Assalamu’alaikum
Wr, Wb.
Berbicara tentang Masjidil haram yang bertempat di tanah Arab, mau tak mau kita
harus berbicara pula tentang Imam masjidil Haram. Tak ada satupun jamaah haji
atau pun umrah yang pulang ke tanah air melainkan terpesona oleh lantunan
bacaan ayat ayat suci para Imam di kedua masjid tanah suci di tanah Hijaz, namun
tak banyak yang tahu bahwa setidaknya ada dua ulama asli orang indonesia yang
pernah menjadi Imam Masjidil Haram sekaligus ulama yang sangat kondang di sana
yaitu:
1. Syeikh Imam Nawawi Al-bantani.
2.Syeikh Imam Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Kedua imam ini adalah orang orang sholeh yang namanya kesohor di tanah Arab
walau mungkin di indonesia sendiri kedua nama beliau hanya terdengar
berdesir-desir bak
angin sepoi-sepoi
saja, kedua
ulama besar ini yang satu berasal dari tanah Banten dan yang satu lagi berasal
dari tanah
minang sumatera barat.
Nama yang kedua inilah yang hendak saya tuliskan salah satu dari ribuan
mungkin pengetahuan rohaninya yang mungkin lebih tepat saya sebut dengan
pengetahuan makrifat ataupun tasawufnya. Pengetahuan ini bermula saya dapatkan
dari seorang hamba Allah di daerah bukit tinggi sumatera barat, sang hamba Allah
ini sungguh membuat mata saya terbelalak dengan anugerah yang Allah berikan
kepadanya, bagaimana tidak, dia memiliki 14 kapal tanker secara pribadi bukan
kerja sama dengan pihak lain yang berlayar ke berbagai belahan asia hingga
afrika dengan minyak sebagai bahan angkutan kapalnya.
Dia juga memiliki dua perusahan galangan kapal sebanyak 2 perusahan, satu
perusahan galangan kapalnya berada di tanjung balai karimun kepulauan Riau dan
yang satu lagi berada di singapore, paling ini beberapa anugerah kekayaan dia
ini saya dapat ketahui dari beberapa dokumen-dokumen resmi perusahaannya yang
di lihatkan setelah saya berkawan sangat lama dengan dia. Selama proses
pertemanan ini sedikit pun saya tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang
saudagar muslim sangat kaya, saya hanya mengetahui selama ini dia hanyalah seorang
pedagang beras saja dengan pakaian dan gaya bersosialnya sungguh sangat
bersahaja, sangat sering saya lihat dia hanya menggunakan celana kain batik
minang yang sangat santai dan sederhana dengan sendal jepit buatan jogja yang
menjadi alas kakinya.
Namun dalam hati pada beberapa kesempatan saya memang merasakan ada sesuatu
yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh kawan saya ini, Nur atau Cahaya wajahnya
yang oleh siapapun dapat dilihat sangat cerah ditambah selama berkawan saya
melihat dia tidak pernah meninggalkan shalat bahkan pernah suatu hari saya
tengah berjalan ke luar kota bersama kendaraannya, saat memasuki suatu daerah
yang sangat sepi dengan rumah hanya satu dua saja, tiba-tiba terdengar suara adzan
dari sebuah surau/mushollah kecil di pinggir jalan lintas timur sumatera
tersebut, dengan tanpa komando dia menghentikan kendaraannya dan langsung turun
mencari air wudhu lalu menunaikan shalat.
Sangat jarang saya melihat orang-orang seperti ini pada zaman dengan
keadaan seperti saat ini bahkan banyak orang orang yang berilmu ghaib
tinggi paling tidak menurut saya sendiri sangat jarang saya lihat dapat
berhenti tanpa ditanyakan oleh siapapun hanya untuk menunaikan shalat, paling
alim pun kadang sering berkata tunggu pada pos pengisian bahan bakar di depan
sudah dekat koq, disana saja nanti shalatnya.
