Sabtu, 06 Februari 2016

AMALAN-AMALAN DAN FAIDAHNYA DALAM BULAN-BULAN HIJRIYAH



Ajaran Syari’at mengenai amalan yang rutin dilakukan pada tiap-tiap bulan. Nabi SAW mengajarkan amalan-amalan yang sunah dikerjakan pada tiap-tiap bulan tanpa memandang bulan-bulan tertentu. Amalan-amalan tersebut berupa puasa sunah dan sholat sunah. Amalan tersebut adalah :
- Sholat Tasbih minimal sekali tiap bulan.
- Puasa hari senin dan kamis. Ketika Nabi ditanya mengenai puasa ini, beliau menjawab bahwa pada hari ini amal-amal yang dicatat dilaporkan kepada Alloh, dan aku suka jika pada penutup amal ini dicatat bahwa aku sedang berpuasa.
- Puasa ayyamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulan. Atau puasa pada hari terang bulan. Ibnu Hiban meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan puasa ayyamul bidh. Keutamaan puasa tiga hari ini menyamai pahala puasa satu bulan, sebab amal kebaikan pahalanya dilipatkan sepuluh kali. Imam As-Subki dan ulama lain memberikan keterangan bahwa puasa tiga hari pada tiap bulan itu hukumnya sunah. Jika tiga hari itu dijalankan bertepatan dengan ayyamul Bidh maka orang tersebut mendapatkan pahala mengamalkan dua sunah Nabi sekaligus.
Kecuali jika pada bulan Dzulhijah, maka puasa ayyamul Bidh dilakukan tanggal 14, 15, dan 16, sebab tanggal 13 masih termasuk hari tasyriq.

- Puasa ayyamus sud (hari-hari gelap), yaitu tanggal 27, 28 dan 29 tiap bulan. Hikmah dari puasa ini menurut keterangan Syaikh Sulaiman al-Jamal adalah memohon tersingkapnya kegelapan pada malam-malam tersebut yang diibaratkan dari gelapnya hati. Juga dalam rangka membekali diri menyambut perjalanan hidup di bulan yang akan datang agar dikarunia kekuatan jiwa untuk menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Menurut pendapat lain, hikmah puasa ini untuk memohon tersingkapnya kegelapan hati.

Bulan-bulan dan amalan khusus di dalamnya

Muharram
Malam tanggal 1 Muharrom setelah selesai jama’ah maghrib, Sholat sunah 2 roka'at. Rokaat awal setelah Al-Fatihah membaca surah Al-Kafirun dan rokaat kedua membaca surah Al-Ikhlas. Kemudian selesai salam membaca doa awal tahun seperti berikut ini :
اللهم انت ربى قديم و هذه سنة جديدة فأسألك من خيرها و اعوذ بك من شرّها و استكفيك مؤنها و شغلها و العون على هذه النفس الأماّرة بالسوء والاشتغال بما يقربنى اليك يا ذالجلال و الاكرام
Allohumma anta robbi qodim, wa hadzihi sanatun jadidah, fa as’aluka min khoiriha wa a’udzu bika min syarriha wa astakfika muanaha wa syughlaha wal auna ala hadzihin nafsil ammarati bis su’i wal isytighol bima yuqorribuni ilaika ya dzal jalali wal ikrom. (3 kali)
“Ya Alloh Engkau Tuhanku (dan Engkau) Dzat yang terdahulu. (malam) Ini adalah tahun baru. Maka aku mohon pada-Mu kebaikan tahun ini, dan aku mohon perlindungan dengan-Mu dari kejelekan tahun ini. Aku mohon padamu kecukupan segala pembiayaan (yang ada pada) tahun ini dan segala kegiatan di dalamnya. Serta (aku mohon) pertolongan-Mu untuk mengalahkan nafsuku yang banyak mendorong untuk berbuat buruk, dan sibuk melakukan apapun yang mendekatkan aku kepada-Mu. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
Doa di atas dapat juga langsung dibaca setelah sholat maghrib tanpa harus sholat sunat terlebih dahulu.

Menurut riwayat sebagian ulama, barang siapa membaca doa ini maka Alloh akan mengirimkan seorang malaikat yang mengusir godaan setan darinya. Alloh juga akan memberinya pertolongan untuk mengendalikan nafsu, melakukan hal-hal yang menuju ridhaNya, dan memberinya rizki menjalankan segala perintahNya.

Setelah Jama’ah isya sholat sunat mutlak sebanyak 10 Raka'at. Tiap raka'at setelah surah Al-Fatihah membaca :
- Ayat Kursi 10 kali
 - Al Ikhlas 10 kali
Setelah salam kemudian mengangkat kedua tangan dan membaca istighfar dengan bacaan sebagai berikut :
اللهم ّ اغفر لى و لوالدىّ ولجميع المؤمنين و المؤمنات الاحياء منهم والاموات
Allohummaghfir li wa li walidayya wa lijami'il mukminina wal mukminat al ahya’i minhum wal amwat (3 kali).

Kemudian dilanjutkan membaca doa akhir tahun yaitu :
اللهم ما عملت من عمل فى هذه السنة نهيتنى عنه و لم ترضه و نسيته ولم تنسه و حلمت على مع قدرتك على عقوبتى فانى استغفرك فاغفرلى يا غفور وما عملت من عمل ترضاه و وعدتنى عليه الثواب فتقبله منى ولا تقطع رجائى.
Allohumma ma amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati, nahaitani anhu wa lam tardhohu, wa nasituhu wa lam tunsihi, wa khalimta alayya ma’a qudrotika ala uqubati, fa inni astaghfiruka minhu, faghfir li ya ghofur. Wa ma amiltu min amalin tardhohu, wa wa’adtani 'alaihis tsawab fataqobbalhu minni, wa la taqtho roja’iy.
“Ya Alloh, apapun amalan yang aku lakukan pada tahun ini, yang telah Engkau larang aku melakukannya dan Engkau tidak meridhainya, yang aku telah melupakannya dan Engkau tidak lupa darinya, kemudian Engkau bermurah hati padaku padahal Engkau mampu menyiksaku, sungguh aku mohon pengampunan pada-Mu maka ampunilah aku wahai Dzat yang maha memberikan pengampunan. Dan apapun amal yang aku lakukan dan Engkau ridha serta Engkau janjikan pahala padaku, aku mohon Engkau terima dia (sebagai persembahan) dariku, dan jangan Engkau putuskan harapanku.”
Doa ini oleh sebagian muslimin dibaca pada waktu habisnya waktu ashar sebanyak tiga kali.

Diriwayatkan bahwa faidah membaca doa ini adalah Alloh akan mengampunkan segala dosanya (dosa yang berhubungan dengan Alloh, tidak termasuk penganiayaan antar makhluq), dan akan diterima amalnya, serta setan-setan akan berkata : “Aduhai celaka, sia-sia sudah segala pekerjaan yang kita lakukan susah payah selama setahun kemarin.”
Penting: Cara di atas adalah cara memperingati Tahun Baru Islam yang dinuqil dari amalan para ulama salaf ahli sunah wal jama’ah diberbagai belahan dunia. Pembacaan doa dan sholat sunah boleh dilakukan sendiri-sendiri ataupun berjamaah baik di Masjid atau tempat lain asal bukan tempat-tempat yang tidak pantas digunakan untuk beribadah kepada Alloh.

Faidah dan hikmah hari asyuro :
Hari ini terkenal dengan asyuro (sepuluh-sepuluh) karena sepuluh orang Nabi mendapat 10 macam karomah dari Alloh. Diterangkan dalam sebagian kitab tentang nasihat bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Umar ra. : “Sesungguhnya Alloh menciptakan langit-langit, bumi, matahari, rembulan, bintang-bintang, Al-arsy, Al-kursiy, dan syurga di hari asyuro. Alloh menciptakan Adam, memasukkannya ke dalam syurga, dan menerima taubatnya pada hari asyuro'. Ibrahim dilahirkan, diselamatkan dari panas api (Namrudz), dan diberinya petunjuk tauhid pada hari asyuro. Musa diselamatkan, Fir’aun musuhnya ditenggelamkan, dan diberikan Taurat pada hari asyuro, Isa dilahirkan dan diangkat ke langit pada hari asyuro. Idris diangkat ke tempat yang tinggi pada hari asyuro. Perahu Nuh tertambat di puncak gunung Judiy pada hari asyuro. Yusuf dikeluarkan dari penjara pada hari asyuro. Taubat kaum Yunus diterima pada hari asyuro. Sulaiman diberi kerajaan pada hari asyuro. Yunus dikeluarkan dari perut ikan pada hari asyuro. Penglihatan Ya’qub dikembalikan pada hari asyuro. Penyakit Ayyub disembuhkan pada hari asyuro. Alloh mengampuni Daud Nabi-Nya pada hari asyuro. Hujan yang pertama kali turun dari langit pada hari asyuro. Terbunuhnya Husain bin Ali pada hari asyuro. Dan pada hari asyuro ka'bah diganti kiswah (tirai kelambu) tiap tahunnya.”
Diceritakan pula bahwa burung-burung dan hewan-hewan liar berpuasa pada hari asyuro. Dan burung yang pertama kali berpuasa di hari ini adalah gagak putih.
Termasuk sunah bersedekah kepada fakir, miskin, dan anak yatim di hari ini. Dan sangat dianjurkan untuk memurahkan perbelanjaan kepada sanak keluarga, kerabat, dan memberikan sedekah kepada mereka.
Puasa sunah pada tanggal 9, 10 Muharrom. Disebut dengan puasa tasu’a dan asyuro.
Pada malam tanggal 10 Muharom, melakukan sholat sunah 2 rakaat, kemudian membaca doa asyuro di bawah ini :
بسم الله الرحمن الرحيم سبحان الله ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش الحمد لله ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش و لا اله الا الله ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش و الله اكبر ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش لا ملجأ و لا منجى من الله الا اليه سبحان الله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات الحمد لله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات لا اله الا الله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات الله اكبر عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات لا حول و لا قوة الا بالله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات حسبنا الله و نعم الوكيل نعم المولى و نعم النصير و صلى الله علىمحمد و على اله و صحبه و سلم تسليما كثيرا
Bismillahirrohmanirrohiem. Subhanalloh mala’al mizan wa muntahal ilmi ma mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal arsyi, laa ilaha illalloh mala’al mizan wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal arsyi, alhamdulillah mala’al mizan wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal arsyi, walhamdulillah mala’al mizan wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal arsyi, la malja’a wala manja minallohi illa ilaih, subhanalloh adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit tammati, alhamdulillah adadas syaf’iy wal witri wa adada kalimatilllahit tammati, laa ilaha illalloh adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit tammati, allohu akbar adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit tammati, laa haula wala quwwata illa billah adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit tammati, hasbunalloh wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir, washollallohu alaa sayyidinaa Muhammadin wa alaa alihii wa shohbihi wa sallama tasliman katsiron.
“Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan penyayang. subhanalloh sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. Alhamdulillah sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. La ilaha illalloh sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. Allohu akbar sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. La haula wa la quwwata illa billah sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. Tiada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Alloh kecuali dengan kembali kepada-Nya. Subahanalloh sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. Alhamdulillah sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. La ilaha illalloh sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. Allohu akbar sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. La haula wala quwwata illa billah sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. Cukuplah bagiku Alloh, Dialah sebaik-baik Dzat yang menjadi tumpuan berserah diri, sebaik-baik tuan, dan sebaik-baik penolong. Semoga Alloh limpahkan rahmat ta'dzim-Nya pada junjunganku Muhammad, keluarga, dan para sahabat, semoga Dia limpahkan pula salam kesejahteraan yang tak terkira banyaknya.”

Diriwayatkan dari sebagian ulama sufi bahwa orang yang berdoa dengan doa ini, tidak akan mati pada tahun itu. Dan barang siapa yang telah tertulis dalam qodho akan mati pada tahun itu Alloh tidak memberinya ilham untuk berdoa dengan doa ini.
Doa ini dinuqilkan oleh Syaikh Sulaiman Al-Jamal dalam hasiyah beliau terhadap karya masterpiece Imam Syarofudin Yahya an-Nawawi, yaitu “Al Manhaj”.


Rabi'ul awal
Disunahkan pada bulan ini untuk memperingati Maulid Nabi pada tanggal 12 rabi'ul awal.
Adapun hukum memperingati maulid Nabi adalah sunah, jika didasari niat menampakkan rasa cintanya kepada Nabi, dan mengharapkan berkah keagungan akhlaq dan bagusnya sejarah kehidupan beliau. Terlebih dalam perayaan itu dibacakan maulid yang menerangkan biografi dan keistimewaan beliau, hingga dapat lebih memantapkan rasa mahabbah hadirin kepada beliau. Adapun pembacaan maulid dan syair-syair dengan di iringi musik maka tidak mengapa asalkan tidak dengan arransemen dan penataan yang meniru dari kaum kafir dan fasiq.

Rojab
Pada bulan ini disunahkan untuk berpuasa hingga 15 hari atau lebih. Syaikh Usman bin Ahmad as-Syakir menyampaikan dengan menuqil keterangan dalam kitab Zubdatul Wa'idzin bahwa Nabi bersabda yang artinya sebagai berikut : “Ingatlah bahwa Rojab adalah bulan milik Alloh yang tuli. Barang siapa berpuasa sehari karena didorong rasa iman dan mengharap ridha Alloh maka berhaklah orang itu mendapatkan keridhaan Alloh yang agung (besok di hari Kiamat). Barang siapa berpuasa 2 hari maka seluruh ahli langit dan bumi tak akan bisa mensifati karomah yang diperolehnya di sisi Alloh. Barang siapa berpuasa 3 hari maka akan di jauhkan dari segala bala bencana dunia dan siksa akhirat, penyakit gila, lepra, penyakit belang, dan fitnah Dajjal. Barang siapa berpuasa 7 hari maka akan tertutup baginya 7 pintu neraka Jahannam. Barang siapa berpuasa 8 hari maka akan terbuka baginya 8 pintu syurga. Barang siapa yang berpuasa 10 hari maka tidak ada sesuatu apapun yang ia minta pada Alloh kecuali akan diberikan. Barang siapa yang berpuasa 15 hari, maka Alloh aka mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat dan mengganti kejelekannya dengan kebaikan. Dan barang siapa yang menambah (bilangan puasanya), maka Allah akan menambah pahalanya.”

Pada bulan Rojab juga sangat dianjurkan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi SAW. Syaikh Usman bin Syakir menyampaikan dengan menuqil keterangan kitab “Majalis al-Abror” bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya sebagai berikut : “Pada malam mi’raj aku melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari pada madu, lebih dingin dari salju, dan lebih wangi dari misik. Aku bertanya kepada Jibril : “Untuk siapakah ini..?” Jibril menjawab : “Bagi orang yang bershalawat padamu di bulan rajab.”

Adapun lafadz shalawat yang dipergunakan maka boleh dengan shalawat apa saja. Namun ada shalawat yang amat dicintai oleh Nabi SAW dan diajarkan beliau kepada para sahabat, yaitu :
اللهم صل على محمد و على ال محمد كما صلّيت على ابراهيم و على ال ابراهيم و بارك على محمد و على ال محمد كما باركت على ابراهيم و على ال ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد
Allohuma sholli alaa Muhammad wa alaa aalii Muhammad kamaa shollaita alaa Ibrohim wa alaa aalii Ibrohim, wabaarik alaa Muhammad wa alaa aalii Muhammad kamaa barokta alaa aalii Ibrohim fil alamina innaka hamidum majid.

Pada malam-malam hari bulan rajab juga disunahkan untuk sholat dua rakaat kemudian membaca doa yang terkenal dengan istighfar rojab. Yaitu :
استغفر الله العظيم (3) الذى لا اله الا هو الحى القيوم و اتوب اليه من جميع المعاصى و الذنوب و اتوب اليه من جميع ما كره الله قولا و فعلا و سمعا و بصرا و حاصرا اللهم انّى استغفرك لما قدّمت و ما اخّرت و ما اسرفت و ما اسررت و ما اعلنت و ما انت اعلم به منى انت المقدم و انت المؤخر و انت على كل شيء قدير اللهم انى استغفرك من كل ذنب تبت اليك منه ثم عدت فيه و استغفرك لما اردت به وجهك الكريم فخالطه ما ليس لك فيه رضى و استغفرك بما وعدتك به نفسى ثم اخلفتك و استغفرك لما دعانى اليه الهوى من قبل الرخص ممّا اشتبه علىّ و استغفرك من النعم التى انعمت بها علىّ فصرفتها و تقوّيت بها على المعاصى و استغفرك من الذنوب التى لا يغفرها غيرك و لا يطاع عليها احد سواك ولا يسعها الا رحمتك و حلمك و لا ينجى منها الا عفوك و استغفرك من كل يمين حلفت بها فحنثت فيها و انا عندك مؤاخذ بها و استغفرك يا لا اله الا انت سبحانك انى كنت من الظالمين و استغفرك يا لا اله الا انت عالم الغيب و الشهادة من كل سيّئة عملتها فى بياض النهار و سواد الليل فى ملأ و خلإ و سرّ و علانية و انت الىّ ناظر اذا ارتكبتها ترى ما اتيته من العصيان عمدا او خطأ او نسيانا يا حليم يا كريم و استغفرك يا لا اله الا انت سبحانك انى كنت من الظالمين رب اغفر لى و ارحمنى و تب علىّ و انت خير الراحمين و استغفرك من كل فريضة و جبت علىّ فى اناء الليل و اطراف النهار فتركتها عمدا او خطأ او نسيانا او تهاونا وانا مسئول بها ومن كل سنّة من سنن سيد المرسلين خاتم النبيـين محمد صلى الله عليه وسلم فتركتها غفلة او سهوا او جهلا او تها ونا قلّت او كثرت و انا عائد بها و استغفرك يا لا اله الا انت وحدك لا شريك لك سبحانك رب العالمين لك الملك و لك الحمد و لك الشكر و انت حسبنا ونعم الوكيل نعم المولى و نعم النصير لا حول ولا قوّة الا بالله العلى العظيم و صلى الله على سيدنا محمد و اله و صحبه و سلم تسليما كثيرا و الحمد لله رب العالمين
Astaghfirullohal azhiim (3x) alladzi laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih min jami’il ma’ashii wadzunub, wa atubu ilaih min jami’i maa karihalloh qoulan wa fi’lan wa sam’an wa bashoron wa hashiron. Allohumma inni astaghfiruka lima qoddamtu wa maa akhortu wa maa asroftu wa maa asrortu wa maa a’lantu wama anta a’lamu bihi minni, antal muqoddimu wa antal mu’akhiru wa anta ala kulli syai’in qodir. Allohumma inni astaghfiruka min kulli dzanbin tubtu ilaika minhu tsumma udtu fihi wa astahfiruka lima arodtu bihi wajhakal karim fakho lathohu maa laisa laka fihi ridhon, wa astaghfiruka bimaa wa’adtaka bihi nafsi tsumma akhlaftuka, wa astaghfiruka limaa da’ani ilaihil hawa min qibalir rukhoshi mimmasy tabaha alayya wahuwa indaka mahdzurun wa astaghfiruka minan ni’ami allati an’amta biha alayya fashorroftuha wa taqouwaitu biha alal ma’ashi, wa astaghfiruka minadz-dzunubi allati la yaghfiruha ghoiruka wala yath-tholi’u alaiha ahadun siwaka wala yasa’uha illa rohmatuka wa hilmuka wala yunji minha illa afwuka, wa astaghfiruka min kulli yaminin kholaftu biha fakhonats-tu fiha wa ana indaka mu’akhodzun biha, wa astaghfiruka yaa laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz-dzolimin, wa astaghfiruka yaa laa ila illa anta alimul ghoibi was syahadzti min kulli sayyi’atin amiltuha fi bayadhin nahari wa sawadil laili fi mala’in wa khola’in wa sirrin wa alaniyatin wa anta ilayya nazhirun idzar takabtuha taro maa ataituhu minal ishyani amdan au-khotho’an au-nisyanan yaa halimu yaa karim, wa astaghfiruka yaa laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zholimin, robbighfirli warhamni watub alayya wa anta khoirur-rohimin. Wa astaghfiruka min kulli faridhotin wajabat alayya fii ana’il laili wa athrofin nahari fataroktuha amdan au-khotho’an au-nisyanan au-tahawunan wa ana mas’ulun biha wa min kulli sunnatin min sunani sayyidil mursalin khotimin nabiyyina Muhammadin shollallohu alaihi wasallama fataroktuha ghoflatan au-sahwan au-jahlan au-tahawunan qollat au-katsurot wa ana a-idun biha. Wa astaghfiruka yaa laa ilaha illa anta wahdaka laa syarika lak subhanaka robbal alamin. Lakal mulku walakal hamdu walakas syukru wa anta hasbuna wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir wa laa haula wa la quwwata illa billahil aliyyil azhim, washollallohu alaa sayyidinaa Muhammadin wa alihi washohbihi wa sallama tasliman katsiro. Walhamdu lillahi robbil alamin.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada sayyidina Ali bin Abi Tholib yang artinya adalah : “Hai Ali. Tulislah olehmu raja istighfar ini. Barang siapa yang membaca istighfar ini atau ditaruh pada rumahnya atau pada harta bendanya atau dibawanya. Maka Allah memberinya karunia pahala delapan puluh ribu nabi, delapan puluh ribu pahala shidiqin, delapan puluh ribu malaikat, delapan puluh ribu orang yang syahid dan delapan puluh ribu orang yang haji dan umroh, delapan puluh ribu masjid. Barang siapa membaca istighfar ini selama hidupnya empat kali atau tiga kali atau dua kali maka diampunkan Alloh ta'ala sekalian dosanya, sekalipun bakal masuk neraka. Maka hendaklah dibaca pada tiap-tiap malam atau siang supaya dapatlah pahala yang tersebut itu.”

Disunahkan pula pada bulan ini untuk memperbanyak doa yang diajarkan Nabi SAW. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Bahwa Rasulullah SAW jika telah masuk bulan rojab membaca doa :
اللهم بارك لنا فى رجب و شعبان و بلّغنا رمضان
Allohumma barik lana fi rojaba wa sya'bana wa ballighna romadhon.
“Ya Alloh berikanlah keberkahan pada kami pada bulan rojab dan sya'ban dan sampaikanlah (hidup kami) hingga Romadhon”


Sya’ban
Pada bulan sya’ban juga disunahkan berpuasa sama seperti bulan rojab. Sebagian ulama ada yang menuqilkan keterangan bahwa kesunahan berpuasa di bulan sya’ban hingga lima belas hari berturut-turut, bahkan hingga sebulan penuh.
Kemudian pada malam tanggal 15 sya’ban terkenal dengan lailatus shok (malam penentuan segala perkara). Pada malam ini ditetapkan kembali kejadian-kejadian pada tahun yang akan datang. Malam inilah yang dimaksud dengan lailah mubarakah dalam Al Qur'an surah ad-Dukhon :
انا انزلنه فى ليلة مباركة انا كنا منذرين. فيها يفرق كل امر حكيم امرا من عندنا انا كنا مرسلين
“Sungguh kami turunkan dia (Al Qur'an) pada malam yang penuh berkah (lailah mubarakah) sungguh kami memberi peringatan. Di dalamnya segala urusan yang telah ditetapkan dibagi-bagi dengan perintah dari sisi kami, sungguh kami yang mengutus (para mailakat itu).”

