Selasa, 12 April 2016

DOA IBU ADALAH KERAMAT HIDUP YANG MUSTAJAB

Assalamu'alaikum Wr,Wb
Saudaraku yang dirahmati Allah, sudahkah kita mencintai dan menyayangi Ibu dan Bapak kita, terutama Ibu yang telah melahirkanMu, janganlah kita durhaka dan berkata kasar denganNya, karena ucapan Ibumu mustajab hingga menembus langit.
doa-ibu-sangat-mustajab

Mengapa Doa Ibu Mampu Menembus Langit..??

Bukan hal yang tidak mungkin jika sangat banyak orang-orang yang sukses di seluruh dunia ini lantaran mempunyai hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya terlebih kepada ibu. Kenapa begitu..? Karena ridha Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu itu sungguh tanpa hijab di hadapan Allah mudah menembus langit. Sehingga doa seorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat mudah untuk Allah mengabulkannya.

Dalam syair lagu Dangdut berjudul KERAMAT, H. Rhoma Irama menjelaskan: "Doa Ibumu di kabulkan Tuhan, dan kutukannya jadi kenyataan"

Mungkin sebagian orang masih tidak sadar bahwa kemungkinan kesuksesan-kesuksesannya selama ini adalah buah dari doa seorang ibu kepada Allah tanpa ia ketahui. Dan seorang ibu itu tanpa disuruh pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap nafasnya di kala bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya.

Barangkali juga kita suka mengeluh tentang sifat buruk orang tua, entah karena ibunya cerewet, suka ikut campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul dan lain sebagainya. Jika seperti ini maka tragis. Kenapa tragis..?? Karena terlalu fokus dengan secuil kekurangan orang tua dan melupakan segudang kebaikan yang telah diberikan kepada kita selama ini.

Di luar sana mungkin ada orang-orang di pinggir jalanan, di bawah kolong jembatan dan di tempat lainnya mereka juga suka mengeluh, tapi yang mereka keluhkan ialah bukan karena sifat orang tua atau ibu mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak punya lagi orang tua.

Bersyukurlah jika masih mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya ibu, coba tanyakan kepada mereka yang ibunya telah tiada. Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan kekurangan motivasi dalam hidup.

Coba bayangkan jika kita tidak punya ibu, ketika kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau bekerja, tidak ada lagi tangan yang biasa kita cium. Jika tidak punya ibu mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di meja makan saat kita pulang. Jika kita tidak punya ibu lagi ketika hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa makna. Jika kita tidak punya ibu barangkali kita hanya bisa membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat baju-bajunya di lemarinya.

Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat negatif ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun untuk shalat tahajud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar sukses dunia dan akhirat.

Mungkin di suatu malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur dan mengucap dengan bisik “Nak, maafkan ibu ya, ibu belum bisa menjadi ibu yang baik bagimu” kita mungkin juga lupa di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu rela tidak makan agar jatah makannya bisa dimakan anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kita rela tidur dan lantai dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang hangat.

Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita selama ini, lalu coba renungkan:
1.Apa yang kita perbuat selama ini kepada ibu kita.??
2.Kapan terakhir kita membuat dosa kepadanya..?
3.Kapan terakhir kita membentak-bentaknya..?
4.Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama 9 (sembilan) bulan mengandung dengan penuh penderitaan.?

Oleh karena itu maka berusahalah untuk berbakti kepada orang tuamu khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan kita ada di desah doa-doanya setiap malam. Dan ingat perilaku kita dengan orang tua kita saat ini akan mencerminkan perilaku anak kita kepada diri kita nanti.
Dan doa ibu itu mampu menembus langit, sangat mustajab di hadapan Allah SWT, maka muliakanlah ibumu.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah berpesan kepada kita betapa mustajab doa seorang ibu untuk anaknya. Dalam Sahih Muslim, tentang kisah seorang lelaki, Juraij, yang begitu kuat beribadah kepada Allah. Hari-harinya di isi dengan shalat sunnah. Beliau mempunyai tempat khas untuk shalat yakni pondok kecil yang agak tinggi tempatnya.

Pada suatu hari, ibunya datang menemuinya. Sambil mendongakkan kepalanya, si ibu memanggil anaknya:  "Juraij, Ibu ingin berbicara dengamu!"

Juraij khusyuk beribadah dan berkata dalam hatinya: "Ya Allah, saya utamakan shalatku atau ibuku..?"

Juraij memilih meneruskan ibadahnya. Ibunya letih berteriak dan akhirnya meninggalkan tempat Juraij. Esoknya ibunya datang dan memanggilnya lagi tetapi Juraij tidak menghiraukan dan terus beribadah. Ibunya pulang ke rumah dengan rasa hampa dan marah dalam hatinya.

Semasa itulah wanita itu berdoa: "Ya Allah, Juraij itu adalah anakkku, aku ingin berbicara dengannya tapi dia menolak berbicara denganku. Ya Allah, jangan engkau matikan dia kecuali Engkau tunjukkan padanya akan pelacur."

Ada gembala kambing yang senantiasa menggembala kambingnya disekitar pondok Juraij. Gembala kambing itu terkesima dengan "bunga desa" yang cantik. Mereka berasmara sehingga wanita itu hamil dan akhirnya melahirkan anak. Namun gembala itu menghilang.

Sewaktu ditanya oleh orang kampung, anak siapakah itu, wanita ini hanya menuding ke arah pondok Juraij. Orang-orang kampung beramai-ramai mendatangi Juraij dan memanggilnya dengan marah. Juraij keluar keheranan. Mereka menuduhnya berzina sehingga wanita itu melahirkan bayinya. Juraij bertanya: "Di mana bayi itu"

Maka mereka membawa bayi itu menghadapnya. Juraij berkata: "Tinggalkan aku untuk sholat dan berdoa."

Sesudah itu, Juraij menepuk perut bayi dan bertanya: "Wahai bayi, siapakah bapakmu..?"
Dengan izin Allah, bayi itu menjawab: "Bapakku ialah gembala kambing di kampung ini."

Penduduk kampung terkejut dan malu karena telah merobohkan pondok Juraij dan tertipu oleh wanita itu. Mereka berjanji akan membangunkan pondoknya dengan emas dan perak, namun Juraij menolak dan meminta pondok seperti asalnya. Rasulullah SAW menyatakan kisah Juraij menunjukkan betapa kuat doa seorang ibu, apalagi yang di sakiti anaknya.

BANYAK HIKMAH YANG DIPETIK DARI KISAH JURAIJ
- Kewajiban anak memenuhi panggilan ibu lebih utama dibandingkan menyempurnakan ibadah sunnah. Dengan hadits ini, dihukumkan menurut fiqah bahwa memenuhi panggilan ibu adalah wajib berbanding meneruskan sholat sunnah.
- Doa ibuMu sangat mustajab dan terkabul baik maksud baik ataupun tidak. Oleh karena itu, ibu perlu berhati-hati dan tidak usah mengambil hati dan perasaan.
- Ibu harus senantiasa memantau dan mengetahui keadaan kehidupan anak-anaknya agar tidak terjadi salah paham antara keduanya.
- Ibu harus senantiasa mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya, terlebih lagi pada waktu sholat dini hari.
- Ibu harus senantiasa menjaga mulutnya dan tidak mudah tersinggung dengan perkataan kasar anaknya, maafkanlah dan nasihatkan dia serta senantiasa berdoa kebaikan untuk anaknya.
- Sebagai pengasuh, ibu perlu dilengkapi ilmu demi memupuk anak yang sholeh.

Seorang ulama besar, Syeikh Sya'roni Ahmadi Al-Qudsy berkata: "Doa ibu adalah seperti jelmaan malaikat, bahkan ibu adalah seperti jelmaan malaikat yang nampak. Artinya, hati-hatilah dengan doa ibumu karena doanya begitu cepat dikabulkan oleh Allah subhanahu wata'ala."

Wahai para ibu sekalian, berdoalah senantiasa engkau untuk kebaikan anak-anakMu di dunia dan akhirat, jadikanlah mereka anak-anak yang selalu berbakti, taat kepada Agama, berkahi rezeki dan sukseskan dalam kehidupannya. Aamiin.

Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaikum Wr,Wb

0 komentar:

Posting Komentar