Assallammu’alaikum
warahmatullahi wabarokatuh.
Salam penuh
hormat merundukkan kepala saya merangkupkan jari tangan kepada saudara-saudara
pembaca yang ilmu dan kepahamannya jauh di atas melebihi saya, Semoga
dangkalnya tulisan saya ini harap dimaafkan, tiada lain maksud saya hanya
sekedar usaha yang terus menerus memahami apa itu islam dan ayat-ayat Tuhan, Sebab
penghulu kita selalu berucap bahwa “Masuklah kamu ke dalam islam itu secara
penuh dan utuh” oleh sebab itu jualah di tambah niat meluaskan silaturahmi
serta persaudaran lintas asia saya mencoba untuk sharing pengalaman pribadi
saya saat asyik masyuk dalam kontemplasi zikir ayat-ayat Tuhan saat malam malam
puasa penuh barokah yang lalu.
Saat tengah
syahdunya berzikir di sela-sela menunggu waktu sahur, pintu masjid kecil di
rumah saya yang sengaja saya design berada di tingkat atas di ketuk oleh seseorang
sambil ia mengucapkan “Assallamualaikum”, dengan segera saya menjawab salam
beliau dan berhenti berzikir. Sesegera mungkin saya beranjak ke depan pintu
untuk membukakan pintu yang masih terkunci, beberapa menit sebelum membuka pintu
ada rasa syak wasangka negatif dalam bathin saya bahwa siapakah orang yang
mampu mengetuk pintu rumah saya yang ruangannya terletak di lantai atas, apakah
orang tersebut bisa terbang atau punya ilmu bajing loncat..??? Lalu saya
istighfar karena teringat ini malam puasa tak kan sudi syeithon ataupun jin
mengunjungi orang yang tengah berzikir, hehee,.
Lalu saya
buka tirai jendela kaca terlebih dahulu untuk melihat siapa gerangan orang yang
datang, yang pertama saya pandang adalah bagian kaki si tamu, sebab jika
kakinya tidak menginjak tanah maka saya akan langsung todongkan senapan kehadapannya.
Saat saya lihat bagian kaki si tamu sangat nyata terlihat kakinya menginjak
lantai atas rumah saya, lalu saya pandangi seluruh tubuhnya termasuk wajahnya,
saya mengucapkan Alhamdulillah dengan rasa sangat senang ternyata beliau adalah
guru saya datuk Raja Bujang. Saya bukakan pintu dan dipersilahkan untuk duduk
di kursi tamu depan masjid kecil rumah saya, kami berbincang hangat pada malam
itu, membicarakan banyak hal soal ketuhanan, sedikit pemahaman soal mistis yang
tersisa di bumi sumatra riau khususnya, hingga tibalah saat saya bertanya
sesuatu sebenarnya saya iseng atau tanpa sengaja menanyakan sesuatu itu kepada
beliau, begini pertanyaan saya kurang lebihnya.
“Saya heran
datuk dan sangat tidak mengerti kenapa semua ayat dan doa dalam Al-Qur’an harus
di dahului oleh kalimat Basmallah atau Bismillah, bahkan ayat Laillahaillallah
saja tetap yang harus dibaca dan didahulukan terlebih dahulu dengan Basmallah
atau Bismillah, apa kalimat Bismillah itu lebih tua dari ayat Laillahaillallah…?”
Sambil tersenyum
beliau menjelaskan dengan lembut dan penuh adab budaya bahasa, saya terus
mendengarkan sampai saya paham, setelah paham beliau suruh saya untuk
mempraktekkannya, Subhanallah tatkala saya menyebut Bismillah Tuo itu tiba-tiba
alam raya disekitar rumah saya terlihat terbuka wadah Sirrnya atau wadah
ghaibnya, saya melihat di tanah yang tadi tidak ada yang aneh selain halaman
rumah kini terlihat satu kejadian orang tengah berperang dengan menggunakan
senapan api, seperti pejuang melawan penjajah belanda, saat saya memulai
pandangan lagi dengan Bismillah Tuo itu kearah samping rumah, saya melihat
rumah dari tetangga sebelah, maaf tidak memiliki dinding sehingga perabotan
dalam rumahnya terlihat jelas oleh mata kasar saya, di lain waktu saya pernah
tanpa sengaja membaca Bismillah Tuo ini saat pulang dinas, anehnya istri saya
kebingungan melihat mobil masuk ke garasi tapi ia tidak melihat saya turun dari
mobil, bahkan istri saya bertanya berulang-ulang pada supir saya, “Bapak mana
om..?”, Supir saya di panggil Om oleh seluruh anggota keluarga saya, berulang-ulang kali pula si Om mengatakan
bahwa saya berada di samping istri saya hingga si Om hampir lari ketakutan
menyangka istri saya kemasukan jin, saat saya tepuk pundaknya baru istri saya
terkejut bahwa melihat saya berada di sampingnya, sejak itulah setiap saya
melakukan apa saja kegiatan baik dinas ataupun transaksi bisnis saya akan
memulai dengan mengucapkan Bismillah Tuo ini, Alhamdulillah urusan jadi lancar
tanpa satu apapun rintangan yang berarti, cukuplah itu saja bagi saya.
Agar para
pembaca tidak penasaran dan menghilangkan syak wasangka maka berikut ini saya
postingkan apa Serat Ranji Bismillah Tuo itu menurut yang guru saya datuk raja
bujang jelaskan ke saya, mohon maaf saya sudah translate bahasanya ke bahasa
indonesia umum sebab guru saya menjelaskan dengan bahasa melayu tua, medok dan
totok bahasa melayunya sangat sulit ditulis.
Guru saya
bertanya: “Bolehkah kamu artikan ke saya arti tertulis dari Basmallah atau
Bismillah yang kamu baca itu..?”
Saya menjawab:
“Bismillah atau Basmallah artinya adalah dengan nama Allah”.
Guru saya
berkata: “Kalau begitu kamu berkata dengan nama Allah, kenapa tidak dengan
Allah sendiri, kenapa harus dengan namanya yang kamu mulai segala sesuatu
pekerjaan dan doa, kenapa tidak mulai dengan Allah saja, kan jauh lebih baik
dan benar menggunakan niat dengan Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
kenapa harus sifatnya yang kamu sembah, kan jauh lebih tepat dan benar Zat itu
sendiri yang kamu sembah, nama Allah itu hanyalah sifatnya Allah, sementara
Allah itulah sendiri yang Zat, dalam Bismillah itu terdapat ZAT dan terdapat
SIFAT, jika engkau meminta pada sifat maka sifat itulah yang engkau dapat maka
oleh itu banyak manusia memulai Bismillah dalam setiap doa, maka yang ia dapat
hanyalah perubahan-perubahan yang terus menerus tidak lama sebab karakternya
sifat memang menguap, dan jika kamu meminta kepada ZAT semata-mata maka engkau
akan mendapatkan kepastian yang berkekalan, sebab ZAT memang karakternya pasti
dan terus menerus hayat/hidup.
Saya tercengang
bin terkejut mendengar pola pikir dan tutur kata orang yang sudah sangat tua
dan sangat tradisional ini.
Lalu beliau
melanjutkan dengan jelas beliau berkata: “Laillahaillallah yang ku pasang tiada
yang maujud selain ALLAH, mengenai pertanyaanmu tadi, jawabannya adalah begini
Bismillahirrahmannirrahim atau Basmallah itu adalah kalimat sifat yang artinya
dengan nama Allah, nama adalah sifat dari Allah, maka oleh itu ia tidak akan
dulu mendahului dengan ayat lain sebab ayat lain juga berbunyi tentang sifat
dari Zat tersebut, sehingga ayat yang menjelaskan sifat dari zat bertemu ayat
yang juga memulai dengan sifat/ nama Tuhan tidak akan menjadi masalah mana yang
dahulu atau didahulukan walaupun hakikat kabulnya agak lambat sedikit sebab
engkau memulai doanya dengan kata ayat yang mengatakan “Dengan nama Allah”
sebaiknya gunakan ayat yang mengatakan “Dengan Allah itu sendiri, kenapa harus
dengan namanya saja, Nah begitulah jawaban dari pertanyaan mu tadi, jadi tidak
ada yang salah dengan Bismillah itu mendahului atau dibaca paling dulu dari
ayat apapun termasuk kalimat tiada tuhan selain Allah.
Saya termenung
begitu lama mencerna apa yang beliau sampaikan tersebut, mau tidak mau saya
mengakui masuk logika berpikir saya juga apa yang beliau utarakan tadi, memang
dasar saya yang bodoh dan naif ini juga saya bukannya memahami dulu malah
bertanya lagi pada tingkatan yang jauh lebih dalam.
“Kalau
begitu datuk guru, bermakna ada Bismillah yang lebih tua dari Bismillah yang arti
ayatnya langsung dengan Allah sendiri semata-mata tidak menggunakan dengan nama
Allah lagi…???”, artinya langsung dengan zat tersebut yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang, bukan dengan sifat atau berkat nama Tuhan lagi.
Beliau
tertawa terbahak-bahak sehingga sepah sirih yang beliau kunyah dari tadi
terlihat sedikit muncrat dari mulut dengan gigi dan lidah yang memerah karena
terasimilasi getah dan air sirih..hehee.
Jawaban beliau:
“Tentulah ada, segala sesuatu yang Allah ciptakan itu ada yang tua (lebih awal
Tuhan ciptakan dan ada juga yang muda atau lahir dari rahim ayat yang tua itu
tadi), Allah ciptakan makhluk paling tua sealam raya maha kuasa ini yaitu sosok
yang dinamai oleh orang sekarang Nur Muhammad, setelah itu Nur Muhammad baru
meneteskan makhluk baru atau yang muda, Nur Muhammad itu pun nama tuanya adalah
Alafa, nama mudanya Nur Muhammad, Alafa adalah sosok yang menghubungkan segala
sesuatu namun ia terpisah dari segala sesuatu itu, begitupun ayat basmallah
atau bismillah, orang-orang makrifat menyebutnya Bismillah Tuo, yaitu sebuah
ayat permulaan memohon atas segala sesuatu karena Allah namun ia tidak lagi bergantung
pada sifat Allah atau nama Allah, ia langsung dengan Allah itu sendiri semata-mata
tiada yang maujud selain Allah itu sendiri bukan nama atau sifat Tuhan itu
lagi, sesungguhnya Para Malaikat dan Nur Muhammad itu juga setiap berkata atau
berdoa serta meminta kepada Allah juga memulainya dengan kata Bismillah seperti
yang kita baca tetapi Bismillahnya tidak dengan NAMA ALLAH lagi tapi langsung
dengan Allah itu sendiri.
Basmallah
para malaikat dan Nur Muhammad itu jauh lebih tua adanya dari Basmallah yang
kita sebut saat ini, ingat tidak ada yang salah dengan Basmallah yang kita baca
setiap hari hanya memintanya saja yang berbeda, yang satu masih memulai segala
sesuatu dengan sifat Tuhan sedangkan para malaikat tadi memulai dengan Tuhan
itu langsung”
Saya
langsung menjawab: Insya Allah saya paham guru, lalu apa ayat dari Bismillah Tuo
itu..?
Beliau menjawab:
“Apakah kamu sudah paham guna serta tata cara menyebutnya..?, jangan nanti kamu
hendak tahu saja tapi tidak sanggup mengamalkannya.
Saya tertegun
dan coba menyadarkan diri, siap apa tidak menerima ayat sepenting itu, dengan
segenap niat karena Allah semata mata saya menyampaikan siap untuk mengetahui ayat
dari Bismillah Tuo tersebut, lalu guru saya meniup telinga sebelah kanan saya
sambil berbisik ayat Bismillah Tuo tersebut. Semua surat dalam Al-Qur’an pasti
harus didahului dengan Basmallah kecuali surat At-Taubah, Nah dalam memulai
membaca surat At-Taubah itu terdapat ayat Bismillah Tuo, sebab sebuah surat
wajib tetap memulai dengan kalimat Basmallah, ini ayatnya engkau dengar dengan
hati jangan dengan telinga, lalu beliau membacakan satu kali saja.
“AL-IZZATULLILLAHI
BI’ISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM”
Nah begitulah
ayat Bismillah Tuo yang saya langsung hafal dari guru saya tersebut, setelah
selesai baru beliau ajarkan tata cara menggunakannya serta menghilangkan rasa
sifat dari dari Bismillah Tuo ini, sebab tanpa mahir menghilangkan sifat diri
saat membacanya maka Bismillah Tuo ini tetap akan mengarah pada arti DENGAN
NAMA ALLAH semata mata juga, walaupum sudah meningkat niat pada Allah saja
tetap saja ada sifat yang terikut sehingga belum murni makna sebenarnya “Dengan
hanya Allah saja yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang”.
Guru saya
jika tidak salah insya Allah membimbing tata cara penggunaannya beserta rasa
menghilangkan sifat dari Bismillah Tuo ini sekitar setengah jam atau antara
satu jam, mohon dimaafkan saya terlalu sulit menuliskannya disini insya Allah
bagi yang berniat mengamalkannya mungkin dapat saya jelaskan step by step, Namun
yang sangat terasa saat menggunakan Bismillah Tuo ini adalah untuk pengobatan, terasa
lebih mujarab obat tersebut, sebab energi penyembuhan yang datang benar-benar
dari Allah saja bukan dari Nama Allah tersebut.
