Selasa, 10 Januari 2023

Makam Wali Keramat Langit Kedoya

ZIARAH KUBUR MAKAM WALIYULLOH AHLUL BAIT RASULULLOH SAW YANG LAMA TERSEMBUNYI DI TANAH BETAWI KEDOYA KEDOYA UTARA, KEBON JERUK, JAKARTA BARAT

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Keramat Langit Kedoya) bin Abdurrahman bin Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sulthan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri  (Pontianak), Kedoya utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan Shohibul Maqom (Keramat Langit Kedoya) adalah seorang Wali min Auliyaillah yang Jadzab/ Majdzub dan mastur di zamannya, serta merupakan dzurriyyah Nabi Muhammad yang ke-38 dari Sulthan Syarif Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak) melalui garis jalur Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sulthan Syarif Abdurrahman Al-Qadri yang ke-3, yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman bin Hamid bin Abdurrahman bin Husain Al-Qadri, tersambung sampai kepada Nabi Muhammad .

Nama-nama silsilah nasab keturunan lengkapnya yang tersambung namanya sampai kepada Nabi Muhammad , yaitu : Hasan bin Ahmad bin Abdurrahman bin Hamid bin Abdurrahman bin Husain bin Ahmad bin Husain bin Muhammad Al-Qadri bin Salim bin Abdullah bin Muhammad bin Salim bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Jamalullail bin Hasan Al-Mu’allim bin Muhammad Asadullah bin Hasan At-Turabi bin Ali bin Muhammad Alifah Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Al-Mirbat bin Ali Khali Qasam bin Alawi Al-Tsani bin Muhammad Shahib As-Sauma’ah bin Alawi Al-Awwal bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-zahra binti Nabi Muhammad SAW.

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri dilahirkan di daerah Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Sehari-harinya tinggal dengan adiknya Syarifah Fathimah binti Ahmad Al-Qadri bersama suaminya Al-Habib Abdillah bin Abdurrahman Al-Habsyi, yaitu di Gang Al-Habsyi, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun di masa tuanya beliau lebih sering berada di kampung kedoya pangkalan pesing bendungan hingga akhir hayatnya, wafat di rumah kediaman keluarga besar kumpi amsa al-batawi kedoya pesing bendungan pada hari ahad, 7 juni 1962 M/ 4 Muharram 1382 H dalam usia -+ 70 thn.

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri wafat setelah minum air menghabiskan nafas terakhirnya disaksikan pertama kali oleh anak perempuan bernama Amah binti Sajid bin Amsa Al-Batawi di balai rumahnya. saat itu juga para sahabat/muridnya wan hasan berangkat mengabarkan saudaranya yang berada di Tanah Abang, datanglah para saudaranya ingin mengurus dan menguburkan di pemakaman keluarganya, akan hal tersebut para sahabat/ muridnya meminta izin supaya wan hasan dimakamkan di Kedoya, agar bisa selalu menziarahinya dan mendapatkan keberkahannya. karena sewaktu hidupnya Wan Hasan pernah berkata dan berwasiat kepada sahabat/ muridnya yang bernama Kong H. Satiri bin KH. Entong Al-Batawi disaksikan oleh anaknya yaitu Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, bahwa apabila Wan Hasan meninggal dunia di Kedoya beliau minta jenazahnya dimakamkan di kedoya. akhirnya pihak saudaranya yang datang mengizinkannya, kemudian jenazahnya dimakamkan di dalam pemakaman keluarga besar Kumpi Risin Al-Batawi di Jalan SMA 57, Gang. utama, Blok Asem RT.003/ RW.06, Kel. Kedoya utara, Kec. Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

(Lokasi makam berada di samping Gang belakang rumah kediaman Al-Habib Jafar Shodiq bin Ali bin Muhammad bin Hasan Al-Aydarus, Alumni Pon-Pes DALWA. Sebelah Kanan Sebelum/ Setelah Pondok Pesantren At-Taufiq, Pimpinan Drs. KH. Mahmud Ma'ruf Al-Batawi) Google Maps

makam al-habib hasan bin ahmad al-qadri kedoya
Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri

Berawal dari seorang yang belum percaya dan mencari-cari tahu tentang kebenaran Makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, akhirnya Ustadz jemmy dari bogor menceritakan kisah pengalaman yang beliau rahasiakan dan tidak ingin menceritakan kepada orang banyak, namun terpaksa beliau menceritakan untuk meyakinkan kebenaran makam dan karomah serta kewaliannya shohibul maqom.

Dahulu, sebelum makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri di renovasi bagus seperti saat sekarang ini, Ustadz jemmy dari bogor yang menginap di Majelis Sabilun Najah pimpinan Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, kedoya. beliau setiap hari datang berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri sampai berhari-hari, setiap berziarah Ustadz jemmy selalu ditemui Shohibul Maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri mewujudkan dirinya, dan bertanya kepada Ustadz jemmy, "Apa niat tujuannya datang ziarah ke makamnya", lalu ustadz jemmy menjawab "Saya niat ziarah lillahi ta'ala" dan Shohibul maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri mendengarkan jawaban ustadz Jemmy dengan pandangan menyukai niat hatinya yang tulus berziarah ke makamnya lillahi ta'ala, Peristiwa itu berulang setiap hari sampai berkali-kali, hingga akhirnya Ustadz tersebut mengantuk tertidur bermimpi bertemu dengan Rasululloh berkat wasilah keberkahan dan karomah kewaliannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom. Subhanallaah.