Sangat dianjurkan untuk melakukan amalan sebagai berikut pada malam ini :
#Ba’da maghrib membaca surah yasin 3 kali.
- Yang pertama diniatkan agar diberi panjang umur dalam ketaatan kepada Alloh.
- Kedua agar diberikan rizki yang luas, halal dan berkah untuk bekal mengabdi pada Alloh.
- Ketiga diniatkan agar ditetapkan iman dan islamnya hingga akhir hayat, dan mati dalam keadaan membawa syahadat.

#Ba’da isya melakukan sholat tasbih 4 rokaat dengan kaifiyah sebagai berikut :
- Takbir sambil berniat dalam hati “usholli sunatat tasbihi rok’ataini lillahi ta’alaa”
- Setelah Al-Fatihah tiap rokaat membaca surah Al-Ikhlas 25 kali dan membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 15 kali.
- Kemudian ruku' dan membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- I'tidal. Setelah membaca “robbana lakal hamdu….” Membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- Sujud membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- Duduk di antara dua sujud setelah doa “robbighfirli ….” Membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar”  10 kali.
- Sujud membaca “subhanalloh” 10 kali.
- Duduk lagi seperti duduk tahiyat awal dan membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- Kemudian bangun berdiri untuk roka’at kedua dengan cara sama seperti di atas.
Hanya setelah selesai membaca tahiyyat membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali kemudian salam. Demikian hingga roka'at keempat. Cara seperti ini seperti diriwayatkan oleh Imam Thawus dengan sanad dari watsilah bin Al-Asqo.
Bacaan subhanalloh boleh diganti dengan subhanalloh wal hamdu lillah wala ilaha illalloh wallohu akbar.

Membaca doa nisfu sya’ban setelah selesai membaca surah Yasin 3 kali, sebagai berikut :
اللهم يا ذاالمنّ و لا يمنّ عليك يا ذاالجلال و الاكرام يا ذاالطول و الانعام لا اله الا انت ظهر الاجين و جار الخائفين اللهم ان كنت كتبتنى عندك فى ام الكتاب شقيا او محروما او مطرودا و مقترا علىّ فى الرزق فامح اللهم بفضلك فى ام الكتاب شقاوتى و حرمانى و طردى و اقتارى رزقى و اثبتنى عندك فى ام الكتاب سعيدا مرزوقا موفّقا للخيرات فانك قلت و قولك الحق فى كتابك المنزّل على لسان نبيك المرسل يمحو الله ما يشاء و يثبت و عنده ام الكتاب الهى بالتجلى الاعظم فى ليلة النصف من شهر شعبان المكرم التى يفرق فيها كل امر حكيم و يبرم اصرف عنى من البلاء ما اعلم وما لا اعلم و ما انت به اعلم و انت علام الغيوب برحمتك يا ارحم الراحمين وصلى الله على سيدنا محمد و اله و صحبه و سلم امين
Allohumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal ikrom, ya dzat thouli wal in'am, la ilaha illa anta, dhohrol lajiyn wa jarol mustajirin wa amanal kho'ifin. Allohumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan au mahruman au mathrudan au muqtaron 'alaiya fir rizqi, famhu allohumma bifadh-lika syaqo-wati wa hirmaniy wa thordiy wa iqtari rizqiy, wa ats-bitniy 'indaka fi ummil kitabi sa'i-dan marzuqon muwaf-faqon lil khoirot. Fa innaka qulta wa qoulukal haqqu fi kitabikal munaz-zali 'ala lisani nabiyyikal mursali : yamhullohu ma yasya' u wa yutsbit, wa 'indahu ummul kitab. Ilahiy bit tajallil a'dzom fi lailatin nishfi min syahri sya'banil mukarrom, allati yufroqu fi-ha kullu amrin hakimin wa yubrom, ish-rif 'anniy minal bala'i ma anta bihi a'lamu wa anta 'al-lamul ghuyub, birohmatika ya arhamar rohimien. Wa shollallohu 'ala sayyidina muhammadin wa a-lihi wa shoh-bihi wa sal-lam.
“Ya Alloh, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan tak menerima pemberian, wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemulyaan, wahai Dzat yang memiliki segala pemberian dan kenikmatan, tiada tuhan melainkan Engkau, wahai Dzat yang menjadi tumpuan orang-orang yang mengungsikan diri, wahai Dzat yang menjadi kesentosaan orang-orang yang mencari perlindungan, dan menjadi penentram orang-orang yang ketakutan. Ya Alloh jika Engkau menetapkan diriku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab termasuk orang yang celaka, terhalang (dari rahmat), tertolak, atau disedikitkan rizqinya, maka hapuskanlah ya Alloh dengan anugerah-Mu di dalam Ummul Kitab hal celaka diriku, keterhalanganku, tertolaknya aku, dan sedikitnya rizqiku. Dan tetapkanlah aku di sisi-Mu dalam Ummul Kitab menjadi beruntung, luas rizqi, dan dimudahkan menuju segala kebaikan. Sungguh Engkau berfirman dan firman-Mu adalah haqq dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus (kepada kami) : "Alloh menghapus apapun yang dikehendaki dan menetapkannya. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab". Wahai Dzat sesembahanku, demi penampakan rahmat nan agung pada malam nisu sya'ban yang mulia, malam yang dibagi-bagi di dalamnya segala perkara yang telah ditetapkan dan diputuskan, jauhkanlah dari diriku bencana-bencana yang aku tak mengetahuinya, wa Engkau lebih mengetahuinya. Engkaulah yang maha mengetahui segala persoalan gaib, demi kasih sayang-Mu wahai Dzat yang maha berbelaskasih dari segala yang berbelaskasih. Semoga rahmat dilimpahkan Alloh kepada junjungan kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya, demikian pula salam kesejahteraan. Amiin.”

Romadhon
Pada bulan Romadhon umat muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh. Pada malam harinya sangat disunahkan untuk menghidupkan waktu dengan shalat dan membaca Al-Qur’an.
Sholat yang lazim diamalkan pada malam hari bulan romadhon adalah sholat tarawih dan witir baik secara berjama’ah atau sendirian. Waktu pelaksanaan sholat witir dan tarawih adalah setelah turun dari jama’ah isya.
Mengenai shalat tarawih ini para fuqoha (ahli ilmu fiqh) banyak berselisih. Imam malik meriwayatkan dalam Al-Muwatho dua hadits yang sama-sama menceritakan kebijaksanaan Umar bin Khotob mengumpulkan muslimin untuk berjama’ah sholat di malam bulan ramadhan. Kedua hadits itu menjelaskan bilangan raka’at yang berbeda yaitu 11 rakaat (delapan rakaat dan 3 rakaat witir) dan 20 rakaat ditambah dengan witir. Dalam riwayat lain bab yang sama beliau mendatangkan keterangan yang mengatakan pendapat rawi bahwa jika imam membaca surah Al-Baqarah dalam 12 rakaat maka dia telah meringankan sholat bagi makmumnya. Mafhum dari keterangan hadits ketiga ini adalah bahwa sholat yang dilakukan pada masa itu yang jelas lebih dari 12 rakaat.
Imam Syafi’iy menjelaskan bahwa bilangan sholat itu adalah 20 rakaat ditambah dengan witir (tanpa menyebutkan bilangan rakaat witir). Ashabus Syafi’iy (murid-murid As-Syafi’iy) seperti Al-Mawardi, Al-Muzani, dan Ar-Rabi bahkan mengetengahkan pendapat bahwa ahli Madinah menjalankan tarawih 36 rakaat.
Mereka (ahli madinah) mengatakan bahwa 36 rakaat itu adalah 20 rakaat seperti yang dilakukan Khalifah Umar dan 16 rakaat untuk menandingi 4 kali thawaf ahli masjidil haram yang mereka lakukan setiap istirahat setelah salam 4 rakaat.
Dalam Al-Iqna, Syaikh Muhammad As-Syarbiniy Al-Khotib menjelaskan bahwa penamaan tarawih (istirahat-istirahat) itu sendiri tidak dikenal pada masa Nabi SAW, namun baru dikenal setelah masa Khalifah Usman bin Affan karena istirahat-istirahat yang dilakukan disela-sela sholat tersebut, karena makmum merasa lelah saking panjangnya bacaan imam. Beliau malah memberikan alternatif yang indah bahwa niat sholat itu adalah : “Usholli sunnatan liqiyami romadhon” (aku sholat sunah untuk mendirikan ibadah di bulan romadhon) dengan mengambil mafhum hadits :
من قام رمضان ايمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa mendirikan ibadah pada bulan ramadhon dengan landasan iman dan mengharap ridha Alloh maka diampunilah baginya dosa-dosa yang telah lewat”.
 Walhasil jika kita beramal ibadah mendasarkan pendapat Imam Syafi'iy maka sholat tarawih dilakukan 20 rakaat ditambah witir. Witir ini boleh 3, 5, atau 11 rakaat. Jika mengikuti nuqilan hadits dalam Al-Muwatho maka hanya 11 rakaat. Boleh diniati sholat sunah tarawih dan witir. Boleh juga diniati witir semua dengan mengambil mafhum hadits Aisyah yang mashur menerangkan ini.

