Assalamu’alaikum Wr,Wb
Ada satu anugerah besar bagi hamba Allah
yang hadir di hari mahsyar, yaitu “hadiah” Qiyamul Lail yang secara
istiqamah diamalkan seorang hamba ketika hidup di dunia. Manusia yang selalu
beribadah dimalam hari, akan mendapatkan keringanan dari Allah SWT selama ia
berdiri di panasnya mahsyar. Keringan itu sesuai dengan lamanya berdiri ketika
berqiyamul lail.
“Dan pada
sebagian malam, sujudlah dan bertasbihlah kepadaNya yang panjang (lama) di
malam hari. Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu lebih menyukai
kehidupan dunia, mereka tidak memperdulikan akan hari yang berat (kiamat)“.
(QS. Al-Insan : 26-27).
Rasul SAW
bersabda “Lazimkanlah shalat tahajjud walaupun hanya 1 rakaat karena ia
mencegah dosa dan menjauhkan kemarahan Allah dan menjauhkan panas pada hari
kiamat”.
Dalam Hadits
lain beliau Nabi SAW bersabda : “Dua rakaat dalam kegelapan malam untuk menghindari
ketakutan dalam kubur”. (HR. Turmudzi).
Ibnu Abbas
R.A berkata : “Barangsiapa yang ingin mendapatkan keringanan akan lamanya
berdiri di padang mahsyar, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada
Allah dengan lamanya berdiri, rukuk, dan sujud dalam qiyamul lail“. (Ibnu Jarir
dalam Tafsirnya).
Tsabit Al-Banani
bertutur : “Bangun dan shalat malamlah kalian. Sebab ibadah di malam hari dapat
menolong kalian dari kesulitan di hari kiamat“.
Yazid
Ar-Roqasyi mengungkapkan : “Shalat malam adalah cahaya bagi orang mukmin di
hari kiamat. Ia akan berjalan dihadapan dan dibelakang cahaya tersebut “.
Hanas bin
Athiyah berkilah : “Barangsiapa berlama-lama mengerjakan qiyamul lail ia akan
merasa ringan ketika harus berdiri lama pada hari kiamat“.
Ujar Abu
Amru Al-Auza : “Barangsiapa yang berlama-lama melakukan shalat malam,
Allah Ta’ala akan memberikan kemudahan baginya, ketika ia berdiri di hari
mahsyar“. (Ibnu Katsir dalam Bidayah Wan Nihayah).
Ibrahim bin
Adham pernah tertidur di Baitul Maqdis, lalu ia mendengar suara dari sisi batu
besar yang mengatakan : “Shalat malam akan memadamkan nyala api neraka dan
mengukuhkan telapak kaki di atas shirot. Oleh karena itu, janganlah kau
mengabaikan shalat malam (tahajjud)“.
Abu Dzar Al-Ghifari
salah seorang sahabat dekat Nabi SAW memberi nasehat : “Wahai manusia, aku
menasehati kalian karena aku sangat peduli kepada kalian. Rajinlah mengerjakan
shalat di kegelapan malam demi kesepian di alam kubur. Rajinlah berpuasa di
dunia untuk menghadapi panasnya padang mahsyar. Rajinlah bersedekah untuk
menghadapi kesulitan di hari kiamat. Wahai manusia, aku menasehati kalian
karena aku sangat peduli dengan kalian “ (HR.Imam Ahmad, kitab Az-Zuhud).
Rasulullah
SAW bersabda : “Tahajjud adalah sarana meraih keridhaan Allah, kecintaan para
malaikat, sunnah para Nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimaman, istirahat untuk
tubuh, kebencian para setan, senjata untuk melawan syetan, sarana terkabulnya
doa, sarana diterimanya amal, keberkahan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara
yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya dikuburan, ranjangn
dibawah sisi, menjadi jawaban bagi mungkar dan nakir, teman dan penyejuk di
kubur hingga hari kiamat. Ketika di hari kiamat, tahajjud akan menjadi pelindung
di atas mahkota kepalanya, buasana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar di
depannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin
dihadapan Allah. Pemberat timbangan, izin untuk melewati shiratal mustaqim,
kunci surga. Karena shalat adalah takbir, tahmid, tasbih, takdis (mensucikan),
takzim (mengagungkan), bacaan dan doa, maka amal yang paling utama dari pada
semuanya adalah shalat pada waktu terbaiknya”.
Sebuah kisah
menyebutkan, pada suatu malam ada salah seorang salaf, ketika tidur bermimpi di
datangi oleh seseorang. Orang itu berkata kepadanya : “Bangunlah dan shalatlah!.
Tidakkah engkau tahu bahwa kunci surga berada ditangan orang-orang yang bangun
malam “.
Seorang
salafus shaleh juga berkata : “Melakukan shalat di kegelapan malam akan
menyelamatkan seseorang dari kegelapan kubur dan bahaya serta keganasan
di dalam kubur”.
Salah satu
nasehat dalam Taurat berbunyi : “Barangsiapa yang ingin di kuburnya nanti
mendapat kenyamanan, maka hendaklah ia mau bangun tengah malam untuk melakukan
shalat sunnah meskipun hanya satu rakaat”. Wallahu a’lam.
Barokallah
Fik, Semoga Bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Wr, Wb.
terimakasih infonya sangat membantu, silahkan kunjungi web kami http://bit.ly/2NJYjZb
BalasHapus