Oleh: H. Rizky Dzulqornain Al-Batawiy
يَا
مَنْ أَظْهَرَ الْجَمِيلَ، وَسَتَرَ الْقَبِيحَ، وَلَمْ يُؤَاخِذْ بَالْجَرِيرَةِ،
وَلَمْ يَهْتِكِ السِّتْرَ، وَيَا عَظِيمَ الْعَفْوِ، وَيَا حَسَنَ التَّجَاوُزِ،
وَيَا وَاسِع َالْمَغْفِرَةِ، وَيَا بَاسِطَ الْيَدَيْنِ بِالرَّحْمَةِ، وَيَا
سَامِعَ كُلِّ نَجْوَى، وَيَا مُنْتَهَى كُلِّ شَكْوَى، وَيَا كَرِيْمَ الصَّفْحِ،
وَيَا عَظِيمَ الْمَنِّ، وَيَا مُقِيلَ الْعَثَرَاتِ، وَيَا مُبْتَدِئاً
بِالنِّعَمِ قَبْلَ اسْتِحْقَاقِهَا، يَا رَبِّي وَيَا سَيِّدِي وَيَا مَوْلَايَ
وَيَا غَايَةَ رَغْبَتِي، أَسْأَلُكَ أَنْ لَا تُشَوِّهَ خِلْقَتِي بِبَلَاءِ
الدُّنْيَا وَلَا بِعَذَابِ النَّارِ .
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Yaa man azhharol
jamiil, wa satarol qobiih, walam yu-aakhidz bil jariiroh, walam yahtikas-satro,
wa yaa azhiimal afwi, wa yaa hasanat-tajaawuz, wa yaa waasi’al maghfiroh, wa
yaa basithol yadaini birrohmah, wa yaa saami’a kulli najwa, wa yaa muntaha
kulli syakwa, wa yaa kariimash-shofhi, wa yaa azhiimal manni, wa yaa muqiilal
asyaroot, wa yaa mubtadi’aan, qoblas tihqooqihaa, yaa sayyidii wa yaa maulahaya
wa yaa gooyata roghbatii, as-aluka an-laatusyawwaha khilqotii
bibalaa’id-dunyaa walaa bi-adzaabinnaar.
Artinya: Wahai Yang menampakan keindahan dan menutupi
keburukan, Wahai Yang tidak tergesa-gesa dalam menjatuhkan hukuman atas suatu
kesalahan, dan juga tidak menyebar luaskan ke-aib-an hambaNya, Wahai Yang Maha
Pemaaf dan Pengampun, Yang kedua tanganNya senantiasa terulur dengan rahmat,
Wahai Yang Maha Mendengar setiap bisikan rintihan dan Tempat melimpahkan segala
keluhan, Wahai Yang Maha Pemurah, Wahai Yang Amat besar anugrahNya, Wahai Yang
Maha menepis segala ketergilinciran, Yang memberikan kenikmatan sebelum
diminta, bahkan sebelum hambaNya berhak untuk mendapatkannya.Wahai Tuhanku,
Wahai Junjunganku, Wahai Penolongku, Wahai Puncak Tujuanku, aku memohon
kepadaMu janganlah Engkau hinakan diriku dengan mushibah dunia dan azab neraka.
Penjelasan:
Di dalam
kitab al-Mustadrak, Imam al-Hakim al-Naisaburiy menyebutkan sebuah hadits
Shahih dari Umar bin Syu`aib Radiyallahu Anhu yang ia terima dari bapaknya dan
kakeknya. Kakeknya bernama Abdullah Bin Amr Bin Ash, kakeknya meriwayatkan dari
Rasulullah: ia berkata : ”Malaikat Jibril pernah datang kepada Rasulullah dengan
membawa do`a ini dari langit Jibril berkata : “Salam sejahtera atas-mu ya
Rasulallah”. Rasulullah menjawab : ”Salam sejahtera pula atasmu ya Jibril”. Ia
berkata : ”Allah telah mengutusku untuk membawa sebuah hadiah untukmu”. “Hadiah
apa ?” tanya Rasulullah. “Beberapa kalimat yang diambilNya dari gudang arsy”
jawabnya. “Dengan kalimat ini, mudah-mudahan Allah akan memuliakanmu”. “Kalimat
apa ya Jibril?” Tanya Rasulullah. Kemudian malaikat Jibril membacakan do`a ini
: Yaa man azharal jamiil, wa satarol qabiih.
Rasulullah bertanya lagi : “Fadhilah apa yang
Allah berikan kepada pembacanya ?”. Malaikat Jibril menjawab : “Seandainya
semua malaikat yang ada di tujuh lapis langit itu berkumpul untuk menggambarkan
fadhilahnya, niscaya mereka semua tidak akan mampu untuk menggambarkan
fadhilahnya sampai hari kiamat tiba. Dan Allah Taala telah berfirman kepadaku :
Kuberikan pahala kepada pembacanya sebanyak semua makhluk yang telah aku
ciptakan, sebanyak tetesan air hujan, sebanyak pasir dan kerikil, dan Aku
berikan pahala seperti yang di dapat oleh 70 orang nabi yang telah menyampaikan
dakwah risalah”.
Imam al-Hakim berkomentar : “Hadits ini
sanadnya shahih karena perawinya kebanyakan berasal dari penduduk Madinah yang
terpercaya”.
Doa ini sebaiknya dibaca sebanyak 20 kali
sehari semalam boleh pada satu waktu atau dibagi pada beberapa waktu (dicicil)
misalnya setiap selesai shalat dibaca 4 kali.
Diambil dari
risalah:
غَايَةُ
الْقَصْدِ وَالْمُرَاد
فيما
للتجانِـي من الأذكار والأوراد
0 komentar:
Posting Komentar