Assallamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh Para pembaca blog Satria Larangan, artikel yang saya sajikan ini
bersumber dari Blog Warkopcikpuan semoga bisa melestarikan Kekayaan Ilmu
Nusantara Indonesia, dan semoga kesehatan dan rezeki yang melimpah selalu menyertai
pembaca sekeluarga dimana pun berada, Aamiin.
Berikut penulis penuhi permintaan
seorang sahabat kalau tidak salah beliau berasal dari seberang sumatera yaitu
negara malaysia, yang masuk ke email redaksi mengenai ilmu pitunang suara nabi
daud, penulis berjanji untuk mengijazahkan kepadanya dengan cara penulis
tampilkan saja di blog agar para jongker lainnya dapat juga mengambil hikmah
dari ilmu langka tersebut, mohon maaf penulis harus memaparkan terlebih dahulu
mengenai sanad-sanad asal informasi ilmu langka ini penulis dapatkan seperti
berikut.
Salah satu etek (bude ) penulis
di bukit tinggi sumatera barat kebetulan sejak kecil telah berprofesi sebagai
penyanyi lagu-lagu minang, mulai dari pentas-pentas kecil sampai akhirnya dapat
kesempatan untuk ikut recording/rekaman pada sebuah studio home industri yang
berdomisili di kota padang sumatera barat, rencana nya hasil recording ini akan
di buat dalam bentuk kepingan vcd, sewaktu itu vcd baru saja muncul di pasaran,
Alhamdulillah vcd yang telah dilempar ke pasaran itu membuahkan hasil yang
sangat luar biasa, artinya penjualan dari lagu etek penulis ini laris manis di
pasaran, dan sejak itu tawaran dari berbagai acara acara besar pun berdatangan
tentu dengan bayaran yang juga sudah berlevel khusus, setiap ada pesta-pesta
besar pemprov sumatera barat dan Riau, etek penulis selalu di undang untuk
menyanyikan lagu-lagunya yang terdapat dalam vcd tersebut, dalam masa waktu
sekitar 2 tahun kurang, datanglah tawaran kepada etek penulis untuk recording
di jakarta namun bukan sebagai penyanyi minang tetapi penyanyi lagu dangdut, maka
tawaran itu tentu saja di terima dengan mantap oleh etek penulis, akhirnya
jadilah etek penulis sebagai penyanyi dangdut yang wajahnya kini telah tampil
di televisi bukan lagi hanya sekedar tampil di kepingan vcd, namun sayangnya
kota metropolitan jakarta bukanlah tempat yang mudah untuk menjadi penyanyi
terkenal, selain saingan yang nyata yang harus di lalui, yang lebih banyak
adalah saingan dalam bentuk halus/mystis yang jauh lebih berat dari pada
saingan nyata, lagu etek penulis hanya mampu bertahan beberapa minggu saja di
jajaran musik musik dangdut televisi, setelah itu sirna dan hilang tenggelam
dalam hiruk pikuknya kota jakarta, dan etek penulis pun pulang kandang ke bukit
tinggi, hari harinya di lalui dengan kembali menjadi penyanyi daerah.
Hari berganti hari hingga sekitar
1 tahun lebih etek penulis di kampung halaman datang tawaran kedua dari
jakarta,kali ini tawaran yang datang sangat menggiurkan sekaligus tentu
memiliki persaingan yang sangat ketat, tawaran tersebut ialah menjadi
sounding/penyanyi soundtrack sinetron siti nurbaya di sebuah stasiun televisi
swasta jakarta, sebuah film yang telah melegenda dan telah menghasilkan
milyaran uang penjualan, jadi orang-orang yang terpilih untuk menjadi penyanyi
dari sountrack sinetron ini akan benar-benar di teliti secara ketat setiap note
dari suaranya, konon setelah suara dari puluhan calon yang mendaftar di terima
maka sang produser akan membawa kepingan suara tersebut ke rumahnya dan akan di
serahkan kepada seorang penasehat spiritual atau dukun khusus yang akan menguji
kekuatan perindu dari suara tersebut, nantinya suara mana yang memiliki daya
perindu/daya pelet yang kuat maka dialah yang akan menang, informasi ini etek
penulis dapatkan langsung dari orang khusus yang menawarkan job tersebut.
Tentu saja hal semacam ini akan
membuat jantung etek penulis menjadi berdebar debar, karena di satu sisi
tawaran ini sangatlah menggiurkan dan memiliki masa depan yang sangat cerah
sedangkan di satu sisi lainnya etek penulis gentar sekali mendengar ketatnya
pemilihan suara tersebut, akhirnya karena sudah kewalahan etek penulis
mengadukan perihal ini kepada angku marhalim (seorang sesepuh pemangku adat
yang sangat alim di kampung tersebut) setelah mendengar permasalahan tersebut
angku marhalim menyanggupi membantu dengan berucap “Mungkin sudah saatnya juga
ilmu pukau suara Nabi Daud ini bangun kembali dari tidurnya”, dan semoga dia
mau bertuankan kepada kamu, baiklah besok sore setelah sholat ashar datanglah
kesini bawalah tali yang digunakan pada hidung kerbau atau sapi kesini..!.
singkat kisah, esoknya setelah
sholat ashar etek penulis datang kerumah angku marhalim bersama penulis, diruang
tamu rumah panggung yang sangat sejuk itu angku marhalim pun telah duduk
bersila menunggu kami, beliau langsung bertanya apakah sudah siap dan tali
ikatan hidung kerbau atau sapinya pun telah di bawa..? etek langsung
menyerahkan tali ikatan hidung kerbau tersebut.
Ambillah wudhuk lalu duduklah di
bawah tiang penyangga atap rumah ini, setelah berwudhu maka etek kami duduk
tepat di tengah-tengah tiang penyangga rumah, sang angku menggantungkan tali
ikatan hidung kerbau pada tiang penyanggan tersebut sekaligus ujung talinya
berada dekat di atas kepala etek penulis, terlihat tali itu pada ujungnya telah
di lilit-lilitkan seperti lilitan lilin.
Setelah siap, penulis anjurkan
menutup telinga dengan kedua tangan karena menurut angku, amalan dari pukau
suara Nabi Daud ini jika di dengar oleh orang lain akan dapat mengakibatkan
gendang telingannya terganggu dan akan merubah emosionalnya selama 3 hari.
Setelah saran itu penulis lakukan
maka angku marhalim membacakan kalimat atau ayat semula jadi dari
pukau/pitunang suara Nabi Daud kepada etek penulis sambil berjabat tangan, setiap
sekali mengikuti bacaan ayat, etek penulis terlihat menepuk satu kali tali
ikatan yang tergantung, hal ini dilakukan sebanyak 3 kali, setelah selesai
semua proses maka etek penulis langsung di suruh pulang dengan sang angku
posisinya membelakangi sehingga tidak melihat kepulangan kami, diperintahkan
untuk tidak bertemu selama 3 hari.
Esoknya etek penulis langsung
berangkat ke jakarta, dan Alhamdulillah sudah kehendak Allah berkat wasilah doa
semula jadi pukau suara Nabi Daud etek penulislah yang diterima suaranya
sebagai penyanyi soundtrack lagu sinetron Siti Nurbaya tersebut, padahal
menurut etek penulis calon yang mendaftar berjumlah sekitar 300an orang lebih
kurang, Alhamdulillah melalui wasilah doa ini pula akhirnya etek penulis di
tawarkan ikut serta main dalam sinetron tersebut, sejak itu hingga kini etek
penulis telah ribuan episode main dalam berbagai film dan sinetron dan telah menjadi
seorang artis kawakan dari ranah minang, suaranya yang memiliki daya pelet
dalam setiap dialog sinetron telah diakui mampu membawa dia ke jenjang dunia
entertaint dengan bayaran cukup mahal, selain itu rekaman bernyanyi dalam
berbagai lagu-lagu pop dan bahkan campur sari jawa pun terus terlaksana,
Setelah bertahun-tahun ilmu ini etek penulis simpan, maka karena ada seorang
sahabat yang email kepada redaksi bertanya ilmu serupa seperti yang penulis
sampaikan di awal tulisan tadi, membuat penulis berani untuk menanyakan perihal
ilmu tersebut kepada etek penulis dan Alhamdulillah etek penulis pun tidak
keberatan memberikannya mungkin karena beliau mengetahui bahwa penulis saat ini
tengah membuka blog yang melestarikan budaya dan adat kebathinan orang sumatera.
Untuk sahabat penulis yang meminta ilmu ini berikut penulis sampaikan lengkap
tata cara dan ayat ilmu pukau/pitunang suara Nabi Daud ijazah dari angku
marhalim kepada etek penulis.
Bi’idznillah
YA INNA LAMAB'USUN FAJMAUN KUN
FAYAKUN
Tata cara sebathinnya:
- Setelah hafal tentunya, ambillah
air wudhu, lalu siapkan tali yang dipakai oleh kerbau atau sapi kira-kira
secukupnya, tali boleh di beli dan boleh juga tali yang sudah usang tidak
terpakai lagi yang penting tali tersebut pernah digunakan untuk mengikat hidung
kerbau atau sapi.
- Gantungkan tali itu pada tiang
pintu rumah, boleh pintu kamar atau apa saja yang penting gantungannya berbahan
kayu, jika tali tersebut belum memiliki ikatan maka silahkan di lilit-lilit
lalu di ikat agar ada bandulannya dan bandulan ikatan ini harus berada di
bagian bawah agar mudah di sentuh.
- Setelah siap, duduklah bersila,
baca ayat di atas satu kali lalu tepuk tali tersebut satu kali dengan tangan
kanan, tunggu sampai tali tidak bergoyang/berhenti berayun, baca kembali ayatnya
lalu tepuk kembali satu kali begitu pula seterusnya sampai pada bacaan yang
ketiga.
- Setelah selesai talinya dibuang ke atas pohon jangan tersentuh tanah, biarkan dia jatuh sendiri oleh angin dan lain
sebagainya, setiap tiba pada jam 4 sore ayat di atas di baca sebanyak 99 kali dalam hati, lakukan selama 30 hari.
- Setelah lewat masa 30 hari ilmunya
sudah bisa di coba dengan cara setiap akan bernyanyi atau hendak menggendam
suara cubitlah sedikit jakun-jakun leher (bagi pria) dan urat leher sebelah
kanan (bagi wanita), lalu baca ayat di atas 3x dalam hati, setelah ini silahkan
di dengar nada suara anda.
Amalan di atas adalah amalan
ghaib pitunang suara Nabi Daud, untuk yang bekerja sebagai penyanyi amalan
ghaib saja tidak cukup tentunya harus di lambari dengan amalan jasad/zahir
juga, Nah etek penulis memberikan juga amalan alam semula jadi perindah suara
berikut ini:
Satu hari sebelum bernyanyi,
siapkan gambir sirih (ingat kapur sirih tetapi GAMBIR untuk sirih), setelah
siap masukkan satu bonggol gambir sirih itu ke dalam air minum satu gelas, tutup
gelasnya dan biarkan selama satu malam, besok paginya saring air tersebut lalu
minum, kekuatan dari ritual ini langsung jadi setelah anda minum maka anda boleh
test suara anda langsung, akan memiliki nada melengking yang tinggi dan uniknya
akan memiliki double nada, silahkan di amalkan, doa kami selalu menyertai
pembaca blog jong soematera dimana pun berada.
Aamin, Allohumma aamiin.
Sumber: Blog Jong Soematra
(Warkopcikpuan).
0 komentar:
Posting Komentar