Penjelasan: Menurut
informasi yang diberikan oleh Syaikh Abdullah al-Khayyath Bin Muhammad
al-Harusyiy dalam kitab al-Fath al-Mubin bahwa: Shalawat ini dinisbahkan kepada
seorang wali besar Imam Jalaluddin al-Khajandiy al-Madaniy al-Hanafiy, seorang
ulama beken yang mendapat julukan Maqbulu Rasulillah (orang yang diterima oleh
Rasulullah shallahu alaihi wa salllam).
Imam
al-Qusthullaniy menyebutkan dalam kitab beliau yang bernama Masalik al-Hunafa
Fi Masyari’ al-Shalat Ala
Annabiy al-Mushthafa sebuah riwayat yang menyatakan bahwa Imam Jalaluddin
al-Khajandiy al-Madaniy al-Hanafiy selalu dan terus membaca redaksi shalawat
tersebut.
Imam Jalaluddiin
al-Khajandiy pernah menetap di kota Madinah, menurut informasi berkembang
diceritakan Ketika beliau ingin berencana meninggalkan kota Madinah, banyak
para ulama besar di kota Madinah di malam harinya bermimpi berjumpa dengan
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, Rasulullaah kirim salam kepada para
ulama Madinah agar disampaikan kepada Imam Jalaluddin al-Khajandiy, Rasulullaah
berkata: “Hendaknya Syaikh Jalaluddin al-Khajandiy jangan meninggalkan dan
jauh-jauh dari kota Madinah, lantaran Allah Taala, dan Aku beserta para
penghuni langit dan bumi merasa sangat senang mendengar shalawat yang
Syaikh Jalaluddin al-Khajandiy baca”.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى آلهِ صَلاَةً
اَنْتَ لَهَا أَهْلٌ وَهُوَ لَهَا أَهْلٌ
Allaahumma
sholli alaa sayyidinaa Muhammadin wa alaa aalihi sholaatan anta lahaa ahlu,
wahuwa lahaa ahlu.
“Ya
Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan keluarganya,
shalawat yang benar-benar Engkau pantas memberikan kepadanya dan beliaupun
sangat layak menerimanya.”
Keutamaan : Syaikh
Abdullah al-Khayyath Bin Muhammad al-Harusyiy menyatakan: “Siapa saja
membaca shalawat ini satu kali, maka ia akan mendapat pahala menyamai pahala
membaca dua belas ribu kali shalawat kepada Rasulullah shallaahu alaihi
wasallam”.
Semoga Bermanfaat
0 comments:
Posting Komentar