Selasa, 11 Juni 2024

Perintah Bersholawat kepada Nabi SAW

 (PERINTAH BERSHOLAWAT)
ALLAH MEMERINTAHKAN PERTAMA KALI KEPADA MANUSIA DALAM BERSHOLAWAT ADALAH DITUJUKAN SEBAGAI MAHAR AMAL IBADAH RUMAH TANGGA DISURGA

Dikisahkan ketika Nabi Adam AS turun dari mimbar terus beliau duduk di antara para malaikat, kemudian Allah SWT menidurkan Adam.
Perintah Bersholawat kepada Nabi SAW
Saat tidur, Nabi Adam bermimpi melihat Siti Hawa sebelum diciptakan. Sete­lah melihatnya, akhi­rnya Nabi Adam jatuh hati padanya. Kemudian Allah menciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk bagian kiri Adam.
Setelah itu, Adam terbangun dan tiba-tiba Siti Hawa sudah ada di sampingnya. Nabi Adam heran, kagum dan tumbuhlah rasa cintanya dan Lalu syahwat pun merasukinya terus dikatakan pada nabi Adam "jangan engkau lakukan, jangan engkau mendatanginya sebelum Aku menikahkannya denganmu".

Nabi Adam AS kemudian memohon kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, nikahkan aku dengan hawa."
Allah SWT pun menjawab, "Baiklah, tapi ada maharnya."

Mendengar hal itu, Nabi Adam AS gembira karena ia mendapatkan izin untuk menikahi Hawa. Ia pun bertanya, "Apa maharnya, wahai Tuhanku?"

Allah SWT berfirman, "Maharnya adalah membaca sholawat 1.000x dalam satu tarikan napas untuk nama yang kamu lihat di atas pintu Arsy."

Lalu Adam bertanya, siapak­ah Muhammad itu.? 

Allah menjawab, dia adalah anak cucumu nanti dan dia adalah penutup para nabi. Andai bukan karena dia (Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan makhluk.

Nabi Adam AS bertanya lagi untuk meyakinkan dirinya, "Apakah dengan membaca sholawat itu aku akan Engkau nikahkan dengan Hawa?"

Allah SWT pun menjawab, "Ya."

Lalu malaikat Jibril mendekati Nabi Adam dan memberi tahu Nabi Adam, katakanlah Adam :
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Maka, dengan senang hati, Nabi Adam AS lalu membaca sholawat 1.000x dalam satu tarikan napas, untuk nama yang tertera di atas pintu Arsy. Akan tetapi, Nabi Adam hanya mampu membaca setengahnya saja yaitu sampai sholawat yang ke 500x.

Dalam riwayat lain, kewajiban Nabi Adam adalah membaca sholawat 100x dalam satu kali tarikan napas, tapi Nabi Adam hanya mampu membacanya sampai ke 70x.

Mengetahui kelemahan di samping ada i’tikad baik hambanya, Allah akhirnya memberikan kemurahan.
Allah berfirman, “Wahai Adam, sholawat yang telah kamu baca itu sudah menjadi mahar yang dibayar di muka, sementara sisanya adalah mahar yang ditangguhkan yang masih menjadi tanggunganmu.”

Berpegang kepada kisah ini, banyak orang selanjutnya hanya membayar setengah mahar pernikahan terlebih dahulu dan menyisakan setengah yang lain untuk dibayar di belakang hari kemudian.

Ada juga yang hanya membayar dua pertiga dari seluruh mahar dan menyisakan sepertiga sisanya sebagai tanggungan. Kemudian Allah menikahkan Adam dengan Hawa dan itu bertepatan hari Jumat setelah tergelincirnya matahari. Karena itulah disunnahkan menikah pada hari Jumat.

MALAIKAT SHOLSHOYAYIL ( صَلْصَايَيِلُ )
Sholshoyayil adalah malaikat katibin (pencatat) khusus amalan sholawat, yg melaporkan semua sholawat dihari jumat ke Baginda Nabi SAW. Sholshoyayil adalah malaikat yang dipercayakan untuk mengumpulkan semua sholawat atas Nabi.

Sesungguhnya Allah SWT telah menugaskan beberapa para malaikat yang ditugaskan sebagai saksi pada tiap-tiap langit, atas naiknya bacaan sholawat tersebut (termasuk para penjaga tiap surga ikut menyaksikan). Bila ada sebuah sholawat yang naik menuju ke tiap-tiap langit, dimulai dari langit pertama hingga langit ke tujuh dan para penjaga tiap langitnya mengatakan:
"ini bacaan sholawat yang niatnya ditujukan sebagai mahar ibadah rumah tangga disurga, berarti ia menginginkan surga"

"ini bacaan sholawat yang niatnya ditujukan mengharap fadhlin wa rohmatin, berarti ia menginginkan surga"
"ini bacaan sholawat yang niatnya ditujukan..........,berarti ia menginginkan surga"
"ini bacaan sholawat yang niatnya ditujukan..........,berarti ia menginginkan surga"
"ini bacaan sholawat yang niatnya ditujukan..........,berarti ia menginginkan surga"
"ini bacaan sholawat yang niatnya ditujukan..........,berarti ia menginginkan surga"
dan seterusnya.

Para penjaga tiap langit dan para malaikat yang menjadi saksi, lantas mengatakan kepada malaikat sholshoyayil:
"Wahai sholshoyayil sampaikan sholawat tersebut kepada Nabi Muhammad SAW, karena pembacanya menginginkan surga dan ini adalah sebuah sholawat yang mengandung kabar gembira dan tidak membuat perasaan Nabi Muhammad SAW sedih."

Di hari jumat lantas malaikat sholshoyayil akan menyampaikan sholawat tersebut kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyebutkan nama yang bersholawat dan nama ayahnya. Kemudian bila ada sebuah sholawat yang naik menuju ke tiap-tiap langit, dimulai dari langit pertama hingga langit ke tujuh dan para penjaga tiap langitnya mengatakan:
"Orang ini telah membaca beragam dan berbagai macam sholawat tapi niat bersholawatnya hanya ditujukan isinya cuma permintaan duniawi saja yang tidak kekal"

"Orang ini memang gemar sekali bersholawat tapi niat bersholawatnya malah justru mendoakan dirinya sendiri agar tidak selamat (bersholawat mengharap syafaat)" 

Lantas para penjaga tiap langit dan para malaikat yang menjadi saksi, mengatakan kepada malaikat sholshoyayil:
"Wahai sholshoyayil, jangan sampaikan nama orang yang bersholawat tersebut kepada Nabi Muhammad SAW, karena pembacanya tidak menginginkan surga dan itu bisa membuat perasaan Nabi Muhammad SAW sedih."

Dihari jumat lantas malaikat sholshoyayil akan menyampaikan sholawat tersebut kepada Nabi Muhammad SAW dengan tanpa menyebutkan nama yang bersholawat tersebut, melainkan mengatakan kepadanya: Ini adalah sholawat yang saya panjatkan untuk Anda saat ini dan tidak menambah apapun.
keterangan:

1. Niat bersholawat yang ditujukan mengharap fadhlin wa rohmatin merujuk pada hadits berikut;
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ *بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ*
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.”
“Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat.
Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia (fadhlin) dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim )

2. Umat Nabi Muhammad SAW yang tidak selamat, nanti akan disyafa'ati oleh Nabi Muhammad SAW, jadi bila ada yang bersholawat niatnya mengharap syafaat, sama saja seperti mendoakan dirinya sendiri tidak selamat.

Wallahu a'lam bish showwab....
jadikan sebagai wawasan pengetahuan saja, jangan diambil hati dan dibawa serius

Oleh: Anjen Elwintoro

0 komentar:

Posting Komentar