Minggu, 23 Oktober 2016

HIDUPKAN RUMAHMU DENGAN LANTUNAN AYAT AL-QUR'AN



Assalamu'alaikum Wr, Wb Islam adalah ajaran yang indah dan menyejukkan. Menjadi penawar ketika lelah dan menjadi penyembuh di saat sakit. Begitulah Islam, ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT.

Dalam salah satu wasiatnya, Nabi Muhammad SAW berpesan: "Zayyinuu manaazilakum bi qiroatil quran wash-sholah". Hiasilah rumahmu dengan membaca Al-Qur'an dan sholat. seringkali kita hanya melihat terjemahan bahasa indonesianya saja. Sehingga yang kita tahu adalah hiasilah.

Lantas seperti apa yang dimaksud..?? Di sini kita menemui banyak kebingungan.
Dalam riwayat lain, rumah yang tidak pernah dibaca Al-Qur'an di dalamnya maka ia seperti kuburan. Hii, serem.

Dengan ini, kemudian tidak sedikit yang menyimpulkan bahwa menghiasi rumah dengan bacaan Al-Qur'an adalah berusaha agar Al-Qur'an senantiasa di baca setiap harinya. Bedanya hanyalah ada dan tidak adanya qiroah di rumah. Benarkah demikian..?

Mari kita tilik bahasa asalnya, bahasa arab. Kata yang digunakan adalah "zayyinuu" dan bukan "hassinuu". Di sini ada perbedaan mendasar diantara kedua kata ini.

Zayyinuu artinya hiasilah. Sementara Hassinuu artinya perbaikilah. Sekarang kita lihat bentuk masdarnya. Zayyana-yuzayyinu-tazyiin. Dan satunya hassana yuhassinu tahsiin. Di sini mulai terlihat bedanya. Tahsin telah banyak diketahui bersama, sementara tazyiin sepertinya masih sangat asing di telinga.

Gambarannya seperti ini. Sebuah rumah tipe 36 standar itu dikatakan ihsan/baik. Tapi kalau rumah tipe 36 itu di desain dengan arsitektur tersendiri dan dilengkapi banyak ornament, maka itulah indah.

Sama halnya dengan zayyin dengan ahsin. Orang yang bacaan Al-Qur'anNya masih belum lancar, makhroj belum tepat, maka dia perlu belajar tahsin agar bacaan menjadi lancar dan makhroj serta tajwidnya pas.

Berbeda dengan orang yang sudah lancar bacaannya, makhroj pas, tajwid pas, maka tahap berikutnya adalah memperindah bacaan Qiro'ah. Gampang nya adalah simak baik-baik berbagai murottal seperti: Syekh Sudais suraim, Syekh Abdullah Al-mathrud, Syekh Al-Ghomidi, dan Ahmad Saud. Itu beberapa murottal yang terkenal di Indonesia. Perhatikan baik-baik dalam setiap bacaannya. Tidak hanya benar dan fasih tapi benar-benar indah.

Oleh karenanya, mari kita ubah pemahaman kita bahwa zayyinu adalah memperindah bacaan, bukan sekedar ada dan tidak ada qiro'ah di rumah kita. Untuk itu, masih banyak PR kita sebagai muslim. Ikutlah tahsin dan kemudian indahkanlah suara kita. Agar kita menjadi kecanduan dengan murottal dan dengan sendirinya musik-musik yang sia-sia dan tidak bermutu itu akan dilupakan dengan sendirinya.

Sesungguhnya rumah yang tidak diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an bagaikan sebuah kuburan yang gelap gulita dan syetan sangat betah didalamnya, oleh karena itu sering banyaknya masalah, keributan, dan lain sebagainya karena terlalu banyaknya hawa energi negatif didalamnya yang bersarang dalam rumah kita tersebut.

Cara yang paling efektif dalam hal ini adalah membacakan surat Al-Baqarah, satu surat penuh. Ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877).

Sahabat Ibnu Mas’ud mengatakan:
إِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ فِي بَيْتٍ، خَرَجَ مِنْهُ
“Sesungguhnya setan, apabila mendengar surat Al-Baqarah dibacakan dalam rumah, maka dia akan keluar dari rumah itu.” (HR. Ad-Darimi 3422, At-thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 8642).

HANYA 3 HARI..? Terdapat keterangan bahwa setan meninggalkan rumah itu selama 3 hari. Ini berdasarkan hadits dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ فِي بَيْتِهِ لَيْلًا لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ بَيْتَهُ ثَلَاثَ لَيَالٍ
“Siapa yang membaca surat Al-Baqarah di malam hari maka setan tidak akan memasuki rumahnya selama tiga hari..” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya 780).

Hanya saja, keterangan tambahan tiga hari dalam riwayat tersebut dinilai lemah oleh Al-Albani, sebagaimana keterangan beliau di Silsilah Ad-Dhaifah no. 1349.

HANYA SYETAN YANG MENGGANGGU Setan yang lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah adalah setan yang mengganggu secara zahir. Sebagaimana keterangan yang dinukil Ibnu Hibban, dari Imam Abu Hatim:

قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَمْ يَدْخُلِ الشَّيْطَانُ بَيْتَهُ»، أَرَادَ بِهِ مَرَدَةَ الشَّيَاطِينِ دُونَ غَيْرِهِمْ
Sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam “setan tidak akan memasuki rumahnya” maksudnya adalah setan yang membangkang (mengganggu) bukan yang lainnya. (Shahih Ibnu Hibban, 3:59).

SIAPA YANG MEMBACA. Siapa saja, tidak harus tuan rumah. Lebih-lebih, jika tuan rumah sendiri tidak bisa membaca Al-Qur'an. Karena keterangan dalam hadits: “yang dibacakan surat Al-Baqarah” dengan bentuk kalimat pasif. Artinya siapapun yang membaca, selama dilakukan di dalam rumah, telah memenuhi syarat untuk mengusir setan.

Hanya saja tidak boleh menggunakan rekaman MP3 atau sejenisnya. Karena membaca butuh niat, dan audio player atau komputer tidak bisa berniat.

Kedua, tindakan pencegahan Tindakan ini merupakan upaya berkelanjutan selama menempati rumah tersebut. Karena berkelanjutan, upaya ini hanya bisa dilakukan oleh tuan rumah atau orang yang menempatinya. Dia tidak lagi bisa bergantung atau meminta bantuan orang lain. Karena itu, upaya ini lebih menekankan pada mental keagamaan penghuni rumah.

Ada beberapa rutinitas yang selayaknya dilakukan, agar rumah kita selalu dijauhi setan yang suka mengganggu:

1. Rajin baca Al-Qur'an dan ibadah apapun di dalam rumah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877).

Dalam hadits ini, Nabi shallallahu alaihi wa sallam menkontraskan antara rumah dengan kuburan. Beliau memerintahkan agar rumah kita tidak dijadikan seperti kuburan. Salah satu sifat yang mencolok dari kuburan adalah itu bukan tempat ibadah. Agar rumah kita tidak seperti kuburan yang bisa jadi banyak syetan pengganggu, gunakanlah rumah kita untuk ibadah.


Hadits ini sekaligus menuntut anda yang belum bisa membaca Al-Qur'an agar segera dan serius dalam belajar Al-Qur'an. Untuk menjadikan rumah anda sebagai taman bacaan Al-Qur'an, tidak mungkin setiap hari anda harus mengundang orang lain.

Dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).

Maksud shalat di sini adalah shalat sunah yang dikerjakan sendiri dan tidak berjamaah. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits:

إِنَّ أَفْضَلَ صَلاَةِ المَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلاَةَ المَكْتُوبَةَ
“Sesungguhnya shalat seseorang yang paling utama adalah shalat yang dikerjakan di rumahnya, kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari 7290 dan yang lainnya).

2. Jangan pedulikan segala bentuk gangguan. Sikap cuek, tidak peduli, ternyata menjadi cara ampuh untuk mengusir syetan. Syetan sebagaimana manusia, ketika dia mengganggu, kemudian tidak digubris, bisa jadi dia akan bosan untuk mengganggu anda.

Berbeda ketika anda merasa ada yang mengganggu, kemudian anda cari-cari di mana tempatnya, atau bahkan anda ajak bicara, atau anda siram dengan garam dan semacamnya, dia akan semakin menjadi-jadi dalam menggoda Anda.

