Sakit bisa menimpa siapa saja, kapan saja, dan dimana
saja. Sakit adalah ujian dari Allah SWT dan merupakan kehendaknya. Sakit yang
menimpa seseorang bisa jadi sebagai pertanda bahwa Allah menginginkan
kebaikannya.
Diriwiyatkan dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman
yang artinya: “Kefakiran adalah penjaraKu dan sakit adalah taliKu, dimana
Aku menahan orang yang aku cintai dari makhluk-makhlukku dengan tali itu”.
Maka jika sakit adalah penahan seseorang untuk berbuat keburukan dan melakukan
maksiat, maka jalan untuk berbuat kebaikan, berdzikir dan bertaubat terbuka
lebar untuknya. Oleh sebab itu, sebagian shalihin menginginkan dirinya selalu
dalam keadaan sakit. Dan bila sakit, ia tidak mau berobat, karena khawatir
ketika ia telah sehat, kesehatan itu malah menjadi kesempatan untuk melakukan
hal-hal yang tidak diridoi Allah SWT.
Dalam hadits disebutkan, bahwa sakit adalah sarana
pelebur dosa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ , وَلَا هَمٍّ , وَلَا حُزْنٍ
, وَلَا أَذًى , وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ
بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ (رواه الشيخان)
“Tidaklah
sakit, siksaan, dan kesusahan menimpa seorang muslim, hingga duri yang
menusuknya, kecuali Allah melebur dosa-dosanya”.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Namun demikian, bagi kebanyakan orang menginginkan
sakit segera sembuh, sehingga berbagai cara dilakukan agar segera sembuh dari
sakit. Salah satu cara sesuai ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
agar segera sembuh dari sakit ialah dengan cara memperbanyak shadaqah.
Rasulullah bersabda:
دَاوُوا مَرَضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ وَادْفَعُوا
الْبَلَاءَ بِالصَّدَقَةِ وَاسْتَعِينُوا عَلَى قَضَاءِ حَوَائِجِكُمْ
بِالصَّدَقَةِ
“Obatilah
orang-orang yang sakit kalian dengan shadaqah. Tolaklah bala’ dengan shadaqah
dan minta tolongkan dengan shadaqah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kalian”.
Shadaqah disini dimaksudkan bahwa orang yang sakit
membeli dirinya dari Allah sesuai dengan harga yang pantas untuk dirinya,
sehingga besar kecilnya shadaqah disesuaikan dengan berat atau ringannya sakit
yang diderita atau dan disesuaikan dengan kemampuan yang ia miliki. Karena diri
orang yang sakit telah dibeli dari Allah dengan shadaqah maka sesuai dengan
sabda Rasulullah, insya Allah sakitnya akan segera sembuh, disamping ia akan
mendapatkan pahala dari shadaqah yang ia lakukan. Kalaupun ternyata Allah tidak
menghendakinya sembuh, maka pahala shadaqah yang ia lakukan akan
dilipatgandakan sampai 700 kali.
Shadaqah juga berfungsi sebagai penjaga kesehatan
anggota tubuh. Ibarat sewa, anggota tubuh yang dimiliki oleh setiap orang
merupakan benda yang harus dibayar ongkos sewanya setiap hari. Dan shadaqah
adalah ongkos sewa tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
كُلُّ سُلَامَى مِنْ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ
“Setiap anggota badan manusia wajib dishadaqahi”.
Makna dhahir hadits menyimpulkan bahwa setiap hari
seseorang harus mengeluarkan kira-kira 360 macam shadaqah, sesuai dengan jumlah
anggota badan yang dimiliki. Bagi orang yang kaya, hal ini mungkin bisa
dilakukan. Lalu bagaimana bagi mereka yang tidak mampu?
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Bagaimana jika tidak mampu?”.
Rasulullah menjawab: “Lakukan amar ma’ruf nahi
munkar”.
Sahabat bertanya lagi: “Jika tidak mampu?”.
Sabda Rasulullah: “Dua rakaat shalat dluha mampu
mencukupinya”.
Wallahu A’lam Bish Shawab
0 komentar:
Posting Komentar