Bagi anda berwilayah di kota Tangerang, mungkin sudah mengetahui makam keramat ini, di areal pemakaman ini terdapat salah satu makam waliyullah yang sudah ratusan tahun,walau makam keramat ini berada di kawasan kota yang bisa dibilang berada di pelosok
pemukiman padat penduduk, keberadaan Makam Syekh Tubagus Zakaria rupanya cukup sangat populer
hingga keluar daerah.
"Anda Jangan salah. Yang kebanyakan datang berziarah kemari itu justru
orang luar tangerang. Mulai dari Jakarta, Bogor, Bandung, malahan sampai
Kalimantan juga banyak sekali yang dating kemari," ungkap juru kunci
makam Ahmad Syaihu.
Makam Syekh Tubagus Zakaria |
Menurut Bpk Ahmad Syaihu, tidak sedikit para peziarah yang datang menginap
di dalam makam. "Ada yang semalam, tiga hari, sampai 42 malam disini terus
katanya mau minta pencerahan dari Syekh". kata Ahmad.
Menurut Bpk. Ahmad, banyak para peziarah yang akhirnya datang secara rutin
karena merasa hidupnya lebih baik setelah berziarah ke makam Syekh TubagusZakaria.
"Ada yang tadinya miskin, tapi setelah berziarah ia jadi punya
pendapatan yang lebih baik. Ada juga yang tadinya bukan siapa-siapa, tapi lalu
jadi lurah. Jujur, saya juga salah satu yang merasakan manfaat ziarah
disini," ungkap bpk.Ahmad.
Bpk. Ahmad mengaku, dirinya ditunjuk menjadi kuncen makam setelah mendapat
wahyu dari Syekh Tubagus Zakaria pada tahun 2011 lalu.
"Lagi menonton bola, tahu-tahu saya tak sadarkan diri. Lalu saya lihat
Syekh Tubagus Zakaria dan mendengar dia menitahkan saya jadi kuncen dan menggantikan
saudara saya," kata Ahmad.
Kala itu, Ahmad menuturkan, kondisinya sedang sangat terpuruk. Namun begitu
panggilan tugas menjadi kuncen makam diterimanya, ekonomi rumah tangganya
mendadak melonjak naik.
"Dulu perabotan rumah butut, sekarang alhamdullilah sudah bagus semua.
Dapat karunia anak enam orang juga saya bersyukur banget," kata Ahmad yang
mengakui pendapatannya sehari-hari datang dari tangan-tangan pemurah para
peziarah.
Layaknya makam keramat pada umumnya, Makam Syekh Tubagus Zakaria pun tak
luput dari kisah-kisah berbau mistis, Hal itu diakui oleh kuncen makam bpk.Ahmad
Syaihu. Malahan, menurut bpk.Ahmad, pernah ada suara hardikan dari Syekh
Tubagus Zakaria yang ditujukan kepada peziarah yang hatinya tidak bersih dan
tidak baik.
"Demi Tuhan itu saya dengar sendiri. Padahal di dalam sedang enggak ada
orang. Waktu itu ada tiga laki-laki yang mengaku ustadz ingin minta
pencerahan," kata Ahmad.
Saat sedang berbincang dengan ketiga ustadz tersebut, lanjut bpk.Ahmad,
mendadak muncul suara menggelegar dari dalam ruangan tempat Syekh Tubagus
Zakaria berada.
"Kata-katanya saya masih ingat banget. “Segera tinggalkan tempat ini!
Ini bukan tempatnya!”. Begitu. Entah apa maksudnya, yang jelas ketahuan kalau
motivasi tiga ustadz ini tidak benar," ungkap bpk. Ahmad.
Ketika sedang menjaga pada malam hari, bpk.Ahmad pun mengaku kerap mendengar
suara-suara dari dalam makam, Macam-macam suaranya. Ada yang mirip suara erangan singa,
ada yang mirip suara orang nafas berat. Banyak deh. Saya sih udah biasa
dengarnya, ungkap bpk.Ahmad lagi.
