PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Channel youtube berbagi kumpulan shalawat nabi dan dzikir serta kisah islami

SHALAWAT NAJIYATUL QUBUR

Sholawat penyelamat dari siksa kubur ijazah Al-Habib Muhammad bin Ali Al-Habsyi Shohibul Maulid Simtudduror, diamalkan dibaca satu kali ketika ziarah kubur dan buat yang masih hidup bisa dibaca satu kali setiap hari.

SHALAWAT DARI AL-ARIF BILLAH KH. IMAM KHOLIL BIN SYEKH SYU'AIB BIN ABDUL ROZAQ SARANG REMBANG

Keutamaannya jika dibaca satu kali sebanding dengan membaca kitab Sholawat Dalail Al-Khoirot seratus ribu kali dan membebaskan dari sentuhan api neraka.

FILM-FILM LAWAS INDONESIA

Koleksi berbagai film lawas indonesia era 70 hingga 90an, baik film laga dan komedi

Ijazah Membuka Sesuatu yang tertutup

Ijazah amalan dari Habib Syech untuk membuka sesuatu yang tertutup

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

Sabtu, 12 Oktober 2024

Mursyid Thoriqoh KH.Muhammad Utsman Al-ishaqi

AWAL MULA DIANGKAT SEBAGAI MURSYID THARIQAT KH. MUHAMMAD UTSMAN AL-ISHAQI 

Kawan dekat Hadhratus Syaikh yang bernama KH. Hasyim Bawean pernah bercerita: “Hadhratus Syaikh dibaiat oleh Kyai Romli pada hari Rabu tanggal 16 Sya’ban tahun 1361 H/1941 M. Setelah beliau dibaiat selama satu minggu beliau menyusun silsilah Thariqat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah atas perintah Kyai Romli yang diberi nama Tsamrat al-Fikriyyah.”
Hadhratus Syaikh mengatakan: “Saya dibaiat oleh Kyai Romli atas permintaan Kyai Romli sendiri. Pada waktu itu saya dimasukkan ke kamar Kyai dan didudukkan di atas Burdah yang putih bersih di atas tempat tidur Kyai dan dipinjami Tasbih. Padahal waktu itu kaki saya berlumpur karena hujan. Karena sudah menjadi tradisi, setiap kali saya masuk ke rumah Kyai, kaki saya pasti telanjang tanpa alas kaki. Dengan demikian sebelum saya jadi Murid saya adalah Murad dan sebelum saya menjadi Thalib saya adalah Mathlub.”

Dalam kesempatan lain Hadhratus Syaikh mengatakan akan menghadiri majelis khusus atau wirid khataman selama 4 tahun. “Saya terus menerus berjalan kaki memakai klompen dari Surabaya ke Paterongan. Barulah kadang-kadang saya naik kendaraan setelah ketahuan Kyai Hasyim Asy’ari di Mojoagung dan beliau mengatakan: “Jangan jalan kaki terus-menerus Utsman!”

Selanjutnya Kyai Hasyim Bawean mengatakan: “Sewaktu terjadi Perang Dunia II tahun 1942 M Hadhratus Syaikh sekeluarga pindah sementara ke Peterongan. Kalau siang hari berada di dalam pondok. Pada suatu hari, yakni hari Selasa, beliau disuruh menghadap Kyai Romli pada jam 2.00 malam untuk diangkat menjadi mursyid Thariqat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Hadhratus Syaikh waktu itu mengatakan: “Tidak kuat Kyai.” Tetapi Kyai Romli tetap melaksanakan perintah Allah, kemudian mengusapkan tangannya di atas kepala Kyai Utsman. Seketika itu pula Hadhratus Syaikh jatuh pingsan tak sadarkan diri dan langsung jadzab.”
Selama satu minggu Hadhratus Syaikh mengalami jadzab, beliau tidak makan, tidak minum, tidak tidur, tidak buang air besar maupun kecil dan tidak shalat. Wajah beliau cantik sekali bagaikan bulan purnama. Tak seorang pun yang berani melihat wajah beliau yang cantik itu.

Setelah Hadhratus Syaikh mengalami jadzab satu minggu, beliau berkata kepada Kyai Hasyim Bawean: “Nanti malam akan datang tamu-tamu banyak sekali tidak perlu suguhan makanan atau minuman.” Maka pada jam 8.00 kurang sepuluh menit malam Hadhratus Syaikh sudah siap menerima para tamu di kamar, dan menghadap ke pintu. Tidak lama kemudian beliau mengucapkan: “Wa’alaikumussalam, Wa’alaikumussalam”,selama kurang lebih lima menit dan nampak seakan-akan Hadhratus Syaikh menjabat tangan orang-orang sambil menundukkan kepala.

Kemudian beliau mengatakan: “Mulai hari ini saya ditetapkan sebagai mursyid langsung oleh Syaikh Abdul Qodir al-Jailani Ra. dan Nabiyullah Khidhir As. serta oleh sejumlah masyayikh Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Dan sejak sekarang saya diizinkan untuk membaiat”, sambil menyerahkan sepucuk kertas kepada Kyai Hasyim Bawean.

Kemudian Hadhratus Syaikh menghadap ke barat sekali lagi dan mengucapkan:“Na’am, na’am.” Tepat pada jam 8.00 lebih 5 menit malam itu, Hadhratus Syaikh berdiri menuju ke pintu. Setelah diam sejenak, beliau mengucapkan: “Wa’alaikumussalam, wa’alaikumussalam.”

Kemudian oleh Kyai Hasyim, Hadhratus Syaikh disuruh mandi setelah satu minggu tidak mandi. Dan ketika itulah Kyai Hasyim cepat-cepat pergi ke Kyai Romli untuk mengantarkan sepucuk kertas tadi. Setelah menerima kertas itu, Kyai Romli spontan menemuinya di luar rumah seraya mengatakan: “Ada apa? Ada apa? Ada apa?”

Ketika Kyai Romli membaca sepucuk kertas itu spontan Kyai mengatakan dengan bahasa Madura yang maksudnya: “Alhamdulillah sekarang saya punya anak yang bisa menggantikan saya (sampai 3 kali).”

Orang tua Kyai Utsman juga pernah menyatakan kepada salah seorang habib bahwa Hadhratus Syaikh telah mendapatkan ijazah dari Syaikh Abdul Qodir al-Jailani Ra., untuk berdakwah dan diangkat sebagai khalifahnya tanpa perantara. Pernyataan ini disampaikan pada tahun 1947 M.

Jumat, 11 Oktober 2024

Kisah Wafatnya sunan kalijaga

 KISAH KEWAFATAN SUNAN KALIJAGA 

Menurut Naskah Mertasinga, di hari tuanya Sunan Kalijaga tinggal di Dalem Agung Pakungwati (Istana Kesultanan Cirebon), meskipun demikian dikomplek Istana tersebut beliau membuat bangunan baru yang dikelilingi tembok. 

Pada suatu hari, Sunan Kalijaga menderita sakit kepala, maka semenjak itulah beliau didalam kediamanya ditemani oleh dua orang punakawan utusan Sultan Cirebon yang bernama Ki Memek dan Ki Cengal. Selanjutnya dikisahkan bahwa sakitnya Sunan Kalijaga menjadi semakin parah, beliaupun kemudian wafat. Kedua punakwan yang bertanggung jawab membantu Sunan Kalijaga dimasa-masa sepuhnya itu kemudian melaporkan kewafatan tuanya kepada Sultan Cirebon. 

Kala itu Cirebon diperintah oleh Panembahan Ratu, cicit Sunan Gunung Jati, Raja kedua Kesultanan Cirebon. Sang Raja kemudian menyempurnakan jenazahnya, akan tetapi jenazah Sunan Kalijaga tidak dimakamkan di Cirebon. Dalam sejarah Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu Jawa Tengah. 

Informasi mengenai penguburan Jenazah Sunan Kalijaga dalam naskah Mertasinga ditulis dengan bahasa kiasan, dalam naskah itu disebutkan bahwa jenazah Sunan Kalijaga raib tak berbekas, yang tertinggal hanyalah kainnya saja, dari itu Panembahan Ratu kemudian menguburkan kain penutup jenazah itu di sebelah timur mihrab Masjid Agung Cirebon. 

Oleh : Fanspage Sejarah Cirebon

Sri Sultan Hamengku Buwono 1

 SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO KE-I 


Dikenal dengan nama Pangeran Mangkubumi, pendiri dan pembangun Keraton Yogyakarta ini lahir pada tanggal 5 Agustus 1717 dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono. Pangeran Mangkubumi merupakan putra Sunan Amangkurat IV melalui garwa selir yang bernama Mas Ayu Tejawati. Kelak, sebagai peletak dasar budaya Mataram, beliau akan memberi warna dan ruh tidak hanya bagi lingkungan keraton tetapi seluruh masyarakat Yogyakarta.

Sedari kecil, BRM Sujono dikenal sangat cakap dalam olah keprajuritan. Beliau mahir berkuda dan bermain senjata. Selain itu, beliau juga dikenal sangat taat beribadah sembari tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Budaya Jawa.

Berkat kecakapan itulah, ketika paman beliau yang bernama Mangkubumi meninggal pada tanggal 27 November 1730, beliau lalu diangkat menjadi Pangeran Lurah. Yaitu pangeran yang dituakan di antara para putera raja. Kelak, ketika sudah dewasa, beliau juga menyandang nama yang sama dengan pamannya. BRM Sujono kemudian lebih dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi.

Mengenai ketaatan beribadah Pangeran Mangkubumi secara rinci dikisahkan dalam Serat Cebolek. Disitu digambarkan mengenai kebiasaan beliau puasa Senin-Kamis, sholat lima waktu dan juga mengaji Al Quran. Dalam serat ini pula dikisahkan bahwa beliau gemar mengembara dan mengadakan pendekatan dengan masyarakat, serta memberikan pertolongan kepada yang lemah.

Sifat beliau ini menghasilkan kesetiaan yang mendalam di antara para pengikutnya. Pada tahun 1746, ketika mengangkat senjata melawan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), Pangeran Mangkubumi memiliki pengikut sebanyak 3000 prajurit. Pada tahun 1747 jumlahnya meningkat pesat menjadi 13000 prajurit, dimana diantaranya terdapat 2500 prajurit berkuda. Kesetiaan dan kesediaan mengikuti beliau ini kemudian meluas hingga ke masyarakat umum pada tahun 1750.

“PERJUANGAN ATAS BUMI MATARAM”

Era tahun 1740 adalah masa-masa berat bagi bumi Mataram. Pemberontakan merajalela, dimulai dengan Geger Pacina yang dipimpin oleh Sunan Kuning dibantu Pangeran Sambernyawa, hingga gerakan-gerakan sporadis yang dipimpin oleh Pangeran Sambernyawa sendiri pada hari-hari selanjutnya. Akibatnya keraton harus berpindah dari Kartasura ke Surakarta pada tanggal 17 Februari 1745.

Untuk memadamkan pemberontakan Sambernyawa, Raja Mataram saat itu -Susuhunan Paku Buwono II mengadakan sayembara yang disambut dan dimenangkan oleh Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi kemudian bermaksud untuk mengendalikan pesisir utara Jawa sebagai langkah strategis mengurangi pengaruh VOC di bumi Mataram. Akan tetapi, akibat penghianatan dan kecurangan yang dilakukan oleh Patih Pringgoloyo yang didukung VOC, langkah Pangeran Mangkubumi menemui jalan buntu.

Atas dasar peristiwa tersebut, Pangeran Mangkubumi kemudian memutuskan untuk keluar dari lingkup istana dan memulai serangan terbuka terhadap VOC. Keputusan tersebut menuai dukungan dari Pangeran Sambernyawa. Bersama Sambernyawa, Pangeran Mangkubumi berhasil membebaskan beberapa daerah dari cengkeraman VOC.

===========

Di sisi lain, pada akhir tahun 1749, kondisi kesehatan Paku Buwono II semakin menurun. Belanda memanfaatkan kondisi ini sehingga muncul traktat yang berisi penyerahan Kerajaan Mataram seluruhnya kepada VOC pada tanggal 16 Desember 1749. Hanya berselang hari, Paku Buwono II wafat dan kemudian digantikan oleh puteranya Paku Buwono III. Mengetahui adanya kesepakatan tersebut, maka Pangeran Mangkubumi dan Sambernyawa semakin sengit bertempur. Akibatnya, garis depan VOC terdesak dan pasukannya banyak yang tewas. Hanya dalam hitungan bulan, hampir seluruh wilayah Kerajaan Mataram sudah berada di bawah kekuasaan Pangeran Mangkubumi.

Kegagalan menghadapi perjuangan Pangeran Mangkubumi ini mengakibatkan Gubernur Jawa Utara, Baron van Hohendroff, mengundurkan diri. Selain itu, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff yang berkedudukan di Batavia juga turut merasakan tekanan atas kekalahan tersebut. Baron van Imhoff kemudian jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dunia. Berikutnya, tampuk kepimpinan Gubernur Jawa Utara yang berkedudukan di Semarang diserahkan kepada Nicholas Hartingh.

Perubahan kepemimpinan VOC ini membawa perubahan dalam corak penyelesaian masalahnya. Hartingh yang dikenal supel dan lancar berbahasa Jawa, mendapatkan ide bahwa untuk menyelesaikan masalah ini hanya bisa didapat dengan cara mendekati Pangeran Mangkubumi dan menawarkan jalan perdamaian. Sadar bahwa dia tidak bisa melakukannya sendiri maka Hartingh mengutus seorang keturunan Arab, Syekh Ibrahim atau lebih dikenal dengan Tuan Sarip Besar, untuk menawarkan jalan perundingan kepada Pangeran Mangkubumi.

============

Pada tanggal 23 September 1754, pertemuan antara Hartingh dengan Pangeran Mangkubumi membuahkan hasil. Kesepakatan yang diperoleh merupakan rancangan awal perjanjian yang kemudian dikenal sebagai Palihan Nagari. Hasil kesepakatan ini disampaikan kepada Gubernur Jenderal dan Paku Buwono III. Kata sepakat dari Paku Buwono III diperoleh pada tanggal 4 November 1754. Kemudian butir-butir kesepakatan tersebut dituangkan dalam naskah Perjanjian Giyanti. Puncaknya pada tanggal 13 Februari 1755, Perjanjian Giyanti ditandatangani oleh pihak-pihak terkait.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, babak awal Kasultanan Yogyakarta dimulai. Pada Kemis Pon, 13 Maret 1755 (29 Jumadilawal 1680 TJ) Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai raja pertama Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

“KASULTANAN NGAYOGYOKARTO HADININGRAT ”

Dalam Babad Nitik Ngayogya, digambarkan mengenai kebijaksanaan dan kearifan Sultan Hamengku Buwono I. Juga disebutkan mengenai kecerdasan beliau terkait ilmu tata kota dan arsitektur. Dalam menentukan posisi Keraton Yogyakarta, menurut catatan itu, beliau mempertimbangkan letak dan keadaan lahan agar berpotensi menyejahterakan dan memberi keamanan untuk penduduk Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta yang berdiri kokoh hingga saat ini menempati posisi yang sangat strategis. Terdapat batas-batas alam berupa Kali Code di sebelah timur dan Kali Winongo di sebelah barat. Di sebelah utara dibatasi oleh Gunung Merapi, sementara di selatan berbatasan dengan pantai Laut Selatan. Arsitektural Keraton Yogyakarta sendiri sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I yang juga merupakan arsitek Keraton Surakarta. Tidak hanya tata ruang dan bangunannya, semua hiasan bahkan tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis, dan spiritual yang tinggi. Selain kompleks keraton, Sri Sultan Hamengku Buwono juga membangun kompleks istana air Taman Sari. Atas hasil karya serta karakter kuat Sri Sultan Hamengku Buwono I, sejarawan menjuluki beliau sebagai “a great builder”, sejajar dengan Sultan Agung.

Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I bagi Yogyakarta begitu besar. Beliau mencetuskan konsep Watak Satriya seperti: Nyawiji(konsentrasi total), greget (semangat jiwa), sengguh (percaya diri) dan ora mingguh (penuh tanggung jawab). Konsep-konsep luhur ini menjadi credo atau prinsip bagi Prajurit Keraton, Abdi Dalem, dan juga gerak tari yang disebut Joged Mataram. Sri Sultan Hamengku Buwono I juga mengajarkan falsafah golong gilig manunggaling kawula Gusti (hubungan yang erat antara rakyat dengan raja dan antara umat dengan Tuhan) serta Hamemayu Hayuning Bawono (menjaga kelestarian alam). Semuanya menjadi nilai-nilai utama yang menjadi pedoman karakter tidak hanya bagi keraton tetapi juga masyarakat Yogyakarta.

Dalam bidang seni, peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I diantaranya adalah: Beksan Lawung, Tarian Wayang Wong Lakon Gondowerdaya, Tarian Eteng, dan seni Wayang Purwo. Gendhing kehormatan raja “Raja Manggala” dan “Tedhak Saking” juga diciptakan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sri Sultan Hamengku Buwono I wafat pada tanggal 24 Maret 1792 (1 Ruwah 1718 TJ), dimakamkan di Astana Kasuwargan, Pajimatan Imogiri. Kelak, pada tanggal 3 November 2006, sebuah negara non kerajaan yang proses kelahirannya sangat lekat dengan keturunan beliau akan menganugerahi Sri Sultan Hamengku Buwono I sebagai Pahlawan Nasional atas jasa-jasa dalam memperjuangkan jati diri bangsa.

Ratu Harisbaya

Belum diketahui siapa nama aslinya, hanya saja beliau merupakan Putri dari Kadipaten Harisbaya/Arosbaya (Madura). Wanita ini pernah menjadi Selir Sultan Cirebon (Panembahan Ratu I). 

Harisbaya dikenal sebagai Putri yang cantik dari sekian Putri bawahan Kerajaan Pajang yang magang (Stay) di Pajang. 

Dahulu setiap negeri-negeri bawahan Pajang mengirimkan Putra-putrinya ke Pusat Kerajaan sebagai tanda Tugur (tanda takluk). Para Putra dan Putri Raja bawahan biasanya dididik untuk menjadi Ratu atau Pemimpin masa depan di Negerinya masing-masing. Begitulah cara Kerajaan-Kerajaan Jawa tempo dulu mengenal dan mengontrol para pemimpin negeri bawahannya. 

Cirebon dan Sumedang (Dari Masa Pangeran Santri) pada masa Demak & Pajang, merupakan negeri sahabat, karenanya Cirebon dan Sumedang juga mengirimkan Putra Mahkotanya ke Pajang untuk diddik. Dalam hal ini, Panembahan Ratu I dan Geusan Ulun juga pernah magang di Pajang, dan keduanya seangkatan dengan Harisbaya. Pada saat Magang di Pajang itulah Antara Pangeran Sumedang dan Harisbaya terlibat cinta lokasi. Namun cinta itu kandas seiring kepulangan Geusan Ulun ke Sumedang. 

Ketika Pajang diperintah oleh Arya Panggiri, Pajang wibawanya sedang dirong-rong Mataram. Pada masa ini Raja Cirebon tetap setia dan membantu Pajang karenanya Arya Panggiri kemudian menghadiahkan Harisbaya kepada Sultan Cirebon. 

Suatu hari, Geusan Ulun dan para Pejabat Kerajaan Sumedang Larang melakukan seba tahunan ke Pajang. Dalam kunjungan ke Pajang itu diketahui jika Pajang kondisinya sudah lemah, wibawanya sudah hilang tergantikan oleh Kadipaten Mataram yang terus merintis menuju kerajaan besar. 

Sepulangnya  dari Pajang, Rombongan Geusan Ulun Seba ke Cirebon, ketika berada di Cirebon inilah pertemuan Harisbaya dan mantannya tidak terelakan. 

Harisbaya di bawa diam-diam oleh Rombongan Geusan Ulun ke Sumedang. Peristiwa inilah yang kemudian memantik peperangan antara Cirebon dan Sumedang selama 3 tahun lamanya. Pada saat dibawa ke Sumedang, Harisbaya sedang mengandung muda. 

Selain karena Cinta, Perbuatan Sumedang semacam itu juga dilandasi oleh ambisi Politik. Jaya Perkasa sebagai Patih Sumedang menghendaki Sumedang bangkit melanjutkan kejayaan Pajajaran,  dan sudah saatnya menentang dominasi Cirebon, mengingat pada waktu itu sekutu Cirebon, Pajang sedang lemah. Jadi dibawanya Harisbaya ke Sumedang adalah hanya pemantik awal untuk mencari gara-gara. 

Selepas percaya diri pada tindakannya, Sumedang mengaplikasikan niatnya melanjutkan Kejayaan Pajajaran, diantara beberapa gebrakan yang dilakukan adalah merebut daerah Pesisir Cirebon yaitu Bekasi, Subang, Karawang dan Indramayu. 

Perbuatan Sumedang ini kemudian ditanggapi oleh Cirebon meskipun waktu itu Cirebon kehilangan dukungan dari sekutunya Pajang. 

Perang selama 3 tahun dengan Cirebon bukannya semakin bagus, Sumedang justru makin terpuruk. Takut negerinya akan jatuh ke tangan Cirebon, maka Sumedang kemudian minta bantuan Mataram untuk melindunginya, waktu itu Pajang sudah dihabisi Mataram. 

Berkat Mataram inilah, Cirebon mau menghentikan serbuan dan menerima perjanjian perdamaian dengan Sumedang. Selepas perjanjian perdamaian Harisbaya dan Geusan Ulun kemudian menikah secara resmi. Kelak dikemudian hari juga, Sumedang secara suka rela  menggabungkan diri kedalam wilayah kekuasaan Mataram. Harisbaya wafat dan dimakamkan di Sumedang. 

SC: FP Sejarah Cirebon



Kerajaan Melayu Sriwijaya

KERAJAAN MELAYU SRIWIJAYA DITAKLUKAN KERAJAAN TAMIL CHOLA 

Pada tahun 1025, Rajendra Chola I, raja dari Kerajaan Chola yang berasal dari Tamil Nadu di India Selatan melancarkan serangan laut terhadap pelabuhan Sriwijaya di Asia Tenggara Maritim Serangan ini menaklukkan Kadaram dan mengambil alihnya dari Sriwijaya. Ekspedisi ke luar negeri Rajendra terhadap Sriwijaya merupakan suatu peristiwa unik dalam sejarah India dan hubungan damai timbal baliknya dengan negara-negara Asia Tenggara. Beberapa tempat di Malaysia dan Indonesia diserbu oleh Rajendra Chola I dari Dinasti Chola. 

Invasi Chola membantu ekspansi perkumpulan saudagar Tamil seperti Manigramam, Ayyavole dan Ainnurruvar menuju Asia Tenggara. 

Invasi Chola menyebabkan runtuhnya Dinasti Syailendra Sriwijaya dan invasi Chola juga bertepatan dengan perjalanan pulang cendekiawan Buddhis agung, Atiśa dari Sumatra ke India dan Tibet tahun 1025. 

Ekspedisi Rajendra Chola I disinggung dalam Sejarah Melayu, sejarah Melayu abad pertengahan, dengan nama yang berubah menjadi Raja Chulan dan para pangeran Melayu memiliki nama yang berakhir dengan Cholan atau Chulan, seperti Raja Chulan dari Perak 

SC : FB sejarah Cirebon

Sabtu, 03 Agustus 2024

Perjalanan Panjang Manusia Melewati 7 Alam

Perjalanan Panjang Manusia Melewati 7 Alam
Dalam perjalanan hidupnya manusia akan melalui 7 tahap perjalanan hingga akhirnya mendapat kemenangan bertemu dengan Allah di surga atau terpuruk dilembah neraka. Tiap tahap ditempuh dalam waktu yang berbeda mulai dari hitungan beberapa bulan hingga ribuan tahun. Inilah ketujuh alam yang telah, sedang dan akan dilalui oleh setiap manusia.

1. ALAM RUH
Perjalanan hidup manusia dimulai dari alam ruh ketika Allah mengumpulkan semua ruh manusia yang akan diturunkan kebumi. Kejadian ini dikisahkan dalam QS.Al–A’raf ayat 173:

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”

2. ALAM RAHIM
Setelah membuat kesaksian tentang Allah, selanjutnya satu persatu ruh tersebut dihembuskan Allah kedalam rahim ibu sebagaimana disebutkan dalam QS. Sajdah ayat 9,

“Kemudian dibentukNya (janin dalam rahim) dan ditiupkan ke dalamnya sebagian dari ruhNya.”

Sejak itu mulailah manusia memasuki tahap kedua dari perjalanan hidupnya. Kurang lebih selama 9 bulan janin manusia menetap dirahim ibu untuk kemudian setelah tiba waktunya lahir kedunia menjadi seorang bayi.


3. ALAM DUNIA
Sejak lahir kedunia mulailah manusia memasuki tahap ketiga dari perjalanan hidupnya. Manusia hidup diduniadengan umur yang beragam mulai dari yang hidup hanya beberapa saat hingga yang hidup puluhan tahun bahkan ada yang lebih dari 100 tahun. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang pertama bagi manusia. Allah menjadikan dua kali kehidupan dan dua kali kematian bagi manusia sebagaimana disebutkan dalam QS Al Mukmin ayat 11.

Mereka menjawab: “Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)..?” (QS.Al-Mukmin:11).

4. ALAM KUBUR (Barzakh)
Jika kematian datang menghampiri seseorang maka putuslah hubungannya dengan kehidupan dunia. Hanya amal baik dan buruklah yang abadi menemani sampai ke alam kubur. Amal baik seperti shalat, zakat, sedekah dan zikir semua itu akan membawa kebahagian dan ketentraman dialam kubur.

Sebaliknya amal buruk seperti perbuatan dosa mendurhakai Allah, melakukan perbuatan yang dilarang dan dimurkaiNya, serta meninggalkan amal perbuatan yang diperintahkan semua itu akan membawa kesengsaraan dialam kubur. Alam ini adalah masa penantian yang penuh kesengsaraan bagi kaum pendosa dan penuh kebahagiaan bagi orang beriman. Alam kubur akan berakhir pada hari kiamat kelak.

5.HARI KIAMAT (kebangkitan)
Peristiwa kiamat dimulai dengan tiupan sangkakala dari malaikat Isrofil yang diikuti dengan hancurnya seluruh kehidupan di muka bumi. Kemudian pada tiupan sangkakala untuk yang kedua kalinya semua mahluk sejak bumi terbentang sampai kiamat dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar . Firman Allah dalam QS Az-Zumar ayat 68:

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”

6. HARI PENGHISABAN (perhitungan amal)
Pada hari berhisab setiap orang diadili, ditimbang amal baik dan buruknya tidak ada satu perbuatanpun yang luput dari pemeriksaan. Orang yang baik timbangan amalnya akan menerima raport dari sebelah kanan. Dia akan kembali kepada teman dan saudaranya dengan penuh kegembiraan. Sedangkan orang yang buruk timbangan amalnya akan menerima kitab raport dari belakang, dia mengeluh dan kembali kepada teman serta saudaranya dengan berkeluh kesah. Susana tersebut dilukiskan dalam QS. Al-Insyiqaq ayat 7-12.

“Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira, Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang, maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!”, dan dia akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. Al-Insyiqaq: 7-12).

7. HARI PEMBALASAN
Setelah menerima raport setiap orang diperintahkan menempuh perjalanan menuju tempat abadi yang telah disiapkan untuk mereka. Orang yang telah menerima raport dari sebelah kanan dengan mudah dapat melalui lembah neraka yang ganas, dia tidak merasakan panasnya api neraka sedikitpun. Dia sampai di surga abadi dengan penuh kegembiraan disambut oleh penduduk surga dengan pesta meriah,hidup kekal selamanya disana.

Namun orang-orang yang menerima raport dari belakang, terpuruk dilembah Neraka dan tidak pernah bisa keluar dari situ untuk selamanya sebagaimana yang di firmankan Allah dalam QS. Maryam ayat 68– 72.

“Maka demi Tuhanmu, sungguh, pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama setan, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut.

Kemudian pasti akan Kami tarik dari setiap golongan siapa diantara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

Selanjutnya Kami sungguh lebih mengetahui orang yang seharusnya (dimasukkan) kedalam neraka.

Dan tidak ada seorangpun diantara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan.

Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim didalam (neraka) dalam keadaan berlutut.” (QS.Maryam:68-72).

Kehidupan manusia di dunia adalah kehidupan yang akan menentukan kehidupan dia selanjutnya di alam lain. Setiap kebaikan sesuai ajaran Islam akan memudahkan hidupnya di alam kubur dan di hari pembalasan. Dan sebaliknya, keburukan akan membawanya pada kesengsaraan di alam kubur dan di alam akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa memperbanyak amal untuk meraih ridhoNya dan bertemu denganNya di surga kelak.

Amiin yaa robbal aalamiin

Semoga Bermanfaat
Perisai Mukmin Channel

Ijazah Dzikir Shalawat Membuka Sesuatu Yang Tertutup

Assalamu'alaikum Wr, Wb
Ijazah Dzikir Shalawat Membuka Sesuatu Yang Tertutup
Sahabat, dalam kehidupan ini kita semua tidak akan pernah terlepas dari berbagai masalah dan problem dalam kehidupan. Apabila semua jalan telah buntu dan pintu-pintu telah tertutup, apabila pikiran seakan terhenti dan tak ada solusi lagi. Maka hendaknya kita kembali dan mengingat kepada Sang Pemegang kunci penyelesaian. Yang menamakan diri-Nya Al-Fattah (Sang Pembuka) dan Khoirul Fatihin (sebaik-baik pembuka) Yakni ALLAH SWT.

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا
“Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya.” (QS.Fathir: 2)

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ
Katakanlah, “Tuhan kita akan Mengumpulkan kita semua, kemudian Dia Memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan, Maha Mengetahui” (QS.Saba’: 26)
رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ
“Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.” (QS.al-A’raf: 89)

Walaupun Khoirul Fatihin memiliki arti lain selain pembuka seperti pemisah ataupun pemberi keputusan “Engkaulah pemberi keputusan terbaik Engkaulah pemberi keputusan terbaik”, namun kalimat Fattah dan Khoriul Fatihin menunjukkan hanya ditangan Allahlah kunci segala penyelesaian masalah kita. Apabila kunci kebaikan itu telah dibuka oleh Yang Maha Mampu maka tidak ada siapapun yang bisa mencegah dan menutupnya.

Sementara ditangan Allah tidak ada problem yang besar atau kecil, sulit atau mudah, dihadapan-Nya segala sesuatu adalah kecil dan mudah. Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ
Tuhan-mu Berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku.” (QS.Maryam:9)

Al-Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf memberikan ijazah suatu Doa untuk bisa kita amalkan dimana beliau mengatakan :
- Bagi mereka yang sulit dalam rizki-Nya.
- Sulit dalam mendapatkan jodoh,
- Sulit mendapatkan pekerjaan atau yang lainnya.
Maka, Dawamkanlah membaca sebuah kalimat dibawah ini sebanyak 70 kali pada Pagi (subuh) dan Sore (ashar).
يا رب صل علی محمد، وافتح من الخير کل مغلق
YAA ROBBI SHOLLI ALAA MUHAMMAD, WAFTAH MINAL KHOIRI KULLA MUGHLAQ
"Ya Robbi, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad (SAW), Bukalah segala kebaikan yang terkunci".

Oleh karena itu, mari kita serahkan semua masalah kita kepada Sang Pemegang kunciNya, dan yakinlah ALLAH akan membukakan berkah dan kebaikan kepada hamba-hambaNya dengan wasilah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Ijazah Dzikir Membuka Sesuatu Yang Tertutup
Semoga Bermanfaat

Kisah Pewaris Pintu Ka'bah

 KISAH PEWARIS PINTU KA’BAH
Kisah Pewaris Pintu Ka'bah
Ketika Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin memperoleh Fathu Makkah (kemenangan atas Makkah), beliau memanggil Utsman bin Thalhah bin Abi Thalhah (juru kunci Ka’bah di zaman jahiliyah). Lantas Rasulullah berkata, “Tunjukkan kepadaku kunci Ka’bah.” Usman pun bergegas membuka tangannya, dan bermaksud memberikan kunci itu kepada Nabi. Hampir saja beliau menerima kunci tersebut, tiba-tiba al-Abbas berdiri dan berkata, “Ya Nabi, demi bapakku, engkau dan ibuku, berikan kunci itu kepadaku, supaya aku yang mengurus masalah pengairan dan kunci Ka’bah itu sekaligus.”

Mendengar ucapan ini, Usman menutup kembali tangannya (enggan memberikannya kepada Rasulullah). Kemudian Nabi bersabda, “Berikan kunci itu kepadaku, wahai Utsman”. Utsman lalu memberikan kunci itu kepada Nabi seraya berkomentar, “Ini dia amanah dari Allah.” Nabi berdiri dan membuka pintu Ka’bah, dilanjutkan kemudian dengan thawaf mengelilingi Ka’bah. Pada saat itu juga Jibril turun, memerintahkan kepada Nabi untuk mengembalikan kunci tersebut kepada Utsman. Nabi memanggil Utsman bin Thalhah dan memberikan kembali kunci Ka’bah kepadanya.

Demikian sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas .
Pada kesempatan lain Rasulullah bertanya kepada sahabatnya, Mu’adz bin Jabal, “Wahai Mu’adz, tahukah kamu apa hak Allah atas hamba-Nya dan apa hak hamba atas Allah?” Mu’adz kemudian menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahuinya”. Rasulullah lalu bersabda, “Sesungguhnya hak Allah atas hambanya adalah menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan selain-Nya . Adapun hak hamba atas Allah adalah Ia tidak akan menyiksa hamba yang tidak menyekutukan-Nya dengan selain-Nya”)

Dalam riwayat lain juga diceritakan tentang khidmah terhadap Ka’bah. Para pelayan Ka’bah disebut al-Hijabah, sedangkan pelayan Ka’bah disebut Sidanatul Al Bait. Mereka adalah sekelompok jama’ah yang mendapatkan keistimewaan pewaris atas perintah Rosulullah SAW sampai saat ini. Mereka berasal dari Bani Syaibah. Mereka mendapat kepercayaan dari Rasulullah SAW untuk menjadi juru kunci Ka’bah sepanjang zaman.

Dalam suatu literatur sejarah diceritakan bahwasanya ketika Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah), Rasulullah  beniat memasuki Ka’bah, lalu beliau mencari Bani Thalhah agar membukakan pintu Ka’bah. Setelah itu dibukalah pintu Ka’bah. Setelah beberapa saat di dalam Ka’bah Rasulullah keluar dan berkata,

“Ingatlah sesungguhnya setiap darah, harta dan perbuatan sewenang-wenang seperti zaman jahiliyyah adalah di bawah tanggung jawabku untuk mengurusnya, kecuali pekerjaan memberi minum jama’ah haji (siqayatal hajj) dan menjaga Ka’bah . Sesungguhnya aku telah menetapkan keduanya untuk dikembalikan kepada orang yang berhak sebagaimana berlaku pada zaman jahillyah.

Ucapan Rasulullah  diikuti oleh ayat yang Artinya”
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat .

Kemudian Rasulullah memanggil Utsman bin Thalhah, dan memberikan kembali kunci Ka’bah kepadanya. Sejak itu, Utsman bin Thalhah menjadi pewaris kunci Ka’bah. Setelah beliau meninggal digantikan anak pamannya dari keturunan bapaknya sampai saat ini

Barokalloh 

Dosa Yang Sulit di Ampuni

 DOSA YANG SULIT DIAMPUNI
Dosa Yang Sulit di Ampuni

Sufyan Ats Tsauri pernah berkata,
لأنْ تلقى الله تعالى بسبعين ذنباً فيما بينك وبينه؛ أهونُ عليك من أن تلقاه بذنب واحد فيما بينك وبين العباد
“Andai anda bertemu Allah dengan memikul 70 dosa yang kaitannya antara anda dan Dia, itu lebih ringan daripada engkau bertemu Allah, dengan membawa satu dosa, namun dosa itu kaitannya antara dirimu dengan manusia” (lihat: Tanbih al Ghofilin, hal. 380).

Karena Allah mudah bagi-Nya untuk mengampuni dosa-dosamu. Dia Tuhan yang Maha Pengampun lagi Penyayang. 

Adapun Dosa terhadap sesama manusia tidak bisa diampuni dengan shalat, puasa, ataupun zakat, tetapi dengan meminta maaf ke orang yang pernah dizaliminya.
Kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman seorang hamba terhadap sesama mereka. 
Karena dipastikan akan ada saling tuntut. Mereka yang dizalimi akan menuntut keadilan Allah Ta'a di Hari Pembalasan nanti.

Dosa dengan sesama manusia, belum Allah ampuni jika orang yang dizalimi belum memberi maaf.
Memfitnah, menyebarkan berita bohong, Mencaci, menggunjing (ghibah) orang lain kalau yang di dzalimi tidak merima, maka diakhirat akan ditagih dan dosanya akan ditimpakan ke orang yang mencaci dan menggunjinginya.

Begitu pula jika menganiaya, memakan harta orang lain, Menipu, sengaja tidak membayar hutang. Maka di akhirat akan mendapatkan hal yang sama, yakni dosa orang yang memberi hutang akan ditimpakan kepada orang yang berhutang.

Siapa yang merasa pernah berbuat zalim kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan dan harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta maafnya, sebelum datang suatu hari yang tiada manfaat lagi seluruhnya.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda :
Barangsiapa berbuat kezhaliman terhadap saudaranya (orang lain), hendaklah dia meminta maaf atas kezhalimannya. Karena (pada hari Kiamat), di sana tidak ada dinar (dan) tidak pula dirham sebagai penebusnya, sebelum diambil kebaikan dari dirinya untuk saudaranya tersebut. Apabila dia tidak memiliki kebaikan, maka diambillah kejelekan saudaranya tersebut dan dilimpahkan kepadanya. (HR Bukhari No 2269)

Barokalloh 

Kehebatan Surah Alam Nasyroh

 KEHEBATAN SURAT AL INSYIROH (ALAM NASYROH)

Kehebatan Surah Alam Nasyroh

Al-Imam Asy Syafi’i Rohimahulloh berkata :

”Barang siapa ingin merasa kenyang dan sabar dari rasa lapar, maka bacalah surat Alam Nasyroh 7 (Tujuh) kali.

Dan barang siapa ingin marahnya menjadi santun, maka bacalah surat Alam Nasyroh setiap hari sebanyak 1 (satu) kali.

Dan barang siapa ingin merasakan tidur yang sedikit namun merasa cukup baginya, Maka bacalah surat Alam Nasyroh 3-7 (Tiga atau tujuh) kali ketika hendak tidur.

Dan barang siapa ingin kesulitannya dipermudahkan oleh Alloh, Maka bacalah surat Alam Nasyroh 3 (Tiga) kali setiap selesai sholat fardlu lima waktu”.

KETERANGAN LAIN :
A. Barang siapa membaca Alam Nasyroh setiap selesai sholat fardhu, Maka Alloh SWT akan memudahkan segala urusannya, dan dimudahkan rizqinya dengan datang tanpa di duga-duga, serta dijauhkan dari segala macam kesulitan dan kesukaran.

B. Barang siapa membacanya 9 kali selesai sholat fardlu, Maka Alloh SWT akan melapangkan dadanya dari sifat kesal, jenuh, jengkel dan dilapangkan rizqinya dan Segala urusannya menjadi serba mudah.

C. Barang siapa membaca surat Alam Nasyroh sebanyak 41 kali selama 7 hari berturut-turut tanpa putus yang dimulai hari Ahad (Minggu) sampai dengan hari sabtu, Maka Insya Alloh, dengan izin Alloh SWT ia akan diberi kecukupan rizqi, diberi kekayaan hati, dan diberikan rizqi yang sangat luas dengan jalan tidak terduga.

D. Bila anda mempunyai suatu Hajat yang sangat besar seperti ingin Naik Haji, dll dan ingin agar Hajat anda bisa dikabulkan oleh Alloh SWT, maka anda berpuasa lah selama 7 hari yang dimulai dari hari Jum’at, dan selama menjalani puasa tengah malamnya anda Sholat Hajat Khusus yaitu 4 (empat) Roka'at dengan 2 kali salam, dan selesai sholat bacalah istighfar 100 kali dan sholawat fatih 100 kali, kemudian membaca surat Alam Nasyroh 1000 kali, Lalu berdo'a lah kepada Alloh tentang apa yang di Hajatkan, Insya Alloh bila anda serius dan tekun, maka Akan dimudahkan segala hajat kami atas ridho-Nya. Amin.

E. Bila anda membaca surat Alam Nasyroh sebanyak 200 kali sesudah sholat Dhuha yang 4 roka'at setiap harinya, maka Alloh SWT akan memperlihatkan berbagai perkara-perkara Ghoib kepadanya yang tidak bisa dilihat oleh Manusia.

F. Bila anda mempunyai suatu Hajat kepada Alloh SWT, baik soal rizqi, mencari pekerjaan yang cocok, dan dimudahkan mendapatkan jodoh yang terbaik, Maka bacalah surat Alam Nasyroh sebanyak bilangan jumlah hurufnya yaitu 102 kali setiap malam setelah sholat Tahajjud ataupun Hajat selama 7 hari berturut-turut tanpa putus.

Caranya : Setelah sholat Hajat 2 (dua) Roka'at, lalu membaca istighfar 100 kali dan sholawat fatih 100 kali, kemudian bacalah surat Alam Nasyroh 102 kali, lalu memohon Hajatnya, Maka Insya Alloh akan tercapai, Bila sangat penting, usahakan dengan berpuasa pada siang harinya, agar lebih maqbul.

Semoga bermanfaat
Barokalloh