Assalamu’alaikum Wr,Wb,
artikel ini saya rangkum di blog Sarang Bismillah, semoga bisa bermanfaat untuk
wawasan pembaca sekalian.
Seorang sahabat mendatangi kami dalam sebuah silaturahmi hangat, sahabat
muda dan unik ini adalah seorang penghayat kebathinan, dia sejak kecil memang
telah di arahkan oleh orang tuanya untuk terlatih menjadi seorang yang paham
akan hal hal kebathinan dengan tujuan kelak setelah dewasa dapat menggunakan
kebathinannya itu untuk mengobati dan membantu memperbaiki sisi bathin orang
lain yang rusak atau terganggu.
Sahabat ini masih teramat muda usianya mungkin lebih muda dari kami namun
pengetahuannya soal kebathinan sangat jelas lebih sepuh dari usianya sendiri, ini
di sebabkan sahabat ini memang orang yang terbiasa berzikir dalam pasar atau
dalam bahasa yang lebih jelasnya sahabat ini selalu mempraktekkan setiap amalan
yang dia zikirkan sehingga dia dapat melihat langsung secara zahir apakah
sebuah amalan itu benar atau hanya sekedar kebetulan keyakinan saja.
Kami berbincang mengenai keadaan negara kita saat ini pada awalnya, lama
kelamaan perbincangan ini mulai memasuki ranah kebathinan, dia menjelaskan
secara detail berbagai amalan dan khasiatnya, hakikat sebenarnya bagaimana sebuah
amalan kebathinan itu diperlakukan dan bagaimana sebuah ayat amalan itu bekerja
sesungguhnya, sungguh sesuatu yang sangat mencerahkan alam bawah sadar kami
akan keterangan sahabat kami ini.
Pembicaraan yang semakin menarik ini tiba juga pada keterangan gerbang
makrifat yang teramat penting yaitu kenapa sebuah ayat kebathinan yang di
amalkan itu dapat berefect pada kehidupan nyata..?? Dan yang teramat unik ialah
kenapa sebuah ayat kebathinan yang telah sangat lama diamalkan dengan telah dipenuhi
semua syarat syaratnya tidak menghasilkan daya efect apapun..??
Sungguh hal-hal seperti ini kerap terjadi di komunitas ahli-ahli kebathinan dan tentu saja juga banyak terjadi pada komunitas ahli-ahli zikir atau ahli doa (orang yang membiasakan hidupnya dengan doa).
Dia menjelaskan secara lumayan lucu yaitu dengan awalan bertanya kepada kami, bagaimana bahasa anda, jika anda berzikir atau membaca ayat kebathinan dengan tujuan ayat itu untuk sesuatu di muka bumi ini, maksud lebih terangnya bagaimana bahasa dan tata cara anda jika mengirimkan Al-Fatihah kepada orang tua atau kekasih hati sewaktu pacaran dulu..??
Kami menjawab dengan lugas yaitu biasanya kami membaca niat dahulu seperti
ini “Khususon ilaa ruuhi (nama orang tua) syai'u lahumul Al-Fatihah, baru
kami baca surat Al-Fatihahnya”, dia menjawab dengan jawaban yang sangat
masuk akal yaitu:
“Bukankah anda telah mengetahui firman Allah SWT bahwa tiada pengetahuan
tentang ruh yang diberikan kepada manusia, tidak ada manusia yang bisa menambah
atau mengurangi kondisi ruh seseorang, karena ruh itu mutlak urusan Allah
semata mata, manusia tidak akan pernah mampu menyentuh alam ruh dan merusak
alam ruh sehingga jika di simak dari ayat ini maka akan timbul keraguan apakah
Al-Fatihah yang kita kirimkan ini sampai apa tidak dan besar kemungkinan Al-Fatihahnya
tidak akan mampu menembus ruh”.
Lalu kami berikan jawaban lainnya: “Bagaimana jika kami berniat seperti ini, “Aku berikan atau Aku khususkan membaca Al-Fatihah ini kepada si
anu..??”
Lalu dia jawab: “Jika Al-Fatihah yang anda berikan kepada orang lain maka secara zahir habislah Al-Fatihah yang ada pada anda, karena telah anda berikan,..hi.hi.hi”.
Terkejut sekali kami dan setuju dengan apa yang dia katakan sebab memberikan Al-Fatihah kepada orang lain tentulah sama dengan menghabiskan Al-Fatihah yang kita punyai dan cara-cara seperti ini sangat banyak dilakukan oleh anda dan saudara mulim yang ada kini di indonesia dan asia lainnya, apalagi dia tambah penjelasan lebih detailnya yaitu surat Al-Fatihah dan surat lainnya itu pasti bukan milik kita, surat ataupun mantra kebathinan itu bukanlah haq kita sehingga sangat tidak mungkin ayat suci dan mantra itu dapat kita berikan kepada orang lain, karena dianya bukanlah hak kita, tentu yang bisa kita berikan kepada orang lain hanyalah hak kita saja, selain hak kita tentu tidak akan pernah berpindah tangan kepada orang lain kecuali dengan melakukan pencurian.
Allahu Akbar, sungguh selama ini kita telah terpeleset oleh kepercayaan
kita sendiri baik karena didapat dari cerita-cerita sekilas saja maupun di
dapat kepercayaan itu dari guru atau kepercayan turun temurun, besar
kemungkinannya hal inilah membuat sebuah amalan atau doa yang kita baca untuk
sesuatu yang lain tidak berkhasiat sedikitpun hanya dikarenakan tidak mengenal
dasar dari cara kerja Allah dalam menciptakan sesuatu keajaiban atau spiritual
magician.
Untuk mengetahui gerbang makrifat terjadinya khasiat dan berbagai karomah
ini mari kita simak hal-hal sederhana yang disampaikan oleh sahabat kami
berikut ini:
“Sebelum seseorang atau siapapun dia berniat mengharap sebuah khasiat
atau kehebatan dari mantra atau aktifitas spiritual yang akan dia lakukan maka
ada baiknya dia mengenal dahulu dasar paling awal dari sifat tuhan yaitu sifat
HAQ dan sifat NON HAQ maksudnya adalah seseorang itu harus mengetahui secara
shahih mana yang haq dan mana yang bukan haq-nya, ini sangat diperlukan agar
kelak setelah mereka melakukan aktifitas spiritual yang sangat panjang atau
mahal tidak berujung pada kekecewaan, karena tiada secuil pun khasiat dari
ritual atau pun amalannya, rahasianya berada pada sifat memberi Allah yaitu Allah
hanya akan memberikan apa yang telah menjadi haq kita saja, jika tiada haq kita
disisi Allah akan apa yang kita minta itu maka pasti Allah tidak akan
memberikannya, sebab Allah bersifat Maha Adil dan Maha Benar tidak akan
memberikan haq makhluk lain kepada makhluk lainnya, apa itu yang di maksud HAQ
manusia (haqkhotallah= Haq manusia disisi Allah), Sesungguhnya semua makhluk di
alam Allah ini haq atau miliknya hanyalah PAHALA, Pahala dari segala
perbuatannya inilah yang hanya dapat dia minta dan dikarenakan pahala itu pasti
milik makhluk tadi maka jika di minta maka Allah pasti memberikannya kepada
makhluk yang memilikinya”.
Pahala adalah satu-satunya cahaya atau nur yang jika mencukupi dan
memadat maka pahala itu dapat menggerakkan gunung, memindahkan kursi ratu bilqis,
dan lain lainnya, pahala yang tersimpan bertumpuk-tumpuk maka akan memadat dan
mengeras, di saat seseorang itu memerlukan keajaiban maka dia dapat meminta
pahala sebagai Haqnya itu kepada Allah SWT, bahkan dengan semua bahasa yang diketahui
oleh makhluk itu maka mahkluk itu dapat meminta Haqnya itu untuk dijadikan
sesuatu seperti pahalanya minta dijadikan obat penyakit, minta dijadikan
kekebalan dari segala besi, minta dijadikan peringan tubuh, minta dijadikan
penutup zahirnya dari pandangan musuh atau minta dijadikan dalam bentuk
kekayaan berupa emas ataupun lancarnya rezeki, selain dari pada pahala maka
pasti bukan Haq milik manusia, seperti surat Al-Fatihah ataupun surat Ayat
Qursi kedua benda ini bukanlah Haq milik manusia, keduanya pasti milik Allah
SWT dan tidak akan dapat kita minta untuk dijadikan kekuatan spiritual karena
memang bukan milik kita.
Lalu bagaimana prosesnya seseorang yang membaca surat
Al-Fatihah dapat menghasilkan khasiat
pengasihan berupa cinta dan tunduknya seorang lawan jenis kepada pembaca nya..??
Sudah sangat jelas bahwa khasiat itu diberikan Allah kepada pembacanya
karena pahala yang cukup dari pembaca Al-Fatihah itu sendiri, maksudnya setiap
orang yang membaca Al-Fatihah pasti akan menciptakan pahala hasil dari membacanya
itu, Pahala membacanya ini akan terkumpul di sisi Allah SWT dan suatu saat
orang tadi memintanya maka Allah pasti akan memberikan pahalanya itu karena
memang Haq dari orangnya itu sendiri.
Permasalahannya saat ini ialah apakah pahala membaca Al-Fatihah kita
telah mencukupi untuk membuat seorang artis wanita tunduk dan kasih kepada
kita..?? sebagian pahalanya baru mencukupi untuk menaklukkan hati seorang gadis
desa, sebagian lagi hanya cukup untuk menaklukkan gadis kota yang bekerja sukses
dan ada yang pahala membaca Al-Fatihahnya sudah sangat bertumpuk-tumpuk dan
menggunung, maka tentu dapat dijadikan wasilah pengasihan menaklukkan seorang
wanita artis ibukota, semua khasiat itu pasti adalah pahala atau Haq milik
pembaca surat Al-Fatihah itu saja yang dapat menjadi khasiat, maka oleh itu
jika anda dan saudara pembaca berguru sebuah ilmu dengan wasilah mantra atau
ayat Al-Qur’an jika saat digunakan belum ada reaksi khasiatnya, janganlah
langsung berucap bahwa mantra atau ayatnya itu palsu atau tidak betul, yang
terjadi sesungguhnya adalah pahala dari ritual atau ibadah mengamalkan mantra
atau ayat tadi tidak mencukupi pada sesuatu yang anda minta, jika terjadi
seperti ini maka langsunglah sadari bahwa pahala dari mantra dan ayat ilmu yang
anda amalkan tidak sesuai dengan besarnya khasiat yang anda minta, solusinya
tentu sangatlah mudah yaitu jika dia mengamalkan ayat suci Al-Qur’an maka
tinggal tambahkan saja terus bacaannya agar pahala membacanya itu terkumpul banyak
di sisi Allah SWT dan mencukupi untuk dijadikan dapat menggerakkan gunung.
Bukti bahwa semua khasiat dari keajaiban manusia dan makhluk kainnya
dapat kita teliti pada satu kisah yang juga dijelaskan oleh Al-Qur’an itu
sendiri yaitu, 3 orang sholeh penyembah Allah terkurung dalam sebuah gua dengan
pintu gua tertutup oleh sebuah bongkahan batu besar, maka ketiga orang ini
berdoa kepada Allah SWT dengan didahului oleh orang yang pertama doanya kurang
lebih begini: “Ya Allah, Aku pernah menikahi seorang wanita yahudi karena
perintahmu dan aku bawa dia dalam agamaMu, jika perbuatanku itu ada Haqku yaitu
pahalanya di sisiku, maka aku minta haqku itu dan jadikanlah pahalanya untuk
menggerakkan batu yang menutupi pintu gua ini”, maka bergeraklah batu itu
sedikit, dan kini orang kedua yang berdoa lalu orang yang ketiga hingga batu
itu bergerak penuh dan kini pintu gua itu terbuka lebar, Ketiga orang itu
betul-betul hanya mengucapkan kalimat meminta Haqnya saja yaitu pahala dari
ritual ibadah yang pernah dia lakukan dan percayalah dari masa Nabi Adam as
hingga ke hari ini pasti para guru dan orang-orang kebathinan yang memahami
makrifat itu dapat memiliki berbagai khasiat karena mereka adalah orang yang
telah mengumpulkan pahala dari amalannya dengan jerih payah dan waktu yang
sangat panjang, selain dari penggunaan pahala maka khasiat yang mereka katakan
pasti hanyalah tipu dan hayalan semata.
Oleh sebab itu hampir semua penghayat ilmu makrifat tidak memerlukan
ritual yang aneh-aneh dalam mendapatkan keampuhan sebuah ilmu kebathinan yang
mereka amalkan, mereka tidak memerlukan Khodam, Jin, apalagi ayat atau mantra
yang paling ghaib, mereka telah lama mengetahui bahwa semua kejadian spiritual
di alam muka bumi ini terjadi hanya karena ada pahala di sisi Allah SWT yang dimiliki
oleh pelaku ilmu kebathinan tadi, maka oleh itu mereka menyibukkan diri mereka
dalam zikir yang istiqomah dan berkesinambungan hingga mereka dapat merasakan
bahwa zikir atau amalan yang mereka ucapkan telah cukup pahalanya disaat telah
cukup inilah mereka minta Haq mereka itu kepada TuhanNya dan pahala/nur/cahaya
yang telah cukup inilah yang mereka jadikan wasilah ilmu menghilang, ilmu
kekebalan, ilmu pengobatan dan ilmu kekayaan.
Oleh sebab itu jangan sekali-kali kita meminta Ayat Kursi untuk dapat
menghancurkan sihir ataupun untuk kekebalan, sebab Ayat Kursi pasti bukan milik
kita, Dianya milik Allah SWT, oleh sebab itu apapun yang bukan Haq milik kita
tentu tidak akan pernah kita dapatkan dan kalau pun dapat maka pastilah itu
hasil curian dari syaithon, Sesungguhnya syaithon itu musuh yang nyata bagiMu, ia
telah menyesatkan sebagian besar dari kaumMu.!
PRAKTEK BERMAKRIFAT PADA KHASIAT YANG PALING
SEDERHANA
- Bacalah atau zikirkan surat Al-Fatihah seberapa banyak yang anda rasa
telah cukup pahalanya untuk dijadikan pengasihan (tanda tanda cukupnya pahala
membaca surat Al-Fatihah anda untuk pengasihan ialah orang orang yang bertemu
anda terlihat baik dan ramah setiap anda menyapanya).
- Setelah itu maka silahkan anda minta Haq anda itu dengan cara saat
berjalan atau di sebuah tempat yang ramai anda berniat seperti ini: “Ya Allah,
Aku minta Haqku yaitu pahala membaca Al-Fatihahku selama ini dan jadikanlah
zahirnya rasa kasih dan sayang...(niatkan untuk satu lawan jenis yang ada didekat
anda), masukkanlah pahalaku itu
kepada hatinya.
Saat seperti ini anda tidak perlu membaca surat Al-Fatihah atau mantra pekasihnya, tunggu beberapa saat, silahkan anda lihat hasil menakjubkan dari cara bermakrifat orang-orang melayu ini, hal seperti inilah yang dikatakan oleh orang kebathinan sumatra dengan “Ilmu tak bermantra, tak berbunyi dan tak ada kata kata, hanya dengan gerak hati maka khasiat sebuah ilmu ghaib dapat terlaksana”.
Masih ada ratusan tata cara rahasia bermakrifat kepada khasiat seperti
ini dan yang kami contohkan diatas adalah secuilnya saja, dalam rahasia
bermakrifat kepada khasiat ini memiliki cara-cara khusus untuk menentukan cukup
atau tidaknya pahala yang kita tabungkan disisi Allah SWT untuk setiap khasiat
seperti contoh untuk melunakan besi memiliki jumlah tertentu pahalanya, untuk
menghancurkan bibit penyakit juga ada jumlah tertentu pahalanya termasuk untuk
khasiat-khasiat yang lain semua ini di wariskan kelak pada orang orang yang
sudah siap wadah bathinnya dan sudah bertekad untuk tidak meninggalkan sholat
lima waktu.
Semoga Bermanfaat
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
0 komentar:
Posting Komentar