Assalamu'alaikum
Wr, Wb
Islam adalah ajaran yang indah dan menyejukkan. Menjadi penawar ketika lelah
dan menjadi penyembuh di saat sakit. Begitulah Islam, ajaran yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT.
Dalam salah
satu wasiatnya, Nabi Muhammad SAW berpesan: "Zayyinuu manaazilakum bi
qiroatil quran wash-sholah". Hiasilah rumahmu dengan membaca Al-Qur'an dan
sholat. seringkali kita hanya melihat terjemahan bahasa indonesianya saja.
Sehingga yang kita tahu adalah hiasilah.
Lantas
seperti apa yang dimaksud..?? Di sini kita menemui banyak kebingungan.
Dalam riwayat
lain, rumah yang tidak pernah dibaca Al-Qur'an di dalamnya maka ia seperti
kuburan. Hii, serem.
Dengan ini,
kemudian tidak sedikit yang menyimpulkan bahwa menghiasi rumah dengan bacaan
Al-Qur'an adalah berusaha agar Al-Qur'an senantiasa di baca setiap harinya.
Bedanya hanyalah ada dan tidak adanya qiroah di rumah. Benarkah demikian..?
Mari kita
tilik bahasa asalnya, bahasa arab. Kata yang digunakan adalah
"zayyinuu" dan bukan "hassinuu". Di sini ada perbedaan
mendasar diantara kedua kata ini.
Zayyinuu artinya
hiasilah. Sementara Hassinuu artinya perbaikilah. Sekarang kita lihat bentuk
masdarnya. Zayyana-yuzayyinu-tazyiin. Dan satunya hassana yuhassinu tahsiin. Di
sini mulai terlihat bedanya. Tahsin telah banyak diketahui bersama, sementara
tazyiin sepertinya masih sangat asing di telinga.
Gambarannya
seperti ini. Sebuah rumah tipe 36 standar itu dikatakan ihsan/baik. Tapi kalau
rumah tipe 36 itu di desain dengan arsitektur tersendiri dan dilengkapi banyak
ornament, maka itulah indah.
Sama halnya
dengan zayyin dengan ahsin. Orang yang bacaan Al-Qur'anNya masih belum lancar,
makhroj belum tepat, maka dia perlu belajar tahsin agar bacaan menjadi lancar
dan makhroj serta tajwidnya pas.
Berbeda
dengan orang yang sudah lancar bacaannya, makhroj pas, tajwid pas, maka tahap
berikutnya adalah memperindah bacaan Qiro'ah. Gampang nya adalah simak
baik-baik berbagai murottal seperti: Syekh Sudais suraim, Syekh Abdullah
Al-mathrud, Syekh Al-Ghomidi, dan Ahmad Saud. Itu beberapa murottal yang
terkenal di Indonesia. Perhatikan baik-baik dalam setiap bacaannya. Tidak hanya
benar dan fasih tapi benar-benar indah.
Oleh
karenanya, mari kita ubah pemahaman kita bahwa zayyinu adalah memperindah
bacaan, bukan sekedar ada dan tidak ada qiro'ah di rumah kita. Untuk itu, masih
banyak PR kita sebagai muslim. Ikutlah tahsin dan kemudian indahkanlah suara
kita. Agar kita menjadi kecanduan dengan murottal dan dengan sendirinya
musik-musik yang sia-sia dan tidak bermutu itu akan dilupakan dengan
sendirinya.
Sesungguhnya
rumah yang tidak diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an bagaikan
sebuah kuburan yang gelap gulita dan syetan sangat betah didalamnya, oleh
karena itu sering banyaknya masalah, keributan, dan lain sebagainya karena
terlalu banyaknya hawa energi negatif didalamnya yang bersarang dalam rumah
kita tersebut.
Cara yang
paling efektif dalam hal ini adalah membacakan surat Al-Baqarah, satu surat
penuh. Ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لا
تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan
kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah
yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi
2877).
Sahabat Ibnu
Mas’ud mengatakan:
إِنَّ
الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ، خَرَجَ
مِنْهُ
“Sesungguhnya
setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, maka dia akan
keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir
8642).
HANYA 3
HARI..?
Terdapat keterangan bahwa setan meninggalkan rumah itu selama 3 hari. Ini
berdasarkan hadits dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
قَرَأَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ فِي بَيْتِهِ لَيْلًا لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ
بَيْتَهُ ثَلَاثَ لَيَالٍ
“Siapa yang
membaca surat Al-Baqarah di malam hari maka setan tidak akan memasuki rumahnya
selama tiga hari..” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya 780).
Hanya saja,
keterangan tambahan tiga hari dalam riwayat tersebut dinilai lemah oleh
Al-Albani, sebagaimana keterangan beliau di Silsilah Ad-Dhaifah no. 1349.
