MALAIKAT MANTHORUS
(منطروس)
Oleh: Anjen Elwintoro
Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan seorang malaikat bernama Manthorus yang diberi kemampuan oleh Allah SWT, bisa mendengar suara seluruh makhluk dan Manthorus ini semenjak bumi diciptakan berdiri didekat lokasi makam Nabi Muhammad SAW hingga hari kiamat.
Oleh karena Manthorus bisa mendengar suara seluruh makhluk, jadi manakala disaat seorang hamba mengucapkan sholawat maka sudah pasti Manthorus mendengarnya dan akan menyampaikan langsung ke Nabi Muhammad SAW. namun, Manthorus tidak memiliki wewenang memeriksa isi niat yang terkandung ada dalam sholawat yang dibaca hamba Allah tersebut.
Adapun yang punya wewenang memeriksa isi niat dalam amal sholawat si hamba Allah tersebut adalah wewenangnya malaikat hafadzah. Jadi, manakala malaikat Sholshoyayil tidak memberitahu nama si pembaca sholawat dan nama ayahnya kepada Nabi Muhammad SAW maka malaikat Manthorus sudah melaporkan kepada Nabi Muhammad SAW, nama sipembaca amal sholawat tersebut dan juga nama ayahnya.
Ammar Bin Yasir Radhiyallahu Anhu menyebutkan:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berkata: "Allah Taala memberikan kemampuan kepada malaikat (Manthorus) untuk mendengar seluruh suara perbuatan makhluk dan malaikat itu berdiri di atas kuburanku sampai hari qiyamat. Tidaklah seseorang membaca shalawat kepadaku melainkan ia sebut namanya dan nama bapaknya. Manthorus menyampaikan kepadaku: "Ya Ahmad, ketahuilah si Fulan Bin Fulan telah membaca shalawat kepadamu dan sungguh Allah Taala telah memberikan balasan setiap satu shalawat yang ia baca diberikan sepuluh shalawat dari Allah."
Bila membahas malaikat Manthorus ini biasanya akad niat dalam bersholawatnya di arahkan niat bersholawatnya sebagai rasa mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan adanya akad niat bersholawat di arahkan sebagai rasa mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW maka harapannya bisa masuk surga bareng bersama Rasul, sebagaimana terjadi pada amal ibadah memberi makan anak yatim.
Rasulullah SAW bersabda:
“Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya.” (HR. Imam Al-Bukhari).
Berikut dalil yang dijadikan akad niat bersholawat sebagai rasa mahabbah kepada Rasul:
Bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang hari kiamat.
Orang itu mengatakan, ‘Kapankah hari kiamat itu?’
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam balik bertanya, ’Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?’
Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
Anas Radhiyallahu anhu (Sahabat Rasuulullaah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang meriwayatkan hadits ini) mengatakan, “Kami tidak pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana kebahagiaan kami ketika mendengar sabda Rasûlullâh , ‘Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.’
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَی رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ فِی الْأَرْوَاحِ وَعَلَی جَسَدِهِ فِی الْأَجْسَادِ وَعَلَی قَبْرِهِ فِی الْقُبُوْرِ وَعَلَی اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمِ مَنْطَرُوْسُ
Sholawat diatas secara sirr menceritakan ingin selalu bareng bersama dengan Rasul, selain itu berkaitan juga dengan hadits "antara mimbar dan makamku terdapat taman taman surga"
Sesungguhnya telaga (al-haudh) berada dibawah mimbar sedang telaga (al-haudh) berada setelah melewati titian jembatan shirothol mustaqim.
0 komentar:
Posting Komentar