Perisai Mukmin Sejati: November 2025 November 2025 - Perisai Mukmin Sejati

RUH ORANG TUA MENUNGGU KIRIMAN DOA ANAK

Setelah meninggal dunia, orang tua kita tidak hilang begitu saja. Mereka menunggu kiriman doa, bacaan Al-Fatihah, dan sedekah dari anak-anaknya.

SHALAWAT SULTHON MAHMUD AL-GHOZNAWI

Sekali Baca = 300.000 Shalawat! Shalawat Sulthon Mahmud Al-Ghoznawi | Dahsyatnya Keutamaan!

THORIQOH SAMMANIYAH ABAH GURU SEKUMPUL

Dzikir Paling LANGKA Dalam 100 Tahun | Hanya Diberikan Kepada 1 Orang

DOA ABU DZAR AL-GHIFARI

Doa Abu Dzar Al-Ghifari yang Dikenal Para Malaikat di Langit-Menyentuh Hati

DZIKIR PEMBUKA SESUATU YANG TERTUTUP

awamkanlah membaca sebuah kalimat dibawah ini sebanyak 10 kali pada Pagi (subuh) dan Sore (ashar).

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

15 November 2025

Doa Ketika Minum Kopi

doa ketika minum kopi yang diajarkan oleh Mufti Betawi Habib Utsman bin Yahya, Raih ampunan malaikat
Sejarah Kopi

Kopi berasal dari bahasa Arab yaitu قَهْوَةٌ yang artinya kekuatan. Kopi adalah jenis tumbuhan berkeping dua dan termasuk dalam kategori family rubiaceae (tumbuhan berbunga) yang berasal dari Etiopia. Bermula dari cerita seorang pemuda bernama Kaldi yang sedang mengembala kambing, ia mendapati kambingnya energik setelah memakan buah sejenis berry.

Pemuda itu mencoba memakan buah berry tersebut, dan benar saja ia menjadi segar, energik dan tidak mengantuk. Lalu si Kaldi memberitahu seorang ilmuan bahwa dirinya telah menemukan buah sejenis berry berwarna merah. Karena penasaran sang ilmuan mencoba memakan buah itu dan mendapati dirinya segar bugar. Kemudian oleh ilmuan tersebut diolah menjadi bubuk dan diseduh dengan air panas.

Menyebarlah berita buah berry berwarna merah itu yang kemudian oleh pedagang Arab dibawa tanaman itu dari Etiopia ke Yaman. Kedai kopi pertama di dunia bernama “Kiva Han” dan orang-orang Eropa menyebut buah berry itu “Mokka”.

Masuknya kopi ke Indonesia yaitu pada tahun 1696 yang dibawa oleh Belanda dari Yaman ke Pulau Jawa untuk ditanam dan dibudidayakan secara besar-besaran. Tanaman kopi pertama kali ditanam di Indonesia, di daerah Malabar provinsi Jawa Barat.

Diketahui pula tanaman kopi yang dibawa oleh Belanda berjenis Arabika. Karena bertujuan membudidayakan tanaman kopi secara besar-besaran, Belanda tidak hanya menanam kopi di pulau Jawa, tetapi juga menanamnya hampir di seluruh pulau-pulau besar Indonesia yang dahulu masih bernama “Nusantara”.

Seperti yang kita ketahui, kolonial Belanda datang ke Indonesia bertujuan merampas hasil bumi dan kekayaan alam. Saat itu, tanaman kopi adalah komoditas yang cukup populer di dunia, oleh karenanya Belanda menanam dalam jumlah besar-besaran. Pada saat itu, Belanda juga mempekerjakan rakyat Indonesia secara paksa untuk menanam tumbuhan kopi atau disebut juga dengan cultuurstelsel

doa ketika minum kopi yang diajarkan oleh Mufti Betawi Habib Utsman bin Yahya, Raih ampunan malaikat
Sejarah Kopi dalam Islam

Para ahli sejarah islam mencatat, kopi pertama kali ditemukan oleh Syekh Abul Hasan As-Syadzili pendiri toriqoh Syadziliyah. Dikisahkan bahwa beliau sedang melakukan perjalanan panjang menuju suatu tempat untuk mengasingkan diri (khalwat) dari segala hiruk pikuk dunia.

Pada malam hari, beliau tiba di suatu daerah yang banyak pohonnya dan rawan binatang buas. Kemudian beliau memanjat sebuah pohon untuk menghindari binatang buas, sesampainya di atas pohon, beliau melihat buah berwarna merah lalu mencoba memakannya. Setelah itu, Syekh Hasan As-Syadzili merasa segar dan tidak mengantuk sama sekali.

Kemudian menjelang pagi hari, ketika beliau hendak melanjutkan perjalanan, beliau memetik buah merah itu untuk dibawa. Namun, beberapa hari berlalu buah merah itu menjadi kering, kemudian oleh Syeikh Hasan As-Syadzili ditumbuk dan diseduh dengan air panas. Dan akhirnya menyebarlah minuman kopi ke berbagai penjuru negeri.

Manfaat Kopi

Minuman bubuk kopi yang diseduh dengan air panas selain segar, enak, dan membangkitkan semangat, ternyata juga kaya manfaat untuk kesehatan tubuh loh! Dilansir dari halodoc.com, kopi hitam memiliki banyak vitamin dan nutrisi, serta mengandung kafein yang baik untuk tubuh. Yaitu vitamin B1, B2, dan B5, mengandung mineral, kalium, magnesium, dan mangan.

Kafein yang terkandung dalam kopi dapat meningkatkan daya ingat dan juga menjaga fungsi otak. Rasanya yang pahit juga berfungsi untuk mencegah gula darah. Minum kopi empat gelas dalam sehari dapat mencegah depresi, melancarkan metabolisme tubuh yang dapat menurunkan berat badan.

Dikutip dari Journal Of Agricultural And Food Chemistry, antioksidan yang terkandung dalam kopi dapat mencegah peradangan pada tubuh dan menjaga kesehatan jantung. Selain itu, menurut World Journal Of Hepatology, kopi juga berguna untuk menjaga kesehatan hati sekaligus membuat tubuh semakin bugar dan energik.

Anjuran Minum Kopi

Tahukah teman-teman bahwa kopi adalah minuman para wali.? Kandungan kafein pada kopi membuat efek tidak mengantuk, yang kemudian minuman kopi ini diminum oleh para ulama untuk menghilangkan rasa kantuk ketika beribadah. “Sesungguhnya hukum perantara seperti halnya hukum tujuannya”. Begitulah bunyi kaedah fikih maenstrem yang bermaksud mengapresiasi posisi washilah (minum kopi) seperti halnya tujuan (ibadah).

Abah Guru Sekumpul pernah mengijazahkan maqolah (perkataan) Syekh Al-Quthub Al-Hadad Ahmad bin Hasan Al-Atthas yang bersumber dari kitab As-Shufiyah Fi Al-Mizan, Sayyid Ahmad bin Ali-Qadimi bermimpi bertemu Rasullulah SAW, beliau berkata:

“Wahai Rasullullah, aku ingin mendengarkan sebuah hadis mengenai tanaman kopi darimu langsung, dengan tanpa perantara”

Rasullullah SAW menjawab, “Aku mengajarkan kepadamu tiga hadits:
  • Pertama: Selagi aroma kopi masih melekat pada bibir/mulut manusia, maka para malaikat akan selalu beristighfar memintakan ampun untuknya.
  • Kedua: Siapa yang mengambil (membawa) tasbihnya untuk berdzikir, maka ditetapkan baginya termasuk ahli dzikir. (baik ia gunakan dzikir atau tidak)
  • Ketiga: Siapa yang berkumpul dengan waliyullah baik dalam keadaan hidup ataupun wafat, maka ia bagaikan menghamba kepada Allah hingga bumi terbelah-belah (diampuni dosanya dan ditulis beribadah dari lahir sampai mati).

Al-Habib Yahya bin Hamid Assegaf, Mursyid Toriqoh Syadziliyah Uluwiyah, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Sunan Jati Agung, Ambarawa, Pringsewu, Lampung, pada suatu sore ketika sedang mengisi pengajian kitab Al-Adzkar, mengatakan “Santri-santri harus minum kopi hitam pahit minimal sebulan sekali terutama anak putri, karena kopi hitam bisa mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara”.

DOA KETIKA MINUM KOPI
اَللّٰهُمَّ اِجْعَلْ لَهَا نُوْرًا الِبَصَرِنَا وَعَافِيَةً لِبَدَنِنَا وَشِفَاءً لِقُلُوْبِنَا وَدَوَءً لِكُلِّ دَاءً (٧x يَاقَوِيُ يَامَتِيْنُ)

Allaahumma ij'al lahaa nuuroon li bashorinaa wa aafiyatan li badanina wa syifaa-an li quluubinaa wa dawa-an li kulli daa-an (Yaa Qowiyyu Yaa Matiin 7x)

"Ya Allah, jadikanlah bagi kopi ini, sebagai cahaya/penerang untuk mata kami, dan jadikanlah kesehatan untuk badan kami, Dan jadikanlah penyembuh untuk penyakit hati kami Dan jadikanlah sebagai obat untuk semua penyakit. (Wahai Dzat yang maha kuat Wahai Yang Maha Perkasa 7x)".


Selama bibirnya masih tercium bau kopi sambil berdzikir, maka senantiasa malaikat memintakan ampunan kepada Allah SWT bagi orang yang minum kopi tersebut. Yang dibaca 7x tahan nafas adalah Yaa Qowiyyu Yaa Matinu.

Tertera sebuah doa di dalam Kitab Maslakul Akhyar karya Mufti Betawi Habib Utsman bin Yahya Petamburan, Tenabang, Jakarta Pusat.

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَارَزَقْتَنَا وَزِدْنَامِنْهُ

Allaahumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa zidnaa minhu

“Ya Allah, turunkanlah keberkahan untuk kami pada apa yang telah Kau anugerahkan, Dan tambahkanlah untuk kami dari semua itu”


Kalau lupa atau tidak tahu, tidak masalah. Cukup membaca “Bismillah” sebelumnya dan “Alhamdulillah” setelahnya sebagai doa. Itu sudah terbilang memadai.

Wallahu A’lam, Semoga bermanfaat.

09 November 2025

Dzikir Dari Syaikh Nawawi Banten

Dzikir Dari Syaikh Nawawi Banten
IJAZAH DO’A DAN DZIKIR DARI SYAIKH NAWAWI BANTEN
Ijazah Do’a Dan Dzikir Dari Syaikh Nawawi Banten

Ini adalah amalan do’a dan dzikir yang diijazahkan oleh Syaikh Nawawi Banten kepada salah satu murid terdekatnya, yaitu Syaikh Syadzili bin Wasi’ Banten. Keduanya adalah ulama Nusantara asal Banten yang bermukim dan mengajar di Makkah hingga akhir hayat mereka.

Oleh Syaikh Syadzili bin Wasi’, amalan do’a dan dzikir tersebut kemudian diijazahkan kepada salah satu muridnya, yaitu KH. Syamsuddin dari Petir, Cibiuk, Pandeglang (Banten). Oleh KH. Syamsuddin Petir, amalan tersebut kemudian diijazahkan lagi kepada Sayyid Chaidar bin Hasan bin Shadaqah bin Zaini Dahlan dari Lasem, Rembang (Jawa Tengah).

Ijazah amalan do’a dan wirid ini ditulis dalam bahasa Arab (untuk kalimat do’a dan ayat Al-Qur’an) dan juga bahasa Sunda aksara Arab (Sunda Pegon), dalam secarik kertas. Tertulis disana:

بسم الله الرحمن الرحيم
اي وريدان تياف-تياف فووي دوجا لما كالي فائدهنا فع دي همفورا دوسنا جع فع دي همفورا جوسا اب رما (اللهم اغفر لي ذنوبي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا)
جع اي صلوة كمالية تياف-تياف فووي دوجا سفوله كال تياف-نياف فووي جمعة سرتوس كال فعندك شيخ أحمد صاوي سها-سها نو مجا صلوة كمالية سكال سرف جع مجا صلوة نو سيجين سرتوس رب كال (اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله كما لا نهاية لكمالك وعدد كماله)
جع اي فعندك سيدنا علي رضى الله عنه سها-سها جلم نو هنت جكر مك تولوي موت سميميه موت مجا اي كلمة اسوف كا سوركا (لا اله الا الله الجليم الكريم ) تلو كال (الحمد لله رب العالمين) تلو كال (تبارك الذي بيده الملك وهو على كل شيئ قدير) تلو كال
جع اي دعاء وصية كعجع نبي ص م كا سيدنا معاد: هيه معاد اي دعاء تياف-تياف بعد صلاة فرض وجا كو مانيه تلو كال: (اللهم أعني على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك) جع اي اية قرآن تياف-تياف فووي دوجا سلافن كال (بسم الله الرحمن الرحيم. الله لطيف بعباده يرزق من يشاء وهو القوي العزيز)
جع اي اية قرآن سفيا كتلار بائي (بسم الله الرحمن الرحيم. واذا قرأت القرآن جعلنا بينك وبين الذين لا يؤمنون بالآخرة حجابا مستورا) جع اي دووهن كعجع نبي صلى الله عليه وسلم سها-سها نو مجا تسبيح (سبحان الله وبحمده) سفووي سرتوس كال مك دي همفورا كو كستي الله دوسنا سنجان دوسنا سا بعبلاعن بوده لائوة سئرنا

(Ieu wiridan tiap-tiap poe diwaca lima kali. Paedahna pang dihampura dosana jeung pang dihampura dosa ibu ramana

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوبِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَّا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Terjemahan: "Ini wirid setiap hari dibaca lima kali. Faidahnya dapat diampuni dosa (pembacanya) dan diampuni juga dosa ibu dan bapaknya"
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوبِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَّا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Allahumaghfir lii dzunuubii wali walidayya warhamhumma kamaa robbayanii shoghiroo


Jeung ieu Solawat Kamaliyah tiap-tiap poe diwaca sapuluh kali, tiap-tiap poe Jumaah saratus kali. Pengendika Syaikh Ahmad Sowi: saha-saha nu maca Solawat Kamaliyah sakali sarupa jeung maca solawat nu sejena saratus rebu kali

(اَللّٰهُمَّ صَلِ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ كَمَا لَا نِهَايَّةَ لِكَمَالِكَ وَعَدَدَ كَمَالِهِ)

Terjemahan: "Dan ini adalah Shalawat Kamaliyyah, setiap hari dibaca sepuluh kali, setiap hari Jum’at dibaca seratus kali. Berkata Syaikh Ahmad Shawi: “barang siapa yang membaca Shalawat Kamaliyyah sekali, maka ia serupa dengan membaca shalawat yang lainnya seratus ribu kali"
(اَللّٰهُمَّ صَلِ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ كَمَا لَا نِهَايَّةَ لِكَمَالِكَ وَعَدَدَ كَمَالِهِ)

Allahumma sholli wasallim wabaarik alaa sayyidinaa Muhammadin wa alaa aalihi kamaa laa nihaayata likamaalika wa adada kamaalihi


Jeung ieu pangendika Sayyidina Ali Radhiallaahu anhu: saha-saha jalma nu henteu cageur maka tuluy maot samemeh maot maca ieu kalimah asup ka sorga

(لٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ) Tilu kali
(اَلْحَمْدُ الِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ) Tilu kali
(تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ) Tilu kali

Terjemahan: "Juga berkata Sayyidina Ali RA: “barang siapa yang sakit lalu meninggal, dan sebelum meninggal ia membaca kalimat ini, maka ia akan masuk surga, yaitu"
(لٓا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ اَلْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ)

La ilaha illallah al-Halimul Karim (3 kali)

(اَلْحَمْدُ الِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ)

Alhamdulillaahi robbil aalamiin (3 kali)


(تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ)

Tabaarokal-ladzii biyadihil mulku wahuwa alaa kulli syai'in qodiir (3 kali)


Jeung ieu doa wasiat Kanjeng Nabi SAW ka Sayyidina Mu’adz: heh Mu’adz ieu doa tiap-tiap bakda solat fardu waca ku maneh tilu kali:

(اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكْ)

Terjemahan: "Dan ini do’a wasiat Kanjeng Nabi SAW kepada Sayyidina Mu’adz: wahai Mu’adz, ini do’a setiap bakda shalat fardu dibaca olehmu sebanyak tiga kali"
(اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكْ)

Allahumma A'inni alaa dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatik


Jeung ieu ayat Qur’an tiap-tiap poe diwaca salapan kali

(بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللّٰهُ لَطِيِفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزٌ)

Terjemahan: "Dan ini ayat al-Qur’an setiap hari dibaca sembilan kali"
(بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللّٰهُ لَطِيِفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاءُ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزٌ)

Bismillaahirahmaanirrahiim, Allaahu lathifum bi-ibaadihi yarzuqu may-yasyaa'u wahuwal qowiyyul aziiz


Jeung ieu ayat Qur’an supaya katalar bae

(بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًا)

Terjemahan: "Dan ini ayat al-Qur’an supaya kuat hapalan"
(بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًا)

Bismillaahirahmaanirrahiim, Wa idzaa qoro'tal qur'aana ja'alna bainaka wa bainal-ladziina laa yu'minūna bil-aakhiroti hijaabam mastuuro (QS.Al-Israa:45)


Jeung ieu dawuhna Kanjeng Nabi SAW: saha-saha anu maca tasbeh

(سَبْحَانَ اللّٰهُ وَبُحَمْدِهِ)

sapoe saratus kali maka dihampura ku Gusti Allah dosana sanajan dosana sabingbilang budah laut seueurna.


Terjemahan: "Dan ini adalah sabda Kanjeng Nabi SAW: barang siapa yang membaca tasbih"
(سَبْحَانَ اللّٰهُ وَبُحَمْدِهِ)

seratus kali maka ia akan diampuni oleh Allah dosa-dosanya, meski dosa-dosanya itu sebanyak buih di lautan


Sayyid Chaidar Dahlan sendiri menerima ijazah ini dari KH. Syamsuddin Petir pada bulan Juli tahun 1975, yang mana pada saat itu KH. Syamsuddin Petir sudah berusia 95 tahun (berarti KH. Syamsuddin Petir lahir pada tahun 1880 M). Saat itu, Sayyid Chaidar Dahlan bertemu dengan KH. Syamsuddin Petir dan beberapa ulama tua Banten lainnya guna menggali informasi terkait sejarah hidup Syaikh Nawawi Banten dan jaringan murid-murid beliau di Banten.

Riset Sayyid Chaidar Dahlan tersebut kemudian diterbitkan pada tahun 1978 dan menjadi buku biografi Syaikh Nawawi Banten terlengkap pertama yang ditulis dalam bahasa Melayu-Indonesia (berjudul “Sejarah Pujangga Islam: Syech Nawawi Albanteni Indonesia” dan diterbitkan oleh CV. Sarana Utama, Jakarta). Kopian ijazah amalan do’a dan wirid di atas kemudian dimuat dalam buku tersebut.

Saya belum mendapatkan informasi berlebih terkait sosok KH. Syamsuddin Petir. Adapun Syaikh Syadzili bin Wasi’ Banten, biografi beliau termuat dalam kitab “Faidh al-Malik al-Wahhâb al-Muta’aalii” (hal. 1643) karya Syaikh Abd al-Sattar al-Dihlawi al-Makki, ulama besar bidang hadits asal India yang berkarir di Makkah sekaligus salah satu murid Syaikh Nawawi Banten dan kawan Syaikh Syadili bin Wasi’. Disana di informasikan bahwa beliau dilahirkan di Makkah pada tahun 1290 Hijri (1873 Masehi). Di Makkah juga beliau tumbuh, belajar, mengajar, hingga wafat. Syaikh Syadzili bin Wasi’ juga terhitung sebagai salah satu murid terdekat Syaikh Nawawi Banten dan juga kawan Syaikh Abdul Haq Banten (w. 1903 M), cucu dari Syaikh Nawawi Banten.

Sayyid Chaidar bin Hasan bin Shadaqah bin Zaini Dahlan sendiri merupakan keponakan dari Sayyid Abdullah bin Shadaqah bin Zaini Dahlan. Nama terakhir (Sayyid Abdullah Shadaqah Dahlan) adalah ulama besar Makkah dan imam syafi’iyyah di Masjidil Haram yang kemudian eksil ke Garut (Jawa Barat) pada tahun 1937-an hingga akhir hayatnya. Saudara beliau, yaitu Hasan bin Shadaqah bin Zaini Dahlan, juga ikut eksil ke Jawa, dimana beliau menetap di Lasem (Jawa Tengah). Keduanya (Sayyid Abdullah bin Shadaqah dan Sayyid Hasan bin Shadaqah) adalah keponakan dari Sayyid Ahmad b. Zaini Dahlan (wwafat 1885), mufti besar madzhab Syafi’i di Makkah sekaligus mahaguru ulama Nusantara di Tanah Suci. Salah satu murid terdekat Sayyid Ahmad Zaini Dahlan adalah Syaikh Nawawi Banten dan Syaikh Abdul Karim Banten.

Pada tahun 1930-an, di Lasem ada banyak ulama besar yang juga pernah lama bermukim dan mengajar di Makkah, seperti KH. Ma’shum b. Ahmad Lasem (ayah KH. Ali Ma’shum Krapyak Yogyakarta), KH. Baidhowi bin Abdul Aziz Lasem, KH. Kholil Lasem (juru tulis Syaikh Mahfuzh Tremas semasa di Makkah), KH. Abdul Muhaimin bin Abdul Aziz Lasem (menantu KH. Hasyim Asy’ari, suami Nyai Choiriyyah Hasyim, sekaligus rektor Madrasah Dâr al-‘Ulûm al-Dîniyyah di Makkah).

Sayyid Chaidar Dahlan sendiri menikah dengan putri Sayyid Hamzah Syatha. Nama terakhir juga merupakan salah satu ulama Makkah yang eksil ke Sedan, Rembang (Jawa Tengah). Beliau merupakan kerabat dari Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha (Sayyid Bakri, wafat 1889), pengarang kitab “I’aanah al-Thalibin ‘ala Syarh Fath al-Mu’in” dan juga kawan dekat Syaikh Nawawi Banten.

Penulis Alfaqir A. Ginanjar Sya’ban

Semoga bermanfaat

Sholawat Maal (Harta)

Sholawat Maal (Harta)
Shalawat Maal/Harta Ijazah KH. Achmad Qusyairi Siddiq agar rezeki berlimpah dan bagus akhlak

KH Achmad Qusyairi, lahir di dukuh Sumbergirang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah pada 11 Sya’ban 1311 H atau bertepatan pada 17 Februari 1894 M. Beliau adalah sosok ulama yang begitu ‘alim. Masyarakat Pasuruan dan Banyuwangi pun mengakuinya. Seorang wali Allah yang menjadi pembimbing umat, dan bak pohon rindang yang lebat buahnya. Setiap ada orang yang sowan kepada beliau pasti ada ilmu yang mengalir deras dari setiap perkataannya, sama sekali tidak medit (pelit) ilmu.

KH Ahmad Qusyairi memulai pengajian agamanya dengan ayahandanya, KH Muhammad Shiddiq yang terkenal sebagai seorang ulama. Pengajian agamanya diteruskannya ke beberapa buah pondok pesantren antaranya di Langitan Tuban, Kajen Pati (Kiyai Khozin), Semarang (Kiai Umar) dan Syaikh Kholil Bangkalan.

Dalam historis pendidikannya, KH Achmad Qusyairi pernah nyantri kepada Syaikhona Kholil al-Bangkalani, Madura. Tidak diragukan lagi bagaimana kualitas keilmuan Kiai Kholil yang selama ini dikenal sebagai wali Allah dan guru para Kiai besar di tanah Jawa dan Madura. Maka dari itu, tidak heran jika Kiai Achmad Qusyairi pun menjadi sosok yang begitu alim dan teruji keilmuannya karena barokah para gurunya.

Kiai Ahmad Qusyairi mempunyai hubungan yang amat erat dengan Syaikh Kholil Bangkalan yang terkenal sebagai ulama yang juga wali. Di antara kelebihan Kiai Ahmad Qusyairi adalah kemampuannya menguasai berbagai bahasa selain bahasa ibunya dan Bahasa Arab. Antara lain bahasa yang dikuasainya ialah Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Bahasa Cina.

Setelah berkontribusi terhadap dakwah Islam di Pasuruan, kala itu Kiai Achmad Qusyairi sempat menjadi buronan tentara Jepang lantaran pengaruhnya begitu kuat menggerakkan massa Islam dan diwacanakan akan dicalonkan sebagai Adipati (Bupati Pasuruan). Dari kabar tersebut menjadi alasan tentara Jepang mencari rekam jejak Kiai Achmad.

Lalu Kiai Achmad untuk menghindari pencarian tersebut, beliau sempat tinggal di pedalaman (pedesaan) Kawasan Jember, hingga pada akhirnya menetap di Dusun Sepanjang Wetan, Banyuwangi, yang dahulu masih bernama Kecamatan Kalibaru.

“Oreng gun norok akompol ben Kiaeh Achmad Qusyairi, tekka’a tak ngajih, apa pole ngajih ka model epon engak Kiaeh Qusyairi, aroa padeh bheih bik ngajih (seseorang walau hanya sekadar ikut berkumpul dengan Kiai Acmad Qusyairi, apa lagi mengaji dengan orang yang modelnya seperti Kiai Acmad Qusyairi, meskipun tidak mengaji kepadanya, itu sama saja dengan mengaji)” tutur KH Hadi bin Achmad Qusyairi dalam Haul KH. Achmad Qusyairi ke-47 di Banyuwangi.

Almaghfurlah KH Achmad Qusyairi dan KH Abdul Hamid Pasuruan

Begitu juga KH. Abdul Hamid, Pasuruan, menantu KH. Acmad Qusyairi. Orang hanya sekedar norok buntek (mengikuti kemana Kiai Abdul Hamid pergi) meskipun tidak mengaji selayaknya di pesantren, hal itu bisa dikatakan mengaji. Sebab kenapa? Tingkah laku kedua ulama tersebut baik Kiai Achmad Qusyairi dan Kiai Abdul Hamid adalah suatu pelajaran dan mengandung banyak ilmu yang begitu besar manfaatnya.

Karena besarnya kecintaannya kepada Kanjeng Nabi Muhammad s.a.w. dan amalan bershalawat kepada baginda, maka selain mengamalkan "Dalailul Khairat", beliau juga mempunyai himpunan sholawat yang dinamakannya "al-Wasiilatul Harriyyah fish Sholawaati 'ala Khairil Bariyyah".

KH.Ahmad Qusyairi meninggalkan dunia yang fana ini pada 22 Syawal 1392H / 28 November 1972M, Jenazah beliau dimakamkan di kawasan pemakaman belakang Masjid Jami` al-Anwar, Pasuruan.

Salah satu ijazah Shalawat yang di ijazahkan oleh KH. Achmad Qusyairi Siddiq ialah Shalawat Maal, Sholawat ini didapat melalui sebuah ilham atau sasmita langsung yang diajarkan oleh Allah kepada KH.Achmad Qusyairi Siddiq waliyullah, diteruskan oleh guru saya waliyullah KH Abdul Hamid bin Abdillah Pasuruan Jawa timur. Dan tertulis dalam kitab kumpulan sholawat pilihan WASILATUL HARRIYAH yang ditulis oleh Al-Mukarrom KH Achmad Qusyairi Siddiq.

Shalawat ini khusus atasi masalah kemiskinan, hutang dan ingin banyak harta dan memperbagus ibadah serta ahlak. Karena banyak orang ingin menjadi kaya tapi setelah kaya harta, ibadahnya menjadi malas dan kikir. Juga tidak sedikit yang mengejar kekayaan dengan cara tidak halal dan zholim. Kekayaan yang diperoleh justru menjerumuskan kesengsaraan didunia dan akhirat.

أَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً يَكْثُرُ بِهَا مَالِيْ وَيَسْتَقِيْمُ بِهَا حَالِيْ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allaahumma sholli alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan yaktsuru bihaa maalii wa yastaqimu bihaa haalii wa alaa aalihii washohbihii wasallim.

Artinya : “Ya Allah limpahkan sholawat kepada Junjungan kita Nabi Muhammad, dengan barokah sholawat ini mohon dibanyakkan hartaku dan diistiqomahkan ibadahku, sholawat juga untuk keluarga dan para sahabat beliau".


Fadhilah dan keutamaan shalawat ini akan membawa pengamalnya yaitu:
  • Senang membaca shalawat dan mendapat semua fadilah shalawat, antara lain hatinya tenang, diampuni segala dosanya, diberi banyak pahala, Allah dan para malaikat cinta dan bersholawat kepadanya, serta dijauhkan dari su’ul khotimah, siksa kubur dan neraka.
  • Yakin segala hajat dunia akan dikabulkan, segera terhindar dari masalah kemiskinan, tekanan hutang dan diganti dengan kecukupan, kekayaan, dan senang bersholawat, ibadah dan shodakoh/infak/zakat.
  • Tidak tertarik lagi dengan mengejar kecukupan dan kekayaan dengan cara tidak halal baik pesugihan, togel, menipu, mencuri, korupsi, dan lain sebagainya.

BAGI YANG KEPEPET KEUANGAN ATAU TERTEKAN HUTANG DIJAMIN DUA MALAM AKAN TERATASI. RIZKI YANG DI USAHAKAN ATAU YANG TAK TERDUGA AKAN MUDAH DATANG. DAN JIKA DIBACA RUTIN TIAP MALAM MINIMAL 100 KALI MAKA AKAN SEGERA BERKECUKUPAN SERTA KAYA HARTA DAN IBADAH.

Cara dan syarat mengamalkannya yaitu bertawassul kepada:
  • Nabi Muhammad SAW
  • Syekh Abdul.Qodir Jaelani
  • KH. Achmad Qusyairi
  • KH. Abdul Hamid bin Abdillah
  • Dan pemberi ijazah KH.Sahal Sulaiman, dengan membaca Al-Fatihah masing masing 1 kali.

Shalawat dibaca di malam hari habis shalat hajat 100 kali. Jika anda mampu dan ingin hajatnya segera terkabul dibaca 1000 kali. Dianjurkan baca sambil aktivitas, di semua waktu dan walaupun sedang tidak wudhu, semakin banyak dibaca akan semakin baik dan segera terkabul.

JANGAN TUNDA-TUNDA LANGSUNG DIAMALKAN AGAR BERKECUKUPAN SELAMANYA TERHINDAR DARI KEMISKINAN DAN HUTANG. DAN SELALU TENTRAM BAHAGIA DI DUNIA AKHIRAT.

Semoga Bermanfaat, Barokallahu Fik.

07 November 2025

Manfaat Mandi Fajar Untuk Kesehatan

Manfaat Mandi Fajar Untuk Kesehatan
Manfaat Mandi Fajar Untuk Kesehatan

Pada kali ini saya ingin saya ingin membahas keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya. Sebenarnya banyak sekali ajaran agama islam yang baik untuk dikerjakan dan membawa kebaikan bagi yang mengerjakannya di saat-saat tertentu, namun kita semua tentu tidak mengetahui bahwa itu banyak khasiat serta manfaatnya bagi kesehatan kita, sehingga hal ini yang sering dilakukan oleh Rasulullaah SAW semasa hidup beliau. Diantaranya ialah Mandi diwaktu terbit fajar (sekitar pukul 4 pagi) adalah waktu istimewa.

Para Nabi dan Rasul adalah manusia mulia yang senantiasa menghidupkan waktu sepertiga malam sampai fajar. Untuk itu mereka adalah manusia yang paling sehat dibanding umatnya. Keteladanan ini diikuti para tabiin, tabiut tabiin dan salafush shalih. Mereka meraih kesehatan dengan banyak mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dan Insya Allah termasuk kebiasaan mandi dikala fajar.

Dr. Abdul Hamid Dayyat dari Universitas Kairo, Mesir menjelaskan maanfat kesehatan yang diperoleh orang dengan bangun pagi banyak sekali. Diantaranya, gas O3 diudara sangat melimpah saat fajar, kemudian berkurang sedikit demi sedikit, hinnga habis ketika matahari terbenam. Gas O3 mempunyai pengaruh yang positif pada urat saraf, mengaktifkan kerja otak dan tulang. Ketika seseorang menghirup udara fajar yang dinamakan udara pagi, dia merasakan kenikmatan dan kesegaran tiada taranya diwaktu manapun, baik siang atau malam.

Waktu Fajar adalah periode waktu yang mendahului matahari terbit. Indikasinya yaitu adanya cahaya matahari yang lemah sementara matahari sendiri masih berada di bawah horizon. Beberapa definisi teknis dari fajar antara lain:
  • “Fajar astronomi” adalah periode waktu di mana langit tidak gelap total, secara format didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada 18 derajat di bawah horizon di waktu pagi.
  • “Fajar nautikal” adalah waktu di mana terdapat cukup cahaya matahari untuk membedakan antara horizon dan objek-objek yang berada di horizon, secara formal didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada pada 12 derajat di bawah horizon di pagi hari.
  • “Fajar Sipil” adalah waktu di mana terdapat cukup cahaya matahari untuk membedakan objek-objek dan cukup cahaya matahari agar manusia dapat melakukan aktivitas luar rumah, secara formal didefinisikan sebagai waktu di mana matahari berada pada 6 derajat di bawah horizon di pagi hari. Fajar berbeda dengan matahari terbit, yaitu waktu di mana sisi matahari mulai terlihat di atas horizon.
Sementara itu beberapa hasil penelitian, menyimpulkan sebaiknya seseorang membiasakan mandi pagi dengan air dingin. Sebab, sedikitnya ada 7 manfaat mandi pagi dengan air dingin:

  • 1. Mandi pagi mampu melancarkan peredaran darah Menurut hasil penelitian sebuah lembaga riset trombosit di Inggris, jika seseorang sering mandi pagi dengan air dingin, maka peredaran darahnya akan menjadi lebih lancar. Tubuh juga akan terasa lebih segar dan bugar. Hal ini tentu akan sangat berguna sebagai bekal kita untuk menjalani kegiatan sehari-hari.
  • 2. Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih Mandi dengan air dingin akan meningkatkan sel darah putih dalam tubuh. Bila sel darah putih dalam tubuh meningkat, maka daya tahan dan kemampuan tubuh dalam melawan virus pun akan semakin meningkat. Manfaat positifnya tubuh akan menjadi lebih prima dan tidak mudah sakit karena daya tahan tubuh selalu terjaga dengan baik.
  • 3. Mandi dengan air dingin bisa menurunkan resiko darah tinggi Mandi air dingin juga menurunkan resiko timbulnya darah tinggi, varises dan mengerasnya pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena mandi air dingin akan melancarkan seluruh sirkulasi darah ke organ-organ tubuh.
  • 4. Mandi dengan air dingin dapat meningkatkan kesuburan Mandi pagi dengan air dingin memiliki efek positif bagi kesehatan reproduksi manusia. Manfaatnya yaitu untuk meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita, yang berpengaruh pada meningkatnya kesuburan dan gairah seksual.
  • 5. Mandi pagi memperbaiki kesehatan jaringan tubuh Kebiasaan mandi pagi dengan air dingin setiap hari berdampak positif juga pada kesehatan jaringan tubuh manusia. Dengan kebiasaan ini, jaringan kulit akan semakin membaik, kulit tidak kering dan menjadi lebih kenyal. Mandi dengan air dingin juga mampu mengurangi noda dan lingkaran hitam pada bagian bawah mata. Sehingga, kesegaran wajah akan semakin terpancar. Sebaliknya bila mandi dengan air hangat, maka kulit lebih mudah keriput dan kurang kenyal. Selain itu, mandi dengan air dingin juga berdampak positif pada jaringan kuku. Kuku pun akan menjadi lebih sehat, kuat dan tidak mudah retak.
  • 6. Mandi pagi dengan air dingin dapat membuat rambut lebih sehat Apa sih yang terjadi pada rambut bila dibilas dengan air dingin? Ternyata air dingin bisa menutupi kutikula rambut, sehingga mampu mengurangi kerontokan. Rambut pun akan lebih terlindungi dari kotoran-kotoran yang biasanya menempel pada kulit kepala. Dengan demikian rambut akan menjadi lebih sehat dan kuat.
  • 7. Mandi air dingin berkhasiat meredakan depresi Mandi pagi dengan air dingin biasa juga berpengaruh pada jiwa, yaitu menjadikan jiwa dan pikiran lebih tenang dan memberikan semangat menjalani aktifitas sehari-hari.
Bagi anda yang senantiasa melakukan mandi fajar di pagi hari dengan kontinyu/istiqomah/rutin, akan mendapatkan beberapa faedahnya antara lain:
  • 1.Tidak akan terkena penyakit Ain (sakit, demam,pilek dan lain sebagainya).
  • 2.Tidak akan terkena sihir, guna-guna, santet baik dari Jin maupun ulah perbuatan manusia.
  • 3.Badan akan sehat selalu dan bugar.
  • 4.Wajahnya bercahaya.
  • 5.Doanya akan mudah dikabulkan Allah SWT.
  • 6.Sukar di doakan jahat oleh orang lain (seperti di sumpahi, maka akan berbalik kepada yang menyumpahinya).
  • 7.Mengawetkan daya tahan mata, tidak akan mudah rabun.
  • 8.Belum lagi khasiat lain yang tidak lagi bisa dihitung dengan jari bagi anda anda yang secara rutin melakukannya setiap pagi hari.
Keistimewaan mandi fajar ini saya kutip dari kitab Al-Fawaa-id Fish-shilaati Wal-Awaad-id, karya : Al-Allamah Asy-Syekh Syihabuddin Ahmad bin Abdul Lathif Asy-Syarajy Al-Yamany.
Kalam Habib Umar Bin Hafidz, Cara Mandi Yang diajarkan Rasulullaah SAW yaitu:
  • 1.Bermula dari segayung siram di telapak kaki
  • 2.Segayung di betis
  • 3.Segayung di paha
  • 4.Segayung di perut
  • 5.Segayung di bahu
  • 6.Berhentilah sejenak 5-10 saat/detik.

Kita akan merasakan seperti uap/angin yang keluar dari ubun-ubun bahkan meremang, setelah itu lanjutkan dengan mandi seperti biasa.

Hikmahnya:
  • Seperti pada gelas yang di isi air panas kemudian kita isi dengan air sejuk. Apa yang terjadi.?, Gelas akan retak!!!
  • Jika tubuh kita.... apa yang retak.?, Suhu tubuh kita cenderung panas dan air itu sejuk, maka yang terjadi jika kita mandi langsung menyiram pada badan atau kepala, angin yang harusnya keluar jadi terperangkap atau kadang membawa maut karena pecahnya pembuluh darah.
  • Maka sebab itu kita sering menjumpai orang jatuh di bilik mandi tiba-tiba kena "Stroke". Boleh jadi kita sering masuk angin karena cara mandi kita yang salah. Boleh jadi kita sering migrain karena cara mandi yang salah.
  • Cara mandi ini baik bagi semua umur terutama yang mempunyai sakit diabetes, darah tinggi, kolesterol dan migrain/sakit kepala sebelah. Insya Allah dapat beransur sembuh.

NIAT MANDI FAJAR:

نَوَيْتُالْغُسْلَ الْفَجْرِ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawaitul ghuslal fajri sunnatan lillaahi ta'aalaa

"Artinya: "Aku niat mandi fajar sunnah karena Allah ta'aalaa"


Zikir Zikir Pengundang Uang

Zikir Zikir Pengundang Uang
zikir zikir pengundang uang warisan ibu ibu kaya dari pulau sumatera (bandar lampung)

Beberapa amalan-amalan para ibu-ibu yang Allah anugerahkan kekayaan yang berlimpah ruah ke dalam kehidupan mereka, patut di ingat bahwa penyebab kekayaan yang mereka raih ini bukanlah semata mata dari reaksi amalan mereka yang akan saya paparkan ini tetapi pasti semua ini terjadi atas kuasa Allah semata-mata barokah ridho dan ikhlas dari usaha lahiriyah yang terus menerus secara istiqomah tanpa mengenal lelah di barengi dengan amalan-amalan bathiniyah ini yang secara zahiriah menghasilkan gelombang keyakinan yang sangat kuat dalam pikiran para ibu-ibu ini sehingga setiap bayangan bayangan kecemasan akan kegagalan serta kekurangan uang tawar atau tidak berlaku bagi para ibu-ibu ini.

Kaum ibu-ibu ini yang secara fisik terlihat lemah dari fisik kaum adam ternyata menyimpan berbagai kekuatan-kekuatan khusus dalam membangun kekayaan yang tidak begitu banyak di ketahui khalayak umum, sebagian dari kekuatan kekuatan khusus ini mereka akui timbul dari amalan-amalan yang bersifat ghaib/strack dimensi di karenakan mereka menyadari kekuatan fisik mereka telah di takdirkan sedikit lebih lemah dari kaum adam dan makhluk lainnya, potensi kekuatan khusus yang bersifat strack dimensi inilah yang mereka andalkan sebagai penunjang usaha zahiriyah dalam menjadi kaum ibu ibu terkaya di pulau sumatera.

Menurut beberapa ibu-ibu kaya raya yang saya temui hampir setiap dari mereka mengakui memiliki amalan amalan khusus dengan pemikiran mengamalkan hampir sama di antara mereka, paling perbedaan hanya terdapat sedikit saja itupun berbeda karena berdasarkan pesan-pesan dari sang pengijazah amalan-amalan tersebut, pada hakikatnya keyakinan akan kekuatan dari amalan-amalannya rata-rata sama antara satu dengan yang lainnya dan ada satu hal yang sangat menarik dalam adat para ibu-ibu kaya raya ini dalam mengamalkan amalannya yaitu semua ibu-ibu ini selalu mengamalkan amalannya dengan di dahului bacaan Suratul Fatihah bahkan amalannya berbahasa daerah atau berupa jampi atau mantra ternyata mereka tetap mengamalkannya dengan di dahului membaca Suratul Fatihah.

Cukup lama saya berusaha mencari cara agar dapat bertemu dengan ibu-ibu kaya raya ini, selain karena kesibukan dan pangkat mereka yang sangat sibuk dan tinggi sehingga sangat sulit bagi seorang wartawan yang rendahan ini untuk menemui mereka, di tambah sangat sulit bagi saya untuk membuat agar ibu-ibu ini mau berbagi pengalaman mengenai amalan-amalan andalan mereka, Alhamdulillah berkat kasih sayang seorang ibu juga saya di berikan jalan oleh Allah semata-mata saja untuk dapat mendengar amalan-amalan mereka ini dan telah meminta izin kepada mereka agar amalan-amalan ini mereka ridhokan untuk khalayak ramai.

Untuk amalan pitunang uang atau amalan pengundang uang yang pertama akan saya mulai dari amalan pengundang uang dari seorang ibu yang sangat luar biasa dari Provinsi Bandar Lampung, beliau saat ini berumur 52 tahun semoga Allah merahmati dan memanjangkan umur beliau dalam keberlimpahan barokah dan kekayaan, ibu ini 17 tahun yang lalu hanyalah seorang penjual buah yang beliau mulai dari pinggir pinggir jalan, berselang waktu berjalan beliau mulai membuka warung semacam pondok kecil yang digunakan untuk menjual berbagai buah-buahan, hampir setiap tahun beliau tetap menjalankan usaha ini dengan keadaan yang biasa-biasa saja namun beliau tetap sabar menjalankannya, yang mnjadi agak lain sedikit dari para penjual buah yang lainnya hanyalah setiap jam 12 siang sampai jam 1 selalu di warung buah beliau berdiri seorang laki-laki yang pakaiannya berantakan dan kumuh, orang-orang di sekitar tempat tersebut telah lama mengenal laki-laki ini yaitu seorang yang dulunya kaya raya namun jatuh bangkrut karena judi togel dan akhirnya menjadi gila hingga saat ini, baiknya laki-laki gila ini tidak pernah bersikap bringas mengganggu siapapun sehingga masyarakat tidak begitu terganggu dengan kehadirannya.

Anehnya jika sampai waktu siang hari atau jam makan maka laki-laki gila ini akan datang hanya ke warung ibu ini dan sang ibu sudah maklum bahwa laki-laki gila ini meminta jatah makan, maka beliau selalu memberikan satu buah pepaya dan uang 7 ribu rupiah kepada laki-laki gila ini (waktu itu harga nasi bungkus baru Rp. 5000), dan hal ini berlangsung lebih dari 3 tahun, hingga satu hari laki-laki gila ini datang ke warung sang ibu dengan sikap seperti memaksa namun belum dalam batas kasar, di tangannya tergenggam satu lembar uang yang sepertinya tidak berlaku lagi atau uang lama, saat diberikan bauh pepaya dan uang Rp.7000, lelaki ini menolak dengan keras, berulamg ulang dia mengacungkan tangannya yang berisi genggaman uang lama ini ke arah sang ibu, karena hampir terjadi kekasaran maka suami ibu ini mendatangi lelaki gila tersebut dan membujuknya untuk dapat bercerita apa yang hendak di mintanya, dengan jelas lelaki gila ini mengatakan “Uang ini untuk kamu” maka uang yang di genggam lelaki gila ini pun di terima dan setelah itu laki-laki gila itu pun langsung pergi.

Satu bulan lebih uang lama itu sang ibu simpan hingga suatu sore dia melihat pada uang lama itu terdapat tulisan dalam bahasa arab yang secara transparan mulai timbul, maka dibawalah uang lama ini kepada seorang kiyai sepuh di daerah beliau.

Sang kiyai sepuh menjelaskan ayat yang terdapat dalam uang lama itu adalah ayat suci Al-Qur’an lebih tepatnya surat AL-BAQOROH ayat 268, ayat ini menurut sang kiyai sepuh mengatakan bahwa “Syaithon menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keburukan karena rasa takut akan kemiskinan tersebut”, Sang kiyai menyampaikan bahwa ayat ini adalah ayat untuk menghancurkan kemiskinan atau rasa miskin di hati manusia, sesungguhnya kemiskinan atau kegagalan dalam usaha itu sungguh nyata berasal dari rasa ketakutan dan kecemasan yang di bisikan oleh syaithon ke dalam hati manusia, rasa takut itu akan membuat manusia kehilangan kepercayaan diri dan di penuhi beban beban berat dalam menapak usaha usahanya. Dalam arti kata orang yang hatinya di penuhi rasa takut akan kemiskinan maka dalam melakukan usaha atau pekerjaan akan melakukannya dengan perasaan berat hati dan tidak lega, sehingga keberanian dan keyakinannya kepada dirinya sendiri secara sempurna akan hilang, selain itu rasa takut miskin yang memenuhi hatinya ini akan membuat orang tersebut menjadi sangat mudah melakukan jalan pintas dalam mendapatkan uang, ini akan membuat seseorang akan segera jatuh dari puncak kejayaannya karena sesuatu yang di lakukan dengan jalan pintas maka pasti harus berbuat salah.

Semua ini dilakukan hakikatnya bukan karena orang tersebut benar-benar dalam kemiskinan tetapi hanya karena rasa takut yang terus di bisikan oleh syaithon ke dalam hatinya saja, oleh sebab itu sesiapa saja di muka bumi ini dalam bekerja dan berdagang terlepas dari rasa takut akan miskin maka dia pasti akan segera menemukan jalan besar untuk meraih kekayaan dan keberhasilan dengan cara yang tenang, sabar dan penuh kehati-hatian, sifat diri yang tenang dan sabar serta tidak takut sedikitpun jika harus miskin akan menimbulkan satu daya pesona yang sangat memikat para pelanggan jika dia dalam berdagang atau bekerja, dalam bahasa makrifat sumatera “JIKA ENGKAU TAKUT DENGAN KEMISKINAN, MAKA MISKIN ITULAH YANG AKAN MEMBUNUHMU, JIKA ENGKAU TAKUT DENGAN BESI, MAKA BESI ITULAH YANG AKAN MELUKAIMU”.

Selain penjelasan ini sang kiyai sepuh juga menjelaskan bahwa surat Al-Baqarah ayat 268 ini memiliki malaikat yang bertepatan keahliannya untuk manarik sifat-sifat kekayaan, dengan malaikat ayat ini maka syaithon yang terbiasa membuat banyak manusia-manusia menjadi miskin harta akan sangat sulit mendekati si pengamal, sehingga selama pengamal mengamalkan ayat ini maka hatinya sedikit pun tidak pernah gentar dengan kekurangan sedikit uang atau kecemasan miskin yang belum tentu benar kebenarannya dalam hidup pengamal, malaikat ayat ini menurut sang kiyai terdapat sekitar kurang lebih 7 malaikat yang jika di tekuni mengamalkan ayatnya maka malaikat tersebut dapat sebathin dan hadir dalam setiap kerja dan bisnis pengamalnya sehingga jika sudah sebathin maka malaikat itu dapat aktif dimana saja pengamal tersebut berada.

Sejak saat penjelasan itu sang ibu ini terima maka sejak itu pulalah dia menjadikan surat Al-Baqarah ini sebagai amalannya setiap berdagang, dengan cara membacanya setiap selesai sholat subuh dan sholat ashar dengan di dahului bacaan Suratul Fatihah 1 kali lalu di lanjutkan membaca suratnya dengan jumlah tertentu sesuai dengan perasaan hati sang ibu ini saja jumlahnya.

Saat saya tanya bagaimana pengalaman saat awal-awal mengamalkan surat ini..? beliau menjawab dengan tegas bahwa hal pertama yang dia rasakan adalah hilangnya segala rasa takut atau rasa cemas akan kemiskinan atau kekurangan uang sehingga sang ibu menjadi sangat enteng dan terus semangat dalam berdagang buah buahan.

Selanjutnya saya tanyakan juga kenapa hanya membaca amalan itu pada saat selesai sholat subuh dan sholat ashar saja..? Jawaban beliau adalah "itu bukan dari ijazahan kiyai sepuh itu mas", tetapi saya dapat dalam pikiran saya sendiri saja bahwa sesungguhnya malaikat penjaga diri kita pada setiap selesai sholat subuh dan asharlah melaporkan pahala atau dosa kita kepada Allah, maka saya mau di saat malaikat itu memiliki kesempatan berangkat untuk melaporkan pahala atau keadaan saya kepada Allah maka saya berharap sang malaikat itu juga melaporkan langsung bahwa saya tengah membaca surat Al-Baqarah ayat 268 saat dia tinggalkan saya, sehingga ayat itu akan menjadi lebih kuat daya pengundang rezekinya karena selalu di laporkan kepada Allah, Alhamdulillah semua berjalan lancar dan sukses selalu saya raih setiap tahunnya. Aamiin.

Keterangan: "Sang IBU kaya raya yang saya temui ini adalah seorang pengusaha batu bara yang menetap di daerah bandar lampung, kalau tidak salah kini bisnisnya merambah kepada kapal-kapal penyebrangan merak bakauheuni, sungguh lumayan sulit bagi saya memikirkan secara logika seorang penjual buah dalam waktu hanya kurang dari 5 tahun telah menjadi seorang pengusaha batu bara dan perkapalan, apalagi semua ini di lakukan oleh seorang wanita, sudah 17 tahun dari catatan ini di tulis pengalaman yang berharga itu terjadi hingga kini ayat tersebut masih beliau amalkan dengan tekun dan aman. Saat saya minta dengan ridho untuk saya sampaikan kepada khalayak ramai sang ibu kaya raya ini sangat mempersilahkan dan sangat senang mendapat tawaran dari saya tersebut, oleh sebab itu saya berani menuliskannya di blog saya ini".

Berikut ayatnya:

اَشَّيْطَنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَوَيَأْمُرُ كُمْ بِلْفَحْشَاءِ وَاللّٰهُ يَعِدُ كُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً، وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ (٢٦٨)

Asy-syaithonu ya-idukumul faqro wa ya'murukum bil fahsyaa(i), wallaahu ya-idukum maghfirotam minhu wa fadhlaa, wallaahu waasi'un aliim.

Artinya : “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunianya kepadaMu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui"(QS. Al-Baqarah: 268)

06 November 2025

Ijazah Dzikir Untuk Membuka Sesuatu Yang Tertutup

Ijazah Dzikir Untuk Membuka Sesuatu Yang Tertutup

Assalamu'alaikum Wr, Wb

Sahabat, dalam kehidupan ini kita semua tidak akan pernah terlepas dari berbagai masalah dan problem dalam kehidupan. Apabila semua jalan telah buntu dan pintu-pintu telah tertutup, apabila pikiran seakan terhenti dan tak ada solusi lagi.Maka hendaknya kita kembali dan mengingat kepada Sang Pemegang kunci penyelesaian. Yang menamakan diri-Nya Al-Fattah (Sang Pembuka) dan Khoirul Fatihin (sebaik-baik pembuka) Yakni ALLAH SWT.

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا

“Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya.”(QS.Fathir: 2)


قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ

Katakanlah, “Tuhan kita akan Mengumpulkan kita semua, kemudian Dia Memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan, Maha Mengetahui”(QS.Saba’: 26)


رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ

“Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.”(QS.al-A’raf: 89)


Walaupun Khoirul Fatihin memiliki arti lain selain pembuka seperti pemisah ataupun pemberi keputusan “Engkaulah pemberi keputusan terbaik Engkaulah pemberi keputusan terbaik”, namun kalimat Fattah dan Khoriul Fatihin menunjukkan hanya ditangan Allahlah kunci segala penyelesaian masalah kita. Apabila kunci kebaikan itu telah dibuka oleh Yang Maha Mampu maka tidak ada siapapun yang bisa mencegah dan menutupnya. Sementara ditangan Allah tidak ada problem yang besar atau kecil, sulit atau mudah, dihadapan-Nya segala sesuatu adalah kecil dan mudah. Allah SWT berfirman:

قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ

“Tuhan-mu Berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku.”(QS.Maryam:9)


Al-Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf memberikan ijazah suatu Doa untuk bisa kita amalkan dimana beliau mengatakan:

  • Bagi mereka yang sulit dalam rizki-Nya.
  • Sulit dalam mendapatkan jodoh.
  • Sulit mendapatkan pekerjaan atau yang lainnya.

Maka, Dawamkanlah membaca sebuah kalimat dibawah ini sebanyak 10 kali pada Pagi (subuh) dan Sore (ashar).

يَا رَبِّ صَلِّ عَلٰی مُحَمَّدْ، وَافْتَحْ مِنَ الْخَيْرِ کُلَّ مُغْلَقْ

YAA ROBBI SHOLLI ALAA MUHAMMAD, WAFTAH MINAL KHOIRI KULLA MUGHLAQ

“Ya Robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (SAW), Bukalah segala kebaikan yang terkunci”


Oleh karena itu, mari kita serahkan semua masalah kita kepada Sang Pemegang kunciNya, dan yakinlah ALLAH akan membukakan berkah dan kebaikan kepada hamba-hambaNya dengan wasilah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

03 November 2025

Meracik Jamu Kuat Seks

Meracik Jamu Kuat Seks
Meracik Jamu Kuat Seks

Dalam kehidupan rumah tangga, berhubungan intim antara suami dan istri merupakan hal yang penting dalam menjaga keharmonisan keluarga. Berhubungan intim dilakukan bukan hanya untuk memenuhi hasrat biologis saja, namun di dalamnya terdapat dimensi psikis atau batin yang dapat menguatkan hubungan jiwa antara suami dan istri.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin juz II, halaman 50 menjelaskan bahwa berhubungan badan dengan istri bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Suami dan istri bisa mempercepat atau memperlambat frekuensi hubungan intim sesuai kebutuhan pasangan. Hal ini agar tidak ada pemikiran dan tindakan perselingkuhan. Suami memiliki kewajiban memenuhi hasrat biologis istrinya dan suami tidak boleh memaksakan kepada istri, keinginannya untuk berhubungan intim.

Imam Ghazali menyebut, idealnya suami melakukan hubungan intim dengan istri dalam empat malam sekali. Angka ini didasarkan pada maksimal istri yang boleh dinikah oleh seorang laki-laki adalah empat orang. Sehingga suami boleh menunda tidak berhubungan intim hingga lebih dari empat hari. Berhubungan intim juga bukan hanya terkait dengan kuantitas atau frekuensi sering dan tidaknya. Aktivitas seksual tersebut juga sangat penting memperhatikan kualitas sehingga mampu memuaskan keduanya. Berbagai persiapan perlu dilakukan baik fisik maupun psikis. Dan yang sering menjadi ukuran kualitas dari berhubungan suami istri adalah durasi dari ‘permainan’ yang dilakukan.

Masing-masing pasangan harus mampu memberikan kenikmatan seksual yang salah satunya adalah dengan ketahanan dalam ‘bercinta’ atau tidak mengalami ejakulasi dini. Kondisi ejakulasi dini dapat mengakibatkan pasangan kecewa karena salah satu tidak dapat menikmati ‘puncak’ kenikmatan dalam berhubungan. Jika ini terjadi maka sebaiknya dikomunikasikan baik-baik dengan isteri untuk mencari jalan keluarnya.

Usaha medis perlu dilakukan di antaranya dengan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis dan melakukan pengobatan. Karena ejakulasi dini lebih banyak dialami oleh suami, maka dalam mengatasinya, istri juga harus memberikan dukungan penuh.

Dalam literatur Islam, ada kitab yang memuat sebuah doa agar laki-laki tidak mengalami ejakulasi dini dan dapat membahagiakan istri. Ikhtiar tersebut termaktub dalam kitab Faidlul Qadir karya Abdurra’uf al-Munawi yang Ibnul Munkadir memanjatkan do’a agar dikuatkan dzakarnya untuk memberi nafkah batin yang diinginkan oleh istrinya.

Berikut kutipannya:

وَكَانَ ابْنُ الْمُنْكَدِرِ يَقُولُ : اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي. وَإِنَّمَا سَأَلَ قُوَّتَهُ لِيَخْرُجَ مِنْ حَقِّ زَوْجَتِهِ لَا لِقَضَاءِ النَّهْمَةِ لِأَنَّ الْمَرْأَةَ نَهْمَتُهَا فِي الرِّجَالِ فَإِذَا عَطَلهَا خِيفَ عَلَيْهَا الزِّنَا.

"Artinya, “Ibnul Munkadir berdo’a, ‘Ya Allah, kuatkan dzakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat isteriku’. Doa itu dipanjatkan agar Allah menguatkan dzakar Ibnul Munkadir semata-mata untuk memenuhi kewajibannya sebagai suami yang menjadi hak isterinya, bukan untuk mengumbar syahwatnya. Sebab, birahi perempuan itu ada pada laki-laki. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinahan"(Aburra’uf al-Munawi, Faidlul Qadir, Darul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, cet ke-1, 1415 H/1994 M, juz, IV, h 145)


Dari kutipan ini kita bisa memahami bahwa harus ada upaya untuk tidak ejakulasi dini guna membahagiakan istri sehingga tidak terjadi perselingkuhan. Upaya tersebut bukan hanya dalam bentuk ikhtiar medis, namun juga melalui doa sebagai kamantapan dan keyakinan hati untuk tidak mengalami ejakulasi dini. Di antara doa yang bisa dibaca adalah doa yang dipanjatkan Ibnul Mukadir, salah seorang tabi’in yakni:

اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي

ALLAAHUMMA QOWWI DZAKARI FA-INNAHU MANFA’ATUN LI AHLI

"Artinya, “Ya Allah, kuatkan dzakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat isteriku.”

Lalu bagaimana hukumnya jika untuk tidak ejakulasi dini dan memiliki daya tahan tubuh, suami istri mengonsumsi obat-obat baik medis maupun ramuan seperti madu, telur, dan ramuan-ramuan lainnya.?

Dalam Kitab I’anatuth Thalibin, Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha menjelaskan bahwa meminum obat kuat agar tidak ejakulasi dini dan kuat dalam berhubungan badan dengan istri hukumnya sunnah. Kesunahan ini dengan catatan bahwa obat yang digunakan diperbolehkan secara medis dan dengan tujuan baik seperti menjaga keharmonisan keluarga dan mendapatkan keturunan.

ويندب التقوي له بأدوية مباحة مع رعاية القوانين الطبية ومع قصد صالح، كعفة ونسل، لأنه وسيلة لمحبوب فليكن محبوبا، وكثير من الناس يترك التقوي المذكور فيتولد من الوطئ مضار جدا

"Artinya: “Dan disunnahkan bagi lelaki menggunakan media yang bisa memperkuat tubuh dengan obat-obatan yang diperkenankan namun harus dengan memperhatikan aturan-aturan medis serta mempunyai tujuan yang baik, seperti menjaga keharmonisan keluarga dan keturunan. Karena hal tersebut merupakan media supaya lelaki tetap dicintai istrinya. Oleh karena itu sebaiknya lelaki memang dicintai istrinya. Banyak masyarakat yang tidak menggunakan obat kuat tersebut. Akhirnya senggamanya menghasilkan bahaya yang cukup besar.” (Abu Bakar bin Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I’ânatuth Thâlibîn"(Dârul Fikr, 1997], juz 3, halaman 316)


Sementara ikhtiar medis dikutip dari laman hallo doc menyebutkan bahwa rata-rata sekitar 45 persen pria berejakulasi dalam dua menit. Sementara itu, waktu yang ideal untuk mendapatkan kepuasan selama berhubungan intim maksimal adalah 7-13 menit saja. Agar bisa tahan lama, beberapa upaya fisik perlu dilakukan di antaranya dengan olahraga, konsumsi makanan sehat, mengontrol pikiran, mengeksplorasi posisi berhubungan badan, menjadwalkan kegiatan hubungan intim, dan berkomunikasi untuk menghilangkan stres.

MERACIK JAMU KUAT SEX

Bahan-Bahan:

  • Kopi Bubuk 1 sendok makan
  • Madu 1 sendok makan
  • Merica 7 butir (di tumbuk sampai halus)
  • Jahe kira kira 1 ons (di parud di ambil airnya)
  • Telur ayam kampung 1 butir (di kocok)
  • Jeruk nipis 1 biji di ambil airnya
  • Kecap 1 sendok makan.
  • Semua bahan di campur sampai betul betul merata habis itu di minum sebelum berhubungan badan atau sebelum tidur.

Khasiatnya untuk : kejantanan suami saat melakukan Hubungan badan dengan istrinya, serta dapat menyembuhkan sakit pinggang, pegal linu, dan penghilang capek setelah habis bekerja. Semoga Bermanfaat.

02 November 2025

Doa anti gendam, pencuri, perampok dan jambret

Doa anti gendam, pencuri, perampok dan jambret

Sebagai seorang muslim, kita menyadari bahwa kehidupan di dunia ini penuh dengan berbagai tantangan dan ancaman, baik yang terlihat maupun tidak terlihat. Ancaman tersebut bisa datang dari berbagai sumber, mulai dari manusia, jin, setan, hingga berbagai bentuk bencana dan ujian kehidupan.

Allah SWT telah memerintahkan kita untuk senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran Surat Al-Mukmin ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗ

"Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan)"


Melalui doa, kita mengakui keterbatasan diri dan menempatkan kepercayaan penuh kepada Allah sebagai satu-satunya tempat memohon perlindungan.

Dalam menghadapi berbagai ancaman tersebut, kita perlu memahami bahwa setiap bentuk perlindungan yang kita rasakan hakikatnya berasal dari Allah SWT. Meskipun kita melakukan berbagai upaya lahiriah untuk melindungi diri, tanpa pertolongan Allah, segala upaya tersebut tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu, memohon perlindungan kepada Allah melalui doa merupakan bentuk ibadah yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim.

Di artikel blog Perisai Mukmin ini, kita akan membahas suatu doa meminta perlindungan Anti gendam, Pencuri, Perampok dan Jambret yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

DOA ANTI GENDAM, PENCURI DAN JAMBRET
يَا وَدُوْدُ ، يَا ذَا الْعَرْشِ الْمَجِيدِ ، يَا فَعَالُ لِمَا يُرِيْدُ ، أَسْأَلُكَ بِعِزَكَ الَّذِي لَا يُرَامُ ، وَمُلْكِكَ الَّذِي لَا يُضَامُ ، وَبِنُوْرِكَ الَّذِي مَلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ أَنْ تَكْفِينِي شَرَّ هَذَا (......) ، يَا مُغِيْثُ ، أَغِثْنِي،  يَا مُغِيْثُ ، أَغِثْنِي.

YAA WADUUD, YAA DZAL 'ARSYIL MAJIID, YA FA'AALU LIMA YURIID, AS-ALUKA BI-'IZZIKAL LADZII LAA YUROOM, WA MULKIKAL-LADZII LAA YUDHOOM, WA BINUURIKAL LADZII MALA ARKAANA 'ARSYIKA AN TAKFIYANI SYARRO HADZAA (di isi dengan keadaan yang sedang dihadapi) YAA MUGHIITSU AGHITSNII, YAA MUGHIITSU, AGHITSNII...

"Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Pencinta, wahai Pemilik ‘Arasy yang mulia, wahai Dzat yang berbuat sesuai kehendak-Nya, aku memohon kepada-Mu dengan keperkasaan-Mu yang tak terkalahkan, dengan kerajaan-Mu yang tak terhinakan, dan dengan cahaya-Mu yang telah memenuhi seluruh penjuru ‘Arsy-Mu, agar Engkau lindungi aku dari kejahatan (……), wahai Dzat Yang Maha Penolong, tolonglah aku, wahai Dzat Yang Maha Penolong, tolonglah aku, wahai Dzat Yang Maha Penolong, tolonglah aku."


Keterangan:
  • Lafadz Aghitsni yang pertama dan kedua diulang sebanyak 3x.
  • Saat membaca Aghitsnii berdoalah sepenuh hati memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT.
  •  
  • Tatacara dibaca 3x setelah keluar dari rumah/hendak berpergian.
  • Atas izin Allah akan diberi perlindungan dan bahkan orang yang akan berbuat jahat bisa jadi meninggal seketika itu.Harap berhati-hati

Shalawat Fulus Emas

Shalawat Fulus Emas

Ada bermacam macam shalawat, salah satunya Shalawat Fulus Emas yang berarti ‘Fulus’ adalah uang. Memang banyak shalawat yang dibentuk oleh para ulama untuk wasilah berdoa dan memohon kepada Allah SWT atas suatu hajat. Seperti Shalawat Thibbil Qulub untuk maksud penyembuhan, ada shalawat Nariyah untuk banyak sekali hajat dan shalawat-shalawat lain yang jumlahnya sangat banyak. Diantara shalawat itu ada shalawat Fulus Emas untuk urusan rezeki.

Sebab itulah, berikut ini saya akan sampaikan mengenai shalawat untuk kerezekian. Sebuah amalan dzikir untuk menarik uang dan mendatangkan berbagai rezeki. Sehingga rezeki Anda akan terbuka lebar serta kekayaan yang melimpah

SHALAWAT FULUS EMAS
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الْمَبْعُوْثِ صَلَاةً تُجِعُلِى بِهَا مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْفُلُوْسِ فِيْ هَذِهِ السَّاعَةِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِمْ

ALLAHUMMA SHOLLI WASALLIM WABAARIK ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADINIL MAB'UTSI SHALATAN TUJI'ULI BIHAA MINAL AMWAALI WAL FULUUSI FII HADZIHIS SAA'ATI WA ALAA AALIHI WASHOHBIHI WASALLIM

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat, salam, dan berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang diutus, dengan shalawat yang menjadikan aku mendapatkan harta dan uang pada saat ini, serta limpahkan pula kepada keluarga dan para sahabat beliau, dan berilah kesejahteraan


TATA CARA MENGAMALKAN
  • "Bismillaahirrahmaanirrahiim"
  • Astaghfirulloohal azhiim (100x)
  • Ilaa hadhrotin-nabiyyil mushthofaa Muhammadin SAW (Al-Faatihah 1x)
  • Ilaa hadhrotin-nabiyulloh Khidhir abil abbas balya ibni malkan alaihis-salam (Al-Faatihah 1x)
  • Ilaa hadhroti sayyidi Syaikh Muhyiddin Abi Muhammad sulthonil Auliya-i Syaikh Abdul Qadir Al-Jaylani bin Abi sholih musa janka dausat, wa sayyidi Syaikh Abil Abbas ahmad bin Ali Al-Buni, wa sayyidi Syaikh Abil Hasan Ali bin Abdillah bin Abdil Jabbar Asy-syadzili, wa sayyidi Syaikh Ahmad Ar-rifa’i, wa sayyidi Syaikh Ahmad Al-Badawi, wa sayyidi Syaikh Ibrahim Al-Qurasy Ad-dusuqi rodhialloohu anhum (Syai'ul-lillaahi lahumul faatihah 1x)
  • Ilaa hadhroti sayyidi Syaikh Raden rahmat sunan ampel, wa ilaa Syaikh Syarif hidayatullah sunan gunung jati, wa ilaa Raden syahid sunan kalijaga, wa ilaa Mbah kuwu sangkan cirebon girang, (Syai'ul-lillaahi lahumul faatihah 1x)
  • Ilaa hadhroti Sayyidi Syaikh Almarhum Kyai Muhammad Abdul Malik Kedungparuk purwokerto, Wa Sayyidi Syaikh Almarhum Kyai Hamim Jazuli Gus Miek Kediri, wa Sayyidi Syaikh Al-Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Hasyim Pekalongan, wa ila Al-ustadz Maulana Gus Laduny, (Syai'ul-lillaahi lahumul faatihah 1x)
  • Ilaa hadhroti jami’il khola-iqi ajma’iin khususon liro’iyyah qoryati (…nama daerah tempat tinggal anda….....) wa dzallilhum lii birohmatika Yaa Arhamar-rahimiin (Syai'ul-lillaahi lahumul faatihah 1x)
  • Wa ilaa haajaati……………………. Lillaahi ta'aalaa (Al-Faatihah 1x)
  • Ilaa hadhroti li-man ajazani Alwan Idris Ma’ruf/Ulul Mukmin Sunan Idris (Al-Faatihah 1x)
DOA SETELAH MENGAMALKAN SHALAWAT FULUS EMAS
اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ, يَاسَيِّدِنَا يَا رَسُولُ اللّٰهُ مُحَمَّدِ, إِنَّا نَتَوَسَّلُ بِكَ إِلَى اللّٰهِ تَعَالٰى لِيَقْضِيَ حَاجَاتِنَا یَا آللّٰهِ أَكُؤْ مُؤْهُوْنْ بٓارْكَهْيٓا صَلَوَاتْ الفُلُوْسْ بِالصَّلَاةِ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

ASH-SHOLAATU WASSALAMU ALAIKA YAA SAYYIDINAA YAA RASUULALLAH MUHAMMAD, INNA NATAWASSALU BIKA ILALLAH TA’ALAA LIYAQDHIYA HAJATINAA, YA ALLAH AKU MOHON BERKAHNYA SHOLAWAT FULUS BISH-SHOLAATI ‘ALAA NABIYYIKA MUHAMMADIN SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM, WALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIIN.


KETERANGAN:

Untuk mengaktifkan energi Sholawat Fulus Emas ini caranya dengan dipuasai selama tiga hari berturut-turut yaitu pada hari Selasa, Rabu dan kamis, dengan setiap malamnya pukul. 00.00 WIS melakukan pembacaan wirid amalan diatas. Apabila sudah menyelesaikan puasa selama tiga hari selanjutnya wirid amalan ini harus di istiqomahkan dengan diwirid setiap hari, dan khusus bacaan Shalawat-nya cukup dibaca sebanyak 11x saja.

KHASIAT SHALAWAT FULUS EMAS:

Khasiatnya khusus supaya rizki lancar dan khususnya rizki dalam bentuk uang dan memiliki banyak perhiasan Emas.

Ragam puasa sunnah

Ragam puasa sunnah

Puasa sunnah adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Meskipun tidak diwajibkan, melaksanakan puasa sunnah memiliki nilai keutamaan yang tinggi dan banyak manfaatnya bagi umat Muslim. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif tentang hukum puasa sunnah dalam Islam, macam-macam puasa sunnah, dan manfaat melaksanakan puasa sunnah.

Pengertian Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah bentuk ibadah puasa yang dianjurkan dalam agama Islam, tetapi tidak diwajibkan. Ini berarti bahwa melaksanakan puasa sunnah adalah suatu kebaikan dan mendatangkan pahala, tetapi tidak membawa konsekuensi dosa jika ditinggalkan. Puasa sunnah dilakukan atas dasar kesadaran individu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.

Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang dilakukan atas dasar kemauan dan kesadaran pribadi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini dilakukan di luar puasa wajib seperti puasa Ramadan yang diwajibkan bagi setiap Muslim dewasa dan mukallaf (seseorang yang telah memenuhi beberapa kreteria untuk menyandang kewajiban dari Allah sebagai konsekuensinya). Puasa sunnah juga dapat dilakukan dengan berbagai macam pola dan pada waktu-waktu tertentu yang tidak ditentukan secara khusus oleh syariat Islam.

Perbedaan antara Puasa Sunnah dan Puasa Wajib

Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW di luar puasa wajib (puasa Ramadan). Puasa sunnah berfungsi sebagai nafilah, yaitu ibadah tambahan dan pelengkap yang dapat melengkapi ibadah fardu yang sudah dikerjakan agar lebih sempurna.

Adapun beberapa perbedaan utama antara puasa wajib dan puasa sunnah yaitu:

Niat puasa wajib harus dilakukan sebelum fajar. Niat puasa sunnah boleh dilakukan setelah terbit fajar jika belum makan, minum, dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Untuk puasa wajib, seseorang yang hendak melakukannya wajib untuk memperjelas jenis puasanya, seperti puasa Ramadan, kafarat, nazar, atau qadha'. Untuk puasa sunnah, orang tersebut tidak perlu untuk memperjelas jenis puasa yang hendak dilakukan.

Hukum Puasa Sunnah dalam Islam

Puasa sunnah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Meskipun tidak diwajibkan, melaksanakan puasa sunnah sangat dianjurkan dan mendatangkan banyak keutamaan.

Dalam Islam, hukum puasa sunnah diperoleh dari dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad SAW, serta penjelasan ulama-ulama terkemuka. Beberapa dalil yang spesifik menyebutkan puasa sunnah ada pada hadis Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad:

"Pada hari Senin dan Kamis semua amal (manusia) diangkat (diserahkan pada Allah). Maka, aku sangat menyukai ketika amalku diangkat, aku sedang dalam keadaan berpuasa"(HR. Muslim).

"Rasulullah SAW biasa berpuasa pada hari Senin dan Kamis"(HR. Bukhari dan Muslim).

"Rasulullah SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis"(HR Tirmidzi dan Ahmad).

"Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa"(HR Tirmidzi).

Rasulullah SAW memberikan contoh dengan melaksanakan puasa sunnah secara rutin dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memberikan teladan yang baik bagi umat Islam.

Keutamaan Melaksanakan Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah ibadah tambahan dan pelengkap yang dapat melengkapi ibadah fardu yang sudah dikerjakan agar lebih sempurna. Puasa sunnah juga berarti bentuk pendekatan diri atau taqarrub kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa keutamaan puasa sunnah:

  • Menambah pahala dan ketakwaan kepada Allah SWT
  • Meningkatkan derajat seseorang muslim
  • Memperoleh gelar takwa
  • Mendapat pahala besar serta keberkahan dari Allah SWT
  • Malaikat selalu berselawat atas orang yang berpuasa
  • Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun
  • Seorang muslim yang melaksanakan puasa sunnah ayyamul bidh maka bagaikan puasa sepanjang masa
Macam-Macam Puasa Sunnah

Puasa sunnah merupakan ibadah tambahan yang dianjurkan bagi umat Islam selain dari puasa wajib seperti puasa Ramadan. Berikut adalah beberapa macam puasa sunnah yang diajarkan dalam agama Islam:

1. Puasa Sunnah Senin Kamis

Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Puasa ini dilakukan pada hari Senin dan Kamis, dari saat fajar hingga matahari terbenam. Puasa Senin Kamis adalah kesempatan untuk membersihkan jiwa dan mendapatkan pahala yang besar. Puasa ini juga bisa menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Puasa Senin Kamis memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Dalam hadits Nabi Muhammad Saw pun disebutkan keistimewaan puasa sunnah ini. Dalam HR Tirmidzi, Rasulullah SAW telah bersabda yang artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya)


Dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau mengatakan:

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَتَحَرَّى صِيَامَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis” (HR. An Nasai no. 2360 dan Ibnu Majah no. 1739. Shahih)


Tata cara melaksanakan puasa Senin Kamis sama seperti puasa pada umumnya. Umat Islam wajib menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Niat puasa hari Senin:

نَوَّيْتُ صَوْمَ يَوْمُ الْاِثْنَيْنِ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma yaumul itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’aala”


Niat puasa hari Kamis:

نَوَّيْتُ صَوْمَ يَوْمُ الخَمِيْسْ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma yaumul khomis sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’aalaa”


2. Puasa Sunnah Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan dalam kalender Hijriah. Puasa ini juga dikenal sebagai puasa hari-hari putih. Puasa Ayyamul Bidh memiliki keistimewaan karena dilakukan pada malam hari di mana bulan purnama tengah bercahaya dengan cahaya putih.

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan dan diganjar pahala puasa sepanjang tahun. Rasulullah SAW juga mengamalkan puasa Ayyamul Bidh.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata:

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari no. 1178)


Mu’adzah bertanya pada Aisyah:

أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَتْ نَعَمْ. قُلْتُ مِنْ أَيِّهِ كَانَ يَصُومُ قَالَتْ كَانَ لاَ يُبَالِى مِنْ أَيِّهِ صَامَ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

“Apakah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpuasa tiga hari setiap bulannya....?” Aisyah menjawab, “Iya.” Mu’adzah lalu bertanya, “Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut..?” Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau).” (HR.Tirmidzi no. 763 dan Ibnu Majah no. 1709. Shahih)


Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar” (HR. An Nasai no. 2345. Hasan)


Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda padanya:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2424. Hasan)


Niat Puasa Ayyamul Bidh:

نَوَّيْتُ صَوْمَ اَيَّامُ الْبِيْضْ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma ayyamul bidh sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’aalaa”


3. Puasa Sunnah Daud

Puasa Daud adalah puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Daud AS. Puasa Daud dilakukan dengan cara berpuasa selama satu hari dan berbuka pada hari berikutnya, dan dilakukan secara berkesinambungan.Intinya cara melakukan puasa Daud adalah sehari berpuasa dan sehari tidak

Puasa Daud merupakan salah satu jenis puasa sunnah dalam agama Islam. Artinya, puasa ini tidak diwajibkan, tetapi dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk ibadah tambahan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mengamalkan ajaran Nabi.

Durasi Puasa Daud sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Waktu pelaksanaan puasa Daud bisa kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa yaitu pada: Idul fitri (1 Syawal), Idul adha (10 Zulhijah).

Rasulullah Saw. sendiri mengatakan bahwa puasa Daud merupakan puasa sunah yang lebih utama dibandingkan puasa sunnah yang lain.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أحَبُّ الصِّيَامِ إلى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ، وَأحَبُّ الصَّلاةِ إِلَى اللهِ صَلاةُ دَاوُدَ: كَانَ يَنَامُ نِصْفَ الليل، وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَكَانَ يُفْطِرُ يَوْمًا وَيَصُوْمُ يَوْمًا

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari” (HR. Bukhari no. 3420 dan Muslim no. 1159)


Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu anhuma, ia berkata:

أُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنِّى أَقُولُ وَاللَّهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ . فَقَالَ لَهُ رَسسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - « أَنْتَ الَّذِى تَقُولُ وَاللَّهِ لأَصُومَنَّ النَّهَارَ وَلأَقُومَنَّ اللَّيْلَ مَا عِشْتُ » قُلْتُ قَدْ ق قُلْتُهُ . قَالَ « إِنَّكَ لاَ تَسْتَطِيعُ ذَلِكَ ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ ، وَقُمْ وَنَمْ ، وَصُمْ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ ، فَإِنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا ، وَذَلِكَ مِثْلُ صِيَامِ الدَّهْرِ » . فَقُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ » . قَالَ قُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ . قَالَ « فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا ، وَذَلِكَ صِيَامُ دَااوُدَ ، وَهْوَ عَدْلُ الصِّيَامِ » . قُلْتُ إِنِّى أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ « لاَ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ

Disampaikan kabar kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa aku berkata; "Demi Allah, sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku akan shalat malam sepanjang hidupku”. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepadanya (Abdullah bin Amru): “Benarkah kamu yang berkata; “Sungguh aku akan berpuasa sepanjang hari dan sungguh aku pasti akan shalat malam sepanjang hidupku...?". Kujawab; “Demi bapak dan ibuku sebagai tebusannya, sungguh aku memang telah mengatakannya”. Maka Beliau berkata: “Sungguh kamu pasti tidak akan sanggup melaksanakannya. Akan tetapi berpuasalah dan berbukalah, shalat malam dan tidurlah dan berpuasalah selama tiga hari dalam setiap bulan karena setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu seperti puasa sepanjang tahun". Aku katakan: “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah”. Beliau berkata: “Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah selama dua hari”. Aku katakan lagi: “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu”. Beliau berkata: “Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Allah Daud alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama”. Aku katakan lagi: “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu”. Maka beliau bersabda: “Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu” (HR. Bukhari no. 3418 dan Muslim no. 1159)


Ibnu Hazm mengatakan, “Hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang dari melakukan puasa lebih dari puasa Daud yaitu sehari puasa sehari tidak.”.

Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan, “Puasa seperti puasa Daud, sehari berpuasa sehari tidak adalah lebih afdhol dari puasa yang dilakukan terus menerus (setiap harinya).”.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Puasa Daud sebaiknya hanya dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya. Jangan sampai ia melakukan puasa ini sampai membuatnya meninggalkan amalan yang disyari’atkan lainnya. Begitu pula jangan sampai puasa ini membuatnya terhalangi untuk belajar ilmu agama. Karena ingat, di samping puasa ini masih ada ibadah lainnya yang mesti dilakukan. Jika banyak melakukan puasa malah membuat jadi lemas, maka sudah sepantasnya tidak memperbanyak puasa.Wallahul Muwaffiq

Niat Puasa Daud:

نَوَّيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma dawuda sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa Daud, sunnah karena Alloh ta’aalaa”


4. Puasa di Awal Dzulhijah (Tarwiyah)

Keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah berlaku untuk amalan apa saja, tidak terbatas pada amalan tertentu, sehingga amalan tersebut bisa shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan amalan sholih lainnya. Di antara amalan yang dianjurkan di awal Dzulhijah adalah amalan puasa.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

« مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى ى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ »

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah..?" Nabi shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun” (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no. 1727, dan Ahmad no. 1968. Shahih)


Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya” (HR. Abu Daud no. 2437. Shahih)


Niat Puasa Tarwiyah:

نَوَّيْتُ صُوْمَ تَرْوِيَهْ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma tarwiyah sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa tarwiyah, sunnah karena Allah ta’aalaa”


5. Puasa Sunnah Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha. Puasa ini dinamakan Arafah karena bertepatan dengan momen wukuf di Arafah yang dilakukan oleh para jamaah haji.

Puasa Arafah merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Imam Muslim meriwayatkan:

"Puasa hari Arafah adalah puasa yang aku harapkan dengan puasa tersebut Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa pada tahun yang telah lewat dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang".(HR. Muslim)

Abu Qotadah Al-Anshoriy berkata:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Nabi shallallahu alaihi wasallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arofah...? Beliau menjawab, ”Puasa Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura..? Beliau menjawab, ”Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162)


Sedangkan untuk orang yang berhaji tidak dianjurkan melaksanakan puasa Arofah. Dari Ibnu Abbas, beliau berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَفْطَرَ بِعَرَفَةَ وَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ أُمُّ الْفَضْلِ بِلَبَنٍ فَشَرِبَ

“Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak berpuasa ketika di Arofah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliau pun meminumnya” (HR. Tirmidzi no. 750. Hasan shahih)


Niat Puasa Arofah:

نَوَّيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma Arofah sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa Arofah, sunnah karena Allah ta’aala”


6. Puasa di Bulan Sya’ban

Aisyah radhiyallahu anha mengatakan:

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

“Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)


Dalam lafazh Muslim, Aisyah radhiyallahu anha mengatakan:

كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja” (HR. Muslim no. 1156)


Yang dimaksud disini adalah berpuasa pada mayoritas harinya (bukan seluruh harinya) sebagaimana diterangkan oleh Az-Zain ibnul Munir. Para ulama berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib.

Niat Puasa Sya’ban:

نَوَّيْتُ صَوْمَ شَهْرِ شَعْبَانْ سُنَةً لِلّٰه تَعَالٰى

Nawwaitu shouma syahri sya’baan sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa bulan sya’ban, sunnah karena Alloh ta’aalaa”


7. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh” (HR. Muslim no. 1164)


Niat Puasa Syawal:

نَوَّيْتُ صَوْمَ شَهْرِ شَوَّالْ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma syahri syawwal sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa syawal, sunnah karena Alloh ta’aalaa”


8. Puasa Muharram (10 Muharram)

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ االْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam” (HR. Muslim no. 1163)


An-Nawawi rahimahullah menjelaskan: “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.”

Keutamaan puasa Asyura sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Qotadah diatas. Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Namun Nabi shallallahu alaihi wasallam bertekad diakhir umurnya untuk melaksanakan puasa Asyura tidak bersendirian, namun di ikut sertakan dengan puasa pada hari sebelumnya yaitu (9 Muharram). Dimana tujuannya adalah untuk menyelisihi puasa Asyura yang dilakukan oleh Ahlul Kitab.

Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ - إِنْ شَاءَ اللَّهُ - صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ ». قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan insya Allah (jika Allah menghendaki) kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia” (HR. Muslim no. 1134)


Jadi untuk melakukan puasa Asyura 10 Muharram harus di mulai dari tanggal 9,10,11 Muharram, dimana hal itu untuk membedakan dengan hari raya orang yahudi.

Niat Puasa Muharram:

نَوَّيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma Asyuro sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa asyuro, sunnah karena Allah ta’aalaa”


9. Puasa Rajab

Di awal atau saat memasuki bulan Rajab, sebagian saudara kita ada yang menyebarkan info bahwa puasa Rajab tanggal 1 akan menghapus dosa selama 3 tahun, tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun, tanggal 3 akan menghapus dosa 1 tahun, tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan amal di bulan rajab akan diberi pahala 70 kali lipat. Adakah anjuran secara khusus puasa awal Rajab..?

Hadits Tentang Puasa Rajab

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hadits yang menunjukkan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.” (Latho’if Al Ma’arif, hal. 213).

Ibnu Rajab menjelaskan pula, “Sebagian salaf berpuasa pada bulan haram seluruhnya (bukan hanya pada bulan Rajab saja). Sebagaimana hal ini dilakukan oleh Ibnu Umar, Al Hasan Al Bashri, dan Abu Ishaq As Sabi’iy. Ats Tsauri berkata, “Bulan haram sangat kusuka berpuasa di dalamnya.” (Latho’if Al Ma’arif, hal. 214).

Ibnu Rajab kembali berkata, “Tidak dimakruhkan jika seseorang berpuasa Rajab namun disertai dengan puasa sunnah pada bulan lainnya”.Demikian pendapat sebagian ulama Hambali.

Seperti misalnya ia berpuasa Rajab disertai pula dengan puasa pada bulan haram lainnya. Atau bisa pula dia berpuasa Rajab disertai dengan puasa pada bulan Sya’ban. Sebagaimana telah disebutkan bahwa Ibnu Umar dan ulama lainnya berpuasa pada bulan haram (bukan hanya bulan Rajab saja). Ditegaskan pula oleh Imam Ahmad bahwa siapa yang berpuasa penuh pada bulan Rajab, maka saja ia telah melakukan puasa dahr yang terlarang (yaitu berpuasa setahun penuh).” (Latho’if Al Ma’arif, hal. 215).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Setiap hadits yang membicarakan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malam (seperti shalat setelah Maghrib pada malam-malam pertama bulan Rajab), itu berdasarkan hadits dusta.” (Al Manar Al Munif, hal. 49).

Penulis Fiqh Sunnah, Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah berkata, “Adapun puasa Rajab, maka ia tidak memiliki keutamaan dari bulan haram yang lain. Tidak ada hadits shahih yang menyebutkan keutamaan puasa Rajab secara khusus. Jika pun ada, maka hadits tersebut tidak bisa dijadikan dalil pendukung.” (Fiqh Sunnah, 1: 401).

Sebagaimana dinukil oleh Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah (1: 401), Ibnu Hajar Al Asqolani berkata, “Tidak ada dalil yang menunjukkan keutamaan puasa di bulan Rajab atau menjelaskan puasa tertentu di bulan tersebut. Begitu pula tidak ada dalil yang menganjurkan shalat malam secara khusus pada bulan Rajab. Artinya, tidak ada dalil shahih yang bisa jadi pendukung.”

Syaikh Sholih Al-Munajjid hafizhohullah berkata, “Adapun mengkhususkan puasa pada bulan Rajab, maka tidak ada hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya atau menunjukkan anjuran puasa saat bulan Rajab. Yang dikerjakan oleh sebagian orang dengan mengkhususkan sebagian hari di bulan Rajab untuk puasa dengan keyakinan bahwa puasa saat itu memiliki keutamaan dari yang lainnya, maka tidak ada dalil yang mendukung hal tersebut.” (Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 75394).

Puasa Hari Tertentu dari Bulan Rajab

Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia pernah ditanya, “Diketahui bahwa di bulan Rajab dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Apakah puasa tersebut dilakukan di awal, di tengah ataukah di akhir.”

Jawaban dari para ulama yang duduk di komisi tersebut, “Yang tepat, tidaklah ada hadits yang membicarakan puasa khusus di bulan Rajab selain hadits yang dikeluarkan oleh An Nasa-i dan Abu Daud, hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dari hadits Usamah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah pernah melihatmu berpuasa yang lebih bersemangat dari bulan Sya’ban.” Beliau bersabda, “Bulan Sya’ban adalah waktu saat manusia itu lalai, bulan tersebut terletak antara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah saat amalan diangkat pada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karenanya, aku suka amalanku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Ahmad 5: 201, An Nasai dalam Al Mujtaba 4: 201, Ibnu Abi Syaibah (3: 103), Abu Ya’la, Ibnu Zanjawaih, Ibnu Abi ‘Ashim, Al Barudi, Sa’id bin Manshur sebagaimana disebutkan dalam Kanzul ‘Amal 8: 655).

Nah bila saudara pembaca mau berpuasa rajab, berpuasalah semata-mata karena Allah dan biarlah Alloh sendiri yang membalas puasa yang telah kita lakukan.

Niat Puasa Rajab:

نَوَّيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبِ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Nawwaitu shouma syahri Rojab sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa rajab, sunnah karena Allah ta’aala”


10. Puasa Hajat

Puasa Hajat adalah puasa yang dilakukan bila seseorang ingin memohon kepada Alloh agar segala doa dan harapan yang diminta terkabul. Seperti agar lulus ujian, mau melamar kerja, agar mudah mencari rizki, dan lain sebagainya. Puasa hajat dapat dikerjakan kapanpun asal waktu yang di larang untuk berpuasa

Niat Puasa Hajat:

نَوَّيْتُ صَوْمَ غَدِنْ لِقَضَعِلْ حَجَاتِ سُنَةً لِلّٰهِ تَعَالٰ

Nawwaitu shouma ghodin li-qodho’il hajaati sunnatan lillaahi ta’aalaa

“Saya niat puasa agar dilaksanakan segala hajat, sunnah karena Allah ta’aala”


Ketentuan dalam Melakukan Puasa Sunnah

Pertama: Boleh berniat puasa sunnah setelah terbit fajar jika belum makan, minum dan selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Berbeda dengan puasa wajib maka niatnya harus dilakukan sebelum fajar.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

دَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ شَىْءٌ ». فَقُلْنَا لاَ. قَالَ « فَإِنِّى إِذًا صَائِمٌ ». ثثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِىَ لَنَا حَيْسٌ. فَقَالَ « أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا ». فَأَكَلَ

“Pada suatu hari, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya, “Apakah kamu mempunyai makanan...?” Kami menjawab, “Tidak ada.” Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa.” Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, “Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju).” Maka beliau pun berkata, “Bawalah kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa” (HR. Muslim no. 1154).


An-Nawawi memberi judul dalam Shahih Muslim, “Bab, Bolehnya melakukan puasa sunnah dengan niat di siang hari sebelum waktu zawal (bergesernya matahari ke barat) dan bolehnya membatalkan puasa sunnah meskipun tanpa udzur”

Kedua: Boleh menyempurnakan atau membatalkan puasa sunnah. Dalilnya adalah hadits Aisyah diatas. Puasa sunnah merupakan pilihan bagi seseorang ketika ia ingin memulainya, begitu pula ketika ia ingin meneruskan puasanya. Inilah pendapat dari sekelompok sahabat, pendapat Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya. Akan tetapi mereka semua, termasuk juga Imam Asy Syafi’i bersepakat bahwa disunnahkan untuk tetap menyempurnakan puasa tersebut.

Ketiga: Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah sedangkan suaminya bersamanya kecuali dengan seizin suaminya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لاَ تَصُومُ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya ada kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari no. 5192 dan Muslim no. 1026).


An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah puasa sunnah yang tidak terikat dengan waktu tertentu. Larangan yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah larangan haram, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama Syafi’iyah. Sebab pengharaman tersebut karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang dengan istrinya setiap harinya. Hak suami ini wajib ditunaikan dengan segera oleh istri. Dan tidak bisa hak tersebut terhalang dipenuhi gara-gara si istri melakukan puasa sunnah atau puasa wajib yang sebenarnya bisa diakhirkan.” [13] Beliau rahimahullah menjelaskan pula, “Adapun jika si suami bersafar, maka si istri boleh berpuasa. Karena ketika suami tidak ada di sisi istri, ia tidak mungkin bisa bersenang-senang dengannya.”

Manfaat Melaksanakan Puasa Sunnah

Puasa sunnah tidak hanya memberikan keutamaan spiritual, tetapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan dan keuangan seseorang. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melaksanakan puasa sunnah:

1. Manfaat Spiritual

Puasa sunnah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat meningkatkan kedekatan seseorang dengan Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama beberapa waktu, seseorang dapat lebih fokus pada ibadah dan introspeksi diri. Puasa sunnah juga membantu seseorang untuk membersihkan jiwa dan memperkuat ikatan spiritualnya dengan Sang Pencipta.

2. Manfaat Kesehatan

Selain manfaat spiritual, puasa sunnah juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Puasa secara periodik telah terbukti dapat membantu tubuh dalam melakukan proses detoksifikasi dan regenerasi sel. Selain itu, puasa sunnah juga dapat membantu menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

3. Manfaat Keuangan

Melaksanakan puasa sunnah juga dapat memberikan manfaat bagi keuangan seseorang. Dengan menahan diri dari makan dan minum dalam waktu tertentu, seseorang dapat menghemat pengeluaran untuk kebutuhan makanan dan minuman. Selain itu, puasa sunnah juga mengajarkan nilai kesederhanaan dan pengendalian diri dalam mengelola keuangan, sehingga dapat membantu seseorang untuk lebih bijaksana dalam mengelola keuangan pribadinya.

SEDANG HARI YANG DILARANG UNTUK BERPUASA

1. Dua Hari Raya

Dari Abi Sa’id Al-Khudlriyyi R.a: "Bahwasanya Rasulullah SAW telah melarang puasa pada dua hari: hari Idul Fithri dan hari Idul Adha" (HR. Muttafaq’alaih).

Para ulama telah sepakat atas haramnya berpuasa pada kedua hari raya baik puasa fardu maupun puasa sunnah berdasakan hadis Umar ra “Sesungguhnya Rasulullah saw melarang puasa pada kedua hari ini. Adapun hari raya Idul fitri ia merupakan hari berbuka dari puasamu sedang hari raya Idul adha maka makanlah hasil kurbanmu.”

2. Hari-Hari Tasyriq 11, 12 dan 13 Dzulhijjah

Dari Nubaitsah Al-Hudzali R.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Hari-hari tasyriq itu adalah hari makan dan minum, dan hari dzikir kepada Allah Azza wa Jalla”. (HR. Muslim)

Haram berpuasa pada hari-hari tasyriq yaitu tiga hari berturut-turut setelah hari raya Idul adha berdasakan riwayat Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling kota Mina utk menyampaikan “Janganlah kamu berpuasa pada hari ini krn ia merupakan hari makan minum dan berzikir kepada Allah.”

3.Berpuasa pada Hari Jumat secara Khusus Hari Jumat merupakan hari raya mingguan bagi umat Islam. Oleh sebab itu agama melarang berpuasa pada hari itu. Akan tetapi jumhur berpendapat bahwa larangan itu berarti makruhbukan menunjukkan haram kecuali jika seseorang berpuasa sehari sebelum atau sesudahnya atau sesuai dgn kebiasaannya atau secara kebetulan bertepatan pada hari Arafah atau hari Asyura maka tidaklah makruh berpuasa pada hari Jumat itu.

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW masuk ke rumah Juwairiyah binti Harits pada hari Jumat sedang ia sedang berpuasa. Lalu Nabi bertanya kepadanya “Apakah engkau berpuasa kemarin...?” Dia menjawab “Tidak” dan besok apakah engkau bermaksud ingin berpuasa...? “Tidak” jawabnya. Kemudian Nabi bertanya lagi dia menjawab tidak pula. “Kalau begitu berbukalah sekarang!” . Diriwayatkan pula dari Amir al-Asy’ari dia berkata Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya hari Jumat itu merupakan hari rayamu karena itu janganlah kamu berpuasa pada hari itu kecuali jika kamu berpuasa sebelum atau sesudahnya!”. Ali R.a berpesan “Siapa yg hendak melakukan perbuatan sunnah diantaramu hendaklah ia berpuasa pada hari Kamis dan jangan berpuasa pada hari Jumat karena ia merupakan hari makan dan minum serta zikir.” (HR Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang hasan)

Menurut riwayat Bukhari dan Muslim yang diterima dari Jabir ra bahwa Nabi SAW bersabda “Janganlah kamu berpuasa pada hari Jumat kecuali jika disertai oleh satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya.” Dan menurut lafal Muslim “Janganlah kamu mengkhususkan malam Jumat di antara malam-malam itu buat bangun beribadah dan jangan kamu khususkan hari Jumat itu di antara hari-hari lain untuk berpuasa kecuali bila bertepatan dengan puasa yang dilakukan oleh salah seorang di antaramu!”

4.Berpuasa pada Hari Sabtu secara Khusus Larangan berpuasa pada hari ini didasarkan pada dalil yang telah dipadukan dari dalil-dalil yang membolehkan puasa pada hari Sabtu dan dalil-dalil yang melarang puasa pada hari itu. Di antara dalil itu adalah hadits Busr seperti di bawah ini.

Dari Busr as-Sulami dari saudara perempuannya ash-Shamma bahwa Rasulullah SAW bersabda “Janganlah kamu berpuasa pada hari Sabtu kecuali karena diwajibkan kepada kamu. Dan seandainya seseorang di antaramu tidak menemukan kecuali kulit anggur atau bungkal kayu hendaklah dimamahnya makanan itu!”.

Turmudzi mengatakan hadits tersebut Hasan seraya berkata “Dimakruhkan disini maksudnya ialah jika seseorang mengkhususkan hari Sabtu untuk berpuasa karena orang-orang Yahudi membesarkan hari Sabtu.” Dari Ummu Salamah dia berkata “Nabi SAW lebih banyak melakukan puasa pada hari-hari Sabtu dan Minggu daripada hari-hari yang lainnya dan beliau bersabda “Kedua hari itu merupakan hari besar orang-orang musyrik maka saya ingin berbeda dengan mereka.” (HR Ahmad Baihaqi Hakim dan Ibnu Khuzaimah seraya keduanya yang terakhir ini menyatakan sah. Berdasarkan bermacam-macam hadits ini Syekh Albani berpendapat “Dari sini maka tampaklah dengan jelas bahwa kedua macam ini membolehkan. Maka jika dilakukan kompromi antara hadits-hadits yang membolehkan dengan hadits ini bisa ditarik kesimpulan bahwa hadits ini lebih didahulukan daripada hadits-hadits yang membolehkan. Demikian juga sabda Nabi SAW kepada Juwairiyah “Apakah kamu akan berpuasa besok...?” dan yang semakna dengan sabda ini adalah dalil yang membolehkan juga maka tetap lebih mendahulukan hadits yang melarang daripada Sabda Nabi SAW kepada Juwairiyah ini.”

5. Berpuasa pada Hari yang diragukan Dari Ammar bin Yasir ra berkata “Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukannya berarti ia telah durhaka kepada Abul Qasim”. Menurut Turmudzi hadits ini hasan lagi shahih dan menjadi amalan bagi kebanyakan ulama. Hadits itu juga merupakan pendapat Sufyan Tsauri Malik bin Anas Abdullah ibnu Mubarok Syafi’i Ahmad serta Ishak. Kebanyakan mereka berpendapat jika hari yg dipuasakannya itu termasuk bulan Ramadhan hendaklah ia mengqadha satu hari sebagai gantinya. Dan jika ia berpuasa pada hari itu karena kebetulan bertepatan dengan kebiasaannya maka hukumnya boleh tanpa dimakruhkan. Dari Abu Hurairah R.a Nabi SAW bersabda “Janganlah kamu mendahului puasa Ramadhan itu dengan sehari dua hari kecuali jika bertepatan dengan hari yang biasa dipuasakan maka bolehlah kamu berpuasa pada hari itu.”

6. Berpuasa Sepanjang Masa, Hal ini berdasarkan hadits “Tidaklah berpuasa orang yang berpuasa sepanjang masa.” . Solusi dari larangan ini adalah hendaknya seseorang

berpuasa dengan puasa Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa puasa sunnah memiliki peran yang penting dalam praktik keagamaan umat Islam. Puasa sunnah bukan hanya sekadar ibadah tambahan, tetapi juga membawa berbagai keutamaan, manfaat, dan hikmah bagi kehidupan sehari-hari.

Penting untuk diingat bahwa melaksanakan puasa sunnah merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT yang patut diperjuangkan oleh setiap umat Muslim. Dalam menjalankan puasa sunnah, kita juga diajarkan untuk menjaga kesehatan tubuh, menguatkan ikatan spiritual, dan mengelola keuangan dengan bijaksana.

Dengan memahami hukum, manfaat, dan keutamaan puasa sunnah, diharapkan setiap Muslim dapat lebih termotivasi untuk melaksanakannya secara konsisten. Selain itu, praktik puasa sunnah juga menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.