Selasa, 19 April 2016

ILMU PITUNANG SUARA NABI DAUD WARISAN ARTIS LAGU MINANG

cara membuat suara jadi merdu
Assallamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Para pembaca blog Satria Larangan, artikel yang saya sajikan ini bersumber dari Blog Warkopcikpuan semoga bisa melestarikan Kekayaan Ilmu Nusantara Indonesia, dan semoga kesehatan dan rezeki yang melimpah selalu menyertai pembaca sekeluarga dimana pun berada, Aamiin.

Berikut penulis penuhi permintaan seorang sahabat kalau tidak salah beliau berasal dari seberang sumatera yaitu negara malaysia, yang masuk ke email redaksi mengenai ilmu pitunang suara nabi daud, penulis berjanji untuk mengijazahkan kepadanya dengan cara penulis tampilkan saja di blog agar para jongker lainnya dapat juga mengambil hikmah dari ilmu langka tersebut, mohon maaf penulis harus memaparkan terlebih dahulu mengenai sanad-sanad asal informasi ilmu langka ini penulis dapatkan seperti berikut.

Salah satu etek (bude ) penulis di bukit tinggi sumatera barat kebetulan sejak kecil telah berprofesi sebagai penyanyi lagu-lagu minang, mulai dari pentas-pentas kecil sampai akhirnya dapat kesempatan untuk ikut recording/rekaman pada sebuah studio home industri yang berdomisili di kota padang sumatera barat, rencana nya hasil recording ini akan di buat dalam bentuk kepingan vcd, sewaktu itu vcd baru saja muncul di pasaran, Alhamdulillah vcd yang telah dilempar ke pasaran itu membuahkan hasil yang sangat luar biasa, artinya penjualan dari lagu etek penulis ini laris manis di pasaran, dan sejak itu tawaran dari berbagai acara acara besar pun berdatangan tentu dengan bayaran yang juga sudah berlevel khusus, setiap ada pesta-pesta besar pemprov sumatera barat dan Riau, etek penulis selalu di undang untuk menyanyikan lagu-lagunya yang terdapat dalam vcd tersebut, dalam masa waktu sekitar 2 tahun kurang, datanglah tawaran kepada etek penulis untuk recording di jakarta namun bukan sebagai penyanyi minang tetapi penyanyi lagu dangdut, maka tawaran itu tentu saja di terima dengan mantap oleh etek penulis, akhirnya jadilah etek penulis sebagai penyanyi dangdut yang wajahnya kini telah tampil di televisi bukan lagi hanya sekedar tampil di kepingan vcd, namun sayangnya kota metropolitan jakarta bukanlah tempat yang mudah untuk menjadi penyanyi terkenal, selain saingan yang nyata yang harus di lalui, yang lebih banyak adalah saingan dalam bentuk halus/mystis yang jauh lebih berat dari pada saingan nyata, lagu etek penulis hanya mampu bertahan beberapa minggu saja di jajaran musik musik dangdut televisi, setelah itu sirna dan hilang tenggelam dalam hiruk pikuknya kota jakarta, dan etek penulis pun pulang kandang ke bukit tinggi, hari harinya di lalui dengan kembali menjadi penyanyi daerah.

Hari berganti hari hingga sekitar 1 tahun lebih etek penulis di kampung halaman datang tawaran kedua dari jakarta,kali ini tawaran yang datang sangat menggiurkan sekaligus tentu memiliki persaingan yang sangat ketat, tawaran tersebut ialah menjadi sounding/penyanyi soundtrack sinetron siti nurbaya di sebuah stasiun televisi swasta jakarta, sebuah film yang telah melegenda dan telah menghasilkan milyaran uang penjualan, jadi orang-orang yang terpilih untuk menjadi penyanyi dari sountrack sinetron ini akan benar-benar di teliti secara ketat setiap note dari suaranya, konon setelah suara dari puluhan calon yang mendaftar di terima maka sang produser akan membawa kepingan suara tersebut ke rumahnya dan akan di serahkan kepada seorang penasehat spiritual atau dukun khusus yang akan menguji kekuatan perindu dari suara tersebut, nantinya suara mana yang memiliki daya perindu/daya pelet yang kuat maka dialah yang akan menang, informasi ini etek penulis dapatkan langsung dari orang khusus yang menawarkan job tersebut.

Tentu saja hal semacam ini akan membuat jantung etek penulis menjadi berdebar debar, karena di satu sisi tawaran ini sangatlah menggiurkan dan memiliki masa depan yang sangat cerah sedangkan di satu sisi lainnya etek penulis gentar sekali mendengar ketatnya pemilihan suara tersebut, akhirnya karena sudah kewalahan etek penulis mengadukan perihal ini kepada angku marhalim (seorang sesepuh pemangku adat yang sangat alim di kampung tersebut) setelah mendengar permasalahan tersebut angku marhalim menyanggupi membantu dengan berucap “Mungkin sudah saatnya juga ilmu pukau suara Nabi Daud ini bangun kembali dari tidurnya”, dan semoga dia mau bertuankan kepada kamu, baiklah besok sore setelah sholat ashar datanglah kesini bawalah tali yang digunakan pada hidung kerbau atau sapi kesini..!.

singkat kisah, esoknya setelah sholat ashar etek penulis datang kerumah angku marhalim bersama penulis, diruang tamu rumah panggung yang sangat sejuk itu angku marhalim pun telah duduk bersila menunggu kami, beliau langsung bertanya apakah sudah siap dan tali ikatan hidung kerbau atau sapinya pun telah di bawa..? etek langsung menyerahkan tali ikatan hidung kerbau tersebut.

Ambillah wudhuk lalu duduklah di bawah tiang penyangga atap rumah ini, setelah berwudhu maka etek kami duduk tepat di tengah-tengah tiang penyangga rumah, sang angku menggantungkan tali ikatan hidung kerbau pada tiang penyanggan tersebut sekaligus ujung talinya berada dekat di atas kepala etek penulis, terlihat tali itu pada ujungnya telah di lilit-lilitkan seperti lilitan lilin.

Setelah siap, penulis anjurkan menutup telinga dengan kedua tangan karena menurut angku, amalan dari pukau suara Nabi Daud ini jika di dengar oleh orang lain akan dapat mengakibatkan gendang telingannya terganggu dan akan merubah emosionalnya selama 3 hari.

Setelah saran itu penulis lakukan maka angku marhalim membacakan kalimat atau ayat semula jadi dari pukau/pitunang suara Nabi Daud kepada etek penulis sambil berjabat tangan, setiap sekali mengikuti bacaan ayat, etek penulis terlihat menepuk satu kali tali ikatan yang tergantung, hal ini dilakukan sebanyak 3 kali, setelah selesai semua proses maka etek penulis langsung di suruh pulang dengan sang angku posisinya membelakangi sehingga tidak melihat kepulangan kami, diperintahkan untuk tidak bertemu selama 3 hari.

Esoknya etek penulis langsung berangkat ke jakarta, dan Alhamdulillah sudah kehendak Allah berkat wasilah doa semula jadi pukau suara Nabi Daud etek penulislah yang diterima suaranya sebagai penyanyi soundtrack lagu sinetron Siti Nurbaya tersebut, padahal menurut etek penulis calon yang mendaftar berjumlah sekitar 300an orang lebih kurang, Alhamdulillah melalui wasilah doa ini pula akhirnya etek penulis di tawarkan ikut serta main dalam sinetron tersebut, sejak itu hingga kini etek penulis telah ribuan episode main dalam berbagai film dan sinetron dan telah menjadi seorang artis kawakan dari ranah minang, suaranya yang memiliki daya pelet dalam setiap dialog sinetron telah diakui mampu membawa dia ke jenjang dunia entertaint dengan bayaran cukup mahal, selain itu rekaman bernyanyi dalam berbagai lagu-lagu pop dan bahkan campur sari jawa pun terus terlaksana, Setelah bertahun-tahun ilmu ini etek penulis simpan, maka karena ada seorang sahabat yang email kepada redaksi bertanya ilmu serupa seperti yang penulis sampaikan di awal tulisan tadi, membuat penulis berani untuk menanyakan perihal ilmu tersebut kepada etek penulis dan Alhamdulillah etek penulis pun tidak keberatan memberikannya mungkin karena beliau mengetahui bahwa penulis saat ini tengah membuka blog yang melestarikan budaya dan adat kebathinan orang sumatera. Untuk sahabat penulis yang meminta ilmu ini berikut penulis sampaikan lengkap tata cara dan ayat ilmu pukau/pitunang suara Nabi Daud ijazah dari angku marhalim kepada etek penulis.

Biidznillah
YA INNA LAMAB'USUN FAJMAUN KUN FAYAKUN

Tata cara sebathinnya:
- Setelah hafal tentunya, ambillah air wudhu, lalu siapkan tali yang dipakai oleh kerbau atau sapi kira-kira secukupnya, tali boleh di beli dan boleh juga tali yang sudah usang tidak terpakai lagi yang penting tali tersebut pernah digunakan untuk mengikat hidung kerbau atau sapi.

- Gantungkan tali itu pada tiang pintu rumah, boleh pintu kamar atau apa saja yang penting gantungannya berbahan kayu, jika tali tersebut belum memiliki ikatan maka silahkan di lilit-lilit lalu di ikat agar ada bandulannya dan bandulan ikatan ini harus berada di bagian bawah agar mudah di sentuh.

- Setelah siap, duduklah bersila, baca ayat di atas satu kali lalu tepuk tali tersebut satu kali dengan tangan kanan, tunggu sampai tali tidak bergoyang/berhenti berayun, baca kembali ayatnya lalu tepuk kembali satu kali begitu pula seterusnya sampai pada bacaan yang ketiga.

- Setelah selesai talinya dibuang ke atas pohon jangan tersentuh tanah, biarkan dia jatuh sendiri oleh angin dan lain sebagainya, setiap tiba pada jam 4 sore ayat di atas di baca sebanyak 99 kali dalam hati, lakukan selama 30 hari.

- Setelah lewat masa 30 hari ilmunya sudah bisa di coba dengan cara setiap akan bernyanyi atau hendak menggendam suara cubitlah sedikit jakun-jakun leher (bagi pria) dan urat leher sebelah kanan (bagi wanita), lalu baca ayat di atas 3x dalam hati, setelah ini silahkan di dengar nada suara anda.

Amalan di atas adalah amalan ghaib pitunang suara Nabi Daud, untuk yang bekerja sebagai penyanyi amalan ghaib saja tidak cukup tentunya harus di lambari dengan amalan jasad/zahir juga, Nah etek penulis memberikan juga amalan alam semula jadi perindah suara berikut ini:

Satu hari sebelum bernyanyi, siapkan gambir sirih (ingat kapur sirih tetapi GAMBIR untuk sirih), setelah siap masukkan satu bonggol gambir sirih itu ke dalam air minum satu gelas, tutup gelasnya dan biarkan selama satu malam, besok paginya saring air tersebut lalu minum, kekuatan dari ritual ini langsung jadi setelah anda minum maka anda boleh test suara anda langsung, akan memiliki nada melengking yang tinggi dan uniknya akan memiliki double nada, silahkan di amalkan, doa kami selalu menyertai pembaca blog jong soematera dimana pun berada.  Aamin, Allohumma aamiin.

Sumber: Blog Jong Soematra (Warkopcikpuan).

0 komentar:

Posting Komentar