Sholawat Maghfirah / Sholawat Al-Istighfar Karya Sayyidi Al-Imam Asy-Syekh Ibrahim bin Ali bin Umar Al-Matbuli :
ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIKA AN-TUSHOLLIYA ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA ALAA SAAIRIL ANBIYAA I'WAL MURSALIIN, WA ALAA AALIHIM WA SHOHBIHIM AJMA'IIN, WA AN TAGHFIROLII MAA MADHOO, WA TAHFAZHONII FIIMAA BAQIYA.
"Yaa Allah aku memohon kepada-MU demi Dzat-MU Limpahkanlah Rahmat kepada Junjungan kami Nabi Besar Muhammad Shollallahu Alayhi wa Sallam dan kepada Para Nabi dan Rasul, Beserta segenap Keluarga dan Sahabatnya semua, Dan Ampunilah Dosaku yang terdahulu dan Jagalah aku dari dosa-dosa yang akan datang".
Dalam kitab Syawariq Al-Anwar Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani menyebut Sholawat ini dengan nama Sholawat Al-Istighfar dan didalam kitab Afdholush Sholawat Alaa Sayyidis Saadat karya Al-Imam Asy-Syeikh Yusuf bin Ismail An-Nabhany Habiburrasul menyebut Sholawat ini Sholawat Al-Maghfirah
Al-Imam Al-Sya’rani berkata: "Aku berharap semua orang yang aku kenal, mulai dari teman dan kekasihku, agar merutinkan membaca Sholawat ini, Sholawat ini memiliki banyak keutamaan dan keajaiban yang tidak terbatas". Karena itu Al-Imam Al-Sya’rani menganjurkan kepada semua murid dan temannya agar senantiasa memperbanyak membaca Sholawat ini.
Sholawat ini karya Sayyidi Al-Imam Asy-Syekh Ibrahim bin Ali bin Umar Al-Matbuli beliau adalah murid dari Al-Imam Ali Al-Khawash dan Guru dari Al-Imam Abdul Wahhab Asy-Sya'rani.
Syekh Ibrahim Al-Matbuli adalah seorang Wali Allah pada awalnya tidak mempunyai Guru dan hanya berguru kepada Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam. Beliau sering bertemu dengan Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam dalam tidurnya, Sampai pada suatu hari ibu beliau berkata : "Seorang Wali Allah yang besar adalah seorang yang senantiasa bertemu dengan Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam dalam keadaan terjaga bukan lewat mimpi".
Maka tidak berapa lama beliau bertemu dengan Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam dalam keadaan terjaga dan kejadian itu berulang kali. Beliau suka bertanya kepada Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam tentang berbagai masalah.
Kata Syekh Ibrahim Al-Matbuli : Belum pernah aku menemui seorang Wali yang lebih besar daripada Syekh Ahmad Al-Badawi karena itu Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam telah mempersaudarakan aku dengan Beliau. Andaikata disana ada seorang Wali yang lebih besar dari Syekh Ahmad Al-Badawi pasti Baginda Rasulullah Shollalahu Alayhi wa Sallam mempersaudarakan aku dengannya .
Diantara Karomah Syekh Ibrahim Al-Matbuli adalah ketika suatu hari beliau melihat seorang pemuda yang rajin melakukan Sholat dan ibadah yang lainnya sampai banyak orang memohon Barokahnya. Maka Syekh Ibrahim Al-Matbuli berkata kepada pemuda itu : Wahai pemuda mengapa aku lihat engkau rajin beribadah tapi kedudukan mu tetap rendah disisi Allah, mungkin ayahmu tidak Ridho kepadamu..? Pemuda itu menjawab : Benar, Kemudian Syekh Ibrahim Al-Matbuli bertanya lagi : Apakah engkau mengetahui kubur ayahmu..? Dijawab oleh pemuda itu : Ya aku tahu, Kemudian Syekh Ibrahim Al-Matbuli mengatakan : Antarkan aku kekubur ayahmu dan semoga ayahmu meridhoimu.
Kemudian berkata Syekh Yusuf Al-kurdi : Demi Allah aku lihat ayah pemuda itu keluar dari kuburnya sambil membersihkan tanah yang ada dikepalanya setelah itu ia berdiri. Maka Syekh Ibrahim Al-Matbuli berkata : Sesungguhnya murid-murid ku minta Syafa'at dariku, Agar aku memohonkan maaf dan ridhomu bagi putramu ini. Maka ayah pemuda itu berkata : Saksikanlah bahwa aku telah memaafkan dan meridhoinya. Kemudian Syekh Ibrahim Al-Matbuli berkata : Sekarang kembalilah engkau kedalam kuburmu. Maka dengan izin Allah ia kembali kedalam kuburnya dan kuburnya berada didekat makam Sayyidina Husein dikota Qairo Mesir.
0 komentar:
Posting Komentar