Minggu, 05 Juni 2016

PELAJARILAH SESUATU DENGAN JELAS



pelajari sesuatu dengan jelas
Ada seorang wanita ingin sekali belajar memasak kepada kawannya yang ahli memasak ikan dengan berbagai olahan. Konon menurut cerita ikan masakannya sangat lezat seandainya pak bondan wisata kuliner yang mencicipinya akan berkata maknyosss.

Wanita tersebut ingin tahu rahasia memasak ikan dari kawannya itu, kebetulan suaminya penggemar kelas berat makan ikan.  Si wanita memang sudah nawaitu ingin belajar bagaimana cara memasak ikan karenanya dia membeli ikan segar di pasar.

Sesampainya di rumah ahli masak, dia menceritakan tujuan kedatangannya. Akhirnya si ahli masak langsung mengajarkannya tehnik memasak berawal dari cara menyiangi (membersihkan) dari sisik hingga angsan dan kotoran ikan. Wanita itu memperhatikan dengan khusyu dan ada sesuatu yang menarik campur aneh, si ahli masak tiba-tiba memotong kepala dan buntut ikan dan membuangnya.

Kemudian ahli masak mencuci ikan dan membuat bumbu racikannya. Setelah ikan itu matang dan siap saji, wanita itu bertanya kepada ahli masak kenapa bagian kepala dan buntut ikan itu kudu dibuang. Si ahli masak itu menjawab: "itu memang dari sananya sejak aku belajar masak dari ibuku, mungkin ini rahasia yang bikin gurih olahan ikannya." Wanita itu bertanya lagi coba kau tanya ibumu.

Si ahli masak langsung menelpon ibunya dan menanyakan hal tersebut. Sang ibu menjawab; "Lah tahu dech, waktu saya belajar sama nenekmu juga harus begitu caranya." Masih penasaran, Selanjutnya si ahli masak menelpon neneknya dan menanyakan hal yang sama. Sang nenek menjawab: "Oh, masalah masak ikan buntut sama kepalanya harus dipotong. Lah boleh jadi dipotong sebab kuali yang nenek punya ukurannya kecil, sedangkan ikannya besar. jadi kepala dan buntutnya harus dipotong kalau tidak, bakalan tidak muat di kuali. Tidak pantas sekali ngeliat ikan besar di kuali seperti orang sedang menggoreng kayu kaso."

*****
Pelajaran dari kisah di atas: Jangan ikut-ikutan mengerjakan sesuatu yang belum jelas. Jika ingin mencontoh sesuatu harus benar-benar danta (jelas) sumbernya. Terutama jika ingin belajar agama harus jelas sanad keguruan orang yang kita ambil ilmunya. Ingin mencangkok ilmu benar-benar harus jelas refrensinya agar bisa dipertanggung jawabkan.

Berapa banyak hal-hal yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dari orang-orang tua kita dahulu sampai kita jadikan petuah dan menyalahinya merupakan pantangan sekaligus kehinaan yang padahal kita sendiri tidak mengetahui secara jelas bagaimana kronologi mereka orang-orang terdahulu melakukannya.

Disarikan dari kitab ittihaful Amajid bi nafaisil Fawaid karya H. Rizqi Dzulqornain al-Batawiy halaman: 275.

0 komentar:

Posting Komentar