اَللّٰهُمَّ
ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻭﺡِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﻭَﺍﺡِ ﻭَصَلِّ عَلٰى ﺟَﺴَﺪِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺟْﺴَﺎﺩِ ﻭَصَلِّ عَلٰى ﻗَﺒْﺮِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
ﻓِﻲ ﺍﻟﻘُﺒُﻮﺭِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ. اَللّٰهُمَّ بَلِّغْ رُوْحَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِنِّيْ تَحِيَّةً وَسَلَامًا.
Alloohumma
sholli alaa ruuhi sayyidinaa Muhammdin fil arwaahi, Wa sholli alaa jasadi
sayyidinaa Muhammadin fil ajsaadi, Wa sholli alaa qobri sayyidinaa Muhammadin
fil qubuur, Wa alaa aalihii washohbihii wasallim, Alloohumma baligh ruuha
sayyidinaa Muhammadin minni tahiyyatan wasalaaman.
Artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruhnya junjungan kami Nabi Muhammad SAW
di dalam semua arwah, Dan limpahkanlah rahmat kepada jasadnya junjungan kami Nabi
Muhammad SAW di dalam semua jasad. Dan limpahkanlah rahmat kepada makamnya
junjungan kami Nabi Muhammad SAW di dalam semua makam, dan limpahkanlah pula
rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, sampaikanlah
kepada ruhnya junjungan kami Nabi Muhammad SAW dari saya, sebagai penghormatan
dan keselamatan”.
Fadilah dan
keutamaannya :
Imam Sya’rani
meriwayatkan bahwa Rasullullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bershalawat
dengan cara seperti ini akan bertemu denganku di dalam mimpi, dan barang siapa
yang bertemu dengan di dalam mimpi, ia akan bertemu denganku di Yawmil Hisab,
dan barang siapa yang bertemu denganku di Yawmil Hisab, aku akan memberi
syafaat padanya, dan barang siapa yang mendapatkan syafaatku, ia akan minum
dari telagaku, Hawdh Al-Kawtsar di Surga, dan barang siapa yang meminum dari Al-Kawtsar
ia akan terlindung dari api neraka”.
Imam
Sya’arani berkata, “Aku harus membacanya, dan aku membacanya sebelum tidur dan
terus membacanya sampai aku tertidur. Aku melihat bulan dan melihat wajah
Rasullullah yang mulia, dan aku berbicara dengan beliau. Kemudian ghaba
fi’l-qamar, aku merasa beliau berada di bulan hingga beliau menghilang. Aku
berdoa kepada Allah (swt) demi shalawat ini, agar Dia memberikan seluruh nikmat
yang Ia berikan, bukannya nikmat yang biasa, tetapi nikmat yang Ia berikan
kepada Sang KekasihNya, Sayyidina Muhammad SAW, yang ia janjikan kepada setiap
mu’min, dan aku merasa bahwa aku telah mendapatkannya. (Afdhal ash-Shalawat,
halaman 58).
Diceritakan
dari Al-Imam Al-Fakhihany, beliau berkata : “Telah aku coba membacanya sebelum
tidur sehingga aku tertidur, lantas dalam mimpiku aku melihat wajah Rasulallah
SAW.
Di dalam mimpiku aku melihat wajah beliau di dalam keindahan rembulan dan aku sempat berbicara dengan beliau, kemudian beliau sirna dalam keindahan rembulan.
Untuk
Bertemu dengan Rasullullah SAW di dalam Mimpi (Dibaca terus hingga Anda
Tertidur). Menurut Al-Hafidl Dimyati shalawat ini hendaknya dibaca tujuh puluh
kali sebagai amalan setiap hari dan malam.
Semoga
Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar