Jumat, 06 Mei 2016

ISTIQOMAH DALAM IBADAH

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Dalam menjalani suatu bentuk kegiatan atau aktivitas tentunya harus konsisten atas pekerjaan yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang baik, begitu juga dalam beribadah dan berdoa agar segala yang diharapkan terwujud tentunya dibutuhkan keseriusan kita dalam memohon kepada sang pecipta yakni Allah SWT agar segala yang diharapkan dikabulkan. Konsisten atau istiqomah dalam berzikir dan beribadah menjadi point utama menggapai sesuatu. Sehingga Rasulullah SAW bersabda: “Al-Istiqomah min alfi karomah”, (Istiqomah lebih baik dari seribu kemuliaan). Oleh karena Konsisten saja, dan lihatlah apa yang terjadi.

Kamu mau disebut pakar atau ahli..??.

Gampang koq, Kamu tidak perlu menghabiskan uang untuk sekolah S1, S2, S3 terus mengambil Prof sampai agak botak kepalanya he..he.

Kamu cukup melakukan sesuatu hal (yang kamu suka) selama 10.000 jam. Atau bisa disetarakan dengan melakukan sesuatu hal (yang kamu suka) sehari 6 jam saja, terus-menerus, selama 5 tahun. That’s all. Kamu akan langsung disebut PAKAR/AHLI.

Thomas Alfa Edison dan Einstein adalah orang-orang yang konsisten dengan apa yang mereka lakukan, meski masa kecil kedua orang ini dianggap masyarakatnya termasuk orang-orang yang lemah akal alias bodoh. Sekarang mereka disebut pakar, dapat Nobel dan tanpa sekolah (berhenti dari sekolah). Masih banyak sederet nama yang kisah hidupnya mirip kedua orang ini: Dianggap bodoh, tidak sekolah, tapi akhirnya disebut sebagai ahli/pakar dibidangnya.

Ada prilaku yang sama yang dilakukan oleh para pakar/ahli, siapapun pakar/ahli itu dan dari bidang manapun ia yaitu: KONSISTEN, Bahasa agamanya: ISTIQOMAH.

Mari kita simak:
Kisah seorang anak manusia. Saat balita,  Ibu persusuannya enggan mengambilnya di karenakan orang tuanya tidak punya biaya.  Meski pada akhirnya ibu persusuannya itu mengambilnya juga. Ayahnya belum sempat ia kenal dengan baik, sudah pergi menghadap sang khalik.

Beberapa tahun kemudian Ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Kehidupan terus merangkak. Masyarakat sekitarnya mengatakan ia gila, stress dan depresi kalau bahasa sekarang. Ia di kucilkan, di hina, di caci. Tubuhnya sudah terbiasa menerima lumuran dan lemparan kotoran hewan. Kulitnya telah merasakan cabikan dan sayatan batu-batu cadas yang memang sengaja diarahkan padanya. Ia di depak dan di usir dari kampung halamannya sendiri. Tubuhnya terbiasa melihat hunusan pedang yang mengancam jiwanya.

Perlakuan itu ia terima setiap hari, di pagi, siang, sore dan malam hari, selama 13 tahun. Ya, 13 tahun lamanya sobat! Tetapi ia tetap konsisten, IA TETAP ISTIQOMAH pada jalan kebenaran.

Ia adalah Baginda Rasullullah Shallallaahu alaihi wasallam. Hasil Istiqomah beliau, menjadikannya sebagai seorang manusia teragung dan termulia sepanjang sejarah manusia.

Lantas gimana nih dengan kamu…??

Kamu sudah berdo’a…? PASTI semuanya akan jawab “sudah”.
Pertanyaan berikutnya: Berapa lama..?
Hari ini kamu berdoa, besok kamu berdoa, lusa kamu berdoa. Selama seminggu kamu berdoa. Meminta hal yang sama. Jawabannya NIHIL. Ya, jawaban atas doa-doamu gak ada tanda-tanda terjawab. And STOP! Kamu bosan kan he…he.

Seminggu Berdoa libur seminggu.
Seminggu Tahajud dan dhuha libur seminggu.
Seminggu Istighfar libur seminggu.
Seminggu Sholawat libur seminggu.
Seminggu Lima Waktu libur seminggu, dan seterusnya.
Kalau seperti itu kamu GAK BAKALAN dapat dari KEDAHSYATAN ISTIQOMAH.

Oh ya…? Apa itu…?, Simak ayat ini:
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata,”Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka ISTIQOMAH, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Fussilat[41]:30).

Kamu tahu terjemahan bebas dari ayat itu..?, Mudah saja.
KALAU KAMU TIDAK ISTIQOMAH PADA JALAN YANG SUDAH ALLAH TETAPKAN, KAMU PASTI SELALU TAKUT DAN PASTI KAMU SELALU SEDIH.

Logika berpikirnya sederhana: Kalau kamu tidak ikuti Allah, PASTI malaikat gak bakalan turun dan “berbisik” padamu. Lha kalau yang turun itu bukan malaikat, lantas siapa lagi kalau bukan iblis, syaitan dan konco-konconya Yang mereka bisikkan itu tentu ketakutan, kesedihan pesimisme, dan lain sebagainya.

Bagaimana dengan orang yang TIDAK MENGIKUTI ALLAH, tetapi nampaknya ia selalu berani dan gembira.

He…he, DIJAMIN ITU PALSU, SOBAT! Keberanian seseorang yang tidak mengikuti Allah, adalah keberanian yang dibuat-buat (kamuflase), sesungguhnya itu sebuah ketakutan yang sangat.
Kegembiraan seseorang yang tidak mengikuti Allah, adalah kegembiraan yang dibuat-buat (kamuflase), sesungguhnya itu sebuah ketakutan yang amat sangat.

Simak KEDAHSYATAN kedua dari istiqomah berdasarkan firman Allah SWT:
“Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus (ISTIQOMAH) di jalan itu (Jalan Allah), NISCAYA Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup.” (QS.Al-Jinn[72]:16).

Kalau saya menerjemahkan secara bebas begini:
KALAU KAMU ISTIQOMAH DI JALAN ALLAH, KAMU TIDAK AKAN PERNAH KEKURANGAN.

Rasulullah SAW menyindir orang yang tidak istiqomah:
“Selalu diterima doa salah satu dari kamu selama tidak keburu, hingga berkata: Saya telah berdoa tetapi tidak diterima.” (HR. Bukhari, Muslim).

Saat kamu berkata, ”Yah, saya sudah berdoa tetapi tidak diterima.” Kamu tahu apa yang terjadi..? Yup, betul. Law of Attraction akan bekerja. Kamu mengatakan tidak diterima, maka Allah akan meresponnya seperti ini, “Ya, Saya setuju kalau tidak diterima.” Demikian kata Allah.

Bukankah didalam hadits dikatakan:
“Allah menuruti atau sesuai dengan apa yang kamu pikirkan.” (Hadist Qudsi).

Rasulullah SAW pernah berkata pada Abdullah bin Amru bin Al’ash R.a,
“Hai Abdullah jangan kau tiru si Fulan, dahulunya ia bangun sembahyang malam (tahajud), dan kini ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari, Muslim).

Mengapa jangan ditiru..??. Karena kalau kamu tidak ISTIQOMAH sholat malam (Tahajud), ya kamu gak akan dapat faedah atau kedahsyatan dari shalat tahajud itu.

Sobat, akhir dari Istiqomah itu PASTI sebuah kemenangan, keberuntungan dan kejayaan. So, ISTIQOMAH SAJA, sobat! Karena buah istiqomah itu PASTI MANIS. Jangan kamu kalah dengan Air. Meski ia terlihat lembut, TETESANNYA YANG ISTIQOMAH, akan dapat melubangi sebuah batu, sekeras apapun batu itu.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr,Wb.

0 komentar:

Posting Komentar