PERISAI MUKMIN CHANNEL YOUTUBE

Channel youtube berbagi kumpulan shalawat nabi dan dzikir serta kisah islami

SHALAWAT SULTHON MAHMUD AL-GHOZNAWI

Sekali Baca = 300.000 Shalawat! Shalawat Sulthon Mahmud Al-Ghoznawi | Dahsyatnya Keutamaan!

THORIQOH SAMMANIYAH ABAH GURU SEKUMPUL

Dzikir Paling LANGKA Dalam 100 Tahun | Hanya Diberikan Kepada 1 Orang

Ustadz Abdul Shomad Lc MA

Amalan Penghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Ijazah Membuka Sesuatu yang tertutup

Ijazah amalan dari Habib Syech untuk membuka sesuatu yang tertutup

KEUTAMAAN DAN BERKAH MANDI DI WAKTU FAJAR

keistimewaan mandi fajar yaitu mandi pada pagi hari sebelum adzan subuh yang sebagian orang tidak mengetahuinya.

HAJAT TERKABUL DENGAN ISTIQOMAH SHALAT TASBIH

Memohon hajat yang sulit agar terkabul dengan barokah melaksanakan shalat tasbih

Minggu, 28 September 2025

Sejarah Geger Pecinan 1740 Tragedi Pembantaian Etnis Tionghoa di Batavia

TOKO MERAH DAN TRAGEDI GEGER PECINAN 1740
DARAH, MISTERI, DAN SEJARAH BATAVIA

Toko Merah Tragedi Geger Pecinan 1740 Sejarah Batavia
Toko Merah Jakarta Barat

Toko Merah di kawasan Kali Besar, dekat Glodok, memang sering dikaitkan dengan sejarah kelam pembantaian etnis Tionghoa di Batavia tahun 1740 (peristiwa yang disebut Geger Pecinan).

Fakta sejarahnya:
Toko Merah dibangun sekitar tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff, yang kemudian menjadi Gubernur Jenderal VOC. Tahun 1740, terjadi kerusuhan besar, ribuan orang Tionghoa dibantai oleh VOC di Batavia, terutama di kawasan sekitar Glodok, Kali Besar, dan sekitarnya. Setelah kerusuhan itu, banyak rumah orang Tionghoa di Glodok hangus dan ribuan jiwa melayang.

Namun, Toko Merah sendiri bukan tempat resmi eksekusi/pembantaian. Gedung ini lebih dikenal sebagai rumah pejabat Belanda dan kemudian dipakai untuk berbagai fungsi (kediaman, kantor dagang, sekolah perwira).

Mengapa ada cerita Toko Merah sebagai tempat pembantaian.?
Karena lokasinya yang sangat dekat dengan pusat kerusuhan (Kali Besar-Glodok). Warna merah tembok gedung sering dikaitkan dengan “darah korban” (ini lebih ke legenda rakyat). Jadi, secara historis pembantaian 1740 memang terjadi di kawasan sekitar Toko Merah, tapi bukan di dalam bangunan itu sendiri.

GEGER PECINAN 1740 – PEMBANTAIAN TIONGHOA DI BATAVIA
1. Latar Belakang
Awal abad ke-18, Batavia menjadi kota dagang penting VOC. Banyak orang Tionghoa bermigrasi ke Batavia, bekerja sebagai tukang, pedagang gula, hingga penyewa tanah, Jumlahnya sangat besar: sekitar 15–20 ribu jiwa (± separuh penduduk Batavia kala itu).

VOC khawatir karena jumlah mereka terus bertambah, sementara harga gula jatuh drastis, menyebabkan banyak pengangguran dan keresahan sosial. VOC lalu membuat kebijakan keras: menangkap, mengusir, dan mendeportasi orang Tionghoa ke Ceylon & Afrika Selatan.

2. Pemicu Konflik
Deportasi dilakukan secara paksa dengan kapal. Kabar beredar bahwa banyak orang Tionghoa yang dilempar ke laut dalam perjalanan. Hal ini menimbulkan kemarahan dan perlawanan dari komunitas Tionghoa di Batavia. Pada 7 Oktober 1740, terjadi perlawanan: sekelompok orang Tionghoa menyerang pos Belanda di dekat Batavia.

3. Pembantaian 1740
Tanggal 9–22 Oktober 1740, VOC bersama tentara Eropa dan pribumi melakukan serangan balasan, Ribuan orang Tionghoa dibantai di rumah, jalan, dan tempat persembunyian, terutama di kawasan Glodok, Kali Besar, Angke, dan sekitarnya. Diperkirakan 10.000 orang Tionghoa terbunuh dalam kurun waktu dua minggu. Rumah-rumah mereka dibakar habis. Banyak yang melarikan diri ke luar Batavia, terutama ke arah timur (Bekasi, Cirebon, Semarang).

4. Toko Merah dan Legenda
Toko Merah sendiri sudah berdiri (dibangun 1730 oleh van Imhoff). Karena letaknya di Kali Besar Barat tepat di jantung kerusuhan – bangunan ini sering dikaitkan dengan peristiwa berdarah tersebut.

Legenda rakyat menyebut Tembok merahnya melambangkan darah para korban. Konon pernah dijadikan pos Belanda saat operasi pembersihan etnis Tionghoa. Secara sejarah akademis, tidak ada catatan resmi bahwa eksekusi dilakukan di dalam Toko Merah. Tetapi kawasan sekitarnya memang jadi pusat pembantaian.

5. Dampak Besar
Setelah tragedi, komunitas Tionghoa dipindahkan paksa keluar dari benteng Batavia. Mereka ditempatkan di Glodok (karena itu Glodok jadi Pecinan utama Jakarta hingga sekarang).
Toko Merah dibangun sekitar tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron van Imhoff

VOC memperketat aturan: orang Tionghoa harus punya surat izin tinggal (passen stelsel), jam malam, dan dilarang tinggal di dalam kota benteng. Tragedi ini meninggalkan luka sejarah mendalam bagi komunitas Tionghoa di Indonesia.

Peristiwa Geger Pecinan 1740 adalah salah satu tragedi terbesar di Batavia: pembantaian ±10.000 etnis Tionghoa oleh VOC. Toko Merah bukan lokasi resmi pembantaian, tapi karena berada di sekitar pusat tragedi, bangunan itu ikut terselimuti aura sejarah kelam.

KEHADIRAN ORANG TIONGHOA DI BATAVIA
1. Awal Kedatangan
Sejak abad ke-16, pedagang Tionghoa sudah singgah di pelabuhan Sunda Kelapa (Jayakarta). Setelah VOC menguasai Jayakarta tahun 1619 dan mengganti namanya jadi Batavia, orang Tionghoa semakin banyak didatangkan. VOC butuh mereka karena dikenal pandai berdagang, mengelola gula, kerajinan, dan pertukangan.

2. Peran Penting dalam Ekonomi
Orang Tionghoa menguasai industri gula (komoditas utama ekspor Batavia). Banyak yang menjadi tukang kayu, kuli pelabuhan, pedagang keliling, sampai kapiten Tionghoa (pemimpin komunitas resmi di bawah VOC). Mereka juga membangun rumah, toko, dan kuil di sekitar pelabuhan.

3. Jumlah Penduduk
Tahun 1620-an: baru ribuan orang.
Tahun 1730-an: jumlahnya melonjak jadi 20–25 ribu jiwa, hampir setengah penduduk Batavia saat itu.
Ini yang membuat VOC khawatir, karena dianggap bisa mengancam dominasi Belanda.

4. Pecinan & Glodok
Awalnya orang Tionghoa bisa tinggal di dalam benteng Batavia. Setelah pembantaian 1740 (Geger Pecinan), mereka dipaksa pindah keluar benteng ke wilayah Glodok. Sejak itu Glodok jadi pusat Pecinan Jakarta, dan sampai sekarang masih dikenal sebagai kawasan Tionghoa terbesar.

5. Jejak Budaya
Kuil tertua di Jakarta, Vihara Dharma Bhakti (1650), berada di Glodok. Banyak tradisi Imlek, Cap Go Meh, dan barongsai sudah ada sejak era VOC.
Kuil tertua di Glodok Jakarta Vihara Dharma Bhakti (1650)
Vihara Dharma Bhakti (1650)

Kuliner Tionghoa juga berkembang, misalnya bakmi, lumpia, sampai kue keranjang. Jadi, benar zaman dulu orang Tionghoa sudah banyak di Batavia, bahkan sejak abad ke-17. Mereka memberi kontribusi besar pada perdagangan dan budaya, tapi juga mengalami diskriminasi dan tragedi seperti Geger Pecinan 1740.

SISTEM PEMERINTAHAN KOLONIAL UNTUK ORANG TIONGHOA DI BATAVIA

1. Kapitan Cina (Kapitein der Chinezen)
VOC menunjuk pemimpin resmi komunitas Tionghoa, disebut Kapitan Cina.

Tugas Kapitan:
-Mengatur kehidupan sosial & ekonomi komunitas Tionghoa.
-Menarik pajak dari pedagang Tionghoa.
-Menjadi penghubung antara VOC dan rakyat Tionghoa.
-Mengadili sengketa internal.
-Kapitan Cina punya kedudukan tinggi, tinggal di rumah besar, sering dekat dengan VOC.

Tokoh terkenal:
Souw Beng Kong (Kapitan pertama, diangkat 1619 oleh Jan Pieterszoon Coen). Kapitan Ni Hoe Kong (memimpin orang Tionghoa saat Geger Pecinan 1740). Di bawah Kapitan ada Letnan Cina dan Mayor Cina, membentuk semacam struktur pemerintahan sendiri.

2. Pecinan dan Pembatasan Wilayah
Setelah Geger Pecinan 1740, orang Tionghoa dipaksa tinggal di kawasan khusus: Glodok (Pecinan Batavia). Mereka tidak boleh tinggal di dalam benteng kota Belanda. Pecinan dilengkapi gerbang dan dijaga tentara VOC, sehingga akses keluar-masuk sangat diawasi.

3. Passen Stelsel (Surat Jalan)
Diterapkan setelah tragedi 1740 untuk mengontrol pergerakan orang Tionghoa. Aturannya Orang Tionghoa wajib membawa surat izin (passen) kalau ingin bepergian keluar Pecinan. Kalau tidak punya, bisa ditangkap atau dihukum. Sistem ini membuat orang Tionghoa selalu dalam pengawasan pemerintah kolonial.

4. Mengapa VOC Membuat Sistem Ini.?
Karena jumlah orang Tionghoa sangat besar dan dianggap bisa menjadi ancaman politik. VOC butuh mereka untuk ekonomi (dagang, gula, pajak), tapi takut mereka melawan. Dengan Kapitan Cina & passen stelsel, VOC bisa “mengendalikan” komunitas Tionghoa tanpa harus terjun langsung ke setiap urusan.

5. Dampaknya
Positif:
-Komunitas Tionghoa punya pemimpin sendiri, sehingga tradisi & budaya tetap terjaga.
-Pecinan berkembang jadi pusat perdagangan dan budaya Tionghoa.

Negatif:
-Diskriminasi & segregasi (pemisahan wilayah dan pembatasan gerak).
-Tergantung pada Kapitan Cina yang sering dianggap “perpanjangan tangan VOC”.
-Memunculkan kerentanan, seperti tragedi 1740.

Sistem Kapitan Cina dan passen stelsel adalah cara VOC menjaga kontrol atas komunitas Tionghoa di Batavia, di satu sisi diberi otonomi terbatas, di sisi lain dibatasi ketat. Inilah cikal-bakal mengapa sampai sekarang Glodok menjadi pusat komunitas Tionghoa di Jakarta.

TEMPAT PEMAKAMAN KORBAN TRAGEDI DI BATAVIA (JAKARTA)

1. Pembantaian Tionghoa 1740 (Geger Pecinan)
Korban ±10.000 jiwa. Banyak jasad dibuang ke Kali Besar, Sungai Ciliwung, dan laut → mayat mengapung berhari-hari. Sebagian dikuburkan secara massal di tanah kosong sekitar Glodok dan Angke. Ada catatan Belanda: di luar tembok kota, terutama arah selatan & barat (sekarang sekitar Mangga Besar, Angke, Glodok) dijadikan kuburan massal.

2. Eksekusi di Stadhuis (Museum Fatahillah Sekarang)
Tahanan yang digantung atau dipancung biasanya dikuburkan di Tanah Abang Kerkhof (kuburan umum Belanda, sekarang jadi kawasan Tanah Abang). Sebagian lagi dimakamkan di pemakaman khusus tahanan dekat benteng kota (lokasinya sekarang sudah jadi area Kota Tua & sekitarnya).

3. Wabah & Penyakit di Batavia
Batavia dikenal sebagai “Kerkhof der Oost” (kuburan besar di Timur) karena sangat mematikan akibat malaria & kolera. Ribuan orang Belanda & pribumi mati muda. Orang Belanda dimakamkan di Ereveld Menteng Pulo (kemudian dipindah sebagian dari kuburan lama), Tanah Abang Kerkhof, dan beberapa gereja tua (misalnya di halaman Gereja Sion, Pinangsia). Orang pribumi & budak biasanya dikubur massal di luar benteng, tanpa batu nisan.

4. Kuburan Tionghoa (Boen Bio / Petak Sembilan – Glodok)
Sejak abad ke-17, komunitas Tionghoa punya kompleks pemakaman sendiri. Vihara Dharma Bhakti (Petak Sembilan) dipercaya dulunya dikelilingi area kuburan Tionghoa. Banyak korban kerusuhan & wabah dimakamkan di tanah-tanah komunitas Tionghoa sekitar Glodok.

5. Makam-makam Tua yang Masih Ada
-Gereja Sion (Jakarta Kota): ada kuburan orang Belanda & pejabat VOC (nadi sejarahnya masih terlihat).
-Museum Taman Prasasti (Tanah Abang): dulu pemakaman Belanda sejak 1795, sekarang jadi  museum batu nisan.
-Ereveld Menteng Pulo & Ancol: pemakaman perang Belanda & korban Perang Dunia II, tapi sebagian isinya pindahan dari pemakaman lama Batavia.

Kesimpulan:

Banyak korban pembantaian (1740) tidak dimakamkan secara layak, melainkan dibuang ke sungai atau dikubur massal di Glodok–Angke. Tahanan eksekusi biasanya dimakamkan di Tanah Abang atau kuburan kota. Orang Belanda punya pemakaman elit (seperti di gereja & Tanah Abang), sementara orang Tionghoa dan pribumi punya kompleks sendiri (Glodok & sekitarnya).

Shalawat Nariyah: Teks Lengkap, Khasiat, dan Cara Mengamalkan

Shalawat Nariyah: Teks Lengkap, Khasiat, dan Cara Mengamalkan
Shalawat adalah doa kepada Allah agar melimpahkan rahmat dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Dari sekian banyak shalawat, Shalawat Nariyah termasuk yang paling populer di kalangan umat Islam, terutama di Indonesia.

Banyak ulama menyebut shalawat ini sebagai wasilah (perantara doa) agar hajat seseorang dikabulkan Allah, baik dalam urusan rezeki, jodoh, keselamatan, maupun ketenangan hati.

Shalawat Nariyah merupakan salah satu diantara banyaknya shalawat yang sering dibacakan oleh umat islam di seluruh dunia, termasuk dikalangan warga Nahdliyin. Sebab secara umum, ganjaran bagi orang yang membaca shalawat itu oleh Allah SWT dilipatgandakan ganjaran pahalanya, seperti keterangan dalam hadits tentang keutamaan membaca shalawat berikut ini bahwa:

 مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya, “Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali,” (HR Muslim). 

Bila menghadapi persoalan hidup yang sulit dipecahkan, sudah tidak asing dikalangan Nahdliyin bahwa shalawat Nariyah menjadi salah satu jalan untuk mengembalikan persoalan tersebut kepada Allah.

 Adapun teks Shalawat Nariyah adalah sebagai berikut:
  اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَــمَّدِ  ࣙالَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وِصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ 
Allahumma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman tamman ala sayyidinaa Muḫammadinil-ladzi tanhallu bihil-uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdha bihil-hawaiju wa tunalu bihir-ragha'ibu wa ḫusnul-khawatimi wa yustasqal-ghamamu biwajhihil-karimi wa alaa aalihi wa shahbihi fi kulli lamḫatin wa nafasin bi'adadi kulli ma'lumilak(a).

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau,".

Khasiat Shalawat Nariyah
Banyak ulama menyebut bahwa shalawat ini memiliki berbagai manfaat spiritual, di antaranya:
1. Melapangkan rezeki → diamalkan rutin untuk memohon kelancaran usaha.
2. Menghilangkan kesusahan → dipercaya dapat menenangkan hati dalam masalah hidup.
3. Dikabulkan hajat → baik urusan jodoh, pekerjaan, maupun keluarga.
4. Keselamatan dunia dan akhirat → menjaga diri dari marabahaya.
5. Husnul khatimah → memohon akhir kehidupan yang baik.

Cara Mengamalkan Shalawat Nariyah
- Diamalkan 11x – 41x setiap selesai shalat fardhu.
- Bisa juga dibaca 100x setiap hari untuk kelancaran rezeki.
- Ada ulama yang menganjurkan 4444x dibaca secara berjamaah untuk hajat besar.
⚠️ Penting diingat: Shalawat Nariyah bukan jimat, tetapi doa. Hasilnya tetap bergantung pada izin Allah.

Pendapat Ulama tentang Shalawat Nariyah
- Imam Dainuri menyebut, siapa yang membaca Shalawat Nariyah 11 kali tiap hari, Allah akan melapangkan rezekinya dan mengangkat derajatnya.
- Banyak pesantren di Jawa menjadikan Shalawat Nariyah sebagai wirid rutin setelah shalat berjamaah.

Shalawat Nariyah adalah doa indah yang mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah dan memuliakan Nabi Muhammad ﷺ. Dengan istiqamah membaca shalawat ini, insyaAllah rezeki dipermudah, masalah hidup dilapangkan, dan doa-doa dikabulkan oleh Allah.

Cara Mengurus Tanah Girik Jadi Sertifikat Resmi (Lengkap + Biaya)

 CARA MENGURUS TANAH GIRIK JADI SERTIFIKAT RESMI

Banyak masyarakat Indonesia masih memiliki tanah warisan atau tanah lama yang statusnya girik. Girik biasanya berupa bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), tetapi bukan bukti kepemilikan tanah yang sah.
Cara Mengurus Tanah Girik Jadi Sertifikat Resmi (Lengkap + Biaya)
Agar tanah memiliki kepastian hukum, girik harus diurus menjadi Sertifikat Tanah melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dengan sertifikat, tanah lebih aman, bisa dijadikan jaminan bank, dan terhindar dari sengketa. Artikel ini membahas syarat, biaya, dan langkah-langkah mengurus tanah girik menjadi sertifikat resmi.

Apa Itu Tanah Girik.?
Girik adalah surat pajak tanah dari zaman dahulu. Girik hanya membuktikan bahwa seseorang membayar pajak tanah, bukan kepemilikan sah. Tanah girik masih banyak ditemui di wilayah pedesaan dan tanah warisan.

Mengapa Harus Dirubah Menjadi Sertifikat.?
1. Kepastian hukum → sertifikat diakui secara sah oleh negara.
2. Aman dari sengketa → menghindari perebutan hak waris.
3. Nilai jual lebih tinggi → tanah bersertifikat lebih mahal.
4. Bisa diagunkan ke bank → sebagai jaminan pinjaman.

Syarat Dokumen Yang Harus Disiapkan
Untuk mengurus tanah girik jadi sertifikat, siapkan:
- Fotokopi KTP & KK pemohon
- Surat Girik / Petok D / Letter C (bukti pembayaran pajak)
- SPPT PBB terakhir dan bukti lunas pajak
- Surat keterangan riwayat tanah dari kelurahan/desa
- Surat keterangan tidak dalam sengketa dari RT/RW
- Surat pernyataan penguasaan fisik tanah (dengan tanda tangan saksi minimal 2 orang)
- Akta jual beli (jika tanah hasil beli) atau surat waris (jika tanah warisan).

Proses Mengurus Tanah Girik Jadi Sertifikat
1. Datang ke Kelurahan/Desa
- Minta surat keterangan riwayat tanah dan keterangan tidak sengketa.

2. Bawa ke Kantor Kecamatan
- Untuk legalisasi dokumen.

3. Urus ke Badan Pertanahan Nasional (BPN)
- Ajukan permohonan sertifikat tanah.
- Lengkapi formulir permohonan.
- Serahkan dokumen syarat.
Kantor Badan Pertanahan Nasional

4. Pengukuran Tanah oleh Petugas BPN
- Petugas BPN akan mengukur luas tanah sesuai girik.

5. Pengumuman Data Fisik dan Yuridis
- Data akan diumumkan di kantor desa/kelurahan selama 14 hari untuk memastikan tidak ada keberatan.

6. Penerbitan Sertifikat Tanah
- Jika tidak ada masalah, sertifikat resmi akan diterbitkan oleh BPN.

Biaya Mengurus Tanah Girik Jadi Sertifikat
Biaya resmi tergantung luas tanah dan lokasi. Umumnya meliputi:
- Biaya pengukuran tanah: ± Rp50.000 – Rp100.000 per 100 m²
- Biaya pendaftaran: ± Rp50.000 – Rp100.000
- Biaya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) jika ada jual beli/waris
⚠️ Hati-hati dengan calo! Lebih baik urus langsung ke BPN untuk biaya lebih murah dan proses transparan.
Sertifikat Tanah Resmi

Tips Penting
- Simpan semua dokumen lama (girik, kwitansi PBB).
- Jika girik hilang, mintalah salinan di kelurahan/desa.
- Bila ada konflik tanah, selesaikan dulu sebelum ajukan sertifikat.
- Bisa menggunakan Notaris/PPAT untuk membantu, tapi biayanya lebih besar.

Mengurus tanah girik jadi sertifikat memang butuh waktu dan biaya, tetapi sangat penting untuk kepastian hukum dan keamanan aset. Dengan sertifikat resmi, tanah lebih aman, bernilai, dan bermanfaat.

Doa Penglaris Rezeki dalam Islam: Amalan Halal agar Dagangan Laris

KUMPULAN DOA PENGLARIS REZEKI DAN AMALAN HALAL MENURUT ISLAM AGAR DAGANGAN LARIS, USAHA BERKAH, DAN REZEKI LANCAR SETIAP HARI

Doa Penglaris Rezeki dalam Islam: Amalan Halal agar Dagangan Laris
Setiap orang tentu ingin memiliki rezeki yang lancar, usaha yang laris, dan kehidupan yang berkah. Dalam Islam, rezeki bukan hanya soal uang, tetapi juga keberkahan hidup, kesehatan, dan kebahagiaan. 

Islam mengajarkan bahwa rezeki harus dicari dengan cara halal, serta diiringi dengan doa dan tawakal kepada Allah. Berikut beberapa doa penglaris rezeki yang bisa diamalkan sehari-hari.

Doa Memohon Kelapangan Rezeki
Doa ini diambil dari Al-Qur’an (QS. Al-Maidah: 114):
اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

Allahumma rabbana anzil ‘alaina ma’idatam minas-sama’i takunu lana ‘idzan li awwalina wa akhirina wa ayatan minka warzuqna wa anta khairur-raziqin.

Artinya:
“Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit yang akan menjadi hari raya bagi kami, bagi orang yang sekarang maupun yang akan datang, dan menjadi tanda dari-Mu. Berilah kami rezeki, Engkau sebaik-baiknya pemberi rezeki.”

Doa Agar Dagangan Laris dan Usaha Berkah
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa berikut untuk memohon rezeki halal:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as’aluka rizqan thayyiban, wa ‘ilman nafi’an, wa ‘amalan mutaqabbalan.

Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal lagi baik, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang Engkau terima.”

Amalkan doa ini setiap pagi sebelum berangkat usaha atau membuka dagangan.

Amalan Penglaris Rezeki yang Halal
Selain doa, ada beberapa amalan yang diyakini membawa keberkahan rezeki:

1. Shalat Dhuha → dikenal sebagai shalat pembuka pintu rezeki.
2. Bersedekah → semakin rajin memberi, Allah akan melipatgandakan rezeki.
3. Jujur dalam berdagang → Rasulullah ﷺ bersabda bahwa pedagang jujur akan dikumpulkan bersama para nabi dan syuhada.
4. Membaca Surat Al-Waqi’ah setiap malam → banyak ulama menganjurkannya sebagai wasilah rezeki.
5. Perbanyak Istighfar → karena Allah berjanji dalam Al-Qur’an (QS. Nuh: 10–12) bahwa istighfar mendatangkan hujan, keturunan, dan rezeki.

Tips Praktis Agar Usaha Lancar
- Mulailah usaha dengan membaca doa dan menyebut nama Allah.
- Hindari menipu pelanggan atau mengurangi timbangan.
- Jaga kebersihan tempat usaha agar menarik pembeli.
- Biasakan ramah kepada pelanggan, karena senyum juga termasuk sedekah.

Doa penglaris rezeki bukanlah jimat atau mantra, melainkan bentuk permohonan kepada Allah agar usaha kita dilimpahi keberkahan. Dengan doa, usaha halal, dan sikap jujur, insyaAllah rezeki akan mengalir dengan lancar.

Sejarah Sunan Kalijaga Lengkap: Kisah, Ajaran, dan Lokasi Makam

KISAH, AJARAN, DAN LOKASI MAKAM

Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh penting dalam Wali Songo, penyebar agama Islam di tanah Jawa. Beliau dikenal sebagai sosok yang bijaksana, menggunakan pendekatan budaya Jawa seperti wayang, gamelan, dan tembang untuk menyampaikan ajaran Islam. Dengan metode dakwah yang halus, Islam bisa diterima masyarakat tanpa konflik.

Artikel ini akan membahas secara lengkap kisah hidup, ajaran, hingga lokasi makam Sunan Kalijaga yang dipercaya masyarakat hingga saat ini.

Asal Usul Sunan Kalijaga
Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said, putra dari Tumenggung Wilatikta, Adipati Tuban. Pada masa mudanya, Raden Said dikenal sebagai pemberani, bahkan pernah dijuluki “perampok budiman” karena merampas harta orang kaya untuk dibagikan kepada fakir miskin.

Perjalanan hidupnya berubah total ketika bertemu Sunan Bonang. Dari situlah ia mendapat bimbingan rohani, meninggalkan kehidupan lama, dan memilih jalan dakwah.

Julukan Kalijaga diyakini berasal dari kebiasaannya bersemedi di tepi kali (sungai) untuk bertafakur, sehingga disebut sang penjaga kali.

Kisah Perjalanan Dakwah Sunan Kalijaga
Setelah berguru kepada Sunan Bonang, beliau mulai menyebarkan Islam dengan cara yang unik:
- Menggunakan wayang kulit untuk menyampaikan kisah para nabi dan nilai-nilai Islam.
- Memainkan gamelan dan tembang Jawa untuk mengajarkan tauhid serta akhlak.
- Menyisipkan nilai-nilai Islam ke dalam tradisi Jawa, seperti sekaten dan grebeg.
Metode ini sangat efektif, karena masyarakat Jawa saat itu masih kuat dengan tradisi Hindu-Buddha. Dengan pendekatan budaya, Islam bisa diterima tanpa paksaan.

Ajaran Sunan Kalijaga yang Terkenal
Beberapa ajaran beliau yang hingga kini masih relevan:
1. Menghargai budaya lokal, Islam tidak menghapus adat, tapi menyaring yang baik dan meluruskan yang salah.
2. Kesederhanaan hidup, beliau mengajarkan untuk hidup selaras dengan alam dan tidak berlebihan.
3. Amalan wirid sederhana, dzikir, shalawat, dan doa yang bisa diamalkan semua kalangan.
4. Filosofi keseimbangan, manusia harus menjaga hubungan dengan Allah, sesama manusia, dan alam sekitar.

Lokasi Makam Sunan Kalijaga
Ada beberapa lokasi yang diyakini sebagai makam beliau:
1. Kadilangu, Demak (Jawa Tengah)
→ Makam ini paling populer dan ramai diziarahi setiap harinya.
Makam sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak Jawa Tengah
Makam sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak Jawa Tengah


2. Cirebon
→ Diyakini sebagai salah satu tempat persinggahan beliau, meski tidak sebesar Kadilangu.
Petilasan Sunan Kalijaga di Cirebon
Petilasan Sunan Kalijaga, Cirebon Jawa barat

Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga di Cirebon Jawa Barat
Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga di Cirebon Jawa Barat

3. Moroteko, Tuban (tengah sawah)
→ Menurut cerita, almarhum Gus Dur pernah menyebut adanya makam Sunan Kalijaga di daerah Moroteko, yang berada di tengah persawahan.
KH Abdurrahman Wahid (Gusdur)
Makam Sunan Kalijaga Moroteko atau Raden Sahid Moroteko di Dusun Soko, Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban pernah dikunjungi mantan presiden RI Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) di Tuban, 1999.  

Makam kanjeng Sunan Kalijaga ini terletak di ujung selatan atau kurang lebih 65 pusat kota pemerintahan Tuban. Keberadaan makam mulai dikenal kalangan masyarakat pasca Gus Dur menafsirkan untuk menjadikan Indonesia aman dalam batin berziarah ke sebuah makam Kanjeng Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Medalem, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.

"Lewat riyadh tsauri tepatnya 17 Ramadhan Januari 1999 sebelum sidang tahun MPR pemilihan Presiden RI. Gus Dur ziarah bersama rombongan dan menuturkan ke warga desa Medalem kalau di Kadilangu kantor kanjeng sunan dan di sini makam ploso 9 (Senori ini makam sunan Kalijaga. Tapi Wallahu a’lam,” papar juru kunci makam Ali Imron, Senin (7/2/2022) saat ditemui di kompleks makam Raden Said Moroteko.

Dia melanjutkan kisahnya itu, saat Gus Dur berziarah pada Oktober 1999. Setelah selang beberapa bulan almarhum KH. Abdurrahman Wahid terpilih menjadi presiden RI. Alhasil, makam Raden Said di Dusun Soko mulai dikunjungi peziarah dari luar kota. Di 1999 silam secara tak langsung dibuka Gus Dur. Kemudian warga mulai membentuk struktur kepengurusan juru kunci makam, ditandai adanya haul pertama di 2000 yang jatuh setiap hari Jumat legi atau 10 bulan syuro.

“Setelah haul gurunya Sunan Bonang Tuban, baru haul Raden Said biasanya Jumat Legi 10 Syuro dan peziarah mulai ramai untuk ziarah,” imbuhnya.

Salah satu peziarah asal Kota Tayu, Pati, Jawa Tengah, Arifin mengatakan, alasannya berziarah ke makam ploso menurut kisah kalau disini Medalem makam Sunan Kalijaga. Akhirnya, setiap singgah di kota Tuban, ia mengakui sempatkan berziarah di makam tersebut. 

“Alkisah, kalau kadilangu kantor dan di sini tempat istirahatnya jadi saya sering tawasul ke sini,” tuturnya.

Saat penelusuran tak jauh dari lokasi makam Raden Said atau Kanjeng Sunan Kalijaga bersama tokoh masyarakat atau juru kunci untuk meninjau kompleks pemakaman, di area lokasi makam juga berdirinya pohon ploso sembilan. 

“Awalnya pohon ploso sini berjumlah sembilan mengelilingi dan mengerucut menghadap ke kiblat/barat dan karomah Gus Dur menjadikan kompleks makam mulai berpesan untuk tetap di rawat," sambung juru kunci Ali Imron 

Pria paruh baya Ali Imron menambahkan sebelum diresmikan Gus Dur keberadaan makam sudah ditemukan dan dirawat warga setempat bernama Mulyadi. Mulyadi merupakan orang asli Medalem terpandang dan terkaya di sektor pertanian. Tak jarang aktivitas setiap hari di tegalan atau persawahan tak jauh dari tempat semak belukar pepohonan ploso 9, yang kini menjadi kompleks makam Raden Said Moroteko.

Bermula dari situlah tiap malam Mulyadi sering didatangi seseorang berpakaian serba hitam berparas tampan untuk meminta meruwat area pemakaman. "Orang misterius itu berpesan agar merawat makam yang berada di semak belukar dikelilingi pohon ploso. Keesokan harinya, Mulyadi mencari makam dimaksud dan ternyata benar ada makam di bawah pohon ploso,” kata Imron yang juga keponakan Mulyadi.

Ploso Sembilan Menghadap Kiblat Persegi Delapan 
Letak makam di area persilan nampak jelas pepohonan ploso mengarah ke penjuru kiblat berjejeran seperti segi delapan mengelilingi Makam kanjeng Sunan Kalijaga dengan diantara satu pohon mengerucut di depan menghadap kiblat.
Keberadaan pohon-pohon ploso tersebut membuat desiran semilir angin sepoi-sepoi menjadikan nyaman bagi siapa saja datang untuk ziarah makam. Sehingga sebagian warga sekitar menyebutnya kompleks makam Ploso.

Data dihimpun di lokasi area pemakaman makam Ploso di dalam kompleks makam juga terdapat makam Dewi Syaroh/istri Sunan Kalijaga serta makam aulia lain yakni makam Syekh Badawi (Solo, Jawa Tengah), makam Abdurrahman atau Jati Suoro saudara Jati Kusumo (mbah Janjang, Blora), makam Abdul Aziz Abdul Basith (saudara Mbah Jabbar, Nglirip, Singgahan), Mpu Supo adik Sunan Kalijaga, Patih Wono Salam dan Abdul Qodir (putra Raden Patah), Raden Semangun (senopati Banyuwangi), dan makam adik sunan Kalijogo Nyai Dembogo atau Roso Wulan yang makamnya 1 km dari kompleks Sunan Kalijaga.

Pemerintah Desa Medalem Akan Jadikan Makam Sunan Kalijaga sebagai Wisata Religi
Kepala Desa Medalem Jauharul Eksan saat meninjau potensi wisata religi mengatakan, tahun ini pemerintah desa akan menganggarkan DD/ADD TA 2022 untuk pembangunan sarana dan prasarana di kompleks makam Sunan Kalijaga.

“Setelah adanya reorganisasi kepengurusan juru kunci makam dan lewat musdes. Insya Allah 2022 dianggarkan untuk pengembangan sarana dan prasarana kompleks makam,” kata Eksan sapaan pendeknya.

Senada, Camat Suwasis juga sangat mendukung penuh penyerapan anggaran untuk pembangunan komplek makam. Apalagi dikembangkan menjadi potensi wisata religi yang pada koridornya juga menambah PADes dan pemberdayaan ekonomi desa.

“Kami kira potensi wisata religi juga cocok untuk Desa Medalem. Sebab sejarah panjang dan keberadaan makam aulia di makam sini juga pernah di datangi presiden ke-4 yakni almarhum KH Abdurrahman Wahid/Gusdur,” tutupnya.

Warisan Sunan Kalijaga
Beberapa peninggalan dakwah beliau yang masih ada hingga sekarang:
1. Tembang Lir Ilir yang sarat makna Islami.
2. Tradisi Sekaten di Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
3. Wayang kulit dengan pesan moral Islami.

Sunan Kalijaga adalah teladan ulama yang menyebarkan Islam dengan penuh kearifan. Beliau menunjukkan bahwa dakwah tidak harus keras, melainkan bisa dilakukan dengan budaya, seni, dan kearifan lokal. Tidak heran jika makamnya selalu ramai diziarahi, dan namanya harum hingga kini.