HANYA SYETAN
YANG MENGGANGGU
Setan yang lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah adalah setan yang
mengganggu secara zahir. Sebagaimana keterangan yang dinukil Ibnu Hibban, dari
Imam Abu Hatim:
قَالَ
أَبُو حَاتِمٍ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَمْ يَدْخُلِ
الشَّيْطَانُ بَيْتَهُ»، أَرَادَ بِهِ مَرَدَةَ الشَّيَاطِينِ
دُونَ غَيْرِهِمْ
Sabda Nabi
shallallahu alaihi wa sallam “setan tidak akan memasuki rumahnya” maksudnya
adalah setan yang membangkang (mengganggu) bukan yang lainnya. (Shahih Ibnu
Hibban, 3:59).
SIAPA YANG
MEMBACA.
Siapa saja, tidak harus tuan rumah. Lebih-lebih, jika tuan rumah sendiri tidak
bisa membaca Al-Qur'an. Karena keterangan dalam hadits: “yang dibacakan surat
Al-Baqarah” dengan bentuk kalimat pasif. Artinya siapapun yang membaca, selama
dilakukan di dalam rumah, telah memenuhi syarat untuk mengusir setan.
Hanya saja
tidak boleh menggunakan rekaman MP3 atau sejenisnya. Karena membaca butuh niat,
dan audio player atau komputer tidak bisa berniat.
Kedua,
tindakan pencegahan
Tindakan ini merupakan upaya berkelanjutan selama menempati rumah tersebut.
Karena berkelanjutan, upaya ini hanya bisa dilakukan oleh tuan rumah atau orang
yang menempatinya. Dia tidak lagi bisa bergantung atau meminta bantuan orang
lain. Karena itu, upaya ini lebih menekankan pada mental keagamaan penghuni
rumah.
Ada beberapa
rutinitas yang selayaknya dilakukan, agar rumah kita selalu dijauhi setan yang
suka mengganggu:
1. Rajin
baca Al-Qur'an dan ibadah apapun di dalam rumah.
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لا
تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan
kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah
yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi
2877).
Dalam hadits
ini, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menkontraskan antara rumah dengan
kuburan. Beliau memerintahkan agar rumah kita tidak dijadikan seperti kuburan.
Salah satu sifat yang mencolok dari kuburan adalah itu bukan tempat ibadah.
Agar rumah kita tidak seperti kuburan yang bisa jadi banyak syetan pengganggu,
gunakanlah rumah kita untuk ibadah.
Hadits ini
sekaligus menuntut anda yang belum bisa membaca Al-Qur'an agar segera dan
serius dalam belajar Al-Qur'an. Untuk menjadikan rumah anda sebagai taman
bacaan Al-Qur'an, tidak mungkin setiap hari anda harus mengundang orang lain.
Dalam hadits
dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا
فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah
bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti
kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).
Maksud
shalat di sini adalah shalat sunah yang dikerjakan sendiri dan tidak berjamaah.
Sebagaimana dinyatakan dalam hadits:
إِنَّ
أَفْضَلَ صَلاَةِ المَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلاَةَ المَكْتُوبَةَ
“Sesungguhnya
shalat seseorang yang paling utama adalah shalat yang dikerjakan di rumahnya,
kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari 7290 dan yang lainnya).
2. Jangan
pedulikan segala bentuk gangguan.
Sikap cuek, tidak peduli, ternyata menjadi cara ampuh untuk mengusir syetan.
Syetan sebagaimana manusia, ketika dia mengganggu, kemudian tidak digubris,
bisa jadi dia akan bosan untuk mengganggu anda.
Berbeda
ketika anda merasa ada yang mengganggu, kemudian anda cari-cari di mana
tempatnya, atau bahkan anda ajak bicara, atau anda siram dengan garam dan
semacamnya, dia akan semakin menjadi-jadi dalam menggoda Anda.
Dari Abul
Malih dari seseorang, dia berkata: “Aku pernah diboncengi Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, lalu tunggangan yang kami naiki tergelincir. Aku pun
mengatakan, “Celakalah syetan”. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam
melarang,
لاَ
تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى
يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ
إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
“Janganlah
kamu ucapkan ‘celakalah setan”, karena jika kamu mengucapkan demikian, syetan
akan semakin besar seperti rumah. Lalu syetan pun dengan sombongnya mengatakan,
‘Itu semua terjadi karena kekuatanku’. Akan tetapi, ucapkanlah “Bismillah”.
Jika engkau mengatakan seperti ini, syetan akan semakin kecil sampai-sampai dia
akan seperti lalat.” (HR. Ahmad 5:95 dan Abu Daud 4982 dan dishahihkan al-Albani).
Ketika anda
mendengar atau melihat ada sesuatu yang mengganggu, jangan diajak bicara, tapi
mintalah perlindungan kepada Allah dan berdoa kepadaNya.
