TAHUKAH ANDA DI MANA DOSA-DOSA KITA DILETAKKAN ALLAH SAAT KITA SHOLAT...?
Assalamu’alaikum
Wr,Wb.
Setiap
insan pasti mempunyai kesalahan dan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam- bersabda :
إن العبد إذا قام
يصلي أتي بذنوبه فوضعت على رأسه أو عاتقه فكلما ركع أو سجد تساقطت عنه
“Sesungguhnya jika seorang hamba
sedang sholat, ia datang membawa dosa-dosanya dan Allah letakkan dosa-dosanya
itu di atas kepala atau pundaknya. Maka setiap
ia ruku' atau sujud dosa-dosa itu jatuh
berguguran” (HR. Ibnu
Hibban dinyatakan shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth, Kanzul Ummal 7/287).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
أَرَأَيْتُمْ
لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ،
مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ
شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ
بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah
kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara
kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan
tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa
sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka
begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.”
(HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667).
Dari Jabir radhiyallahu
‘anhu:
مَثَلُ
الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ كَمَثَلِ نَهَرٍ جَارٍ غَمْرٍ عَلَى بَابِ أَحَدِكُمْ
يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ ». قَالَ قَالَ الْحَسَنُ وَمَا
يُبْقِى ذَلِكَ مِنَ الدَّرَنِ
“Permisalan shalat yang lima waktu itu seperti
sebuah suangi yang mengalir melimpah di dekat pintu rumah salah seorang di
antara kalian. Ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali.”
(Al Hasan berkata, “Tentu tidak tersisa kotoran sedikit pun (di badannya).” (HR.
Muslim no. 668).Dua hadits di atas menerangkan tentang keutamaan shalat lima waktu di mana dari shalat tersebut bisa diraih pengampunan dosa. Namun hal itu dengan syarat, shalat tersebut dikerjakan dengan sempurna memenuhi syarat, rukun, dan aturan-aturannya. Dari shalat tersebut bisa menghapuskan dosa kecil -menurut jumhur ulama-, sedangkan dosa besar mesti dengan taubat. Lihat Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhis Sholihin karya Syaikh Musthofa Al Bugho dkk, hal. 409.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan, “Shalat yang bisa membersihkan kotoran dosa adalah shalat yang sempurna. Di dalam shalat tersebut dikerjakan secara sempurna, hati hadir dalam shalat dan seseorang yang shalat benar-benar bermunajat pada Allah. Jika demikian, setelah shalat, ia dapat apa yang ingin diraih yaitu pahala yang besar dan Allah menghapuskan kesalahannya.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 49).
Hadits di atas menunjukkan ibarat yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sangat mudah, yaitu beliau gambarkan bahwa dosa bisa terhapus sebagaimana air sungai membersihkan kotoran.
Wahai saudaraku yang selalu
tergesa-gesa dalam ruku dan sujud, marilah kita panjangkan ruku dan sujud kita
semaksimal yang kita mampu agar dosa-dosa kita berguguran dan digantikan
ampunan serta pahala dari Allah Sang Maha Pengampun.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar