Doa orang tua adalah syarat utama bagi suksesnya seorang anak. Karena doa, adalah perlambang ridho. Sedangkan dalam hadits disebutkan, bahwa ridho Allah tergantung ridho orang tua dan murka Allah tergantung pula dengan murka orang tua.
Dari Abdullah bin Amru Radhiallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi: 1899, HR. al-Hakim: 7249, Ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir: 14368, al-Bazzar : 2394).
Doa dari orang tua kepada anaknya adalah perlambang cinta. Ia tidak tergantung dengan bakti kita kepada keduanya. Sehingga, tidak jarang kita jumpai, banyak anak-anak durhaka yang tetap didoakan oleh orang tuanya, lebih-lebih lagi seorang ibu. Meskipun, dengan sempurnanya bakti, doa itu akan semakin terasa khasiatnya.
Suatu pelajaran yang mesti diketahui oleh setiap orang tua. Doa mereka sungguh ajaib jika itu ditujukan pada anak-anak mereka. Jika orangtua ingin anaknya menjadi anak yang sholeh dan baik, maka doakanlah mereka karena doa orangtua adalah doa yang mudah di ijabahi. Namun ingat sebenarnya Doa yang dimaksudkan di sini mencakup doa baik dan buruk dari orang tua pada anaknya. Jika orangtua mendoakan jelek pada anaknya, maka itu pun akan terkabulkan. Sehingga orangtua mesti hati-hati dalam mendoakan anak-anakNya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu Daud no. 1536).
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tidak doa yang tidak tertolak yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir.” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubro). Dalam dua hadits ini disebutkan umum, artinya mencakup doa orang tua yang berisi kebaikan atau kejelekan pada anaknya.
Juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizholimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua pada anaknya.” (HR. Ibnu Majah no. 3862).
Riwayat ini menyebutkan bahwa doa baik orang tua kepada anaknya termasuk doa yang mustajab dan dikabulkan.
Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari membawakan dalam kitab Al-Adabul Mufrod beberapa riwayat mengenai doa orang tua. Di antara riwayat tersebut, Abu Hurairah berkata, ”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا
“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Al Adabul Mufrod no. 32. Dikatakan hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Al Adabul Mufrod no. 24). Hadits ini menunjukkan bahwa doa jelek orang tua pada anaknya termasuk doa yang mustajab.
Maka sungguh amat bahaya jika keluar dari lisan orang tua doa jelek pada anaknya sendiri karena doa seperti itu bisa terkabul.
Hendaklah para orang tua mencontoh Doa para Nabi dan orang sholeh yang selalu mendoakan kebaikan pada anak keturunannya. Lihatlah contoh Nabi Ibrahim alaihis salam dimana beliau selalu berdoa:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاء
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim: 35)
Lihatlah sifat ibadurrahman (hamba Allah) yang berdoa:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqan: 74)
DAHSYATNYA BILA SEORANG IBU MENYEBUT NAMA ANAKNYA DALAM SETIAP DOANYA
Dr. Fauzia Addabbus seorang psikolog yang amat populer di Kuwait pernah menulis di sebuah Twitter-Nya tentang rahasia-rahasia doa seorang Ibu jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya, dan ternyata efek dari twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang.
Isi twitternya sebagai berikut:
"Wahai para ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakMu dan mengabarkan kepadaNya bahwa engkau ridha atas mereka masing-masing".
Beginilah doanya:
اللهم إنى أشهدك أنى راضية عن إبنى..../ إبنتى.... تمام الرضا وكمال الرضا ومنتهى الرضا فاللهم أنزل رضوانك عليهم برضاءى عنهم
Allohumma innii usyhiduka annii roodhiyah 'an ibnii/ibnatii (....sebut nama anak-anakmu satu persatu...) Tamaamar-ridho, wa kamaalar-ridho, wa muntahayir-ridho, Fallohumma anzil ridhwaanaka alaihim biridhoo'ii 'anhum.
"Ya Allah, Aku bersaksi kepadaMu bahwa aku ridho kepada anak-anakku (....sebut nama anak anakmu...) dengan ridho paripurna, ridho yang sempurna dan ridho yang paling komplit. Maka turunkan Ya Allah keridhoanMu kepada mereka demi ridhoku kepada mereka".
Ada seorang ibu yang bercerita beliau mengamalkan doa dari Twitter Dr. Fauzia Addabbus, lalu ibu tersebut setiap malam mendoakan anak laki-lakinya yang telah berumur 22 tahun. Maka bercerita:
"Sejak kelahiran anakKu itu aku hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak pernah shalat dan bahkan jarang mandi, dia sering berdebat panjang denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tak menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya.
Maka ketika membaca twitterMu aku berkata: "Mungkinkah omongan ini benar..? Tampaknya masuk akal..? Dan seterusnya...."
Dan akhirnya kuputuskan untuk mencoba mendoakan. Lalu setelah seminggu mulai nada suara putraku kepadaku melunak, dan pertama kali dalam hidupku aku tertidur dalam kedamaian. Dan kemudian kudapati putraku mandi, padahal aku tak menyuruhnya.
Minggu kedua dan aku terus mendoakannya sesuai anjuranMu, ia membukakan pintu untukKu dan menyapaku "Apa kabar ibu..?" dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya sebelum itu.
Aku gembira tak terkira walaupun aku tak menunjukkan perasaanku kepadanya sama sekali. Lalu 4 jam kemudian aku menelponnya di ponselnya, dan ia menjawabku dengan nada yang berbeda dari biasanya: "Bu, aku disamping masjid dan aku baru akan shalat waktu ibu menelponku.
Maka akupun tak mampu menahan tangisku, bagaimana mungkin ia yang tak pernah shalat bisa mulai shalat dan dengan lembut menanyaiku apa kabar..? Tak sabar aku menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau mulai shalat..?
Jawabnya, "Aku sendiri tak tahu Bu, waktu aku didekat masjid mendadak hatiku tergerak untuk shalat."
Sejak itu kehidupanku berubah 180 derajat, dan anakku tak pernah lagi berteriak-teriak kepadaku dan sangat menghormatiku. Tak pernah aku mengalami kebahagiaan seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis zikir dan pengajian-pengajian.
DOA IBU ITU AMPUH
Karena beratnya kehidupan sehari-hari seringkali seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya, sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya.
Padahal justru doa Ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat. Jangan pernah bilang: "Ah anakKu masih kecil, ngapain didoakan..??"
Jadi doakan mereka mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doaMu untuk mereka. Allah telah mengkaruniai kita para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak kita dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita untuk mereka.
Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau, dan kita bisa mengetuk pintuNya kapanpun kita mau dan Allah tidak pernah mengantuk ataupun tidur dan tidak pernah lupa.
Semoga Allah memperkenankan doa kita sebagai orang tua yang berisi kebaikan kepada anak-anak kita. Dan anak-anak kita berada dalam kebaikan serta terus berada dalam bimbingan Allah di jalan yang lurus. Jika kita sebagai anak, janganlah sampai durhaka pada orang tua. Banyak-banyaklah berbuat baik pada mereka, sehingga kita pun akan didoakan oleh bapak dan ibu kita.
Semoga Bermanfaat
اَللّٰــهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَــيِّــدِنَا مُحَـــمَّدٍ وَعَلٰى أٰلِهِ سَــيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً دَائِمَةً مَقْــبُوْلَةً تُــؤَدِّىْ بِــهَا عَــنَّا حَقَّهُ الْعَظِـيْمِ
0 komentar:
Posting Komentar