Setelah selesai
semua prosesnya saya di anjurkan untuk mempraktekkannya di alam nyata ini, seperti
yang saya sharingkan pengalaman saya di awal tulisan ini, berikut di bawah ini
beberapa khasiat ampuh dari Bismillah Tuo ini berdasarkan survei pengalaman
saya saja.
- Jika
Bismillah Tuo ini digabungkan dengan sifat Arrahmaanirrahim, yang bermakna
dengan Allah langsung yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka zat kasih dan
sayang Tuhan itu akan sangat ampuh dan instan untuk pengasihan sejati.
- Jika
Bismillah Tuo digabung dengan ayat hakkhotallah (hak kata Allah) sangat instan
dan ampuh untuk nikah bathin.
-Jika ayat
Bismillah Tuo digabung dengan surat yasin ayat 9 dan 10 maka zat dari sifat itu
langsung yang memancarkan panglimunan, tidak terlihat oleh mata kasar.
- Jika
Bismillah Tuo digabung dalam awal berzikir atau menyembah Tuhan maka zat dari
yang di sembah itu langsung yang akan menerima bukan sifatnya.
-Jika
Bismillah Tuo ini dipasang dengan kalimat Laillahaillallah maka terbukalah
hikmah-hikmah rahasia yang terhijab oleh sifat Tuhan itu sendiri, sehingga yang
tampak adalah langsung dari Zatnya yang maha memiliki.
-Jika
Bismillah Tuo ini disebutkan pada segenggam Abu kayu didapur, maka reaksinya
sangat instan untuk pengobatan seluruh penyakit yang hinggab di bagian wajah.
-Jika
Bismillah Tuo ini di bunyikan dengan tehnik zikir melepaskan sifat pada segelas
air putih maka Kun dari Zat langsung itu akan nyata membelah partikel air
tersebut sehingga memisahkan mana zat air yang menyembuhkan dan mana sifat air
yang menyembuhkan, yang paling mujarab adalah partikel air yang bagian zat, sementara
air yang bagian sifat akan banyak terkontaminasi oleh sifat-sifat makhluk hidup
lain.
-Jika tengah
melakukan pengobatan penyakit tubuh seperti stroke atau lumpuh tubuh sebelah, ambillah
buah pinang yang masih putik atau masih sangat muda, bacakanlah semampunya
Bismillah Tuo ini pada perasan air buah pinang tersebut, perasannya itu dipanaskan
hangat-hangat kuku lalu minumkan, maka energi zat di tubuh akan bangkit kembali
mengalahkan energi sifat yang ada dalam batang tubuh tersebut.
-Bismillah Tuo
ini jika selalu di gunakan maka akan dapat membedakan serta membenarkan zikir
nafas ALLAH dan HU, seperti yang kita ketahui bahwa dalam dua ayat tersebut
terdapat zat dan mana yang sifat, arti kata jika kita mengolah nafas dengan
menggunakan tenaga zikir ALLAH dan HU kita menjadi tahu, zikir ALLAH saat
menghirup nafas atau menghembuskan nafas, dengan mengamalkan Bismillah Tuo kita
akan jelas tampak mana yang lebih tua kalimat ALLAH atau kalimat HU.
-Bismillah Tuo
jika di bunyikan maka tubuh orang yang membunyikannya tidak akan termakan oleh
besi secara pasti, sebab besi itu adalah sifat, ia tidak akan sanggup melawan
ZAT, selama ini mantra ilmu kebal kita selalu kita dahului dengan menyebut sifat,
maka sifat melawan sifat pasti ada yang kalah dan ada yang menang, sifat memang
kodratullahnya selalu berbenturan dengan sifat, hal ini juga berlaku pada ayat
atau mantra kita yang lain, intinya hadapkan sifat dari segala ciptakan ALLAH
itu kepada ZAT/ALLAH sendiri maka sifat akan merunduk bahkan akan mencair
semula apa ia berasal.
Ada sangat
banyak lagi maunah dari bismillah tuo ini yang tidak akan selesai kita bahas 3
hari 3 malam, namun inti dari Bismillah Tuo ini adalah, kita menyatakan bahwa
“DENGAN ALLAH langsung saja aku memulai segalanya, jika lebih baik langsung
dengan ALLAH sendiri lalu kenapa kita mesti berniat “DENGAN NAMANYA, KAN LEBIH
TEPAT DAN BAGUS JIKA KITA MAMPU DENGAN ALLAH SENDIRI”. Semoga kita semakin
terus berusaha memahami apa itu islam, jangan islam yang memahami kita.
Bi’ismillahirrahmaanirrahim
(dengan ALLAH saja zat pengasih lagi penyayang) tiada yang maujud selain kasih
dan sayang zat semata-mata itu saja) berikut saya Raja ryzal kelayang
membukakan Kaji Ranji Bismillah Tuo kepada para pencari ketuhanan yang insya
Allah saya akan paparkan dalam bahasa universal indonesia saja agar khalayak
ramai dapat memahami secara simple dan bijak dari serat inti awal segala awal
ini kita gunakan sehari hari.
KEJADIAN FAKTA
YANG PERTAMA DARI PENGALAMAN BISMILLAH TUO INI
Saat hari raya
aidhil fitri yang teramat indah dan syahdu, saya berkumpul bersama keluarga di
rumah adat kami melayu riau inderagiri, dengan tata laku sujud sambil
berjongkok kami sekeluarga berjalan tertatih tatih menghampiri kedua orang tua
untuk menghiba maaf zahir dan bathin, yang tua duduk di kursi dan siapa yang
muda harus berjalan jongkok atau merunduk sebagai adat budaya suku melayu
meminta ampun dan maaf, setelah proses yang teramat spiritual itu selesai maka
alam dan kondisi kami sekeluarga kembali seperti manusia biasa adanya, bercengkrama
dan saling menyapa sambil di bubuhi makanan wajib aidhil fitri, lontong ketupat
yang teramat lezat.
Saya duduk
santai bersama bapak kandung saya, di kelilingi oleh sesepuh-sesepuh kampung
lainnya, kami bicara tentang apa saja, mulai dari pembicaraan pekerjaan,
bertanya orang-orang sekampung yang nan jauh di rantau hingga kami masuki alam
pembicaraan soal ketuhanan, Sungguh menyenangkan berbicara soal ketuhanan
dengan sesepuh-sesepuh kampung yang memang telah lama masuk dalam hiruk
pikuknya pengalaman ketuhanan tersebut.
Diantara sesepuh
kampung yang berkumpul dalam satu bulatan kursi ruang tamu rumah adat tersebut,
terdapat seseorang yang pernah mengalami suatu kemukjizatan dari Allah Tuhan
seru sekalian alam, beliau adalah orang biasa dengan tampilan dan cara hidup
yang bersahaja yang pernah mengalami MATI SURI hingga 3 kali dalam 5 tahun
periode kejadian tersebut, beliau awalnya meninggal dunia (dipastikan oleh
dokter dirumah sakit) pada tahun 1993 yang lalu, telah 6 jam beliau di kamar
mayat, lalu dibawa pulang dan segera dilakukan pemakaman di kampung beliau
lahir, Saat tubuh beliau sudah berada di liang kubur dan segera hendak di tutup
dengan tanah, Subhanallah beliau bangkit dan bergerak kembali hingga hidup
kembali hingga tahun 1997, pada bulan maret tahun tersebut beliau mengalami
lagi kejadian seperti awal tadi, lalu kejadian yang ketiga kalinya terjadi pada
tahun 1998, hingga setelah kejadian yang ketiga kali tersebut Alhamdulillah
hingga pada hari raya yang lalu beliau masih sehat bugar hidup dengan
mendapatkan dispensasi umur oleh Allah semata mata.
Saat saya
menceritakan pengalaman saya di atas tentang pertemuan dengan Ranji Bismillah Tuo
kepada bapak kandung saya, beliau sempat terkejut dan saat itu juga bapak
kandung saya menyuruh saya untuk bertanya kepada sesepuh yang pernah mati suri
sebanyak 3 kali tadi perihal jawaban dari Bismillah Tuo itu, saya juga telah
menjelaskan apa yang telah disampaikan oleh guru saya saat pertemuan tersebut
dalam arti kata cara cara serta tehnik dari Bismillah Tuo itu pun saya
ceritakan juga kepada orang yang hadir dalam perbincangan tersebut.
Lalu bapak
saya pun bertanya kepada sesepuh yang pernah mati suri itu, tentang pengalaman
apa yang ia alami saat mati suri tersebut dan kenapa ia mampu hidup kembali,
apa penyebab rohaninya…?.
Sesepuh tadi
dengan lega dan ikhlas menceritakan apa yang ia alami saat mati suri tersebut.
“Disaat ia telah mulai memasuki alam kematian yaitu alam di mana tubuh sudah
tiada bergerak lagi, dingin menyelimuti seluruh tubuh namun beliau yakin
nyawanya belum tercabut utuh, beliau di datangi sosok yang sangat putih laksana
cahaya namun berbentuk rupa seperti makhluk manusia yang datang dan menghampiri
dengan mengucapkan salam”.
Beliau menjawab
salamnya dan langsung bertanya: “Siapakah
gerangan tuan yang hadir..?”.
Sosok itu
menjawab: “insya Allah saya adalah malaikat yang Tuhan tugaskan untuk mencabut
nyawaMu”.
Beliau sangat
terkejut dan seluruh tubuh serta akal menjadi buntu, yang tersisa hanya keterkejutan
yang sangat nyata bahwa ternyata yang namanya MATI tiba juga, saat itu hanya pasrah
yang dapat beliau lakukan, lalu dengan sangat nyata beliau melihat si malaikat
dengan membaca Bismillah ia mulai mencabut nyawa dari titik ruh kaki, terlihat
oleh beliau dari kaki itu di tarik sesuatu yang berwarna putih kemilau di
seretlah sifat yang putih kemilau itu hingga ke lutut, setelah itu beliau
melihat malaikat tadi keluar dan bergantian dengan malaikat yang lain melakukan
pencabutan ruh dari lutut hingga ke selangkangan, lalu bergantian lagi sosok
yang mencabut dari selangkangan hingga ke pusat, begitu juga seterusnya hingga
ke ulu hati, di kerongkongan dan terakhir di kening, ternyata kata beliau
setiap titik tubuh itu terdapat lobang kecil seperti sarang dari ruh tersebut, pencabutan
itu tiada perlawanan sebab titik dimana tempat itu dicabut memang hanya sebagai
penopang atau pendamping dari hidupnya batang tubuh saja.
Namun saat
ruh di bagian otak hendak dicabut, otak beliau atau ingatan beliau akan ketuhanan
yang sangat kuat melakukan sedikit perlawanan dengan berdebat (ini di sebabkan
di dalam otak atau kening itu memang bersarang Nur Muhammad atau Nur Semangat Ketuhanan,
sehingga ia juga tidak begitu asing atau takut dengan malaikat tadi sebab hakikatnya
ia adalah sama-sama sifat dari zat).
Saat malaikat
pencabut nyawa akan mencabut Ruh beliau yang berada di kening, malaikat maut
memulainya dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahim, lalu ia bersalam kepada
Nur Muhammad dalam batang tubuh otak beliau tadi, saat itulah Nur yang ada
dalam otak beliau memberikan pertanyaan kepada malaikat tersebut seperti
berikut:
- Sesepuh tadi:
“Dengan apa engkau mencabut nyawaku..?”
- Malaikat
maut: “Dengan nama Allah aku mencabutnya..!”
- Sesepuh
tadi: “Siapa pemilik ruh serta nyawaku ini..?”
- Malaikat maut: ”Allah semata-mata pemiliknya”.
- Malaikat maut: ”Allah semata-mata pemiliknya”.
- Sesepuh:
“Jika Allah pemilik nyawaku ini kenapa dengan Nama Allah engkau
mencabutnya..?”, dengan nama Allah pasti bukanlah Allah, Nama Allah adalah
sifat dari Allah sedangkan Allah itu zat, Aku tidak mau dicabut nyawa oleh Nama
Allah, Aku tidak mau dicabut oleh sesuatu selain Allah, walaupun dengan Nama
Allah itu sangatlah jelas bukan Allah”. Dan malaikat maut terdiam berhenti
sejenak, lalu pergi meninggalkan tubuhnya, dan menurut pengalaman beliau saat
itulah beliau bergerak kembali dan hidup.
(Penggalan
kisah diatas adalah satu dari sekian banyaknya peristiwa begitu teramat
pentingnya memulai kata DENGAN ALLAH SAJA atau memulai kata DENGAN NAMA ALLAH
tentulah pasti ikan akan mendapat nama dari Tuhan itu saja, memulai
sesuatu DENGAN TUHAN SAJA maka tentulah
ia akan mendapat Tuhan itu langsung bersama-sama dia memulai sesuatu itu.
Dari
pengalaman beliau tadi kita dapat merasakan begitu berbahayanya jika kita
memulai sesuatu pekerjaan dengan SELAIN ALLAH, apapun itu hingga proses
tercabutnya nyawa pun berhenti sejenak di karenakan konsekuensi dari salahnya
penyebutan mana SIFAT dan mana yang ZAT. (Terlepas dari benar apa tidaknya
beliau berkomunikasi dengan malaikat maut tetap pengalaman itu menjadi sumber
makrifat yang nyata tentang sambung pahamnya kita menggunakan Bismillah Tuo
ini).
PENGALAMAN
FAKTA YANG KEDUA
Saat datang
seseorang ke rumah kita meminta obat secara doa atau bahkan kita mengisikan
ilmu ghaib kepada orang lain maka pastilah kita memulainya dengan menyebut
Bismillahirrahmaanirrahim, kita pasti juga sangat berharap bahwa dengan
mengucapkan Bismillah itu maka sedikit kekuatan Allah langsung menghampiri dan
membecking air putih yang kita mantrai itu untuk pengobatan, kita pasti
meyakini bahwa air putih yang telah di dengungkan Bismillahirrahmaanirrahim
akan menjadi sumber energi obat yang sangat ampuh total, padahal sesungguhnya
kita telah kecolongan, Sebab yang kita harapkan adalah bantuan dari energi
Allah langsung kan..????? jika memang begitu kenapa kita mendapatkan energi
dari NAMA ALLAH, kan seharusnya kita maunya energi yang masuk dalam air putih
itu adalah energi Allah semata-mata, maka oleh itu energi dari doa pengobatan
kita menjadi sangatlah tidak total sebab memang yang kita minta adalah energi
dengan NAMA ALLAH bukan energi dari ALLAH itu saja.
Lalu jika
begitu yang kita lakukan selama ini bagaimana tehnik untuk mendapatkan total
dari energi ALLAH saja itu…?,
Begini inti
makrifatnya:
- ALLAH itu
adalah ZAT, selain dari ALLAH adalah SIFAT. Di dalam tubuh kita adalah sifat
dari ALLAH.
- Berniat
itu SIFAT, seperti meminta mengharap, memaksa, sabar adalah SIFAT.
- Jika saya
membaca Bismillah biasa atau Bismillah Tuo dengan membawa rasa sifat dalam
tubuh saya itu, maka Bismillah itu tetap akan bersifat.
Jawabannya: Saat membaca
AL-IZZATULLILLAHI BI’ISMILLAHHIRRAHMAANIRRAHIM, dengan tanpa niat, tanpa
rasa, tanpa sesuatu apapun, kita membacanya dengan lega, pasrah, tanpa rasa,
Maka Bismillah yang kita baca akan langsung berhubungan dengan ALLAH saja. (Bismillah
Tuo itu adalah Bismillah yang dibaca oleh Syahid, Syahid tanpa disebabkan oleh
sesuatu apapun saat membacanya). Maka lihatlah hasil obat yang di ramu
dengan cara membaca Bismillah Tuo ini, energi obatnya akan total dari Allah
saja, ini nyata instan dan fakta..!!!.
CARA
MERASAKAN BISMILLAH TUO:
Berikut saya
mencoba mengungkapkan salah satu cara yang bisa saudara amalkan untuk merasakan
keberadaan Zat. Perlu diketahui , ini hanyalah salah satu cara dari banyak cara
yang ada untuk kita bisa mendiamkan sifat, untuk bisa terhubung dengan Zat ,
kita perlu mengenal dulu tentang Zat itu sendiri, dan tentu
saja saya hanya akan membahas secara spesifik saja , terutama yang berhubungan
dengan Ranji Bismillah Tuo ini.
-Mulailah dengan berwudhu dahulu , kemudian silahkan duduk bersila di sajadah. Untuk awalnya lakukan seperti ini ,
tetapi nanti kalau sudah mahir bisa dilakukan dengan posisi apa saja, bisa dengan tidur , berdiri berjalan dan lain
sebagainya.
-Tenangkan dulu perasaan, bisa dengan cara
tarik nafas panjang penuh, kemudian hembuskan secara perlahan, Setelah tenang turunkan atau bawalah perasaan
dan pikiran ke arah pusat (pusar). Kalau untuk memancingnya bisa dengan cara
meletakkan tangan (bersedekap) di pusar. Berkonsentrasilah dipusar tersebut.
Lakukan beberapa saat, dan kalau saudara merasakan tidak ada lagi yang saudara
rasakan (maksudnya adalah rasa yang baharu, seperti senang, sedih, lapar,
bahagia ), dan juga tidak muncul bayangan apapun, berarti saudara tengah
terhubung dengan Zat. Karena Zat adalah tidak seperti apapun, tidak
bisa dirasakan dengan panca indera.
-Sepanjang masih muncul gambaran atau bayangan
apapun berarti bukan Zat, kalau saudara
masih merasakan senang, sedih, bahagia, menderita dan lain-lain perasaan seperti itu, berarti belum berhubungan
langsung dengan Zat, Diamkan perasaan dan pikiran di
pusat.
-Kalau keadaan diam pikiran dan perasaan sudah
tercapai, baru kita masuk ke tahapan selanjutnya, yaitu
mendiamkan kehendak atau keinginan kita. Ucapkan menggunakan perasaan yang ada di pusar tadi “Laa muriidun
illallaah“ (Tiada yang
berkehendak kecuali hanya Allah). Kalau masih ada keinginan dalam
diri saudara, tahanlah. Ucapkan lagi kalimat tadi. Rasakan bahwa yang berkeinginan,
yang berkehendak dalam diri saudara hanya Allah saja.
-Setelah itu, baru kita mendiamkan atau
menghubungkan kata atau kalam. Ucapkan menggunakan perasaan yang diam tadi “Laa mutakalimun illallaah” (Tiada yang berkalam, kecuali hanya Allah). Rasakan bahwa yang berkata atau yang
berkalam di diri saudara hanya Allah saja.
-Setelah
itu, baru ucapkan dengan perasaan saudara “Al-izzatulillahi Bi’ismillahirohmaanirrohim”
(bisa disambung dengan kalimah atau ayat lain sesuai keperluan ).
-Latihlah
cara bermakrifat kepada Allah seperti ini sesering mungkin. Lakukan cara ini
dalam sholat saudara, tentu saja syarat dan rukun sholat harus tetap dipenuhi.
Bedanya hanya “Siapa yang membaca bacaan sholat, siapa yang melakukan gerakan
sholat, siapa yang ingin sholat), Lakukan cara bermakrifat ini dalam setiap
kegiatan saudara sehari hari. Tetapi yang paling penting dari itu semua adalah
jangan hanya berhenti pada khasiat atau hasilnya, tapi tujuan saudara adalah
pemberi khasiat atau pemberi hasil itu sendiri pemilik Zat itu sendiri.
Mudah
mudahan pengetahuan yang sederhana ini bisa bermanfaat, dan karena keterbatasan
saya , mohon maaf jika cara ini tidak sama dengan yang biasa saudara amalkan.
CARA
BERIKUTNYA:
Hanya bagi
yang bebal pada apa yang telah saya bukakan diatas, cara ini menggunakan
hembusan dari mulut saya ke telinga si orang tersebut seperti saya merasakan di
hembus telinga saya oleh guru saya saat awal di ijazahkan tata cara seperti di
atas tadi, hembusan makrifat ini akan membuat si murid tersadar secara nyata
mana yang sesungguhnya ZAT mana yang SIFAT dalam batang tubuhnya, sehingga
hembusan ini dapat membuat ia mahir dalam olah rasa menghilang SIFAT yang
bersemayam dan meraja dalam batang tubuhnya, hembsuan ini juga sebagai
penyampai ijazah secara langsung ke telinga si murid, sekali lagi cara ini
hanya untuk yang bebal mengamalkannya, sebab cara ini akan membutuhkan waktu
dan rasa yang kuat dari si pengijazah, silahkan di pahami dan aplikasikan pada
berbagai doa, amalan, ilmu ghaib dan permasalahan dalam hidupnya, tetap semangat
menjadi orang indonesia, Aamiin.
Wassalamualaikum
Wr,Wb.
Mujiz
pengijzah: Raja Ryzal
Kelayang SH.MH
Qobiltu
BalasHapusSilahkan, semoga bermanfaat untuk anda
HapusQobiltu,. Mohon ridhonya Raja Ryzal Kelayang SH.MH untuk saya mengamalkan apa yg tuan babarkan di atas, agar saya dapat menfaat & keselamatan dunia akhirat ats pengamalan ilmu bismillah tuo & marifatnya dgn benar.. Amin
BalasHapusBarokallah, semoga bermanfaat untuk anda
BalasHapusqobiltu..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusQobiltu
BalasHapussemoga keberkahan dan nikmat selalu untuk guru2
Ajaznakum, Silahkan diamalkan untuk semua pengungjung blog ini dengan niat ikhlas lillahi ta'aala, insya allah akan dimudahkan mempelajari amaliah bismillah tuo ini
BalasHapusTerimakasih... Mohon izin mengamalkannya..
BalasHapusqobiltu
BalasHapusMohon izin,
BalasHapusMohon izin, mengamalkan.
BalasHapusQobiltu
BalasHapusQobiltu izin mengamalkan guru
BalasHapusBi'ismillah, qobiltu
BalasHapusTerima kasih izin mengamalkan nya
BalasHapusKalo boleh nanya bismilah tuo di ayat berapa pada surah at taubah nya
BalasHapusMohon izin mengamalkan seluruhnya,,,
BalasHapusAssalamualaykom mohon saya di ijazahkan dan mengamalkan Basmallah Toa
BalasHapusDan Tolong beri tata Cara mengamalkan nya.
Qolbitu
Email saya
gufronasruri99@gmail.com