3. Baca doa
ketika masuk rumah
Hal kecil yang mungkin perlu dibiasakan adalah memulai segala yang penting dengan doa atau dzikir. Salah satunya, ketika kita masuk rumah. Meskipun kelihatanya remeh, namun hasilnya luar biasa.
Hal kecil yang mungkin perlu dibiasakan adalah memulai segala yang penting dengan doa atau dzikir. Salah satunya, ketika kita masuk rumah. Meskipun kelihatanya remeh, namun hasilnya luar biasa.
Dari Jabir
bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا
دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ
طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ
فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ
الْمَبِيتَ
“Apabila ada
orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika
makan, maka syetan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat
menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah
(bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka syetan mengatakan:
‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang
lainnya).
Ada doa
khusus ketika masuk rumah, akan tetapi doa ini dinilai dhaif oleh Al-Albani.
Karena itu, makna dzikir kepada Allah adalah membaca basmalah.
4. Baca doa
ketika hendak makan
Membaca basmalah ketika hendak makan, menjadi penghalang syetan untuk ikut makan bersama Anda. Hadits dari Jabir di atas menegaskan hal ini:
Membaca basmalah ketika hendak makan, menjadi penghalang syetan untuk ikut makan bersama Anda. Hadits dari Jabir di atas menegaskan hal ini:
وَإِذَا
دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ:
أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، فَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ:
أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
"Tapi
apabila dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka syetan mengatakan: ‘Kalian
mendapatkan tempat menginap’. Dan jika dia tidak mengingat Allah ketika makan
maka syetan akan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan
malam’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya).
5. Baca doa
ketika tutup pintu
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
وَأَغْلِقُوا
الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا
مُغْلَقًا
“Tutuplah
pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena syetan tidak akan membuka pintu yang tertutup
(yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya). Sekali
lagi, hanya dengan membaca: Bismillah.
6. Berdoa
ketika keluar rumah
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:
بِسْمِ
اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
BISMILLAHI
TAWAKKALTU ALALLAAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
Dengan nama
Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
Allah.
Dalam hadits
dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka
disampaikan kepadanya: Kamu diberi petunjuk, dicukupi dan dilindungi. Maka
syetan kemudian berteriak:
كَيْفَ
لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ
“Bagaimana
kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan
dilindungi.” (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani).
7. Jauhkan
rumah Anda dari gambar makhluk bernyawa
Siapa sangka, ternyata gambar makhluk bernyawa bisa membuat jin dan setan nakal itu semakin betah di rumah kita.
Siapa sangka, ternyata gambar makhluk bernyawa bisa membuat jin dan setan nakal itu semakin betah di rumah kita.
Dari Aisyah
radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّ
المَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ
“Sesungguhnya
malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar.” (HR. Bukhari
3224, Nasai 5348 dan yang lainnya).
Ingat bukan
foto, karena foto adalah pantulan cahaya yang terekam, akan tetapi lukisan
seseorang dan patung yang tidak diperbolehkan.
Ketika
malaikat penebar rahmat tidak memasuki rumah Anda, di saat itulah makhluk lain,
yang juga tidak kelihatan, akan menggantikan posisi mereka. lukisan gambar
binatang atau manusia dan seterusnya bisa jadi membuat rumah anda makin indah
bagi setan.
8. Jauhkan
rumah anda dari musik.
Banyak orang tidak sadar, ternyata suara ini berbahaya. Nabi shallallahu alaihi
wa sallam menyebutnya mizmarus syaithan (musik setan). Nabi shallallahu alaihi
wa sallam mencontohkan salah satunya, lonceng. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu,
فِي
الْجَرَسِ مِزْمَارُ الشَّيْطَانِ
Nabi
shallallahu alaihi wa sallam berkata tentang lonceng: musik setan. (HR. Abu
Daud 2556).
Di
kesempatan yang sama, malaikat penebar rahmat menghindari rumah yang dipenuhi
denngan musik.
Dari Ummu
Salamah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَصْحَبُ
رُفْقَةً فِيهَا جَرَسٌ
“Sesungguhnya
malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di sana ada loncengnya.” (HR.
Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 1001).
Kita telah
memahami, terjadi sikap kontradiktif antara malaikat penebar rahmat dengan
setan pembangkang. Ketika salah satunya menghindar, di saat itulah satunya
menggantikan.
Jadikan
rumah Anda seperti taman-taman para malaikat penebar rahmat, bukan tempat
peristirahatan yang nyaman bagi syetan. Hiasi rumah Anda dengan berbagai
ketaatan dan amal shaleh. Agar yang menemani Anda juga makhluk yang sholeh.
Hiasi rumah Anda dengan bacaan Al-Qur'an, shalat, menkaji ilmu agama, dan
lantunan suara langit lainnya.
Wallahu
a’lam bishowab.
Semoga Bermanfaat.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar