Perisai Mukmin Sejati: Juli 2016 Juli 2016 - Perisai Mukmin Sejati

RUH ORANG TUA MENUNGGU KIRIMAN DOA ANAK

Setelah meninggal dunia, orang tua kita tidak hilang begitu saja. Mereka menunggu kiriman doa, bacaan Al-Fatihah, dan sedekah dari anak-anaknya.

SHALAWAT SULTHON MAHMUD AL-GHOZNAWI

Sekali Baca = 300.000 Shalawat! Shalawat Sulthon Mahmud Al-Ghoznawi | Dahsyatnya Keutamaan!

THORIQOH SAMMANIYAH ABAH GURU SEKUMPUL

Dzikir Paling LANGKA Dalam 100 Tahun | Hanya Diberikan Kepada 1 Orang

DOA ABU DZAR AL-GHIFARI

Doa Abu Dzar Al-Ghifari yang Dikenal Para Malaikat di Langit-Menyentuh Hati

DZIKIR PEMBUKA SESUATU YANG TERTUTUP

awamkanlah membaca sebuah kalimat dibawah ini sebanyak 10 kali pada Pagi (subuh) dan Sore (ashar).

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

24 Juli 2016

POSISI TIDUR TENGKURAP DI MURKAI ALLAH



posisi tengkurap tidur yang di murkai Allah

ASTAGFIRULLAH!! Ternyata Beginilah Posisi Tidur yang Dilaknat Allah SWT, Justru Banyak Orang Melakukannya.

Tidur merupakan suatu upaya setiap manusia untuk mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas. Biasanya anggota badan akan kembali segar setelah terlelap pada malam hari. Ternyata, dalam Islam tidur memiliki aturan dan adab tersendiri. 

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya agar selalu menghadap ke kanan ketika akan tidur. Posisi tidur seperti ini tidak hanya sekedar sunnah, namun ternyata memiliki khasiat jika dikaji secara medis. 

Selain posisi tidur yang dianjurkan, ada pula posisi tidur yang sangat dimurkai Allah SWT.  Bahkan disebut-sebut bahwa posisi ini merupakan ciri penghuni neraka. Seperti apa posisi yang dimaksud? Berikut ulasannya. 

Ternyata posisi yang dilarang dan dimurkai ini adalah posisi tengkurap. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadistnya ketika Beliau mendatangi sebuah masjid. Ia melihat seorang yang tinggal di masjid Nabawi sedang tidur tengkurap. Kisah yang diriwayatkan oleh Thakhfah Al-Ghifari RA salah seorang yang tinggal di masjid Nabawi berkata, 

“Aku tidur di masjid pada akhir malam, kemudian ada orang yang mendatangiku sedangkan aku tidur dengan posisi tengkurap. Lalu berkata: 

“Bangunlah dari tengkurapmu, karena tidur yang demikian adalah tidurnya orang-orang yang dimurkai Allah.” Kemudian aku angkat kepalaku, maka ketika kulihat ia adalah Rasulullah SAW, maka akupun kemudian bangkit.” (HR. Bukhari).

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW menjelaskan bahwa posisi tidur tengkurap adalah posisi tidurnya para penghuni neraka. Abu Dzar Ra menuturkan: “Suatu ketika Nabi SA melewati saya, saat itu saya sedang berbaring tengkurap. Lalu Nabi SAW membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda: “Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka” (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-AlBani).

Allah SWT dan Rasulnya tentu tidak akan melarang sesuatu hal jika hal tersebut berbahaya bagi manusia. Secara medis, tidur dengan posisi tengkurap berbahaya bagi tubuh sehingga Allah SWT melarang, bahkan memurkai posisi ini. 

“Tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh” (Risaalah fiil Qowaaidil fiqhiyah hal. 41, Maktabah Adwa’us salaf). 

Ternyata Ilmu kedokteran modern membuktikan bahwa memang tidur tengkurap memang berbahaya. Tidur ini dapat mengganggu pernafasan karena otot dada  dan organ pernafasan tidak dapat bekerja maksimal karena tehimpit. Dengan posisi tersebut dada akan menjadi tertekan dan membuat nafas menjadi sesak. 

Selain bagian pernafasan, tidur dengan posisi ini juga dapat menghimpit jantung. Dalam jangka waktu lama posisi seperti ini dapat membahayakan kesehatan jantung.  Fungsi otak juga bisa terganggu dengan posisi ini. Pasalnya aliran darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh begitu pula ke otak menjadi terganggu karena terhimpitnya jantung tadi. 

Untuk itu, ikutilah jauhilah semua hal yang dilarang Allah. Karena sejatinya, Dia tidak akan melarang sesuatu hal yang baik, namun larangan tersebut semata-mata hanya untuk kebaikan hamba-Nya. Allah pemilik alam semesta dan semua ilmu pengetahuan, tentu Dia lah yang lebih tahu. Wallahu alam.

RAHASIA DIBALIK WUDHU SEBELUM TIDUR



rahasia dibalik berwudhu sebelum tidur

LUAR BIASA! Ini Rahasia di Balik Berwudhu Sebelum Tidur yang Jarang Diketahui Orang, Memang ini kedengarannya hal sepele. Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya Rasulullah SAW senantiasa berwudhu sebelum tidur.

Berwudhu, di samping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan dan memiliki Rahasia Tersembunyi. Secara tidak sadar, kita selalu menyepelekan hal berwudhu. Karena sesungguhnya berwudhu tidak sekedar membasahkan muka dari air saja. Simak lebih lanjut kutipan dibawah ini.

Peneliti dari Universitas Alexsandria, dr musthafa syahatah, yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.

Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan, kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu, kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita.

Lalu, bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur? Nah, para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan, sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.

Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci, berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap “Ya Allah ampunilah hambamu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)

Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda: “Barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu, maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi Allah. Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi disisi Allah.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa berwudhu sebelu tidur merupakan anjuran nabi yang harus dikerjakan bila seseorang ingin memperoleh kemuliaan disisi Allah. 

Manfaat Berwudhu Sebelum Tidur 
Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karena lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.

Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.

Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan doa perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.

Sumber: tausiah-islamiah.blogspot.co.id

RAHASIA KABAH ADA DI SIDIK JARI MANUSIA

SUBHANALLAH Menakjubkan! Ternyata Dibalik Ka'bah dan Sidik Jari Tersimpan Makna Yang Begitu Mendalam.

Subhanallah, maha kuasanya Allah yang menjadikan sesuatu hal dengan semua maknanya. Dia yang maha kuasa sudah membuat segala sesuatu makhluknya yang tidak pernah sia-sia, serta Dia juga yang sudah membuat makhluknya dengan semua manfaat serta faedah.

Lihat saja pandangan dari atas ke Ka'bah nyatanya tampak berupa Sidik Jari yang berbentuk pengelilingan yang memutarinya.
rahasia ka'bah dan sidik jari manusia

Apabila dikaitkan dengan Sidik jari (fingerprint) sebagai hasil reproduksi tapak jari dengan rotasi yang membentuk satu susunan. Jadi demikian halnya Ka'bah dengan rotasi beragam jutaan manusia yang mengelilinginya juga bermakna sebagai satu susunan pusat didunia (bumi) ini.

Apabila dengan Sidik Jari sebagai langkah untuk mengidentifikasi dan menganalisa tubuh, logika serta otak seorang oleh pakar di bidangnya berdasar pada titik-titik sebagai acuan. Jadi dengan Ka'bah sebagai pusat penyusunan dunia serta pengindentifikasinya oleh Sang Pencipta Dunia. Sungguh Maha Benar Allah atas segala firmanNya.

KISAH NABI YUSYA MENAHAN MATAHARI



kisah nabi yusya yang menahan matahari
Di antara sejarah yang sudah dilupakan oleh kalangan sejarawan dunia, kisah seorang nabi yang sholih, yaitu Nabi Yusya bin Nun alaih sallam.

Disebutkan sejarahnya oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhoriy dalam kitab Shohihnya dan Imam Muslim juga dalam kitab Shohihnya bahwa ketika Nabi Yusya as hendak melakukan jihad melawan kaum kafir yang menguasai Baitul Maqdis, maka ia memberikan nasihat kepada semua pasukannya. Kemudian beliau pun melakukan perjalanan dalam memerangi kaum kafir. Ketika beliau melihat perang belum usai sedang matahari hampir tenggelam, maka ia pun memohon kepada Allah agar matahari ditahan. Akhirnya, Allah Azza wa Jalla menahan matahari sampai Nabi Yusya menyelesaikan perang dan mengalahkan kaum kafir.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الشَّمْسَ لَمْ تُحْبَسْ لِبَشَرٍ إِلَّا لِيُوشَعَ لَيَالِيَ سَارَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ

“Sesungguhnya matahari tak pernah ditahan untuk seorang manusia pun, selain untuk Nabi Yusya di hari beliau melakukan perjalanan menuju Baitul Maqdis”. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/325) dari Abu Hurairah. Hadits ini di shohihkan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 202)).

Ahli Hadits Negeri Yordania, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-baniy rahimahullah berkata: “Di dalam hadits ini terdapat keterangan bahwa matahari tak pernah ditahan (oleh Allah), selain untuk Yusya alaihis salam. Di dalam hadits ini terdapat isyarat tentang lemahnya sesuatu yang diriwayatkan bahwa hal itu juga (terjadi) bagi selain beliau”. (Lihat As-Silsilah Ash-Shohihah (no. 202))

Kisah Nabi Yusya bin Nun ini merupakan bukti kuat bahwa banyak di antara sejarah dunia yang berserakan dan sudah dilupakan oleh manusia. Kisah-kisah yang menjelaskan kekuasaan Allah sebagai satu-satunya sembahan manusia yang haq. Akan tetapi karena kebanyakan sejarawan dunia dari kalangan orang jahil dan atheis, maka mereka pun tidak atau enggan menyebutkan kisah-kisah seperti ini.

Sejarah yang luar biasa, matahari ditahan oleh Allah Sang Maha Pencipta segala sesuatu. Makhluk yang demikian besar tunduk kepada ketentuan Allah.

Merupakan sunnatullah bahwa seluruh makhluk yang ada di dunia ini, wajib tunduk dan menghambakan diri secara kauni kepada Rabbul alamin. Sebesar apapun makhluk tersebut dalam pandangan manusia, tetap saja makhluk yang wajib tunduk kepada kebesaran dan keagungan Allah Subhanahu wa ta’aala.

Matahari adalah salah satu makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang jamad (benda mati) dan yang sangat besar baik materinya maupun manfaatnya bagi manusia. Sekalipun demikian, dia tidaklah congkak dan kufur terhadap perintah Allah. Jjika demikian keadaannya, maka bagaimana dengan manusia yang kecil. 

Layak manusia baginya untuk kufur dan membangkang terhadap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala?! Kita simak kisah berikut dan beberapa mutiara kisah yang telah banyak digali oleh para ulama kita. Semoga bisa menjadi ibrah (pelajaran) bagi orang-prang yang memiliki akal dan mau memikirkan kekuasaan dan keagungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahul Muwaffiq.

Kisah Matahari Berhenti Beredar Taat Kepada Allah
Sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Ada seorang Nabi dari nabi-nabi terdahulu pergi berperang, dia berkata kepada kaumnya, “Janganlah ikut bersamaku untuk berperang seseorang yang telah menikahi wanita (beristri), bercita-cita membangun mahligai indahnya rumah tangga namun mereka belum merangkul tujuan mulia tersebut. Demikian pula seorang yang telah menancapkan tiang pondasi rumah, sedang dia belum menaikkan atapnya. Serta seorang yang telah membeli kambing atau unta yang bunting, sedang dia tengah menunggu kelahiran anak untanya.” 

Maka nabi tersebut pun berangkat berperang. Tatkala telah mendekat ke sebuah qoryah, desa yang dituju, waktu ashar pun menjelang. kemudian nabi tersebut berkata kepada matahari. “Wahai matahari, sesungguhnya engkau diperintah dan aku pun diperintah. Ya Allah, tahankanlah dia untuk perjuangan kami.” Sesuatu yang keajaiban pun terjadi, matahari tertahan, sampai Allah memenangkan peperangan tersebut atasnya. Ini bukanlah sebuah siklus yang runut, seperti yang dialami halley, encke, west, atau komet-komet, rasi bintang dan benda langit lainnya yang memiliki siklus rutinan. Setelah itu sang nabi mengumpulkan harta ghanimah-nya, agar datang api dari langit untuk membakar tumpukan harta tersebut. 

Suatu ketetapan dari Allah bagi umat terdahulu, rampasan perang bukanlah sesuatu yang layak dibagikan dan dimanfaatkan. Terjadi lagi keajaiban lainnya, api tidak menjalankan tugasnya sebagaimana biasa, ia tidak mau membakarnya. Sontak sang nabi berujar, “Sesungguhnya (pasti) di antara kalian ada yang berbuat ghulul (korupsi dengan menyembunyikan harta rampasan), maka hendaklah berbaiat kepadaku dari setiap kabilah yang diwakilkan oleh satu orang.” Maka terekatlah tangan seorang laki-laki pada tangannya, kemudian dia mengatakan: “Pasti kalianlah yang telah berbuat ghulul, maka hendaklah kabilahmu berbaiat kepadaku.” Pada saat baiat dilakukan, tangan-tangan mereka bertautan. 

Hingga tangan dua orang atau tiga orang laki-laki dari kabilah yang diminta ini merekat pada tangannya. Seseorang yang diberi wahyu ini mengatakan, “Kalianlah yang telah berbuat ghulul.” Kemudian mereka datang membawa emas sebesar kepal lembu dan meletakkannya pada ghonimah yang lainnya. Setelah itu datanglah api dari langit membakar harta-harta ghonimah tersebut, dan tidaklah halal ghonimah itu pada umat-umat sebelum kita, kemudian tatkala Allah melihat kekurangan dan kelemahan kita, maka Allah menghalalkannya untuk kita.” Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitabu Fardhi Khumus, no.3124, dan Imam Muslim dalam Kitabul Jihad Wassair, no.1747. Namun bahasa kisah diadaptasi oleh tim kisah muslim.

Sumber: siramanislam.com