Ajaran Syari’at mengenai amalan yang rutin dilakukan pada
tiap-tiap bulan. Nabi SAW mengajarkan amalan-amalan yang sunah dikerjakan pada
tiap-tiap bulan tanpa memandang bulan-bulan tertentu. Amalan-amalan tersebut
berupa puasa sunah dan sholat sunah. Amalan tersebut adalah :
- Sholat Tasbih minimal sekali
tiap bulan.
- Puasa hari
senin dan kamis. Ketika Nabi ditanya mengenai puasa ini, beliau menjawab bahwa
pada hari ini amal-amal yang dicatat dilaporkan kepada Alloh, dan aku suka jika
pada penutup amal ini dicatat bahwa aku sedang berpuasa.
- Puasa
ayyamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulan. Atau puasa pada hari
terang bulan. Ibnu Hiban meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan puasa
ayyamul bidh. Keutamaan puasa tiga hari ini menyamai pahala puasa satu bulan,
sebab amal kebaikan pahalanya dilipatkan sepuluh kali. Imam As-Subki dan ulama
lain memberikan keterangan bahwa puasa tiga hari pada tiap bulan itu hukumnya
sunah. Jika tiga hari itu dijalankan bertepatan dengan ayyamul Bidh maka orang
tersebut mendapatkan pahala mengamalkan dua sunah Nabi sekaligus.
Kecuali jika pada bulan Dzulhijah, maka puasa ayyamul Bidh
dilakukan tanggal 14, 15, dan 16, sebab tanggal 13 masih termasuk hari tasyriq.
- Puasa
ayyamus sud (hari-hari gelap), yaitu tanggal 27, 28 dan 29 tiap bulan. Hikmah
dari puasa ini menurut keterangan Syaikh Sulaiman al-Jamal adalah memohon
tersingkapnya kegelapan pada malam-malam tersebut yang diibaratkan dari
gelapnya hati. Juga dalam rangka membekali diri menyambut perjalanan hidup di
bulan yang akan datang agar dikarunia kekuatan jiwa untuk menghadapi berbagai
godaan dan tantangan. Menurut pendapat lain, hikmah puasa ini untuk memohon
tersingkapnya kegelapan hati.
Bulan-bulan dan amalan khusus di dalamnya
Muharram
Malam tanggal 1 Muharrom setelah selesai jama’ah maghrib, Sholat
sunah 2 roka'at. Rokaat awal setelah Al-Fatihah membaca surah Al-Kafirun dan
rokaat kedua membaca surah Al-Ikhlas. Kemudian selesai salam membaca doa awal
tahun seperti berikut ini :
اللهم انت ربى
قديم و هذه سنة جديدة فأسألك من خيرها و اعوذ بك من شرّها و استكفيك مؤنها و شغلها
و العون على هذه النفس الأماّرة بالسوء والاشتغال بما يقربنى اليك يا ذالجلال و
الاكرام
Allohumma anta robbi qodim, wa hadzihi sanatun jadidah, fa as’aluka
min khoiriha wa a’udzu bika min syarriha wa astakfika muanaha wa syughlaha wal
auna ala hadzihin nafsil ammarati bis su’i wal isytighol bima yuqorribuni
ilaika ya dzal jalali wal ikrom. (3 kali)
“Ya Alloh Engkau Tuhanku (dan Engkau) Dzat yang terdahulu. (malam)
Ini adalah tahun baru. Maka aku mohon pada-Mu kebaikan tahun ini, dan aku mohon
perlindungan dengan-Mu dari kejelekan tahun ini. Aku mohon padamu kecukupan
segala pembiayaan (yang ada pada) tahun ini dan segala kegiatan di dalamnya.
Serta (aku mohon) pertolongan-Mu untuk mengalahkan nafsuku yang banyak
mendorong untuk berbuat buruk, dan sibuk melakukan apapun yang mendekatkan aku
kepada-Mu. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
Doa di atas dapat juga langsung dibaca setelah sholat maghrib
tanpa harus sholat sunat terlebih dahulu.
Menurut riwayat sebagian ulama, barang siapa membaca doa ini maka
Alloh akan mengirimkan seorang malaikat yang mengusir godaan setan darinya.
Alloh juga akan memberinya pertolongan untuk mengendalikan nafsu, melakukan hal-hal
yang menuju ridhaNya, dan memberinya rizki menjalankan segala perintahNya.
Setelah Jama’ah isya sholat sunat mutlak sebanyak 10 Raka'at. Tiap
raka'at setelah surah Al-Fatihah membaca :
- Ayat Kursi 10 kali
- Al Ikhlas 10 kali
Setelah salam kemudian mengangkat kedua tangan dan membaca
istighfar dengan bacaan sebagai berikut :
اللهم ّ اغفر لى و لوالدىّ
ولجميع المؤمنين و المؤمنات الاحياء منهم والاموات
Allohummaghfir li wa li walidayya wa lijami'il mukminina wal
mukminat al ahya’i minhum wal amwat (3 kali).
Kemudian dilanjutkan membaca doa
akhir tahun yaitu :
اللهم ما عملت من عمل فى هذه
السنة نهيتنى عنه و لم ترضه و نسيته ولم تنسه و حلمت على مع قدرتك على عقوبتى فانى
استغفرك فاغفرلى يا غفور وما عملت من عمل ترضاه و وعدتنى عليه الثواب فتقبله منى
ولا تقطع رجائى.
Allohumma ma amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati, nahaitani anhu
wa lam tardhohu, wa nasituhu wa lam tunsihi, wa khalimta alayya ma’a qudrotika
ala uqubati, fa inni astaghfiruka minhu, faghfir li ya ghofur. Wa ma amiltu min
amalin tardhohu, wa wa’adtani 'alaihis tsawab fataqobbalhu minni, wa la taqtho
roja’iy.
“Ya Alloh, apapun amalan yang aku lakukan pada tahun ini, yang
telah Engkau larang aku melakukannya dan Engkau tidak meridhainya, yang aku
telah melupakannya dan Engkau tidak lupa darinya, kemudian Engkau bermurah hati
padaku padahal Engkau mampu menyiksaku, sungguh aku mohon pengampunan pada-Mu
maka ampunilah aku wahai Dzat yang maha memberikan pengampunan. Dan apapun amal
yang aku lakukan dan Engkau ridha serta Engkau janjikan pahala padaku, aku
mohon Engkau terima dia (sebagai persembahan) dariku, dan jangan Engkau
putuskan harapanku.”
Doa ini oleh sebagian muslimin dibaca pada waktu habisnya waktu
ashar sebanyak tiga kali.
Diriwayatkan bahwa faidah membaca doa ini adalah Alloh akan
mengampunkan segala dosanya (dosa yang berhubungan dengan Alloh, tidak termasuk
penganiayaan antar makhluq), dan akan diterima amalnya, serta setan-setan akan
berkata : “Aduhai celaka, sia-sia sudah segala pekerjaan yang kita lakukan susah
payah selama setahun kemarin.”
Penting: Cara di atas adalah cara memperingati Tahun Baru Islam
yang dinuqil dari amalan para ulama salaf ahli sunah wal jama’ah diberbagai
belahan dunia. Pembacaan doa dan sholat sunah boleh dilakukan sendiri-sendiri
ataupun berjamaah baik di Masjid atau tempat lain asal bukan tempat-tempat yang
tidak pantas digunakan untuk beribadah kepada Alloh.
Faidah dan
hikmah hari asyuro :
Hari ini terkenal dengan asyuro (sepuluh-sepuluh) karena sepuluh
orang Nabi mendapat 10 macam karomah dari Alloh. Diterangkan dalam sebagian
kitab tentang nasihat bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Umar ra. : “Sesungguhnya
Alloh menciptakan langit-langit, bumi, matahari, rembulan, bintang-bintang,
Al-arsy, Al-kursiy, dan syurga di hari asyuro. Alloh menciptakan Adam,
memasukkannya ke dalam syurga, dan menerima taubatnya pada hari asyuro'.
Ibrahim dilahirkan, diselamatkan dari panas api (Namrudz), dan diberinya petunjuk
tauhid pada hari asyuro. Musa diselamatkan, Fir’aun musuhnya ditenggelamkan,
dan diberikan Taurat pada hari asyuro, Isa dilahirkan dan diangkat ke langit
pada hari asyuro. Idris diangkat ke tempat yang tinggi pada hari asyuro. Perahu
Nuh tertambat di puncak gunung Judiy pada hari asyuro. Yusuf dikeluarkan dari
penjara pada hari asyuro. Taubat kaum Yunus diterima pada hari asyuro. Sulaiman
diberi kerajaan pada hari asyuro. Yunus dikeluarkan dari perut ikan pada hari
asyuro. Penglihatan Ya’qub dikembalikan pada hari asyuro. Penyakit Ayyub
disembuhkan pada hari asyuro. Alloh mengampuni Daud Nabi-Nya pada hari asyuro.
Hujan yang pertama kali turun dari langit pada hari asyuro. Terbunuhnya Husain
bin Ali pada hari asyuro. Dan pada hari asyuro ka'bah diganti kiswah (tirai
kelambu) tiap tahunnya.”
Diceritakan pula bahwa burung-burung dan hewan-hewan liar berpuasa
pada hari asyuro. Dan burung yang pertama kali berpuasa di hari ini adalah
gagak putih.
Termasuk sunah bersedekah kepada fakir, miskin, dan anak yatim di
hari ini. Dan sangat dianjurkan untuk memurahkan perbelanjaan kepada sanak
keluarga, kerabat, dan memberikan sedekah kepada mereka.
Puasa sunah pada tanggal 9, 10 Muharrom. Disebut dengan puasa
tasu’a dan asyuro.
Pada malam tanggal 10 Muharom, melakukan sholat sunah 2 rakaat,
kemudian membaca doa asyuro di bawah ini :
بسم الله الرحمن الرحيم سبحان
الله ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش الحمد لله
ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش و لا اله الا
الله ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش و الله اكبر
ملأ الميزان و منتهى العلم و مبلغ الرضى و عدد النعم و زنة العرش لا ملجأ و لا
منجى من الله الا اليه سبحان الله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات
الحمد لله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات لا اله الا الله عدد الشفع
و الوتر و عدد كلمات الله التامات الله اكبر عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله
التامات لا حول و لا قوة الا بالله عدد الشفع و الوتر و عدد كلمات الله التامات
حسبنا الله و نعم الوكيل نعم المولى و نعم النصير و صلى الله علىمحمد و على اله و
صحبه و سلم تسليما كثيرا
Bismillahirrohmanirrohiem. Subhanalloh mala’al mizan wa muntahal ilmi
ma mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal arsyi, laa ilaha illalloh
mala’al mizan wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal
arsyi, alhamdulillah mala’al mizan wa muntahal ilmi wa mablaghor ridho wa
adadan ni’ami wa zinatal arsyi, walhamdulillah mala’al mizan wa muntahal ilmi
wa mablaghor ridho wa adadan ni’ami wa zinatal arsyi, la malja’a wala manja minallohi
illa ilaih, subhanalloh adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit
tammati, alhamdulillah adadas syaf’iy wal witri wa adada kalimatilllahit
tammati, laa ilaha illalloh adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit
tammati, allohu akbar adadas syaf'iy wal witri wa adada kalimatilllahit
tammati, laa haula wala quwwata illa billah adadas syaf'iy wal witri wa adada
kalimatilllahit tammati, hasbunalloh wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man
nashir, washollallohu alaa sayyidinaa Muhammadin wa alaa alihii wa shohbihi wa
sallama tasliman katsiron.
“Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan penyayang.
subhanalloh sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh),
sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan
al-Arsy. Alhamdulillah sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu
(ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat
timbangan al-Arsy. La ilaha illalloh sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh
batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan,
dan seberat timbangan al-Arsy. Allohu akbar sepenuh Mizan (timbangan amal),
sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas ke-ridha-an, sebanyak seluruh
kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. La haula wa la quwwata illa billah
sepenuh Mizan (timbangan amal), sepenuh batas al-Ilmu (ilmu Alloh), sebatas
ke-ridha-an, sebanyak seluruh kenikmatan, dan seberat timbangan al-Arsy. Tiada
tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Alloh kecuali dengan kembali
kepada-Nya. Subahanalloh sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan
kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. Alhamdulillah sebanyak hitungan genap dan
ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. La ilaha
illalloh sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah
Alloh yang sempurna. Allohu akbar sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak
bilangan kalimah-kalimah Alloh yang sempurna. La haula wala quwwata illa billah
sebanyak hitungan genap dan ganjil, sebanyak bilangan kalimah-kalimah Alloh
yang sempurna. Cukuplah bagiku Alloh, Dialah sebaik-baik Dzat yang menjadi
tumpuan berserah diri, sebaik-baik tuan, dan sebaik-baik penolong. Semoga Alloh
limpahkan rahmat ta'dzim-Nya pada junjunganku Muhammad, keluarga, dan para
sahabat, semoga Dia limpahkan pula salam kesejahteraan yang tak terkira
banyaknya.”
Diriwayatkan dari sebagian ulama sufi bahwa orang yang berdoa
dengan doa ini, tidak akan mati pada tahun itu. Dan barang siapa yang telah
tertulis dalam qodho akan mati pada tahun itu Alloh tidak memberinya ilham
untuk berdoa dengan doa ini.
Doa ini dinuqilkan oleh Syaikh Sulaiman Al-Jamal dalam hasiyah
beliau terhadap karya masterpiece Imam Syarofudin Yahya an-Nawawi, yaitu “Al
Manhaj”.
Rabi'ul awal
Disunahkan pada bulan ini untuk memperingati Maulid Nabi pada
tanggal 12 rabi'ul awal.
Adapun hukum memperingati maulid Nabi adalah sunah, jika didasari
niat menampakkan rasa cintanya kepada Nabi, dan mengharapkan berkah keagungan
akhlaq dan bagusnya sejarah kehidupan beliau. Terlebih dalam perayaan itu
dibacakan maulid yang menerangkan biografi dan keistimewaan beliau, hingga
dapat lebih memantapkan rasa mahabbah hadirin kepada beliau. Adapun pembacaan
maulid dan syair-syair dengan di iringi musik maka tidak mengapa asalkan tidak
dengan arransemen dan penataan yang meniru dari kaum kafir dan fasiq.
Rojab
Pada bulan ini disunahkan untuk berpuasa hingga 15 hari atau
lebih. Syaikh Usman bin Ahmad as-Syakir menyampaikan dengan menuqil keterangan
dalam kitab Zubdatul Wa'idzin bahwa Nabi bersabda yang artinya sebagai berikut
: “Ingatlah bahwa Rojab adalah bulan milik Alloh yang tuli. Barang siapa
berpuasa sehari karena didorong rasa iman dan mengharap ridha Alloh maka
berhaklah orang itu mendapatkan keridhaan Alloh yang agung (besok di hari
Kiamat). Barang siapa berpuasa 2 hari maka seluruh ahli langit dan bumi tak
akan bisa mensifati karomah yang diperolehnya di sisi Alloh. Barang siapa
berpuasa 3 hari maka akan di jauhkan dari segala bala bencana dunia dan siksa
akhirat, penyakit gila, lepra, penyakit belang, dan fitnah Dajjal. Barang siapa
berpuasa 7 hari maka akan tertutup baginya 7 pintu neraka Jahannam. Barang
siapa berpuasa 8 hari maka akan terbuka baginya 8 pintu syurga. Barang siapa
yang berpuasa 10 hari maka tidak ada sesuatu apapun yang ia minta pada Alloh
kecuali akan diberikan. Barang siapa yang berpuasa 15 hari, maka Alloh aka
mengampuni dosa-dosanya yang telah lewat dan mengganti kejelekannya dengan
kebaikan. Dan barang siapa yang menambah (bilangan puasanya), maka Allah akan
menambah pahalanya.”
Pada bulan Rojab juga sangat dianjurkan memperbanyak membaca
shalawat kepada Nabi SAW. Syaikh Usman bin Syakir menyampaikan dengan menuqil
keterangan kitab “Majalis al-Abror” bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya
sebagai berikut : “Pada malam mi’raj aku melihat sebuah sungai yang airnya
lebih manis dari pada madu, lebih dingin dari salju, dan lebih wangi dari
misik. Aku bertanya kepada Jibril : “Untuk siapakah ini..?” Jibril menjawab : “Bagi
orang yang bershalawat padamu di bulan rajab.”
Adapun lafadz shalawat yang dipergunakan maka boleh dengan
shalawat apa saja. Namun ada shalawat yang amat dicintai oleh Nabi SAW dan
diajarkan beliau kepada para sahabat, yaitu :
اللهم صل على محمد و على ال
محمد كما صلّيت على ابراهيم و على ال ابراهيم و بارك على محمد و على ال محمد كما
باركت على ابراهيم و على ال ابراهيم فى العالمين انك حميد مجيد
Allohuma sholli alaa Muhammad wa alaa aalii Muhammad kamaa
shollaita alaa Ibrohim wa alaa aalii Ibrohim, wabaarik alaa Muhammad wa alaa aalii
Muhammad kamaa barokta alaa aalii Ibrohim fil alamina innaka hamidum majid.
Pada malam-malam hari bulan rajab juga disunahkan untuk sholat dua
rakaat kemudian membaca doa yang terkenal dengan istighfar rojab. Yaitu :
استغفر الله العظيم (3) الذى لا
اله الا هو الحى القيوم و اتوب اليه من جميع المعاصى و الذنوب و اتوب اليه من جميع
ما كره الله قولا و فعلا و سمعا و بصرا و حاصرا اللهم انّى استغفرك لما قدّمت و ما
اخّرت و ما اسرفت و ما اسررت و ما اعلنت و ما انت اعلم به منى انت المقدم و انت
المؤخر و انت على كل شيء قدير اللهم انى استغفرك من كل ذنب تبت اليك منه ثم عدت
فيه و استغفرك لما اردت به وجهك الكريم فخالطه ما ليس لك فيه رضى و استغفرك بما
وعدتك به نفسى ثم اخلفتك و استغفرك لما دعانى اليه الهوى من قبل الرخص ممّا اشتبه
علىّ و استغفرك من النعم التى انعمت بها علىّ فصرفتها و تقوّيت بها على المعاصى و
استغفرك من الذنوب التى لا يغفرها غيرك و لا يطاع عليها احد سواك ولا يسعها الا
رحمتك و حلمك و لا ينجى منها الا عفوك و استغفرك من كل يمين حلفت بها فحنثت فيها و
انا عندك مؤاخذ بها و استغفرك يا لا اله الا انت سبحانك انى كنت من الظالمين و
استغفرك يا لا اله الا انت عالم الغيب و الشهادة من كل سيّئة عملتها فى بياض
النهار و سواد الليل فى ملأ و خلإ و سرّ و علانية و انت الىّ ناظر اذا ارتكبتها
ترى ما اتيته من العصيان عمدا او خطأ او نسيانا يا حليم يا كريم و استغفرك يا لا
اله الا انت سبحانك انى كنت من الظالمين رب اغفر لى و ارحمنى و تب علىّ و انت خير
الراحمين و استغفرك من كل فريضة و جبت علىّ فى اناء الليل و اطراف النهار فتركتها
عمدا او خطأ او نسيانا او تهاونا وانا مسئول بها ومن كل سنّة من سنن سيد المرسلين
خاتم النبيـين محمد صلى الله عليه وسلم فتركتها غفلة او سهوا او جهلا او تها ونا
قلّت او كثرت و انا عائد بها و استغفرك يا لا اله الا انت وحدك لا شريك لك سبحانك
رب العالمين لك الملك و لك الحمد و لك الشكر و انت حسبنا ونعم الوكيل نعم المولى و
نعم النصير لا حول ولا قوّة الا بالله العلى العظيم و صلى الله على سيدنا محمد و
اله و صحبه و سلم تسليما كثيرا و الحمد لله رب العالمين
Astaghfirullohal azhiim (3x) alladzi laa ilaha illa huwal hayyul
qoyyum wa atubu ilaih min jami’il ma’ashii wadzunub, wa atubu ilaih min jami’i
maa karihalloh qoulan wa fi’lan wa sam’an wa bashoron wa hashiron. Allohumma
inni astaghfiruka lima qoddamtu wa maa akhortu wa maa asroftu wa maa asrortu wa
maa a’lantu wama anta a’lamu bihi minni, antal muqoddimu wa antal mu’akhiru wa
anta ala kulli syai’in qodir. Allohumma inni astaghfiruka min kulli dzanbin
tubtu ilaika minhu tsumma udtu fihi wa astahfiruka lima arodtu bihi wajhakal
karim fakho lathohu maa laisa laka fihi ridhon, wa astaghfiruka bimaa wa’adtaka
bihi nafsi tsumma akhlaftuka, wa astaghfiruka limaa da’ani ilaihil hawa min
qibalir rukhoshi mimmasy tabaha alayya wahuwa indaka mahdzurun wa astaghfiruka
minan ni’ami allati an’amta biha alayya fashorroftuha wa taqouwaitu biha alal
ma’ashi, wa astaghfiruka minadz-dzunubi allati la yaghfiruha ghoiruka wala
yath-tholi’u alaiha ahadun siwaka wala yasa’uha illa rohmatuka wa hilmuka wala
yunji minha illa afwuka, wa astaghfiruka min kulli yaminin kholaftu biha
fakhonats-tu fiha wa ana indaka mu’akhodzun biha, wa astaghfiruka yaa laa ilaha
illa anta subhanaka inni kuntu minadz-dzolimin, wa astaghfiruka yaa laa ila
illa anta alimul ghoibi was syahadzti min kulli sayyi’atin amiltuha fi bayadhin
nahari wa sawadil laili fi mala’in wa khola’in wa sirrin wa alaniyatin wa anta
ilayya nazhirun idzar takabtuha taro maa ataituhu minal ishyani amdan
au-khotho’an au-nisyanan yaa halimu yaa karim, wa astaghfiruka yaa laa ilaha
illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zholimin, robbighfirli warhamni watub
alayya wa anta khoirur-rohimin. Wa astaghfiruka min kulli faridhotin wajabat
alayya fii ana’il laili wa athrofin nahari fataroktuha amdan au-khotho’an
au-nisyanan au-tahawunan wa ana mas’ulun biha wa min kulli sunnatin min sunani
sayyidil mursalin khotimin nabiyyina Muhammadin shollallohu alaihi wasallama
fataroktuha ghoflatan au-sahwan au-jahlan au-tahawunan qollat au-katsurot wa
ana a-idun biha. Wa astaghfiruka yaa laa ilaha illa anta wahdaka laa syarika
lak subhanaka robbal alamin. Lakal mulku walakal hamdu walakas syukru wa anta
hasbuna wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir wa laa haula wa la
quwwata illa billahil aliyyil azhim, washollallohu alaa sayyidinaa Muhammadin
wa alihi washohbihi wa sallama tasliman katsiro. Walhamdu lillahi robbil alamin.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada sayyidina Ali bin
Abi Tholib yang artinya adalah : “Hai Ali. Tulislah olehmu raja istighfar ini.
Barang siapa yang membaca istighfar ini atau ditaruh pada rumahnya atau pada
harta bendanya atau dibawanya. Maka Allah memberinya karunia pahala delapan
puluh ribu nabi, delapan puluh ribu pahala shidiqin, delapan puluh ribu
malaikat, delapan puluh ribu orang yang syahid dan delapan puluh ribu orang
yang haji dan umroh, delapan puluh ribu masjid. Barang siapa membaca istighfar
ini selama hidupnya empat kali atau tiga kali atau dua kali maka diampunkan
Alloh ta'ala sekalian dosanya, sekalipun bakal masuk neraka. Maka hendaklah
dibaca pada tiap-tiap malam atau siang supaya dapatlah pahala yang tersebut
itu.”
Disunahkan pula pada bulan ini untuk memperbanyak doa yang
diajarkan Nabi SAW. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Bahwa Rasulullah SAW
jika telah masuk bulan rojab membaca doa :
اللهم بارك
لنا فى رجب و شعبان و بلّغنا رمضان
Allohumma barik lana fi rojaba wa sya'bana wa ballighna romadhon.
“Ya Alloh berikanlah keberkahan pada kami pada bulan rojab dan
sya'ban dan sampaikanlah (hidup kami) hingga Romadhon”
Sya’ban
Pada bulan sya’ban juga disunahkan berpuasa sama seperti bulan
rojab. Sebagian ulama ada yang menuqilkan keterangan bahwa kesunahan berpuasa
di bulan sya’ban hingga lima belas hari berturut-turut, bahkan hingga sebulan
penuh.
Kemudian pada malam tanggal 15 sya’ban terkenal dengan lailatus
shok (malam penentuan segala perkara). Pada malam ini ditetapkan kembali
kejadian-kejadian pada tahun yang akan datang. Malam inilah yang dimaksud
dengan lailah mubarakah dalam Al Qur'an surah ad-Dukhon :
انا
انزلنه فى ليلة مباركة انا كنا منذرين. فيها يفرق كل امر حكيم امرا من عندنا انا
كنا مرسلين
“Sungguh kami turunkan dia (Al Qur'an) pada malam yang penuh
berkah (lailah mubarakah) sungguh kami memberi peringatan. Di dalamnya segala
urusan yang telah ditetapkan dibagi-bagi dengan perintah dari sisi kami,
sungguh kami yang mengutus (para mailakat itu).”
Sangat
dianjurkan untuk melakukan amalan sebagai berikut pada malam ini :
#Ba’da
maghrib membaca surah yasin 3 kali.
- Yang
pertama diniatkan agar diberi panjang umur dalam ketaatan kepada Alloh.
- Kedua agar
diberikan rizki yang luas, halal dan berkah untuk bekal mengabdi pada Alloh.
- Ketiga
diniatkan agar ditetapkan iman dan islamnya hingga akhir hayat, dan mati dalam
keadaan membawa syahadat.
#Ba’da isya
melakukan sholat tasbih 4 rokaat dengan kaifiyah sebagai berikut :
- Takbir
sambil berniat dalam hati “usholli sunatat tasbihi rok’ataini lillahi ta’alaa”
- Setelah Al-Fatihah
tiap rokaat membaca surah Al-Ikhlas 25 kali dan membaca “Subhaanallah
walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 15 kali.
- Kemudian
ruku' dan membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu
akbar” 10 kali.
- I'tidal.
Setelah membaca “robbana lakal hamdu….” Membaca “Subhaanallah walhamdulillah
walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- Sujud
membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10
kali.
- Duduk di
antara dua sujud setelah doa “robbighfirli ….” Membaca “Subhaanallah
walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- Sujud
membaca “subhanalloh” 10 kali.
- Duduk lagi
seperti duduk tahiyat awal dan membaca “Subhaanallah walhamdulillah walaa
ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali.
- Kemudian
bangun berdiri untuk roka’at kedua dengan cara sama seperti di atas.
Hanya setelah selesai membaca tahiyyat membaca “Subhaanallah
walhamdulillah walaa ilaaha illallaah wallaahu akbar” 10 kali kemudian salam.
Demikian hingga roka'at keempat. Cara seperti ini seperti diriwayatkan oleh
Imam Thawus dengan sanad dari watsilah bin Al-Asqo.
Bacaan subhanalloh boleh diganti dengan subhanalloh wal hamdu
lillah wala ilaha illalloh wallohu akbar.
Membaca doa nisfu sya’ban setelah selesai membaca surah Yasin 3
kali, sebagai berikut :
اللهم يا ذاالمنّ و لا يمنّ
عليك يا ذاالجلال و الاكرام يا ذاالطول و الانعام لا اله الا انت ظهر الاجين و جار
الخائفين اللهم ان كنت كتبتنى عندك فى ام الكتاب شقيا او محروما او مطرودا و مقترا
علىّ فى الرزق فامح اللهم بفضلك فى ام الكتاب شقاوتى و حرمانى و طردى و اقتارى
رزقى و اثبتنى عندك فى ام الكتاب سعيدا مرزوقا موفّقا للخيرات فانك قلت و قولك
الحق فى كتابك المنزّل على لسان نبيك المرسل يمحو الله ما يشاء و يثبت و عنده ام
الكتاب الهى بالتجلى الاعظم فى ليلة النصف من شهر شعبان المكرم التى يفرق فيها كل
امر حكيم و يبرم اصرف عنى من البلاء ما اعلم وما لا اعلم و ما انت به اعلم و انت
علام الغيوب برحمتك يا ارحم الراحمين وصلى الله على سيدنا محمد و اله و صحبه و سلم
امين
Allohumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaika, ya dzal jalali wal
ikrom, ya dzat thouli wal in'am, la ilaha illa anta, dhohrol lajiyn wa jarol
mustajirin wa amanal kho'ifin. Allohumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil
kitabi syaqiyyan au mahruman au mathrudan au muqtaron 'alaiya fir rizqi, famhu
allohumma bifadh-lika syaqo-wati wa hirmaniy wa thordiy wa iqtari rizqiy, wa
ats-bitniy 'indaka fi ummil kitabi sa'i-dan marzuqon muwaf-faqon lil khoirot.
Fa innaka qulta wa qoulukal haqqu fi kitabikal munaz-zali 'ala lisani
nabiyyikal mursali : yamhullohu ma yasya' u wa yutsbit, wa 'indahu ummul kitab.
Ilahiy bit tajallil a'dzom fi lailatin nishfi min syahri sya'banil mukarrom,
allati yufroqu fi-ha kullu amrin hakimin wa yubrom, ish-rif 'anniy minal bala'i
ma anta bihi a'lamu wa anta 'al-lamul ghuyub, birohmatika ya arhamar rohimien.
Wa shollallohu 'ala sayyidina muhammadin wa a-lihi wa shoh-bihi wa sal-lam.
“Ya Alloh, wahai Dzat yang memiliki anugerah dan tak menerima
pemberian, wahai Dzat yang memiliki segala keagungan dan kemulyaan, wahai Dzat
yang memiliki segala pemberian dan kenikmatan, tiada tuhan melainkan Engkau,
wahai Dzat yang menjadi tumpuan orang-orang yang mengungsikan diri, wahai Dzat
yang menjadi kesentosaan orang-orang yang mencari perlindungan, dan menjadi
penentram orang-orang yang ketakutan. Ya Alloh jika Engkau menetapkan diriku di
sisi-Mu dalam Ummul Kitab termasuk orang yang celaka, terhalang (dari rahmat),
tertolak, atau disedikitkan rizqinya, maka hapuskanlah ya Alloh dengan
anugerah-Mu di dalam Ummul Kitab hal celaka diriku, keterhalanganku,
tertolaknya aku, dan sedikitnya rizqiku. Dan tetapkanlah aku di sisi-Mu dalam
Ummul Kitab menjadi beruntung, luas rizqi, dan dimudahkan menuju segala
kebaikan. Sungguh Engkau berfirman dan firman-Mu adalah haqq dalam kitab-Mu
yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus (kepada kami) : "Alloh
menghapus apapun yang dikehendaki dan menetapkannya. Dan di sisi-Nya terdapat
Ummul Kitab". Wahai Dzat sesembahanku, demi penampakan rahmat nan agung
pada malam nisu sya'ban yang mulia, malam yang dibagi-bagi di dalamnya segala
perkara yang telah ditetapkan dan diputuskan, jauhkanlah dari diriku bencana-bencana
yang aku tak mengetahuinya, wa Engkau lebih mengetahuinya. Engkaulah yang maha
mengetahui segala persoalan gaib, demi kasih sayang-Mu wahai Dzat yang maha
berbelaskasih dari segala yang berbelaskasih. Semoga rahmat dilimpahkan Alloh
kepada junjungan kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya, demikian pula
salam kesejahteraan. Amiin.”
Romadhon
Pada bulan Romadhon umat muslim diwajibkan berpuasa sebulan penuh.
Pada malam harinya sangat disunahkan untuk menghidupkan waktu dengan shalat dan
membaca Al-Qur’an.
Sholat yang lazim diamalkan pada malam hari bulan romadhon adalah
sholat tarawih dan witir baik secara berjama’ah atau sendirian. Waktu
pelaksanaan sholat witir dan tarawih adalah setelah turun dari jama’ah isya.
Mengenai shalat tarawih ini para fuqoha (ahli ilmu fiqh) banyak
berselisih. Imam malik meriwayatkan dalam Al-Muwatho dua hadits yang sama-sama
menceritakan kebijaksanaan Umar bin Khotob mengumpulkan muslimin untuk berjama’ah
sholat di malam bulan ramadhan. Kedua hadits itu menjelaskan bilangan raka’at
yang berbeda yaitu 11 rakaat (delapan rakaat dan 3 rakaat witir) dan 20 rakaat
ditambah dengan witir. Dalam riwayat lain bab yang sama beliau mendatangkan
keterangan yang mengatakan pendapat rawi bahwa jika imam membaca surah
Al-Baqarah dalam 12 rakaat maka dia telah meringankan sholat bagi makmumnya.
Mafhum dari keterangan hadits ketiga ini adalah bahwa sholat yang dilakukan
pada masa itu yang jelas lebih dari 12 rakaat.
Imam Syafi’iy menjelaskan bahwa bilangan sholat itu adalah 20 rakaat
ditambah dengan witir (tanpa menyebutkan bilangan rakaat witir). Ashabus
Syafi’iy (murid-murid As-Syafi’iy) seperti Al-Mawardi, Al-Muzani, dan Ar-Rabi
bahkan mengetengahkan pendapat bahwa ahli Madinah menjalankan tarawih 36
rakaat.
Mereka (ahli madinah) mengatakan bahwa 36 rakaat itu adalah 20
rakaat seperti yang dilakukan Khalifah Umar dan 16 rakaat untuk menandingi 4
kali thawaf ahli masjidil haram yang mereka lakukan setiap istirahat setelah
salam 4 rakaat.
Dalam Al-Iqna, Syaikh Muhammad As-Syarbiniy Al-Khotib menjelaskan
bahwa penamaan tarawih (istirahat-istirahat) itu sendiri tidak dikenal pada
masa Nabi SAW, namun baru dikenal setelah masa Khalifah Usman bin Affan karena
istirahat-istirahat yang dilakukan disela-sela sholat tersebut, karena makmum merasa
lelah saking panjangnya bacaan imam. Beliau malah memberikan alternatif yang
indah bahwa niat sholat itu adalah : “Usholli sunnatan liqiyami romadhon” (aku
sholat sunah untuk mendirikan ibadah di bulan romadhon) dengan mengambil mafhum
hadits :
من قام رمضان
ايمانا و احتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa mendirikan ibadah pada bulan ramadhon dengan
landasan iman dan mengharap ridha Alloh maka diampunilah baginya dosa-dosa yang
telah lewat”.
Walhasil jika kita beramal
ibadah mendasarkan pendapat Imam Syafi'iy maka sholat tarawih dilakukan 20 rakaat
ditambah witir. Witir ini boleh 3, 5, atau 11 rakaat. Jika mengikuti nuqilan
hadits dalam Al-Muwatho maka hanya 11 rakaat. Boleh diniati sholat sunah
tarawih dan witir. Boleh juga diniati witir semua dengan mengambil mafhum hadits
Aisyah yang mashur menerangkan ini.
Pada malam-malam ganjil mulai malam tanggal 21 romadhon dianjurkan
untuk menambah sholat sunah selain sholat tarawih dan witir. Sholat ini untuk
mengharap agar jika malam itu lailatul qodar kita mendapat keutamaan beribadah
yang derajatnya lebih baik dari 1000 bulan. Cara melakukan sholat ini dengan
menuqil hadits dari Ibnu Abbas ra. adalah sebagai berikut :
-Sholat sunah dilakukan 2 raka'at
-Dimulai takbiratul ihram bersama
dengan niat dalam hati “Usholli sunnatan rok’ataini lillahi ta'ala”.
-Setelah membaca al-Fatihah pada
rakaat pertama dan kedua membaca surah Al-Ikhlas 7 kali.
-Selesai salam membaca
“astaghfirulloh wa atubu ilaih” 70 kali.
-Memperbanyak
doa Allohumma innaka afuwwun karim tuhibbul afwa fa’fu anni (batas dianggap
banyak untuk doa yang menjadi wirid menurut para ulama adalah mulai 70 kali).
Imam Al-Ghazali menyampaikan dalam Ihya bahwa orang yang melakukan
amalan sholat ini, tidak akan berdiri dari tempat duduknya melainkan Alloh
mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa kedua orang tuanya. Dan Alloh mengutus
para malaikat ke syurga agar menanam tumbuh-tumbuhan, membangun gedung-gedung,
dan mengalirkan sungai-sungai di dalamnya yang diperuntukkan bagi orang
tersebut. Dan tidaklah dia keluar dari alam dunia melainkan telah di lihatnya
hal tersebut.
Syawwal
Dalam bulan syawal disunahkan sholat hari raya idul fitri
berjamaah. Disunahkan pula berpuasa 6 hari berturut-turut. Boleh diakhir bulan,
di tengah bulan, atau langsung tanggal 2 syawal hingga tanggal 7. dan yang
dimulai tanggal 2 inilah yang paling utama.
Faidah puasa syawal adalah mendpat pahala menyamai puasa setahun
penuh, dengan dasar hadits yang masyhur tentang itu. Dan lagi karena amal umat
Muhammad yang baik-baik dilipatkan sepuluh. Ketika ramadhon berjumlah 30 hari
ditambah 6 hari dan dikalikan sepuluh maka akan berjumlah 360 hari. Ini adalah
jumlah hari dalam setahun.
Dzulhijah
Pada bulan ini disunahkan puasa pada tanggal 8 dan 9 dzulhijah
bagi orang yang tidak berhaji. Dan disunahkan pula untuk banyak berdoa memohon
rahmat dan ampunan Alloh pada tanggal 9 Dzulhijah (hari arafah) agar mendapat
berkah doa orang-orang yang sedang wukuf di Arafah.
Sebagian muslimin bahkan menepatkan waktu berdoa mereka dengan
waktu wukufnya jama’ah haji di Arafah. Dan amalan yang dibaca adalah surah
Yasin dan Amin 1000 kali.
Pada bulan ini juga disyari'atkan untuk melakukan ibadah haji dan
umrah pada waktu yang telah ditentukan. Disunahkan
pula untuk melakukan sholat idul adha pada tanggal 10 dzulhijah. Kemudian
menyembelih hewan kurban setelah itu.
Faidah menyembelih hewan kurban adalah mendekatkan diri kepada
Alloh dengan mengalirkan darah kurban. Sebagian ulama menuqilkan riwayat bahwa
orang yang berkurban pada hari akhirat akan menyeberangi shirot dengan menaiki
hewan kurbannya.
Hewan yang boleh disembelih sebagai kurban adalah kambing, domba,
sapi, kerbau, dan unta. Boleh jantan ataupun betina, namun yang jantan lebih
utama. Disyaratkan hewan kurban itu sehat dan tidak cacat fisik. Termasuk cacat
adalah kurus.
Demikian amalan-amalan yang mu’tabar yang khusus dilakukan pada
bulan-bulan tertentu. Kami mengambil amalan yang besar-besar dan masyhur di
kalangan muslimin dengan tujuan agar tidak memberatkan umat awam dengan hal-hal
yang mereka tak akan sanggup memikulnya.
Penting di ingat
bahwa melakukan amalan sunah harus setelah menunaikan amalan wajib. Karena
orang yang mendahulukan amal sunah menyia-nyiakan amal wajib akan tertolak. Dan
lagi hal semacam itu menjadi petunjuk bahwa dia beramal ibadah tidak ikhlas dan
tidak karena Alloh. Karena dia beramal hanya menuruti keinginan syahwatnya
sendiri, tidak karena mengikut perintah Alloh. Hal ini seperti disampaikan Syaikh
Ibnu Atha'illah dalam “Hikam”-nya.
0 komentar:
Posting Komentar