Minggu, 24 Juli 2016

SHOLAWAT RUUH




اَللّٰهُمَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻭﺡِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﻭَﺍﺡِ ﻭَصَلِّ عَلٰى ﺟَﺴَﺪِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺟْﺴَﺎﺩِ ﻭَصَلِّ عَلٰى ﻗَﺒْﺮِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻘُﺒُﻮﺭِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ. اَللّٰهُمَّ بَلِّغْ رُوْحَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِنِّيْ تَحِيَّةً وَسَلَامًا.
Alloohumma sholli alaa ruuhi sayyidinaa Muhammdin fil arwaahi, Wa sholli alaa jasadi sayyidinaa Muhammadin fil ajsaadi, Wa sholli alaa qobri sayyidinaa Muhammadin fil qubuur, Wa alaa aalihii washohbihii wasallim, Alloohumma baligh ruuha sayyidinaa Muhammadin minni tahiyyatan wasalaaman.

Artinya : “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruhnya junjungan kami Nabi Muhammad SAW di dalam semua arwah, Dan limpahkanlah rahmat kepada jasadnya junjungan kami Nabi Muhammad SAW di dalam semua jasad. Dan limpahkanlah rahmat kepada makamnya junjungan kami Nabi Muhammad SAW di dalam semua makam, dan limpahkanlah pula rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, sampaikanlah kepada ruhnya junjungan kami Nabi Muhammad SAW dari saya, sebagai penghormatan dan keselamatan”.

Fadilah dan keutamaannya :
Imam Sya’rani meriwayatkan bahwa Rasullullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bershalawat dengan cara seperti ini akan bertemu denganku di dalam mimpi, dan barang siapa yang bertemu dengan di dalam mimpi, ia akan bertemu denganku di Yawmil Hisab, dan barang siapa yang bertemu denganku di Yawmil Hisab, aku akan memberi syafaat padanya, dan barang siapa yang mendapatkan syafaatku, ia akan minum dari telagaku, Hawdh Al-Kawtsar di Surga, dan barang siapa yang meminum dari Al-Kawtsar ia akan terlindung dari api neraka”.

Imam Sya’arani berkata, “Aku harus membacanya, dan aku membacanya sebelum tidur dan terus membacanya sampai aku tertidur. Aku melihat bulan dan melihat wajah Rasullullah yang mulia, dan aku berbicara dengan beliau. Kemudian ghaba fi’l-qamar, aku merasa beliau berada di bulan hingga beliau menghilang. Aku berdoa kepada Allah (swt) demi shalawat ini, agar Dia memberikan seluruh nikmat yang Ia berikan, bukannya nikmat yang biasa, tetapi nikmat yang Ia berikan kepada Sang KekasihNya, Sayyidina Muhammad SAW, yang ia janjikan kepada setiap mu’min, dan aku merasa bahwa aku telah mendapatkannya. (Afdhal ash-Shalawat, halaman 58).

Diceritakan dari Al-Imam Al-Fakhihany, beliau berkata : “Telah aku coba membacanya sebelum tidur sehingga aku tertidur, lantas dalam mimpiku aku melihat wajah Rasulallah SAW.

Di dalam mimpiku aku melihat wajah beliau di dalam keindahan rembulan dan aku sempat berbicara dengan beliau, kemudian beliau sirna dalam keindahan rembulan.

Untuk Bertemu dengan Rasullullah SAW di dalam Mimpi (Dibaca terus hingga Anda Tertidur). Menurut Al-Hafidl Dimyati shalawat ini hendaknya dibaca tujuh puluh kali sebagai amalan setiap hari dan malam.

Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar