Assalamu’alaikum
Wr, Wb.
Dalam menjalani suatu bentuk kegiatan atau aktivitas tentunya harus konsisten atas pekerjaan yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang baik, begitu juga dalam beribadah dan berdoa agar segala yang diharapkan terwujud tentunya dibutuhkan keseriusan kita dalam memohon kepada sang pecipta yakni Allah SWT agar segala yang diharapkan dikabulkan. Konsisten atau istiqomah dalam berzikir dan beribadah menjadi point utama menggapai sesuatu. Sehingga Rasulullah SAW bersabda: “Al-Istiqomah min alfi karomah”, (Istiqomah lebih baik dari seribu kemuliaan). Oleh karena Konsisten saja, dan lihatlah apa yang terjadi.
Kamu mau disebut pakar atau ahli..??.
Gampang koq, Kamu tidak perlu menghabiskan uang untuk
sekolah S1, S2, S3 terus mengambil Prof sampai agak botak kepalanya he..he.
Kamu cukup melakukan
sesuatu hal (yang kamu suka) selama 10.000 jam. Atau bisa disetarakan dengan
melakukan sesuatu hal (yang kamu suka) sehari 6 jam saja, terus-menerus, selama
5 tahun. That’s all. Kamu akan langsung disebut PAKAR/AHLI.
Thomas Alfa
Edison dan Einstein adalah orang-orang yang konsisten dengan apa yang mereka
lakukan, meski masa kecil kedua orang ini dianggap masyarakatnya termasuk
orang-orang yang lemah akal alias bodoh. Sekarang mereka disebut pakar, dapat
Nobel dan tanpa sekolah (berhenti dari sekolah). Masih banyak sederet nama yang
kisah hidupnya mirip kedua orang ini: Dianggap bodoh, tidak sekolah, tapi
akhirnya disebut sebagai ahli/pakar dibidangnya.
Ada
prilaku yang sama yang dilakukan oleh para pakar/ahli, siapapun pakar/ahli
itu dan dari bidang manapun ia yaitu: KONSISTEN, Bahasa agamanya: ISTIQOMAH.
Mari kita simak:
Kisah seorang anak manusia. Saat balita, Ibu
persusuannya enggan mengambilnya di karenakan orang tuanya tidak punya biaya.
Meski pada akhirnya ibu persusuannya itu mengambilnya juga. Ayahnya belum
sempat ia kenal dengan baik, sudah pergi menghadap sang khalik.
Beberapa
tahun kemudian Ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Kehidupan terus
merangkak. Masyarakat sekitarnya mengatakan ia gila, stress dan depresi kalau
bahasa sekarang. Ia di kucilkan, di hina, di caci. Tubuhnya sudah terbiasa
menerima lumuran dan lemparan kotoran hewan. Kulitnya telah merasakan cabikan
dan sayatan batu-batu cadas yang memang sengaja diarahkan padanya. Ia di depak
dan di usir dari kampung halamannya sendiri. Tubuhnya terbiasa melihat hunusan
pedang yang mengancam jiwanya.
Perlakuan
itu ia terima setiap hari, di pagi, siang, sore dan malam hari, selama 13
tahun. Ya, 13 tahun lamanya sobat! Tetapi ia tetap konsisten, IA TETAP
ISTIQOMAH pada jalan kebenaran.
Ia adalah
Baginda Rasullullah Shallallaahu alaihi wasallam. Hasil Istiqomah beliau,
menjadikannya sebagai seorang manusia teragung dan termulia sepanjang
sejarah manusia.
Lantas gimana nih dengan kamu…??
Kamu sudah berdo’a…? PASTI semuanya akan jawab “sudah”.
Pertanyaan berikutnya: Berapa lama..?
Hari ini
kamu berdoa, besok kamu berdoa, lusa kamu berdoa. Selama seminggu kamu berdoa.
Meminta hal yang sama. Jawabannya NIHIL. Ya, jawaban atas doa-doamu gak ada
tanda-tanda terjawab. And STOP! Kamu bosan kan he…he.
Seminggu Berdoa libur seminggu.
Seminggu Tahajud dan dhuha libur seminggu.
Seminggu Istighfar libur seminggu.