Ada lagi yang unik dari kawan saya ini saat dia berada di rumah saya untuk
mengurus surat menyurat usahanya di jakarta, jika masuk ke kamar mandi selalu
meninggalkan jam tangan di luar kamar mandi, dan saat saya tanyakan apa tidak
takut kalau jam tangan itu nanti hilang di ambil orang jika kebiasaan seperti
itu dilakukan di kamar mandi lain seperti di tempat-tempat keramaian, dan dia
menjawab “Allah sudah mencukupiku, jika di ambil jam tangan itu maka akan
Allah ganti dengan yang serupa”. Begitu katanya.
Pada awalnya saya tersenyum mendengar keyakinan yang super teguh akan Allah
yang di miliki kawan saya ini, disisi lain saya juga hendak mencoba sekuat apa
keyakinannya tersebut maka saat saya dan dia berjalan ke sebuah tempat, saya
tunggu dia ke kamar mandi, saat tiba masanya maka jam tangannya saya ambil dan
saya simpan di kantong celana lalu saya berpura-pura menunggu dia di tempat
semula duduk, dalam hati saya berkata dia pasti akan kelimpungan sebab jam
tangan yang dia miliki ini pun menurut hemat saya harganya lumayan mahal untuk
seorang pedagang beras biasa.
Apa yang terjadi, dia berjalan enteng ke arah tempat saya duduk dengan
santai seperti tidak kehilangan apapun, lalu saya tanya: “Apa kamu sudah
periksa jam tangan yang kamu tinggalkan digantungan luar kamar mandi tadi..?”
dia
menjawab: “Sudah dan sudah saya pakai di lengan saya, ini jam tangannya”.
Masya Allah saya terkejut bagaimana
jam tangan yang saya masukkan ke kantong tadi dapat balik ke lengan tangan
pemiliknya, apakah kawan saya ini seorang magician yang kini tengah ramai di
layar-layar kaca atau kawan saya ini memiliki kesaktian yang dia bawa dari
kampung, saya sangat yakin pasti ada penjelasan ilmiah dari kejadian ini, saya
tak akan pernah memakan mentah-mentah peristiwa-peristiwa aneh yang di katakan
oleh orang orang sebagai kejadian ghaib.
Mohon maaf kepada para pembaca, saya memang mencari makan dengan pikiran
sadar artinya kesadaran pikiran logika saya harus selalu kuat dan berkembang kreatif
agar pikiran sadar kita tetap kuat maka jalan satu-satunya saya harus
menipiskan pikiran pikiran takhayul atau yang belum jelas kejadian kejadiannya,
tetapi sungguh ini tak dapat saya yakini dengan pikiran sadar saya sebab jelas-jelas
tadi saya sendiri yang mengambil jam tangannya bahkan saat duduk saya pegang
kantong celana saya jam itu masih terasa berada disana, kenapa setelah saya
bertanya mengenai jam tangannya tiba tiba saja jam tangan dengan merek dan
bentuk yang sama sudah berada di tangannya.
Sempat saya menduga kawan saya ini memiliki jam tangan yang sama mereknya
sebanyak 2 atau 3 jenis, oleh sebab itu pada kesempatan lain saya melakukan hal
yang sama dan kejadiannya tetap sama. Kalau tidak salah saya telah melakukan
hal seperti sebanyak 8 kali dan selalu saja jam tangannya telah berada kembali
di lengannya, akhirnya pikiran sadar saya menyerah dan mengakui kalah. Saya ceritakan
semua yang saya lakukan itu selama hampir 1 tahun perkawanan tersebut dan saya
memohon di maafkan tidak ada maksud saya untuk mencuri barang barangnya semua
itu saya lakukan karena saya termasuk orang yang tidak dapat percaya begitu
saja dengan peristiwa peristiwa sim salabim.
Saat itu saya yakin sekali dia pasti akan sangat marah namun yang terjadi malah
sebaliknya dia malah mengucapkan syukur alhamdulillah dan memeluk saya erat-erat
seperti orang yang sangat berterima kasih, dengan senyuman dia mengatakan
bersyukur karena atas wasilah saya maka dia dapat melihat dengan zahir bukti
amalan amalan yang dilakukannya selama ini secara pribadi, saya juga dia anggap
sebagai wasilah membuat tingkat keyakinannya kepada kekuatan sembahyang atau
sholat menjadi berlipat ganda dalam sekejab. Lho, saya jujur sangat heran apa
hubungannya saya dengan amalan amalannya apalagi hubungan saya dengan sholatnya
tentu sangat tidak menyambung sekali.
Untungnya saat saya memohon dijelaskan secara rinci kawan saya ini bersedia
menjelaskan duduk masalahnya yang kurang lebih dia mengatakan seperti ini: “Sesungguhnya
kejadian yang kamu lakukan itu adalah bukti nyata dari Doa yang saya lantunkan
setiap selesai berwudhu sholat fardhu, kamu juga salah satu orang yang menjadi
wasilah bahwa Allah Maha Mencukupi setiap makhluknya yang bersungguh-sungguh
minta di cukupi”. Saya koq jadi tambah ora mudeng yo.
Maka saya meminta langsung saja disampaikan detail amalan yang di maksud
itu bagaimana, maka dia menjelaskan seperti ini: “Sebenarnya amalan ini telah
saya amalkan selama 9 tahun hingga saat ini, amalan ini saya dapatkan dari ayah
kandung saya sendiri sewaktu beliau umroh ke tanah suci, Saat ayah saya tengah
asyik zikir di kamar hotelnya tiba-tiba saja datang seorang yang sudah berumur
sekitar 60 atau 70 tahunan mengetuk pintu kamar beliau dengan mengucapkan
salam, maka ayah saya membukakan pintu kamar hotel dan secara langsung sang
tamu menyapa ayah saya dalam bahasa minang yang sangat kental.
Hal ini membuat ayah saya langsung merasa akrab dengan sang tamu karena
merasa satu kampung dan bertemu di tanah suci tentu semua ini sudah kehendak
Allah dan membawa kebaikan tentunya, menurut ayah saya selama 7 malam sang tamu
terus datang dan mereka selalu berbincang-bincang mengenai perkembangan
indonesia khususnya sumatera barat dan selebihnya perbincangan di isi dengan
perbualan ilmu ilmu agama hingga kadang sampai membahas tasawuf dan makrifat
yang pernah berkembang pesat di bumi Andaleh, dan pada malam terakhir
kepulangan ayah saya ke tanah air sang tamu memberikan satu amalan yang biasa
dia amalkan dalam kehidupan sehari hari.
Sang tamu mengatakan bahwa amalan ini adalah amalan yang sangat banyak
manfaatnya namun tak sempat dia berikan kepada anak cucu dzuriyatnya karena
keburu pergi ke sebuah tempat yang jauh, di karenakan menurut dia ayah saya
sangat memerlukan amalan ini maksudnya juga mungkin cocok dengan tabiat ayah
saya yang anti dengan amalan amalan bid’ah maka amalan pribadinya akan dia
serahkan kepada ayah saya dan kelak jika sudah paham maka serahkan juga kepada
orang-orang yang membutuhkannya termasuk anak kandung lebih di dahulukan. Maka berpindahlah
amalan itu kepada ayah saya, saat bersalaman hendak pamit sang tamu menyebutkan
namanya dengan lengkap yaitu bernama Syeikh Imam Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.
Ayah saya tidak mengalami hal apapun setelah itu dan beliau juga merasa
nama itu memang biasa digunakan oleh tuan-tuan guru dari minang ataupun melayu,
hingga sampai di kampung halaman maka amalan itu bermula beliau amalkan dengan
istiqomah sebab amalannya di amalkan memang setelah berwudhu sehingga pasti
akan istiqomah karena beliau memang orang yang tak pernah meninggalkan sholat
lima waktu sejak akhir baligh, kira-kira 2 tahun kurang barulah amalan itu di
ketahui, memang selama mengamalkan amalan itu entah mengapa yang namanya rezeki
ada saja bahkan membuka dagang apa saja Alhamdulillah selalu mendapat rezeki
lebih dari Allah, dari membuka kedai kecil di tepi jalan, Berjualan karpet
hingga memiliki beberapa toko-toko besar karpet di kota padang, kota Riau dan
kota Medan.
Awalnya karena ayah saya tanpa sengaja menyampaikan amalan itu kepada guru
tasawufnya sambil menceritakan dari mana dan siapa pemberi amalannya. Sang guru
ayah saya menyampaikan bahwa nama yang ayah sebut itu adalah nama seorang
Syeikh Imam besar di Masjidil Haram Tanah Suci yang berasal dari tanah minang, namun
melihat dari waktu pemberian menurut guru ayah saya waktunya itu sudah sangat
jauh berbeda, sebab saat ayah saya pergi umroh sang Imam besar Masjidil Haram
dari tanah minang ini telah wafat, lalu sang guru melihatkan satu gambar atau foto
yang menjadi foto dari imam besar tadi seketika ayah saya terkejut, sebab orang
yang di temuinya di tanah suci adalah orang yang sama pada foto tersebut.
Beberapa bulan setelah itu ayah saya berangkat ke tanah suci dengan paspor
wisata dengan tujuan untuk menanyakan keaslian status sang imam langsung kepada
pengurus Imam Masjidil Haram. Sesampainya disana ayah saya menanyakan dan
jawabannya benar memang ada dua ulama besar yang pernah menjadi imam di
masjidil haram yang satu berasal dari tanah Banten dan yang satunya lagi dari
tanah sumatera barat, lalu ayah saya sebutkan nama sang imam dari sumatera
barat, para pengurus masjidil haram mengAminkan nama tersebut sekaligus
memperlihatkan nama-nama Imam yang pernah menjadi Imam di masjidil haram dari
seluruh dunia dan nama sang Imam Ahmad Khatib tertera dengan jelas disana.
Menurut pengurus masjidil haram, sang imam telah wafat dan semasa hidup
beliau salah satu Imam terbaik yang di miliki oleh masjidil haram dikarenakan
suaranya saat membaca ayat-ayat suci sangat merdu sekali bahkan ada kejadian
setiap beliau membaca ayat-ayat suci saking merdunya, burung-burung kecil yang
biasa hinggap atau berputar putar di daerah sana terlihat bergetar, entah
bergetar karena cuaca atau karena merdunya suara.
Selain itu Syeikh Ahmad masih memiliki semacam karomah lain yaitu setiap
hendak maghrib dia akan selalu membawa segenggam tanah yang setelah diketahui
tanah tersebut berasal dari tanah indonesia, entah bagaimana dia dapat
mengambil segenggam tanah dari indonesia setiap menjelang maghrib padahal dia
tidak pernah keluar dari tanah arab, dan Imam ini sangat dikenal banyak menemui
orang-orang yang tengah kesusahan dalam hal ekonomi tentu orang-orang yang ia
temui di berbagai belahan bumi itu adalah orang-orang kesusahan namun tetap
teguh keimanannya dan berharap terus menerus hanya kepada Allah semata-mata, padahal
dia tetap tidak pernah keluar dari tanah arab. Jadi menurut pengurus masjidil
haram sudah sangat biasa orang-orang datang dari China, Afrika, Indonesia dan
daerah jauh-jauh lainnya ke sini hendak mengucapkan terima kasih kepada Allah
melalui wasilah sang imam, padahal sang imam tidak pernah keluar dari tanah
arab bahkan ada yang datang setelah beliau wafat seperti yang ayah saya alami.
Sejak mendapat kejelasan itu maka ayah saya adalah orang yang sangat tekun
mengamalkannya hingga suatu hari ayah saya memberikan amalan itu kepada saya
seorang, Sedangkan abang-abang dan adik saya yang lain tidak ayah berikan
karena menurut perhitungan ayah mereka masih suka meninggalkan sholat,
sedangkan amalannya di wariskan oleh Sang Syeikh diamalkan saat berwudhu
sholat, jadi kejadian yang kamu lihat itu adalah bukti dari amalan yang di
wariskan sang syeikh tersebut yang saya amalkan setiap hendak sholat.
