Sabtu, 14 Mei 2016

ALLAH PALING TAHU YANG TERBAIK BUAT KITA

Assalamu’alaikum Wr,Wb.

Sebuah Renungan.
- Ketika merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia sia, Allah SWT tahu betapa keras engkau telah berusaha.
- Ketika menangis sekian lama dan hatimu telah merasa pedih, Allah SWT telah menghitung air matamu.
- Ketika brpikir hidupmu menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja, Allah SWT sedang menunggu bersamamu.
- Ketika merasa sendirian dan teman temanmu terlalu sibuk untuk menelpon, Allah SWT selalu berada disampingmu.
- Ketika berpikir telah mencoba segalanya dan tidak tahu lagi hendak berbuat apa lagi, Allah SWT sudah tahu jawabannya.
- Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal merasa tertekan, Allah SWT dapat menenangkanmu.
- Jika tiba tiba kau dapat melihat jejak jejak harapan, Allah SWT sedang berbisik kepadamu.
- Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau ingin mengucap syukur, Allah SWT telah memberkatimu.
- Ketika sesuatu telah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban, Allah SWT telah tersenyum kepadamu.
- Ketika kau mempunyai tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi, Allah SWT telah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Siapapun insan manusia yang menyadari bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu maka orang tersebut akan jauh lebih tenang. Dalam hidupnya, tidak berambisi dalam menginginkan segala sesuatu yang ia sukai harus dimiliki dan terwujud, karena belum tentu apa yang kita rencakan itu baik dihadapan Allah. Di pikiran kita rencana itu baik dan bagus, akan tetapi belum tentu dihadapan Allah SWT.  Karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang terbaik untuk hambanya.

- Apakah Allah tahu rezeki kita dimana..?
- Siapa yang menguasai rezeki kita..?
- Apakah Allah Tahu keperluan kita..?
- Siapa yang menciptakan keperluan kita..? sudah pasti ialah Allah SWT.

Allah yang menciptakan perut kita dan Allah yang menciptakan lapar, Allah juga yang menciptakan makanan, maksudnya supaya didalam lapar kita ingat Allah, dalam mencari isi perut kita dekati Allah, kalau kenyang puji Allah.

Kita puluhan tahun hidup jarang memikirkan air, padahal air lebih penting daripada makan. Tidak ada makanan, kita bisa tahan puluhan hari. Tapi air lebih penting, darah kita ini selnya air, sel tubuh kita ini lebih banyak airnya, otak apalagi.

Allah menciptakan paru- paru, dan kita tidak mengerti tentang paru- paru. Allah ciptakan juga udara, gratis, karena Allah Maha Tahu kita tidak kuat membayar. Allah Maha Tahu, Dia Menciptakan kuku dan rambut tanpa ada sel syarafnya, lalu memerintahkan kita memotongnya dan Allah tidak dibuat kuku dan rambut tersebut sakit dan berdarah. Begitulah, Allah mendesain dan menciptakan semuanya dengan sempurna. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ 
“Dan di sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghoib, tidak ada yang mengetahuinya selain Dialah Allah sendiri, dan Dia mengetahui apapun yang ada di daratan dan Dia mengetahui apapun yang ada di lautan dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dialah Allah mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada satu pun yang basah dan tak ada satu pun yang kering melainkan semua tertulis di lauh mahfudz, kitab yang nyata. “ (QS Al-An’am: 59).
يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ ,
“Allah menciptakan apa saja yang Dia kehendaki, dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Ar-Rum: 54).
إِنَّ اللّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ 
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apapun yang mereka kerjakan.” (QS. Al- Imron: 120).
إِنَّ رَبِّي بِمَا تَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Sesungguhnya pengetahuan Robbku, Tuhanku, meliputi apapun yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 92).
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ   
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan di dalam hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.” (QS Qaaf: 16).
وَاللّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ  
“Dan Allah Mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apapun yang kamu lahirkan.” (QS. An Nahl: 19).
إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
inna allaaha ya'lamu ghayba alssamaawaati waal-ardhi waallaahu bashiirun bimaa ta'maluuna
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujurat : 18).

Sempurnakanlah segala ikhtiar kita, hebatnya kita ikhtiar tidak akan keluar dari takdir, pindah dari takdir satu ke takdir lain. Ada yang sudah ikhtiar habis-habisan tetap tidak sembuh sakitnya, karena Allah akan mengganti kesembuhan lahir dengan kesembuhan hati. Sakit tetap tapi iman makin kuat, ini lebih bernilai dari pada sehat badan. Sempurnakan saja ikhtiar, lalu kenapa ada yang sudah ikhtiar tapi Allah tidak memberikan yang kita inginkan..? Bukan Allah tidak punya, tapi Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita, bentuknya, waktunya. Kita tidak usah Mengatur Allah, Allah yang Maha Tahu.  Allah Menyuruh bertaqwa, dalam ikhtiar kita sempurnakan.

Seperti apapun tubuh kita ini sudah dirancang sempurna, Allah yang merancang , tapi kenapa ada yang cacat..? Sebenarnya tidak ada yang cacat ciptaan Allah, pasti di sana Allah menunjukan sesuatu kebesaran, jangan sangka yang dianggap cacat itu punya kekurangan. Bahkan mereka punya banyak kelebihan, saudara kita yang tuna netra kan luar biasa, mereka mengarungi hidup tanpa melihat. Orang yang diberi keterbatasan sebentar koq di dunia ini, kalau dia ridho, Allah ridho. Jika dihina orang dia sabar bergugur dosa, orangtuanya juga orangtua pilihan, yang dititipi seperti itu tentu berat.

وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِن قُرْآنٍ وَلاَ تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوداً إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَن رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاء وَلاَ أَصْغَرَ مِن ذَلِكَ وَلا أَكْبَرَ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

Dan tidaklah engkau Muhammad, berada dalam suatu urusan dan tidak membaca suatu ayat al- Qur’an serta tidak pula kamu melakukan sesuatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya, tidaklah lengah sedikitpun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zaroh baik di bumi ataupun di langit, tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar dari pada itu melainkan semua tercatat dalam lauhul mahfudz. (QS. Yunus: 61)

Dalam sebuah Al-kisah, ada seorang petani miskin yang memiliki kuda cantik dan gagah.
Suatu hari seorang saudagar kaya ingin membeli kudanya itu, dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak mau menjual kudanya itu.

Keesokan harinya, kudanya hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata, "Sungguh jelek nasibmu padahal kalau kemarin dijual kamu bisa kaya, sekarang kudamu sudah hilang. " Si petani miskin hanya diam.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata, "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan." Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah.

Teman-temannya berkata, "Rupanya kuda-kuda itu membawa kecelakaan, lihat sekarang anakmu kakinya patah". Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karna tidak bisa berjalan.

Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis, "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami."

Si petani kemudian berkomentar; "Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi saat ini, apa yang kelihatan hari ini belum tentu baik untuk hari esok, apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok."

Tetapi yang PASTI: "Allah paling tahu yang terbaik buat kita ... ".

Bagian kita adalah: "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang di kehendaki Allah di dalam hidup kita".

Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik bagi siapa saja yang menyampaikan maupun yang nembacanya.

Semoga Bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb

0 komentar:

Posting Komentar