan oleh Rasulullaah
SAW yakni:
1. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah berkata,'Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya)." (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah berkata,'Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya)." (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah berkata: "Al-Qur'an telah
menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun penyakit kalian adalah dosa, dan
obat kalian adalah istighfar." (Kitab Ihya'Ulumiddin: 1/410).
2. MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir." (HR.Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir." (HR.Bukhari dan Muslim).
3. DICINTAI ALLAH
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, "Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa."(HR.Ibnu Majah).
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, "Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa."(HR.Ibnu Majah).
4. SELAMAT DARI API NERAKA
Hudzaifah pernah berkata: "Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka'. Rasulullah bersabda,'Dimana posisimu terhadap istighfar..? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam'." (HR.Nasa'i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
Hudzaifah pernah berkata: "Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka'. Rasulullah bersabda,'Dimana posisimu terhadap istighfar..? Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam'." (HR.Nasa'i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. MENDAPAT BALASAN SURGA
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah..? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (QS. Ali-Imran: 135-136).
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah..? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." (QS. Ali-Imran: 135-136).
6. MENGECEWAKAN SYETAN
Sesungguhnya syetan telah berkata,"Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya, "Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku." (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Sesungguhnya syetan telah berkata,"Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup). Maka Allah menimpalinya, "Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-Ku." (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
7. MEMBUAT SYETAN PUTUS ASA
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang, "Saya telah melakukan dosa'.'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi',kata Ali. Orang itu menjawab,'Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi'. Ali berkata, 'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi'. Orang itu bertanya lagi,'Sampai kapan?' Ali menjawab,'Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi."(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
Ali bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang, "Saya telah melakukan dosa'.'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi',kata Ali. Orang itu menjawab,'Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi'. Ali berkata, 'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi'. Orang itu bertanya lagi,'Sampai kapan?' Ali menjawab,'Sampai syetan berputus asa dan merasa rugi."(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. MEREDAM ADZAB
Allah SWT berfirman: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun."(QS. Al-Anfal: 33).
Allah SWT berfirman: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun."(QS. Al-Anfal: 33).
9. MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka."(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka."(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
10. MELAPANGKAN KESEMPITAN
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,"(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,"(HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
11. MELANCARKAN RIZKI
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya."(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya."(HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12. MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya."(HR. Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah hatinya."(HR. Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. MENGANGKAT DERAJATNYA DISURGA
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata,'Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?' Allah berkata,'Karena istighfar anakmu untukmu'."(HR. Ahmad dengan sanad hasan).
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata,'Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?' Allah berkata,'Karena istighfar anakmu untukmu'."(HR. Ahmad dengan sanad hasan).
14. MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH
Abu Hurairah berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,'Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali'."(HR. Bukhari).
Abu Hurairah berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,'Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali'."(HR. Bukhari).
15. MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat."(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat."(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI
Allah SWT berfirman: "Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo'a:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur."(QS. Ali-Imran: 15-17).
Allah SWT berfirman: "Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo'a:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur."(QS. Ali-Imran: 15-17).
17. TERHINDAR DARI STEMPEL KEZHALIMAN
Allah SWT berfirman: "...Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim."(QS. Al-Hujurat: 11).
Allah SWT berfirman: "...Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim."(QS. Al-Hujurat: 11).
18. MUDAH MENDAPATKAN ANAK
Allah SWT berfirman: "Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12).
Allah SWT berfirman: "Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12).
19. MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN
Ibnu Shabih berkata: "Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, 'Perbanyaklah istighfar'. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, 'Perbanyaklah istighfar'. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,'Perbanyaklah istighfar'.(Kitab Fathul Bari: 11/98).
Ibnu Shabih berkata: "Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa lahannya tandus, ia berkata, 'Perbanyaklah istighfar'. Lalu ada orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, 'Perbanyaklah istighfar'. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia berkata,'Perbanyaklah istighfar'.(Kitab Fathul Bari: 11/98).
20. BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah SWT berfirman: "Dan (dia berkata):"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."(QS. Hud: 52).
Allah SWT berfirman: "Dan (dia berkata):"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."(QS. Hud: 52).
21. BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah berfirman: "Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."(QS. Nuh: 10-12).
Allah berfirman: "Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."(QS. Nuh: 10-12).
22. MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG
Allah SWT berfirman: "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."(QS. An-Nur: 31).
Allah SWT berfirman: "Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."(QS. An-Nur: 31).
Aisyah berkata: "Beruntunglah,
orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada setiap lembar catatan
harian amal mereka."(HR. Bukhari).
23. KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN
Allah SWT berfirman: "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.al-Furqan: 70).
Allah SWT berfirman: "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS.al-Furqan: 70).
"Dan dirikanlah sembahyang itu pada
kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam.
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat."(QS. Hud: 114).
24. BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN
Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin." (HR. Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah, maka dia adalah seorang Mukmin." (HR. Ahmad).
25. BERKEPRIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK
Seorang ulama berkata: "Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar." (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Seorang ulama berkata: "Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar." (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67).
Mari menjadikan segala aktivitas kehidupan
kita dengan selalu mengingat Allah untuk memperbanyak beristighfar.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar