Minggu, 25 September 2016

KESOMBONGAN MENGHILANGKAN KAROMAH DIRI KITA

Oleh: Ustad Faisal Al-Fikri

Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Allaahumma sholi ala sayyidinaa Muhammad wa alaa aali sayyidina Muhammad.

Kali ini saya ingin mentausyiahkan pengalaman demi pengalaman dari mengambil pelajaran dari kesalahan dan kekhilafan yang kita lakukan.

Beberapa tahun yang lalu saya sebagai pencari asma, terutama kali meriyadhohkan asma Alif Lam Miim selama tujuh malam, adapun pelajaran yang didapat ialah ketika dititipkan sebuah karomah namun otomatis sikap menjadi ujub dan sombong walaupun kesombongan itu menunjukan nilai ibadah kita maka secara tak sengaja telah membuat saya kufur terhadapNya, namun dengan kesalahan tersebut kita terutama kali saya dapat mengambil pelajaran bahwa Allah SWT benar benar membenci orang yang bersikap sombong.

Ketika didalam riyadhoh asma Alif Lam Mim, setiap bekas saya duduk berdzikir lantainya itu panas sekali, dan sudah tak lazim bahwa seluruh tubuh merasakan suhu panas atau energi yang panas, sebelum mencapai hitungan akhir dzikirnya saya tunda dulu, disertai beristighfar dan bershalawat nabi, ketika energi panas hilang dan keadaan sudah adem baru saya lanjutkan kembali dzikir asma Alif Laam Miim-nya.

Ada pun karomah yang saya dapati di dari pengalaman itu secara tidak sengaja saya dapat berkomunikasi dengan khodam-khodam ayat, namun hal itu tidak menjadikan saya terfokus pada komunikasi khodam ayat, saya tetap tawadu dengan niat menyelesaikan riyadhohnya.

Sampai pada akhirnya saya terkejut dengan suatu hal, yaitu ketika saya selesai berdzikir, lalu tiba-tiba ketika hendak tidur banyak sekali nyamuk berterbangan dan sekali-kali menggigit saya ketika tidur, hal itu benar-benar mengganggu saya ketika tidur, dan ketika saya ingin menyelesaikan masalah nyamuk, lalu mendadak seperti ada arahan, untuk menangkap nyamuk, dengan cara menyedotnya ke telapak tangan, walaupun nyamuk jauh diatas langit-langit rumah, saya praktekan dengan mencengkram tangan kanan sambil mengucap “Laa haula walaa quwwata ilaa billah”, lalu saya niatkan nyamuk kesedot ke tangan saya sambil menahan nafas, Subhanallah nyamuk tersebut benar-benar ketarik/ kesedot ketelapak tangan saya sehingga nempel di telapak tangan saya, langsung saya genggam nyamuk tersebut.

Hal itu saya rasa kebetulan, lalu saya coba lagi pada nyamuk lain yang berterbangan dan ternyata hal itu bukan kebetulan, seolah-olah tangan saya bisa menyedot nyamuk sampai beberapa kali saya lakukan semua nyamuk bisa saya sedot dengan telapak tangan dari jarak jauh, namun tiba-tiba istri saya berkata : “kenapa bisa begitu..?? Coba sekali lagi”.

Lalu saya jawab: “ini karena sering dzikir" (dengan rasa bangga akan ibadah dzikir tadi) lalu saya coba kembali, namun nyamuk tersebut seolah-olah dapat melawan walaupun agak ketarik sedikit. Lalu saya coba lagi dan hal itu tidak dapat terjadi lagi, seolah-olah hal itu tidak bisa saya lakukan. Disaat itulah saya terpukul bahwa sikap saya dalam menjawab tadi penuh dengan kesombongan. Dan Allah menarik kembali karomah yang telah diberikannya dalam waktu sekejap saja.

Maka dari itu saya terangkan bahwa jauhilah diri kita kepada sikap ujub dan kesombongan, sebab Allah SWT benar-benar tidak menyukai orang orang yang sombong.

Barokallah Fik, Semoga Bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

0 komentar:

Posting Komentar