Seminggu Sholawat libur seminggu.
Seminggu Lima Waktu libur seminggu, dan seterusnya.
Kalau seperti itu kamu GAK BAKALAN dapat dari KEDAHSYATAN
ISTIQOMAH.
Oh ya…? Apa itu…?, Simak ayat ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah
Allah” kemudian mereka ISTIQOMAH, maka malaikat-malaikat akan turun kepada
mereka (dengan berkata): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa
sedih; bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan
kepadamu.” (QS. Fussilat[41]:30).
Kamu tahu
terjemahan bebas dari ayat itu..?, Mudah saja.
KALAU KAMU
TIDAK ISTIQOMAH PADA JALAN YANG SUDAH ALLAH TETAPKAN, KAMU PASTI SELALU TAKUT
DAN PASTI KAMU SELALU SEDIH.
Logika
berpikirnya sederhana: Kalau kamu tidak ikuti Allah, PASTI malaikat gak bakalan
turun dan “berbisik” padamu. Lha kalau yang turun itu bukan malaikat, lantas
siapa lagi kalau bukan iblis, syaitan dan konco-konconya Yang mereka bisikkan
itu tentu ketakutan, kesedihan pesimisme, dan lain sebagainya.
Bagaimana
dengan orang yang TIDAK MENGIKUTI ALLAH, tetapi nampaknya ia selalu berani dan
gembira.
He…he, DIJAMIN
ITU PALSU, SOBAT! Keberanian seseorang yang tidak mengikuti Allah, adalah
keberanian yang dibuat-buat (kamuflase), sesungguhnya itu sebuah ketakutan yang
sangat.
Kegembiraan
seseorang yang tidak mengikuti Allah, adalah kegembiraan yang dibuat-buat
(kamuflase), sesungguhnya itu sebuah ketakutan yang amat sangat.
Simak KEDAHSYATAN kedua dari istiqomah berdasarkan firman
Allah SWT:
“Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus (ISTIQOMAH) di
jalan itu (Jalan Allah), NISCAYA Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang
cukup.” (QS.Al-Jinn[72]:16).
Kalau saya menerjemahkan secara bebas begini:
KALAU KAMU ISTIQOMAH DI JALAN ALLAH, KAMU TIDAK AKAN
PERNAH KEKURANGAN.
Rasulullah SAW menyindir orang yang tidak istiqomah:
“Selalu diterima doa salah satu dari kamu selama tidak
keburu, hingga berkata: Saya telah berdoa tetapi tidak diterima.” (HR. Bukhari,
Muslim).
Saat kamu berkata, ”Yah, saya sudah berdoa tetapi tidak
diterima.” Kamu tahu apa yang terjadi..? Yup, betul. Law of Attraction akan
bekerja. Kamu mengatakan tidak diterima, maka Allah akan meresponnya seperti
ini, “Ya, Saya setuju kalau tidak diterima.” Demikian kata Allah.
Bukankah didalam hadits dikatakan:
“Allah menuruti atau sesuai dengan apa yang kamu
pikirkan.” (Hadist Qudsi).
Rasulullah SAW pernah berkata pada Abdullah bin Amru bin
Al’ash R.a,
“Hai Abdullah jangan kau tiru si Fulan, dahulunya ia bangun sembahyang malam (tahajud), dan kini ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari, Muslim).
“Hai Abdullah jangan kau tiru si Fulan, dahulunya ia bangun sembahyang malam (tahajud), dan kini ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari, Muslim).
Mengapa jangan ditiru..??. Karena kalau kamu tidak
ISTIQOMAH sholat malam (Tahajud), ya kamu gak akan dapat faedah atau kedahsyatan
dari shalat tahajud itu.
Sobat, akhir dari Istiqomah itu PASTI sebuah kemenangan,
keberuntungan dan kejayaan. So, ISTIQOMAH SAJA, sobat! Karena buah istiqomah
itu PASTI MANIS. Jangan kamu kalah dengan Air. Meski ia terlihat lembut,
TETESANNYA YANG ISTIQOMAH, akan dapat melubangi sebuah batu, sekeras apapun
batu itu.
Semoga
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Wr,Wb.
0 komentar:
Posting Komentar