Suatu kehormatan dan kemuliaan yang besar ditemui shohibul maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri saat berziarah ke makamnya, khususnya kemuliaan yang sangat besar dan anugerah terindah yaitu dapat bermimpi bertemu Rasulullah SAW.

Bagi kita yang belum dijumpai oleh shohibul maqom, dan belum bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, harapan besar kita saat ini hanyalah berharap semoga kita mendapatkan keberkahan dan syafaatnya. Aamiin.

RIWAYAT AL-HABIB HASAN BIN AHMAD BIN ABDURRAHMAN BIN HAMID BIN ABDURRAHMAN BIN HUSAIN AL-QADRI
Menurut kisah para orang tua kedoya yang masih hidup dan kisah dari orang tuanya yang mengalami di waktu hidupnya sampai wafatnya mereka mengatakan bahwa Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri terkadang berprilaku dan berkata tidak seperti orang lain biasa pada umumnya, dan beliau suka menginap tidur di rumah Kumpi Amsa Al-Batawi kedoya pesing bendungan. Berjalan kaki ke manapun tujuannya, khususnya setiap datang bersilaturrahmi ke rumah-rumah orang tua betawi kedoya dahulu. diantaranya, yaitu rumah : 
- Engkong Sajid bin Amsa Al-batawi kedoya pesing bendungan
- Engkong KH. Syafi’i bin Adim Al-Batawi 
- Engkong Sidam bin Risin Al-Batawi Kedoya pangkalan SMA 57
- Engkong H. Deid bin Silan Al-Batawi 
- Engkong H. Satiri bin KH. Entong Al-Batawi
- Dan engkong H. Ali bin H.Kiting Al-Batawi Kedoya Pasar kemis. 

Mereka semua yang didatangi rumahnya oleh beliau sangat menghormatinya dan selalu menjamu makanan dengan sangat baik, namun saat disajikan makanan di hadapannya tersebut hanya dimakan sedikit dan dipegang-pegang saja oleh tangannya, kemudian sisa bekas makan dan minumnya menjadi rebutan oleh orang-orang yang berada di dekatnya untuk mendapatkan keberkahannya.

Semasa hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri sering ditemani oleh Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi (Wan Bakar) ketika di kampung kedoya sampai wafatnya, Wan Bakar adalah anak kandung Syarifah Fathimah binti Ahmad Al-Qadri, yaitu adik kandung dari Wan Hasan shohibul maqom. Wan Bakar mempunyai dua anak perempuan bernama Syarifah Aminah (Wan Minah) dan Syarifah Ni’mah (Wan Emah), dahulu mereka berdua Wan Minah dan Wan Emah sering diajak oleh Aba-nya Wan Bakar menziarahi makam Enjidnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Wan Hasan), dan mereka biasanya selalu mampir ke rumah Engkong Sidam bin Risin Al-Batawi selaku murid/ sahabat Wan Hasan. Al-habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi juga merupakan kakak kandung dari Al-Habib Muhammad bin Abdillah Al-Habsyi, yaitu Aba/Ayah dari Al-Habib Abdillah Naufal bin Muhammad bin Abdillah Al-Habsyi shohibul maqom (keramat pendopo Al-habsyi kebon jeruk)

Sekian lama dan seringnya Al-Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Habsyi menziarahi makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri selaku kakak dari Umminya. akhirnya Wan Bakar menyusul wafat dan dimakamkan di TPU kampung baru, kebon jeruk, sukabumi selatan, jakarta barat. Padahal sewaktu hidupnya beliau Wan Bakar pernah berpesan kepada Almarhum Baba H. Sa'adih bin H. Ali Al-Batawi selaku sahabat/ murid Wan Bakar, mengatakan kepadanya bahwa apabila beliau Wan Bakar wafat minta jenazahnya dimakamkan di Masjid Jami’ Riyadut Taqwa Kedoya Gang Asem dekat makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (Singa podium di zamannya, yaitu guru podium Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab) namun pesan permintaannya tersebut tidak terlaksana, dikarenakan Baba H. Sa'adih bin H. Ali Al-Batawi tidak mengetahui kabar saat wafatnya Wan Bakar, dan baru mengetahui setelah beberapa lama kemudian

Dikisahkan oleh Al-Habib Farid bin Utsman bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri (Gang namung, palmerah), yaitu selaku cucu dari saudara adik kandung Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/Wan Hasan shohibul maqom (keramat langit kedoya), dan khususnya oleh Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi (Pakembangan, palmerah), yaitu anak dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri, atau keponakan dari adik kandungnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/ Wan Hasan yang sewaktu hidupnya sering menemaninya dan menyajikan minuman kopi untuknya, beliau mengatakan:
- Semasa hidupnya wan hasan selalu berdzikir memegang dan memutar tasbih di tangannya.
- Serta tidak mau tidur di atas kasur yang empuk, melainkan wan hasan lebih senang tidur di atas balai atau lantai yang hanya dialasi tikar.
- Dan suka hadir ke majelis ta'lim Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (kwitang) dengan berjalan kaki ke manapun berjalan kaki semaunya, serta menghilang begitu saja dengan cepat ketika yang menemaninya sedang lengah melihatnya. 

Menurut Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi kabar terakhir beliau menemaninya dan hingga kehilangan jejak selama ini tidak tahu kabar keberadaannya, mengatakan seingatnya Wan Hasan shohibul maqom saat itu belum menikah

Namun dalam hal tersebut, pihak keluarga lainnya yang masih ada sekarang pun tidak mengetahui kepastiannya kabar Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom sebelum wafatnya apakah sudah menikah atau belum, dan apakah mempunyai anak keturunan atau tidak di tempat beliau berpijak sebentar maupun lama, di tempat yang dekat ataupun yang jauh seperti di dalam kota ataupun luar kota, di dalam negeri ataupun luar negeri. Dikarenakan beliau selalu keluar rumah berjalan kaki pergi sesuka hatinya dan cepat menghilang begitu saja ke manapun, dengan halnya tersebutlah sampai beberapa keluarga lainnya merasakan kehilangan beliau Wan Hasan shohibul maqom, tidak mengetahui kabar keadaan dan keberadannya dimana

Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/Wan Hasan shohibul maqom (keramat langit kedoya) adalah 5 (lima) bersaudara anak keturunan dari Al-Habib Ahmad bin Abdurrahman bin Pangeran Syarif Hamid (Angke) bin Sulthan Abdurrahman bin Husein Al-Qadri (Pontianak). Dengan susunan saudaranya diantaranya yaitu Husain, Hasan, Abdullah, Aisyah, dan Fathimah. Sedangkan para keponakan Wan Hasan shohibul maqom yaitu anak keturunan dari Al-Habib Abdullah bin Ahmad Al-Qadri yang diberitahukan pengurus makam diantaranya adalah; Utsman, Salamah, Alwiyah, Alwi, Syifa, dan Hasyim. Kemudian para cucu saudara kandungnya yang pertama kali memberitahukan tentang silsilah nasab keturunan lengkapnya Wan Hasan shohibul maqom yang tersambung sampai kepada Rasululloh ﷺ, adalah anak keturunan dari Al-Habib Alwi bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri yaitu Al-Habib Syahril bin Alwi Al-Qadri, dan anak keturunan dari Al-Habib Utsman bin Abdullah bin Ahmad Al-Qadri yaitu Al-Habib Farid bin Utsman Al-Qadri, dan anak keturunan dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri yaitu Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi.

Mengenai foto wajah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/Wan Hasan shohibul maqom (keramat langit kedoya), para pengurus makam atau pemilik tanah wakaf pemakaman tersebut, yaitu anak cucu cicit dari Engkong Sidam bin Kumpi Risin Al-Batawi selaku murid/ sahabat Wan Hasan shohibul maqom tidak mempunyai foto-foto beliau, mungkin dikarenakan zaman dahulu semasa hidupnya beliau Wan Hasan shohibul maqom tidak ingin difoto atau tidak bisa difoto dengan berbagai alasan. 

Namun berdasarkan penjelasan dari Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Husein Al-Habsyi, yaitu anak dari Syarifah Salmah binti Abdullah bin Ahmad Al-Qadri, atau keponakan dari adik kandungnya Wan Hasan shohibul maqom yang sewaktu hidupnya sering menemaninya, beliau mengatakan bahwa keluarga Wan Hasan shohibul maqom tidak ada yang mempunyai fotonya, dikarenakan Wan hasan shohibul maqom selalu keluar rumah dengan cepat dan menghilang begitu saja semaunya ke manapun tanpa diketahui. karena dahulu yang memiliki foto hanya orang tertentu saja, bagi yang dekat pemerintah seperti Sulthan Syarif Abdul Hamid Al-Qadri/ Sultan Hamid II (Pontianak) perancang lambang negara indonesia burung garuda.

ziarah makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri

Alhamdulillah, sudah banyak para jama'ah dari majelis-majelis ta'lim dan lainnya yang datang berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/Wan Hasan, baik itu para pemuda maupun orang tua yang datang sendiri dan bersama rombongan jama'ahnya, mereka datang bergantian keluar masuk berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, mereka berdatangan dari daerah tempat tinggal yang dekat hingga tempat tinggal yang jauh, dari dalam kota hingga luar kota, dengan harapan mereka semuanya semoga dicintai dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta'aalaa, sebagaimana mereka mencintai dan memuliakan kekasihnya Rasululloh SAW dan dzurriyyahnya. dengan harapan mereka dicintai oleh Rasululloh SAW dan dzurriyyahnya sebagaimana mereka mencintai keduanya. Dengan harapan mereka bisa berziarah ke makam Rasululloh SAW sebagaimana mereka bisa berziarah ke makam dzurriyyahnya yaitu Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom. dengan harapan semoga mereka mendapatkan rahmat dan keberkahannya, serta doa-doa dan hajat-hajat mereka di qobul oleh Allah Subhanahu wa ta'aala.


Beberapa karomah dan peristiwa menakjubkan luar biasa yang terjadi tentang waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri/Wan Hasan (keramat langit kedoya). diantaranya, yaitu :

1. Pada hari Jum'at beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri memerintahkan para sahabat/ muridnya di kedoya pesing Bendungan untuk berangkat sholat Jum'at di Masjid Al-Ma'mur Tanah Abang, kemudian mereka mengajak Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri untuk berangkat bareng, namun mereka disuruh untuk berangkat duluan, dikarenakan beliau masih ingin rebahan istirahat. Lalu berangkatlah mereka, sesampai tiba dan masuk ke dalam masjid mereka sangat kaget, ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri sudah berada di barisan depan dekat imam.

2. Ketika Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri sedang berjalan di salah satu jalan kedoya, ada seorang yang bertemu kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri dan orang tersebut bertanya kepada beliau "Mau pergi ke mana wan hasan", lalu beliau Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri menjawab "mau ke tanah abang beli Al-Qur'an". tidak berapa lama berjalan dari jalan itu orang tersebut bertemu kembali dengan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, dia sangat kaget ternyata Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri sudah membeli Al-Qur'an dengan waktu yang begitu cepat secepat kilat, Subhanallaah, padahal jarak antara kedoya ke tanah abang, jalanNya lumayan jauh memakan waktu yang lumayan lama, dan dahulu kendaraan umum atau pribadi masih jarang. Wallohu a'lam

3. Seorang pemuda didatangi diberitahukan dan dibangunkan dari tidurnya oleh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom, ketika beberapa tahun setelah wafatnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, datanglah ke kedoya pangkalan pesing Bendungan seorang dzurriyyah Rasululloh SAW bernama Al-Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, sama seperti Wan Hasan (Jadzab/ Majdub). Beliau memakai pakaian Lecek dan Kusam tidak selayaknya orang-orang, namun jika tiba waktu Adzan beliau langsung pergi sholat ke Musholla dengan menggunakan pakaian tersebut. Beberapa orang merasa tidak nyaman sholat di dekatnya, dan ada di antara mereka yang mengejek-ejeknya, Karena hal tersebut, tidak lama kemudian ada seorang pemuda bermimpi didatangi oleh seseorang dalam mimpinya memberitahukan kepadanya untuk menyampaikan kepada mereka agar tidak mengganggu dan mengejek Habib Ubaidilllah Al-Aydarus, kemudian pemuda tersebut terbangun/ dibangunkan oleh orang yang ada dalam mimpinya tersebut ternyata berada di hadapannya, lalu orang tersebut berjalan cepat, dan pemuda itu pun langsung bangun mengejar mengikutinya sampai berhenti orang tersebut dan menghilang di makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Setelah itu pemuda tersebut baru sadar, ternyata orang yang mendatangi dan memberitahukan serta membangunkan dari tidurnya beliau adalah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom. Subhanalloh Wallohu A'lam.

4. Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom mewujudkan dirinya di hadapan seorang penziarahnya, dan dengan keberkahan, karomah serta kewaliannya menjadi wasilah bagi penziarahnya bermimpi bertemu Rasulullah SAW.

Berawal dari seorang yang belum percaya dan mencari-cari tahu tentang kebenaran makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, akhirnya Ustadz Jemmy dari bogor menceritakan kisah pengalaman yang beliau rahasiakan dan tidak ingin menceritakan kepada orang banyak, namun terpaksa beliau menceritakan untuk meyakinkan kebenaran makam dan karomah serta kewaliannya shohibul maqom.

Dahulu, sebelum makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri direnovasi bagus seperti saat sekarang ini, Ustadz Jemmy dari bogor yang menginap di Majelis SabilunNajah pimpinan Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, Kedoya. Beliau setiap hari datang berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri sampai berhari-hari, setiap berziarah Ustadz Jemmy selalu ditemui shohibul maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri mewujudkan dirinya, dan bertanya kepada Ustadz Jemmy, "Apa niat tujuannya datang ziarah ke makamnya", lalu Ustadz Jemmy menjawab "Saya niat ziarah lillahi ta'alaa" dan shohibul maqom Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri mendengarkan jawaban ustadz Jemmy dengan pandangan menyukai niat hatinya yang tulus berziarah ke makamnya lillahi ta'aalaa, peristiwa itu berulang setiap hari sampai berkali-kali, hingga akhirnya Ustadz tersebut mengantuk tertidur bermimpi bertemu dengan Rasululloh SAW berkat wasilah keberkahan dan karomah kewaliannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom. Subhanalloh.

Rasululloh ﷺ bersabda :

حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي. (رواه البخاري)

“telah menceritakan kepada kami ‘abdan telah mengabarkan kepada kami abdullah dari yunus dari az zuhri telah menceritakan kepadaku abu salamah, bahwasanya abu hurairah mengatakan, aku mendengar nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “barangsiapa melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak bisa menyerupaiku.” (HR. Bukhari)

Suatu kehormatan dan kemuliaan yang besar ditemui Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom saat berziarah ke makamnya, khususnya kemuliaan yang sangat besar dan anugerah terindah yaitu dapat bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Semua itu kembali lagi kepada niat di hati kita masing-masing, seberapa besar kadar kecintaan kita kepada Rasululloh ﷺ dan kepada ahlul baitnya dalam memuliakannya dan bersikap baik kepadanya. bagi kita yang belum dijumpai oleh shohibul maqom, dan belum bermimpi bertemu dengan Rasulullah ﷺ, harapan besar kita saat ini hanyalah berharap semoga kita mendapatkan keberkahan dan syafa'atnya, Aamiin. Wallohu a'lam.

5. Puluhan berpakaian jubah putih datang dan turun dari langit timur berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom.

PULUHAN BERPAKAIAN JUBAH PUTIH DATANG DAN TURUN DARI LANGIT TIMUR BERZIARAH KE MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI

Pagi hari di waktu dhuha saat terbitnya cahaya matahari menerangi bumi, seperti biasanya Bapak Shalahuddin selaku pengurus makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri membersihkan pekarangan makam, dan selesai membersihkan pengurus makam beristirahat duduk di gubuk balai depan makam, dan berdiri sambil memperhatikan keadaan sekitar makam. Namun saat melihat ke atas langit sangat tidak disangka-sangka, pengurus makam melihat dari arah timur di atas langit ada puluhan berpakaian jubah putih dikelilingi cahaya putih bersinar terang, mereka semua datang dan turun ke bawah berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri.

Pengurus makam tersebut berkali-kali mengusap-usap mengucek-ucek kedua matanya untuk memastikan kebenaran penglihatannya yang sangat jelas tersebut, akan tetapi puluhan berpakaian jubah putih di atas makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri tetap ada dan terlihat sangat jelas nyata, akhirnya pengurus makam tersebut memutuskan untuk tetap melihat dari jauh sambil menunggu sampai selesai dan hingga akhirnya mereka menghilang. Subhanalloh.

Pengurus makam tidak mengetahui puluhan berpakaian jubah putih tersebut, apakah mereka para wali-wali Allah, atau para malaikat-malaikat Allah SWT. Wallohu a'lam.

6. Seorang anak pria kecil bermimpi ziarah di makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, tiga bulan mencari makamnya baru ditemukan, beberapa orang datang berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri kedoya utara, kebon jeruk, jakarta barat. diantaranya yaitu seorang bapak berjawah arab dan berbadan tinggi bersama anak pria kecilnya yang didampingi oleh supir pribadinya berasal dari Tebet timur Jakarta selatan, selesai berziarah mereka menemui pengurus makam ke rumahnya untuk bersilaturrahmi dan menceritakan awal kisah kedatangannya berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri di kedoya tersebut, Akhirnya bapak tersebut bertemu dan bercerita kepada dua pengurus makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri yaitu Bapak Shalahuddin dan Abang Aziz, bahwa anak pria kecilnya bapak tersebut bermimpi ziarah di makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri yang pintu gerbang makamnya berwarna hitam.

Hampir setiap hari/ malam anak pria kecilnya selalu merengek menangis minta di anterin oleh bapak dan supir pribadinya untuk mencari makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri yang di ziarahi tersebut, sudah tiga bulan lamanya mereka berkeliling mencari-cari makam yang di mimpikan anaknya tersebut, banyak makam para habaib yang didatangi dan dicari۔cari keliling sampai ke tanah pulau jawa, namun semua makam yang didatangi dan dilihat anaknya bukanlah makam yang diziarahi dalam mimpinya tersebut, kemudian bapak dan supirnya mencari tahu di google, hingga mereka menemukan Blog khusus tentang sejarah singkat makam dan karomah Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, kedoya. akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat datang mengikuti petunjuk jalan sesuai google maps yang tercantum.

Alhamdulillah sesampai tiba di depan pintu gerbang makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, anak pria kecilnya tersebut begitu sangat senang dan gembira langsung masuk ziarah ke dalam makam, bahwa ternyata makam Habib hasan yang dicari-cari dalam mimpinya tersebut adalah makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, kedoya. makam yang telah lama hingga berbulan-bulan keliling mencarinya akhirnya ditemukan. Subhanalloh.

Pengurus makam lupa menanyakan namanya, dan tidak mengetahui orang arab berbadan tinggi dengan anak kecilnya bersama supir pribadinya yang berasal dari Tebet timur, Jakarta selatan tersebut, Apakah mereka berdua bapak dan anaknya seorang habaib/ ahlul bait juga atau bukan..? Wallohu a'lam.

7. Hadirnya penampakan sosok berpakaian baju pangsi jawara dan prajurit kerajaan di sisi pintu dan ruangan makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom.

Al-Habib Idrus bin Ali Al-Habsyi, pimpinan majelis ta'lim dan dzikir Sabilun Najah. telah berpesan kepada jama'ahnya yang tinggal di kedoya, yaitu: "antum jangan jauh-jauh dari makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri kedoya". Maksud dari pesan tersebut adalah sejauh manapun makam wali silahkan datang ziarahi, namun jangan menjauhi dan meninggalkan makam wali yang menjadi paku bumi di tempat tinggal kita berada.

Maka jama'ahnya tersebut menjadikan jadwal rutin setiap malam jum'at, berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri. Namun di salah satu malam saat mereka para jama’ah sedang berziarah sangat tidak disangka-sangka, beberapa orang dari jama'ah melihat sangat jelas penampakan sosok berpakaian baju pangsi Jawara dan prajurit kerajaan di sisi pintu ruangan makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri ikut hadir berziarah bersama. Setelah selesai berziarah mereka beristirahat di rumah salah satu pengurus makam, dan diantara mereka sama-sama saling menceritakan serta bertanya akan hal penglihatan mereka penampakan sosok berpakaian baju pangsi Jawara dan prajurit kerajaan di sisi pintu ruangan makam saat berziarah. 

Akhirnya mereka semua berpendapat, bahwa kemungkinan besar penampakan sosok berpakaian baju pangsi Jawara dan prajurit kerajaan tersebut, adalah sosok ghaib penjaga makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom dan makam Kumpi Risin Al-Batawi. dikarenakan aAl-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri merupakan keturunan kerajaan kesultanan Pontianak, dan kumpi Risin Al-Batawi merupakan keturunan betawi asli kedoya. Wallohu a'lam.

SEJARAH AWAL PENCARIAN MAKAM AL-HABIB HASAN BIN AHMAD AL-QADRI
Makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (keramat langit kedoya), adalah makam waliyulloh yang 4 (empat) tahun lamanya dicari-cari oleh seorang Habib, dari sekian banyaknya makam para Auliya Allah yang sudah diziarahinya.

Almarhum Engkong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi adalah salah satu ulama kedoya selatan di zamannya, beliau juga salah satu sahabat/ murid dari Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri yang rumahnya sering didatangi.

Engkong H. Satiri bin Kumpi KH. Entong Al-Batawi mempunyai beberapa anak lelaki diantaranya yaitu; Ustadz Maryadi, Ustadz Madari, dan Cang Sayuti salah satu anak paling tua yang mengalami serta mengetahui waktu hidupnya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri.

Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi, beliau bercerita bahwasanya ada 4 (empat) habaib bersama para jama'ahnya bertanya kepadanya, "Apakah bapak mengetahui makam Habib Hasan Al-Qadri/ wan hasan di kedoya ini..?". dan beliau menjawab "Saya sangat tahu, karena saya mengalami sewaktu hidupnya habib hasan al-qadri/ wan hasan"

Kemudian Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi mengantarkan 4 (empat) habaib bersama jama'ahnya tersebut menuju ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri untuk berziarah, sesampai tiba di makam dan selesai berziarah mereka semua sangat bergembira bersyukur mengucapkan alhamdulillah, dari empat habaib tersebut salah satunya berkata, "banyak makam sudah ana datangi dan ziarahi, namun inilah makam yang empat tahun lamanya ana cari-cari". Subhanalloh.

Habib tersebut tidak memberitahukan rahasia perjalanan batin apakah yang membuat beliau begitu sangat bersemangat mencari dan mendatangi, serta sangat gembira menziarahi makam keramatAl-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri di kedoya, karena semua itu adalah sebuah rahasia perjalan beliau seorang yang mempunyai hubungan batin khusus dengan para waliyulloh.

Mohon maaf, Cang Sayuti bin Kong H. Satiri Al-Batawi lupa tidak mengetahui siapakah nama empat habaib bersama para jama'ahnya yang minta diantar olehnya berziarah ke makam keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri tersebut, Wallohu a'lam

8. Puluhan berjubah putih turun dari langit diantaranya ada yang memakai pakaian imamah sorban berwarna hijau, serta munculnya cahaya bulat sangat terang di tengah depan batu nisan makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri

Seorang penziarah dari kota palu, sulawesi tengah. "muhammad fithrat irfan al-makassari (daeng manyingarri)", beliau adalah dzurriyah yang ke-7 dari ulama besar makassar, yaitu Syekh Yusuf Al-Makassari, dan beliau juga salah satu murid dari Al-Habib Sholeh bin Abu Bakar Al-Aydrus/ Habib Sholeh Rotan, Palu sulawesi tengah. Beliau datang berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri didampingi oleh beberapa orang pengurus makam setelah selesai acara Majelis hadhroh Basaudan, kemudian beliau disuruh menginap tinggal di rumah kontrakan pengurus makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri yang berada dekat makam, sehingga beliau bisa datang berziarah sampai berkali-kali, dan setiap beliau berziarah sering melihat jelas shohibul maqom hadir mewujudkan dirinya di hadapannya, dalam satu waktu saat berziarah beliau melihat sangat banyak yang berdatangan turun dari langit puluhan berjubah putih dikelilingi cahaya putih terang, diantara banyaknya yang datang turun dari langit tersebut ada salah satu mereka yang hadir memakai pakaian imamah sorban berwarna hijau, dan beliau melihat cahaya bulat seperti bola sangat terang terpancar cahayanya di tengah depan batu nisan makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom. Subhanalloh.

Akan peristiwa kejadian yang di alaminya tersebut membuat dirinya sendiri bingung kenapa dapat melihat semua itu, namun ketika beliau atau pengurus makam yang menceritakan akan hal pengalamannya tersebut, ada beberapa orang yang tidak mempercayainya dikarenakan mereka hanya melihat fisiknya saja, yaitu melihat banyak gambar tato di badan tangan serta kakinya bekas masa lalunya dan masih suka memakai celana pendek, serta hanya mendapatkan kabar dari orang lain tentang beberapa kekurangan dirinya saja. Wallahu a’lam

9. Bermimpi seorang ulama berpakaian sangat rapih mengajak dirinya berjalan berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri
Seorang penziarah "abah muhammad rizal", beliau adalah dzurriyyah dari muwakif masjid jami' Al-Anwar, yaitu "KH. Muhammad Thobri bin Abdul Halim bin Muhammad bin Hadrotus Syaikh Sama'un/ Ki tuan", rawa belong, sukabumi utara, kebon jeruk, jakarta barat. Beliau bercerita bahwasannya dalam mimpinya ada seorang ulama setengah baya berpakaian rapih mengajaknya berjalan bersama untuk berziarah ke “makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, kedoya”

Namun dalam setengah perjalanan sebelum sampai menuju makam beliau terbangun dari mimpinya sebab mendengar adzan shubuh, dikarenakan ulama dalam mimpinya tersebut begitu sangat jelas menyebut nama “makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri kedoya”, saat hari itu juga beliau berjalan sendirian langsung menuju kedoya mencari tahu tentang keberadaan lokasi makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri di kedoya, dengan maksud untuk meneruskan perjalanan ziarahnya yang terhenti dalam mimpinya tersebut. Sesampai di kedoya dan bertanya-tanya akhirnya ketemu makamnya, Alhamdulillah beliau sangat bergembira dan bersyukur kepada Allah SWT mimpinya terwujud menziarahi makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri di kedoya. Wallohu a'lam.

10. Subhanalloh terjadi kembali, datang dan turun dari langit puluhan berjubah putih dikelilingi cahaya putih sangat besar, dan semuanya saling berbicara bahasa arab di hadapan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom
Seorang hamba Allah "Muhammad Fithrat irfan Al-Makassari (daeng manyingarri)" yaitu dzurriyyah ke-7 Syekh Yusuf Al-Makassari,, ulama besar Makasar. Beliau mendapatkan isyaroh ba’da sholat 'isya untuk segera berziarah ke makam Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, bahwa akan banyak yang datang, saat beliau datang ke makam cahaya bulan terlihat bulat sangat terang, padahal cuaca langit di sekitarnya sedang mendung ingin turun hujan, ternyata benar saat beliau masuk berziarah diwaktu yang sama berbarengan turun dari langit puluhan berjubah putih dikelilingi cahaya putih sangat terang, dan diantara mereka saling berbicara bahasa arab di hadapan Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom

Dari sekian banyaknya puluhan berjubah putih yang datang dan turun dari langit dikelilingi cahaya putih, namun ada satu sendiri yang terlihat dikelilingi cahaya putih sangat terang cahayanya, setelah beberapa lama mereka berada di makam keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri, akhirnya mereka semua naik kembali ke atas langit, dan tidak beberapa lama bulan pun menghilang tertutup kembali oleh langit yang terlihat mendung, setelah itu kemudian turunlah hujan gerimis. Awalnya beliau “Muhammad fithrat irfan al-makassari” ingin mengajak bang Ustadz. Abdul Fatah bin H. Sa’adih Ali selaku pengurus makam, tetapi beliau sedang tidak enak badan sakit perut untuk menemaninya, akhirnya beliau berziarah sendiri, mungkin memang sudah isyarohnya beliau harus berziarah sendiri di makam.

Banyaknya akan semua peristiwa-peristiwa menakjubkan luar biasa tersebut, mengabarkan kepada kita semua bahwasannya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri shohibul maqom bukanlah orang biasa, melainkan shohibul maqom adalah seorang Wali min auliyaillah yang memiliki kemuliaan tinggi di sisi Allah subhanahu wa ta'aalaa, khususnya beberapa kali peristiwa puluhan berjubah putih turun dari langit berziarah ke makamnya tersebut, hingga akhirnya disebut dan dinamakan “(makam keramat langit kedoya)”. itulah diantara salah satunya yang membuat beliau "muhammad fithrat irfan al-makassari (daeng manyingarri)" menziarahi makamnya berkali-kali. Subhanalloh, Wallohu a’lam


DOA DAN HAJAT DI QOBUL ALLAH SWT
Kisah dari beberapa orang yang mempunyai hajat, Alhamdulillah setelah berziarah dan khidmat di makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri  (keramat langit kedoya) di qobul oleh Allah SWT bibarkatir Rosul SAW, wa bibarkati shohibul maqom.

1. Seorang lelaki yang sudah lama sangat menginginkan punya anak keturunan tinggal di kedoya, kemudian diberikan tugas oleh pengurus makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri  (keramat langit kedoya) yaitu untuk khidmat membantu menghidupkan lampu makamnya setiap hari ketika ingin menjelang maghrib dan mematikan lampunya di pagi harinya dengan rutin serta istiqomah, Alhamdulillah keinginannya untuk memiliki anak keturunan di qobul oleh Allah SWT dan akhirnya istrinya pun hamil melahirkan anak pertamanya seorang lelaki yang tampan yang insya Allah akan menjadi penerusnya.

2. Seorang yang sudah lama ingin menjual rumahnya di kapuk cengkareng namun belum laku-laku, setelah dibawa ziarah fotocopy surat tanahnya di doakan oleh pengurus makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri  (keramat langit kedoya), tidak lama kemudian rumahnya pun dibayarin laku dengan cepat, lalu pemilik rumah itu memberikan sedikit beberapa persen uang penjualan rumahnya tersebut untuk membantu merenovasi makam.

3. Beberapa orang yang sudah lama menganggur dan sangat menginginkan mendapatkan pekerjaan untuk kebutuhan pribadinya, dan untuk membantu menafkahi keluarganya serta anak istrinya, Alhamdulillah setelah berziarah dan membantu-bantu mengurus membersihkan makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri  (keramat langit kedoya) dengan rutin dan semangat serta ikhlas merekapun akhirnya diberikan pekerjaan oleh Allah SWT

Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang tidak kami tuliskan pada Blog perisai mukmin ini, akan hal qobulnya do'a do'a dan hajat-hajatnya dari keberkahan berkhidmat dan berziarah di makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri  (keramat langit kedoya).

Al-Habib Abdul Qadir bin Zaid Ba'abud berkata bahwa tertulis di pemakaman zambal :

أَلَا يَا بَخت مَنْ زَارَهُمْ بِا لصِّدْقِ وَانْدَر إِلَيْهِمْ مُعْتَنِيْ كُلُّ مَطْلُبُه تَيَسَّرْ. 
“sungguh beruntung orang yang menziarahi wali/ orang sholeh dengan sungguh niatnya bagus dan mendatangi mereka, maka semua yang diminta akan dimudahkan/ di qobul Allah SWT”

إِذَا هَمَّ عَلَيْكُمُ الْأَمْر فَعَلَيْكُمْ زِيَارَةِ الْقُبُوْر
“jika masalah itu sudah memenuhi akal kita dan hati kita sudah tidak kuat, maka ziarah kuburlah kalian ke makam wali/ orang sholeh.”

Semoga kita semua beserta jama'ah dapat datang bergantian berkunjung berziarah ke makam waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri (keramat langit kedoya), insya Allah kita semua mendapatkan rahmat dan berkahnya serta do'a-do'a dan hajat-hajat kita di Qobul oleh Allah Subhanahu wa ta'aalaa,Bibarkatir rosul SAW wa bibarkati shohibul maqom keramat langit kedoya. Aamiin yaa robbal aalamiin.

Puluhan tahun lamanya Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri / wan hasan shohibul maqom (keramat langit kedoya) wafat dan di makamkan di tanah betawi kedoya pada tahun 1962 m/ 1382 h, namun baru mulai terbuka dan tersebar di media sosial/ medsos kabar tentang sejarah singkat dan karomah, serta banyaknya peristiwa menakjubkan luar biasa perihal kewaliannya beliau pada pertengahan tahun 2020 tepat memasuki 58 tahun wafatnya beliau, yaitu setelah makamnya bagus rapih di renovasi, menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa ta’aalaa telah meridhoinya, dan shohibul maqom sudah ridho makamnya untuk di ziarahi oleh banyak orang dari manapun.

Tidak sedikit orang kedoya dan sekitarnya yang baru mengetahuinya, bahkan menjadi sebuah pembicaraan yang viral ramai dibicarakan oleh tuan guru para Habaib alim ulama yang sering dan lama mengisi ceramah atau mengajar di kedoya, khususnya para habaib keluarga besar Al-Qadri, mereka merasa takjub disebabkan baru mengetahui mendengar dan mendapatkan kabar tentang sejarah makam dan karomah serta banyaknya peristiwa menakjubkan luar biasa tentang kewalian Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri  di kedoya. Selama ini hanyalah orang-orang tertentu yang mempunyai hubungan kedekatan khusus kepada Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri yang mengetahui dan menziarahinya, keponakan anak cucu dari adik kandungnya, serta para murid/ sahabatnya dan anak cucu cicitnya, khususnya mereka orang-orang yang mengalami pengalaman batin seperti terpanggil datang ziarah melalui mimpi dan sebagainya, hingga akhirnya sampai tersebar seperti saat sekarang ini. 

Tidaklah semua itu terjadi begitu saja, tersebarnya kabar tentang sejarah dan karomah serta peristiwa-peristiwa menakjubkan luar biasa tentang makam keramat Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri tersebut, melainkan sesungguhnya semua itu adalah takdir yang sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu wa ta'aalaa dalam hal membuka kewalian ahlul bait/ dzurriyyah Nabi Muhammad SAW yakni Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri wali-nya yang berada di kedoya, semuanya itu telah ditentukan dan ditetapkan waktunya (detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahunnya) sudah tertulis di lauhul mahfuzh.

Rasululloh ﷺ dalam haditsnya, bersabda :

إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ

“sesungguhnya awal yang allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qolam (pena), kemudian allah berfirman, “tulislah”. pena berkata, “apa yang harus aku tulis”. allah berfirman, “tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya”. (HR At-tirmidzi)

Al-imam Al-Mubarakfuri rahimahullah, berkata :

كُتِبَ فِي اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ مَا كُتِبَ مِنْ التَّقْدِيرَاتِ وَلَا يُكْتَبُ بَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْهُ شَيْءٌ آخَرُ

“dicatat di lauhul mahfuzh berbagai macam takdir. ketika selesai pencatatan, tidaklah satu pun lagi yang dicatat.” (dalam kitab tuhfatul ahwadzi, 7/186)

Bagi orang-orang yang beriman mereka pasti percaya dan meyakini tentang semua ketentuan dan ketetapan Allah Subhanahu wa ta'aalaa tersebut.

Sulthonul Aulia Asy-Syeikh Abdul Qadir Al-Jaylani, berkata:
"Kalau kita mendengar cerita dari pada wali-wali allah, dan kita percaya atas karomahnya wali-wali allah, sesungguhnya Allah Swt telah menganugerahkan kepada kita sifat kewalian, kalau kita percaya dengan karomahnya para wali-wali Allah, berarti allah telah memberikan kita sedikit dari pada sifatnya wali-wali Allah Swt, karena barangsiapa yang tidak percaya dengan wali, tidak percaya dengan karomahnya wali Allah Swt , maka dia tidak percaya dengan Allah Swt"

Asy-Syeikh KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni Al-Banjari (guru sekumpul), berkata:
"Orang islam tapi tidak memuji Rasulullah SAW dan tidak memuji waliyullah, maka orang itu kurang akal. Janganlah memusuhi atau mengumpat seseorang yang nampak padanya cinta dan ta'alluq kepada Rasulullah SAW atau wali-wali Allah. Karena seseorang itu tidak akan di cintakan dengan orang yang mulia di sisi Allah, melainkan dia pun telah dimuliakan Allah"

Demikianlah sejarah dan karomah serta peristiwa menakjubkan luar biasa tentang makam keramat waliyulloh Al-Habib Hasan bin Ahmad Al-Qadri di kedoya tersebut, Semoga kita semua dapat datang bergantian menziarahi makamnya, khususnya bagi semua yang bertempat tinggal di kedoya dan sekitarnya, agar dapat lebih rutin dan istiqomah datang menziarahinya. Bila anda ingin berziarah kami berikan Google Maps dibawah ini sebagai panduan rute anda, terima kasih, Wassalamu'alaikum Wr,Wb.

0 komentar:

Posting Komentar