Rizqi adalah pemberian Allah Taala yang telah kita rasakan manfaatnya
secara sempurna baik berupa materi atau non materi. Apa yang dimiliki seseorang
belum tentu jadi rizqinya. Karna boleh jadi seseorang memiliki banyak harta
tetapi ia belum sempat merasakannya. Sehingga ada seorang ahli hikmah berkata
tatkala melihat orang biasa bisa disebut ekonomi kelas klingking tetapi banyak
orang suka memberikan hadiah kepadanya;
انت قليل الملك كثير الرزق
Engkau orang yang minim harta tetapi banyak rizqi.
Sering juga kita mendengar ungkapan jika ada orang kehilangan sesuatu; "Emang
bukan rizqinya".
Terkadang sesuatu yang telah kita genggam atau mungkin telah kita gares (makan)
hingga masuk ke dalam tenggorokan dan juga sampe ke dalam perut, kalau bukan
rizqi kita bakal muntah.
Manusia hanya wajib berikhtiar adapun yang menentukan hasilnya adalah Allah
Taala. Urusan rizqi penuh misteri, apa yang kita gadang-gadang menjadi rizqi
kita ternyata cuma sekedar lewat di tangan saja. Ada ibu-ibu pergi ke pasar
membeli ikan bandeng sampai di rumah ia siangin (bersihkan) lalu ia goreng
setelah itu ia meninggalkan dapur sebentar buat ganti baju. Betapa terkejutnya
ia ikan yang baru ia goreng tadi sudah dieksekusi oleh kucing dapur. Sehingga
ada semboyan mengatakan "emang dasar rejeki kucing". Orang
lain yang membeli, berusaha eh dia yang untung.
Syaikh Yusuf Bin Ismail an-Nabhaniy (wafat 1350 Hijriyah) menyebutkan dalam
kitab Saadatud Daroin halaman 552 salah satu amalan untuk meluaskan rizqi;
Membaca "Ya Rozzaq" sebanyak 10 kali pada waktu Sahur (sebelum datangnya shalat shubuh). Kaifiatnya; pertama
berdiri di tiap sudut (pojokan) rumahnya menghadap ke arah qiblat di setiap
sudut dari 4 pojokan rumah masing-masing ia membaca 10 kali " Ya
Rozzaq". Niatkan buat mendapat keberkahan segala usaha.
Dengan izin Allah Taala, siapa saja yang mengamalkannya akan mendapat rizqi
yang luas, ngocor aja kaga ngasoh-ngasoh, duitnya kaga pernah putus, ada
sunggal pojok rumahnya. Dagang makin laris bisnis terus berkembang, karier
meningkat dan segala hajat mendapat kemudahan.
Adapun sanad muttsshil kepada Syekh Yusuf Ismail an-Nabhaniy sebagai berikut;
الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة المحدث السيد عبد الله بن عبد القادر التليدي الطنجي عن الحافظ السيد احمد بن محمد الصديق الغماري عن الامام العلامة يوسف بن اسماعيل النبهاني رحمه الله تعالى
Sedang sanad terdekat antara alfaqir dan Syekh Yusuf Bin Ismail An-Nabhaniy hanya satu perantara adalah:
الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة مسند العصر السيد عبد الرحمن بن عبد الحي الكتاني عن الامام يوسف بن اسماعيل النبهاني
Kesimpulannya: Jangan sekedar minta rizqi kepada Allah yang halal
tetapi juga minta yang luas. Kalau sekedar
halal boleh jadi kita bisa ambil kreditan motor atau mobil tapi karena
angsurannya belum jangkep keburu ditarik dealer.
Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah
as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 258.
Sumber:
Yayasan Al-Muafah
0 komentar:
Posting Komentar