Minggu, 24 Juli 2016

DOA AGAR MENDAPAT KERIDHOAN ALLAH


doa agar mendapat keridhoan Allah
Dalam dzikir Al-ma’surat terdapat sebuah doa yang berbunyi :  “Radhitu Billahi Rabba, Wa Bil islami Dina, Wabi Muhammadiin Nabiyya Wa Rasula” (Aku Ridho Allah Subhanahu wata'ala sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai nabi dan rasulku). Kalimat doa ini sebenarnya bukanlah hanya sekedar ungkapan semata, namun lebih pada sebuah IKRAR yang diucapkan seorang hamba tuk dapat meraih Ridho Allah. Dalam menggapai ridho Allah seorang hamba haruslah menaiki semua anak tangga terlebih dahulu yaitu ridho kepada Allah Subhanahu wa ta'aala, ridho  kepada Islam, dan ridho kepada Nabi. Ketika semua telah dilalui maka Insya Allah ridho Allah pun akan diraih.

Menurut ahli hadits, Ridho menyeluruh yang di ikrarkan seorang muslim dan muslimah harus terbukti nyata dengan berdiri tegak di atas 6 prisnsip :

1. Makrifatullah (Mengenal Allah Subhanahu wa ta'ala)
“ Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah… (QS. Muhammad:19).

“Diceritakan dari sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu`anhu, dia berkata: Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mati sedang dia mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah maka dia masuk Surga” (HR. Muslim)

2. Taslimullah (Pasrah kepadaNya)
“Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan..” (QS. Lukman:22).

“Diceritakan dari sahabat Abdillah bin A’mr bin Al-Ash Radhiyallahu anhu, ia berkata: Sesungguhnya ada seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam : bagaimana Muslim terbaik itu..?, beliau menjawab: “Orang yang orang-orang muslim (lain) selamat dari lisan dan tangannya”. (HR.Muslim dan Bukhori 20)

3.Kaffatul Islam (Islam paripurna), Kesempurnaan islam baik dari sisi sosial, sisi spiritual, dan lain-lain.
4. Al-Ittiba (Mencontoh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam)
5. Al-Istima (Patuh dan tunduk)
6. Mahabbatur Rasul (Cinta Rasul)

Prinsip-prinsip dasar inilah yang akan mengantarkan kita menuju keridhoan Allah Subhanahu wa ta’aala. Maka, tak ada lagi kata malas untuk membaca doa ini pagi dan sore, kemudian juga diperhatikan apakah kita sudah menaiki anak-anak tangga yang dilandaskan dari 6 prinsip yang tadi sudah kita bahas. Mari teruslah semangat tuk meraih ridho Allah


Adapun Doanya sebagai berikut :
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَ رَسُولًا
RODHIITU BILLAAHI ROBBAA, WA BIL ISLAAMI DIINAA, WABI MUHAMMADIN SHOLLALLAHU ALAIHI WASALLAM NABIYYAA WA RASUULA.

Artinya : Saya ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan) kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad SAW. sebagai Nabi dan Rasul kami.

Al
-faqir ijazahkan doa/amalan tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya dan ingin mendapatkan keridhoan Allah SWT., doa/amalan tersebut diatas dibaca sehabis sholat subuh 3x dan sehabis sholat maghrib 3x, doa/amalan tersebut ada juga didalam Wirdul Lathif, Ratib Al Haddad, Ratib Al Attas, dan lain sebagainya.

Dalilnya :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ عَنْ سَابِقٍ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ خَادِمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ أَوْ إِنْسَانٍ أَوْ عَبْدٍ يَقُولُ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Mis’ar telah menceritakan kepada kami Abu 'Aqil dari Sabiq dari Abu Sallam pembantu Nabi shallallahu alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim atau manusia atau seorang hamba berkata ketika menjelang sore dan pagi hari; "Radhiitu billahi rabba wabil islaami diina wabi Muhammadi nabiyya (aku ridla kepada Allah sebagai Robbku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai Nabi), kecuali Allah berhak untuk meridlainya pada hari kiamat." (HR. Ibnu Majah No.3860).

حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي عَقِيلٍ قَاضِي وَاسِطٍ عَنْ سَابِقِ بْنِ نَاجِيَةَ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ قَالَ مَرَّ رَجُلٌ فِي مَسْجِدِ حِمْصَ فَقَالُوا هَذَا خَادِمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقُمْتُ إِلَيْهِ فَقُلْتُ حَدِّثْنِي حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَدَاوَلُهُ بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ الرِّجَالُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah menceritakan kepada kami Aswad bin Amir Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 'Aqil Qadli Wasith, dari Sabiq bin Najiyah dari Abu Sallam ia berkata; Seorang laki-laki berjalan melewati Masjid Himsh, maka orang-orang pun berkata, "Orang ini adalah Khadimnya Nabi shallallahu alaihi wasallam." Maka saya pun beranjak ke arahnya dan berkata, "Ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang telah Anda denganr dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tanpa seorang perantara pun." Ia pun berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim membaca, 'RADHIITU BILLAHI RABBA WA BIL ISLAAMI DIINA WA BIMUHAMMADIN NABIYYA (Aku ridla Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku).' saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, kecuali wajib bagi Allah untuk meridlainya pada hari kiamat." (HR. Ahmad No.18199).

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ عَنْ أَبِي عَقِيلٍ عَنْ سَابِقٍ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ عَنْ خَادِمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ قَالَ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا حِينَ يُمْسِي ثَلَاثًا وَحِينَ يُصْبِحُ ثَلَاثًا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Abu 'Aqil dari Sabiq dari Abu Sallam dari Khadim Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengatakan, 'RADHIITU BILLAHI RABBA WA BIL ISLAAMI DIINA WA BIMUHAMMADIN NABIYYA (Aku ridla Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku).' saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, maka wajib bagi Allah untuk meridlainya pada hari kiamat." (HR. Ahmad No.18200).

حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي عَقِيلٍ هَاشِمِ بْنِ بِلَالٍ عَنْ سَابِقِ بْنِ نَاجِيَةَ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ قَالَ أَبُو النَّضْرِ الْحَبَشِيُّ قَالَ مَرَّ بِهِ رَجُلٌ فِي مَسْجِدِ حِمْصَ فَقِيلَ هَذَا خَدَمَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ فَقَالَ حَدِّثْنِي حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَتَدَاوَلْهُ بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ الرِّجَالُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ

Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Qasim Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Aqil Hasyim bin Bilal dari Sabiq bin Najiyah dari Abu Sallam -dalam riwayat lain, telah berkata Abu An Nadlr Al Habasyi- ia berkata; Seorang laki-laki melewatinya di Masjid Himsh, kemudian dikatakanlah bahwa, "Ini adalah orang yang pernah menjadi Khadim (pelayan) Nabi shallallahu alaihi wasallam." Maka ia pun beranjak mendatangi laki-laki tersebut dan berkata, "Ceritakanlah kepadaku suatu hadits yang telah Anda dengar langsung dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan tidak seorang pun memperantarai antara kamu dan beliau." Laki-laki itu pun berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba memasuki waktu sore dan pagi hari, kemudian ia membaca, 'RADHIITU BILLAHI RABBAA, WA BIL ISLAAMI DIINAA, WA BIMUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM NABIYYAA (Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sebagai Nabi-ku).' sebanyak tiga kali, kecuali telah menjadi keharusan bagi Allah untuk meridlainya." (HR. Ahmad No.18201).

حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي عَقِيلٍ عَنْ سَابِقِ بْنِ نَاجِيَةَ عَنْ أَبِي سَلَّامٍ أَنَّهُ كَانَ فِي مَسْجِدِ حِمْصَ فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَقَالُوا هَذَا خَدَمَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ إِلَيْهِ فَقَالَ حَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَتَدَاوَلْهُ بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ الرِّجَالُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ
Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Aqil dari Sabiq bin Najiah dari Abu Sallam Bahwasanya suatu ketika ia berada di masjid Himsha, lalu ada seorang laki-laki melewatinya. Orang-orang lalu berkata, "Ini ada pembantu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam!" maka ia pun berdiri menuju laki-laki tersebut dan berkata, "Ceritakanlah kepadaku sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yang engkau dengar secara langsung tanpa perantara orang lain. laki-laki itu berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan saat datang waktu pagi dan waktu sore: "RADHIINA BILLAHI RABBAN WA BIL ISLAAMI DIINAN WA BIMUHAMMADDIN RASUULAN (kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad sebagai rasul kami), kecuali telah wajib bagi Allah untuk meridhainya." (HR. Abu Daud No.4410.)

Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang hampir sama dengan doa tersebut diatas.

Semoga Bermanfaat.

2 komentar: