Perisai Mukmin Sejati Perisai Mukmin Sejati

RUH ORANG TUA MENUNGGU KIRIMAN DOA ANAK

Setelah meninggal dunia, orang tua kita tidak hilang begitu saja. Mereka menunggu kiriman doa, bacaan Al-Fatihah, dan sedekah dari anak-anaknya.

SHALAWAT SULTHON MAHMUD AL-GHOZNAWI

Sekali Baca = 300.000 Shalawat! Shalawat Sulthon Mahmud Al-Ghoznawi | Dahsyatnya Keutamaan!

THORIQOH SAMMANIYAH ABAH GURU SEKUMPUL

Dzikir Paling LANGKA Dalam 100 Tahun | Hanya Diberikan Kepada 1 Orang

DOA ABU DZAR AL-GHIFARI

Doa Abu Dzar Al-Ghifari yang Dikenal Para Malaikat di Langit-Menyentuh Hati

DZIKIR PEMBUKA SESUATU YANG TERTUTUP

awamkanlah membaca sebuah kalimat dibawah ini sebanyak 10 kali pada Pagi (subuh) dan Sore (ashar).

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

11 Desember 2025

Mengenal 7 Raja Penguasa 7 Hari

Mengenal 7 Raja Penguasa 7 Hari

Dalam khazanah kitab hikmah klasik, khususnya yang beraliran Maghribiyyah (seperti karya-karya Imam Ahmad Al-Buni dalam Shams al-Ma'arif al-Kubra atau Manba' Usul al-Hikmah), tatanan kosmologi spiritual sangat terstruktur. Setiap hari dalam seminggu berada di bawah naungan planet (kawkab), diperintah oleh Malaikat Ruhani (Golongan Atas/Samawi), dan dilayani oleh Raja Jin (Golongan Bawah/Ardhi).

Berikut adalah penjelasan detail dan lengkap mengenai 7 Raja Jin dan 7 Malaikat Ruhaniyah penguasa hari, beserta kelebihan, wewenang, dan pasukan mereka menurut manuskrip hikmah Maghribiyyah.

1. Hari Ahad (Minggu)
  • Planet (Kawkab): Asy-Syams (Matahari).
  • Malaikat Ruhani (Samawi): Ruqaya'il (رقياييل)
  • Raja Jin (Ardhi): Al-Mudhib (المذهب) - Julukannya "Abu 'Abdallah Sa'id"
  • Warna Khas: Kuning Emas.
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Al-Mudhib memiliki kekuasaan dalam hal-hal yang berkaitan dengan kewibawaan agung, menundukkan hati para pemimpin atau raja, serta mendatangkan rezeki yang bersifat emas/harta karun. Ia juga ahli dalam Mahabbah (pengasihan) tingkat tinggi dan membungkam lisan musuh. Dalam ilmu kimia kuno (simia), ia dikaitkan dengan transmutasi logam menjadi emas.
  • Pasukan: Disebutkan dalam kitab Al-Ajnas, Al-Mudhib memerintah lebih dari 360 kabilah (suku) jin. Setiap kabilah terdiri dari 100.000 pasukan marid (jin pembangkang yang kuat) yang tunduk mutlak padanya. Pasukannya sering menampakkan diri dengan atribut berwarna kuning atau keemasan.
2. Hari Itsnain (Senin)
  • Planet (Kawkab): Al-Qamar (Bulan)
  • Malaikat Ruhani (Samawi): Jibra'il (جبرئيل)
  • Raja Jin (Ardhi): Murrah (مرة) - Julukannya "Abu al-Harith" atau "Abu al-Nur"
  • Warna Khas: Putih Perak
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Murrah memiliki wewenang dalam urusan yang berkaitan dengan air, penyembuhan penyakit (terutama penyakit gila atau sihir), keselamatan dalam perjalanan laut, dan kabar berita (kasyf). Ia juga sangat kuat dalam hal Talfiq (mendamaikan dua orang yang berselisih) dan urusan kasih sayang yang lembut. Karena sifat bulan yang berubah-ubah, ia juga menguasai ilmu halimunan (menghilang).
  • Pasukan: Raja Murrah memimpin pasukan jin yang mayoritas berwarna putih. Ia membawahi para jin penghuni awan dan udara. Jumlah pasukannya sangat besar, digambarkan "memenuhi ufuk timur dan barat" ketika dipanggil dengan Qasam yang benar. Pasukannya dikenal sangat cepat dalam membawa kabar.
3. Hari Tsulatsa (Selasa)
  • Planet (Kawkab): Al-Marrikh (Mars)
  • Malaikat Ruhani (Samawi): Samsama'il (سمسمائيل)
  • Raja Jin (Ardhi): Al-Ahmar (الأحمر) - Julukannya "Abu Ya'qub" atau "Abu Muhriz"
  • Warna Khas: Merah Darah
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Sesuai dengan sifat Mars yang panas, Al-Ahmar berkuasa atas hal-hal yang berkaitan dengan darah, peperangan, keberanian, dan kehancuran (Tadmir). Ia dipanggil untuk membuat musuh sakit (pendarahan), mencerai-beraikan persekutuan zalim, atau sebaliknya, menghentikan pendarahan hebat. Ia sangat ditakuti karena sifatnya yang keras dan temperamental.
  • Pasukan: Ia memimpin bala tentara jin yang dikenal sebagai Bani Al-Ahmar. Pasukannya sangat beringas dan kuat secara fisik. Disebutkan ia memiliki 70 panglima perang utama, di mana setiap panglima membawahi 70.000 pasukan yang siap menghancurkan target spiritual.
4. Hari Arba'a (Rabu)
  • Planet (Kawkab): 'Utarid (Merkurius)
  • Malaikat Ruhani (Samawi): Mika'il (ميكائيل)
  • Raja Jin (Ardhi): Barqan (برقان) - Julukannya "Abu al-'Aja'ib" (Bapak Keajaiban)
  • Warna Khas: Biru Langit atau Campuran.
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Barqan adalah raja yang cerdas, menguasai ilmu pengetahuan, logika, penulisan, dan angka. Ia sering dipanggil untuk membantu dalam ilmu hikmah, membuka rahasia alam, meningkatkan kecerdasan, dan memenangkan perdebatan. Ia juga menguasai tipu muslihat dan kecepatan (seperti merkurius).
  • Pasukan: Barqan adalah satu-satunya raja yang disebutkan secara spesifik memimpin dua golongan besar jin: Golongan Muslim dan Golongan Yahudi/Nasrani. Ia memiliki kekuasaan atas jin-jin yang ahli dalam teknologi atau pembuatan alat-alat ajaib. Jumlah pasukannya tidak terhitung, namun ia memiliki 4 menteri utama yang mengatur urusan pasukannya.
5. Hari Khamis (Kamis)
  • Planet (Kawkab): Al-Musytari (Jupiter)
  • Malaikat Ruhani (Samawi): Sarfaya'il (صرفيائيل)
  • Raja Jin (Ardhi): Syamhurisy (shamhurish) - Julukannya "Abu al-Walid"
  • Warna Khas: Putih Bersih atau Ungu
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Syamhurisy dikenal sebagai "Qadhi al-Jinn" (Hakimnya para Jin). Ia sangat bijaksana, adil, dan religius (Muslim yang taat). Kekuasaannya meliputi urusan kehakiman, membebaskan tawanan, mendatangkan rezeki dari arah tak disangka, menaikkan derajat/pangkat, dan segala hal yang berkaitan dengan kemuliaan agama. Konon, di masa sekarang wewenangnya sering diwakilkan kepada penggantinya (Raja Mutawakkil) karena Syamhurisy sering berkhalwat (menyepi) atau menurut sebagian riwayat, telah wafat.
  • Pasukan: Ia memimpin pasukan jin Muslim yang sangat taat. Pasukannya tidak akan bergerak untuk hal-hal yang melanggar syariat. Ia membawahi 49 kabilah jin mukmin, di mana para pemimpin kabilahnya adalah ulama di kalangan jin.
6. Hari Jumu'ah (Jumat)
  • Planet (Kawkab): Az-Zuhrah (Venus)
  • Malaikat Ruhani (Samawi): 'Anya'il (عنيائيل)
  • Raja Jin (Ardhi): Zawba'ah (زوبعة) - Julukannya "Abu al-Hasan"
  • Warna Khas: Putih Kehijauan atau Hijau
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Sesuai sifat Venus, Zawba'ah menguasai urusan cinta, kegembiraan, musik, seni, dan pernikahan. Ia dipanggil untuk Mahabbah umum dan khusus, menyatukan suami istri, mendatangkan pelanggan (pelaris), dan segala hal yang bersifat hiburan atau kenikmatan duniawi. Ia juga memiliki akses kepada jin-jin perempuan (Awanid) yang cantik jelita.
  • Pasukan: Zawba'ah memimpin para jin yang tinggal di tempat-tempat yang asri dan indah. Ia memiliki 4 panglima dari 4 penjuru angin. Pasukannya dikenal sangat banyak jumlahnya, terutama dari golongan jin yang suka berpesta dan bermusik. Disebutkan setiap panglimanya membawahi 400.000 pasukan.
7. Hari Sabt (Sabtu)
  • Planet (Kawkab): Zuhal (Saturnus).
  • Malaikat Ruhani (Samawi): Kasfaya'il (كسفيائيل)
  • Raja Jin (Ardhi): Maymun (ميمون) - Julukannya "Abu Nukh"
  • Warna Khas: Hitam atau Biru Gelap
  • Kelebihan dan Wewenang (Tasrif): Raja Maymun (khususnya Maymun Abu Nukh) adalah raja yang sangat kuat, ditakuti, dan keras. Ia berkuasa atas hal-hal yang berat seperti menghancurkan bangunan, membuat sakit musuh, mengikat lidah (Iqdul Lisan), dan membuka harta karun yang tertimbun di dalam bumi (karena sifat Saturnus yang lambat dan berat). Ia juga sering dikaitkan dengan Tarhil (mengusir penghuni rumah/jin jahat).
  • Pasukan: Maymun memimpin bala tentara hitam. Ia memiliki 7 menteri yang sangat kejam terhadap jin-jin pembangkang. Pasukannya adalah yang terkuat secara fisik dalam hal mengangkat beban berat (mirip Ifrit). Ia membawahi golongan jin penggali tanah dan penghuni sumur tua.
Catatan Penting Mengenai Hierarki Dalam Kitab Hikmah Maghribiyyah, hierarkinya bekerja sebagai berikut:
  • 1. Allah SWT (Sumber segala kekuatan).
  • 2. Malaikat Ruhaniyah (Pengawas Mutlak): Raja Jin tidak akan bergerak kecuali dengan izin atau "cambuk" dari Malaikat Ruhaniyah hari tersebut. Oleh karena itu, dalam praktik Riyadhah atau Qasam, seorang praktisi (Hukama) biasanya menyeru Malaikat Ruhaniyah terlebih dahulu untuk menekan Raja Jin agar taat.
  • 3. Raja Jin (Al-Muluk Al-Sab'ah): Pelaksana perintah di alam fisik/gaib bawah.
  • 4. Khadam/A'wan: Pasukan bawahan yang mengerjakan tugas detail di lapangan.
  • Peringatan: Pengetahuan ini adalah bagian dari Khazanah Turats (warisan kuno). Mempraktikkannya tanpa guru yang bersanad (Ijazah) dan tanpa pemahaman bahasa Arab serta tata cara Khalwat yang benar sangat berbahaya secara mental dan spiritual.

    Dalam tradisi Hikmah Maghribiyyah (seperti yang tertuang dalam Shams al-Ma’arif atau Manba’ Usul al-Hikmah), penggunaan bukhur (dupa) dan warna pakaian bukanlah sekadar estetika. Ini adalah bagian dari hukum kesesuaian (Qanun al-Munasabat).

    Aroma bukhur berfungsi sebagai "makanan" bagi ruhaniyyah sekaligus menyamakan frekuensi energi, sedangkan warna pakaian berfungsi untuk menarik khasusiyat (karakteristik) dari planet yang menaungi hari tersebut.

Berikut adalah rincian lengkap bukhur dan pakaian untuk Riyadhah 7 Raja Jin:

1. Hari Ahad (Minggu) - Raja Al-Mudhib
  • Planet: Matahari (Syams)
  • Bukhur (Dupa): Utama: Sandal Surkh (Cendana Merah) dan Sandal Abyad (Cendana Putih).
  • Pendukung: Misk (Kasturi) murni dan ‘Ud (Gaharu). Aroma harus bersifat wangi, kering, dan mewah.
  • Pakaian (Libas): Warna Kuning (seperti warna emas) atau Kuning Gading.
  • Bahan yang disarankan adalah sutra (jika memungkinkan secara syariat) atau katun halus yang bersih.
  • Catatan: Hindari pakaian berwarna hitam atau biru gelap karena bertentangan dengan sifat Matahari yang terang.
2. Hari Itsnain (Senin) - Raja Murrah
  • Planet: Bulan (Qamar)
  • Bukhur (Dupa): Utama: Luban Dzakkar (Kemenyan Arab/Frankincense) kualitas super (yang bening kekuningan).
  • Pendukung: Mastaka (Mastic Gum) dan biji Kusbarah (Ketumbar - sering digunakan dalam pemanggilan yang bersifat jalb atau menarik).
  • Pakaian (Libas): Warna Putih bersih.
  • Pakaian harus sangat bersih, karena Raja Murrah sangat menyukai kebersihan dan cahaya yang lembut. Sorban putih sangat dianjurkan.
3. Hari Tsulatsa (Selasa) - Raja Al-Ahmar
  • Planet: Mars (Al-Marrikh)
  • Bukhur (Dupa): Utama: Sandal Ahmar (Cendana Merah) dan Qist (Kayu Qusthul Hindi).
  • Pendukung: Terkadang menggunakan campuran Falful (Lada) atau Zanjabil (Jahe) kering untuk menambah elemen "panas".
  • Pakaian (Libas): Warna Merah darah atau Merah terang.
  • Dalam beberapa riwayat Maghribi, praktisi juga mengenakan cincin dengan batu akik merah atau tembaga merah saat berhadapan dengan khadam hari Selasa.
4. Hari Arba'a (Rabu) - Raja Barqan
  • Planet: Merkurius (Utarid)
  • Bukhur (Dupa): Utama: Muql Azraq (Mukil Biru/Commiphora mukul) dan Jawi (Benzoin/Kemenyan Jawa).
  • Pendukung: Amber (Ambar) atau campuran serbuk-serbuk wangi yang ringan sifatnya.
  • Pakaian (Libas): Warna Biru Langit, Biru Laut, atau pakaian bermotif/belang (campuran berbagai warna).
  • Karena 'Utarid bersifat "Imtizaj" (bercampur), pakaian yang memiliki kombinasi warna (misalnya lurik atau tenun multi-warna) sangat disukai oleh Raja Barqan.
5. Hari Khamis (Kamis) - Raja Syamhurisy
  • Planet: Jupiter (Al-Musytari)
  • Bukhūr (Dupa): Utama: ‘Ud (Gaharu) kualitas tinggi dan Za’faran (Saffron).
  • Pendukung: Sandal (Cendana) dan Mastaka. Aroma harus sangat wangi, menenangkan, dan berwibawa selayaknya menghadap seorang hakim agung.
  • Pakaian (Libas): Warna Putih (paling utama karena kesalehannya) atau Hijau (warna surga/kemuliaan).
  • Pakaian harus sangat sopan, seperti jubah ulama, karena Syamhurisy adalah Raja yang sangat alim dan pemalu.
6. Hari Jumu'ah (Jumat) - Raja Zawba'ah
  • Planet: Venus (Az-Zuhrah)
  • Bukhur (Dupa): Utama: Qaranful (Cengkeh) dan Mastaka.
  • Pendukung: Misk (Kasturi) dan Sandal. Segala jenis bukhur yang baunya manis dan membangkitkan kegembiraan hati.
  • Pakaian (Libas): Warna Hijau muda atau Putih.
  • Disarankan menggunakan wewangian (parfum non-alkohol) yang kuat di badan, karena Raja Zawba'ah sangat menyukai keindahan dan aroma tubuh yang wangi.
7. Hari Sabt (Sabtu) - Raja Maymun
  • Planet: Saturnus (Zuhal)
  • Bukhur (Dupa): Utama: May'ah Sailah (Liquid Storax/Getah Rasamala cair) dan Hiltit (Asafoetida - baunya agak menyengat).
  • Pendukung: Murr (Myrrh) atau getah-getah pohon yang baunya pahit/berat. Ini sesuai dengan sifat Saturnus yang dingin dan kering.
  • Pakaian (Libas): Warna Hitam, Biru Dongker (Gelap), atau warna tanah gelap.
  • Seringkali praktisi menggunakan kain penutup kepala (imam/sorban) berwarna hitam legam saat melakukan riyadhah ini.
Tips Penting Dari penerjemah "Ashadi" (Penerjemah/Praktisi):
  • 1. Kualitas adalah Kunci: Dalam kitab klasik sering disebutkan "Bukhur dzu ra'ihah tayyibah" (dupa yang baunya wangi/bagus). Jangan menggunakan dupa kimia/sintetis. Ruhaniyyah golongan atas (Raja) sangat sensitif terhadap bau yang palsu atau busuk (kecuali untuk amalan syarr yang menggunakan bukhur dzū rā'ihah karihah, namun ini tidak disarankan).
  • 2. Tahsin (Benteng): Sebelum membakar bukhur pemanggilan, pastikan sudah melakukan Tahsin (pagar diri) dan Ishraf al-'Ummar (mengusir jin penghuni lokal sementara), agar asap bukhur tersebut murni sampai kepada Raja yang dituju dan tidak "dimakan" oleh jin-jin liar di sekitar tempat ritual.
  • 3. Kombinasi: Untuk hasil maksimal, kitab Maghribiyyah menganjurkan mencampur bukhur utama dengan Ketumbar (Kusbarah) saat membaca Qasam (Sumpah), karena ketumbar memiliki sifat mempercepat kedatangan khadam (Isra').

10 Desember 2025

Pentingnya Dzikir Khofi

PENTINGNYA DZIKIR KHOFI MUSIBAH TERBESAR DALAM MENGHADAPI SAKARATUL MAUT

PENTINGNYA DZIKIR KHOFI MUSIBAH TERBESAR DALAM MENGHADAPI SAKARATUL MAUT

Ketika manusia sedang menghadapi sakaratul maut, salah satu kesulitan atau kesakitan yang dihadapi adalah, rasa haus yang tidak tertahankan sehingga seolah-olah membakar hati, tidak hanya rasa haus secara fisik, tetapi bisa juga yang bersifat ghaib. Mungkin orang-orang yang menjaga di sekitarnya telah memberinya minuman, tetapi rasa haus tidak serta-merta hilang.

Dalam keadaan seperti inilah biasanya syaitan datang membawa minuman yang tampak sangat menggoda dan menyegarkan, khususnya terhadap kaum muslimin, terlebih kaum mukminin yang keimanannya sangat kuat. Pada puncak kehausan yang seolah tidak tertahankan itu, syaitan akan datang dengan membawa satu gelas minuman yang sangat segar, dan ia berdiri di sisi kepala seorang mukmin. Sang mukmin yang tidak menyadari kalau ia adalah syaitan, akan berkata, Berilah aku air itu. Syaitan berkata, Baiklah, tetapi katakan terlebih dahulu bahwa dunia ini tidak ada yang menciptakan, maka aku akan memberikan air ini kepadamu.

Dalam riwayat lain disebutkan, syaitan akan berkata, Tinggalkanlah agamamu ini, dan katakan bahwa Tuhan itu ada dua, maka engkau akan selamat dari kepedihan sakaratul maut ini. Jika ia mempunyai keimanan yang cukup kokoh, ia akan menyadari kalau sosok pembawa air itu adalah syaitan, maka ia akan berpaling.

Tetapi syaitan tidak berhenti dan putus asa, ia akan berdiri di arah kakinya dengan penampilan yang lain, masih dengan membawa minuman yang amat segar menggoda. Sang mukmin yang masih dilanda kehausan akan berkata kepadanya, Berilah aku minuman itu.

Syaitan dalam penampilan lain itu berkata, Baiklah, tetapi katakanlah bahwa Muhammad Saw itu adalah seorang pendusta, maka aku akan memberikan air ini kepadamu. Setelah mendengar jawaban seperti itu, sang mukmin akan menyadari kalau syaitan tidak akan berhenti menggodanya hingga terlepas imannya.

Maka ia akan bersabar dalam kehausan yang seakan membakar hati itu dan tidak akan meminta lagi. Ia akan menyibukkan diri dengan dzikir mengingat Alloh SWT dan memohon pertolongan dan keselamatan dari sisi-Nya. Disinilah pentingnya kita belajar dzikir dari sekarang, agar lisan dan hati kita terbiasa dengan dzikir mengingat Alloh, dan juga menjadi senjata dalam menghadapi musibah terbesar dikala sakaratul maut.

Ada satu kisah tentang seorang guru dan ulama yang sangat zuhud yang bernama yang mulia Abu Zakaria, ketika beliau sedang sakaratul beberapa orang sahabat dan muridnya menunggui beliau. Ketika Abu Zakaria tampak dalam kepayahan, seorang sahabatnya mengajarkan kalimat thoyyibah, Katakanlah : Laa ilaaha illallaah.

Tetapi diluar dugaan, Abu Zakaria memalingkan wajahnya. Sahabat di sisi lainnya juga berkata, Katakanlah Laa ilaaha illallaah.

Lagi-lagi Abu Zakaria memalingkan wajah, bahkan ketika untuk ke tiga kalinya mereka memintanya membaca kalimat Thoyyibah, Abu Zakaria berkata, Aku tidak akan mengucapkan kalimat itu.

Setelah itu ia jatuh pingsan. Para sahabat dan murid-muridnya menangis sedih melihat keadaan itu, sungguh mereka tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi kepada gurunya.

Tetapi satu jam kemudian yang mulia Abu Zakaria siuman dalam keadaan yang lebih segar. Ia berkata kepada sahabatnya, Apakah tadi kalian mengucapkan sesuatu kepadaku..?

Benar, tiga kali kami meminta engkau membaca syahadat, tetapi dua kali engkau berpaling dan ke tiga kalinya engkau berkata : Aku tidak akan mengucapkannya. Karena itulah kami jadi bersedih. Abu Zakaria berkata, Sikap dan perkataanku itu bukanlah kutujukan kepada kalian.

Kemudian Abu Zakaria menceritakan kalau Iblis telah mendatanginya dengan membawa semangkuk air yang tampak sangat segar, sementara ia merasa sangat hausnya.

Iblis berdiri di sisi kanannya sambil menggerakkan mangkuknya sehingga kesegaran air itu makin menggoda, dan berkata, Tidakkah engkau membutuhkan air...?

Ia tidak menjawab, tetapi matanya tidak bisa menyembunyikan rasa haus, dan tertariknya dengan kesegaran air itu, maka iblis berkata lagi, Katakanlah bahwa Isa adalah anak Allah.

Abu Zakaria berpaling dari iblis, yang saat itu bersamaan dengan sahabatnya yang meminta ia mengucap kalimat thoyyibah untuk pertama kalinya.

Tetapi iblis masih menghampiri dari arah yang lain, dan berdiri di dekat kakinya sambil mengatakan seperti sebelumnya. Maka ia berpaling lagi, yang bersamaan dengan sahabatnya yang memintanya membaca kalimat Thoyyibah untuk ke dua kalinya.

Belum putus asa juga, iblis menghampiri lebih dekat dengan bujuk rayunya yang memikat, mengiming-iminginya dengan minuman yang begitu segarnya, sambil berkata, Katakanlah bahwa Alloh itu tidak ada.

Maka dengan tegas Abu Zakaria berkata, Aku tidak akan mengatakannya.

Saat yang bersamaan, sahabatnya sedang meminta dia mengucapkan kalimat thoyyibah itu untuk yang ke tiga kalinya.

Abu Zakaria mengakhiri penjelasannya, Seketika itu mangkok yang dibawa iblis jatuh dan pecah berantakan, kemudian ia lari terbirit-birit. Tetapi rasa haus itu begitu menggigit dan tidak tertahankan sehingga aku jatuh pingsan.

Jadi, sikap dan perkataanku itu bukan untuk kalian, tetapi untuk menolak iblis. Dan sekarang kalian saksikan semua Asyhadu An-laa ilaaha illollooh Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rosuulullooh. Setelah itu tubuh yang mulia Abu Zakaria melemah, dan ia meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah.

Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan Alloh SWT dan diwafatkan dengan Husnul khotimah disertai dengan mendapatkan cinta dan ridhonya Alloh SWT, dan mendapatkan syafaatnya yang mulia Baginda nabi Muhammad Saw dan barokah karomahnya para kekasih Alloh dan guru agung kita yang mulia pangersa Abah Anom, Aamiin

Nama Istri-Istri Nabi Muhammad Saw

Nama Istri-Istri Nabi Muhammad Saw

Jangan mengaku umat Nabi Muhammad SAW, kalau anda tidak tahu dan tidak mengenal Ahlul bait/keluarga Nabi Muhammad SAW. Nama semua personil cherrybelle, Dmasiv, Ungu saja hafal, koq nama-nama keluarga Rasulullah SAW saja tidak hafal....?

Nah, kalau belum tahu atau sudah tahu tapi lupa tentang Biografinya istri-istri dan putra-puteri Nabi Muhammad SAW silahkan baca penjelasan saya berikut. Salah satu aturan syariat yang hanya berlaku untuk Rasulullaah SAW, beliau di izinkan untuk menikahi lebih dari 4 wanita.

Setiap orang yang memahami sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW dengan benar, akan berkesimpulan, pernikahan yang beliau lakukan sangat syarat dengan tujuan yang mendukung dakwah. Beliau pernah melangsungkan akad nikah dengan 13 wanita. Dua diantaranya meninggal sebelum beliau: Khadijah dan Zainab bintu Khuzaimah, yang bergelar Ummul Masakin (ibunda orang miskin). Dua istri beliau lainnya belum dikumpuli, dan sembilan istri beliau lainnya yang bertahan hingga beliau wafat.

Berikut Biografi singkat para ummahatul mukminin, para istri Nabi Muhammad SAW:

1. Khadijah binti Khuwailid Radhiyallaahu anha.

Ulama berbeda pendapat tentang usia khadijah ketika menikah dengan Rasulullah SAW. Keterangan yang sering kita dengar, beliau menikah dengan Nabi Muhammad SAW di usia 40 tahun. Berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Ibnu Sa’ad dalam At-Thabaqat Al-Kubro, dari Al-Waqidi. Dalam riwayat itu dinyatakan:

وتزوجها رسول الله صلى الله عليه و سلم وهو بن خمس وعشرين سنة وخديجة يومئذ بنت أربعين سنة ولدت قبل الفيل بخمس عشرة سنة

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menikahinya (Khadijah) ketika beliau berusia 25 tahun, sementara Khadijah berusia 40 tahun.”(Thabaqat Ibn Sa’ad, 1/132).


Akan tetapi dalam riwayat Al-Hakim dengan sanadnya, dari Muhammad Ibnu Ishaq, beliau menyatakan:

وكان لها يوم تزوجها ثمان وعشرون سنة

“Pada hari pernikahannya (Khadijah), beliau berusia 28 tahun.”(Al-Mustadrak Al-Hakim, 11/157).


Kemudian dalam Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir mengatakan:

نقل البيهقي عن الحاكم أنه كان عمر رسول الله صلى الله عليه و سلم حين تزوج خديجة خمسا وعشرين سنة وكان عمرها إذ ذاك خمسا وثلاثين وقيل خمسا وعشرين سنة

“Dinukil oleh Al-Baihaqi dari Al-Hakim bahwa usia Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika menikah dengan Khadijah adalah 25 tahun, sedangkan usia Khadijah ketika itu adalah 35 tahun, ada juga yang mengatakan, 25 tahun…”(Al-Bidayah wa An-Nihayah, 2/295).


Allahu a’lam, tidak ada acuan yang cukup menenangkan dan meyakinkan dalam hal ini, karena itu kita tidak perlu terlalu mendalami. Lebih dari itu, orang tidak jadi sesat gara-gara salah dalam menentukan tahun pernikahan Khadijah.

Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah SAW. dan selama beliau bersama Khadijah, Rasulullaah SAW tidak berpoligami sampai Khadijah meninggal. Dan semua putra Rasulullaah SAW berasal dari pernikahannya dengan Khadijah, termasuk diantaranya Fatimah Az-zahra istri Ali bin Abi Thalib, putri bungsu dari Khadijah. Kecuali satu, Ibrahim. Ibrahim berasal dari ibu Maria Al-Qibthiyah.

Aisyah radhiyallahu anha mengatakan tentang Khadijah.

مَا غِرْتُ عَلَى امْرَأَةٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا غِرْتُ عَلَى خَدِيجَةَ ، هَلَكَتْ ( أي : ماتت ) قَبْلَ أَنْ يَتَزَوَّجَنِي لِمَا كُنْتُ أَسْمَعُهُ يَذْكُرُهَا

“Aku tidak pernah cemburu terhadap semua istri Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagaimana aku cemburu kepada Khadijah. Beliau meninggal sebelum Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menikahiku, namun aku sering mendengar beliau menyebut-nyebut Khadijah.”(Khadijah 3815).


  • Khadijah binti khuwalid adalah sebaik-baik wanita penghuni syurga.
  • Khadijah adalah Wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan di khususkan Allah untuk memberikan keturunan Rasulullah SAW, menjadi Ummahatul mukminin.
  • Dikenal dengan wanita suci karena sifat dan akhlaknya yang terpuji.
  • Khadijah adalah istri Nabi yang pertama dan menjadi istri satu-satunya sebelum ia meninggal.
2. Saudah binti Zum’ah Radhiyallaahu anha.

Rasulullaah SAW menikahinya di bulan Syawal tahun 10 kenabian (sekitar 3 tahun sebelum hijrah), sebulan sepeninggal Khadijah radhiyallahu anhuma. (Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir, 3/149). Sebelum menikah, Saudah tidak memiliki keluarga yang menanggung kebutuhannya selain sepupunya, Sakran bin Amr. Sepeninggal Sakran, Saudah menjadi janda tanpa keluarga yang melindunginya. Sampai akhirnya dinikahi Rasulullah SAW. Beliau meninggal di Madinah tahun 54 H. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471).

  • Dikenal sebagai wanita yang memiliki otak cemerlang dan berpandang luas.
  • Suami pertamanya adalah Al-Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. Aisyah binti Abu Bakar As-shiddiq Radhiyallaahu anha.

Rasulullaah SAW menikahi Aisyah di bulan syawal tahun 11 setelah kenabian. Dua tahun 5 bulan sebelum hijrah dan setahun setelah beliau menikahi Saudah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471).

Aisyah mengatakan tentang dirinya,

تَزَوَّجَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سِتِّ سِنِينَ ، وبنى بي وأنا بنت تسع سنين

Nabi shallallahu alaihi wasallam menikahiku ketika aku berusia 6 tahun. Dan beliau kumpul bersamaku ketika aku berusia 9 tahun.(HR. Bukhari 3894 dan Muslim 1422).


Beliaulah satu-satunya istri Rasulullah SAW yang dinikahi dalam kondisi masih gadis. (HR. Bukhari 5077). Rasulullah SAW menikahi Aisyah di usia muda, atas perintah Allah melalui mimpi beliau. Dan mimpi nabi adalah wahyu.

Aisyah, wanita yang berakhlak mulia dan sangat cerdas. Sebagian ulama mengatakan, Aisyah adalah wanita yang paling paham tentang ajaran Nabi Muhammad SAW di seluruh dunia. Karena jasa besar Aisyah, kita bisa mengetahui banyak sunah di rumah tangga Rasulullah SAW.

Beliau meninggal pada tanggal 17 ramadhan, tahun 57 H. ada yang mengatakan, tahun 58 H. dan jenazah beliau dimakamkan di Baqi, yang sampai saat ini menjadi incaran orang syiah. Mereka menggali kuburan Aisyah dan ingin mereka rusak. Semoga Allah meridhai Aisyah dan menghancurkan makar syiah.

  • Merupakan istri kecintaan Rasulullah
  • Merupakan satu-satunya istri Nabi yang masih gadis.
  • Aisyah merupakan anak sahabat nabi yang paling beliau cintai karna jasa-jasanya dalam menyiarkan dan memperjuangkan islam.
  • Aisyah banyak meriwayatkan Hadist.
  • Telah dijanjikan pengampunan dan rezeki yang mulia.
4. Hafshah binti Umar bin Khaththab Radhiyallaahu anha.

Beliau menjanda sepeninggal suaminya Khunais bin Khudzafah As-Sahmi antara tahun 23 hijriyah. Setelah selesai masa iddah, Umar sang ayah yang bertanggung jawab, segera mencarikan suami penggantinya. Beliau menawarkan ke Utsman, namun Utsman belum berkeinginan menikah karena baru ditinggal mati istrinya. Umarpun menawarkan ke Abu Bakar, namun beliau tidak menggapinya, hingga Umar pun marah kepada Abu Bakar. Sampai akhirnya Rasulullaah SAW meminangnya.

Setelah Hafshah dinikahi Rasulullah SAW, Abu Bakar menemui Umar dan bertanya, “Apakah kamu marah dengan sikapku kemarin..?” “Ya.” Jawab Umar. Kemudian Abu Bakar menjelaskan alasannya,

فَإِنَّهُ لَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أَرْجِعَ إِلَيْكَ فِيمَا عَرَضْتَ إِلا أَنِّي قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ ذَكَرَهَا ، فَلَمْ أَكُنْ لأُفْشِيَ سِرَّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَلَوْ تَرَكَهَا لَقَبِلْتُهَا

“Tidak ada sebab yang membuatku tidak merespon tawaranmu, selain karena aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebut-nyebut Hafshah. Dan Aku tidak layak membuka rahasia Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Jika beliau tidak berkeinginan menikahi Hafshah, niscaya akan aku terima.”(HR. Bukhari 4005).


Hafshah dikenal sebagai wanita yang ahli ibadah. Sehingga beliau disebut Shawwamah (wanita rajin puasa) dan qawwamah (wanita rajin shalat malam). Istri Rasulullah SAAW di surga. (HR. Al-Hakim 6753, beliau shahihkan dan didiamkan oleh Adz-Dzahabi). Hafshah wafat di bulan Sya’ban tahun 45 H di Madinah, di usia 60 tahun dan jenazahnya dimakamkan di Baqi. Hafshah merupakan salah satu istri Rasulullah SAW yang paling banyak dicela orang syiah. Semoga Allah meridhai Hafshah dan membinasakan makar syiah.

  • Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah kedua.
5. Zainab binti Khuzaimah Radhiyallaahu anha.

Beliau bergelar Ummul Masakin, karena sangat belas kasih dengan orang miskin dan banyak bergaul dengan mereka. Sebelumnya, beliau bersuami Abdullah bin Jahsy radhiyallahu anhu. Kemudian Abdullah meninggal di perang Uhud. Di tahun 4 H, Rasulullah SAW menikahinya. Namun usia pernikahan beliau tidak lama. Setelah tiga bulan berlangsung, Zainab menuju rahmat Allah, di bulan rabiyul akhir, tahun 4 H. Rasulullah SAW menshalati jenazahnya dan beliau dimakamkan di Baqi.

  • Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 M.
6. Ummu Salamah Radhiyallaahu anha.

Ummu Salamah, sebelumnya menjadi istri Abu Salamah radhiyallahu anhuma. Bersama Abu Salamah beliau memiliki beberapa anak. Pada tahun 4 H, kesedihan melanda keluarganya. Abu Salamah, sang suami tercinta meninggal dunia. Namun dia tidak hanyut dalam kesedihannya. Dia teringata pesan Nabi SAW agar membaca satu doa ketika tertimpa musibah.

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي ، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, Ya Allah, berikanlah pahala atas musibah yang menimpaku dan gantikanlah aku dengan yang lebih baik.


Karena siapa yang membaca doa ini akan Allah gantikan yang lebih baik. Ketika hendak berdoa, wanita sholihah ini bergumam,

أُعَاضُ خَيْرًا مِنْ أَبِي سَلَمَةَ؟ ثُمَّ قُلْتُهَا، فَعَاضَنِي اللَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَآجَرَنِي فِي مُصِيبَتِي

“Saya diberi ganti yang lebih baik dari pada Abu Salamah..? Akupun tetap membacanya. kemudian Allah gantikan suami untukku Muhammad shallallahu alaihi wasallam, dan Allah berikan padahal untuk musibahku.”


Kemudian Rasulullah SAW menjadi pengganti Abu Salamah untuknya.(HR. Muslim 918).

Terkenal dengan wanita cerdas, memberi saran suaminya dan mendukung dakwah suaminya. Lebih dari itu, beliau dikenal wanita yang menawan.

Aisyah mengungkapkan isi hatinya terkait Ummu Salamah,

لَمَّا تَزَوَّجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمَّ سَلَمَةَ حَزِنْتُ حُزْنًا شَدِيدًا لِمَا ذَكَرُوا لَنَا مِنْ جَمَالِهَا ، قَالَتْ : فَتَلَطَّفْتُ لَهَا حَتَّى رَأَيْتُهَا ، فَرَأَيْتُهَا وَاللَّهِ أَضْعَافَ مَا وُصِفَتْ لِي فِي الْحُسْنِ وَالْجَمَالِ ، قَالَتْ : فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِحَفْصَةَ ، وَكَانَتَا يَدًا وَاحِدَةً ، فَقَالَتْ : لا وَاللَّهِ إِنْ هَذِهِ إِلا الْغَيْرَةُ

“Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah, aku sangat sedih sekali. Karena banyak orang menyebut kecantikan Ummu Salamah. Akupun mendekatinya untuk bisa melihatnya. Setelah aku melihatnya, demi Allah, dia jauh-jauh lebih cantik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan. Akupun menceritakannya kepada Hafshah – mereka satu kubu – kata Hafshah, “Tidak perlu cemas, demi Allah, itu hanya karena bawaan cemburu.”(Thabaqat Al-Kubro Ibn Sa’d, no. 9895).


Beliau wafat tahun 59 H, ada yang mengatakan, 62 H, di usia 84 tahun dan dimakamkan di Baqi.Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.

7. Zainab binti Jahsy Radhiyallaahu anha.

Beliau masih kerabat dekat dengan Rasulullah SAW. Ibu beliau, Umaimah binti Abdul Muthalib adalah saudari ayah Nabi Muhammad SAW, Abdullah. Sehingga zainab adalah sepupu Rasulullah SAW.

Zainab dan Anak Angkat Rasulullah SAW

Sebelum diutus sebagai Nabi, Rasulullah memiliki anak angkat bernama Zaid. Hingga orang menyebutnya, Zaid bin Muhammad, padahal ayah aslinya adalah Haritsah. Keterangan selengkapnya bisa anda pelajari pada artikel tentang wali nikah anak angkat. Aturan ketika itu, anak angkat sama dengan anak nasab, sehingga tidak boleh menikahi mantan istri anak angkat. Sampai akhirnya Allah perintahkan agar Zainab di nikahkan dengan Zaid bin Haritsah. Untuk sistematika pembahasan, mari kita perhatikan firman Allah yang menceritakan kejadian tersebut.

وَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِي أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَاتَّقِ اللَّهَ وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ

Ingatlah, ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu Menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya……(QS. Al-Ahzab: 37).


Pada ayat di atas, Allah menyebut sahabat Zaid dengan: “orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya (dengan hidayah islam) dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya.”

Maksudnya, Zaid mendapatkan nikmat dari Allah berupa hidayah iman, dan mendapat nikmat dari Nabi Muhammad SAW karena dibebaskan dari status budak, kemudian dididik dalam asuhannya.

Kita kembali fokus ke Zaid dan Zainab. Sejatinya, Rasulullah SAW berkeinginan untuk menikahi Zainab, dalam rangka menghapus anggapan jahiliyah bahwa ayah angkat tidak boleh menikahi istri dari mantan anak angkatnya. Namun Zainab masih menjadi istri Zaid, yang masyarakat menganggapnya anak angkat Nabi Muhammad SAW. Beliau berharap agar Zaid menceraikan Zainab, sehingga beliau bisa menikahi Zainab.

Terjadilah interaksi yang tidak harmonis antara Zaid dengan Zainab. Sampai akhirnya Zaid mengadu kepada Rasulullah SAW tentang istrinya. Rasulullah pun menasehatkan kepada Zaid seperti ayat di atas, “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah” artinya, jangan kau ceraikan istrimu Zainab dan bersabarlah, sekalipun banyak masalah keluarga. Padahal beliau menyimpan harapan agar Zaid menceraikan Zainab. Pada ayat di atas Allah menyatakan, “sedang kamu menyembunyikan didalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya”, yang disembunyikan Nabi Muhammad SAW dalam hatinya, harapan agar Zaid menceraikan Zainab, sehingga beliau bisa menikahi Zainab.

Hingga akhirnya, Zaid menceraikan Zainab karena masalah rumah tangganya tidak kunjung membaik. Kita simak lanjutan ayat.

فَلَمَّا قَضَى زَيْدٌ مِنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَاكَهَا لِكَيْ لَا يَكُونَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِي أَزْوَاجِ أَدْعِيَائِهِمْ إِذَا قَضَوْا مِنْهُنَّ وَطَرًا

“Tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menceraikan isterinya.”(QS. Al-Ahzab: 37).


(simak Tafsir Ibnu Katsir 6/424 – 425) Ayat ini adalah ayat yang paling dibanggakan Zainab. Ketika beberapa istri Rasulullah SAW menonjolkan kelebihannya di hadapan istri yang lain, Zainab menampakkan dirinya dengan mengatakan.

زوجكن أهاليكن وزوجني الله من فوق سبع سموات

“Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.”(HR. Bukhari 7420)


Rasulullaah SAW menikahi Zainab pada bulan Dzulqa’dah tahun 5 H. Ada yang mengatakan, tahun 6 H. Beliau dikenal wanita ahli ibadah dan sangat gemar bersedekah. Beliau wafat di zaman Khalifah Umar pada tahun 20 H, di usia 53 tahun. Beliau adalah istri Rasulullah SAW yang meninggal pertama kali setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.

  • Zainab binti jahsy adalah wanita Quraisy yang cantik dan berketurunan baik.
  • Seorang istri yang sering berpuasa, mengerjakan shalat malam, zuhud dan beribadah.
  • Wanita yang mengerjakan sesuatu dengan tangannya (kreatif), dan menyedekahkan hasilnya untuk orang miskin.
8. Juwairiyah binti Al-Harits Radhiyallaahu anha.

Sebelum masuk islam, dia bernama Barrah. Kemudian atas perintah Rasulullah SAW diganti Juwairiyah. Beliau wanita istimewa dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq. Putri pemimpin yahudi Bani Musthaliq, Harits bin Abi Dhirar. Di kampung bani Musthaliq, Juwairiyah menjadi Istri Musafi’ bin Shafwan.

Pernikahan dengan Rasulullah SAW

Setelah Rasulullah SAW menaklukkan yahudi Bani Quraidzah karena berkhianat ketika perang Khandaq, terdengar kabar bahwa Harits bin Abi Nadhr bersama pasukannya Bani Musthaliq dan beberapa sekutunya dari berbagai suku arab akan menyerang Madinah. Rasulullah SAW pun menugaskan Buraidah bin Hashib untuk mencari tahu kebenaran berita ini. Sahabat pemberani ini mendatangi mereka. Setelah Rasulullah SAW yakin akan kebenaran berita, beliau memerintahkan para sahabat untuk bergegas menuju Bani Musthaliq. Ternyata, Harits telah mengirim mata-mata untuk mengintai pasukan kaum muslimin. Namun para sahabat berhasil menangkap mata-mata ini dan mereka membunuhnya.

Mendengar kedatangan pasukan Nabi Muhammad SAW dan terbunuhnya mata-matanya, Harits dan pasukannya sangat ketakutan. Hingga suku-suku arab yang ikut bersamanya membatalkan perjanjian dan pulang ke daerah masing-masing. Sampailah pasukan Nabi Muhammad SAW di lembah Al-Muraisi. Salah satu daerah sumber air bagi bani Musthaliq. Di sinilah beliau menyiapkan barisan pasukan dan membagi tugas masing-masing. Hingga akhirnya, kaum muslimin berhasil mengalahkan bani yahudi. Di perang ini, terbunuhlah Musafi’ bin Shafwan, suami Juwairiyah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 286).

Juwairiyah menjadi salah satu wanita tawanan ketika itu. Setelah pembagian, Juwairiyah jatuh pada kepemilikan Tsabit bin Qais. Namun Tsabit membebaskannya dengan syarat membayar uang tertentu. Hingga datanglah Juwairiyah menghadap Nabi Muhammad SAW dan memohon agar dibantu untuk melunasi biaya pembebasan dirinya. Beliau menerima permohonan ini dan beliau menikahinya dengan mahar pembebasan dirinya dari status budak. Setelah mengetahui Rasulullah SAW menikahi Juwairiyah, banyak sahabat yang membebaskan tawanannya dari Bani Mustaliq, sebagai bentuk penghormatan untuk semua ipar Rasulullah SAW. Karena peristiwa ini, Juwairiyah dianggap wanita yang paling berkah bagi kaumnya. Beliau hidup hingga masa Khalifah Muawiyah. Meninggal di Madinah tahun 56 H.

Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juwairiyah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juwairiyah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak Juwairiyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya, Juwayriyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juwairiyah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juwairiyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.

9. Ummu Habibah Binti Abi Sufyan Radhiyallaahu anha.

Ulama berbeda pendapat tentang nama aslinya. Ada yang mengatakan nama aslinya Ramlah. Ada juga yang mengatakan, Hindun. Beliau sepupu Utsman bin Affan radhiyallahu anhu. Karena ibunya, Shafiyah bintu Abil Ash adalah saudara Affan, ayahnya Utsman. Sebelumnya beliau menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Bersama Ubaidillah, beliau dikaruniai seorang putri bernama Habibah. Bersama suami dan anaknya, Ummu Habibah hijrah ke negeri Habasyah untuk mendapatkan jaminan keamanan karena tekanan suku Quraisy.

Sesampainya di Habasyah, suaminya meninggal. Ada yang mengatakan, suaminya murtad dan memeluk Nasrani. Mendengar hal itu, Rasulullah SAW mengirim surat kepada raja Najasyi untuk menikahkan Ummu

Habibah dengannya, dan beliau mengutus Khalid bin Said sebagai wakil beliau. Najasyi memberikan mahar untuknya sebesarr 400 dinar. Setelah beberapa tahun di Habasyah, raja soleh ini memulangkan Ummu Habibah ke Madinah ditemani Syurahbil bin Hasanah. (HR. Abu Daud 2107 dan dishahihkan Al-Albani).

Beliau tinggal bersama suaminya, Nabi Muhammad SAW di tahun 7 H, di usia 36 tahun. Ummu Habibah meninggal di Madinah tahun 44 H, di masa Khalifah Muawiyah, Radhiyallahu anhum ajma’in.

  • Ummu Habibah mempunyai watak tenang, lembut dan toleran.
  • Selama hidup bersama Rasulullah, dia telah banyak menguasai, menghafal, dan meriwayatkan hadist.
10. Shafiyyah binti Huyai Al-Hilaliyah bin Akhtab Radhiyallaahu anha.

Berasal dari masyarakat yahudi Bani Nadzir. Ayahnya, Huyai bin Akhtab adalah kepala suku bani Nadzir. Satu suku yahudi, keturunan Nabi Harun alaihis salam. Ibunya bernama Barrah bin Samuel. Saudara dari sahabat, Rifaah bin Samuel. Sebelum masuk islam, Shafiyah menikah dengan Salam bin Masykam, seorang ahli berkuda dan pandai bersyair. Setelah berpisah dengan Salam, Shafiyah menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq. Bani Nadzir tinggal di daerah Khaibar. Kala itu, Khaibar terkenal sebagai kota besar, memiliki banyak benteng dan kebun kurma yang sangat luas. Letaknya sekitar 120 km ke utara kota Madinah. Ketika perang Khandaq, penduduk khaibar termasuk salah satu suku yang membantu pasukan bersama kaum musyrikin untuk menyerang Madinah. Mereka juga yang memanas-manasi bani Quraidzah untuk berkhianat kepada kaum muslimin. Masyarakat Khaibar juga sering membantu orang manafik Madinah untuk melancarkan makarnya.

Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW mendapatkan titik aman untuk semakin meluaskan islam. Salah satu sasaran beliau adalah Khaibar. Satu daerah sangat strategis yang bisa menguatkan islam, sekaligus mengancam entitas Madinah. Rasulullah SAW sangat berharap, agar Khaibar bisa masuk kawasan islam. Tentang Khaibar, sejatinya telah Allah sebutkan dalam Al-Quran.

وَعَدَكُمُ اللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةً تَأْخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هَذِهِ

“Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, Maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu..”(QS. Al-Fath: 20).

Mujahid menjelaskan, harta rampasan yang banyak, yang Allah janjikan adalah Khaibar. (Tafsir Ibn Katsir, 7/341).


Singkat cerita, kaum muslimin berhasil menaklukkan bani Nadzir, dan pada peristiwa itu Kinanah, suami Shafiyah terbunuh karena melanggar kesepakatan. Kaum muslimin pulang dengan membawa banyak rampasan perang dan tawanan, termasuk Shafiyah. Setelah semua tawanan dikumpulkan, datanglah Dihyah Al-Kalbi, “Ya Rasulullah, berikan aku seorang budak.” “Silahkan pilih budak.” Jawab Nabi SAW. Ketika itu, Dihyah mengambil Shafiyah untuk menjadi budaknya.

Tiba-tiba datang seorang sahabat melapor, “Ya Rasulullah, anda memberi Dihyah seorang budak, Shafiyah binti Huyai, wanita mulia dari Quraidzah dan bani Nadhir, wanita yang hanya layak menjadi milik anda.” “Bawa dia kemari!” pinta Rasulullah SAW. Setelah melihatnya, Rasulullah SAW meminta Dihyah untuk mengambil budak lainnya.

Rasulullah SAW menawarkan antara memilih islam ataukah tetap beragama Yahudi. Shafiyahpun memilih islam dan menjadi istri Rasulullah SAW setelah Khaibar ditaklukkan pada tahun 7 H. Yang istimewa, walimah pernikahan Rasulullah SAW dengan Shafiyah dilaksanakan di perjalanan pulang 12 mil dari Khaibar menuju Madinah. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai wanita Shadiqah, wanita yang jujur imannya. (Al-Ishabah Ibn Hajar, 7/741). Beliau meninggal tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi. Seseorang yang pintar, jujur. Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan kemudian menikahi Nabi Muhammad SAW.

11. Maimunah binti Harits Al-Hilaliyah Radhiyallaahu anha.

Wanita terakhir yang dinikahi Rasulullah SAW. Beliau adalah saudara Ummu Fadhl (Lubabah bintul Harits). Dan Ummu Fadhl adalah ibunda Ibnu Abbas radhiyallahu anhum. Sehingga Maimunah adalah bibi Ibnu Abbas dari jalur ibunya. Beliau juga saudara Lubabah As-Shugra, ibunya Khalid bin Walid. Ibunya Maimunah bernama Hindun bintu Auf. Sehingga Maimunah adalah saudara seibu dengan Zainab bintu Khuzaimah, Ummul Masakin, istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang telah wafat. Rasulullah SAW menikahinya pada bulan Dzulqo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha. Maimunah mulai tinggal bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah perjalanan pulang dari Mekah 9 mil menuju Madinah. Beliau meninggal ketika perjalanan pulang dari Haji tahun 61 H di daerah Saraf dan dimakamkan di Saraf.

Aisyah mengatakan tentang Maimunah.

ذهبت والله ميمونة.. أما إنها كانت من أتقانا لله وأوصلنا للرحم

“Maimunah telah wafat, demi Allah… dia adalah wanita yang paling bertaqwa kepada Allah diantara dan paling menyambung silaturahim.”(HR. Hakim 6799 dan dinilai Adz-Dzahabi: Sesuai syarat Muslim).


  • Dialah satu-satunya wanita yang dengan ikhlas menyerahkan dirinya kepada Rasulullah ketika keluarganya hidup dalam kebinasaan jahiliah.
  • Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibni Abed Alzey. Ketika Nabi Muhammad SAW membuka Mekkah di tahun 630 H, dia datang menemui Nabi Muhammad SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.

Demikianlah 11 wanita istimewa yang mendampingi Rasulullah SAW dan menjadi keluarga beliau tanpa ada perselisihan di kalangan ulama. Sementara ada dua wanita yang melakukan akad dengan Nabi Muhammad SAW, namun tidak dikumpuli Rasulullah SAW. Mereka dari Bani Kilab dan Bani Kindah. Tentang siapa nama dua wanita ini, diperselisihkan para ulama. Disamping itu, Rasulullah SAW juga memiliki budak wanita. Dua wanita yang terkenal sebagai budak Rasulullah SAW.

a. Mariyah Al-Qibtiyah Radhiyallaahu anha.

Beliau adalah hadiah dari raja Muqauqis sebagai jawaban atas surat Rasulullah SAW yang mengajaknya untuk masuk islam. Dari Mariyah, Rasulullah SAW mendapatkan seorang anak yang membuat beliau sangat gembira, bernama Ibrahim. Namun putra beliau ini meninggal sebelum genap usia 2 tahun. Beliau meninggal di masa Umar, dan jenazahnya dishalati Umar bin Khatab dan dimakamkan bersama istri Rasulullah SAW lainnya.

  • Dia adalah istri Rasulullah satu-satunya yang melahirkan seorang putra, Ibrahim setelah Khadijah.
  • Merupakan wanita Mesir yang berparas cantik.
b. Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah

Beliau tawanan bani Quraidzah, kemudian dijadikan budak Rasulullah SAW ada juga yang mengatakan, beliau dibebaskan oleh Rasulullah SAW dan dijadikan istrinya. Abu Ubaidah menambahkan, ada 2 lagi budak wanita Rasulullah SAW. yang satu hadiah dari Zainab dan satunya tawanan untuk penaklukan yang lain. dan semuanya dimerdekakan sebelum beliau wafat. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, 472).

Allahu a’lam. Semoga Bermanfaat

Nama Para Sahabat Rosulullaah SAW

Nama-nama Para Sahabat Rosulullaah SAW yang wajib diketahui setiap umat muslim

Para sahabat sekalian, mungkin diantara kalian sudah ada yang tahu para sahabat-sahabat Rasulullaah SAW dan diantaranya adalah empat sahabat yang berstatus khulafaur rosyidin, serta 60 sahabat Rasulullah SAW lainnya. Saya hanya menjelaskan singkat mengenai para sahabat berikut dan julukannya.

Khulfaur Rosyidin atau Khalifah Ar-rasyidin adalah empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama islam, yang dipercaya oleh umat islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Keempat orang tersebut adalah para sahabat dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran islam yang dibawanya pada masa kerosulan Nabi Muhammad SAW. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat islam. Berikut keempat sahabat Rasulullah SAW yang memangku khulafaur rosyidin.

1. ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ R.a

Khalifah pertama yang memeluk agama islam (Assabiqunal awwalun), keturunan Bani Taim, suku Quraisy, nama aslinya Abdullah ibni Abi Quhaafah, yang lahir pada tahun 572 Masehi di Mekkah, Beliau menjadi khalifah dalam jangka waktu 2 tahun. Abu Bakar ash-shiddiq wafat pada tanggal 23 Agustus 634 H di Madinah, beliau di makamkan di samping makam Rasulullaah Shallallaahu alaihi wasallam.

2. UMAR BIN KHATTAB R.a

Khalifah kedua yang menggantikan setelah wafatnya Abu Bakar Ash-shiddiq, beliau lahir di Mekkah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza. Keluarga Umar bin Khattab tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang jarang. Umar bin Khattab juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah. Umar bin Khattab pemuda yang disegani dan ditakuti, karena wataknya yang keras membuatnya mendapat julukan “Singa Padang Pasir”. Umar bin Khattab meninggal setelah di tikam oleh Abu Lukluk, seorang budak asal persia yang dendam atas kekalahan Persia terhadap islam pada suatu subuh, saat umar sedang mengerjakan shalat, Umar bin Khattab wafat pada tanggal 25 Dzulhijjah 23 H . jasa dan pengaruhnya terhadap penyebaran agama islam sangat besar hingga Michael H Heart menempatkannya sebagai orang paling berpengaruh nomor 51 sedunia sepanjang masa. Semoga Allah menempatkannya di surganya. Amiin.

3. UTSMAN BIN AFFAN R.a

Khalifah ketiga menggantikan setelah wafatnya Umar bin Khattab, beliau lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Utsman bin Affan dikenal sebagai pedagang kaya raya dan pakar ekonomi yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuannya yang diberikan kepada umat islam di awal dakwah islam. Beliau mendapat julukkan Dzun-nurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua Rasulullaah SAW yaitu Ruqoyyah dan Ummu Kaltsum.

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubenur wilayah yang tidak cocok dan kurang baik dan menggantikannya dengan orang-orang yang lebih bagus. Namun hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan, sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah Utsman bin Affan. Khalifah Utsman bin Affan kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari. Dimulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman bin Affan mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun ia tetap berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat islam.

Utsman bin Affan akhirnya wafat sebagai syahid, pada hari Jum’at tanggal 17 dzulhijag 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman bin Affan saat sedang membaca Al-Qur’an. Persis seperti apa yang sampaikan Rasulullaah SAW perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. Beliau di makamkan di kuburan Baqi di Madinah.

4. ALI BIN ABI THOLIB R.a

Khalifah keempat menggantikan setelah wafatnya Utsman bin Affan, beliau adalah orang yang pertama kali memeluk agama islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasulullaah SAW, dan juga khalifah khalifah terakhir dalam kekhalifahan khulafaur rosyidin menurut pandangan sunni. Namun bagi islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam syiah.

Ali bin abi tholib dilahirkan di Mekkah, di daerah Hejaz, Jzirah Arab, pada tanggal 13 Rajab, Menurut sejarawan Ali bin Abi Tholib dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad SAW, sekitar tahun 600 Masehi, beliau bernama asli Haydar bin Abu Tholib. Namun Rasulullaah SAW tidak menyukai dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi disisi Allah.

Saat Rasulullaah SAW mulai menyebarkan islam, Ali bin Abi Tholib saat itu berusia 10 tahun, Namun ia mempercayai Rasulullaah SAW, dan menjadi orang yang pertama masuk islam dari golongan anak-anak. Masa remajanya dihabiskan untuk belajar bersama Rasulullaah sehingga Ali tumbuh menjadi pemuda yang cerdas, berani dan bijak. Jika Rasulullaah SAW adalah gudang ilmu, maka Ali bin Abi Tholib ibarat kunci untuk membuka gudang tersebut.

Saat Rasulullaah SAW hijrah, beliau menggantikan Rasulullaah SAW tidur ditempat tidurnya sehingga orang-orang Quraisy yang hendak membunuh Nabi terpedaya. Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali bin Abi Tholib di nikahkan oleh Rasulullaah SAW dengan putri kesayangannya yaitu Fatimah az-zahro.

Ali tidak hanya tumbuh menjadi pemuda cerdas, namun juga berani dalam medan perang. Bersama dzulfikar pedangnya, Ali banyak berjasa membawa kemenangan di berbagai medan perang seperti perang badar, perang khandaq dan perang khaibar.

Sayyidina Ali karomallahu wajhah, kekuatan tubuhnya yang pernah di lihat oleh manusia adalah kekuatan di atas rata rata manusia paling kuat sedunia, hembusan angin dari tebasan pedangnya saja telah terbukti, mampu membuat sebuah tembok pintu besi baja kerajaan romawi hancur berkeping keping, bahkan raja jin yang diletakkan oleh para ahli nujum dan dukun romawi kuno pada pintu baja kerajaan sebagai pengawal ghaibnya hingga kini, matanya tetap buta sebelah kanan dikarenakan hantaman angin tebasan dari pedang sayyidina Ali ini, padahal kejadian tersebut sudah berlangsung hampir 10300 tahun lebih, banyak manusia manusia kuat tubuhnya di muka bumi ini namun kekuatannya itu masih mampu di cerna secara akal logika dan tekhnologi, karena kekuatannya itu masih kekuatan paling maximal manusia yang ia pupuk dan keraskan, kekuatan manusia seperti ini pasti ada batasnya sesuai dengan kehendak alam menuanya usia manusia tersebut.

Ali bin Abi Tholib meninggal di usia 63 tahun karena pembunuhan oleh Abdurrahman bin Muljam (pembangkang) saat mengimami sholat subuh di Masjid Kufah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali bin Abi Tholib menghebuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriah, Ali dikuburkan secara rahasia di Najaf, bahkan ada beberapa riwayat yang menyatakan bahwa ia dikubur di tempat lain.

Selanjutnya kursi kekhalifan dipegang secara turun-temurun oleh keluarga Bani Umayyah dengan khalifah pertama Muawiyah. Dengan demikian berakhirlah kekhalifahan khulafaur rosyidin. Semoga Allah senantiasa memasukkan kedalam surganya dan mengampuni segala kesalahannya. Amiin.

Nah, para pembaca sekalian, itulah keempat para sahabat Rasulullaah SAW yang bergelar khulafaur rosyidin, disamping itu ada 60 para sahabat-sahabat Rasulullaah SAW lainnya yang perlu kalian semua ketahui diantaranya adalah:
  • 1. MUSH’AB BIN UMAIR (Duta islam yang pertama).
  • 2. SALMAN AL-FARISI (Pencari kebenaran).
  • 3. ABU DZAR AL-GHIFARI (Tokoh gerakan hidup sederhana).
  • 4. BILAL BIN RABAH (Muaddzin Rasulullaah, lambang persamaan derajat manusia).
  • 5. ABDULLAH BIN UMAR (Tekun beribadat dan mendekatkan diri kepada Alloh).
  • 6. SA’AD BIN ABI WAQQASH (Singa yang menyembunyikan kukunya).
  • 7. SHUHAIB BIN SINAN (Abu yahya pedagang yang selalu mendapat laba).
  • 8. MU’ADZ BIN JABAL (Cendikiawan muslim yang paling tahu mana yang halal dan haram).
  • 9. MIQDAD BIN AMR (Pelopor barisan berkuda dan ahli filsafat).
  • 10. SA’ID BIN AMIR (Pemilik kebesaran di balik kesederhanaan).
  • 11. HAMZAH BIN ABDUL MUTTHALIB (Singa Alloh dan panglima syuhada).
  • 12. ABDULLAH BIN MAS’UD (Yang pertama kali mengumandangkan Al-Qur’an dengan merdu).
  • 13. HUDZAIFAH IBNUL YAMAN (Seteru kemunafikan, kawan keterbukaan).
  • 14. AMMAR BIN YASIR (Seorang penghuni surga).
  • 15. UBADAH BIN SHAMIT (Tokoh yang gigih menentang penyelewengan).
  • 16. KHABBAB BIN ARATS (Guru besar dan berkurban).
  • 17. ABU UBAIDAH IBNUL JARRAH (Orang kepercayaan ummat).
  • 18. UTSMAN BIN MAZH’UN (Yang pernah mengabaikan kesenangan hidup duniawi).
  • 19. ZAID BIN HARITSAH (Tak ada yang lebih dicintainya daripada Rasulullaah).
  • 20. JA’FAR BIN ABI THALIB (Jasmani maupun perangainya mirip Rasulullaah).
  • 21. ABDULLAH IBNU RAWAHAH (Yang bersemboyan).
  • 22. KHALID IBNUL WALID (Ia selalu waspada,, dan tidak membiarkan orang lengah dan alfa).
  • 23. QEIS BIN SA’AD BIN UBADAH (Kalau tidaklah karena islam, maka ialah ahli tipu muslihat).
  • 24. UMEIR BIN WAHAB (Jagoan Quraisy yang berbalik menjadi pembela islam yang gigih).
  • 25. ABU DARDA (Seorang budiman dan ahli hikmat yang luar biasa).
  • 26. ZAID IBNUL KHATTAB (Rajawali pertempuran Yamanah).
  • 27. THALHAH BIN UBAIDILLAH (Pahlawan perang uhud).
  • 28. ZUBAIR BIN AWWAM (Pembelas Rasulullaah SAW).
  • 29. KHUBAIB BIN ADI (Pahlawan yang syahid di kayu salib).
  • 30. UMEIR BIN SA’AD (Tokoh yang tidak ada duanya).
  • 31. ZAID BIN TASBIT (Penghimpuna kitab suci Al-Qur’an).
  • 32. KHALID BIN SA’ID BIN ASH (Anggota pasukan berani mati angkatan pertama).
  • 33. ABU AIYUB AL-ANSHARI (Pejuang di waktu senang atapun subuh).
  • 34. ABBAS BIN ABDUL MUTTHALIB (Pengurus air minum untuk kota suci Mekkah dan Madinah)
  • 35. ABU HURAIRAH (Otaknya menjadi gudang perbendaharaan pada masa wahyu).
  • 36. AL-BARRA BIN MALIK (Allah dan Surga).
  • 37. UTBAH BIN GHAZWAN (Esok lusa akan kalian lihat pejabat pemerintah lain daripadaku).
  • 38. TSABIT BIN QEIS (Juru bicara Rasulullaah).
  • 39. USAID BIN HUDLAIR (Pahlawan hari saqifah)
  • 40. ABDURRAHMAN BIN AUF (Apa sebab anda menangis, Hai Abu Muhammad..?)
  • 41. ABU JABIR ABDULLAH BIN AMR BIN HARAM (Seorang yang di naungi malaikat).
  • 42. AMR IBNUL JAMUH (Dengan cacat pincangku, aku bertekad merebut Surga).
  • 43. HABIB BIN ZAID (Lambang percintaan dan pengorbanan).
  • 44. UBAI BIN KA’AB (Selamat bagimu, Hai Abul Munzir, atas ilmu yang kau capai).
  • 45. SA’AD BIN MU’ADZ (Kebahagiaan bagimu Abu Amr).
  • 46. SA’AD BIN UBADAH (Pembawa bendera anshar).
  • 47. USAMAH BIN ZAID (Kesayangan, putera dari kesayangan).
  • 48. ABDURRAHAM BIN ABI BAKAR (Pahlawan sampai saat terakhir).
  • 49. ABDULLAH BIN AMR BIN ASH (Tekun beribadat dan bertaubat).
  • 50. ABU SUFYAN BIN HARITS (Habis gelap terbitlah terang).
  • 51. IMRAN BIN HUSHAIN (Menyerupai Malaikat).
  • 52. SALAMAH BIN AL-AKWA (Pahlawan pasukan jalan kaki).
  • 53. ABDULLAH BIN ZUBEIR (Seorang tokoh dan syahid yang luar biasa).
  • 54. ABDULLAH BIN ABBAS (Kyai umat ini).
  • 55. ABBAD BIN BISYIR (Selalu disertai cahaya Allah).
  • 56. SUHEIL BIN AMAR (Dari kumpulan orang yang dibebaskan, masuk golongan para pahlawan)
  • 57. ABU MUSA AL-ASY’ARI (Yang penting keikhlasan, kemudian terjadilah apa yang terjadi).
  • 58. THUFFEIL BIN AMR AD-DAUSI (Suatu fithrah yang cerdas).
  • 59. AMR BIN ASH (Pembebas mesir dari cengkeraman romawi).
  • 60. SALIM MAULA ABU HUDZAIFAH (Sebaik-baiknya pemikul Al-Qur’an)

Semoga Bermanfaat

06 Desember 2025

Shalawat Nuroniyyah (Badawiyyah Kubro)

Shalawat Nuroniyyah (Badawiyyah Kubro)

Syaikh Ahmad bin Ali Bin Yahya Al-Badawi lahir di Kota Fes, Maroko pada tahun 596 H./1199 M adalah seorang imam sufi, wali kutub dan pendiri thariqah Al-Badawiyah. Beliau dijuluki Al-Badawi selalu menutup wajahnya seperti kebiasaan Arab Badui. Kakek beliau sebelumnya bermukim di Jazirah Arab. Kakek beliau datang di Fes Maroko akibat semakin brutalnya aksi Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi terhadap kalangan Alawiyin.

Nasab Al-Badawi dari jalur ayah sampai kepada sayyidina Husein bin Ali, bin Fathimah Az-Az-Zahra' binti Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam. Berdasarkan kesepakatan ulama nasab, dan ahli sejarah, secara lengkap nasab beliau adalah Ahmad bin Ali bin Yahya bin Isa bin Abu Bakar bin Ismail bin Umar bin Ali bin Utsman bin Husein bin Muhammad bin Musa bin Yahya bin Isa bin Ali bin Muhammad bin Hasan bin Ja'far Az-Zaky bin Ali Al-Hadi bin Muhammad al-Jawwad bin Ali Ridlo bin Musa al-Kadhim bin Ja'far As-Shadiq bin Muhammad al-baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Sebagian ahli Nasab dan sejarah meragukan sampainya rantai nasab beliau kepada rasulullah shallallahu alaihi was sallam. Diantara mereka adalah Imam Fakhruddin Ar-Razi yang mengatakan bahwa Hasan bin Ja'far bin Ali Al-Hadi adalah orang yang masih diperselisihkan oleh para ulama apakah ia mempunyai anak atau tidak. Sedangkan kalangan Syiah membenarkan rangkaian nasab Al-Badawi. Mereka menisbatkannya kepada Ali bin Ja'far Az-Zaky bukan kepada Al-Hasan bin Ja'far Az-Zaki, karena Al-Hasan tidak mempunyai keturunan.

Beliau hijrah ke Mekah saat berumur 7 tahun (Tahun 603 H./1206 M), dimana perjalanan kesana memakan waktu empat tahun, tiga tahun diantaranya beliau bermukim di Mesir. Di Mekah berdasarkan sumber-sumber dari kalangan shufiyah, beliau selalu beristiqamah melakukan thawaf semenjak kecil, setelah itu beliau masuk ke sebuah gua di gunung Abil Qubais untuk melakukan Ibadah. Amalan ini beliau lakukan hingga belaiu berumur 38 tahun saat beliua melakukan safar ke Irak, bersama kakak kandungnya, Hasan.

Di Irak beliau menziarahi berbagai kota tempat bermukim atau bersemayamnya para ulama, diantaranya ke Kota Syaikh Ahmad bin Ali Ar-Rifa'i, pusat thariqah Rifa'iyah. Juga ke makam Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, kemudia ke makam Syaikh Adiy bin Musafir Al-Hikari mu'assis thariqah Al-Adawiyah.

Ketika al-Badawi berada di sebuah desa dekat Mosul, terjadi perselisihan antara dirinya dengan seorang wanita bernama Fatimah. Wanita ini cantik dan kaya. Tetapi ia senang membuat lelaki jatuh cinta kepadanya. Demikian pula ia lakukan hal itu kepada Al-Badawi, tetapi ia tidak mampu, hingga ia merayu al-Badawi untuk menganinya. Diakhir cerita si wanita bertaubat di tangan al-Badawi.

Sekembali dari Irak pada tahun 635 H, Al-badawi mempunyai kebiasaan yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Beliau semakin banyak melakukan shalat dan puasa, banyak berdiam diri dan sering menengadahkan wajah ke langit. Fatimah saudara perempuan beliau mengadukan kepada kakaknya Hasan: "Wahai saudaraku! Sesungguhnya saudara kita Ahmad selalu qiyamullail sepanjang malam. Selalu mamandang langit dan siang hari ia berpuasa, hingga bulatan hitam matanya menjadi mereka bagaikan bara. Dia pernah selama 40 hari tidak makan dan tidak minum".

Hijrah ke Mesir

Pada tahun yang sama setelah pulang dari Irak, beliau memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Mesir dengan tujuan kota Thantha. Perjalanan ini bukan hanya sebatas ziarah, tetapi sebuah hijrah berdasarkan mimpi beliau. Begitu Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya'rani menuturkan.

Sebenarnya terdapat banyak pendapat ulama tentang alasan Al-Badawi hijrah ke Mesir, dan menetap di Thantha. Dikatakan bahwa beliau mempunyai pemikiran bahwa secara geografis Thantha berada di tengah diantara Kairo dan Iskandariyah, yakni berada tepat di tengah Delta sungai Nil. Dengan letak yang seperti ini, diharapkan penyebaran thariqah yang beliau bangun dapat cepat menyebar, ketika beliau menetap di sana.

Di Thanta beliau menetap di rumah seorang saudagar bernama Ibnu Syuhaith atau Ruknuddin. Beliau menetap di loteng rumah yang berdekatan dengan masjid Al-Bahiy ini hingga selama 12 tahun dan seluruhnya dihabiskan dengan tidak makan dan minum setiap 40 hari.

Dalam kitab-kitab tashawuf, disebutkan karama-karamah yang dinisbatkan kepada Syaikh Ahmad Al-Badawi. Diantaranya yang paling masyhur adalah beliau mampu membebaskan para tawanan Mesir dari tangan tentara Eropa saat terjadi perang Salib. Atas kejadian ini dalam catatan sejarah Mesir terkenal sebuah ucapan, yaitu "Allah, Allah, Ya Badawi, Jabil Yusra", yang berarti Al-Badawi telah datang membawa tawanan.

Saat ini di Thantha, setiap tahun ada dua peringatan untuk mengenang beliau, yaitu di bulan April dan bulan Oktober. Peringatan di bulan Oktober ini adalah peringatan kelahiran beliau, yang merupakan peringatan terbesar di Mesir secara umum. Pada saat iru sekitar dua juta peziarah memenuhi masjid beliau yang berada di tengah di kota Thantha.

Shalawat Nuroniyyah (Badawiyyah Kubro)

Shalawat ini disusun oleh Syaikh Ahmad al-Badawi ini, terkenal dengan shalawat al-Badawiyah al-Kubra. Diriwayatkan oleh Hasan ibn Muhammad Qahhi di dalam kitab Talkhiis al-Ma`aarif fii targhiib Muhammad `Aarif bahwa seorang wali yang bernama Muhammad Talmaysani telah membaca Dalail al-Khairat 100.000 kali. Setelah selesai Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendatanginya di dalam mimpi dan berkata kepadanya, “Jika engkau membaca bacaan Ahmad al-Badawi, seolah-olah engkau telah membaca Dalail al-Khayrat 800.000 kali.”

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ الأَصْلِ النُّورَانِيَّةِ . وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ . وَأَفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلإِنْسَانِيَّةِ . وَأَشْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجِسْمَانِيَّةِ . وَمَعْدِنِ اْلأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ . وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ الْإِصْطِفَائِيَّةِ . صَاحِبِ الْقَبْضَةِ الأَصْلِيَّةِ . وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ . مَنِ انْدَرَجِتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ فَهُمْ مِنْهُ وَإِلَيْهِ . وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلِيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ . عَدَدَ مَا خَلَقْتَ وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ إِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً كَثِيراً وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma Shalli wa sallim wa baarik 'alaa sayyidinaa wa maulana Muhammadin Syajaratil Ashl an-Nuraniyyah wa lam'atil qabdhatir rahmaaniyyah wa afdhalil Khaliiqatil insaaniyyah wa asyrafish shuuratil jismaaniyyah wa ba'dinil asraarir rabbaaniyyah wa khazaainil 'uluumil ishthifaaiyyah shaahibil qabdhatil ashliyyah wal bahjatis saniyyah war rutbatil 'aliyyah manin darajatin nabiyyuuna tahta liwaaihi fahum minhu wa ilahi wa shalli wa sallim wa baarik 'alaihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi 'adada maa khalaqta warazaqta wa abatta wa ahyaita ilaa yaumi tab'atsu man afnaita wa sallim tasliiman katsiira wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.

"Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam dan keberkahan pada junjungan dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, pohon asal nuraniah, cahaya genggaman sang Rahman, insan paling utama, gambaran jasmani termulia, sumber rahasia Rabbani, khazanah ilmu pilihan, keelokan yang luhur, derajat yang tinggi, insan yang para nabi lain tergabung dibawah panjinya. Mereka darinya dan akan menuju padanya. Limpahkan sholawat dan salam dan keberkahan padanya serta kepada keluarga dan para sahabatnya, sebanyak jumlah makhluk yang Engkau ciptakan, Engkau berikan rezeki, Engkau matikan dan Engkau hidupkan, sampai hari ketika Engkau bangkitkan mereka yang Engkau matikan sebelumnya. Limpahkanlah salam kesejahteraan kepadanya sebanyak-banyaknya. Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan sekalian Alam.


Sebagian ulama berkata:"Barang siapa membaca Sholawat Badawi Kubro ini sebanyak seratus kali disertai suci dari hadas, ia akan diberi rizki yang mudah oleh Allah dalam segala urusan perkaranya"

Menurut Al Arif Billah Habib Ali bin Abdurahman Al Habsy dalam kitabnya: "Keutamaan Sholawat", bahwa sebagian ulama mengatakan: "Barang siapa yang membaca Sholawat Badawy Kubro sebanyak 3x maka pahalanya seperti orang membaca Dalail al-Khoirot hingga khatam"

Dan tata cara yang lainnya adalah: membacanya 5 kali seusai shalat fardlu dan 7 kali setiap mau tidur. Fadilahnya, ia akan terhindar dari sihir dan segala kejahatan lahir batin, dimudahkannya rizki, dan mendapat cahaya batin serta terbuka beberapa rahasia ghoib.

Khasiat dan cara mengamalkannya:

1. Untuk mendapatkan apa yang dicita citakan

Puasa sunah 3 hari, dimulai hari selasa, rabu dan kamis. Selama puasa sholawat dibaca 21 kali setiap ba'da sholat. Ba'da puasa bacalah secara istiqomah 7 kali setiap ba'da sholat. Insya Allah apa yang dicita-citakan akan dapat diraih. (Riwayat Salafush Sholih)

2. Untuk bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.

Sebagian ulama' mengatakan: Barang siapa setiap hari membaca sholawat ini secara istiqomah selama 40 hari, maka akan datang padanya keajaiban Nur Allah SWT, dan kebaikan yang tak ada yang tahu ukurannya kecuali Allah SWT. Setelah itu dibaca terus setiap hari 3 kali ba'da shubuh dan maghrib. (Riwayat Salafush Sholih)

3. Untuk mendapatkan Hajat.

Al-Mukarrom KH. Hanifun Nusuk Pekalongan mengatakan bahwa sholawat ini mempunyai asror yang luar biasa dan keras: Untuk semua hajat, sebagai senjata pamungkas dari serangan dhohir dan bathin. Jika untuk mendapatkan hajat maka bacalah selama 3 hari ba'da shubuh setelah salam sebelum berkata-kata sebanyak 100 kali. Tidak diragukan lagi hajat itu akan terkabul biidznillah Insya Allah. (Ijazah: KH. Hanifun Nusuk, Pekalongan)

4. Didawamkan rutin setiap ba'da maghrib 3x,Insya Allah tidak akan menghadapi cobaan yang menghinakan, seperti turun karier, jabatan dan derajatnya. (ljazah: Al-Maghfurlah KH. Kholil Bisri, Rembang)

5. Untuk terkabul do'a dan tercapai cita-citanya.

Jika dibaca setiap mengakhiri bilangan seratus dari bacaan sholawat sebelumnya (Sholawat Nurul Anwar), dalam jangka waktu 41 hari, apa yang dihajatkan misalnya kenaikan pangkat dan lain-lain, akan terkabulkan dengan izin Allah. (Ijazah: Al-Maghfurlah KH. Kholil Bisri, Rembang)

6. Untuk memperoleh berkah dalam hidup, sebaiknya dibaca sekali setiap selesai sholat maghrib dan shubuh secara rutin. (Ijazah: Al-Maghfurlah KH. Kholil Bisri, Rembang)

7. Untuk menghadapi masalah yang rumit.

Bagi pembaca yang mengalami persoalan persoalan yang rumit/hajat besar seperti ingin menikah tapi belum ada biaya, pengen punya rumah atau apapun itu yang menurut pembaca sulit sekali untuk diraih, dicoba saja untuk membaca sholawat ini 500 kali dalam satu majlis dan dalam keadaan suci dari hadast. Niscaya hajatnya itu akan kesampaian!. (Ijazah: Al-Maghfurlah KH. Kholil Bisri, Rembang)

8. Jika anda dirampok/kemalingan.

Maka bacakan sholawat ini 1111 kali, Insya Allah jika tidak dikembalikan maka perampok/maling itu akan mendapat malapetaka. (Ijazah: KH. Ahmad Zainuri Rosyid, Kendal)

9. Bagi anda yang ingin membeli sesuatu.

Misalnya: sawah, tanah atau rumah orang lain, supaya dikasih harga murah, maka wiridkan sholawat ini 11 kali tiap ba'da sholat fardlu. Insya Allah, anda akan diberi harga murah meriah. (Ijazah: KH. Ahmad Zainuri Rosyid, Kendal)

10. Untuk mengusir perkumpulan maksiat.

Di desa atau kampung yang sering dipakai untuk minuman keras, judi atau apa saja yang haram, coba bacakan di air sebanyak 1000 kali, setelah rampung air itu disiramkan ketempat biasa yang sering dipakai untuk berkumpul mereka yang maksiat. Insya Allah bubar. (Ijazah: KH. Ahmad Zainuri Rosyid, Kendal)

11. Agar mendapat pahala yang besar.

Menurut hadlroh al 'arif billah Al Habib Sayyid 'Ali bin 'Abdurrohman Al Habsyi dalam kitab Fadlilatus Sholawat. (Siapa yang membaca Sholawat Badawiyyah 3 x (Shubuh dan Maghrib), maka akan mendapatkan pahala seperti pahalanya membaca "Dalaailul Khoirot" sampai khotam). (ljazah Abah Mawlana al-Habib Luthfi bin Ali bin Yahya)

12. Agar di senangi banyak orang dan mendapat ketenangan, maka bacalah sholawat ini 1 / 3x tiap usai sholat fardlu dan dibaca 7x tiap mau tidur.

13. Para 'Arif billah menganjurkan, membaca Sholawat ini 3 kali tiap selesai sholat Shubuh dan sholat Maghrib. Terutama para tokoh thoriqoh Syadziliyah dan 'Alawiyah

14. Barangsiapa yang istiqomah membaca sholawat ini 7 kali tiap lepas sholat fardlu, maka akan terjaga dari berbagai bahaya/bala' yang datang tanpa terduga.

Shalawat Yang Tak Terbatas Pahalanya

Shalawat Yang Tak Terbatas Pahalanya

Abul Hasan al-Bakri, Abu 'Umarah bin Zaid al-Madini dan Muhammad bin Ishaq al-Mathlabi meriwayatkan, Suatu hari ketika Rasulullah ﷺ berada di masjid, tiba-tiba seorang lelaki bercadar datang menemui beliau. Lelaki itu membuka cadar yang menutupi wajahnya dan berkata dengan fasih, "Salam sejahtera untukmu duhai manusia yang memiliki kemuliaan yang menjulang tinggi dan tak tertandingi."

Nabi ﷺ kemudian mendudukkan lelaki tersebut di antara beliau dan Abu Bakar radhiyallahu 'anhu. Abu Bakar memandangi lelaki tersebut kemudian berkata kepada Rasulullah ﷺ, "Duhai Rasulullah, mengapa engkau meletakkannya di antara aku dan engkau sedangkan aku mengetahui bahwa di muka bumi ini tidak ada seseorang yang engkau cintai melebihi diriku..?"

Rasulullah ﷺ kemudian bersabda, "Duhai Abu Bakar, Jibril memberitahuku bahwa lelaki ini suka bershalawat kepadaku dengan sebuah shalawat yang belum pernah dibaca oleh siapapun sebelumnya."

Sayyidina Abu Bakar pun lantas berkata, "Duhai Rasulullah ajarkanlah kepadaku shalawat yang ia baca agar aku dapat bershalawat kepadamu dengannya." Rasulullah ﷺ kemudian menyebutkan shalawat tersebut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ فِيْ الْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، وَفِيْ الْمَلَأِ الْأَعْلَى إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

ALLAHUMMA SHALLI ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN WA ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMADIN FIL AWWALINA WAL AKHIRIN, WA FIL MALA-IL A'LA ILA YAUMIDDIIN

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, pada golongan yang dahulu dan yang kemudian, serta di kalangan malaikat yang tinggi, sampai hari pembalasan.”


Abu Bakar kemudian bertanya, "Duhai Rasulullah, apakah balasan yang akan diperoleh seseorang yang membaca shalawat ini..?"

Rasulullah ﷺ menjawab, "Duhai Abu Bakar, engkau telah menanyakan sesuatu yang aku tidak mampu menghitungnya. Seandainya lautan menjadi tinta, pepohonan menjadi pena dan para malaikat menjadi juru tulis. Maka lautan akan kering, pepohonan akan habis sedangkan para malaikat belum selesai mencatat pahala shalawat ini."

Hadits ini diriwayatkan oleh Abul Faraj dalam Al-Muthrib.

Semesta Ini Milik Orang Yang Bershalawat

ALLAH SWT, LANGIT, BUMI, ARSY, DAN SEMUA MAKHLUK ALAM SEMESTA ADALAH KEPUNYAAN MILIKNYA ORANG YANG MEMBACA SHALAWAT DAN SALAM KEPADA NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM
Semesta Ini Milik Orang Yang Bershalawat

Alhamdulillaah suatu keistimewaan bagi umat Islam umatnya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam diberikan Rahmad terbesar yaitu kanjeng Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam.

Diceritakan suatu ketika salah satu Mu'allim murid kesayangan Yang Mulia Samahatul Imam Al Hafidz Al Musnid Al Quthub Prof. DR. Al Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih Radhiyallahu Ta'ala Anhuma aamiin tidak sengaja melihat didalam kitabnya Yang Mulia Samahatul Imam Radhiyallahu Ta'ala anhu aamiin:

أَنَّهُ لَمَّا إِلْتَقَى رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ بِاللّٰهِ لَيْلَةَ الْإِسْرَاءِ وَالمِعْرَاجِ وَقَعَتِ الْمُحَاوَرَةِ ؛ " لِمَنِ السَّمَآءُ يَا مُحَمَّدٌ ؟ ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ لَكَ يَا اَللّٰهُ، لِمَنِ الأَرْضُ يَا مُحَمَّدٌ ؟ ، لَكَ يَااللّٰهُ، لِمَنِ العَرْشُ يَا مُحَمَّدٌ؟، لَكَ يَااَللّٰهُ ، لِمَنْ أَنَا يَا مُحَمَّدٌ؟ فَسَكَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ وَيَسْجُدُ لِلّٰهِ، وَقَالَ اللّٰهُ؛ " أَنَا لِمَنْ يُصَلِّي وَيُسَلِّمُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدٌ

Tatkala malam isra' dan mi'raj, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Allah SWT dan terjadilah percakapan; "Kepunyaan siapa langit wahai Muhammad..?, lalu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, kepunyaan-MU ya Allah, kepunyaan siapa bumi ya Muhammad.? kepunyaan-MU ya Allah, kepunyaan siapa Arsy ya Muhammad.? kepunyaan-MU ya Allah, kepunyaan siapa Saya ya Muhammad.? lalu terdiamlah Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam dan bersujud kepada Allah SWT, lalu Allah SWT berkata: "Saya adalah kepunyaan/miliknya orang yang membaca shalawat dan salam kepadamu ya Muhammad".


Subhanallaah walhamdulillaah wa Laailaahaillallaahu Allaahu Akbar, begitu besar kecintaan Allah kepada Nabi kita Nabi Agung Nabi Besar Baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam sampai Allah menjaminkan dirinya untuk orang yang membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam. (Kisah ini langsung diceritakan oleh Al Maghfurlah Murid kesayangan yang Mulia Al Mukarram Al Ustadz Al Mua'llim Dimyathi Ardhini Rahimahullahu Ta'ala wa Ardhahu aamiin)

Didalam kitabnya Imam Nawawi Al Bantani yang berjudul " Fathu Shamad Al Alam Syarah Maulid Syaraf Al Anam, Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi:

قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى؛ "لَوْلَا مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُ عَرْشًا وَلاَ كُرْسِيًّا وَلاَ سَمَآءً وَلاَ أَرْضًا وَلاَ جَنَّةً وَلاَ نَارًا" (اَلْحَدِيْثْ القُدْسِيْ)

Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi; "Seandainya tidak ada Muhammad niscaya saya tidak akan menciptakan Arsy, Kursi, Langit, Bumi, Surga dan Neraka".


Dalam sebuah hadits Qudsi yang lain Allah SWT juga berfirman;

قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى؛ " لَوْلَاكَ يَا مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُ الأَفْلَاكَ" (الحديث القدسي)

"Seandainya tidak ada kamu Yaa Muhammad pasti aku tidak akan menciptakan alam semesta". (Al Hadits Qudsi)


Adanya kita semua, adanya alam semesta ini, adanya semua MAKHLUK di lam dunia ini adalah Barokah Rahmat Allah SWT kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam, Mari kita selalu memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam dengan ikhlas semata mata mengharap keridhaan Allah SWT dan Syafa'atnya.

Ijazah dari Al-Maghfurlah Al-Ustadz Al-Mu'allim Dimyathi Ardhini Rahimahullahu Ta'ala (Salah satu Santri Murid Kesayangan Yang Mulia Radhiyallahu Anhu)

DOA FUTUH DARI MALAIKAT JIBRIL ALAIHIS SALAM

Doa ini didapatkan langsung dari beliau sewaktu Ta'lim di Ma'had Darul Hadits Al-Faqihiyyah Malang, beliau memberikan ijazah doa dari malaikat Jibril yang mana do'a ini langsung diberikan kepada beliau didalam mimpi, Malaikat Jibril As berbicara kepada Mu'allim Dimyathi, kurang lebihnya;"Jika kamu ingin menjadi kekasih Allah dan diberi hati bersih dan ilmu laduni, maka bacalah do'a ini 10 kali, lalu malaikat Jibril menunjuk ke arah langit yang bertuliskan Doa dibawah ini;

اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ أَسْعَلُكَ الْفُتُوْحَ وَالْمُنُوْحَ وَالرُّسُوْخَ وَصَلَاحَ الْقَلْبِ وَالْجَسَدِ وَتَوْبَةَ النَّصُوْحِ

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKAL FUTUUH WAL MUNUUH WAR-RUSUUKH, WA SHOLAAHAL QOLBII WAL JASADI WAR-RUUHI WA TAUBATAN NASUUHI (10 Kali)

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pembukaan (kemudahan dan jalan keluar), pemberian-pemberian (kebaikan dan keberkahan), keteguhan, serta kebaikan hati, jasad, dan ruh, serta taubat yang tulus lagi murni.”


Lalu ditutup setelah doa yang yang kesepuluhnya dengan ucapan:

بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وصَلّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَببِ الْعَالَمِيْنَ

BIRAHMAATIKA YAA ARHAMAAR-RAHIMIIN, WASHALLALLAAHU ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA AALIHI WASHOHBIHII WASALLAM WALHAMDULILLAAHI ROBBIL AALAMIIN

“Dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”


Katanya beliau Rahimahullahu Ta'ala: "Setelah saya mengistiqomahkan membaca ini, saya selalu mendapatkan ilmu gharib yang langka dari Allah SWT"

Mudah mudahan bermanfaat dan membawa barokah dunia akhirat, Aamiin Yaa Rabbal aalamiin

Ulama Aceh Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee

KISAH DAN BIODATA ULAMA ACEH TEUKU CHIK DI TANOH ABEE YANG KAROMAHNYA BISA MENANGKAP BOM BELANDA

Kisah Dan Biodata Teuku Chik Di Tanoh Abee Yang Karomahnya Bisa Menangkap B0m Belanda

Beliau adalah seorang ulama besar Aceh abad ke-19 yang berperan penting dalam perjuangan melawan Belanda dan mengoleksi ribuan manuskrip kuno. Ia adalah sosok karismatik yang membaiat para pejuang di bawah komando Teuku Chik di Tiro dan merupakan seorang kolektor naskah yang ulung. Ia wafat pada tahun 1894 dan makamnya di Dayah Tanoh Abee masih diziarahi hingga kini.

Biodata dan Peran Nama Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee Masa Hidup Sezaman dengan Syekh Nawawi al-Bantani dan wafat pada tahun 1894. Peran dalam Perjuangan Membaiat para pejuang (teuku dan hulu balang) untuk melawan Belanda bersama Teuku Panglima Polem dan para ulama lainnya.

Dikenal memiliki karisma dan kesaktian, yang membuat Belanda enggan mengusik dayahnya.Peran sebagai Ulama dan Kolektor:Seorang kolektor manuskrip kuno yang sangat terkenal, termasuk karya-karya ulama tasawuf seperti Syekh Hamzah Fansuri dan Syekh Syamsuddin Sumatrani. Koleksinya pernah mencapai sekitar (10.000) naskah sebelum banyak yang dibakar saat masa peperangan dengan Belanda, hingga tersisa sekitar (3.000) naskah.Koleksi manuskrip ini dijaga oleh keturunannya hingga saat ini dan terbuka untuk umum setelah Tsunami 2006.

Makamnya berada di dalam kompleks Dayah Tanoh Abee dan menjadi tempat ziarah bagi banyak orang, terutama pada hari-hari besar keagamaan.Objek Ziarah: Selain berdoa, peziarah juga berharap mendapat keberkahan dari kealiman beliau. Di dalam bangunan makam, terdapat banyak kitab dan manuskrip kuno yang disusun dalam lemari kaca.

Pelestarian: Pemerintah Aceh dan masyarakat setempat memiliki kewajiban untuk menjaga kelestarian Dayah Tanoh Abee, termasuk makam dan koleksi manuskripnya

Pesugihan Putih Kekayaan Instan

PESUGIHAN PUTIH KEKAYAAN INSTAN

(ilmu jalur kerezekian dan kekayaan)

Pesugihan Putih Kekayaan Instan ilmu jalur kerezekian dan kekayaan

Bagi siapa pun yang ingin cepat melunasi hutangnya dan yang sedang sulit dalam urusan rezeki atau kebutuhan hidup lainnya, amalan ini termasuk ilmu hikmah yang insya Allah cepat menampakkan hasilnya, jika dilakukan dengan niat yang tulus dan penuh keyakinan kepada Allah SWT.

TATA CARA AMALAN

1. Menyendiri (Khalwat) Selama 17 Hari
  • Lakukan di tempat yang sepi dan tenang, jauh dari keramaian (misalnya di dalam kamar).
  • Keadaan diri harus suci (dari hadas besar dan kecil).
  • Selama masa khalwat, tidak boleh bepergian jauh kecuali untuk urusan yang sangat penting dan tidak bisa diwakilkan.
  • Hanya boleh keluar kamar untuk buang hajat, makan, minum, atau keperluan mendesak.
2. Menjaga Sikap dan Perilaku, Selama masa menyendiri, hindarilah sifat-sifat buruk, antara lain:
  • Hasud (iri dengki)
  • Takabur (sombong)
  • Riya’ (pamer ibadah)
  • Namimah (adu domba)
  • Ghibah (mengungkap aib orang lain)
3. Amalan Harian, Setelah setiap shalat fardhu membaca:
  • يَافَتَّاحُ يَارَزَّاقُّ

    YAA FATTAAHU YAA ROZZAAQ (313 kali)


4. Amalan Malam Hari, Setiap malam selama 17 hari membaca:
  • غَلْمَشٍ

    GHOLMASYIN (1000 kali)


Setiap mencapai 100 kali, membaca doa berikut:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، تَوَكَّلُوا يَا خُدَّامَ هٰذَا الْإِسْمِ فِيْ أَقْدَامِيْ كَسْبِيْ وَرِزْقِيْ مِنَ اللّٰحِ بِحَقِّ هٰذَا الْإِسْمِ الْعَظِيمِ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wahai para khadam nama agung ini, bantulah langkah-langkah usahaku dan rezekiku karena kemuliaan nama Allah Yang Maha Agung".


5. Puasa Sunnah Setelah Khalwat, Setelah selesai masa 17 hari:
  • Lakukan puasa sunnah hajat selama 3 atau 7 hari, sesuai kemampuan badan.
  • Biasanya setelah khalwat, tubuh akan terasa lemas atau lesu, maka lakukan puasa sesuai kekuatan diri.
6. Amalan Tambahan (Penguat Rezeki), Selama masa menyendiri, di waktu-waktu senggang:
  • Bacalah surah Alam Nasyroh (Al-Insyirah) sebanyak mungkin Misalnya 33x, 41x, 73x, 77x, 99x, 111x, 313x, 513x, 713x, 777x, atau 1000x.
KEUTAMAAN SURAH ALAM NASYRAH (AL-INSYIRAH), Dalam banyak hadits dan atsar disebutkan:
  • Barang siapa yang membiasakan membaca Surat Alam Nasyrah di rumahnya, maka Allah akan memberkahi keluarganya, melimpahkan rezeki, menenangkan hati, menumbuhkan kerukunan, dan selalu memberikan pertolongan dalam hidupnya.
  • Oleh karena itu, disarankan untuk melanggengkan membaca Surat Alam Nasyrah setiap hari, minimal dibaca setiap selesai shalat fardhu.
Kesimpulan amalan ini menekankan:
  • Kesucian hati dan niat
  • Kedisiplinan beribadah
  • Keyakinan penuh kepada Allah SWT sebagai Maha Pembuka dan Maha Pemberi Rezeki.
  • Dengan izin Allah, siapa yang melakukannya dengan istiqamah dan tulus, insya Allah akan dimudahkan segala urusan rezeki dan kehidupannya.