Seperti diberitakan Syekh Tubagus Zakaria berada di kawasan Batu ceper, kota
Tangerang, adalah salah satu yang sering di ziarahi orang-orang yang ingin
sukses.
Areal didalam Makam Keramat |
Makam ini berdiri di Jalan Sempati RT 04/02 Kelurahan Batu Jaya, Batu ceper kota Tangerang seorang
tokoh agama yang di klaim sebagai salah satu pendiri kota Tangerang ini
merupakan salah satu tempat favorit peziarah, mulai dari pengusaha, tim sukses orang-orang
politik, sampai orang miskin yang mau mengubah nasib, memang banyak banget yang
datang ke sini," ujar Ahmad Syaihu.
Saat ini masih banyak orang yang percaya jika mengunjungi
makam bisa untuk mendapatkan berkah. Mulai dari minta rezeki hingga mencari
kesaktian. Salah satunya Makam Syekh Tubagus Zakaria atau yang
disebut dengan nama lain Tumenggung Raden Arya Santika, ulama asal Arab yang
Hijrah ke Indonesia guna untuk menyiarkan syariah Islam. Makam ini juga banyak
dikunjungi para peziarah.
Kuncen atau juru kunci makam tersebut, Ahmad Syaihu telah
mengaku, makam tersebut kini telah menjadi makam keramat karena banyak warga
yang sengaja datang sejak malam sampai pagi hari untuk bertapa. "Kalau mau lihat ramainya, datang malam Jumat. Pasti
banyak yang bertapa di dekat makam. Dari bada Isya sampai dengan menjelang
Subuh. Mereka kebanyakan datang ke sini, karena ada maksud tertentu. Seperti
untuk minta rejeki, agar sakti. Namun saya selaku kuncen makam ini juga tetap
mengingatkan kepada penziarah untuk tetap berniat ziarah saja," kata
Ahmad.
Dia juga mengaku, sering melihat warga membawa
makan-makanan dan alat pusaka ke makam. Tetapi, dirinya sendiri juga tidak bisa
melarang para pengunjung yang datang untuk membawa itu semua. "Saya cuma
bisa bilang agar tidak ada niat apa pun. Itu saja," katanya.
Selain warga, dirinya juga kerap melihat beberapa kyai
datang. Namun, mereka biasanya datang ke makam, karena sebelumnya sudah bertemu
Syekh Tubagus Zakaria lewat mimpi. Usia makam tersebut, kata dia, sudah berumur ratusan
tahun. Awal warga mulai berdatangan, karena telah mendengar informasi makam
tersebut bisa mengeluarkan wewangian kasturi dan kenanga.
"Sebelumnya, makam itu juga sempat dipindah dari pinggir
jalan raya Batu ceper ke lokasi saat ini.
Dalam cerita pemindahan makam tersebut pohon asem yang berada di samping
makam tersebut tidak bisa dirubuhkan oleh mobil traktor. Bahkan mobil traktor
tersebut yang telah mengalami patah di bagian besi besinya,saya sendiri
menyaksikannya," ungkap bpk.Ahmad.
Setelah memanggil para kyai dari Cirebon, barulah Pohon
asem tersebut bisa dirobohkan. Kemudian setelah itu baru makam Syekh Zakaria
Ariasantika digali guna pemindahan makam. "Dalam penggalian makam pun telah terjadi keanehan,
makam tersebut ketika hendak digali mengeluarkan percikan api, dan berbau wangi
bunga kenanga. Namun, setelah dibimbing oleh ketiga kyai dari Cirebon itulah
baru bisa di gali, dan terlihat mayat tersebut masih rapih terbungkus kain
kafan lengkap dengan tulang belulang," katanya.
Bahkan di dalam pemakaman tersebut telah didapati keris,
batu koclak dan Al-quran stambul yang telah terlihat masih utuh. "Sekarang
benda yang masih ada hanya sebuah keris berukuran kurang lebih 50 cm yang
dipegang oleh kakak sepupu saya," ungkap bpk. ahmad syaihu.
0 komentar:
Posting Komentar