Lalu kenapa khasiatnya mampu membalikkan jam tangan yang di curi atau
hilang...??, Semua itu karena amalannya saya baca dengan niat kepada Allah agar
saya di cukupi lebih lengkapnya seperti ini:
“Setiap selesai berwudhu, maka bacalah Audzubillahi minasy-syaithonnirrojim,
Bismillahirrahmaanirrohim Ya Allah, Cukupi aku hingga wudhu sholat magrib nanti
(ini dibaca saat selesai wudhu sholat ashar), dan begitu seterusnya pada sholat
sholat yang lainnya”
Amalan itu juga dapat saya ganti Doanya dengan “Ya Allah, Selamat aku
hingga wudhu sholat berikutnya”. (ini untuk kekuatan keselamatan jika ada
bahaya besar baik fisik ataupun non fisik).
Boleh juga digunakan untuk amalan dipanjangkan umur agar dapat melakukan
ibadah kepada Allah lebih lama dan banyak dengan niat: “Ya Allah, hidupkan aku sampai
sholat isya”. (dibaca selesai wudhu sholat maghrib, nanti saat wudhu sholat
isya maka mohonlah kembali “Ya Allah, hidupkan aku sampai sholat subuh” dan
begitu seterusnya).
Kalau saya memang biasa mengamalkannya setiap selesai berwudhuk dengan doa minta
di cukupi sampai sholat berikutnya, karena kekuatan wudhu itu adalah kekuatan
pasti terjadi maka saya sangat yakin hingga sholat berikutnya jika ada yang
sengaja merugikan saya maka Allah pasti mencukupi kerugian yang saya alami itu
dan hal inilah yang biasa saya amalkan dalam setiap perniagaan, Alhamdulillah
kamu sudah lihat sendiri dari dokument dokument perusahan yang Allah cukupkan
kepada hidup saya, Ya itulah bukti bahwa wudhu dan sholat itu adalah gerbang
makrifat paling pasti antara sang hamba dengan Allah. Sekarang kamu sudah tahu
silahkan kamu amalkan kalau kamu yakin kepada kekuatan Allah yang terkandung
dalam wudhu dan sholat, tidak juga tidak apa apa sebab tidak akan membuat Allah
kurang kekayaan dan kepastiannya atau jika kamu mau dapat amal pahala yang
banyak silahkan kamu terbitkan pada majalah ghaib tempat kamu bekerja agar
banyak orang yang senang dan kuat untuk selalu berwudhu dan sholat lima waktu
maka pahala akan selalu mengalir ke pada Ruhmu.
Setelah saya pikir-pikir lebih sreg dan nyaman jika saya tuliskan di
blog kami bersama ini saja lebih mudah di akses tanpa harus membeli majalah
terlebih dahulu.
Nah, bagaimana dengan para pembaca, masih ada yang tetap berwudhu dan
sholat lima waktu hingga hari ini..?, kalau ada maka tak ada salahnya mengambil
sebagian kekuatan atau karomah dari yang namanya wudhu dan sholat untuk dapat
memiliki kecukupan atau lebih tepatnya menarik emas hitam. Emas Hitam adalah
minyak yang keberadaannya saat ini berpusat di tanah arab, konon ilmu ilmu atau
riyadhoh dari daerah arab yang berkarakter menarik atau memohon kekayaan kepada
Allah semata-mata pasti mengandung daya emas hitamnya atau daya tarik tertinggi
di antara ilmu ilmu atau tirakat tirakat dari belahan bumi lain, dan semoga
amalan murni tauhid ini seperti itulah hendaknya karena Allah semata mata. Aamin.
Semoga Bermanfaat.
Sumber: Warkop Cikpuan
qobiltuqobiltu
BalasHapusijin mengamalkan
moga berkah selalu buat kita semua
Ajaznakum, semoga bermanfaat untuk anda fiddunya wal aakhiroh
BalasHapusQobiltu
BalasHapusqobiltu
BalasHapusQobiltu
BalasHapusQobiltu, mohon izin, mengamalkan.
BalasHapusQobiltu saudara ku
BalasHapusijin mengamalkan, qobiltu (ian-lombok)
BalasHapus