Pada malam-malam ganjil mulai malam tanggal 21 romadhon dianjurkan untuk menambah sholat sunah selain sholat tarawih dan witir. Sholat ini untuk mengharap agar jika malam itu lailatul qodar kita mendapat keutamaan beribadah yang derajatnya lebih baik dari 1000 bulan. Cara melakukan sholat ini dengan menuqil hadits dari Ibnu Abbas ra. adalah sebagai berikut :
-Sholat sunah dilakukan 2 raka'at
-Dimulai takbiratul ihram bersama dengan niat dalam hati “Usholli sunnatan rok’ataini lillahi ta'ala”.
-Setelah membaca al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua membaca surah Al-Ikhlas 7 kali.
-Selesai salam membaca “astaghfirulloh wa atubu ilaih” 70 kali.
-Memperbanyak doa Allohumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa’fu anni (batas dianggap banyak untuk doa yang menjadi wirid menurut para ulama adalah mulai 70 kali).
Imam Al-Ghazali menyampaikan dalam Ihya bahwa orang yang melakukan amalan sholat ini, tidak akan berdiri dari tempat duduknya melainkan Alloh mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa kedua orang tuanya. Dan Alloh mengutus para malaikat ke syurga agar menanam tumbuh-tumbuhan, membangun gedung-gedung, dan mengalirkan sungai-sungai di dalamnya yang diperuntukkan bagi orang tersebut. Dan tidaklah dia keluar dari alam dunia melainkan telah di lihatnya hal tersebut.

Syawwal
Dalam bulan syawal disunahkan sholat hari raya idul fitri berjamaah. Disunahkan pula berpuasa 6 hari berturut-turut. Boleh diakhir bulan, di tengah bulan, atau langsung tanggal 2 syawal hingga tanggal 7. dan yang dimulai tanggal 2 inilah yang paling utama.
Faidah puasa syawal adalah mendpat pahala menyamai puasa setahun penuh, dengan dasar hadits yang masyhur tentang itu. Dan lagi karena amal umat Muhammad yang baik-baik dilipatkan sepuluh. Ketika ramadhon berjumlah 30 hari ditambah 6 hari dan dikalikan sepuluh maka akan berjumlah 360 hari. Ini adalah jumlah hari dalam setahun.

Dzulhijah
Pada bulan ini disunahkan puasa pada tanggal 8 dan 9 dzulhijah bagi orang yang tidak berhaji. Dan disunahkan pula untuk banyak berdoa memohon rahmat dan ampunan Alloh pada tanggal 9 Dzulhijah (hari arafah) agar mendapat berkah doa orang-orang yang sedang wukuf di Arafah.
Sebagian muslimin bahkan menepatkan waktu berdoa mereka dengan waktu wukufnya jama’ah haji di Arafah. Dan amalan yang dibaca adalah surah Yasin dan Amin 1000 kali.
Pada bulan ini juga disyari'atkan untuk melakukan ibadah haji dan umrah pada waktu yang telah ditentukan.  Disunahkan pula untuk melakukan sholat idul adha pada tanggal 10 dzulhijah. Kemudian menyembelih hewan kurban setelah itu.
Faidah menyembelih hewan kurban adalah mendekatkan diri kepada Alloh dengan mengalirkan darah kurban. Sebagian ulama menuqilkan riwayat bahwa orang yang berkurban pada hari akhirat akan menyeberangi shirot dengan menaiki hewan kurbannya.
Hewan yang boleh disembelih sebagai kurban adalah kambing, domba, sapi, kerbau, dan unta. Boleh jantan ataupun betina, namun yang jantan lebih utama. Disyaratkan hewan kurban itu sehat dan tidak cacat fisik. Termasuk cacat adalah kurus.
Demikian amalan-amalan yang mu’tabar yang khusus dilakukan pada bulan-bulan tertentu. Kami mengambil amalan yang besar-besar dan masyhur di kalangan muslimin dengan tujuan agar tidak memberatkan umat awam dengan hal-hal yang mereka tak akan sanggup memikulnya.
Penting di ingat bahwa melakukan amalan sunah harus setelah menunaikan amalan wajib. Karena orang yang mendahulukan amal sunah menyia-nyiakan amal wajib akan tertolak. Dan lagi hal semacam itu menjadi petunjuk bahwa dia beramal ibadah tidak ikhlas dan tidak karena Alloh. Karena dia beramal hanya menuruti keinginan syahwatnya sendiri, tidak karena mengikut perintah Alloh. Hal ini seperti disampaikan Syaikh Ibnu Atha'illah dalam “Hikam”-nya.

0 komentar:

Posting Komentar