Senin, 10 Agustus 2015

Makam Keramat Syekh Tubagus Zakaria Tangerang


makam-keramat-syekh-tubagus-zakaria
Makam Keramat Syekh Tubagus Zakaria Batu Ceper
Bagi anda berwilayah di kota Tangerang, mungkin sudah mengetahui makam keramat ini, di areal pemakaman ini terdapat salah satu makam waliyullah yang sudah ratusan tahun,walau makam keramat ini berada di kawasan kota yang bisa dibilang berada di pelosok pemukiman padat penduduk, keberadaan Makam Syekh Tubagus Zakaria rupanya cukup sangat populer hingga keluar daerah.

"Anda Jangan salah. Yang kebanyakan datang berziarah kemari itu justru orang luar tangerang. Mulai dari Jakarta, Bogor, Bandung, malahan sampai Kalimantan juga banyak sekali yang dating kemari," ungkap juru kunci makam Ahmad Syaihu.

makam-syekh-tubagus-zakaria-batu-ceper-tangerang
Makam Syekh Tubagus Zakaria
Menurut Bpk Ahmad Syaihu, tidak sedikit para peziarah yang datang menginap di dalam makam. "Ada yang semalam, tiga hari, sampai 42 malam disini terus katanya mau minta pencerahan dari Syekh". kata Ahmad.

Menurut Bpk. Ahmad, banyak para peziarah yang akhirnya datang secara rutin karena merasa hidupnya lebih baik setelah berziarah ke makam Syekh TubagusZakaria.

"Ada yang tadinya miskin, tapi setelah berziarah ia jadi punya pendapatan yang lebih baik. Ada juga yang tadinya bukan siapa-siapa, tapi lalu jadi lurah. Jujur, saya juga salah satu yang merasakan manfaat ziarah disini," ungkap bpk.Ahmad.

Bpk. Ahmad mengaku, dirinya ditunjuk menjadi kuncen makam setelah mendapat wahyu dari Syekh Tubagus Zakaria pada tahun 2011 lalu.
"Lagi menonton bola, tahu-tahu saya tak sadarkan diri. Lalu saya lihat Syekh Tubagus Zakaria dan mendengar dia menitahkan saya jadi kuncen dan menggantikan saudara saya," kata Ahmad.

Kala itu, Ahmad menuturkan, kondisinya sedang sangat terpuruk. Namun begitu panggilan tugas menjadi kuncen makam diterimanya, ekonomi rumah tangganya mendadak melonjak naik.

"Dulu perabotan rumah butut, sekarang alhamdullilah sudah bagus semua. Dapat karunia anak enam orang juga saya bersyukur banget," kata Ahmad yang mengakui pendapatannya sehari-hari datang dari tangan-tangan pemurah para peziarah.

Layaknya makam keramat pada umumnya, Makam Syekh Tubagus Zakaria pun tak luput dari kisah-kisah berbau mistis, Hal itu diakui oleh kuncen makam bpk.Ahmad Syaihu. Malahan, menurut bpk.Ahmad, pernah ada suara hardikan dari Syekh Tubagus Zakaria yang ditujukan kepada peziarah yang hatinya tidak bersih dan tidak baik.

"Demi Tuhan itu saya dengar sendiri. Padahal di dalam sedang enggak ada orang. Waktu itu ada tiga laki-laki yang mengaku ustadz ingin minta pencerahan," kata Ahmad.

Saat sedang berbincang dengan ketiga ustadz tersebut, lanjut bpk.Ahmad, mendadak muncul suara menggelegar dari dalam ruangan tempat Syekh Tubagus Zakaria berada.

"Kata-katanya saya masih ingat banget. “Segera tinggalkan tempat ini! Ini bukan tempatnya!”. Begitu. Entah apa maksudnya, yang jelas ketahuan kalau motivasi tiga ustadz ini tidak benar," ungkap bpk. Ahmad.

Ketika sedang menjaga pada malam hari, bpk.Ahmad pun mengaku kerap mendengar suara-suara dari dalam makam, Macam-macam suaranya. Ada yang mirip suara erangan singa, ada yang mirip suara orang nafas berat. Banyak deh. Saya sih udah biasa dengarnya, ungkap bpk.Ahmad lagi.

Seperti diberitakan Syekh Tubagus Zakaria berada di kawasan Batu ceper, kota Tangerang, adalah salah satu yang sering di ziarahi orang-orang yang ingin sukses.

areal-makam-keramat-syekh-tubagus-zakaria
Areal didalam Makam Keramat
Makam ini berdiri di Jalan Sempati RT 04/02 Kelurahan Batu Jaya, Batu ceper kota Tangerang seorang tokoh agama yang di klaim sebagai salah satu pendiri kota Tangerang ini merupakan salah satu tempat favorit peziarah, mulai dari pengusaha, tim sukses orang-orang politik, sampai orang miskin yang mau mengubah nasib, memang banyak banget yang datang ke sini," ujar Ahmad Syaihu.

Saat ini masih banyak orang yang percaya jika mengunjungi makam bisa untuk mendapatkan berkah. Mulai dari minta rezeki hingga mencari kesaktian. Salah satunya Makam Syekh Tubagus Zakaria atau yang disebut dengan nama lain Tumenggung Raden Arya Santika, ulama asal Arab yang Hijrah ke Indonesia guna untuk menyiarkan syariah Islam. Makam ini juga banyak dikunjungi para peziarah.

Kuncen atau juru kunci makam tersebut, Ahmad Syaihu telah mengaku, makam tersebut kini telah menjadi makam keramat karena banyak warga yang sengaja datang sejak malam sampai pagi hari untuk bertapa. "Kalau mau lihat ramainya, datang malam Jumat. Pasti banyak yang bertapa di dekat makam. Dari bada Isya sampai dengan menjelang Subuh. Mereka kebanyakan datang ke sini, karena ada maksud tertentu. Seperti untuk minta rejeki, agar sakti. Namun saya selaku kuncen makam ini juga tetap mengingatkan kepada penziarah untuk tetap berniat ziarah saja," kata Ahmad.

Dia juga mengaku, sering melihat warga membawa makan-makanan dan alat pusaka ke makam. Tetapi, dirinya sendiri juga tidak bisa melarang para pengunjung yang datang untuk membawa itu semua. "Saya cuma bisa bilang agar tidak ada niat apa pun. Itu saja," katanya.

Selain warga, dirinya juga kerap melihat beberapa kyai datang. Namun, mereka biasanya datang ke makam, karena sebelumnya sudah bertemu Syekh Tubagus Zakaria lewat mimpi. Usia makam tersebut, kata dia, sudah berumur ratusan tahun. Awal warga mulai berdatangan, karena telah mendengar informasi makam tersebut bisa mengeluarkan wewangian kasturi dan kenanga.

"Sebelumnya, makam itu juga sempat dipindah dari pinggir jalan raya Batu ceper ke lokasi saat ini.  Dalam cerita pemindahan makam tersebut pohon asem yang berada di samping makam tersebut tidak bisa dirubuhkan oleh mobil traktor. Bahkan mobil traktor tersebut yang telah mengalami patah di bagian besi besinya,saya sendiri menyaksikannya," ungkap bpk.Ahmad.

Setelah memanggil para kyai dari Cirebon, barulah Pohon asem tersebut bisa dirobohkan. Kemudian setelah itu baru makam Syekh Zakaria Ariasantika digali guna pemindahan makam. "Dalam penggalian makam pun telah terjadi keanehan, makam tersebut ketika hendak digali mengeluarkan percikan api, dan berbau wangi bunga kenanga. Namun, setelah dibimbing oleh ketiga kyai dari Cirebon itulah baru bisa di gali, dan terlihat mayat tersebut masih rapih terbungkus kain kafan lengkap dengan tulang belulang," katanya.

Bahkan di dalam pemakaman tersebut telah didapati keris, batu koclak dan Al-quran stambul yang telah terlihat masih utuh. "Sekarang benda yang masih ada hanya sebuah keris berukuran kurang lebih 50 cm yang dipegang oleh kakak sepupu saya," ungkap bpk. ahmad syaihu.

0 komentar:

Posting Komentar