Dari Abul Malih dari seseorang, dia berkata: “Aku pernah diboncengi Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu tunggangan yang kami naiki tergelincir. Aku pun mengatakan, “Celakalah syetan”. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang,
لاَ تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
“Janganlah kamu ucapkan ‘celakalah setan”, karena jika kamu mengucapkan demikian, syetan akan semakin besar seperti rumah. Lalu syetan pun dengan sombongnya mengatakan, ‘Itu semua terjadi karena kekuatanku’. Akan tetapi, ucapkanlah “Bismillah”. Jika engkau mengatakan seperti ini, syetan akan semakin kecil sampai-sampai dia akan seperti lalat.” (HR. Ahmad 5:95 dan Abu Daud 4982 dan dishahihkan al-Albani).

Ketika anda mendengar atau melihat ada sesuatu yang mengganggu, jangan diajak bicara, tapi mintalah perlindungan kepada Allah dan berdoa kepadaNya.

3. Baca doa ketika masuk rumah
Hal kecil yang mungkin perlu dibiasakan adalah memulai segala yang penting dengan doa atau dzikir. Salah satunya, ketika kita masuk rumah. Meskipun kelihatanya remeh, namun hasilnya luar biasa.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ
“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka syetan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka syetan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya).

Ada doa khusus ketika masuk rumah, akan tetapi doa ini dinilai dhaif oleh Al-Albani. Karena itu, makna dzikir kepada Allah adalah membaca basmalah.

4. Baca doa ketika hendak makan
Membaca basmalah ketika hendak makan, menjadi penghalang syetan untuk ikut makan bersama Anda. Hadits dari Jabir di atas menegaskan hal ini:

وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، فَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
"Tapi apabila dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka syetan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’. Dan jika dia tidak mengingat Allah ketika makan maka syetan akan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya).

5. Baca doa ketika tutup pintu
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena syetan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya). Sekali lagi, hanya dengan membaca: Bismillah.

6. Berdoa ketika keluar rumah
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
BISMILLAHI TAWAKKALTU ALALLAAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.

Dalam hadits dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: Kamu diberi petunjuk, dicukupi dan dilindungi. Maka syetan kemudian berteriak:
كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ
“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan dilindungi.” (HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani).

7. Jauhkan rumah Anda dari gambar makhluk bernyawa
Siapa sangka, ternyata gambar makhluk bernyawa bisa membuat jin dan setan nakal itu semakin betah di rumah kita.

Dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّ المَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ
“Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar.” (HR. Bukhari 3224, Nasai 5348 dan yang lainnya).

Ingat bukan foto, karena foto adalah pantulan cahaya yang terekam, akan tetapi lukisan seseorang dan patung yang tidak diperbolehkan.

Ketika malaikat penebar rahmat tidak memasuki rumah Anda, di saat itulah makhluk lain, yang juga tidak kelihatan, akan menggantikan posisi mereka. lukisan gambar binatang atau manusia dan seterusnya bisa jadi membuat rumah anda makin indah bagi setan.

8. Jauhkan rumah anda dari musik. Banyak orang tidak sadar, ternyata suara ini berbahaya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyebutnya mizmarus syaithan (musik setan). Nabi shallallahu alaihi wa sallam mencontohkan salah satunya, lonceng. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
فِي الْجَرَسِ مِزْمَارُ الشَّيْطَانِ
Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata tentang lonceng: musik setan. (HR. Abu Daud 2556).

Di kesempatan yang sama, malaikat penebar rahmat menghindari rumah yang dipenuhi denngan musik.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَصْحَبُ رُفْقَةً فِيهَا جَرَسٌ
“Sesungguhnya malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di sana ada loncengnya.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, 1001).

Kita telah memahami, terjadi sikap kontradiktif antara malaikat penebar rahmat dengan setan pembangkang. Ketika salah satunya menghindar, di saat itulah satunya menggantikan.

Jadikan rumah Anda seperti taman-taman para malaikat penebar rahmat, bukan tempat peristirahatan yang nyaman bagi syetan. Hiasi rumah Anda dengan berbagai ketaatan dan amal shaleh. Agar yang menemani Anda juga makhluk yang sholeh. Hiasi rumah Anda dengan bacaan Al-Qur'an, shalat, menkaji ilmu agama, dan lantunan suara langit lainnya.

Wallahu a’lam bishowab.
Semoga Bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar