Rabu, 18 Mei 2016

ILMU EMAS HITAM DARI MASJIDIL HARAM

Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Berbicara tentang Masjidil haram yang bertempat di tanah Arab, mau tak mau kita harus berbicara pula tentang Imam masjidil Haram. Tak ada satupun jamaah haji atau pun umrah yang pulang ke tanah air melainkan terpesona oleh lantunan bacaan ayat ayat suci para Imam di kedua masjid tanah suci di tanah Hijaz, namun tak banyak yang tahu bahwa setidaknya ada dua ulama asli orang indonesia yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram sekaligus ulama yang sangat kondang di sana yaitu:
1. Syeikh Imam Nawawi Al-bantani.
2.Syeikh Imam Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.

Kedua imam ini adalah orang orang sholeh yang namanya kesohor di tanah Arab walau mungkin di indonesia sendiri kedua nama beliau hanya terdengar berdesir-desir bak angin sepoi-sepoi saja, kedua ulama besar ini yang satu berasal dari tanah Banten dan yang satu lagi berasal dari tanah minang sumatera barat.

Nama yang kedua inilah yang hendak saya tuliskan salah satu dari ribuan mungkin pengetahuan rohaninya yang mungkin lebih tepat saya sebut dengan pengetahuan makrifat ataupun tasawufnya. Pengetahuan ini bermula saya dapatkan dari seorang hamba Allah di daerah bukit tinggi sumatera barat, sang hamba Allah ini sungguh membuat mata saya terbelalak dengan anugerah yang Allah berikan kepadanya, bagaimana tidak, dia memiliki 14 kapal tanker secara pribadi bukan kerja sama dengan pihak lain yang berlayar ke berbagai belahan asia hingga afrika dengan minyak sebagai bahan angkutan kapalnya.

Dia juga memiliki dua perusahan galangan kapal sebanyak 2 perusahan, satu perusahan galangan kapalnya berada di tanjung balai karimun kepulauan Riau dan yang satu lagi berada di singapore, paling ini beberapa anugerah kekayaan dia ini saya dapat ketahui dari beberapa dokumen-dokumen resmi perusahaannya yang di lihatkan setelah saya berkawan sangat lama dengan dia. Selama proses pertemanan ini sedikit pun saya tidak mengetahui bahwa dia adalah seorang saudagar muslim sangat kaya, saya hanya mengetahui selama ini dia hanyalah seorang pedagang beras saja dengan pakaian dan gaya bersosialnya sungguh sangat bersahaja, sangat sering saya lihat dia hanya menggunakan celana kain batik minang yang sangat santai dan sederhana dengan sendal jepit buatan jogja yang menjadi alas kakinya.

Namun dalam hati pada beberapa kesempatan saya memang merasakan ada sesuatu yang sangat luar biasa yang dimiliki oleh kawan saya ini, Nur atau Cahaya wajahnya yang oleh siapapun dapat dilihat sangat cerah ditambah selama berkawan saya melihat dia tidak pernah meninggalkan shalat bahkan pernah suatu hari saya tengah berjalan ke luar kota bersama kendaraannya, saat memasuki suatu daerah yang sangat sepi dengan rumah hanya satu dua saja, tiba-tiba terdengar suara adzan dari sebuah surau/mushollah kecil di pinggir jalan lintas timur sumatera tersebut, dengan tanpa komando dia menghentikan kendaraannya dan langsung turun mencari air wudhu lalu menunaikan shalat.

Sangat jarang saya melihat orang-orang seperti ini pada zaman dengan keadaan seperti saat ini bahkan banyak orang orang yang berilmu  ghaib tinggi paling tidak menurut saya sendiri sangat jarang saya lihat dapat berhenti tanpa ditanyakan oleh siapapun hanya untuk menunaikan shalat, paling alim pun kadang sering berkata tunggu pada pos pengisian bahan bakar di depan sudah dekat koq, disana saja nanti shalatnya.

Ada lagi yang unik dari kawan saya ini saat dia berada di rumah saya untuk mengurus surat menyurat usahanya di jakarta, jika masuk ke kamar mandi selalu meninggalkan jam tangan di luar kamar mandi, dan saat saya tanyakan apa tidak takut kalau jam tangan itu nanti hilang di ambil orang jika kebiasaan seperti itu dilakukan di kamar mandi lain seperti di tempat-tempat keramaian, dan dia menjawab “Allah sudah mencukupiku, jika di ambil jam tangan itu maka akan Allah ganti dengan yang serupa”. Begitu katanya.

Pada awalnya saya tersenyum mendengar keyakinan yang super teguh akan Allah yang di miliki kawan saya ini, disisi lain saya juga hendak mencoba sekuat apa keyakinannya tersebut maka saat saya dan dia berjalan ke sebuah tempat, saya tunggu dia ke kamar mandi, saat tiba masanya maka jam tangannya saya ambil dan saya simpan di kantong celana lalu saya berpura-pura menunggu dia di tempat semula duduk, dalam hati saya berkata dia pasti akan kelimpungan sebab jam tangan yang dia miliki ini pun menurut hemat saya harganya lumayan mahal untuk seorang pedagang beras biasa.

Apa yang terjadi, dia berjalan enteng ke arah tempat saya duduk dengan santai seperti tidak kehilangan apapun, lalu saya tanya: “Apa kamu sudah periksa jam tangan yang kamu tinggalkan digantungan luar kamar mandi tadi..?” dia menjawab: “Sudah dan sudah saya pakai di lengan saya, ini jam tangannya.

Masya Allah  saya terkejut bagaimana jam tangan yang saya masukkan ke kantong tadi dapat balik ke lengan tangan pemiliknya, apakah kawan saya ini seorang magician yang kini tengah ramai di layar-layar kaca atau kawan saya ini memiliki kesaktian yang dia bawa dari kampung, saya sangat yakin pasti ada penjelasan ilmiah dari kejadian ini, saya tak akan pernah memakan mentah-mentah peristiwa-peristiwa aneh yang di katakan oleh orang orang sebagai kejadian ghaib.

Mohon maaf kepada para pembaca, saya memang mencari makan dengan pikiran sadar artinya kesadaran pikiran logika saya harus selalu kuat dan berkembang kreatif agar pikiran sadar kita tetap kuat maka jalan satu-satunya saya harus menipiskan pikiran pikiran takhayul atau yang belum jelas kejadian kejadiannya, tetapi sungguh ini tak dapat saya yakini dengan pikiran sadar saya sebab jelas-jelas tadi saya sendiri yang mengambil jam tangannya bahkan saat duduk saya pegang kantong celana saya jam itu masih terasa berada disana, kenapa setelah saya bertanya mengenai jam tangannya tiba tiba saja jam tangan dengan merek dan bentuk yang sama sudah berada di tangannya.

Sempat saya menduga kawan saya ini memiliki jam tangan yang sama mereknya sebanyak 2 atau 3 jenis, oleh sebab itu pada kesempatan lain saya melakukan hal yang sama dan kejadiannya tetap sama. Kalau tidak salah saya telah melakukan hal seperti sebanyak 8 kali dan selalu saja jam tangannya telah berada kembali di lengannya, akhirnya pikiran sadar saya menyerah dan mengakui kalah. Saya ceritakan semua yang saya lakukan itu selama hampir 1 tahun perkawanan tersebut dan saya memohon di maafkan tidak ada maksud saya untuk mencuri barang barangnya semua itu saya lakukan karena saya termasuk orang yang tidak dapat percaya begitu saja dengan peristiwa peristiwa sim salabim.

Saat itu saya yakin sekali dia pasti akan sangat marah namun yang terjadi malah sebaliknya dia malah mengucapkan syukur alhamdulillah dan memeluk saya erat-erat seperti orang yang sangat berterima kasih, dengan senyuman dia mengatakan bersyukur karena atas wasilah saya maka dia dapat melihat dengan zahir bukti amalan amalan yang dilakukannya selama ini secara pribadi, saya juga dia anggap sebagai wasilah membuat tingkat keyakinannya kepada kekuatan sembahyang atau sholat menjadi berlipat ganda dalam sekejab. Lho, saya jujur sangat heran apa hubungannya saya dengan amalan amalannya apalagi hubungan saya dengan sholatnya tentu sangat tidak menyambung sekali.

Untungnya saat saya memohon dijelaskan secara rinci kawan saya ini bersedia menjelaskan duduk masalahnya yang kurang lebih dia mengatakan seperti ini: “Sesungguhnya kejadian yang kamu lakukan itu adalah bukti nyata dari Doa yang saya lantunkan setiap selesai berwudhu sholat fardhu, kamu juga salah satu orang yang menjadi wasilah bahwa Allah Maha Mencukupi setiap makhluknya yang bersungguh-sungguh minta di cukupi”. Saya koq jadi tambah ora mudeng yo.

Maka saya meminta langsung saja disampaikan detail amalan yang di maksud itu bagaimana, maka dia menjelaskan seperti ini: “Sebenarnya amalan ini telah saya amalkan selama 9 tahun hingga saat ini, amalan ini saya dapatkan dari ayah kandung saya sendiri sewaktu beliau umroh ke tanah suci, Saat ayah saya tengah asyik zikir di kamar hotelnya tiba-tiba saja datang seorang yang sudah berumur sekitar 60 atau 70 tahunan mengetuk pintu kamar beliau dengan mengucapkan salam, maka ayah saya membukakan pintu kamar hotel dan secara langsung sang tamu menyapa ayah saya dalam bahasa minang yang sangat kental.

Hal ini membuat ayah saya langsung merasa akrab dengan sang tamu karena merasa satu kampung dan bertemu di tanah suci tentu semua ini sudah kehendak Allah dan membawa kebaikan tentunya, menurut ayah saya selama 7 malam sang tamu terus datang dan mereka selalu berbincang-bincang mengenai perkembangan indonesia khususnya sumatera barat dan selebihnya perbincangan di isi dengan perbualan ilmu ilmu agama hingga kadang sampai membahas tasawuf dan makrifat yang pernah berkembang pesat di bumi Andaleh, dan pada malam terakhir kepulangan ayah saya ke tanah air sang tamu memberikan satu amalan yang biasa dia amalkan dalam kehidupan sehari hari.

Sang tamu mengatakan bahwa amalan ini adalah amalan yang sangat banyak manfaatnya namun tak sempat dia berikan kepada anak cucu dzuriyatnya karena keburu pergi ke sebuah tempat yang jauh, di karenakan menurut dia ayah saya sangat memerlukan amalan ini maksudnya juga mungkin cocok dengan tabiat ayah saya yang anti dengan amalan amalan bid’ah maka amalan pribadinya akan dia serahkan kepada ayah saya dan kelak jika sudah paham maka serahkan juga kepada orang-orang yang membutuhkannya termasuk anak kandung lebih di dahulukan. Maka berpindahlah amalan itu kepada ayah saya, saat bersalaman hendak pamit sang tamu menyebutkan namanya dengan lengkap yaitu bernama Syeikh Imam Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.

Ayah saya tidak mengalami hal apapun setelah itu dan beliau juga merasa nama itu memang biasa digunakan oleh tuan-tuan guru dari minang ataupun melayu, hingga sampai di kampung halaman maka amalan itu bermula beliau amalkan dengan istiqomah sebab amalannya di amalkan memang setelah berwudhu sehingga pasti akan istiqomah karena beliau memang orang yang tak pernah meninggalkan sholat lima waktu sejak akhir baligh, kira-kira 2 tahun kurang barulah amalan itu di ketahui, memang selama mengamalkan amalan itu entah mengapa yang namanya rezeki ada saja bahkan membuka dagang apa saja Alhamdulillah selalu mendapat rezeki lebih dari Allah, dari membuka kedai kecil di tepi jalan, Berjualan karpet hingga memiliki beberapa toko-toko besar karpet di kota padang, kota Riau dan kota Medan.

Awalnya karena ayah saya tanpa sengaja menyampaikan amalan itu kepada guru tasawufnya sambil menceritakan dari mana dan siapa pemberi amalannya. Sang guru ayah saya menyampaikan bahwa nama yang ayah sebut itu adalah nama seorang Syeikh Imam besar di Masjidil Haram Tanah Suci yang berasal dari tanah minang, namun melihat dari waktu pemberian menurut guru ayah saya waktunya itu sudah sangat jauh berbeda, sebab saat ayah saya pergi umroh sang Imam besar Masjidil Haram dari tanah minang ini telah wafat, lalu sang guru melihatkan satu gambar atau foto yang menjadi foto dari imam besar tadi seketika ayah saya terkejut, sebab orang yang di temuinya di tanah suci adalah orang yang sama pada foto tersebut.

Beberapa bulan setelah itu ayah saya berangkat ke tanah suci dengan paspor wisata dengan tujuan untuk menanyakan keaslian status sang imam langsung kepada pengurus Imam Masjidil Haram. Sesampainya disana ayah saya menanyakan dan jawabannya benar memang ada dua ulama besar yang pernah menjadi imam di masjidil haram yang satu berasal dari tanah Banten dan yang satunya lagi dari tanah sumatera barat, lalu ayah saya sebutkan nama sang imam dari sumatera barat, para pengurus masjidil haram mengAminkan nama tersebut sekaligus memperlihatkan nama-nama Imam yang pernah menjadi Imam di masjidil haram dari seluruh dunia dan nama sang Imam Ahmad Khatib tertera dengan jelas disana.

Menurut pengurus masjidil haram, sang imam telah wafat dan semasa hidup beliau salah satu Imam terbaik yang di miliki oleh masjidil haram dikarenakan suaranya saat membaca ayat-ayat suci sangat merdu sekali bahkan ada kejadian setiap beliau membaca ayat-ayat suci saking merdunya, burung-burung kecil yang biasa hinggap atau berputar putar di daerah sana terlihat bergetar, entah bergetar karena cuaca atau karena merdunya suara.

Selain itu Syeikh Ahmad masih memiliki semacam karomah lain yaitu setiap hendak maghrib dia akan selalu membawa segenggam tanah yang setelah diketahui tanah tersebut berasal dari tanah indonesia, entah bagaimana dia dapat mengambil segenggam tanah dari indonesia setiap menjelang maghrib padahal dia tidak pernah keluar dari tanah arab, dan Imam ini sangat dikenal banyak menemui orang-orang yang tengah kesusahan dalam hal ekonomi tentu orang-orang yang ia temui di berbagai belahan bumi itu adalah orang-orang kesusahan namun tetap teguh keimanannya dan berharap terus menerus hanya kepada Allah semata-mata, padahal dia tetap tidak pernah keluar dari tanah arab. Jadi menurut pengurus masjidil haram sudah sangat biasa orang-orang datang dari China, Afrika, Indonesia dan daerah jauh-jauh lainnya ke sini hendak mengucapkan terima kasih kepada Allah melalui wasilah sang imam, padahal sang imam tidak pernah keluar dari tanah arab bahkan ada yang datang setelah beliau wafat seperti yang ayah saya alami.

Sejak mendapat kejelasan itu maka ayah saya adalah orang yang sangat tekun mengamalkannya hingga suatu hari ayah saya memberikan amalan itu kepada saya seorang, Sedangkan abang-abang dan adik saya yang lain tidak ayah berikan karena menurut perhitungan ayah mereka masih suka meninggalkan sholat, sedangkan amalannya di wariskan oleh Sang Syeikh diamalkan saat berwudhu sholat, jadi kejadian yang kamu lihat itu adalah bukti dari amalan yang di wariskan sang syeikh tersebut yang saya amalkan setiap hendak sholat.

Lalu kenapa khasiatnya mampu membalikkan jam tangan yang di curi atau hilang...??, Semua itu karena amalannya saya baca dengan niat kepada Allah agar saya di cukupi lebih lengkapnya seperti ini:

“Setiap selesai berwudhu, maka bacalah Audzubillahi minasy-syaithonnirrojim, Bismillahirrahmaanirrohim Ya Allah, Cukupi aku hingga wudhu sholat magrib nanti (ini dibaca saat selesai wudhu sholat ashar), dan begitu seterusnya pada sholat sholat yang lainnya”

Amalan itu juga dapat saya ganti Doanya dengan “Ya Allah, Selamat aku hingga wudhu sholat berikutnya”. (ini untuk kekuatan keselamatan jika ada bahaya besar baik fisik ataupun non fisik).

Boleh juga digunakan untuk amalan dipanjangkan umur agar dapat melakukan ibadah kepada Allah lebih lama dan banyak dengan niat: “Ya Allah, hidupkan aku sampai sholat isya”. (dibaca selesai wudhu sholat maghrib, nanti saat wudhu sholat isya maka mohonlah kembali “Ya Allah, hidupkan aku sampai sholat subuh” dan begitu seterusnya).

Kalau saya memang biasa mengamalkannya setiap selesai berwudhuk dengan doa minta di cukupi sampai sholat berikutnya, karena kekuatan wudhu itu adalah kekuatan pasti terjadi maka saya sangat yakin hingga sholat berikutnya jika ada yang sengaja merugikan saya maka Allah pasti mencukupi kerugian yang saya alami itu dan hal inilah yang biasa saya amalkan dalam setiap perniagaan, Alhamdulillah kamu sudah lihat sendiri dari dokument dokument perusahan yang Allah cukupkan kepada hidup saya, Ya itulah bukti bahwa wudhu dan sholat itu adalah gerbang makrifat paling pasti antara sang hamba dengan Allah. Sekarang kamu sudah tahu silahkan kamu amalkan kalau kamu yakin kepada kekuatan Allah yang terkandung dalam wudhu dan sholat, tidak juga tidak apa apa sebab tidak akan membuat Allah kurang kekayaan dan kepastiannya atau jika kamu mau dapat amal pahala yang banyak silahkan kamu terbitkan pada majalah ghaib tempat kamu bekerja agar banyak orang yang senang dan kuat untuk selalu berwudhu dan sholat lima waktu maka pahala akan selalu mengalir ke pada Ruhmu.  Setelah saya pikir-pikir lebih sreg dan nyaman jika saya tuliskan di blog kami bersama ini saja lebih mudah di akses tanpa harus membeli majalah terlebih dahulu.

Nah, bagaimana dengan para pembaca, masih ada yang tetap berwudhu dan sholat lima waktu hingga hari ini..?, kalau ada maka tak ada salahnya mengambil sebagian kekuatan atau karomah dari yang namanya wudhu dan sholat untuk dapat memiliki kecukupan atau lebih tepatnya menarik emas hitam. Emas Hitam adalah minyak yang keberadaannya saat ini berpusat di tanah arab, konon ilmu ilmu atau riyadhoh dari daerah arab yang berkarakter menarik atau memohon kekayaan kepada Allah semata-mata pasti mengandung daya emas hitamnya atau daya tarik tertinggi di antara ilmu ilmu atau tirakat tirakat dari belahan bumi lain, dan semoga amalan murni tauhid ini seperti itulah hendaknya karena Allah semata mata. Aamin.

Semoga Bermanfaat.
Sumber: Warkop Cikpuan

8 komentar: