Sabtu, 14 Mei 2016

MINTALAH PERTOLONGAN ALLAH DENGAN SABAR DAN SHALAT

Assalamu’alaikum Wr,Wb.
Sabar memiliki kedudukan tinggi yang mulia dalam agama Islam. Oleh karena itu, Al Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur. Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satu pun diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.

Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah sangat kita butuhkan dalam menghadapi badai cobaan yang menerpa. Sehingga tidak menjadikan diri kita berburuk sangka kepada Allah SWT terhadap seg
ala KetentuanNya.

Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah Allah menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki. Allah sebagaimana tertulisa dalam firmanNya :  “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian..? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan Allah..? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al-Baqarah : 214).

Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT.

Kesabaran merupakan perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam firman-Nya :   “…Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Imran : 146).

Ibnul Qoyyim mengatakan dalam Madarijus Salikin : “Sabar adalah menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh serta menahan anggota badan dari berbuat tasywisy (tidak lurus). Sabar ada tiga macam, yaitu sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah.”

Hikayat Sayyidinaa Ali bin Abi Thalib R.a:
Suatu hari persedian makanan dirumah Ali bin Abi Thalib habis. Tidak ada gandum atau roti atau kurma yang dapat mereka makan, kecuali hanya air minum saja. Sementara Ali r.a sedang keluar dalam waktu yang cukup lama untuk suatu keperluan. Fatimah Az Zahra sedih karena tidak ada yang bisa ia suguhkan untuk menyambut kedatangan suaminya. Tiba Ali r.a datang dan mengucapkan salam dan menanyakan,  
“Wahai istriku apakah ada sesuatu yang bisa kita makan hari ini ?”. Fatimah r.a menjawab, “tidak ada sesuatupun yang dapat kita makan kecuali air minum saja yang tersedia”.
 
Ali r.a segera keluar rumah dan menuju masjid. Kemudian wudhu dan melakukan sholat sunnat, setelah salam berdoa sejenak dan pulang ke rumah. 

Dan bertanya kepada Fatimah Az Zahra, “Wahai istriku apakah ada sesuatu yang bisa kita makan hari ini ?”.  

Fatimah r.a menjawab, “tidak ada sesuatu pun yang dapat kita makan kecuali air minum saja yang tersedia”. 

Setelah itu Ali keluar rumah dan menuju masjid lagi. Kembali menyempurnakan wudhunya dan sholat sunnah, setelah salam berdoa sejenak dan pulang ke rumah. 

Dan bertanya kepada Fatimah Az Zahra, “Wahai istriku apakah ada sesuatu yang bisa kita makan hari ini ?”. Fatimah r.a menjawab, “tidak ada sesuatupun yang dapat kita makan kecuali air minum saja yang tersedia”.

Mendengar jawaban itu Ali r.a kembali keluar rumah dan menuju ke masjid. Kembali ia menyempurnakan wudhunya dan sholat sunnah, setelah salam berdoa sejenak dan pulang ke rumah. 

Dan bertanya kepada Fatimah Az Zahra, “Wahai istriku apakah ada sesuatu yang bisa kita makan hari ini ?”. Fatimah r.a menjawab, “Sesungguhnya gilingan gandum yang telah lama tidak terpakai itu telah berputar dan menghasilkan tepung yang bisa kita buat roti, bersyukurlah wahai suamiku karena Allah telah membuka khazanahnya didepan mata kita.”

Kemudian mereka menunggu gilingan gandum itu berputar dan terus menerus menghasilkan tepung. Semakin lama semakin banyak dan tempat menyimpan tepung sudah tidak mencukupi. Maka Ali r.a membuka penutup gilingan gandum itu, sejenak kemudian gilingan gandum itu berhenti berputar. Mereka lalu membuat roti untuk selanjutnya dimakan sebagai kebutuhan sehari hari mereka.

Hal ini disampaikan kepada Rasulullah SAW dan bersabda : “Wahai Ali andaikan kamu tidak membuka penutup gilingan gandum itu, gilingan itu akan mengeluarkan tepung sampai hari kiamat”. 

Ketika Ali ra belum mendapatkan makanan. Ali ra menyalahkan dirinya sendiri. Yang salah ini shalat saya mungkin wudhu’ kurang sempurna. Bukan menyalahkan shalatnya. Kalau kita hari ini shalat belum bisa mendapat pertolongan Allah SWT. Yang salah itu shalat kita, perbaiki lagi dan lagi. 

Kalau kita punya mobil dan tiba-tiba mogok sedangkan tujuan kita masih jauh. Mobilnya saya tinggalkan saja, saya naik kendaraan lain saja. Maka yang SENANG INI PENCURI “Cocoklah ditinggalkan” katanya dalam hati. Periksa dulu mungkin bensinnya habis atau ada kabelnya yang longgar. 

Kalau kita shalat belum bisa mendapat pertolongan Allah SWT kemudian kita tinggalkan. Maka yang SENANG INI SYETAN “Cocoklah kamu tak shalat”. Periksa lagi shalat kita, mungkin wudhu’nya kurang bagus atau bacaannya. 

Untuk mendapat gelar Sarjana S1 kita berkorban 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan 4 tahun kuliah. 16 tahun belajar mengorbankan uang puluhan juta dan menghabiskan waktu yang panjang. Adakah jaminan misalnya dari presiden kalau kamu sarjana dapat uang RP. 10 juta perbulan. Atau jaminan dari yang lain. Kan tidak ada tapi ada keyakinan dalam diri kita kalau saya sarjana akan mudah bekerja. 

Untuk mendapatkan shalat yang dapat menarik pertolongan Allah SWT juga perlu latihan bukan 16 tahun dan menghabiskan uang yang banyak. Cukup hanya 4 bulan saja dan biayanya sekitar Rp. 1 juta. Paling minimal kita bisa menjaga shalat kita dan ada keyakinan shalat mendatangkan pertolongan Allah SWT. 

“Untuk menyelesaikan masalah dunia saja tidak bisa bagaimana shalat kita bisa menyelesaikan masalah akhirat…?”    

Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah 153).

Allah SWT berfirman : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”. (QS. Al Baqarah 45). Inilah salah satu jaminan yang di janjikan Allah SWT.


Baginda Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa bersabar maka Allah akan memberinya kesabaran, dan tidaklah Allah memberikan rezeki yang lebih baik dan lebih luas bagi seorang hamba daripada sifat sabar.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Benarkah sabar itu mendatangkan rizki..??? Kita lihat saja apa yang dilakukan oleh orang-orang sukses.  Thomas Alfa Edison adalah salah satunya. Ia melakukan banyak percobaan dengan listrik, yaitu membuat bola lampu listrik (Bolham). Ia berhasil membuat bolham tidak begitu saja, melainkan telah mengalami berbagai kegagalan.

Akan tetapi ia tidak pernah kapok, tidak pernah berhenti untuk mencoba. Jika gagal, maka berpikir lagi dan mencoba lagi. Begitu seterusnya yang akhirnya Allah yang Maha Perkasa memberi ilham, atau ilmu sehingga dia berhasil menemukan bola lampu listrik yang pertama.

Diceritakan bahwa Edison telah melakukan percobaan sebanyak 9.998 kali. Baru pada percobaan yang ke 9.999 kali ia berhasil menemukan bola lampu pijar. Pada saat keberhasilan dicapainya, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya.

Thomas Alfa Edison menjawab, “Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut kegagalan”. Pada tahun 1928 ia menerima penghargaan berupa sebuah medali khusus dari Kongres Amerika Serikat. Ian mengatakan: “Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras”.

Berkat jasanya kita bisa hidup enak dengan cahaya yang terang benderang, berkat lampu listrik yang ditemukannya.

Semoga ALLAH SWT Menjauhkan kita semua dari perbuatan maksiat, melimpahkan kita rizki yang halal Dan Berkah untuk kita dan keluarga kita. Aamiin.

Semoga Bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

0 komentar:

Posting Komentar