Makam Keramat Jaya, Dikunjungi Berbagai
Lapisan Masyarakat
Makam keramat ini
tersembunyi di areal rekreasi Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta Selatan. Sehingga
tidak mengherankan kalau banyak orang awam, dan bahkan warga sekitar Ragunan,
yang tidak mengetahui secara persis keberadaannya. Namun meskipun letaknya
tersembunyi, makam keramat yang direnovasi pada tanggal 22 Juli 2004 ini,
sebenarnya kerap dikunjungi oleh sejumlah petinggi republik ini untuk minta
berkah.
![]() |
Areal MakamSeno Wijaya Sakti |
![]() |
Pintu Masuk Makam |
Biasanya, pada malam
Jumat para peziarah akan berdatangan dan memenuhi areal pemakaman hingga
menjelang Subuh. Mereka berdoa, meminta barokah dan karomah, agar berbagai
keinginannya dapat terkabul. Makam keramat yang banyak dikunjungi peziarah dari
berbagai daerah di Indonesia itu, adalah makam Seno Wijaya Sakti, waliyullah
setingkat Pangeran Jayakarta. Namun makam kebanyakan orang mengenalnya sebagai
Keramat Jaya, dan hal itu dipertegas dengan tulisan yang menempel di luar
makam.
Ketika bertandang ke makam
keramat ini, awal Mei 2013, pintu masuk ke areal pemakaman yang mirip rumah
joglo itu, masih terkunci gembok. Makam Seno Wijaya Sakti terletak di dalam
ruangan yang pintunya berkaca patri. Dari pintu itu, yang terlihat hanya pusara
dilapisi kain merah. Di sekitar pusara ada rak yang berisi buku, dan juga air
kemasan botol, serta gelas. Meski dari balik pagar, bisa mencium aroma
wewangian yang menusuk hidung.
Menurut penjaga makam itu, Syaifuddin
– 53 tahun, Seno Wijaya Sakti adalah keturunan raja Cirebon, Jawa Barat.
Setelah berkeliling nusantara, Seno Wijaya Sakti beristirahat di daerah Kampung
Kandang, Ragunan, Jakarta Selatan, hingga akhir hayatnya. Namun Syaifuddin
tidak mengetahui persis kapan tepatnya Seno Wijaya Sakti meninggal dan
dimakamkan di Kampung Kandang ini, yang kemudian dikeramatkan dan banyak
dikunjungi oleh peziarah ini.
“Istilahnya makam ini juga
sebagai tempat istirahat Syekh Jaya,” kata Syaifudin.
Lelaki yang baru dua tahun menjaga Makam Keramat Jaya ini
menyebut sebagai Syekh Jaya. Alasannya, Seno Wijaya Sakti adalah orang berilmu
yang menjadi kekasih Tuhan. Sehingga segala barokah dan karomahnya bisa
menyebar kepada peziarah yang mendatangi makamnya, yang memang datang agar
mendapatkan barokah dan karomah dari para kekasih Tuhan itu.
“Syekh Jaya itu gelar untuk mendapat kejayaan. Dengan
barokah karomahnya maka kita semua ingin jaya,” jelasnya.
Menurut Syaifudin, kunjungan ke Makam Keramat Jaya kebanyakan
dilakukan pada malam hari. Biasanya peziarah datang sejak lepas Maghrib hingga
menjelang Subuh. Peziarah yang datang memiliki latar belakang profesi yang
bermacam-macam, mulai dari pedagang, pengusaha, hingga pejabat. Mereka tak
hanya berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, namun ada juga yang
datang dari luar negeri seperti dari Hongkong.
“Kalau proses ziarah tergantung
niatnya saja. Syaratnya terserah. Ada yang bawa air dan kembang,” paparnya.
Syaifudin menuturkan, berdasarkan pengamatannya, yang
datang ke Makam Keramat Jaya banyak di antaranya yang telah berhasil. Seperti
ada peziarah yang datang pertama kali tidak mempunyai kios untuk berdagang.
Namun setelah berziarah beberapa kali, sekarang peziarah itu telah memiliki
kios permanen dan dapat menyekolahkan anaknya hingga perguruan
tinggi.
“Jadi, datang kesini untuk bertawasul. Peziarah minta
barokah dari waliyullah dengan diijabah maka bisa sukses,” ungkapnya.
Terkait siapa saja yang telah berziarah ke Makam Keramat
Jaya, Syaifudin menuturkan, berbagai masyarakat dari lapisan bawah hingga atas
telah datang. Bahkan pejabat dan mantan petinggi republik ini, ketika belum
menjabat pasti datang untuk minta barokah dan karomah dari Makam Keramat
Jaya. Selain banyak dikunjungi pejabat, dan petinggi negara, ada juga di
antaranya pejabat daerah yang datang.
“SBY atau Jokowi mungkin belum,
tapi pendukungnya ke sini. Kalau zaman Bu Mega, kesini juga, sampai memberikan
tanaman untuk areal makam,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, Syaifudin menuturkan, ketika
berziarah ke Makam Keramat Jaya tidak ada pantangan yang harus dilakukan
peziarah. Asalkan ketika berziarah tidak melakukan hal-hal yang kurang etis,
maka siapa pun bisa berziarah. “Yang penting jalannya lurus, dan niat tujuan
yang baik, pasti tidak ada pantangan, kecuali ada minta yang lain seperti
keinginan yang berlebihan,” jelasnya.
Terkait letak makam yang tersembunyi, sehingga banyak orang
yang tidak mengetahuinya secara persis, namun justru banyak peziarah dari
berbagai daerah dan petinggi negara yang datang, Syaifudin menuturkan, Makam
Keramat Jaya memang diibaratkan karomah yang tersembunyi di tempat yang terang.
Artinya meskipun di tempat rekreasi namun tidak semua orang tahu.
“Orang yang dekat sekalipun
tidak ada yang tahu. Tapi bagi yang jauh, meskpun dari Aceh, Padang, pasti
tahu. Mereka tahu dari penyebaran mulut ke mulut,” ungkapnya.
Bagi yang ingin berziarah ke
Makam Keramat Jaya, ada pintu khusus yang diberikan pengelola Taman Marga Satwa
Ragunan. Pintu khusus tersebut adalah Pintu Barat, yang langsung bisa menuju ke
lokasi makam. “Pintu Barat selalu terbuka, karena itu akses yang diberikan
pengelola Ragunan,” pungkasnya.
Semoga Bermanfaat
0 comments:
Posting Komentar