Oleh: Ustad Faisal Al-Fikri
Assalamu’alaikum
Wr Wb.
Didalam Al-Qur’an
dijelaskan pada surah Annas yakni :
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Bismilahirahmanirahim
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Penyayang
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Qul A’udzu birabbin-naas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Qul A’udzu birabbin-naas
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang
memelihara dan menguasai) manusia.
مَلِكِ النَّاسِ
Malikin-naas
مَلِكِ النَّاسِ
Malikin-naas
Raja manusia.
إِلَهِ النَّاسِ
Ilahin-naas
إِلَهِ النَّاسِ
Ilahin-naas
Sembahan manusia.
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
Min syarril was waasil khon-naas
مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
Min syarril was waasil khon-naas
Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi,
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada
manusia.
مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
Minal jinnati wan-naas
مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
Minal jinnati wan-naas
Dari (golongan) jin dan manusia.
Tahukah kita
kenapa kita sebagai manusia diperintahkan untuk mengatakan ( Qul ) diri kita
berlindung kepadaNya yang memiliki sifat dapat menguasai manusia dan dijelaskan
Dia-lah yang disembah manusia terutama kali manusia itu ialah hamba-hambaNya (orang-orang
yang beriman).
Mengapa
seperi itu...??
Hal itu
diperintahkan kepada kita karena kita dimusuhi oleh sesuatu yang samar atau
rahasia (syaitan), Dan yang memusuhi kita itu benar-benar dapat menguasai diri
kita terkecuali kita itu manusia yang bertawakkal.
Tahukah kita
apakah Tawakkal itu...??
Tawakkal itu
diawali dengan Ta’awudz (meminta perlindunganNya) dan mendengar apa yang
diperintahNya, contoh hal yang didengar dari orang yang bertawakkal salah satunya
ialah mendengar surah Annas dan memakainya.
Dan kenapa
ada orang yang mau mendengar surah Annas dan memakainya dalam kehidupan, itu
tak lain karena orang tersebut sudah bertawakkal sehingga yakin haqqul yakin
apa yang didengar dan di lihatnya. Maka sampai disitu perlindungan Allah SWT
benar-benar ada pada dirinya (orang yang bertawakkal).
Mari kita
lihat pada ayat berikutnya :
“Dari
kejahatan(bisikan) setan yang biasa bersembunyi”
Pernahkah
kita berfikir dari ayat diatas, setan itu bersembunyi, sembunyi dimanakah
mereka...??? Maka kita simak ayat selanjutnya.
“Yang
membisikan (kejahatan) kedalam dada manusia”.
Pertanyaan
itu terjawab pada ayat ke empat yaitu didalam dada manusia, iya meskipun tidak
semua syetan dari golongan jin itu semua ada didalam dada manusia, contohnya
ada setan yang dirumah kosong, pegunungan, bukit lembah dan lain sebagainya.
Namun yakinlah
bahwa ada sejenis makhluk yang sangat halus bahkan seseorang yang dikatakan
hijab matanya terbuka melihat makhluk ini hanya bayangan hitam halus, kalau
dipersamakan jin-jin yang dikatakan orang penghuni rumah kosong atau benda bertuah
dan lain itu bagaikan 7 kali lebih halus dari jin biasanya, jadi jika dikaji
lagi, jin yang ada didalam dada manusia itu 7 kali lebih halus dari pada
jin-jin yang menghuni di dunia ini. Walaupun ada juga kejadian jin-jin biasa
dapat bersemayam didalam tubuh manusia dan juga bersemayam didalam dadanya
manusia.
DI DALAM DADA
MANUSIA
Mungkin enggak
masuk akal di ilmu nalar, namun yakinlah, bagi kaum jin, benda atau batu
sebesar ujung kuku (batu cincin), itu ukuran bukan sebagaimana bentuk fisik di alam
nyata, sebab di alam keghoiban ruangan didalam batu itu sangat luas sejauh mata
kita memandang (mungkin dalil atau bukti tidak bisa saya jelaskan, namun apalah
untungnya saya menipu sesama umat, bahwa saya dengan izin Allah SWT pernah
masuk kedalam batu cincin berfisik kecil namun beralam luas dengan memakai
kesadaran batin/sukma).
Nah jika
sampai disini diri anda dapat memahami dan yakin kepada saya sebagai manusia
biasa yang berusaha untuk berdzikrullah, maka saya lanjutkan dengan luas di alam
dada, kita semua tahu bahwa dada kita itu jika dihitung ukuran hanya sejengkal
tangan kita atau lebih dari sejengkal bagi fostur tubuh yang lebih besar, namun
yakinlah ukuran itu tidak sama dengan ukuran apa yang didalam isi dada kita
yaitu qolbu, qolbu atau hati itu letaknya ada didalam dada kita, namun hati
yang didalam dada jika dibongkar pastilah tidak ada (yang ada paru-paru dan
organ tubuh lainnya) kenapa seperti itu, sebab hati itu berada di alam rahasia
atau alam keghoiban, disini saya jelaskan dengan kata mudah yaitu alam qolbu
atau alam hati atau juga alam batin atau juga sebagaimana sering kita dengar
yaitu dengan nama “Alam Bashiroh”.
ALAM
BASHIROH
Tahukah isi
dari alam bashiroh itu wahai saudaraku.. ???.
Banyak isi
dari alam itu, terutama sepengetahuan saya ialah syetan atau yang sering saya
sebut “Makhluk Pembisik”.
Tahukah kita
kenapa di alam dada manusia itu ada makhluk pembisik..?? Itu karena alam dada
manusia itu sangatlah gelap (itulah kenapa kejahatan itu identik dengan
kegelapan), dan kenapa cahaya itu identik dengan kebaikan. Sebab didalam Al-Qur’an
dijelaskan Allah SWT itu bagaikan seumpama cahaya manusia atau seluruh alam ini.
Mari kita simak ayat berikut biar kita tambah yakin akan kebenarannya :
۞
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ
فِي زُجَاجَةٍ ۖ
الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ
مُّبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ
عَلَىٰ نُورٍ ۗ
يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ
لِلنَّاسِ ۗ
وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Allah
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
. (QS. An-Nuur [24]: 35).
Lalu mungkin
timbul pertanyaan kepada anda, bagaimana agar dada kita tidak gelap agar
syaitan-syaitan itu pergi ....??.
Saya dulu
sebelum perbanyak berdzkirullah, alias sering lalai dan bermalas-malasan dalam
beribadah, ketika suatu saat sadar salah dan memulai mengamalkan amalan sirrul
ghoib, mendadak diri ini di kejutkan dengan hal-hal yang tidak pernah saya ketahui,
yaitu kesadaran batin atau sukma ini masuk kedalam alam dada saya sendiri, dan
saya terkejut melihat didalamnya begitu gelap pekat dan beberapa tempat yang
ada sebayang-bayang cahaya sehingga dikatakan remang-remang yang saya lihat,
namun saya terkejut dengan suasana keramaian berbagai macam makhluk dengan beraneka
ragam bentuk, ada yang berkepala macan namun bertubuh manusia, ada yang besar
dan ada yang tinggi, ada bertubuh hewan dan berkepala manusia dan seterusnya,
disamping kebingungan saya melihat dengan samar dan mendengar dari suara-suara
mereka yang seolah-olah berada didalam keramaian antara keramaian perang dan
perdagangan, sulit untuk dijelaskan namun semua dari ucapan mereka tidak baik.
Ada yang sedang
mengobrol, ada yang memaki-maki, ada yang marah berteriak, ada yang berbisik. Saya
bingung kenapa dan apa yang terjadi saat ini, namun didalam kebingungan saya
masih berpikiran tenang, disaat itulah muncul sosok berjubah dan berkerudung
hitam yang berjalan melayang dihadapan saya sambil berkata : “Assalamualaikum wahai hamba Allah, sebutkan apa permintaan mu...??”.
Tanpa pikir
panjang, tanpa di buat-buat dan tanpa dipikir-pikir diri ini langsung berkata:
“Sesungguhnya
saya adalah makhluk yang lemah sekali, namun Allah SWT telah menjadikan
manusia itu bergelar khalifah di muka bumi ini”.
Apa yang dihadapan
saya tanpa berkata apa-apa lagi langsung mundur dengan pelan-pelan, seraya
seluruh makhluk yang ada di alam itu semuanya marah kepada saya, bahkan salah
satunya mengatakan: “Mari kita bunuh dia, kita penggal kepalanya, ayo mari”.
Dengan sikap
tawadu saya meminta pertolongan dari Allah SWT, sambil membaca,
Bismillahirrohmanirrohim, Laailahaillah Allahu Akbar, Subhanallah Subhanallah Subhanallah
dengan di iringi niat untuk keluar dari alam tersebut, mendadak tubuh saya
terangkat ke atas secepat kilat dan kembali kesadaran saya pada jasad (kembali
normal).
PENASARAN
Hari
demikian hari rasa penasaran bertambah besar, sehingga saya bertemu dengan
sahabat yang juga ahli berdzikrullah, dengan berkata : “wahai fulan, apakah kamu
bisa melihat apa yang ada didalam dadamu...??”.
Saya tidak
tahu apa yang ada didalam dada, namun saya tahu apa isi dari cincinmu, jawab
sahabat saya.
Lalu saya
menjawab : “Cobalah kamu lihat didalam dada, pernahkah kamu merasa sesak dada, Nah
sesak itu ada ditengah-tengah dada, di posisi itulah kamu lihat apa yang ada
didalamnya...??”.
Sejenak
menunggu apa yang dia lihat hampir beberapa menit, lalu beliau menjawab :
“Hampir saja
saya tidak mau keluar dari alam yang sangat hijau tersebut bagaikan saya
berdzikir bersama para hamba Allah yang berjubah putih, seakan saya tidak mau
lepas dari jama’ah dzikir tersebut, alam apa itu wahai sahabatku..??”.
Lalu saya
menjawab: “itu ialah alam dada atau alam bashiroh”.
JAWABAN :
Sampai
disitu saya masih berfikir, kenapa alam hati sahabat saya itu terang sekali
sampai-sampai dirinya melihat rumputan yang hijau. Sambil bertaqorub kepadaNya
dan meminta petunjukNya, akhirnya saya kembali masuk kedalam alam dada, dan
saya temui adalah ruangan alam yang dulu gelap berubah sebagaimana cahaya
maghrib atau kesore-sorean dan disertai saya melihat sebuah masjid yang lagi
beradzan, disitu saya kembali sadar dan berfikir, benarlah dugaan saya, Bahwasanya
orang yang rajin berdzikir yang tak lain mengingat Allah SWT selalu maka
hatinya dipenuhi dengan terangnya cahaya ilahi
Maka dari
itu jawaban yang saya beri kepada anda ialah, untuk menjadikan hati itu terang
dan agar tidak gelap, seringlah beribadah dengan berdzikrullah, Semoga Allah
SWT menyinari hati kita dengan cahayanya. Aamiin yaa robbal aalamiin.
Barokallah
Fik, Semoga Bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Wr, Wb.
Dibahagikan pd 4 cahaya
BalasHapus1. Nafas, yg berwarna HITAM, dinamakan asma rajuna yg keluar melalui mulut
2. Anfas, yg berwarna HIJAU, dinamakan asma rabbuna yg keluar melalui hidung
3. Tanaffas, yg berwarna KUNING, dinamakan asma dinnar yg keluar melalui mata
4. Nufus, yg berwarna PUTIH, yg dinamakan asma qamala
Setelah menembusi nufus, maka akan masuk ke hati(nyawa), yg berpecah pd 4 warna yg sama, setelah ke hati, maka akan menuju ke Sirr, juga terdiri dr 4 pecahan cahaya......setelah itu, barulah bertemu dgn cahaya putih yg amat indah, amat hening serta akan menerima limpahan cahaya pd DIRI....yg sedang menghadap SIRULLAH
Begitu perjalanannya
Salam dr Malaysia