KECINTAAN RASULULLAAH SAW KEPADA AL-IMAM AS-SYEKH YUSUF BIN ISMAIL AN-NABHANY HABIBURRASUL
Al-Imam Asy-Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhany Habiburrasul orang yang sangat mencintai Baginda Rasulullah SAW dan Baginda Rasulullah pun sangat mencintai beliau.
Kecintaan beliau kepada Baginda Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam tergambar dalam karya-karya beliau. Diantara kitab Sholawat yang beliau tulis adalah Kitab Afdholush Sholawat Alaa Sayyidis Saadat dan kitab Sholawat Sa’adatud Darain fi Al-Shalati ala Sayyid Al-Kaunain serta kitab beliau yang secara khusus beliau tulis untuk membela Keluarga Baginda Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam yang berjudul : As-Syaroful Muabbad Li Ali Muhammad.
Diceritakan oleh Ibrahim Athwah Audi didalam kata pengantar salah satu kitab An-Nabhani : "Ada seorang yang Sholeh yang diberi anugerah yang tak terhingga yaitu sering bermimpi melihat Baginda Nabi Besar Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam dalam tidurnya. Namun selang beberapa waktu pertemuannya dengan Nabi Shollallahu alayhi wa sallam terhenti, ia pun merasa sedih".
Tak lama kemudian ia kembali dapat bermimpi dengan Nabi Shollallahu alaihi wa sallam, Kesempatan bertemu Nabi Shollallahu alaihi wasallam dalam mimpi tersebut tidak disia-siakannya untuk menanyakan sebab yang menghalanginya bertemu dengan Beliau beberapa saat yang lalu. Maka Nabi Shollallahu alaihi wasallam menjawab : "Bagaimana engkau bisa bertemu denganku dalam mimpimu, sementara di rumahmu terdapat sebuah buku yang mencela kekasihku yaitu Yusuf An-Nabhani ."
Maka setelah terbangun dari tidurnya, orang Sholeh itu pun mencari buku yang dimaksud oleh Nabi Shollallahu alaihi wasallam, ketika menemukannya ia bakar buku tersebut, Dan setelah kejadian itu ia kembali mendapat anugerah dan kehormatan bisa bertemu Nabi Shollallahu alaihi wasallam dalam tidurnya seperti biasa.
Al-Imam Asy-Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhany Habiburrasul merupakan seorang Syekh dalam Tarekat Syadziliyah. Beliau Ulama yang Alim lagi Waro yang semasa hidupnya tak henti-hentinya mencurahkan dan menyenandungkan rasa cinta dan pujian kepada Nabi Besar Muhammad Shollallahu alayhi wasallam. Kisah di atas seolah menjadi bukti betapa perhatian Nabi SAW kepada Syekh Yusuf An-Nabhani sungguh luar biasa. Nabi Shollallahu alayhi wasallam seakan tidak rela orang yang mencurahkan hidupnya untuk beliau dicaci-maki dan dicela.
Dalam syair beliau menulis : "Barangsiapa ingin menuju Allah melalui pintu selain pintu Rasulullah maka yang didapati hanyalah jarak yang jauh".
Didalam kitab Sa’adatud Darain fi al-Shalati ‘ala Sayyid al-Kaunain beliau juga menulis :
"Pada intinya sesungguhnya Sholawat kepada Nabi Besar Muhammad Shollallahu alaihi wasallam dapat mengantarkan pengamalnya Wushul / sampai ke hadirat Allah Ta'ala Dzat Yang Maha Gaib tanpa Guru, Karena Sanad dan Guru dalam Sholawat adalah pemilik Sholawat yaitu Baginda Rasulullah Shollallahu alayhi wasallam. Sesungguhnya Sholawat diperlihatkan kepada Nabi serta Allah Ta'ala Bersholawat kepada orang yang Bersholawat / Mushalli. Berbeda dengan wirid yang lain dari beberapa Dzikir yang di dalamnya harus ada Mursyid yang Arif Billah. Jika tidak maka setan masuk di dalam wirid/dzikir orang tersebut dan tidak memberikan manfaat kepada pengamalnya".
0 komentar:
Posting Komentar