Pernahkah anda mengalami kegelisahan dan kesempitan hidup..? Pada saat itu apakah yang anda lakukan..?
Cobalah memperbanyak bacaan (doa) Ya Arhamar Rahimin (duhai yang paling maha penyayang diantara para penyayang). Niscaya Allah ta'ala akan memberikan kelapangan dan kesukacitaan pada kita.
Abuya Assayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dalam kitabnya, Abwabul Faraj, menyatakan bahwa memperbanyak bacaan Ya Arhamar Rahimin termasuk pintu-pintu terbesar untuk mendapatkan kelapangan dan solusi dari promblematika hidup.
Kalimat ini, oleh sebagian ulama disebut-sebut sebagai wujud asa Allah yang teragung (Ismullah Al-Adzam). Al-Quranul Kariem telah menceritakan kisah Nabi Ayyub Alaihissalam dalam surat Al-Anbiya sebagai berikut :
Cobalah memperbanyak bacaan (doa) Ya Arhamar Rahimin (duhai yang paling maha penyayang diantara para penyayang). Niscaya Allah ta'ala akan memberikan kelapangan dan kesukacitaan pada kita.
Abuya Assayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dalam kitabnya, Abwabul Faraj, menyatakan bahwa memperbanyak bacaan Ya Arhamar Rahimin termasuk pintu-pintu terbesar untuk mendapatkan kelapangan dan solusi dari promblematika hidup.
Kalimat ini, oleh sebagian ulama disebut-sebut sebagai wujud asa Allah yang teragung (Ismullah Al-Adzam). Al-Quranul Kariem telah menceritakan kisah Nabi Ayyub Alaihissalam dalam surat Al-Anbiya sebagai berikut :
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya:"(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa bencana kesempitan, dan engkau adalah Tuhan yang maha penyayang di antara semua penyayang."
Kandungan ayat ini menerangkan bahwa nabi ayyub mengadu kepada allah atas kesulitan hidup dan penyakit yang menimpanya, dengan menyebut asma-Nya sebagai Arahmur Rahimin, atas aduan ini dan dengan asma agung itu, Allah berkenan mengabulkan doanya dan melenyapkan "ad-dhurr" (kesulitan hidup) yang dideritanya. Secara bahasa, selain bermakna bahaya, kesengsaraan, kemalangan, kekurangan harta (kemiskinan), kemelaratan dan lainnya.
Oleh karena kisah doa nabi ayyub ini dituturkan kembali secara abadi oleh Al-Qur'an, maka kisah doa ini hakikatnya adalah ditujukan untuk kita semua agar berteladan dengannya.
Demikianlah pertolongan Allah Ta'ala begitu cepta atas orang yang rajin membaca Ya Arhamar Rahimin selain itu berdoa dengan kalimat ini tampak anggun karena tidak terkesan mendikte Allah.
Teksnya zikir, tapi terkandung di dalamnya teks doa tingkat tinggi. Laksana doa yang dimunajatkan oleh Nabi Yunus ketika berada di dalam gelam malam, di dalam gelap perut ikan, serta di dalam gelap dasar lautan (3 kegelapan).
Manfaat Dan Keutamaan
Imam Ja'far Ash-SHadiq, sebagaimana dituturkan oleh An-Nabhani dalam Sa'adatud Darain (kebahagiaan di dunia dan akhira) menyatakan "Aku heran orang yang ditimpa 4 problema, bagaimana ia alpha terhadap 4 solusinya" salah satunya sanga imam menyebutkan bagaimana ia alpa mengucapkan "Rabbi inni massaniad dlurru wa anta arhamur rahimin" (lihat teks arab aslinya diatas).
Sang Imam melanjutkan "Dan Allah Ta'ala berfirman menjamin, "Maka kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu kami lenyapkan kesempitan yang menimpanya" (Q.S. Al-Anbiyaa:84).
Disini Imam Ja'far mengingatkan kita bilamana ditimpa problematika hidup dengan berbagai bentuknya, kita hendaknya tidak melupakan untuk mengadu pada allah melalui perantara doa nabi Ayyub yang mempergunakan asma-Nya yang agung yakni الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ.
Adapun hadist tentang keutamaan membaca doa ini adalah sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dengan derajat hadits bernilai shaih dari sahabat Abu Umamah Radliyallah Anhu. "Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang diserahi tugas khusus menangani orang yang mengucapkan: 'Ya Arhamar Rahimin'. Barangsiapa membacanya 3 kali maka malaikat itu berkata kepadanya, "sesungguhnya Tuhan yang paling maha penyayang diantara para penyayang telah menghadap kepadaum, maka mintalah"
Kisah
Terkait doa ini, terdapat kisah yang dituturkan oleh Abuya Assayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani dalam Abwabul Faraj, Kisah ini juga dituturkan oleh An-Nabhani dalam Sa'adatud Darain Seperti berikut.
Adalah sahabat Zaid bin Haritsah menyewa seekor bagal (peranakan kuda dan keledai) dari seseorang untuk menempuh perjalanan menuju ke Thaif.
Orang tersebut mau menyewakan dengan ketentuan dia dapat melakukan transit di tempat manapun yang dia kehendaki. Lalu berjalanlah bagal tersebut hingga mengarah pada sebuah rumah kosong.
"Turunlah!!! ujar pemiliki bagal pada sang sahabat. Di dalam rumah sepi ternyata terdapat banyak mayat-mayat bergelimpangan dan tengkorak-tengkorak berserakan.
Tahulah sang sahabat bahwa orang yang menyewakan bagal merupkana seorang pembunuh kejam berdarah dingin. Sang sahabat pun kini menanti giliran untuk dibunuhnya.
Sang sahabat berujar, "Biarkan aku melakukan shalat 2 rakaat dulu." Si pembunuh membalasnya angkuh, "Baik. Lakukanlah shalat sebelum aku membunuhmu, mereka sebelumnya pun juga pada shalat, tapi shalat mereka tidak memberikan manfaat sedikit pun".
Mereka tetap terbunuh. "Usai shalat, pembunuh menhampirinya. Saat itu, sang sahabat berucap dengan sepenuh hati ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. Tiba-tiba muncul suara, "Jangan bunuh dia!!!"
Si pembunuh terkejut. Ia keluar mencari sumber suara itu, tapi tidak mendapati apapun.
Kemudian dia kembali menghampiri sang sahabat untuk membunuhnya. Dan kembali sang sahabat mencuapkan kalimat munajatnya itu.
Pada kali ketiga, di saat sang pembunuh begitu yakin dapat melampiaskan nafsu kejamnya, tiba-tiba muncul sosok penunggang kuda memegan sangkur, dengan ujung sangkur yang menyalakan api.
Penunggang kuda itu menusuk si pembunuh dengan sangkur itu hingga tembus pada punggungnya. Matilah dia terkapar.
Pengunggang kuda (besar kemungkinan adalah jelmaan malaikat) kemudian menghampiri sang sahabat dan berkata: "Saat engkau kali pertama mengucapkan ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ, aku masih berada di langit ketujuh. Kali kedua engkau mengucapkannya, aku berada di langit dunia dan kali ketiga engkau mengucapkannya aku sudah datang di depanmu"
Qosidah Populer
Berikut adalah pujian dan qosidah ya arhamar rahimin yang digubah oleh Habib Abdullah bin Husain bin Thahir.
ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ فَرِّجْ عَلَى الْمُسْلِمِينَ
ياَ رَبَّناَ ياَ كَرِيمُ ياَ رَبَّناَ ياَ رَحِيمُ
أَنْتَ الْجَوّاَدُ الْحَلِيمُ وَأَنْتَ نِعْمَ الْمُعِينُ
وَلَيْسَ نَرْجُو سِوَاكَ فَادْرِكْ إِلـهِي دَرَاكَ
قَبْلَ الْفَناَ وَالْهَلاَكِ يَعُمُّ دُنْياَ وَدِينَ
بِجاَهِ طَـهَ الرَّسُولِ جُدْ رَبَّناَ بِالْقَبُولِ
وَهَبْ لَناَ كُلَّ سُولٍ رَبِّ اسْتَجِبْ لِي أَمِينَ
وَاغْفِرْ لِكُلِّ الذُّنُوبِ وَاسْتُرْ لِكُلِّ الْعُيُوبِ
وَاكْشِفْ لِكُلِّ الْكُرُوبِ وَاكْفِ أَذَى الْمُؤْذِيِّينَ
وَاخْتِمْ بِأَحْسَنِ خِتاَمٍ إِذَا دَناَ اْلإِنْصِرَامُ
وَحاَنَ حِينُ الْحِماَمِ وَزاَدَ رَشْحُ الْجَبِينِ
ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى شَفِيعِ اْلأَناَمِ
وَاْلآلِ نِعْمَ الْكِرَامِ وَالصَّحْبِ وَالتَّابِعِينَ
ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ فَرِّجْ عَلَى الْمُسْلِمِينَ
ياَ رَبَّناَ ياَ كَرِيمُ ياَ رَبَّناَ ياَ رَحِيمُ
أَنْتَ الْجَوّاَدُ الْحَلِيمُ وَأَنْتَ نِعْمَ الْمُعِينُ
وَلَيْسَ نَرْجُو سِوَاكَ فَادْرِكْ إِلـهِي دَرَاكَ
قَبْلَ الْفَناَ وَالْهَلاَكِ يَعُمُّ دُنْياَ وَدِينَ
بِجاَهِ طَـهَ الرَّسُولِ جُدْ رَبَّناَ بِالْقَبُولِ
وَهَبْ لَناَ كُلَّ سُولٍ رَبِّ اسْتَجِبْ لِي أَمِينَ
وَاغْفِرْ لِكُلِّ الذُّنُوبِ وَاسْتُرْ لِكُلِّ الْعُيُوبِ
وَاكْشِفْ لِكُلِّ الْكُرُوبِ وَاكْفِ أَذَى الْمُؤْذِيِّينَ
وَاخْتِمْ بِأَحْسَنِ خِتاَمٍ إِذَا دَناَ اْلإِنْصِرَامُ
وَحاَنَ حِينُ الْحِماَمِ وَزاَدَ رَشْحُ الْجَبِينِ
ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى شَفِيعِ اْلأَناَمِ
وَاْلآلِ نِعْمَ الْكِرَامِ وَالصَّحْبِ وَالتَّابِعِينَ
Sumber : Majalah New Mafahim - Hai'ah Ash-Shofwah Al-Malikiyyah
Semoga Bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar